PENENTUAN WAKTU OPTIMUM DAN SIMULASI KEGIATAN INVENTARISASI SATWALIAR DI KEBUN RAYA BOGOR
(Defining of the optimum time and data collection simulation of wildlife in Kebun Raya Bogor)
Oleh/ By :
Bagas Sinuksmoyo, E34100126
Email/phone : bagas.sinuksmoyo@rocketmail.com/ 628998579982
ABSTRACT
Information about population are a basic data to estimate the possibility of sustainability or endangered existence of wildlife in their nature. Census is a calculation of animals in the area at a particular time or particular time interval. Kebun Raya Bogor become location of data collection simulation with a purpose to know the age structure and sex ratio of visitors. The methods use is silent observer, the observer moves, and determining the optimum time.
Keywords: Census, Population, Kebun Raya Bogor, Methods
ABSTRAK
Informasi mengenai populasi merupakan data dasar untuk memperkirakan kemungkinan kelangsungan atau keterancaman keberadaan satwa liar di alam. Sensus merupakan perhitungan satwa dalam areal pada suatu waktu tertentu atau pada interval waktu tetentu. Kebun Raya Bogor (KRB) menjadi lokasi simulasi inventarisasi satwaliar dengan tujuan mengetahui struktur umur dan jenis kelamin pengunjung. Metode
yang digunakan adalah metode pengamat diam, pengamat bergerak, dan penentuan waktu optimum.
Kata Kunci: Sensus, Populasi, Kebun Raya Bogor, Metode
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dalam konteks pengelolaan populasi, ukuran atau kepadatan populasi diperlukan sebagai dasar pengambilan kebijakan pengelolaan guna mendapatkan suatu kondisi populasi yang diharapkan (Bailey, 1984). Kegiatan inventarisasi merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum menentukan kebijakan pengelolaan. Inventarisasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, sampling dan sensus. Inventarisasi sensus dilakukan dengan cara melakkan pengamatan pada semua titik pada kawasan tertentu pada waktu yang bersamaan. Metode sensus da[at dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya adalah pengamat diam,
pengamat bergerak, concentration count, driving count, dan metode penjagalan.
Kegiatan sensus ini biasanya memerlukan sumberdaya yang banyak, seperti tenaga kerja, biaya, waktu, tentunya luasan yang tidak sedikit. Namun, demi mendapatkan data yang akurat metode ini perlu dilakukan. Metode ini dapat mengetahui populasi di lapangan secara akurat.
1.2 Tujuan
Menentukan waktu aktif optimum pengunjung yang memberikan implikasi pada oeningkatan terhadap peluang perjumpaan. Mengaplikasikan beberapa metode sensus inventarisasi dan pemantauan dengan metode pengamat diam dan pengamat bergerak. Mengetahui jumlah populasi, struktur umur, dan sex ratio. Mampu membandingkan beberapa metode inventarisasi berdasarkan ketepatan dan ketelitian serta memberikan penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode.
METODE
2.1 Lokasi dan Waktu
Lokasi pengamatan dilakukan di Kebun Raya Bogor dibagi menjadi 10 plot yang masing-masing diamati oleh 2 kelompok. Waktu pengamatan yaitu pada pukul 08.30 – 16.15. 2.2 Bahan dan Alat
Objek yang diamati adalah pengunjung Kebun Raya Bogor. Alat yang digunakan berupa alat tulis, alat pengukur waktu, peta kebun raya, dan tally sheet.
2.3 Teknik Pengumpulan data 2.3.1 Penentuan Waktu Optimum
Kegiatan inventarisasi ini dilakukan dengan cara pencatatan jumlah pengunjung yang masuk dan keluar Kebun Raya Bogor. Pencatatan dibagi berdasarkan jenis kelamin dan struktur umur pengunjung. Waktu optimum merupakan jumlah kumulatif antara pengunjung yang masuk dan pengunjung yang keluar. Pencatatan secara kumulatif setiap 15 menit. 2.3.2 Pengamat Diam
Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung populasi pengunjung dan struktur umur pada lokasi yang telah ditentukan. Pengamat diam pada lokasi tersebut pada posisi yang memumngkinkan optimumnya pencatatan. lalu menghitung secara terus-menerus.
