• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH METODE PENELITIAN DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 2 ARNILAWATI A ARFANDI QURBAS NUR KHALIS ILHAM AQSA JURUSAN PSGBD (SASTRA DAERAH) FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS HASANUDDIN 2014 / 2015 KATA PENGANTAR - METODOLOGI PENELITIAN KELOMPOK 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH METODE PENELITIAN DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 2 ARNILAWATI A ARFANDI QURBAS NUR KHALIS ILHAM AQSA JURUSAN PSGBD (SASTRA DAERAH) FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS HASANUDDIN 2014 / 2015 KATA PENGANTAR - METODOLOGI PENELITIAN KELOMPOK 2"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

METODE PENELITIAN

DI SUSUN

OLEH : KELOMPOK 2

ARNILAWATI

A ARFANDI QURBAS

NUR KHALIS

ILHAM AQSA

JURUSAN PSGBD (SASTRA DAERAH) FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS HASANUDDIN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat yang diberikan kepada kita semua, shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad saw karena masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menulis makalah pada mata kuliah Metodologi Penelitian ini yang berjudul Metode deskriptif.

Dan tak lupa ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing dalam mata kuliah semantik yang telah memberikan arahan kepada kami. Dan teman-teman yang memberikan dukungan.

Mudah mudahan makalah ini dapat bermamfaat. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan makalah ini, namun jika masih terdapat kesalahan, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Terima kasih

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………....i

DAFTAR ISI………..ii

BAB 1 PENDAHULUAN……….4

1.1 Latar Belakang………...4

1.2 Rumusan Masalah………..4

1.3 Tujuan Penulisan………4

BAB II PEMBAHASAN……….5

2.1. Metode-Metode Penelitian………...5

2.1.1. Metode Deskriptif………..5

2.1.2. Sifat Metode Deskriptif ………6

2.1.3. Cara Memperoleh Informasi Deskriptif ………6

2.1.4. Kegunaan Penelitian Deskriptif ………8

2.2. Jenis-Jenis Penelitian Deskriptif………10

2.2.1 Paradigma Penelitian ………10

2.2.2 Studi Kasus ………...10

2.2.3 Survei ………10

2.2.4 Analisis Dukumen ……….11

2.3. Keuntungan, Kerugian, dan Peringatan dalam Menggunakan Metode Deskriptif ……...13

BAB III PENUTUP………...14

3.1. Kesimpulan……….14

3.2. Saran………...14

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Penelitian deskriptif (descriptive reasearch), yang biasa disebut juga penelitian taksonomik

(taksonomic research), seperti telah disebutkan sebelumnya, dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atua kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan uinit yang diteliti. Jenis penelitian ini tidak sampai mempersoalkan jaringan hubungan antar variabel yang ada tidak maksudkan untuk menarik generasi yang menjelaskan variabel-varibel anteseden yang menyebabkan sesuatu gejala atau kenyataan sosial. Oleh karena itu, pada suatu penelitian deskriptif, tidak menggunakan dan tidak melakukan pengujian hipotesis (seperti yang dilakukan dalam penelitian eksplanasi) ; berarti tidak dimaksudkan unutk membangun dan mengembangkan perbendaharaan teori. Dalam pengelolahan dan analisis data, lazimnya menggunakan pengolahan statistik yang bersifat deskriptif (statistik deskriptif).

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimanakah yang dikatakan Metode Deskriptif ? 1.2.2. Bagaimanakah Jenis-Jenis Penelitian Deskriptif ?

1.2.3. Apa Keuntungan, Kerugian, dan Peringatan dalam Menggunakan Metode Deskriptif ?

1.3. Tujuan Penulisan

1.3.1. Untuk mengetahui bagimana yang dikatakan metode deskriptif 1.3.2. Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian deskripti

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Metode-metode Penelitian

Terdapat beberapa macam metode-metode yang digunakan didalam melakukan suatu penelitian. Salah satunya yaitu metode deskriptif.

2.1.1. Metode Deskriptif

Metode deskriptif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan-catatan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya. Pada penulisan laporan demikian, peneliti menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Hal itu hendaknya dilakukan seperti orang merajut sehingga setiap bagian ditalaah satu demi satu. Pertanyaan dengan kata Tanya “mengapa” , “alasan apa” , dan “bagaimana terjadinya” akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti. Dengan demikian, peneliti tidak akan memandang bahwa sesuatu itu sudah memang demikain keadaannya.

Sukmadinata (2006:72) menjelaskan Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya

(6)

menemukan sesuatu yang berarti sebagai alternatif dalam mengatasi masalah penelitian melalui prosedur ilmiah.

