• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1.1 Rencana Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Perbandingan Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "4.1.1 Rencana Tindakan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Perbandingan Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupa"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

54 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan beberapa pembahasan mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan observasi serta refleksi. Pada bab ini juga akan membahas mengenai hasil analisis data serta pembahasannya akan dijelaskan dalam uraian berikut:

1.1 Deskripsi Siklus I 4.1.1 Rencana Tindakan

Rencana pelaksanaan pembelajaran akan dijelaskan sehingga dapat diketahui dengan jelas perbandingan antara prasiklus, siklus 1 dan siklus II. Dengan begitu seberapa besar peningkatan tiap-tiap siklus dan keberhasilan penelitian dapat dengan mudah diketahui. Model tindakan pada penelitian tindakan kelas ini berupa meningkatkan hasil belajar melalui model pembelajaran problem based learning pada pembelajaran matematika. Pelaksanaan tindakan

pada tiap siklus meliputi persiapan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi.

Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus I peneliti melakukan perencanaan sebagai berikut: Peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas tentang prosedur penelitian dan langkah-langkah pembelajaran menggunakan model problem based learning, Menyusun RPP pelajaran matematika dengan materi pecahan dan perbandingan yang digunakan untuk pegangan guru dalam proses pembelajaran agar lebih efektif, efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran, Peneliti merancang RPP dengan materi pokok perbandingan. Setelah peneliti menyusun RPP, kemudian RPP tersebut didiskusikan dengan guru kelas.

(2)

susunan tes yang akan digunakan dalam penelitian pada siklus I, Menyiapkan media (alat peraga) untuk pelaksanaan pembelajaran problem based learning, materi pelajaran buku matematika kelas V, silabus kelas V.

Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan langkah model pembelajaran Problem Based Learning. Untuk mengetahui penerapannya di kelas, peneliti menyiapkan lembar observasi.

Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di isi oleh observer dengan cara memberikan tanda centang (v). kolom yang tersedia

yaitu kolom “Ya” jika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar

sesuai dengan langkah pembelajaran, serta kolom “Tidak” yang tidak diimplimentasikan didalam kegiatan pembelajaran.

1.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Berdasarkan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, pelaksanaan tindakan Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dimana pada pertemuan I dan II akan dilakukan observasi oleh observer.

(3)

Tabel 14

Hasil observasi siklus I

No. Aspek yang diamati Siklus I

I II 1. Guru mempersiapkan siswa mengikuti kegiatan

pembelajaran.

√ √

2. Guru melakukan apersepsi. √ √

3. Guru memberikan kesempatan siswa menjawab apersepsi.

√ √

4. Guru menyampaikan tujuan dalam kegiatan pembelajaran.

√ √

5. Guru membagi siswa kedalam kelompok. √ √

6. Guru memberikan permasalahan kepada siswa sesuai dengan model problem based learning.

√ √

7. Guru melakukan motivasi pembelajaran dengan mengorientasikan siswa pada masalah.

√ √

8. Guru membimbing siswa dalam kelompok untuk merancang pembelajaran.

√ √

9. Guru membimbing siswa untuk mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

- √

10. Guru memfasilitasi siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya laporan yang sesuai seperti membuat laporan dengan teman sekelompoknya.

- √

11. Guru mendampingi siswa menyiapkan karya yang sesuai seperti membuat laporan dan berbagai tugas dengan temannya

- √

12. Guru mengatur jalannya presentasi dari masing-masing kelompok.

√ √

13. Guru bersama-sama dengan siswa membahas penyelesaian masalah.

- √

14. Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan materi yang telah dipelajari.

 

15. Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi.   16. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan

pembelajaran selanjutnya.

 

17. Siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran.   18. Siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru.   19. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang

disampaikan guru

√ √

20. Siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing. √ √ 21. Siswa mengerjakan lembar kerja sesuai dengan

petunjuk.

√ √

(4)

oleh guru.

23. Siswa bertanya apabila mengalami kesulitan dalam

memecahkan masalah matematika “perbandingan” √ √

24. Antusias dalam bekerjasama dengan teman √ √ 25. Siswa dalam kelompok mengumpulkan informasi

sesuai dengan topik permasalahan yang dihadapi setiap kelompok. temannya, untuk didiskusikan bersama dengan anggota kelompok.

