Menurut Davis dan Newstrom (2004: ) Partisipasi adalah keterlibatan mental
dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok. Dan mendorong mereka
untuk memberikan suatu kontribusi demi tujuan kelompok, dan juga berbagai
tanggung jawab dalam pencapaian tujuan.
Menurut Sajogyo (artikel :2002) “Partisipasi” adalah suatu proses dimana
sejumlah pelaku bermitra punya pengaruh dan membagi wewenang di dalam
prakarsa “pembangunan”, termasuk mengambil keputusan atas sumberdaya.
Menurut Rauf dan Nasution mendefinisikan partisipasi adalah manifestasi dari
perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam menunjukkan sikap dan
mewujudkan peranannya terhadap tujuan organisasi guna meningkatkan
kesejahteraanya.
Memberi masyarakat informasi yang berimbang dan obyectip untuk dapat
membantu mereka memahami permasalahan, kemungkinan alternatip/solusi
I nfor m a si Konsult a si
Memperoleh umpan balik dalam analisis, penentuan keputusan atau alternatip
Bekerja secara langsung dengan masyarakat pada seluruh proses untuk mendapat kepastian kepedulian, dan aspirasi akan selalu dipahami
Kola bora si
I k ut se r t a Pe m be rda ya a n
Pe ningk a t a n leve l pa r t isipa si
Berpartner dengan masyarakat dalam setiap aspek
pengambilan keputusan termasuk pengembangan alternatip dan identifikasi solusi yang diharapkan
Menyerahkan pengambilan keputusan final pada
partisipasi masyarakat
1.
Manipulatif Participation
keterwakilan pada organisasi atau kelompok-kelompok dan bukannya
pada individu
2. Passive
Participation
Partisipasi rakyat dilihat dari apa yang telah diputuskan atau apa yang
telah terjadi, informasi datang dari pemerintah tanpa memperhatikan
respon dari masyarakat tentang keputusan atau informasi tersebut
3.
Participation by Consultation
berkonsultasi dengan rakyat, pemerintah menentukan policy,
keputusan berada pada pemerintah
4. Participation
for
Material
Insentive
Partisipasi melalui dukungan berupa sumber daya, misalnya tenaga
kerja, dukungan pangan, pendapatan atau insentif material lainnya.
5.
Functional Participation
Partisipasi rakyat dalam kelompok ikut dalam pengambilan
keputusan namun tetap peran utama pada pemerintah. Masyarakat
berdiri pada fungsi tertentu dalam program
6. Interactive
Participation
Proses partisipasi yang dilaksanakan multi disiplin dengan proses
yang berulang-ulang sesuai dengan kepentingan masyarakat
7. Self-Mobilisation
Partisipasi rakyat melalui pengambilan inisiatif secara independen
dengan pemerintah memberikan fasilitasi
FAKTOR PENENTU
PARTISIPASI MASYARAKAT
1. Ruang Partisipasi Masyarakat
2. Tujuan Partisipasi Masyarakat
3. Latar Belakang Pemberi Partisipasi
4. Karakter Partisipasi Masyarakat
1. penyusunan Perda dan kebijakan Daerah
yang mengatur dan membebani masyarakat
2. perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pemonitoran, dan pengevaluasian
pembangunan Daerah;
3. pengelolaan aset dan/atau sumber daya
alam Daerah; dan
4. penyelenggaraan pelayanan publik
RUANG WILAYAH PARTISIPASI
MASYARAKAT (UU23/2014)
TUJUAN PARTISIPASI
MASYARAKAT
Jenis Kebijakan
Titik Perhatian dalam Partisipasi
Kebijakan Daerah
1. Dampak kebijakan pada kehidupan
masyarakat (kelompok / individu)
2. Kebutuhan terhadap pengaturan
Pembangunan Daerah
1. Kesesuaian rencana dg kebutuhan (plan)
2. Bentuk program (program)
3. Pembiayaan program (budget))
4. Pelaksanaan Program (implementasi)