Penelitian deskriptif tidak hanya terbatas pada masalah pengumpulan dan penyusunan data, tapi juga meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data tersebut. Oleh karena itu, penelitian deskriptif mungkin saja mengambil bentuk penelitian komparatif, yaitu suatu penelitian yang membandingkan satu fenomena atau gejala dengan fenomena atau gejala lain, atau dalam bentuk studi kuantitatif dengan mengadakan klasifikasi, penilaian, menetapkan standar, dan hubungan kedudukan satu unsur dengan unsur yang lain.

2.1.2. Sifat/karakter Metode Deskriptif

Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan Furchan (2004) bahwa (1) penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara cermat. (2) tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, dan (3) tidak adanya uji hipotesis.

2.1.3. Cara Memperoleh Informasi Deskriptif

1. Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan masalah penelitian

Penelitian deskriptif dimulai dari munculnya minat peneliti terhadap suatu fenomena yang sedang menjadi perhatian peneliti.. Pada suatu saat selalu ada fenomena yang belum sepenuhnya dimengerti atau mungkin terjadi perbedaan pendapat tentang suatu fenomena tertentu.

2. Melakukan Kajian Pustaka

(7)

4. .Merumuskan tujuan penelitian

Tujuan penelitian merupakan ungkapan sasaran yang akan dicapai dalam suatu penelitian. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan kongkrit, jelas dan ringkas dan dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Isi dan rumusan tujuan penelitian harus mengacu pada rumusan masalah penelitian.

5. Menetapkan Asumsi Penelitian

Asumsi dalam konteks penelitian diartikan sebagai anggapan dasar, yaitu suatu pernyataan atau sesuatau yang diakui kebenarannya atau dianggap benar tanpa harus dibuktikan lebih dahulu.

6. Menetapkan Ruang lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Ruang lingkup penelitian menggambarkan luas dan batas-batas area penelitian yang akan dilaksanakan.

7. Membuat Definisi Istilah/Operasional

Setiap istilah yang unik, istilah yang mempunyai beberapa pengertian atau dapat diartikan ganda, yang berhubungan erat dengan konsep-konsep pokok dengan masalah yang diteliti atau variabel penelitian harus diberi definisi.

8. Penyusunan Rancangan Penelitian

Dalam menyusun rancangan penelitian mencakup pokok-pokok bahasan antara lain 1) menentukan metode/rancangan penelitian, 2) menentukan populasi dan sampel penelitian, 3) menentukan instrumen penelitian, 4) mengumpulkan data, dan 5) melaku-kan analisis data.

9. Menentukan Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek atau objek yang menjadi pusat perhatian penelitian. Populasi dapat berupa himpunan orang, benda, kejadian, gejala, kasus, waktu, tempat.

10. Menentukan Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. 11. Mengumpulkan Data

(8)

mengpulkan data. Dalam proses mengumpulan data mungkin melibatkan petugas, maka harus dijelaskan kualifikasi dan jumlahnya.

12. Menganalisis Data

Setelah diperoleh data dari hasil pengumpulan data, tahap selanjutnya adalah . melakukan analisis data. Berdasarkan sifat data yang dikumpulkan, analisis data hasil penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk data yang bersifat uraian kalimat yang tidak dapat diubah dalam bentuk angka-angka. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk data yang dapat diklasifikasi dalam katagori-katagori atau diubah dalam bentuk angka-angka. Analisis kuantitatif disebut juga analisis statistik.

2.1.4. Kegunaan Penelitian Deskriptif

Kegunaan penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangannya, akhir-akhir ini metode penelitian deskriptif banyak digunakan oleh peneliti karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia.

(9)

Penelitian deskriptif yang baik sebenarnya memiliki proses dan sadar yang sama seperti penelitian kuantitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini juga memerlukan tindakan yang teliti pada setiap komponennya agar dapat menggambarkan subjek atau objek yang diteliti mendekati kebenaranya. Sebagai contoh, tujuan harus diuraikan secara jelas, permasalahan yang diteliti signifikan, variabel penelitian dapat diukur, teknik untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan hubungan variabel atau asosiasi, dan juga mencari hubungan komparasi antar variabel.

Keunikan yang ada pada metode penelitian deskriptif antara lain seperti berikut :

1. Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali memperoleh responden yag sangat sedikit, akibatnya bias dalam membuat kesimpulan.

2. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, terkadang dalam pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai. Untuk itu diperlukan para observer yang terlatih dalam observasi, dan jika perlu membuat chek list lebih dahulu tentang objek yang perlu dilihat, sehingga peneliti memperoleh data yang diinginkan secara objektif dan reliable.

3. Penelitian deskriptif juga membutuhkan permasalahan yang harus diindentifikasi dan dirumuskan dengan jelas, agar peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data ketika di lapangan.