√ √

28. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompk di depan kelas.

 

29. Siswa yang tidak presentasi menanggapi hasil diskusi dari kelompok lain yang sedang presentasi.

√ √

30. Siswa dengan bimbingan guru membahas penyelesaian masalah dengan materi perbandingan.

√ √

31. Siswa bersama dengan guru menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari.

√ √

32. Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi.   33 Siswa menyimak informasi mengenai pembelajaran

selanjutnya yang disampaikan guru.

- -

Jumlah 33

Siklus Pertama (4x35 menit)

(5)

1. Pertemuan pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa, 17 Februari 2014, dimulai pada jam 07.00 – 08.20, siswa yang mengikuti adalah 28 siswa. pada pertemuan ini guru membahas mengenai materi perbandingan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pada awal pembelajaran guru melakukan pendahuluan de dengan alokasi waktu 10 menit yang terdiri dari berdoa bersama, memberi salam, mengabsen siswa, mengajak siswa untuk berdinamika dengan

menyanyikan lagu”bintang kecil dan balonku”, dan memberikan apersepsi

yaitu mengajak siswa untuk mengingat kembali mengenai arti perbandingan. Kegiatan selanjutnya yaitu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan melalui model problem based learning. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 6 kelompok tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa, kemudian siswa mengerjakan soal perbandingan dan melakukan percobaan, siswa bekerja dalam kelompok mencari pemecahan masalah yang disampaikan oleh guru(lembar kerja kelompok terlampir). Guru melakukan pengamatan mandiri dan kelompok, yaitu dengan guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah peerbandingan.

Kemudian bagi siswa yang tugasnya sudah selesai guru mempersilakan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok yaitu dengan siswa melaporkan hasil diskusi kelompok dan kelompok lain mendengarkan dan menanggapinya, siswa mengajukan pertanyaan pada kelompok yang presentasi, siswa mendengarkan penjelasan atau klarifikasi dari guru tentang perbandingan, guru membimbing siswa untuk membuat catatan sederhana. Setelah itu guru menganalisis dan mengevaluasi proses mengtatasi masalah yaitu dengan guru meluruskan kesalahan dan mengevaluasi hasil kerja siswa dalam kelompok dan guru bersama-sama siswa bertanya jawab mengenai pembelajaran pada hari ini.

(6)

dari awal sampai akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang sudah peneliti sediakan

Pertemuan ke-2

Pelaksanaan pada pertemuan ke-2 pada hari rabu, 18 Februari 2015 dilaksanakan selama 2 jam pelajaran yaitu pada jam pertama sampai jam ke 2 siswa yang mengikuti pembelajaran berjumlah 28 siswa. Dalam pertemuan ini guru membahas tentang perbandingan dan pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi. Berikut ini disajikan langkah-langkah sesuai dengan model pembelajaran problem based learning.

Guru melakukan pendahuluan dengan alokasi waktu 10 menit diawali dengan doa bersama, memberi salam, persensi siswa dan memberikan apersepsi yaitu bertanya tentang materi yang lalu dilanjutkan membahas materi yang sebelumnya telah dipelajari.

Pada pertemuan ini guru menginformasikan tentang cara melakukan hitung perbandingan yang dengan menggunakan perlengkapan para siswa misalnya bolpoin warna hitam dengan bolpoin warna biru. Kemudian guru meminta siswa untuk kembali membentuk kelompok yang pada pertemuan pertama masing-masing siswa sudah mempunyai kelompok sendiri-sendiri. Memberikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan yaitu dengan menunjukkan beberapa bentuk gambar serta soal perbandingan yang harus mereka pecahkan, kemudian guru meminta siswa untuk memecahkan masalah yang ada pada gambar dan soal perbandingan tersebut. siswa bekerja dalam kelompok mencari pemecahan masalah yang disampaikan oleh guru(lembar kerja kelompok terlampir). Guru melakukan pengamatan secara kelompok dan mandiri yaitu dengan guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi serta membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah perbandingan.

