• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dua Tanda Orang Yang Dicintai and Dibenc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dua Tanda Orang Yang Dicintai and Dibenc"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Dua Tanda Orang Yang Dicintai & Dibenci Allah

24 Juni 2011 pukul 22:47

Bismillaahrirrahmaanirrahiim  

Segala Puji Hanya Untuk Allah Subhana wata'ala, Penguasa Alam Semesta.

Dan Semoga Salam Shalawat Selalu tercurah untuk Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam

beserta keluarga, sahabat dan para pengikut sunnah nya yang setia berjuang hingga  yaumil qiyamah.

 

Diriwayatkan bahwa Nabi Musa 'Alaihi salam pernah berkata, " Wahai Rabb Ku Yang  Maha Mulia, Bagaimana Aku Bisa membedakan antara orang yang ENGKAU  CINTAI dengan orang yang ENGKAU BENCI ?"

 

Allah Subhana wata'ala berfirman :  

"Wahai Musa, Sesungguhnya jika Aku mencintai seorang hamba, maka Aku akan  menjadikan dua tanda kepadanya"

 

Nabi Musa bertanya, "Wahai Rabb, apa kedua tanda itu ? "  

Allah Subhana wata'ala berfirman :

"Aku akan mengilhamkannya agar ia berdzikir kepada Ku, agar aku dapat  menyebutnya di kerajaan langit dan Aku akan menahannya dari lautan murka  Ku, agar ia tidak terjerumus dalam azab dan siksaKu."

 

"Wahai Musa, jika Aku membenci seorang hamba, Aku jadikan juga dua tanda  kepadanya"

(2)

 

Nabi Musa Alaihisalam : " Wahai RabbKu, apa kedua tanda itu ? "  

Allah Subhanawata'ala berfirman :

"Aku akan melupakannya berdzikir kepada Ku, Aku akan melepaskan ikatan  antara dirinya dan jiwanya,  agar ia terjerumus dalam lautan Murka Ku dan  merasakan azab pedihKu"

 

(Disadur dari Buku "40 Nasihat Langit" Karya Syaikh 'Abd al­Hamid  ibn Abd Al­Rahman Al­Anquri)

 

"  Mari Saudaraku kita basahkan lidah kita dengan Dzikrullah, kita sibukkan hati kita  dengan mengingat Allah baik keadaan suka duka, sibuk luang, senang sedih, sehat  sakit dan semua keadaan. Mencari ilmu Allah juga termasuk berdzikir. Mengikuti shalat  berjama'ah juga berdzikir. Menunaikan Zakat, Infaq, Shodaqoh Juga Berdzikir. Agar kita termasuk orang yang diicintai Allah"

 

Subhanallah Walhamdulillah Allahu Akbar"  

(3)

Ciri Orang yang Dicintai dan Dibenci Allah

O L E H A L I F B R A J A

Suatu kali Nabi musa bertanya

kepada Allah Subhanahu wata’ala tentang siapa yang Allah kasihi dan tidak

kepada hambaNya. Pertanyaan itu kurang lebih seperti ini: “Ya Allah bagaimana

aku tahu apa ciri orang-orang yang tengah Engkau cintai dan tidak Engkau

cintai.” Lalu Allah berfirman: Sesungunya bila AKU mencintai maka orang itu ada tandanya:

Orang yang selalu berdzikir. Aku berikan tanda kalau Aku mencitainya maka

orang-orang ini selalu berdzikir.

Dzikir dalam pengertian lebih luas dimaknai sebagai perbuatan apapun yang

semata-mata rido karena Allah subhanahu wata’ala. Dan dzikir ini baik

dalam bentuk ucapan, perbuatan ataupun lintasan dalam hati, masing-masing

memiliki bobot dan nilai yang tinggi di sisi Allah subhanahu wata’ala. Salah satu

kelebihan itu seperti disabdakan oleh Kanjeng Rasulullah saw: “Barangsiapa yang masuk ke dalam pasar kemudian membaca: “laa ilaaha illalahu wahdahu laa

syarikalah, wahua hayun laa yamut, wahua alaa kulli syain qodirr.,

kataballahulladzi alfa afi sanatin…” maka Allah memberikan pahala yang berlipat

ribuan.” Pasar memang mengasikkan tetapi perlu waspada. Di sana tidak sedikit

kesempatan orang berbuat curang sangat banyak. Hingga dalam sebuah ayat, celaka besar orang yang menimbang dengan curang. Di pasar itu pulalah sering

(4)

terjadi gejolak harga yang sewaktu-waktu menguras harta dan tiba-tiba memberi

keuntungan yang berlipat. Kebohongan, ketidakjujuran dan lain sebagainya

paling mudah ditemui di pasar dimana terjadi transaksi barang dan jasa.

Kita juga bisa melihat dalam doa-doa harian sebagai dzikir yang diinformasikan oleh para sahabat-sahabat Nabi saw dalam merekam tindakan Rasulullah saw.

Hampir dalam setiap perbuatan Rasulullah saw seperti direkam oleh para

sahabatnya melakukan doa. Seperti mau tidur dan setelahnya ada doanya.

