• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK BANTUAN OECD Organization for Eco

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DAMPAK BANTUAN OECD Organization for Eco"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK BANTUAN OECD (Organization for Economic

Cooperation and Development) TERHADAP KONDISI

PEREKONOMIAN UGANDA TAHUN 2001 SAMPAI 2006

Untuk Pemenuhan Tugas Seminar Masalah Hubungan Internasional

OLEH :

AFINA KUSSARWANTI

0811240035

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

HUBUNGAN INTERNASIONAL

MALANG

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Afrika khususnya negara-negara sub-sahara kebanyakan merupakan negara

land-lock dengan mata pencaharian utama adalah pertanian. Tidak terkecuali dengan

Uganda yang merupakan negara land-lock namun memiliki banyak danau.

Permasalahan Uganda tidak jauh berbeda dengan negara afrika yang lain yaitu isu

seputar kemiskinan, konflik bersenjata, HIV/Aids, dan korupsi.

Kasus kekerasan politik dan manajemen ekonomi yang buruk pada saat

kekuasaan Idi Amin selama lima belas tahun sejak membawa Uganda pada

keruntuhan ekonomi.1 Saat ini presiden Uganda adalah Gen. Yoweri Kaguta

Museveni yang berkuasa semenjak tahun 1986 mengalahkan rezim Bassillio

Okello. Uganda yang dahulunya merupakan jajahan Inggris terus berusaha

bangkit dari permasakahan ekonomi, khususnya mengenai pemberantasan

kemiskinan.2

Dari tahun ke tahun Museveni terus mengadakan program-program

pengembangan ekonomi di Uganda meskipun dengan adanya banyak

permasalahan dari kesehatan sampai konflik bersenjata. Selain itu ada beberapa

negara dan organisasi-organisasi internasional memberikan bantuan dngan brbagai

1 F. Kuteesa, E. Tumusiime-Mutebile, Whitworth, and T. Williamson,2010,

Uganda’s Economic

(3)

bentuk dengan jumlah yang besar guna membangun perekonomian di Uganda

yang sempat hancur.

Salah satu pemberi bantuan luar negeri terhadap Uganda adalah sebuah

organisasi internasional uang bergerak di bidang perekonomian dan

pembangunan, OECD (Organization for Economi Cooperation and Development).

OECD muncul sebagai pengganti dari OEEC yang membantu pengelolaan

bantuan Marshall Plan serta keberhasilan program-programnya di tahun 1950an.

OECD yang memiliki asas pasar bebas dan demokrasi perwalian ini

beranggotakan 29 negara dengan penghasilan tertinggi di dunia.3

Bantuan OECD untuk Uganda tentu saja guna membangun perekonomian

Uganda yang nantinya diharapkan dapat menjadikan Uganda sebagai negara yang

mandiri dan keluar dari kemiskinan. Uganda diberikan bantuan dalam bentuk

ODA (Overseas Development Assistence) yang berfungsi untuk membantu

Uganda dalam pembentukan macroekonomi dan situasi perpolitikan yang baik

pula.4 Hal ini dikarenakan semakin stabil perpolitikan suatu negara, maka

perekonomiannya pun demikian.

Namun demikian tantangan menjadi semakin jelas sejak Musaveni

memerintah tahun 1986 menganut sistem pemerintahan autoritarian.5 Hampir

sebagian besar negara-negara Afrika memiliki pemerintahan dengan rezim militer

3 Martin Griffiths and Terry O’Callaghan, INTERNATIONAL RELATIONS: THE KEY CONCEPT Routledge, London and New York, 2002 hal: 225

4 African Outlook, Uganda, OECD country report 2005-2006,

www.oecd.org/dev/publications/africanoutlook

(4)

yang sangat keras dan seluruh kekuasaan di tangan presiden. Dan dengan

program-program OECD yang bertentangan dengan sistem pemerintah Uganda,

tentu menjadi hal yang sangat menarik untuk diteliti.