(7)

membimbing siswa untuk membuat catatan sederhana. Setelah itu guru menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah yaitu dengan meluruskan kesalahan dan mengevaluasi hasil kerja siswa dalam kelompok dan guru bersama-sama siswa bertanya jawab mengenai pembelajaran pada hari ini. Pada siklus I pertemuan II ini kegiatan pembelaajran sudah berjalan dengan baik. Siswa juga mengerjakan soal tes evaluasi siklus I dengan baik pula.

1.1.3 Hasil Tindakan Siklus I

Hasil belajar siswa diperoleh saat pembelajaran telah selesai dilaksanakan yaitu pada pertemuan ke II siklus I, pada pertemuan ke II siswa mengerjakan soal evaluasi yaitu berupa pilihan ganda sesuai dengan materi yang dipelajari oleh siswa yaitu mulai soal pada saat pertemuan I dan pada saat pertemuan ke II. Dan soal pilihan ganda juga sudah diujikan di kelas tinggi yaitu di kelas 6 dan ke 20 soal tersebut sudah di uji validitas dan reliabilitasnya.

(8)

Tabel 15

(9)

Dari grafik diatas terlihat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning pada mata pelajaran matematika materi perbandingan kelas V semester II SD Negeri Suruh 02 tahun ajaran 2014/2015. Dari hasil evaluasi belajar siswa pada siklus 1 perlu diperbaiki dan lebih ditingkatkan. Karena masih banyak siswa yang belum bisa mencapai syarat KKM. Terdapat 20 siswa yang hasil belajarnya meningkat, dan rata-rata peningkatan hasil belajar siswa sudah cukup baik.

Tabel 16

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

No Peningkatan Jumlah Siswa

Jumlah %

1 Meningkat 20 75,00

2 Belum menigkat 8 25,00

Jumlah 100

Tabel 16 menunjukkan jumlah peningkatan hasil belajar siswa siklus I pada mata pelajaran matematika perbandingan dari 28 siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 Semester II sebanyak 20 siswa atau 75,00% yang hasilnya belajar meningkat sedangkan yang belum meningkat sebanyak 8 siswa atau 25,00%.

Gambar I : Diagram Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I Tuntas

75% Tidak

Tuntas 25%

(10)

1.1.4 Refleksi

Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil belajar matematika sudah mengalami peningkatan, tetapi masih ada peserta didik yang nilainya masih dibawah KKM yang telah ditentukan yaitu 68. Dan dalam proses pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi ada beberapa hal yang perlu perbaikan. Hal tersebut adalah belum semua siswa pandai dalam kelompok mau membantu temannya yang belum paham, siswa dalam kelompok ada yang berbicara sendiri dengan temannya, ada pula siswa yang tidak mau bekerjasama dalam kelompok. Hal ini dapat dilihat dari hasil bekerjasama atau hasil kerja kelompok dan hasil pengerjaan soal dimana siswa yang memperoleh nilai diatas 68 ada 20 siswa, dan yang mendapat nilai dibawah 60 ada 8 siswa.

Berdasarkan rata-rata hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan. Rata-rata pra siklus 64,15 pada siklus I meningkat menjadi 69,81. Dengan demikian siklus I ada peningkatan sebesar 5,66 pada pembelajaran matematika perbandingan semester II tahun ajaran 2014/2015.

Meskipun sudah mengalami peningkatan, namun hasil tersebut belum optimal,karena masih ada siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 68 sebanyak 8 siswa.

Sedangkan kegiatan pembelajaran ini dapat dilihat dari hasil observasi bahwa :

1. Perhatian siswa terhadap materi pelajaran matematika perbandingan belum maksimal, karena masih ada siswa yang bicara sendiri ketika guru menjelaskan. Walau tidak semuanya berbicara tapi dengan adanya siswa 1 atau 2 yang berbicara itu akan mengganggu daya konstrasi siswa yang mendengarkan dan yang fokus mengikuti pelajaran matematika perbandingan.