Demikian hingga memakai baju dan melepaskannya. Bahkan ketika hendak

masuk WC (water closet) dan keluarnya semua itu ternyata dimulai dan disudahi dengan doa. Untuk mengetahui doa-doa itu banyak sekali buku-buku mengutip

doa-doa yang diajarkan Rasulullah saw. Atau kalau mau merujuk ke sumber aseli

(hadits) silahkan membuka kitab-kitab hadits di sana banyak sekali.

Kenapa sampai harus membaca do’a do;a tertentu. Salah satunya misalnya

kenapa harus membaca doa saat masuk WC (water closet) doanya seperti berikut:

مهللأ

“Ya Allah lindungi kami dan (kejatahan) syetan laki-laki dan perempuan” Dalam

sebuah riwayat, orang dikejar-kejar syetan kemudian masuk WC dan membaca

doa itu, maka kemudian syetan itu tidak bisa melihatnya. Kelas dzikir kita dimana?

Kalau demikian dimanakah kelas (posisi) dzikir kita kepada Allah swt. Sesuai

dengan yang diajarkan Nabi saw seperti saat kita memakai pakaian, lalu berdoa

sesuai sesuai yang diajarkan Nabi, saat itulah dalam kondisi berdzikir.

Selain dzikir yang berbentuk doa, juga disertai niat: “Saya niat memakai pakaian ini untuk menutup aurat karena Allah”. Atau dengan bahasa lain: “saya niat

memakai pakaian supaya jangan masuk angin” dan seterusnya. Niat seperti ini

juga termasuk dalam kategori dzikir tingkat tinggi.

2. Orang yang dijauhkan dari perbuatan haram.

Ciri kedua dari orang yang dicintai Allah adalah ia dijauhkan dari perbuatan haram. Sebab merekalah yang layak masuk surga,dan tidak pantas menerima

adzab. Karennaya, kita bersyukur bila kita punya perasaan dan tindakan untuk

(5)

berzina, takabur dll. Jika memliki itu, maka kita memiliki salah satu ciri dicintai

Allah subhanahu wata’ala. Namun kita juga waspada sekali kepada dosa-dosa

yang samar dan tidak terasa seperti kadan-kadang muncul dengan sendirinya

seperti membicarkan kejelekan orang, merasa benar dan sombong sendiri,

merasa paling pinter dst.

Singkatnya, dua hal tersebut hendaknya menjadi tolok ukur sejauhmana kita

berada di sisi Allah subhanahu wata’ala . Jika posisi kita ini tidak seperti dua hal

di atas, maka berarti posisi kita sudah bisa diketahui menjadi orang yang tidak

dicintai Allah subhanahu wata’ala .

Salah satunya adalah nafsu yang terus dibiarkan dan selalu melakukan perbuatan

yang haram. Karena orang yang selalu berbuat haram adalah patut mendapat

adzab. Sebab mereka yang selalu mengikuti nafsunya sendri.

Akhirnya, marilah kita selalu mengedepankan khusnudzon sekaligus memperbaiki

diri guna menjaga amalan-amalan harian agar tetap dalam bimbingan Rasulullah saw. Tentunya dengan terus berupaya meniru dan memperhatikan prilaku kita

sebisa mungkin dengan menjaga sunah-sunah dan tentu saja setelah perbuatan

yangwajib-wajib diperkekat.

Dengan terus berupaya belajar untuk tetap berada dalam rel wahyu dan berada di belakang Kanjeng NabiMuhammad saw, Insya Allah kita bisa menjadi orang yang

dicintai Allah. Sekali lagi orang yang dicintai Allah dan dibenci bisa diketahui dari

ciri-cirinya. Karenanya mari kita teliti diri kita sendiri dalam kondisi apakah kita

saat ini. Wallahu a’lam.

Berbuat baik terhadap diri sendiri dan sesama makhluk menjadi perkara yang sangat dicintai Allah SWT. Hal inilah yang nantinya menjadi bekal di hari akhir untuk bisa mencapai surga abadi yang dijanjikan. Namun

kurangnya pengetahuan dan iman, membuat manusia justru tanpa sadar melakukan hal yang dibenci oleh Allah. Kosongnya ilmu dari dalam diri menyeret hanyut kepada perkara-perkara yang seharusnya senantiasa dihindari.

Ada sepuluh hal yang sangat dibenci Allah SWT dan tidak seharusnya manusia terjerat di dalam perangkap tersebut. Beberapa perkara

(6)

sebagai kesalahan kecil biasa. Misalnya seperti sifat malas para pemuda, sifat tentara perang yang takut terhadap lawan, bahkan para ahli ibadah namun menyombongkan ketaatannya juga tidak luput dari kebencian Allah tersebut. Berikut ini 10 hal yang dibenci Allah SWT dan bisa menjadi

pengetahuan bagi anda

1. Kikirnya orang-orang kaya

Kikir atau pelit merupakan penyakit hati yang timbul karena manusia terlalu cinta pada harta sehingga tidak mau bersedekah. Hal ini merupakan perkara yang dibenci Allah SWT terlebih jika dilakukan oleh orang kaya. Harta yang dimiliki seharusnya dimanfaatkan di jalan Allah atau disedekahkan. Bukan justru disimpan dan enggan membantu sesama manusia yang

membutuhkan. Allah SWT memperingatkan umat manusia agar tidak kikir terhadap harta yang telah Dia berikan. Allah juga memberikan ancaman bagi manusia yang kikir dan bakhil terhadap harta yang mereka miliki seperti dalam surat Ali ‘Imran 180.