Pengelolaan Aset/SD
1. Kemanfaatan Aset pada tujuan Daerah
2. Kondisi asset
1. Faktor Pemberi Informasi
: kualifikasi pribadi,
pengalaman , sikap
2. Karakteristik Informasi
: kualitas informasi , kuantitas dan
frekuensi
3. Proses
: prosedur standar atau metode
4. Desain Organisasi
: bentuk partisipasi, kapasitas
pengolahan dan hubungan antara masyarakat dengan
pemerintah
5. Teknologi Komunikasi
: manajemen IT , dan teknologi
umum
Faktor penentu
LATAR BELAKANG PEMBERI
PARTISIPASI MASYARAKAT
FAKTOR
INDIVIDU
/KELOMPOK
SIFAT/KARAKTER
Pendidikan Dasar
Menengah 1. Perhatian pada pada hal-hal umum2. Kemampuan analisis terbatas 3. Memperhatikan pada hal yg terkait
langsung pd dirinya
4. Mudah untuk bereaksi spontan/emsional Tinggi 1. Perhatian pada pada hal-hal spesifik
2. Kemampuan analisis kompleks
3. Memperhatikan pada hal yg terkait pd lingkungan atau global
4. Bereaksi secara rasional
Pendapatan Rendah Orientasi pada masalah dalam siklus harian atau mingguan
Menengah Orientasi pada masalah dalam siklus bulanan atau tahunan
LATAR BELAKANG PEMBERI
PARTISIPASI MASYARAKAT
FAKTOR
INDIVIDU
/KELOMPOK
SIFAT/KARAKTER
Budaya Homogen dan
tertutup 1. Erat pada nilai-nilai budaya2. Taat pada pemimpin budaya/adat 3. Pola hubungan paguyuban/
gemeinschaft
4. Lebih sukar menerima sistem nilai luar 5. Bersifat curiga terhadap nilai-nilai lain Heterogen dan
terbuka 1. Longgar pada nilai-nilai budaya tertentu2. Lebih menerima nilai-nilai luar 3. Taat pada nilai rasional
4. Pola hubungan patembayan/ gesselschaft
Lapangan
Usaha Lokal Orientasi pada siklus usaha dengan Regional atau
Review Informasi/
kondisi saat ini
Pilihan cara evaluasi
Evaluasi dan dasar
scoping
Penelitian Pilihan
Cara Pengelolaan
Hitung dampak
Kembangkan
Strategi Rekonsiliasi
Awal
Kembangkan
Strategi Rekonsiliasi
Akhir
Review
Informasi/
kondisi saat ini
Pilihan cara
evaluasi
Evaluasi dan
dasar scoping
Penelitian Pilihan
Cara Pengelolaan
Hitung dampak
Kembangkan
Strategi
Rekonsiliasi Awal
Kembangkan
Strategi
Rekonsiliasi Akhir
Posisi “inter relasi”
dengan Masyarakat
1
2
Kenali Kebutuhan untuk adanya kebijakan daerah
Kembangkan alternatip kebijakan
Nilai alternatip yang mungkin bisadiambil
Pilih alternatip
Laksanakan alternatip pilihan
Pilih alat pengambilan keputusan
Gunakan alat pada alternatip yang paling diharapkan
Pelajari feed back
Definisikan masalah yang dihadapi (wilayah, urusan, multiple?)
Tentukan kebutuhan agar penyelesaian masalah bisa terjadi
Tentukan tujuan agar permasalahan dapat diselesaikan
Identifikasi alternatip yang akan dapat menyelesaikan masalah
Kembangkan kriteria valuasi agar tujuan tercapai
Pilih alat pengambilan keputusan
Gunakan alat pada alternatip yang paling diharapkan
Teliti hasil untuk meyakini bahwa hal tsb menyelesaikan
No.
Tahap
Keterangan
1
Pengenalan kondisi saat ini
Definisikan permasalahan yang dihadapi
Definisikan target group
Akademisi, kelompok minat, asosiasi
Pertemuan konsultatip
2.
Menilai jenis kebutuhan kebijakan yang
diperlukan
Definisikan tujuan penyelesaian yang
diharapkan dengan kebijakan yg akan dibuat
Akademisi, kelompok minat, asosiasi
Pertemuan konsultatip
Catatan : bisa sekaligus dengan tahap 1
3
Meneliti Alternatip penyelesaian masalah yang
dapat diambil
Dilaksanakan secara mandiri oleh tim
pemerintah
Pengenalan
Permaslahan
Penentuan Kebutuhan Penyelesaian dan tujuan penyelesaian
masalah
Evaluasi
Alternatip
No.
