Program Pasca Sarjana PLOD
Universitas Gadjah Mada
Politik Lokal dalam Konteks Global
Silabus 2013
Jadwal Setiap Rabu 13.00-15.00
Pengajar Riza Noer Arfani & Siti Daulah Khoiriati
Gambaran Perkuliahan ini dirancang sebagai studi mengenai proses dan isu-isu di seputar fenomena globalisasi yang melingkupi proses-proses perpolitikan di tingkat lokal. Beberapa hal yang melatarinya adalah, pertama-tama, keperluan untuk melihat kecenderungan umum terintegrasinya kehidupan masyarakat lokal ke dalam komunitas global di berbagai bidang. Pertukaran barang dan jasa, pertukaran dan perkembangan ide-ide mengenai demokratisasi, hak asasi manusia (HAM) dan lingkungan hidup, migrasi dan berbagai fenomena human trafficking lainnya yang melintas batas-batas lokalitas dan nasional kini merupakan fenomena umum yang berlangsung hingga ke tingkat komunitas paling lokal sekalipun. Pendek kata, komunitas lokal kini adalah bagian dari rantai perdagangan, pertukaran ide dan traficking transnasional.
Kedua, implikasi dari kecenderungan-kecenderungan tadi juga perlu mendapat perhatian. Dalam khazanah perpolitikan lokal, kita perlu memperhatikan munculnya global governance yang mengatur berbagai kecenderungan tadi. Dalam bidang perdagangan, pemerintah nasional kita adalah anggota dari WTO (World Trade Organization) yang terikat dengan aturan-aturan yang diratifikasi di dalamnya. Dalam hal perburuhan kita juga adalah anggota ILO (International Labor Organization) yang semakin memperhatikan prinsip-prinsip penerapan HAM dalam kehidupan kaum buruh. Demikian pula dalam isu-isu yang berhubungan dengan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan hidup, kita termasuk salah satu negara yang menandatangani Protokol Kyoto yang mengatur pengurangan emisi karbon dan sejumlah gas lainnya yang mengancam keberadaan ozon dan menimbulkan efek pemanasan global. Dan seterusnya.
Ketiga, eksplorasi berbagai ide, inisiatif dan tindakan lokal (local genuines) perlu dilakukan lebih serius agar pertentangan global versus lokal tidak menemukan jalan keluar yang ekstrim, yaitu either simply 'join the club' or 'go to hell with globalization'. Proses 'glokalisasi' yang menggabungkan arus globalisasi dari atas dengan berbagai tradisi, nilai atau ide lokal adalah salah satu tema yang
perlu mendapat kajian mendalam. Dalam sejumlah studi, proses ini tidak hanya mengidentifikasi kecenderungan-kecenderungan yang berorientasi ke politik dan pasar global, tetapi juga kecenderungan fragmentasi kultural dan sosial yang bermuara pada penemuan kembali (reinvention) tradisi-tradisi dan identitas lokal. Eropa adalah salah satu contoh di mana pusaran pasar dan politik global tidak serta merta menghilangkan identitas lokal. Ketika Belgia mendesentralisasi proses dan kegiatan politiknya, Catalonia pada saat yang sama mendapatkan otonomi yang lebih besar. Begitu seterusnya.