(7)

“Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-nya, mereka kikir dengan karunia itu dan ia berpaling dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran) (at Taubah : 76)

2. Takaburnya orang-orang miskin

Takabbur merupakan sikap sombong dan menganggap diri lebih dibanding dengan orang lain. Dalam kasus orang miskin yang memiliki sifat takabbur, memang menjadi sebuah penyakit yang sulit dimengerti. Tidak bisa

dipahami kenapa sifat ini bisa dimiliki dengan kondisi yang minim harta orang masih bisa menyombongkan diri terhadap orang lain. Padahal orang kaya berharta saja yang memiliki kekayaan dan harta berlimpah tidak boleh menyombongkan diri kepada siapa saja. Pasalnya hanya Allah SWT yang boleh memiliki sifat ini karena Dia memiliki segalanya.

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (An-Nisaa’ : 36).

3. Rakusnya Para Ulama terhadap Dunia

Kebencian Allah SWT juga tidak luput dari para ulama yang menjadi perantara dalam menyampaikan kebaikan. Namun hanya kepada ulama yang rakus terhadap kehidupan dunia. Ulama sebagai penyeru akhlak dan moralitas hendaknya menyadari bahwa dirinya ditatap, disorot dan diamati oleh sekian ribu mata yang senantiasa menanti perilaku lurusnya. Sebagai pewaris para Nabi sudah sepantasnya mereka tidak terlalu berpikir

mewariskan dunia pada anak-anaknya namun yang dia pikirkan bagimana mewariskan ilmu pada generasinya.

Sifat rakus demi dunia ini menyebabkan seorang ulama akan jauh dari perburuan pada akhirat dan melemahkan ummat. Para ulama yang

mencintai semua hal yang bersifat dunia akan dipastikan kehilangan karisma dan martabat keulamaannya. Mereka biasa mendapat julukan sebagai ulama dunia atau ulama suu’ yang artinya ulama buruk.

(8)

tidak akan menjadikan bisnis mereka memperoleh keuntungan “ (HR. Hakim).

4. Minimnya Rasa Malu Para Wanita

Secara fitrah wanita dihadirkan dengan perasaan malu yang luar biasa. Hal ini akan tercermin dari cara mereka berbicara, memandang, serta

kelembutan-kelembutan yang terefleksi dari perilaku mereka yang

senantiasa berhiaskan rasa malu. Maka bagi wanita yang minim rasa malu, maka Allah SWT akan membencinya. Misalnya biasa saja menampakkan auratnya di hadapan pria yang bukan suaminya. Malu adalah mahkota seorang wanita, dan kehilangan rasa malu sama dengan kehilangan

mahkotanya. Maka jangan heran jika Allah murka karena maksiat mereka.

5. Orang yang Sudah Tua Renta Namun Tetap Mengejar Dunia

Mungkin diantara kita pernah mendapatkan pengalaman memiliki kakek atau nenek yang sudah tua namun tetap mengejar dunia. Tidak jarang tindakan mereka ini membuat gerah cucu-cucunya mengingat waktu mereka sudah seharusnya digunakan hal-hal yang berkaitan dengan mengejar akhirat. Orang tua renta seharusnya mempersiapkan segala hal untuk kematiannya. Orang tua yang masih senang dunia, mabuk di dalamnya, berebut

kenikmatannya yang hanya sementara tentu saja sangat Allah benci. Apakah mereka tidak sadar bahwa dunia akan segera ditinggalkannya, lalu untuk apa dia masih berburu dunia dengan penuh tamak dan cinta yang melampui batas.

6. Malasnya Para Pemuda

Pemuda yang malas juga akan mendapatkan kebencian dari Allah SWT. Pada masa ini, pemuda diharuskan mengoptimalkan segala kemampuannya untuk bekerja mempersiapkan hari tua. Masa muda adalah masa gelora kehidupan mereka. Selain itu, juga akan menjadi penentuan masa depan yang

sesungghnya.

Kemalasan anak muda menjadi indikasi bahwa mereka akan hidup susah di hari tuanya. Maka malasnya pemuda adalah alamat awal dari suram dan buramnya masa depan mereka. Inilah mengapa Allah membenci anak

mudah yang memiliki sifat yang malas. Rasulullah menghimpun orang-orang mulia dalam tujuh golongan diantaranya adalah pemuda yang enerjik.

Rasulullah bersabda :

(9)

tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Peminpin yang adil, pemuda yang tumbuh berkembang dalam beribadah kepada Allah, lelaki yang hatinya senantiasa terpaut ke mesjid tatkala dia keluar darinya hingga dia balik kembali, dua lelaki yang saling mencinta karena Allah. Dia berkumpul karenanya dan berpisah karenanya pula. Lelaki yang mengingat Allah sendirian kemudian kedua matanya mengalirkan air mata, lelaki yang dipanggil oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan cantik lalu dia berkata : Sesunggguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam, seseorang yang bersedekah lalu dia menyembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya (HR. Malik, Tirmidzi, Bukhari Muslim).

