• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH NARKOBA DAN ROKOK DALAM PANDANGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH NARKOBA DAN ROKOK DALAM PANDANGA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

NARKOBA DAN ROKOK DALAM PANDANGAN

ISLAM

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Masail Fiqhiyah

Dosen Pengampu : Erkham Maskuri, LC.,M.S.I

Disusun Oleh :

1. Muhammad Arsyad (213-13-019) 2. Trispa Juwita (213-13-037) 3. Imam Adi (213-13-041) 4. Nurul Mutmainah (213-13-047)

PERBANKAN SYARIAH S1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyanyang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, yang telah memberikan hidayah-Nya kepada seluruh umat manusia untuk dijadikan pedoman dan acuan dalam meraih keselamatan dunia dan akhirat.

Shalawat serta salam semoga tercurah limpah kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari jaman jahiliyyah ke jaman islamiyyah, yang telah membawa rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Tidak lupa kepada keluarganya, para shahabatnya, dan sampailah kepada kita selaku umatnya semoga kita mendapat sapa’at darinya di yaumil jaza amin allahumma amin...

Alhamulillah kami panjatkaan kehadirat Illahi Robbi, karena berkat iradah-Nya kami diberikan kemudahan sehingga kami mampu melalui hambatan-hambatan yang datang selama penyusunan makalah ini, kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Masail Fiqhiyah Bapak Erkham Maskuri.,LC.,M.S.I. yang telah memberikan bimbingan kepada kami selama penyusunan makalah ini dan tentunya dengan ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala, terwujudlah makalah yang berjudul “Narkoba Dan Hukum Rokok Dalam Pandangan Islam “.

Salatiga,13September2016

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa,

hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman

baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa

nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.

Sebenarnya Narkoba itu obat legal yang digukan dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan kalangan muda tidak sedikit yang menggunakan narkoba. Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba dengan alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak yang mengetahuai bahaya narkoba. Oleh karena itu selain untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Bhs. Indonesia, kami menyusun makalah ini bertujuan

untuk memberikan informasi betapa bahayanya Narkoba. 1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian rokok?

(4)

4. Apa pengertian narkoba?

5. Bagaimana hukum narkoba dalam pandangan islam ? 6. Apa manfaat dan madharat narkoba?

1.3 Tujuan Makalah

2. Mengetahui definisi dari rokok

3. Mengetahui hukum rokok dalam pandangan islam

4. Mengetahui manfaat dan madharat rokok

5. Mengetahui definisi dari narkoba

6. Mengetahui hukum narkoba dalam pandangan islam

(5)

BAB II diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.

2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet. 3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.

4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering

(6)

devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.

5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu

terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.

6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.

Efek rokok terhadap kesehatan sendiri sangat membahayakan, akibat kandungan berbagai bahan kimia berbahaya yang ada di dalam rokok maka dengan merokok sama saja kita memasukkan bahan-bahan berbahaya tersebut ke dalam tubuh kita. Penyakit-penyakit yang diketahui dapat disebabkan oleh rokok antara lain : kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker lambung, penyakit jantung koroner, pneumonia, gangguan sistem reproduksi dll.

Akan Tetapi walaupun rokok sudah banyak diketahui bahayanya & menimbulkan banyak penyakit , masih banyak saja orang yang tetap merokok. Salah satu alasannya adalah kandungan nikotin di dalam rokok akan menimbulkan

kecanduan bagi para penghisapnya sehingga apabila mereka tidak merokok, mereka akan merasakan gangguan seperti gelisah, berkeringat dingin, sakit perut

(7)

satu hal lain yang turut menjadi keprihatinan adalah jumlah perokok yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini berarti bahwa terdapat pertambahan perokok baru setiap saat yang kemungkinan besar akan terus menjadi perokok aktif seumur hidupnya. Perokok baru tersebut sebagaian besar adalah anak-anak & remaja.

2.2 Hukum Rokok Dalam Pandangan Islam

A. Pendapat Yang Mengharamkan Rokok Dalil Haramnya Rokok

1. QS Al-A'raf 7:157

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya ) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung. QS Al-A'raf 7:157

2. QS Al-Isra 17:26-27

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu

menghambur-hamburkan(hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu

adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

(8)

3. Hadits riwayat Abu Daud, Ahmad, Daruqutni, dll

“ Jangan melakukan sesuatu yang dapat mencelakakan diri sendiri dan orang lain”.