Tujuan
Memahami proses globalisasi sebagai kecenderungan terintegrasinya komunitas dan perpolitikan lokal ke dalam komunitas global dan proses-proses global governance
Mengeksplorasi local genuines, dalam konteks Indonesia khususnya, yang bisa dikembangkan sebagai bagian dari proses 'glokalisasi'
Merancang model-model pembangunan ekonomi lokal yang memanfaatkan dan terintegrasi dengan ekonomi globalBacaan
Anthony Giddens. 2000. Jalan Ketiga dan Kritik-Kritiknya. Cambridge: Politiy Press (AG)
David Held. 1995. Demokrasi dan Tatatan Global. Stanford: Stanford UP (DH)
Martin Khor. 2002. Globalisasi: Perangkap Negara-Negara Selatan. Yogyakarta: Cindelaras (MK)
Nanang Pamuji M. Dkk. 2000. Implikasi Globalisasi dan
Demokratisasi... Yogyakarta: Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UGM (NPM)
Budi Winarno. 2005. Globalisasi dan Krisis Pembangunan: Bagaimana dengan Indonesia. Yogyakarta: UGM (BW) John Humprey. “Upgrading in Global Value Chain” (JH) (tersedia on-line di
www.ilo.org/public/english/bureau/integration/download/publicat/4_3_216_wcsdg-wp-28.pdf )
A Handbook for Value Chain Research (GVC)
(tersedia on-line di www.ids.ac.uk/ids/global /pdfs/VchNov01.pdf )
Jorg Meyer Stamer, “The Hexagon of Local Economic Development”, 2004 (JMS-1)
Jorg Meyer Stamer, “Why is Local Economic Development so difficult,and what can we do tomake it more effective?”, 2003 (JMS-2)
(tersedia on-line di http://learning.itcilo.org/entdev/LED/pub/archivio/corsi.aspx? p=21&f=324 )
LED: A Primer (tersedia on-line di
http://web.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/TOPICS/EXTURBANDEVELOPMENT/EXTLED/0,, contentMDK:20276743~menuPK:341145~pagePK:148956~piPK:216618~theSitePK:341139,0 0.html ) (LED-1)
Manual Training untuk LED (tersedia on-line di
http://www.worldbank.org/urban/local/toolkit/pages/home.htm ) (LED-2)
Topik & Aktivitas
1. Pengantar
a. Silabus dan Kontrak Belajar b. Film: New Rulers of the World 2. Globalisasi, Glokalisasi
a. Ceramah, diskusi, debrief b. Teks: handouts
c. Penugasan: In search of globalization/glocalization stories 3. Rute-Rute Globalisasi
a. Presentasi, panel diskusi dan brainstorming b. Teks: NPM, hasil penugasan, handout
4. Glokalisasi &Demokrasi Kosmopolitan a. Ceramah, diskusi, debrief b. Teks: AG, MK, DH
5. Glokalisasi &Pembangunan Ekonomi Lokal/Local Economic Development
a. Ceramah, diskusi, debrief b. Teks: BW, GVC
6. LED dalam Praktik: GVC & Upgrading Policy a. Ceramah, diskusi, debrief
b. Teks: GVC, JH
Ujian Mid (Tanggal menyesuaikan kalender akademik PLOD UGM)
7. LED dalam Praktik: Merancang Model LED a. Ceramah, diskusi, debrief
b. Teks: JMS-1, JMS-2, LED-1, LED-2
8. Glokalisasi dalam Praktik
a. Narasumber: Ir. Sutrisno (Sekda Kab. Sleman) (alternatif 1) b. Narasumber: Ketua Sekber Kartamantul (alternatif 2) c. Fieldtrip: ... ?
d. Persiapan untuk Studi Kasus 9. Studi Kasus(Presentasi dan Diskusi) #1 10.Studi Kasus (Presentasi dan Diskusi) #2 11.Studi Kasus (Presentasi dan Diskusi) #3 12.Studi Kasus(Presentasi dan Diskusi) #4 13.Studi Kasus(Presentasi dan Diskusi) #5 14.Lessons learnt & Penutup
Pilihan-Pilihan Tema Studi Kasus
a. Pembangunan Ekonomi Lokal b. Pemberdayaan UMKM Lokal
c. Pengelolaan Sumberdaya dan Pembangunan Berkelanjutan
d. Urban Planning
e. Pendekatan Peace Building dalam Pembangunan Daerah f. Multikulturalisme
g. Transnational Trafficking h. Dan sebagainya
Penilaian Peserta kuliah dinilai berdasarkan:
Keaktifan dalam diskusi di kelas (10%) Hasil penugasan (20%)
Hasil ujian mid (20%)
Presentasi Studi Kasus (20%)
Makalah akhir (30%)