7. Kejinya Para Penguasa

Peminpin sebagaimana diisyaratkan hadits di atas juga seharusnya berbuat adil bukan berlaku kejam agar mereka mendapat naungan Allah di hari kiamat. Keadilan mereka sangat ditunggu dan dirindu oleh rakyat. Karena harapan keadilan memang bertumpu pada para penguasa itu. Keadilan adalam dambaan setiap orang, cita setiap insan. Tatkala seorang penguasa yang seharus adil berubah menjadi keji maka kemurkaan Allah yang

demikianpedih telah menunggu mereka. Karena Allah sangat tidak suka pada mereka yang berbuat zhalim. Allah berfirman : Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang dzalim (Ali Imran : 151).

8. Pengecutnya Para Tentara Perang

Jika anda berniat menjadii tentara perang, maka anda harus berani melawan siapa yang menjadi musuh-musuh. Biasanya mereka yang terpilih dalam perang merupakan manusia pilihan untuk membela agama dan tanah airnya, Jiwa prajurit adalah jiwa ksatria yang pantang menyerah pada musuh. Jika sikap ini luntur, inilah yang akan menjadi kebencian dari Allah SWT.

Allah berfirman : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur) (Al-Anfaal : 15).

9. Ujubnya Para Zahid

(10)

Rasulullah bersabda yang artinya

Tiga perkara yang menghancurkan : kekikiran yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti dan ujub dengan pendapat sendiri (HR. Bazzar dan Ath-Thabrani).

10. Riya’nya para ahli ibadah

Allah SWT juga membenci para hali ibadah namun riya menyelimuti seluruh ritual ibadahnya. Mereka biasanya menginginkan pujian dari manusia.

Padahal riya’ itulah syirik kecil yang sangat diwanti-wanti oleh Rasulullah agar kita meninggalkannya.

Maka, jika kita menjadi orang kaya dermawanlah pada sesama. Jika kita ditakdirkan menjadi seorang miskin lebih rendah hatilah pada manusia. Jka kita menjadi ulama janganlah rakus pada dunia. Jika Anda seorang wanita maka ingat bahwa mahkota Anda ada pada rasa malu Anda. Jika kita telah tua renta maka segeralah rakus pada akhirat. Jika jika masih muda maka semangatlah bekerja untuk mengisi amanah khilafah di dunia yang Allah bebankan kepada Allah.

Mereka yang Dicintai dan yang Dibenci Allah

(11)

Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kepada manusia jalan kebaikan untuk ditapaki. Shalawat serta salam semoga tercurah pada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Nabi dan Rasul terakhir yang telah memperingatkan manusia dari keburukan agar dijauhi.

Bila kita mempelajari Al Qur’an niscaya akan mendapati 2 golongan manusia dalam pandangan sang Pencipta. Kelompok yang Allah cintai dan gerombolan yang

dimurkai. Pada tulisan singkat ini saya akan mencoba sebutkan satu persatu individu yang dicinta dan hamba yang mendapat murka.

1) Kelompok yang menerima anugrah cinta dari Tuhan semesta

a. Muhsinin atau orang yang gemar melakukan kebaikan. Kebaikan yang dimaksud adalah yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadits serta akal sehat yang tidak bertentangan dengan wahyu. Allah ta’ala berfirman (yang

artinya): Sesungguhnya Allah mencintai muhsinin {Al Baqarah: 195}

b. Mutathohirin yaitu hamba yang gemar mensucikan lahir dari beragam najis dan membersihkan jiwa dari segala bentuk dosa. Allah ta’ala

berfirman: Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang mensucikan diri {Al Baqarah: 222}

c. Tawabin yang artinya orang-orang yang selalu bertaubat tiap kali berbuat maksiat. Allah ta’ala berfirman (yang artinya): Sesungguhnya Allah mencintai Tawabin (orang-orang yang selalu dan segera bertaubat setiap kali melakukan kesalahan) {Al Baqarah: 222}

(12)

e. Sobirin yang artinya orang yangbersabar. Sabar dalam mentaati Allah, sabar dalam menjauhi larangan dan sabar menghadapi segala macam taqdir yang menyesakkan dada. Allahta’ala berfirman: Dan Allah mencintai hamba-hamba yang bersabar {Al Imron: 146}

f. Muqsithin atau hamba-hamba yang bersikap adil. Keadilan yang

dimaksud adalah yang berpatokan pada Al Qur’an dan Hadits. Allah ta’ala berfirman: Sesungguhnya Allah mencintai orang-orangyang bersikap adil {Al Maidah:42}

g. Mutawaqilin yaitu insan yang senantiasa tawakkal. Tawakkal bisa dimaknai sebagai sikap pasrah kepada Allahsetelah melakukan usaha. Allah ta’ala berfirman: Sesungguhnya Allah mencintai hamba yangtawakkal {Ali Imron : 159}

h. Orang yang senantiasa meneladani Nabi. Insan yang menjadikan aqidah, ibadah, ucapan, akhlaq, adab dan perilaku Nabi sebagai

patokan. Allah ta’ala berfirman (yang artinya): Wahai Muhammad katakanlah (kepada umatmu, pen)! Jika kalian benar-benar mencintai Allah maka teladanilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian {Ali Imron:31}

i. Mujahidin yaitu orang yang berjihad di jalan Allah dengan cara yang benar. Benar sesuai tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Allah ta’ala berfirman (yang artinya):Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan Allah …{As Shaff: 4}