4. Hadits riwayat Bukhari

“ Barangsiapa beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaknya tidak menyakiti tetangganya, menghormati tamunya, dan mengatakan sesuatu yang baik atau diam”.

B. Alasan Keharaman Rokok

Alasan ulama yang mengharamkan rokok antara lain adalah sbb: 1. Mengganggu kesehatan

2. Pemborosan

3. Mengganggu kesehatan masyarakat 4. Mengganggu kesehatan lingkungan

Jika kita meneliti lebih lanjut pendapat para ulama madzhab, kita akan menemukan bahwa hukum rokok itu HARAM. Namun kebanyakan ulama saat ini tidak berani mengatakan bahwa rokok itu haram karena berbagai

kepentingan. Entah itu kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Mereka tidak berani mengharamkan dan ujung-ujungnya jatuh ke Makruh atau mubah. Padahal, para ulama sebelum kita, terutama ulama madzhab yang menjadi panutan banyak orang di negeri ini, Syafi’iyah mengharamkan rokok. Coba tilik dalam kitab Syarh Riyadhis Sholihin oleh Ibnu ‘Alaan, Al Adzkar dan yang lainnya menjelaskan bahwa hukum rokok itu haram. Ada pula Asy Syaikh ‘Abdur Rahim Al Ghozi, Ibrahim bin Jam’an dan ulama Syafi’iyah lainnya mengharamkan rokok.

(9)

terjangkit berbagai penyakit berbahaya“ .

Begitu pula ulama dari madzhab lainnya seperti Malikiyah, Hanafiyah dan Hambali juga mengharamkan rokok. Ini berarti para ulama terdahulu

menyatakan bahwa rokok itu haram. Untuk menyakinkan hal tersebut, anda dapat membaca kitab ‘Hukmu Ad Diin Fil Lihyah wa Tadkhin’ oleh Syaikh ‘Ali Hasan ‘Ali ‘Abdul Hamid Al Halabi terbitan Al Maktabah Al Islamiyah pada halaman 42 hingga halaman 44.

Dalil yang menjadi hujjah bahwa rokok itu haram

Para ulama terdahulu mengharamkan rokok tentu saja bukan tanpa sebab, namun menggunakan dalil keilmuan. Berikut adalah beberapa dalil yang mendukung haramnya rokok.

Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 195, yang artinya,

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan“.

Seperti kita ketahui, telah banyak penelitian yang menyatakan bahwa rokok dapat merusak sistem organtubuh seperti paru-paru dan jantung, menimbulkan kanker, penyakit pencernaan, berefek buruk bagi janin, merusak reproduksi. Bahkan semua itu tertera di bungkusnya, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa rokok itu haram.

Ditambah lagi, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang

artinya:“Tidak boleh memulai memberi dampak buruk (mudhorot) pada orang lain, begitu pula membalasnya.” HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad

Daruquthni 3/77, Al Baihaqi 6/69, Al Hakim 2/66

Dalam hadits ini jelas bahwa perbuatan memberi mudhorot kepada orang lain adalah terlarang. Merokok tidak hanya menimbulkan mudhorot bagi diri

sendiri, namun juga orang lain. Bahkan menurut penelitian ilmiah, perokok pasif justru mendapatkan dampak yang lebih buruk daripada perokok aktif.

(10)

G. Pendapat Rokok Makruh

Kaidah fiqih “segala sesuatu pada asalnya adalah mubah”.

Alasan Ulama Rokok Makruh/Boleh/Mubah

Shaykh Hazim Abu Ghazalah, ulama Yordania, menganggap rokok itu makruh. Hukum Islam dalam soal merokok adalah tidak ada dalil eksplisit (qath'i) dalambQuran atau Sunnah (hadits) Nabi. Yang ada adalah firman

Allah dalam QS Al-A'raf 7:157. Ayat ini sangat umum dan sama sekali tidak mengarah pada rokok. Ayat ini merujuk pada apa yang terdapat pada perkara-perkara yang diharamkan seperti minum khamr (minuman keras), judi, zina, riba, dan lain-lain. Oleh karena itu, saya tidak bisa menetapkan hukum yang pasti untuk mengharamkan rokok, untuk menghukumi makruh tahrim. Saya hanya bisa menganjurkan saudara-saudara kita yang perokok agar meninggalkan kebiasaan buruk ini.