2. Aktifitas siswa terhadap penggunaan alat peraga yang ditunjukkan oleh guru cukup menarik perhatian siswa.

(11)

4. Aktifitas siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru, sudah cukup baik, karena tanpa guru menunjuk mereka sudah mengajukan tangan mereka untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

5. Dalam mengerjakan soal, masih banyak siswa yang menengok kanan kiri mencari bantuan dari teman.

6. Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran problem based learning belum berjalan lancar, dari 6 kelompok yang telah dibentuk oleh guru, hanya 4 kelompok yang lancar dan dalam kelompok mereka saling bantu membantu dan saling mengerjakan soal yang telah diberikan oleh guru, misalkan guru memberikan beebrapa soal untuk dipecahkan setiap kelompok dan kelompok tersebut membagi tugas mereka dan yang mengerjakan itu tidak terfokuskan pada 1 anak saja tapi semua juga ikut mengerjakan jadi dalam kegiatan pembelajaran problem based learning sudah cukup baik. Sedangkan 2 kelompok yang lain belum aktif artinya dalam kelommpok-kelompok tersebut banyak yang berbicara diluar kontek pembelajaran, dan para siswa tersebut hanya mengandalkan 1 siswa untuk mengerjakan soal matematika perbandingan.

7. Kinerja guru dalam mengajar belum maksimal.

8. Peneliti belum dapat menciptakan suasana yang dapat mengaktifkan seluruh siswa.

9. Inisiatif siswa untuk maju belum ada, dan masih dipacu oleh guru.

Hasil Evaluasi Siswa

Hasil evaluasi siswa pada siklus 1 sudah cukup baik dan meningkat. Hal ini dibuktikan dari 28 siswa, yang belum mencapai KKM hanya 8 anak dan yang sudah mencapai KKM ada 20 anak.

(12)

1.2 Deskripsi Siklus II

Berdasarkan catatan perbaikan pada siklus I terkait dengan adanya kekurangan dan kelebihan yaitu berdasarkan kekurangannya belum semua anggota kelompok terlibat aktif dalam kegiatan diskusi. Sedangkan kelebihannya nilai rata-rata siswa kelas V sudah mencapai KKM tapi belum cukup memuaskan. Maka untuk meningkatkan hasil belaajr siswa, peneliti melakukan perbaikan di siklus II.

Pada siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pertemuan 1 hari selasa tanggal 24 Februari 2015, pertemuan II hari rabu tanggal 25 Februari 2015.

Pada pertemuan pertama akan membahas operasi hitung dengan menggunakan perbandingan dua hal, dan pertemuan kedua membahas hitung perbandingan dua hal.

Materi yang disampaikan dalam siklus II ini merupakan kelanjutan materi pada siklus I pecahan dalam masalah perbandingan dana skala.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam siklus II berdasarkan hasil dari pelaksanaan yang dilakukan siklus I adalah sebagai berikut:

4.2.1 Rencana Tindakan

(13)

kepada peserta didik, selain itu bagi siswa yang kurang aktif, guru bisa menunjuk siswa tersebut untuk bertanya atau menjawab pertanyaan, Menyusun RPP pelajaran matematika dengan materi pecahan dan perbandingan agar pembelajarannya lebih efektif, efisien, dan terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran, Menyiapkan sumber pembelajaran yaitu buku paket matematika, LKS matematika dan BSE matematika, Menyiapkan media pembelajaran, Menyiapkan lembar kerja peserta didik, Menyusun soal-soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun dalam siklus II ini pelaksanaan tindakan dilakukan dalam 2 kali pertemuan dimana dalam pertemuan I akan diadakan pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas V selaku observer.

(14)

Tabel 14

Hasil observasi siklus II

No. Aspek yang diamati Siklus I

I II 1. Guru mempersiapkan siswa mengikuti kegiatan

pembelajaran.

√ √

2. Guru melakukan apersepsi. √ √

3. Guru memberikan kesempatan siswa menjawab apersepsi.

√ √

4. Guru menyampaikan tujuan dalam kegiatan pembelajaran.

√ √

5. Guru membagi siswa kedalam kelompok. √ √ 6. Guru memberikan permasalahan kepada siswa

sesuai dengan model problem based learning.

√ √

7. Guru melakukan motivasi pembelajaran dengan mengorientasikan siswa pada masalah. mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

 √

10. Guru memfasilitasi siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya laporan yang sesuai seperti membuat laporan dengan teman sekelompoknya.