(13)

Suatu kali Nabi musa bertanya kepada Allah Subhanahu wata'ala tentang siapa yang Allah kasihi dan tidak kepada hambaNya. Pertanyaan itu kurang lebih seperti ini: "Ya Allah bagaimana aku tahu apa ciri

orang-orang yang tengah Engkau cintai dan tidak Engkau cintai." Lalu Allah berfirman: Sesungunya bila AKU mencintai maka orang itu ada tandanya:

Orang yang selalu berdzikir. Aku berikan tanda kalau Aku mencitainya maka orang-orang ini selalu berdzikir.

Dzikir dalam pengertian lebih luas dimaknai sebagai perbuatan apapun yang semata-mata rido karena Allah subhanahu wata'ala. Dan dzikir ini baik dalam bentuk ucapan, perbuatan ataupun lintasan dalam hati, masing-masing memiliki bobot dan nilai yang tinggi di sisi Allah subhanahu wata'ala. Salah satu kelebihan itu seperti disabdakan oleh Kanjeng Rasulullah saw:

"Barangsiapa yang masuk ke dalam pasar kemudian membaca: "laa ilaaha illalahu wahdahu laa syarikalah, wahua hayun laa yamut, wahua alaa kulli syain qodirr., kataballahulladzi alfa afi sanatin..." maka Allah memberikan pahala yang berlipat ribuan."

Pasar memang mengasikkan tetapi perlu waspada. Di sana tidak sedikit kesempatan orang berbuat curang sangat banyak. Hingga dalam sebuah ayat, celaka besar orang yang menimbang dengan curang. Di pasar itu pulalah sering sekali ditemui timbangan yang dikurangi karena dicurangi. Di pasar juga sering terjadi gejolak harga yang sewaktu-waktu menguras harta dan tiba-tiba memberi keuntungan yang berlipat. Kebohongan,

(14)

Kita juga bisa melihat dalam doa-doa harian sebagai dzikir yang diinformasikan oleh para sahabat-sahabat Nabi saw dalam merekam tindakan Rasulullah saw. Hampir dalam setiap perbuatan Rasulullah saw seperti direkam oleh para sahabatnya melakukan doa. Seperti mau tidur dan setelahnya ada doanya. Demikian hingga memakai baju dan melepaskannya. Bahkan ketika hendak masuk WC (water closet) dan keluarnya semua itu ternyata dimulai dan disudahi dengan doa. Untuk mengetahui doa-doa itu banyak sekali buku-buku mengutip doa-doa yang diajarkan Rasulullah saw. Atau kalau mau merujuk ke sumber aseli (hadits) silahkan membuka kitab-kitab hadits di sana banyak sekali.

Kenapa sampai harus membaca do'a do;a tertentu. Salah satunya misalnya kenapa harus membaca doa saat masuk WC (water closet) doanya seperti berikut:

ثئابخلاو ثبخلا نم كبذوعأ ىنإ مهللأ

"Ya Allah lindungi kami dan (kejatahan) syetan laki-laki dan perempuan"

Dalam sebuah riwayat, orang dikejar-kejar syetan kemudian masuk WC dan membaca doa itu, maka kemudian syetan itu tidak bisa melihatnya.

Kelas dzikir kita dimana?

Kalau demikian dimanakah kelas (posisi) dzikir kita kepada Allah swt. Sesuai dengan yang diajarkan Nabi saw seperti saat kita memakai pakaian, lalu berdoa sesuai sesuai yang diajarkan Nabi, saat itulah dalam kondisi berdzikir.

Selain dzikir yang berbentuk doa, juga disertai niat: "Saya niat memakai pakaian ini untuk menutup aurat karena Allah". Atau dengan bahasa lain: "saya niat memakai pakaian supaya jangan masuk angin" dan seterusnya. Niat seperti ini juga termasuk dalam kategori dzikir tingkat tinggi.

(15)

Ciri kedua dari orang yang dicintai Allah adalah ia dijauhkan dari perbuatan haram. Sebab merekalah yang layak masuk surga,dan tidak pantas menerima adzab. Karennaya, kita bersyukur bila kita punya perasaan dan tindakan untuk membenci perbuatan-perbuatan jahat: Seperti membunuh, memfitnah, berjudi, berzina, takabur dll. Jika memliki itu, maka kita memiliki salah satu ciri dicintai Allah subhanahu wata'ala. Namun kita juga waspada sekali kepada dosa-dosa yang samar dan tidak terasa seperti kadan-kadang muncul dengan sendirinya seperti membicarkan kejelekan orang, merasa benar dan sombong sendiri, merasa paling pinter dst.