Pada dasarnya tidak ada nash yang shorih (jelas) yang mengatakan bahwa rokok itu haram. Dan dalam kaidah ushul fiqih Syafi’ ﻩ bahwa segala sesuatu pada asalnya adalah mubah ( ﻞﺻﻷاﻰﻓﺀ ﻴﺷﻷاﺔﺣ ﺑﻻا ) kecuali jika ada dalil yang mengharamkannya. Nah, karena tidak ditemukan dalil baik dari al-Qur’an maupun al-Hadits yang mengharamkan rokok, maka pengambilan hukumnya dengan istish-hab (kembali ke hukum asalnya) yaitu mubah. Jadi hukum rokok pada asalnya adalah mubah.

Menurut Arwani, para ulama NU dalam bahtsul masail menilai tidak ada dasar yang kuat untuk mengharamkan rokok. Namun, lanjut Arwani, khusus bagi orang-orang dalam kondisi tertentu, misalnya memiliki penyakit dan penyakitnya bisa bertambah parah jika merokok, maka rokok diharamkan.

"Misalnya bagi orang yang menderita diabetes dan sakit paru-paru, rokok

haram bagi mereka," katanya.

(11)

b. Muhammad bin Abdul Ghaffar Al-Sharif, dosen Syaria Universitas Kuwait

c. Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU pada 25 Februari 2011 memutuskan bahwa rokok itu hukumnya makruh atau mubah. d. awatan kuasa Perunding Hukum Syara’ (Fatwa) Malaysia.

Fatwa Yusuf Qardhawi

Yusuf Qardhawi merupakan ketua Ikatan Ulama Internasional, berfatwa bahwa merokok adalah haram karena ia membahayakan kesehatan dan harta. Sebagian isi fatwanya adalahsebagaiberikut:

Tidak ada pendapat ulama saat ini yang menghalalkan rokok setelah kalangan medis menjelaskan bahayanya dan efek negatifnya. Apabila pendapat yang membolehkan rokok secara mutlak, maka yang tersisa adalah pendapat makruh atau haram. Pendapat yang mengharamkan menurut kami lebih kuat argumennya. Dan itulah pendapat saya. Hal itu karena jelasnya bahaya fisik, harta dan diri karena kebiasaan merokok. Segala sesuatu yang membahayakan kesehatan manusia maka harus diharamkan secara syariah.

Allah berfirman dalam QS Al Baqarah 2:185

"...dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.

QS An-Nisa 4:29

"Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penya yang kepada mu."

QS Al An'am 6:141

"Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."

(12)

QS Al-Isra 17:27

"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya."

Rokok berbahaya pada kesehatan dan harta, maka memperoleh sesuatu yang membahayakan manusia itu haram karena firman Allah

QS An-Nisa 4:29

"Dan janganlah kamu membunuh dirimu"

Oleh karena itu, kami merasa wajib memfatwakan haramnya rokok pada saat ini.

2.3 Manfaat dan Madharat Rokok

1. Manfaat rokok

Manfaat rokok dilihat dari segi sosial-ekonomi:  Penyerapan tenaga kerja,

 Kelangsungan hidup petani tembakau,  Pasokan pendapatan negara,

 Kiprah sosial industri rokok 2. Madharat rokok

Meskipun merokok mempunyai beberapa manfaat dari segi sosial ekonomi, namun bahayanya juga lebih banyak, baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif, diantaranya :

 Tembakau lebih berbahaya daripada ganja

 Tembakau menyebabkan kematian lebih dari satu juta orang pertahun di dunia  Tembakau mencetuskan 90% dari kasus serangan kanker paru, 75% kasus

bronchitis kronis

 Tembakau menyebabkan penyempitan pembuluh darah, kerusakan liver, kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker prostat, kanker saluran pencernaan dan kelainan janin.

(13)

2.4 Pengertian Narkoba

Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya). Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk

pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian dari:

Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.

Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”.

Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan”

Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan

untuk kepentingan pengembangan pengetahuan.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan

(14)

memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

2.5 Mukum Narkoba Dalam Pandangan Islam

Mereka bertanya kepada mu tentang khamr dan judi. Katakanlah: pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.(QS. Al-Baqarah: 219)

Sebelum Islam datang orang-orang Arab Jahiliyah pada masa itu sangat akrab dengan miras yaitu khamar, mereka juga menyediakan tempat-tempat khusus untuk pesta minuman khamar, sehingga kehidupan mereka yang seperti itu, menjadikan mereka candu terhadap khamar seperti layaknya orang-orang kecanduan rokok pada masa sekarang ini. Bahkan Dr. Yusuf Al-Qaradawi pernah menulis, saking akrabnya orang Arab dengan khamar, bangsa arab jahiliyah sampai-sampai dalam bahasa Arab ada seratus nama penyebutan yang berbeda untuk sebuah minuman yang memabukkan tersebut.Namun setelah Islam datang, Nabi Muhamamad SAW memberantas penggunaan minuman khamar dan merekapun meninggalkannya.