2.2. Jenis-Jenis Penelitian Deskriptif

(10)

Kegiatan meneliti ditentukan oleh paradigm. Subroto (2007:6) yang dikutip oleh Muhammad menyatakan bahwa paradigm merupakan, “A set of the assumption, comcepts, and propositions that are logically structured.” Jadi, paradigm mempunyai tiga unsure penting : asumsi, konsep, dan proposisi. Kegiatannya memengaruhi jalannya penelitian.

Dengan paradigma, cara atau orientasi berpikir peneliti menjadi terarah. Sesuai dengan asumsi, konsep dan proposisi paradigm tertentu. Penelitian yang dilakukan tentu menjadi focus. Dengan demiian paradigm adalah cara pandang umum seseorang (peneliti) terhadap fenomena atau realitas. Dengan kata lain, paradigma adalah cara kita melihat sesuatu sesuai dengan kenyataan atau realita, misalnya fenomena bahasa. Menurut paton, terdapat tiga cakupan paradigm penelitian yaitu ontology, epistemology, dan metodologi.

2.2.2. Studi Kasus

Yaitu suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang dilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis.

2.2.3. Survei

(11)

2.2.4. Analisis Dukumen

Apabila penyelidikan kita meliputi pengumpulan informasi melalui pengujian arsip dan dokumen, maka metode yang dapat kita gunakan adalah teknik analisis dokumen. Metode ini kadang-kadang disebut analisis (content analysis). Sebagai contoh, kkita dapat menganalisis arsip perusahaan, jika kita ingin menyelidiki penggunaan fraksi-fraksi dalam dunia perdagangan. Masalah penyelidikan ini wajib melalui penganalisisan dokumen, sehingga metode yang digunakan dalam penelitian ini disebut analisis dokumen atau analisis isi.

2.3. Keuntungan, Kerugian, dan Peringatan dalam Menggunakan Metode Deskriptif 2.3.1. Keuntungan

Metode deskriptif sangat banyak disukai pada berbagai bidang penyelidikan. Bahkan hasil percobaan dari laboratorium, tetapi kita perlu menggunakan metode ini untuk mengecek dan membuktikan tingkat reliabilitasnya. Hal ini disebabkan dengan kondisi-kondisi yang terkontrol tidak mungkin kita dapat mengamati semua karakteristk dan interaksi yang terdapat dalam situasi “kehidupan nyata”. Salah satu sumbangan pokok mengapa penelitian deskriptif disarankan, yakni karena penelitian ini sangat logis dalam menyebarluaskan informasi atau menciptakan hubungan amsyarakat yang baik. Akhirnya metode ini sangat cocok untuk penyelidikan yang menyediakan standar ukuran normative berdasarkan hal-hal umum .

2.3.2. Kerugian

Helmstadter (1970) menyarankan bahwa walaupun kerugian metode-metode yang digunakan tetap diperhitungkan, kita menyadari dua aspek tertentu yaitu : (1) kesalahan metode itu sendiri (2) kesalahan metode yang timbul karena salah menggunakannya. Salah satu kesalahan yang sering kita lakukan didalam menggunakan metode deskriptif adalah adanya kecenderunagn untuk menyalah gunakan dalam pemakaiannya.

(12)

penelitian deskriptif yang harus kita sadari adalah motivasi subjek yang tidak konsisten.

2.3.3. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode deskriptif :

Pertama, memastikan bahwa ketika kita menggambarkan kelompok individual tertentu didalam populasi, bukan saja kita memasukkan sifat-sifat yang umum pada kelompok itu tetapi juga sifat-sifat unik mereka.

Kedua, ingat bahwa metode deskriptif secara intrinsic jarang digunakan. Ini berarti tujuan utama metode deskriptif adalah untuk menggunakan hasilnya untuk memudahkan ramalan, atau mengontrol dari berbagai tingkah laku.

Akhirnya dalam menggunakan metode deskriptif dibutuhkan penggunaan prosedur statistic untuk menjamin tingkat kepercayaan bahwa hasil penelitian patut dihargai.

(13)

3.1. Kesimpulan

Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis, fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat. Penelitian deskriptif memiliki keunikan sebagai berikut :

1. Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali memperoleh

responden yang sangat sedikit, akibatnya bias dalam membuat kesimpulan.

2. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadangkala dalam pengumpulan

data tidak memperoleh data yang memadai.

3. Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan

dirumuskan secara jelas, agar di lapangan peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data yang diperlukan.

3.2. Saran

(14)

Metode deskriptif terdapat di dalam Buku karangan Moleong( halaman 2-8)

(Muhammad. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media) (hal.13-32)

Survei (Masri Singarimbun) (hal. 3-13)

Consuelo G. Seville. Dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia (Hal 85-90)

Referensi

Dokumen terkait