Singkatnya, dua hal tersebut hendaknya menjadi tolok ukur sejauhmana kita berada di sisi Allah subhanahu wata'ala . Jika posisi kita ini tidak seperti dua hal di atas, maka berarti posisi kita sudah bisa diketahui menjadi orang yang tidak dicintai Allah subhanahu wata'ala .

Salah satunya adalah nafsu yang terus dibiarkan dan selalu melakukan perbuatan yang haram. Karena orang yang selalu berbuat haram adalah patut mendapat adzab.

Sebab mereka yang selalu mengikuti nafsunya sendri.

Akhirnya, marilah kita selalu mengedepankan khusnudzon sekaligus memperbaiki diri guna menjaga amalan-amalan harian agar tetap dalam bimbingan Rasulullah saw. Tentunya dengan terus berupaya meniru dan memperhatikan prilaku kita sebisa mungkin dengan menjaga sunah-sunah dan tentu saja setelah perbuatan yang wajib-wajib diperkekat.

Dengan terus berupaya belajar untuk tetap berada dalam rel wahyu dan berada di belakang Kanjeng Nabi Muhammad saw, Insya Allah kita bisa menjadi orang yang dicintai Allah. Sekali lagi orang yang dicintai Allah dan dibenci bisa diketahui dari ciri-cirinya. Karenanya mari kita teliti diri kita sendiri dalam kondisi apakah kita saat ini. Wallahu a'lam.

---

http://sufi-zone.blogspot.co.id/

(16)

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Dua Tanda Orang Yang Dicintai & Dibenci Allah

Segala Puji Hanya Untuk Allah Subhana wata'ala, Penguasa Alam Semesta.

Dan Semoga Salam Shalawat Selalu tercurah untuk Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam

beserta keluarga, sahabat dan para pengikut sunnah nya yang setia berjuang hingga yaumil qiyamah.

Diriwayatkan bahwa Nabi Musa 'Alaihi salam pernah berkata, " Wahai Rabb Ku Yang Maha Mulia, Bagaimana Aku Bisa membedakan antara orang yang ENGKAU CINTAI dengan orang yang ENGKAU BENCI ?"

Allah Subhana wata'ala berfirman :

"Wahai Musa, Sesungguhnya jika Aku mencintai seorang hamba, maka Aku akan menjadikan dua tanda kepadanya"

Nabi Musa bertanya, "Wahai Rabb, apa kedua tanda itu ? " Allah Subhana wata'ala berfirman :

"Aku akan mengilhamkannya agar ia berdzikir kepada Ku, agar aku dapat menyebutnya di kerajaan langit dan Aku akan menahannya dari lautan murka Ku, agar ia tidak terjerumus dalam azab dan siksaKu."

"Wahai Musa, jika Aku membenci seorang hamba, Aku jadikan juga dua tanda kepadanya"

Nabi Musa Alaihisalam : " Wahai RabbKu, apa kedua tanda itu ? "

Allah Subhanawata'ala berfirman :

"Aku akan melupakannya berdzikir kepada Ku, Aku akan melepaskan ikatan antara dirinya dan jiwanya, agar ia terjerumus dalam lautan Murka Ku dan merasakan azab pedihKu"

(Disadur dari Buku "40 Nasihat Langit" Karya Syaikh 'Abd al-Hamid ibn Abd Al-Rahman Al-Anquri)

Pribadi yang dicintai Allah

Shalat merupakan ibadah yang diwajibkan lima waktu sehari semalam atas umat Nabi Muhammad saw. Kewajiban atas shalat telah diterangkan dalam hadist Rasulullah saw yang diriwayatkan dari Thalhah bin Ubaidillah ra, ia berkata:

Seorang penduduk Najd telah datang menghadap Rasulullah saw dengan keadaan rambutnya yang kusut. Kami mendengar gaung suaranya, namun kami tidak paham apa yang

dikatakannya hingga ia pun mendekati Rasulullah saw dan bertanya tentang Islam. Rasulullah saw bersabda, “Islam adalah shalat lima waktu sehari semalam.”

Orang Najd itu bertanya lagi, “Masih adakah shalat lain yang diwajibkan kepadaku?”

(17)

Lalu, orang Najd bertanya lagi, “Masih adakah puasa lain yang diwajibkan kepada ku?”

Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada, kecuali jika engkau ingin melakukannya secara sukarela yaitu puasa sunnah.” Beliau melanjutkan sabdanya, “Islam adalah membayar zakat.”

Kemudian lelaki tersebut bertanya lagi, “Adakah terdapat zakat lain yang diwajibkan kepadaku?”

Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada, kecuali jika engkau ingin mengeluarkannya secara sukarela yaitu sedekah.”

Kemudian lelaki itu berpaling sambil berkata, “Demi Allah, aku tidak akan menambah dan menguranginya.”

Lalu, Rasulullah saw bersabda, “Dia amat beruntung jika menepati apa yang telah diucapkannya.”

Dari riwayat diatas disimpulkan bahwa orang-orang yang menunaikan ibadah wajib dengan sempurna tergolong hamba-hamba yang mencintai Allah. Sedangkan orang-orang yang menunaikan ibadah wajib dan menambah dengan ibadah sunnah tergolong hamba-hamba yang dicintai Allah.