Sementara dalam hadist yang lain

“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya menghara mkan jual beli khamr, bangkai, babi, dan patung. Lalu ditanyakan kepada Rasulullah, Wahai Rasulullah, bagaimana menurut engkau bangkai yang digunakan untuk mengecat perahu, menghaluskan kulit, dan sebagai penerangan? Rasulullah menjawab, Tidak boleh. Itu tetap haram kemudian Rasulullah SAW melanjutkan Allah mengutuk orang Yahudi. Sesungguhnya Allah telah mengharamkan lema k pada mereka. Mereka memperbaikinya, lalu menjual dan memakan hasilnya” (HR Imam

Bukhari dan Imam Muslim).

(15)

hasil penjualannya. Tidak keluar dari (kaidah) kuliyyah tersebut, kecuali sesuatu yang telah dikhususkan oleh dalil”.(Nailul Authar V hal 221).

Kendatipun ayat dan hadis tersebut tidak merinci dampak bahaya dari penggunaanya, namun secara tegas telah menggambarkan bahwa mengkomsumsi narkoba banyak mudharatnya ketimbang mamfaatnya. Narkoba merupakan barang yang berbahaya karena bisa menimbulkan kelemahan fisik, mental,

maupun intelektual.

Sistem sanksi Hukum Islam bahwa setiap orang yang menggunakan Narkoba dikelompokkan sebagai perbuatan kriminal, dan sanksi yang diberikan negara bisa berupa jilid (cambuk) atau penjara hingga lima belas tahun, dan denda yang ukurannya diserahkan kepada qadli. Demikian pula bagi orang turut serta menjualbelikannya. Bisa dilihat Abdurrahaman Al Maliki (Nidzomul ‘Uquubat, 2004:189).

Bagi individu, salah satu upaya yang mesti dilakukannya adalah dengan menempa ketakwaan individual. Pembentukan ketakwaan individu khususnya bagi kalangan generasi muda muslim dapat diawali dengan pembentukan

kepribadian Islam yang khas. Kepribadian Islam yang khas merupakan sinergi antara pola pikir dan pola sikap seorang muslim yang dilandasi oleh akidah Islam dan nilai-nilai Islam. Pola pikir Islam adalah seperangkat pemikiran Islam yang berfungsi untuk menyelesaikan seluruh problematika kehidupan manusia.

Pola sikap yang Islami ini dapat dibentuk dengan peningkatan ibadah dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk penerapan nilai-nilai Islam. Namun, ketakwaan indvidu yang melahirkan kepribadian Islam yang khas tersebut juga sebaiknya ditopang oleh pengawasan masyarakat yang kontinu. Pengawasan dan

partisipasi dari masyarakat ini merupakan bagian dari aktivitas amar ma’ruf nahi mungkar yang diwajibkan oleh konsepsi syariah islam

(16)

memberlakukan hukum ta’zir berupa tahanan selama 15 tahun hingga hukuman mati seperti yang termaktub dalam kitab Nizhomul Uqubat (Sistem Sanksi dalam Islam), Karangan Syaikh Abdurahman al Maliki. Penerapan sanksi tersebut selain sebagai penebus dosa bagi sang pelaku, juga bertujuan untuk mencegah atau memberikan efek jera bagi anggota masyarakat lainnya. penyalahgunaan narkoba adalah problematika sosial yang sewajarnya untuk diantisipasi secara kolektif

berlandaskan syariah. Karena hanya dengan panduan syariah Islam kehidupan insan dapat menjadi lebih baik

2.6 Manfaat dan Madharat Narkoba

Pada dasarnya narkoba banyak memiliki madharat dari pada manfaat, karna narkoba hanya dapat digunakan dengan dosis yang kecil hal itu juga untuk keadaan terpaksa.

Sudah umum diketahui bahwa kebiasaan mengkosumsi narkoba dalam

waktu lama akan mengakibatkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan

peradangan lambung. Dapat pula merusak secara permanen jaringan otak,

sehingga menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian,

kemampuan belajar dan bahkan gangguan jiwa.

Lebih jauh lagi akan menimbulkan gejala mudah tersinggung dan kurang

perhatian terhadap lingkungan, menekan pusat pengendalian diri sehingga

menjadi berani dan agresif dan tidak terkontrol.

Berbahaya bagi akal pikiran dan urat-urat syaraf. Berbahaya bagi harta

benda dan keluarga. Minum khamar, sama dengan menghisap candu, dan

menimbulkan ketagihan. Seseorang yang telah ketagihan minum khamr, baginya

tak ada nilai harta benda, berapa saja harga khamr itu akan dibelinya, asal

ketagihannya terpenuhi. Kalau sudah demikian halnya, maka khamr itu

membahyakan pergaulan dan masyarakat, menimbulkan permusuhan, perkelahian

(17)

akan rusak, lantaran minum khamr. Akan terlihatlah manusia yang

(18)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa:

Hukum mengkonsumsi rokok adalah HARAM karena merokok dapat menyakiti diri sendiri dan juga merupaqkan tindakan atau perilaku pemborosan.

Dalil yang mendasari pengeluarkan fatwa haram rokok:

Alquran melarang umatnya untuk membinasakan dan merusak diri sendiri sebagaimana disebutkan,

''Dan, janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan dengan tangan kalian sendiri.'' (Albaqarah: 195).

ْمكسفْناآ ْولتْقتﻻ و

“Dan Janganlah kalian membunuh diri kalian sendiri ..” ( An Nisa (4): 29)

Dalam ayat lain Allah Ta’ala juga berfirman:

hobi merokok merupakan tindakan tabdzir (pemborosan) dan penyia-nyiaan terhadap harta. Mereka tidak mendapatkan apa-apa dari rokok kecuali ketenangan sesaat, bahaya penyakit yang mengancam jiwa, dan terbuangnya uang secara sia-sia.

“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya” (QS. Al Isra’ (17):

27)

Narkoba adalah jenis obat berbahaya bahkan terlarang dan memiliki

dampak yang sangat buruk untuk orang yang mengkonsumsinya, yang bisa

membunuh mereka secara parlahan-lahan karena kandungan zat berbahaya

di dalamnya. Zat-zat berbahaya itu dapat menimbulkan beberapa penyakit.

Dalam pandangan Islam penyalahgunaan Narkoba adalah kebiasaan buruk

yang tidak di halalkan karena kita mengetahui bahwa Narkoba bukanlah

termasuk barang-barang yang pantas dinikmati oleh seorang muslim. juga

(19)

B. SARAN

Merokok & penyalahgunaan Narkoba adalah sesuatu yang yang tidak

harus dilakukan. Karena, menimbulkan banyak keburukan baik diri sendiri dan orang lain. Yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

 http://masailfiqhiyah77.blogspot.co.id/2013/10/masail-fiqhiyah-rokok-dan-narkoba-dalam.html

 http://dedenheryana.heck.in/hukum-rokok-dalam-islam.xhtml

 https://tugasfiles.blogspot.co.id/2014/05/makalah-hukum-narkoba-dan-rokok-dalam.html

Referensi

Dokumen terkait

menerjemahkan, menafsirkan ayat-ayat Al- Qur‟an dan Hadits tentu yang sesuai dengan kebutuhan siswa setelah melanjutkan studi kelak. Sehingga dengan adanya

Tujuan umum Pendidikan Agama Islam adalah untuk mencapai kualitas yang disebutkan oleh al- Qur‟an dan Hadits sedangkan fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan

Aptitude Treatment Interaction (ATI) Pada Mata Pelajaran Al- Qur‟an Dan Hadits di Kelas XI MAN 2 Kudus bagi pengembangan pembelajaran peserta didik dilihat dari

Ayat ini merupakan dalil paling kuat dan penjelasannya diriwayatkan dalam.. hadits shahih dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa ia berkata: ‘Aku bertanya kepada Rasulullah

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Implementasi Metode Menghafal Al-Qur‟an dan Hadits dalam Pembelajaran PAI di SMK Ma‟arif 1 Kroya Kabupaten

Pcndapat ini mereka kemukakan dalam rangka menolak pandangan ulama lain yang menyatakan bahwa ada ayat al- Qur‟an yang dibatalkan ketentuan hukumnya dan digantikan oleh

Hal ini berangkat dari kata tankihu (ikut wazan nakaha) dan tunkihu (ikut wazan ankaha). Disamping memakai dalil al-Quran, jumhur juga menggunakan hadits Nabi yang diriwayatkan

Disinilah pentingnya menerapkan ilmu al-Qur‟an dan ilmu Hadits guna menganalisa dan mendeteksi secara lebih dekat akan “keselamatan” (baca: “ashâlah”) atau