 √

11. Guru mendampingi siswa menyiapkan karya yang sesuai seperti membuat laporan dan berbagai tugas dengan temannya

 √

12. Guru mengatur jalannya presentasi dari masing-masing kelompok.

√ √

13. Guru bersama-sama dengan siswa membahas penyelesaian masalah.

16. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran selanjutnya.

 

17. Siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran.   18. Siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan

guru.

 

19. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru

√ √

(15)

masing.

21. Siswa mengerjakan lembar kerja sesuai dengan petunjuk.

√ √

22. Siswa memiliki inisiatif untuk bertanya tanpa ditunjuk oleh guru.

√ √

23. Siswa bertanya apabila mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematika

“perbandingan”

√ √

24. Antusias dalam bekerjasama dengan teman √ √ 25. Siswa dalam kelompok mengumpulkan

informasi sesuai dengan topik permasalahan yang dihadapi setiap kelompok.

28. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompk di depan kelas. penyelesaian masalah dengan materi perbandingan.

√ √

31. Siswa bersama dengan guru menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari.

√ √

32. Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi.

 

33 Siswa menyimak informasi mengenai pembelajaran selanjutnya yang disampaikan guru.

 

Jumlah 33

Siklus II Pertemuan I

Pada pelaksanaan tindakan pendahuluan didahului dengan doa bersama, mengucap salam, presensi siswa, pemberian apersepsi berupa tanya jawab tentang materi terdahulu, menyampaikan tujuan pembelajaran agar peserta didik mampu menyelesaikan pengerjaan tentang perbandingan dua hal dan memberikan motivasi kepada peserta didik .

(16)

didik mendengarkan dan mengamati penjelasan guru tentang perbandingan dari dua hal, guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai perbandingan dari dua hal, setelah bertanya jawab dengan siswa kemudian guru memberikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan dari dua hal “dengan menunjukkan

beberapa macam buku paket yang ada didalam kelas V” dan meminta siswa untuk

membandingkan banyaknya buku-buku paket matematika dan buku paket lainnya yang ada didalam kelas.

Guru membentuk siswa kedalam kelompok untuk memecahkan permasalahan, setiap siswa dibentuk dalam 6 kelompok tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa, kemudian siswa mengerjakan soal perbandingan dari dua hal, Siswa bekerja dalam kelompok mencari pemecahan masalah yang disampaikan oleh guru (lembar kerja kelompok terlampir), guru melakukan pengamatan secara mandiri dan kelompok untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta membantu siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah perbandingan dari dua hal, bagi siswa yang sudah selesai mengerjakan atau berdiskusi mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas dan kelompok lain mendengarkan dan menanggapinya, kelompok lain mengajukan pertanyaan pada kelompok yang presentasi didepan kelas, setelah mendengarkan hasil presentasi setiap kelompok, para peserta didik mendengarkan penjelasan atau klarifikasi dari guru tentang perbandingan dari dua hal dan membimbing siswa untuk membuat catatan sederhana, guru meluruskan kesalahan dan mengevaluasi hasil kerja siswa dan kelompok kemudian guru bersama-sama siswa bertanya jawab mengenai pembelajaran pada hari ini.

(17)

Pertemuan II

Pada pelaksanaan tindakan pendahuluan didahului dengan doa bersama, mengucap salam, presensi siswa, pemberian apersepsi berupa tanya jawab tentang materi terdahulu, menyampaikan tujuan pembelajaran agar peserta didik mampu menyelesaikan pengerjaan tentang perbandingan dua hal dan memberikan motivasi kepada peserta didik dan menjelaskan tentang tujuan pembelajaran.