Firman Allah dalam hadist qudsi:

“Dan, tiada bertaqarrub (mendekat) kepada-Ku seorang hamba-Ku dengan sesuatu yang lebih Kusukai daripada menjalankan kewajibannya. Dan, tiada henti-hentinya hamba-Ku

mendekatkan diri kepada-Ku dengan perbuatan-perbuatan sunnah hingga Aku mencintainya. Kalau Aku mencintainya, maka Aku bersama dengannya untuk apa yang akan didengarkannya. Dari tangannya yang ia pergunakan untuk bekerja, maka Aku akan senantiasa menjadi kakinya dan selalu berjalan mengiringinya. Jika ia meminta kepada-Ku, niscaya ia akan Kuberi. Dan jika ia meminta perlindungan-Ku, niscaya pula Aku akan selalu melindunginya.”

Wallahu a’lam bish-shawabi

Sumber: http://usetyo.wordpress.com/2012/05/30/pribadi-yang-dicintai-allah/

Ciri ORANG YANG DIDOAKAN DAN DICINTAI ALLAH

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci(telah berwudhu). 2. Orang yang duduk menunggu waktu sholat datang.

3. Orang yang berada di barisan shaf paling depan ketika sholat berjamma'ah. 4. Orang yang menyambung shaf pada saat sholat berjama'ah (menutup shaf yang lowong).

5. Ketika Imam selesai membaca Al-Fatihah, para malaikat mengucapkan "Amiin". 6. Orang yang dudukdi tempat sholatnya setelah selesai sholat.

7. Orang yang sholat berjamaa'ah di kala Shubuh dan Ashar.

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. 9. Orang yang berinfak.

10. Orang yang makan sahur.

11. orang yang menjenguk orang sakit.

(18)

Demikaian ciri orang yang dicintai para malaikat, semoga Allah menjadikan anda bagian dari ummat yang dicintai Allah dan para malaikat.

Sumber: http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/websites/1804550-ciri-orang-yang-didoakan-dan/#ixzz1yJCITuYa

Golongan Orang Yang Disukai

Allah

Golongan orang-orang yang disukai oleh Allah (menurut Al-Qur’aan) adalah: Al-Muhsiniin (Orang yang berbuat baik), Al-Muqsithiin (Orang yang Adil), Al-Mutawakkiliin (Orang yang bertawakkal kepada-Nya),

Al-Muthahhariin (Orang yang mensucikan diri, Orang yang bersih), Al-Muttaqiin (Orang yang bertakwa),Ash-Shaabiriin (Orang yang Sabar), At-Tawwaabiin (Orang yang bertaubat), dan Orang yang berperang dijalan-Nya.

1. Al-Muhsiniin (Orang yang berbuat baik, Orang yang berbuat kebaikan, Orang yang berbuat Kebajikan)

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Baqarah 2:195)

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali ‘Imraan 3:134)

Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. (QS. Ali ‘Imraan 3:148)

(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Maa-idah 5:13)

Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Al-Maa-idah 5:93)

2. Al-Muqsithiin (Orang yang Adil)

Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka

(19)

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (QS. Al-Mumtahanah 60:8)

3. Al-Mutawakkiliin (Orang yang bertawakkal kepada-Nya)

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah

membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali ‘Imraan 3:159)

4. Al-Muthahhariin (Orang yang mensucikan diri, Orang yang bersih)

Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah 2:222) Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh-nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih. (QS. At-Taubah 9:108)

5. Al-Muttaqiin (Orang yang bertakwa)

(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnyaAllah menyukai orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali ‘Imraan 3:76)

kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian)mu dan tidak (pula) mereka

membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa. (QS. At-Taubah 9:4)

Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidilharaam? maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus (pula) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. (QS. At-Taubah 9:7)

6. Ash-Shaabiriin (Orang yang Sabar)

Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (QS. Ali ‘Imraan 3:146)

7. At-Tawwaabiin (Orang yang bertaubat)

(20)

8. Orang yang berperang dijalan-Nya.

Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS. Ash-Shaff 61:4)

Dan berikut ini adalah sifat-sifat lain yang sekali saja muncul di dalam Al Qur’an sebagai orang-orang yang dicintai Allah:

Tawwabin (orang-orang yang bertaubat) [2:222]

Shabirin (orang-orang yang sabar) [3:146]

Mutawakkilin (orang-orang yang bertawakal) [3:159]

Mujahidin (orang-orang yang berperang di jalan-Nya dengan rapi) [61:4]

" Mari Saudaraku kita basahkan lidah kita dengan Dzikrullah, kita sibukkan hati kita dengan mengingat Allah baik keadaan suka duka, sibuk luang, senang sedih, sehat sakit dan semua keadaan. Mencari ilmu Allah juga termasuk berdzikir. Mengikuti shalat berjama'ah juga berdzikir. Menunaikan Zakat, Infaq, Shodaqoh Juga Berdzikir. Agar kita termasuk orang yang diicintai Allah"