Dalam hubungan internasional bantuan internasional tidak hanya

membawa dampak yang baik saja terhadap suatu negara, namun juga dampak

buruk. Pembahasan terhadap bantuan OECD terhadap Uganda menjadi menarik

dikarenakan latar belakang Uganda yang perekonomian yang hampir sama dengan

negara sub-sahara lainnya dan permasalahan lain seperti kesehatan sampai konflik

dan cara-cara OECD untuk membantu suatu negara ungtuk mengentaskan

kemiskinan apalagi menjadi negara yang mandiri. Uganda juga masuk dalam

daftar negara miskin dan terbelit hutang.

Skeptisme semacam ini timbul dikarenakan kasus-kasus bantuan luar negri

lainnya di Afrika yang selalu menjadi stereotip bahwa negara-negara Afrika hanya

akan menjadi negara underdevelop dan tidak akan beranjak menjadi negara

developing maupun develop. Bantuan luar negeri yang diberikan terhadap

negara-negara di Afrika hanya menimbulkan permasalahan dalam dan luar negri yang

berkepanjangan.

Selain itu OECD yang memiliki hubungan erat dengan

organisasi-organisasi internasional lain yang memiliki pengaruh besar seperti IMF, WTO dan

(5)

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah dampak bantuan OECD terhadap kondisi perekonomian di dalam

negeri terhadap Uganda tahun 2001-2006?

Tujuan Penelitian

1.2.1 Mengetahui dan mampu mendeskripsikan bantuan OECD selama

tahun 2001-2006 ke Uganda

1.2.2 Mengetahui dan mampu mendiskripsikan dampak dari bantuan

OECD terhadap kondisi perekonomian Uganda tahun 2001-2006

1.3 Kerangka Pemikiran

1.3.1 Peringkat Analisis

Dalam penelitian ini penulis menggunakan satu level analisis reduksionis. Pada

level analisa induksionis terdapat variabel dependen dan independem. Variabel

independen atau unit analisa dideskripsikan sebagai perilaku yang hendak

dideskripsikan, jelaskan dan ramalkan.6 Sehingga variabel dependen atau unit

analisa dalam penulisan ini adalah implikasi bantuan OECD.

(6)

Sedangkan variabel independen atau unit eksplanasi adalah dampaknya

terhadap unit analisa yang hendak kita amati.7 Sehingga variabel independen atau

unit eksplanasi adalah kondisi politik Uganda di tahun 2001 sampai 2006.

Alasan penggunaan level analisis reduksionis dikarenakan unit eksplanasi

pada tingkat yang lebih rendah dari pada unit analisanya. Hal ini dikarenakan

OECD selaku organisasi internasional yang memiliki jaringan

organisasi-organisasi penting yang mengatur sistem luas. Sehingga implikasi bantuan OECD

sebagai variabel dependen diklasifikasikan di dalam level sistem regional dan

global. Sedangkan uganda di tahun 2001-2005 telah secara jelas diklasifikasikan

sebagai level negara.

1.3.2 Pendekatan Teori

Untuk menjelaskan permsalahan dalam penulisan ini maka dipergunakan

perspektif marxisme. Marxisme merupakan pendekatan yang mengkritik keras

pendekatan liberalis, hal ini dikarenakan marxisme berpendapat bahwa

perekonomian sebagai tempat eksploitasi manusia dan perbedaan kelas.

Kelas-kelas ini tercipta karena aanya suatu ketimpangan yang terjadi terutama di bidang

ekonomi.8

Marxisme sependapat dengan realis bahwa politik dan ekonomi memang

memiliki keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan. Nanmun Marxis ekonomi adalah

hal pertama yang menjadi pertimbangan dan politik di posisi kedua. Bagi Marxis

7 Ibid

(7)

perekonomian liberal yang ada saat ini membagi kelompok masyarakat yang ada

menjadi kaum borjuis yaitu kelompok yang memiliki alat produksi dan kaum

proletar yang hanya memiliki kekuatan kerja saja (seperti kaum buruh). Sehingga

kaum borjuis tentu saja memiliki uang dan alat produksi yang banyak tentu akan

mendominasi perekonomian dan memiliki kendali yang besar atas alat produksi

maka mereka juga akan mendominasi perpolitikan.

Dalam sistem kerangka kerja Marxis ada dua hal yang menjadi fokus

studi IPE (International Political Economy). Pertama negara digerakkan oleh

kaum borjuisnya, sedangkan pada negara-negara kapitalis negaranya digerakkan

oleh kaum borjuis yang menguasai alat-alat produksi. Sehingga kompetisi

ekonomi dinilai lebih penting dari pada peperangan antar negara.

Kedua Dengan sistem ekonomi kapitalis yang menganut pasar bebas,

maka mereka dengan segala cara akan menggunaan kekuasaannya untuk terus

berekspansi ke seluruh dunia untuk mencari pasar baru dan mendapatkan

keuntungan yang semakin besar dengan pengeluaran yang sedikit.9 Sehingga

kelas-kelas tidak memandang kelas dalam negara saja. Contohnya saja seperti

negara kapitalis yang memiliki alat produksi akan terus berekspansi ke negara

berkembang yang diibaratkan sebagai kaum proletar untuk mendapatkan pasar

baru dan keuntungan yang besar.

Menurut pandangan Robert Cox , perekonomian yang ada sekarang tidak

hanya menjadi semakin global, namun juga semakin hirarkis. Sehingga kekuatan

perekonomian saat ini terpusat pada daerah core, dan daerah periphery tetap

(8)

tertinggal. Begitu juga hal yang terjadi mengenai pembangunan mengalami nasib

yang sama, terpusat pada daerah core. Sehingga ketidak seimbangan ini

menimbulkan kontradiksi antar kelas.

Sehingga berdasarkan teori dan konsep yang dipergunakan penulis, maka

skema alur pemikiran yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

IMPLIKASI BANTUAN OECD DI UGANDA TAHUN 2001 SAMPAI 2005

(9)

1.3.3 Hipotesis

Bantuan OECD dalam bentuk ODA yang digunakan untuk mengentaskan

kemiskinan dan menjadikan Uganda sebagai negara yang mandiri tanpa

mengandalkan bantuan lagi memang telah terealisasikan. OECD yang

Perspektif makro (level

system)

Perspektif mikro (level

(10)

menggunakan pendekatan-pendekatan liberalis dalam mengentaskan kemiskinan.

Namun pembangunan dan pengentasan kemiskinan tersubut tidak merata dan

akhirnya hanya akan menjadikan daerah yang tidak terkena pembangunan

menimbulkan konflik yang justru dapat menimbulkan kemerosotan ekonomi.

1.3.4 Konseptualisasi

(11)

METODE PENELITIAN

3.1 Konseptualisasi

3.1.1 Pendekatan Marxisme

3.1.2 Teori Konflik

3.2 Tipe Penelitian

Dalam penulisan ini penulis menggunakan penelitian deskriptif. Hal ini

dikarenakan penulis berusaha menggambarkan bagaimana bantuan OECD

terhadap perekonomian Uganda di tahun 2001 sampai 2005. Selain itu

menjabarkan pula pengaruh positif dan negatif bantuan OECD terhadap Uganda

dan penyebab pengaruh hal-hal tersebut.

3.3 Ruang lingkup Penelitian

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.5 Teknik Analisis Data

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil screening website dari 525 website yang dilakukanscreening terdapat 99 website yang masuk kedalam kriteria inklusi dan didapat data bahwa sebanyak 99 website

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian identifikasi bakat cabang olahraga bolabasket dengan metode sport search pada siswa sekolah dasar

a) Hardware untuk server. b) Sistem operasi Windows, Linux, OS/2, Mac OS atau Unix. c) WAP Hosting DNS (Domain Name Sistem). d) WAP Geteway, fungsi WAP gateway dioperasikan oleh

Dengan kualitas pesan iklan smartphone Samsung yang positif maka meningkatkan pandangan konsumen terhadap merek tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas pesan iklan

Motivasi belajar siswa menjadi barometer terhadap dorongan atau kemauan yang sering muncul dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar dengan giat, sehingga

Bahwa penggantian kerugian oleh Penggugat I terhadap Tergugat tidak dapat dijadikan dasar Tergugat untuk memberhentikan Penggugat I dengan alasan melakukan kesalahan

Peralatan : Theodolit, Water Pass, Meter Board,

Hasil penelitian yaitu berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data mengenai pengaruh faktor inflasi, suku bunga dan Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap tabungan di