Tahap
Keterangan
4
• Mencari kriteria yang akan dapat dipergunakan untuk melaksanakan valuasi dalam rangka mengukur pilihan kebijakan
• Pemilihan metoda berdasarkan kompleksitas kebijakan yang akan dibuat
Dilakukan oleh tim Pemerintah dengan bantuan dari akademisi secara terbatas
5.
Menentukan kebijaksan yang akan diambil Akademisi, kelompok minat, asosiasi
Pertemuan konsultatip
Catatan : bisa sekaligus dengan tahap 1
6
• Melaksanakan sosialisasi terhadap target group. • Melaksanakan assessment thd reaksi target
group
Media massa, konsultatip
Pertemuan konsultatip pada kelompok-kelompok asosiasi dan pemerhati
Kembangkan
Kriteria Valuasi
Pilih metoda DMP
Penentuan Pilihan terhadap alternatip
kebijaksanaan
Melaksanakan
sosialisasi calon
kebijakan
No.
Tahap
Keterangan
7
Melaksanakan perbaikan terhadap kebijakan
berdasar reaksi masyarakat
Akademisi, kelompok minat, asosiasi
Pertemuan konsultatip
8.
• Menyusun legal draft
• Menyampaikan kepada legislatip
• Menetapkan peraturan daerah
Dilaksanakan oleh tim Pemerintah mandiri
9
Meneliti Dampak kebijakan
Dilaksanakan secara mandiri oleh Pemerintah
Memperoleh masukan dari masyarakat
Unit Pengaduan/Unit Komunikasi Pemerintah
dan Masyarakat
Redrafting
Kebijakan
Melaksanakan penetapan kebijakan
sesuai dengan prosedur perundangan
Evaluasi
Kebijakan
No.
Tahap
Keterangan
1
• Pengenalan kondisi saat ini
• Definisikan permasalahan aset yang dihadapi • Definisikan kebutuhan pengembangan yang ada • Definisikan target group
Akademisi, kelompok minat, asosiasi Pertemuan konsultatip
2.
Menilai kebutuhan kebijakan pengembangan aset yang diperlukan
Definisikan tujuan yang diharapkan dengan kebijakan yg akan dibuat
Akademisi, kelompok minat, asosiasi Pertemuan konsultatip
Catatan : bisa sekaligus dengan tahap 1
3
Meneliti Alternatip penyelesaian masalah yang dapat diambil
Meneliti dampak terhadap pengembangan aset/SDA • Dilaksanakan pemerintah
• Konsultatip terhadap akademisi dan kelompok pemerhati/asosiasi
Pengenalan
Permaslahan
Penentuan Kebutuhan Pengembangan asset
dan tujuan
penyelesaian masalah
Evaluasi
Alternatip
No.
Tahap
Keterangan
4
• Mencari kriteria yang akan dapat dipergunakan untuk melaksanakan valuasi dalam rangka mengukur pilihan kebijakan pengembangan aset/SDA
• Pemilihan metoda pengelolaan
aset/SDAberdasarkan kompleksitas kebijakan yang akan dibuat
Dilakukan oleh tim Pemerintah dengan bantuan dari akademisi secara terbatas
5.
Menentukan kebijaksan yang akan diambil Akademisi, kelompok minat, asosiasi
Pertemuan konsultatip
6
• Melaksanakan sosialisasi terhadap target group yg terkena dampak kebijakan.
• Melaksanakan assessment thd reaksi target group
Media massa, konsultatip
Pertemuan konsultatip pada target group,
Kembangkan
Kriteria Valuasi
Penentuan Pilihan terhadap alternatip
kebijaksanaan
Melaksanakan
sosialisasi calon
kebijakan
No.
Tahap
Keterangan
7
Melaksanakan perbaikan terhadap kebijakan
berdasar reaksi masyarakat
Akademisi, kelompok minat, asosiasi
Pertemuan konsultatip
8.
• Menyusun legal draft
• Menyampaikan kepada legislatip
• Menetapkan peraturan daerah
Dilaksanakan oleh tim Pemerintah mandiri
9
Meneliti Dampak kebijakan
Dilaksanakan secara mandiri oleh Pemerintah
Memperoleh masukan dari masyarakat
Unit Pengaduan/Unit Komunikasi Pemerintah
dan Masyarakat
Redrafting
Kebijakan
Melaksanakan penetapan kebijakan
sesuai dengan prosedur perundangan
Evaluasi
Kebijakan
No.