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

http://setyaaziz.blogspot.co.id/2012/06/orang-orang-yang-dicintai-allah-swt.html

Orang-orang yang Dibenci Allah SWT

Sedangkan manusia yang tidak dicintai oleh Allah SWT. di dalam Alquran disebutkan beberapa golongan manusia yang tidak dicintai atau gagal untuk meraih

cinta-Nya, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Al-Mu’tadun (Orang-orang yang Melampoi Batas), orang yang melampoi batas di antaranya disebutkan dalam QS Al Maidah (5) : 87 : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang Telah Allah SWT. halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah SWT. tidak

menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

(21)

melampoi batas kemanusiaan. Salah satu ketidak sukaan Allah SWT. kepada orang zalim ialah QS Ali Imran (3) : 57 : “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, Maka Allah SWT. akan memberikan kepada mereka dengan Sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah SWT.

tidak menyukai orang-orang yang zalim.”

c. Al-Mufsidun (Para Pelaku Kerusakan), dengan ciri-ciri : pertama, ia suka menyelisihi janji; kedua, tidak bisa dipercaya; ketiga, suka bertengkar untuk membenarkan pengkhianatannya; keempat, tidak malu berbuat dosa; kelima, bersikap tidak konsisten; keenam, suka mengambil hak orang lain tanpa hak; dan ketujuh, tidak memiliki tenggangrasa. Ayat yang beirisi celaan kepada mereka yang berbuat kerusakan di bumi misalnya, QS Al-Baqarah (2) : 205 : “Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah SWT. tidak menyukai kebinasaan.”

d. Al-Kha’inun (Para Pengkhianat), ciri pengkhianat ialah : pertama, ia suka menyelisihi janji; kedua, tidak bisa dipercaya; ketiga, suka bertengkar untuk membenarkan pengkhianatannya; keempat, tidak malu berbuat dosa; kelima, bersikap tidak konsisten; keenam, suka mengambil hak orang lain tanpa hak; dan ketujuh, tidak memiliki tenggang rasa. Ayat yang secara jelas menyebut para pengkhianat ialah QS Al-Anfal (8) : 58 : “Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, Maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah SWT. tidak menyukai

orang-orang yang berkhianat.”

e. Mukhatal fakhur (Yang Suka Membanggakan Diri), ciri-cirinya di antaranya ialah : (1) suka berkhayal, (2) suka memalingkan wajahnya, (3) suka berjalan dengan menengadah dan membusungkan dada karena congkak, dan (4) suka memamerkan kekayaan atau pangkat atau derajat atau ketampanan atau kecantikan. Ayat Al-Quran yang mengandung trem tersebut misalnya QS Lukman (31) : 18 : “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah SWT. tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi

membanggakan diri.”

f. Al-Farihun (Orang yang Membanggakan Diri), ciri-cirinya yaitu: pertama, suka membanggakan diri; kedua, suka membanggakan kekayaannya; ketiga, tidak peduli terhadap orang yang lemah; keempat, tamak dan serakah terhadap harta; keenam, tidak menghiraukan urusan agama dan keakhiratan. Ayat Al-Quran yang mengandung trem tersebut misalnya QS Al-Hadid (57): 23 : “Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah SWT. (menyatakan kebesaran Allah SWT.). dan dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

(22)

berikut : (1) suka bersikap pemboros, (2) suka makan berlebihan dalam arti banyak atau yang tidak diperlukan oleh jasmaninya, (3) suka minum berlebihan, termasuk minum-minuman keras yang dapat merusak badan, (4) suka berbelanja barang-barang yang tidak atau kurang diperlukan, (5) sangat kikir terhadap hartanya, dan (6) karena perilakunya itu akhirnya ia hidup susah di dunia dan di akhirat nanti. Dalam Al-Quran, ayat yang mengandung trem ini diantaranya ialah QS Al-A’raf (7): 31 : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah SWT.

tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

sumber : www.padang-today.com www.gp-ansor.org

Share this Article on :

Referensi

Dokumen terkait

Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah content analysis, atau menganalisa apakah motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah baik motivasi secara internal maupun

Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka”Al Ahzab : 53 Menurut Imam Al Qurthubi,dalam ayat tini terdapat dalil bahwasanya Allah mengijinkan bertanya

Wanita yang tidak mengetahui kebiasaan waktu haidhnya, namun ia bisa membedakan antara sifat darah haidh dan selainnya, maka hendaknya ia melihat darah yang keluar dari

setiap tes matematika yang dikerjakan oleh user. Struktur dari tabel nilai dapat dilihat pada gambar 3.6. Tabel 3.6

Maka pada pertemuan berikutnya guru harus memberikan bimbingan dan arahan yang lebih kepada anak sehingga anak dalam menjawab soal dapat diselesaikan dengan mudah

Sesuai dalam gambar kriteria validasi yaitu terdapat pada interval 81-100% (sangat layak). Validasi soal materi ini terdiri dari 7 aspek yang dinilai, yaitu:. 1) Kesesuaian

Dalam merencanakan struktur gedung yang berada di wilayah yang terdapat intensitas gempa, sebaiknya menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan

dalam haidh ada adza (kotoran/penyakit) maka dalam istihadhahpun demikian. Sesuai dengan firman Allah dalam QS. oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita