CARA MENGATASI STRES BAGI REMAJA
AKIBAT BULLYING
Masa remaja merupakan masa transisi yang sangat rentan dengan stres. Berbagai tekanan mental dan fisik dapat bertubi-tubi menyerang, dari tekanan akibat ujian sekolah, perubahan tubuh, pergaulan sosial, media sosial dan bullying, hingga depresi dan kegelisahan. Namun sekarang para remaja tidak usah khawatir. Sebab disini saya akan memberikan strategi untuk mencegah dan menangani tentang tindakan bullying yang dihadapi oleh kaum remaja.
Bullying berasal dari kata bully, dengan arti lain sebagai ancaman yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang dianggapnya lebih rendah atau lemah dari pelaku. Tindakan ini tentunya sangat berpengaruh menimbulkan gangguan psikis dan fisik misalnya : susah makan, sakit fisik, depresi, ketakutan, cemas dan lainnya. Apalagi jika bullying terjadi pada waktu yang lama sehingga sangat mempengaruhi kondisi psikis korban, korban bullying biasanya disebut bully boy atau bully girl. Akan tetapi sebenarnya korban bullying merasakan kesal, marah dengan kejadian yang menimpa mereka, ada juga perasaan kecewa dan malu pada dirinya sendiri karena membiarkan kejadian itu menimpa mereka. Namun mereka menyesalkan kejadian tersebut, termasuk tidak berani melaporkan kepada orang tua atau orang yang lebih dewasa yang ada di sekeliling mereka karena takut disebut sebagai tukang ngadu dan penakut. Dengan penekanan bahwa bully dilakukan di anak usia sekolah atau remaja, salah satu karakteristik anak usia sekolah atau remaja adalah adanya egosentrisme (segala sesuatu yang terpusat pada dirinya) yang masih dominan. Sehingga ketika segala sesuatu menimpa dirinya mereka beranggapan hal itu terjadi karna dirinya.
Bisa saja korban bully menjadi pelaku bully, karena mereka dendam dan ingin mendapatkan kepuasan. Ada proses yang telah mereka pelajari dan dendam tak tersampaikan. Tindakan bully bisa terjadi dimana saja yang sangat kurang pengawasan dari guru dan orang dewasa, seperti : pekarangan sekolah, sekitar toilet sekolah, lapangan, tempat menunggu kendaraan umum bahkan tempat parkir.
Berikut beberapa strategi yang harus di pertimbangkan :
Jangan membiarkan pelaku bullying bebas begitu saja, apalagi jika perbuatan mereka
menjadi terus – menerus maka korban harus memberitahukan kepada pihak sekolah seperti guru pembimbing atau wali kelas. Jika kalian takut atau malu untuk mengatakannya maka sampaikanlah secara tertulis.
Beri tahu orangtua. Para pelaku bully pasti tak menginginkan korbannya memberi tahu siapa pun sehingga para pelaku hanya ingin menakut – nakuti agar tindakannya tidak diketahuin orang banyak.
Jika korban bully mendapatkan ancaman atau serangan secara fisik, perbuatan
tersebut sudah termasuk dalan tindak kriminal maka harus beri tau orang dewasa yang ada disekitar.
Untuk korban bullying, baiknya buatlah catatan tentang peristiwa bullying yang telah di alami, lengkap dengan tanggal kejadian. Kegiatan ini sangat membantu orang dewasa yang ada di sekitar untuk membantu mangatasi masalah anda.
Jangan pernah membiarkan pelaku bully menghalangi anda untuk berprestasi di
bidang – bidang yang anda sukai.
Jangan pernah menganggap jika bully’an itu terjadi karna kesalahan anda. Para
pelaku bully melakukan tindakannya kepada siapa saja dan tidak berkaitan dengan kesalahan anda.
Pelajarilah langkah – langkah perlindungan diri, seni bela diri. Bukan maksud
melawan akan tetapi untuk meningkatkan rasa percaya diri dan untuk menjaga diri.
DAFTAR PUSTAKA
1. Morgan Nicola.2014.Panduan Mengatasi Stres Bagi Remaja,Jakarta:Pustaka Alvabet.