Tahap
Keterangan
1
Pengenalan kondisi saat ini
Definisikan permasalahan yang dihadapi dalam
pelayanan publik (target layanan vs kenyataan)
Definisikan target group
Akademisi, kelompok minat, asosiasi
Pertemuan konsultatip
2.
• Menilai kebijakan yang diperlukan
• Definisikan tujuan perbaikan layanan yg
diperlukan
Akademisi, kelompok minat, asosiasi
Pertemuan konsultatip
Catatan : bisa sekaligus dengan tahap 1
3
Meneliti Alternatip penyelesaian masalah yang
dapat diambil
Dilaksanakan secara mandiri oleh tim
pemerintah
Pengenalan
Permaslahan
Penentuan Kebutuhan Penyelesaian dan tujuan penyelesaian
masalah
Evaluasi
Alternatip
No.
Tahap
Keterangan
4
• Mencari jenis perbaikan yang diperlukan termasuk alternatip pelayanan
• Pemilihan metoda berdasarkan kompleksitas pelayanan yang akan dibuat
Dilakukan oleh tim Pemerintah dengan bantuan dari akademisi secara terbatas
5.
Menentukan kebijaksan yang akan diambil Akademisi, kelompok minat, asosiasi
Pertemuan konsultatip
Catatan : bisa sekaligus dengan tahap 1
6
• Melaksanakan sosialisasi terhadap target group. • Melaksanakan assessment thd reaksi target
group
Media massa, konsultatip
Pertemuan konsultatip pada kelompok-kelompok asosiasi dan pemerhati
Kembangkan
Pilihan perbaikan
yg perlu dilakukan
Penentuan Pilihan terhadap alternatip
kebijaksanaan
Melaksanakan
sosialisasi calon
kebijakan
No.
Tahap
Keterangan
7
• Melaksanakan perencanaan teknis • Melaksanakan pemrograman
• Melaksanakan penganggaran
Pemerintah secara mandiri namun dimungkinkan adanya konsultasi terbatas
Pertemuan konsultatip terbatas
8.
• Melaksanakan perbaikan layanan
• Menyampaikan konsekuensi yang mungkin terjadi akibat perubahan layanan
• Menetapkan kebijakan lain yang diperlukan dalam rangka perbaikan layanan
Dilaksanakan oleh tim Pemerintah mandiri
9
Meneliti Dampak perubahanDilaksanakan secara mandiri oleh Pemerintah Memperoleh masukan dari masyarakat
Unit Pengaduan/Unit Komunikasi Pemerintah dan Masyarakat
Menyiapkan
langkah perbaikan
Melaksanakan Langkah Perbaikan
Evaluasi
Kebijakan
konsultasi publik
musyawarah
kemitraan
penyampaian
aspirasi
pengawasan
keterlibatan
lain
Manipulative Part.
Pasive Participation
Consultative Part.
Material insentive Part.
Functional Participation
Interactive Particip.
Self Mobilization
HUB JENIS D
KARAKTER MASING-MASING
PUBLIC POLICY
1. Penyusunan Perda dan kebijakan Daerah
yang mengatur dan membebani masyarakat
Kumpul
Manipulative Participation Consultative Participation
Pelaksanaan Regulasi
Dampak Pelaksanaan Regulasi
Regulatory Impact
Analysis
Ruang Pemerintah
Ruang Partisipasi Masarakat
Consultative Participation
2. perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pemonitoran, dan pengevaluasian
pembangunan Daerah
P2
Efesiensi /
efektifitas
anggaran
Ketepatan dg
Rencana &
Sasaran
Kebijaksanaan
Ketepatan
Dampak
dengan Arah
kebijakan
Manipulative Participation Consultative Participation
Manipulative Participation
Passive Participation “Manipulative Participation”
Passive Participation Manipulative Participation
Manipulative Participation Consultative Participation
3. pengelolaan aset dan/atau
sumber daya alam Daerah
Inventarisasi
Valuasi/
appraisal
Rencana
Pemanfaatan
Pendayaguna
an
Pemeliharaan
Pengendalian
Pembaharuan
Peningkatan
Ruang Partisipasi Masarakat
Passive Participation Manipulative Participation
Passive Participation Manipulative Participation Passive Participation