Dalam kegiatan inti peneliti melakukan penelitian secara klasifikal untuk memberikan penjelasan materi pembelajaran matematika tentang perbandingan dua hal, setelah guru menjelaskan materi kemudian guru memberikan masalah

yang berkaitan dengan ”perbandingan dari dua hal”yaitu dengan memberikan

contoh dalam kehidupan sehari-hari, Siswa diminta untuk memecahkan masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari tentang perbandingan dari dua hal, Kemudian guru meminta siswa untuk kembali membentuk kelompok yang pada pertemuan pertama masing-masing siswa sudah mempunyai kelompok sendiri-sendiri. Memberikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan yaitu dengan menunjukkan beberapa soal gambar tentang perbandingan dari dua hal yang harus mereka pecahkan, kemudian guru meminta siswa untuk memecahkan masalah yang ada pada soal perbandingan tersebut. siswa bekerja dalam kelompok mencari pemecahan masalah yang disampaikan oleh guru(lembar kerja kelompok terlampir), guru melakukan pengamatan secara kelompok dan mandiri yaitu dengan guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi serta membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah perbandingan, kelompok yang sudah siap dan selesai mengerjakan guru mempersilahkan tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas yaitu dengan siswa melakukan presentasi dan menjelaskan cara mengerjakan soal perbandingan.

(18)

dengan meluruskan kesalahan dan mengevaluasi hasil kerja siswa dalam kelompok dan guru bersama-sama siswa bertanya jawab mengenai pembelajaran pada hari ini.

Pada akhir pertemuan siswa mengerjakan soal evaluasi yang mencakup tentang materi perbandingan dua hal.

Pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan berfokus pada proses berlangsungnya pembelajaran problem based learning, selain itu juga pengamat mengamati hasil tes formatif yang telah dilaksanakan peneliti.

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus II

Hasil belajar siswa diperoleh saat pembelajaran telah selesai yang dilaksanakan pada pertemuan ke II siklus II, pada pertemuan ke II siswa mengerjakan soal evaluasi yaitu berupa pilihan ganda sesuai dengan materi yang dipelajari oleh siswa yaitu mulai soal pada saat pertemuan I dan pada saat pertemuan ke II. Dan soal pilihan ganda juga sudah diujikan di kelas tinggi yaitu di kelas 6 dan ke 20 soal tersebut sudah di uji validitas dan reliabilitasnya.

(19)

Tabel 15

Tabel 15 merupakan nilai hasil belajar siklus II dari 28 siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 pada matematika perbandingan, yang dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2015 Semester II Tahun Ajaran 2014/2015.

(20)

ajaran 2014/2015. Dari hasil evaluasi belajar siswa pada siklus 1I hasil belajarnya meningkat, dan rata-rata peningkatan hasil belajar siswa sudah memuaskan

Tabel 17

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

No Peningkatan Jumlah Siswa

Jumlah %

1 Meningkat 26 90,42

2 Belum menigkat 2 9,58

Jumlah 100

Tabel 17 menunjukkan jumlah peningkatan hasil belajar siswa siklus II pada mata pelajaran matematika perbandingan dari 28 siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 Semester II sebanyak 26 siswa atau 90,42% yang hasilnya belajar meningkat sedangkan yang belum meningkat sebanyak 2 siswa atau 9,42%.

(21)

Gambar 2: Diagram Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

4.2.4 Refleksi

Berdasarkan refleksi dapat diketahui bahwa pada siklus II kegiatan pembelajaran sudah sangat sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan menggunakan model Problem Based Learning. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa: Perhatian siswa terhadap materi pelajaran matematika perbandingan sudah baik, Aktivitas siswa terhadap penggunaan alat peraga yang ditunjukkan oleh guru sudah menarik perhatian siswa, bahkan alat peraga yang digunakan tidak terlalu lama karena semua siswa sudah dapat mengerjakan soal perbandingan dua hal dengan langkah-langkah yang benar, Aktiviftas siswa dalam bertanya sudah cukup baik, sehingga pembelajaran terkesan sangat hidup dan setiap siswa atau kelompok sudah timbul inisiatif untul menanyakan hal-hal yang belum dipahami, Dalam mengerjakan soal, siswa sudah mengerjakan dengan rasa percaya diri dan tanpa bertanya dengan teman sebangkunya, Tiap-tiap kelompok sudah dapat bekerja dengan baik dan dapat bekerja sama dengan kelompok, Semangat siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar sudah baik, hal ini dapat ditunjukkan dengan suasana belajar atau suasana kelas yang hidup artinya siswa sudah aktif untuk melaksanakan proses problem based learning.

91% 9%

Persentase Ketuntasan Hasil

Belajar Siklus II

Tuntas

(22)

4.3 Analisis Data Rekapitulasi Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Hasil belajar siswa dari sebelum tindakan, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Berikut ini merupakan rekapitulasi hasil belajar siswa kondisi awal, siklus I dan siklus II pada mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

Tabel 18

Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan tabel 18 dapat diketahui ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dari kondisi awal, dan setelah dilaksanakannya Siklus I dan Siklus II. Jumlah siswa pada kondisi awal yang tuntas sebanyak 12 siswa, sedangkan pada siklus I yang tuntas sebanyak 20 siswa kemudian pada siklus II yang tuntas sebanyak 26 siswa.

(23)

Untuk memperjelas peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dapat dilihat dari diagram batang di bawah ini.

Gambar 3: Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan gambar diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar kondisi awal, siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa

kelas V SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

4.4 Pembahasan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 Siklus (Siklus I dan Siklus II) melibatkan beberapa siswa terutama siswa kelas V, Guru pamong kelas Vdan melibatkan Kepala Sekolah tempat peneliti melakukan penelitian dan komponen-kompenen yang ada didalam ruang kelas dan kondisi lingkungan sekolah sekitar.

Dengan adanya berbagai unsur yang ada tentu saja akan mempengaruhi lancar tidaknya penelitian. Dari siklus-siklus selama peneliti melakukan penelitian di SD Negeri Suruh 02, menurut peneliti sudah berlangsung dengan lancar tanpa ada hambatan apapun.

(24)

Keberhasilan yang peneliti alami ini terlihat dari hasil pembelajaran siklus I dan siklus II. Siklus I yang meningkat hasil belajarnya 20 siswa (75,00%) dengan nilai rata-rata 69,8148 dan pada siklus II yang meningkat menjadi 26 siswa (90,58%) dengan nilai rata-rata 76,3462.

Dari keseluruhan proses yang telah dilakukan, peneliti masih mengalami kekurangan yakni tidak mencapai tingkat peningkatan klasifikal 100%. Baik keberhasilan maupun kekurangan yang muncul dalam penelitian yang peneliti lakukan yaitu: Salah satu faktor pendorong keberhasilan dalam penelitian tersebut adalah adanya kerjasama yang baik antar warga sekolah yang terlibat dalam penelitian terutama siswa kelas V, guru pamong kelas V dan Kepala Sekolah SD Negeri Suruh 02. Sedangkan faktor penghambat yang ada dalam penelitian ini adalah masih ada 2 siswa yang belum tuntas dalam mata pelajaran matematika materi perbandingan karena siswa sudah tidak menyukai mata pelajaran matematika sehingga sebanyak 2 siswa nilainya sangat kurang dan dibawah KKM.

Gambar

Tabel 14 Hasil observasi siklus I
Tabel 15 Hasil Belajar Pada Siklus I
Tabel 16 Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Tabel 14 Hasil observasi siklus II
+5

Referensi

Dokumen terkait

(2) Agar dapat bersaing di industri sepatu yang ketat saat ini perusahaan Sepatu olahraga Nike perlu lebih memperhatikan variabel-variabel seperti Kesadaran Merek,

Menurut Capiel (1982), PLC adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang

Selain dari data perhitungan rasio redaman, jenis getaran dari ketiga system pegas tersebut dapat dilihat dari bentuk plot grafik yang dihasilkan oleh osiloskop, yaitu

Low Mental Conflict ”, Di dalam makalah yang telah diteliti mencoba untuk mengidentifikasi, untuk memberikan pilihan dan menyediakan struktur ekuitas merek kepada

Hasil uji t berdasarkan asumsi bahwa varian berbeda, sehingga diketahui nilai t hitung pada sebesar 26,859 dengan signifikansi 0,000, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang

Cabe jawa atau cabe jamu (Piper retrofractum Vahl.) merupakan tanaman penghasil rempah dan fito - farmaka yang penting baik ditinjau dari pemenuhan kebutuhan bumbu dan

Responden dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok, yaitu 30 wanita hamil trimester tiga dari Poli obsgin dan kelompok kontrol adalah wanita tidak hamil

Dengan memahami esensi dan makna dari pengaruh faktor sosial budaya bagi kehidupan klien kanker payudara, maka hasil review ini akan memberikan pemahaman kepada