Pengamatan dilakukan sejauh jarak tertentu pengamat dapat melihat dan dapat menghitung populasi pengunjung. Pengamat mencatat waktu perjumpaan dan jumlah pengunjung berdasarkan jenis kelamin dan struktur umurnya setiap 15 menit. Adapun lokasi pengamatan, yaitu jembatan gantung, taman meksiko, café dedaunan, kolam teratai, masjid, kuburan rafflesia, jalan astrid, taman anggrek, pohon jodoh, dan museum zoologi.
2.3.3 Pengamat Bergerak
Pengamatan dilakukan dengan cara pengamat bergerak di sepanjang lokasi yang telah ditentukan sejauh jarak tertentu serta pengamat mampu menghitung dan membedakan pengunjung berdasarkan jenis kelamin dan (anak) umur 6-14 tahun, Kelas umur III (remaja) umur 15-24 tahun, Kelas umur IV (dewasa) umur 25-60 tahun, dan Kelas umur V (tua) umur diatas 60 tahun.
2.3.4 Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif kuantitatif, tabel serta grafik. Analisi deksriptif murupakan penguraian dan penjelasan mengenai parameter-parameter yang diukur dan diamati. Sedangkan analisis grafik dan table digunakan untuk menjelaskan hubungan antara parameter yang diukur dan diamati dengan metode grafik dan tabel serta interpretasinya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
pengamat diam. Pada penggunaan waktu optimum jumlah pengunjung berdasarkan struktur umur dan jenis kelaminnya didapatkan data 5016 untuk laki-laki dan 5134 untuk perempuan. Sedangkan berdasarkan struktur umur didapatkan data KU I 743, KU II 867, KU III 2249, KU IV 5940, dan KU V 351. Dari data tersebut terlihat bahwa pengunjung pada KU IV mendominasi dengan terdapat 5940 pengunjung dengan struktur umur tersebut.
Gambar 1. Piramida Struktur Umur Pengunjung
Semiadi (2006) menerangkan bahwa Semakin banyak jumlah individu pada kelas umur yang lebih muda mengindikasikan bahwa populasinya akan meningkat dengan asumsi kematian pada setiap selang waktu adalah konstan. Namun disayangkan karena pada struktur umur ini, jumlah individu terbanyak diduduki oleh kelas umur IV dan III, yang seharusnya ditempati oleh KU I dan II.
3.2 Waktu Optimum Pengamatan
Waktu optimum pengamatan
berdasarkan pengamatan adalah saat pengunjung masuk adalah beberapa menit setelah pintu Kebun Raya Bogor dibuka yaitu pada pukul 08.45-09.00 dan ketika pengunjung keluar pada pukul 14.30-14.45 dan 15.30-15.45. Pada kisaran waktu tersebut peluang perjumpaan pengunjung paling besar. Sedangkan waktu yang peluang perjumpaannya paling sedikit adalah
pengunjung masuk di beberapa menit sebelum pintu Kebun Raya Bogor ditutup yaitu pada pukul 15.45-16.00 dan pengunjung keluar saat pintu Kebun Raya Bogor baru pertama kali dibuka yaitu pada pukul 08.30.
Lokasi pengamatan dengan jumlah pengunjung terbanyak adalah di Jalan astrid untuk metode pengamatan diam yaitu 5492 dan pada metode pengamat bergerak sebanyak 6626 pengunjung. Sedangkan pengunjung paling sedikit terdapat di lokasi Taman rafflesia dengan jumlah pengunjung yang dihitung dengan metode pengamat diam sebanyak 876 dan dengan metode pengamat bergerak sebanyak 540 pengunjung.
3.3 Analisis Metode Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa pengunjung dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak daripada pengunjung laki-laki. Serta pengunjung dengan kategori dewasa mendominasi di Kebun Raya Bogor ini.
penghitungan populasi di Kebun Raya Bogor ini.
KESIMPULAN
Kegiatan inventarisasi ini dilakukan dengan cara pencatatan jumlah pengunjung yang masuk dan keluar Kebun Raya Bogor. Pencatatan dibagi berdasarkan jenis kelamin dan struktur umur pengunjung. Pencatatan secara kumulatif setiap 15 menit.Pengamatan ini menggunakan tiga metode yaitu metode waktu optimum, metode pengamat bergerak, dan metode pengamat diam.
Penerapan ketiga metode ini memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing diantaranya metode pengamat bergerak walaupun tidak memerlukan banyak tenaga karena hanya diam di satu tempat, kemungkinan terjadinya Double accounting itu besar dan juga ada pengunjung yang dapat luput dari hitungan si pengamat. Metode Pengamat bergerak
memiliki cakupan pengamatan yang lebih luas dam kemungkinan terjadinya Double accounting lebih sedikit dibanding pengamat diam akan tetapi metode ini menggunakan banyak tenaga untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain walaupun masih dalam satu lokasi. Metode waktu optimum hanya dapat dilakukan di satu tempat saja atau terkonsentrasi hanya di satu tempat saja namun justru dengan demikian akan menjadi efisien dalam pencatatan jumlah pengunjung di Kebun Raya Bogor ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bailey JA. 1984. Principles of Wildlife Management. New York: Wiley.
LAMPIRAN
Tabel.1 Jumlah Karcis Terjual di Pintu Masuk Lokasi Jumlah Karcis Terjual
Pintu I atas 1.363
Pintu I bawah 1.866
Pintu III 285
Pintu IV 313
Jumlah 3.827
Tabel 2. Jumlah Pengunjung Berdasarkan Waktu Optimum
Lokasi Jumlah Pengunjung (orang)
Masuk Keluar
Pintu pangrango 665 309
Pintu 1 2450 1748
Pintu 4 (IPB) 596 498
Pintu konservasi 85 1600
Pintu utama 1950 249
Total 5746 4404
MAX 404 288
MIN 36 33
Tabel 3. Jenis kelamin pada penggunaan waktu optimum
Lokasi ∑ Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Pintu pangrango 521 413
Pintu 1 2108 2113
Pintu 4 (IPB) 543 551
Pintu konservasi 978 725
Pintu utama 866 1332
Total 5016 5134
Tabel 4. Jenis Kelamin Metode Pengamat Bergerak
Lokasi ∑ Jenis Kelamin
♀ ♂
Taman raflesia 261 279
jalan astrid 3471 3155
Jembatan
Gantung 546 420
Kafe dedaunan 2498 2628
Kolam teratai 2133 1952
Masjid 639 638
Museum zoologi 1616 1923
Pohon jodoh 431 337
taman meksiko 4816 1333
Taman anggrek 1498 1382
total 17909 14047
Tabel 6. Jenis Kelamin Metode Pengamat Diam
Lokasi
Jenis kelamin
total betina jantan
kafe dedaunan 1786 2068 3854
kolam teratai 1169 923 2032
taman anggrek 2056 1941 3997
jembatan gantung 924 723 1647
mesjid 527 686 1213
museum zoologi 1303 1361 2664
pohon jodoh 682 584 1266
taman meksiko 2592 1449 4116
taman rafles 451 425 876
jalan astrid 2745 2790 5492
total 14235 12950 27157
Tabel 7. Jenis Struktur Umur Metode Pengamat Diam
KU I
KU II
KU III
KU IV
KU V kafe
dedaunan 25 55 362 3394 18
kolam
teratai 119 466 576 860 11
taman
anggrek 353 492 775 2356 21
jembatan
gantung 80 270 585 684 28
mesjid 56 148 376 616 17
museum
zoologi 358 312 489 1443 62
pohon
jodoh 108 77 344 723 14
taman
meksiko 626 411 880 2030 3
taman
rafles 84 121 386 230 55
jalan astrid 352 376 154
7 2686 536
total
216 1
272 8
632 0
1502
2 765
Lokasi
raflesia 176 47 210 225 92 540
jalan
astrid 603 535 757 4546
18 5
662 6 Jembatan
Gantung 68 82 378 428 10 966
Kafe
dedaunan 25 57 368 4658 18
512 6 Kolam
teratai 215 668 1174 1971 57
408 5
Masjid 91 101 242 807 26
127 7 Museum
zoologi 537 1093 633 1248 50
353 9 Pohon
jodoh 61 37 262 379 29 768
taman
meksiko 1408 283 750 3764 0
620 0 Taman
anggrek 151 265 598 1823 43
288 0
total 3335 3168 5372