• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH DAKWAH afrika dan eropa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEJARAH DAKWAH afrika dan eropa"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam merupakan agama yang tersebar dipertengahan bumi ini yang terbentang dari tepi laut Afrika sampai laut pasifik selatan,dari padang rumput siberia sampai ke pelosok asia tenggara bangsa berber afrika barat,sudan, afrika timur yang berbahasa swahili, bangsa arab timur tengah bangsa turki, irania, bangsa turki dan persi yang tinggal di asia tengah. Dari sisi latar etnis, bahasa, adat, organisasi politik, dan pola kebudayaan dan teknologi mereka menampilkan keragaman kemanusiaan, namun islam menyatukan mereka. Meskipun seringkali tidak menjadi totalitas kehidupan meraka, namun islam terserap dalam konsep, aturan keseharian, memberikan tata ikatan kemasyarakatan, dan memenuhi hasrat mereka meraih kebahagiaan hidup. lantaran keragaman tersebut, islam berkembang menjadi keluarga terbesar umat manusia.

Sampai akhir abad ke-19 Islam telah tersebar luas di wilayah Sudan, wilayah padang rumput, dan wilayah rimba Afrika berdasarkan suatu kombinasi sejumlah kekuatan. Komunitas pendatang terdiri pedagang dan para da’i membentuk komunitas muslim yang berpencar di seluruh wilayah. Di wilayah Sudan dan Afrika Timur komunitas tersebut berhasil mengislamkan penguasa setempat dan mendirikan beberapa negara muslim. Menjelang akhir abad ke-19 pasukan eropa menghentikan proses tersebut, mengalahkan, menundukkan, dan menghancurkan negara-negara yang telah terbentuk dan memberlakukan rezim merekan sendiri. Proses pembentukan negara muslim terhenti dan penduduk muslim menjadi sasaran penindasan politik dan ekonomi mereka.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah dakwah Islam di Afrika dan Eropa 2. Bagaimana Penyebaran Islam di Afrika dan Eropa

C. Rumusan Masalah

(2)

BAB II

PEMBAHASAN

Sejarah dakwah Islam di Afrika

Pada masa Nabi Muhammad saw, pertama kali ada kontak Islam dengan Afrika yaitu setelah beberapa sahabatnya hijrah ke Hasbsy dan disana mereka dapat perlakuan baik dari masyarakat maupun dari penguasa yaitu Raja Najjasyi atau Negus. Pada masa Khalifah Umar ibn Khattab, panglima Amr ibn ‘Ash menguasai Mesir (639-644) dan setelah mengalahkan tentara Bizantum. Seterusnya semasa Khalifah Usman ibn ‘Affan, Khalifah ketiga dari al-Khulafa al-Rasyidun mengirim Abdullah ibn Sa’ad ibn Abi Sarah, yang berhasil melawan/ menahan tekanan-tekanan Bizantium dan terus maju sampai Barqah dan Tripoli yang jatuh ditangannya. Pasukkan Abdullah maju terus ke arah Carthage, ibu kota Romawi di Afrika Utara waktu itu. Akhirnya atas permintaan dari penguasa Bizantium diadakan gencatan senjata. Mendengar berita perjanjian damai tersebut Raja Constantine III sangat marah dan ia menghendaki supaya semua wilayah kekuasaannya yang telah jatuh di tangan kaum muslim, harus direbut kembali. Pada saat itu situasi politik di Madinah kurang mendukung untuk melanjutkan perang yang akhirnya Khalifah Usman terbunuh dan keadaan kacau sampai Ali juga terbunuh.1

Dinasti-Dinasti Kecil

Beberapa dinasti yang pernah ada di Afrika Utara:

1. Dinasti Idrisiah di Maroko 2. Dinasti Aghlabiah

3. Duinasti Ibn Toulun

4. Dinasti Ikhshid 935-969 M

5. Dinasti Murabithun (448-541 H/ 1056-1147 M) 6. Dinasti Muwahhidun

Bukti Sejarah Peninggalan Islam di Afrika

1. Masjid Uqbah bin Nafi 2. Ribat Monastir

3. Kasbah di Bizerte 4. Ribat di Susa

5. Kasbah des Oudayas 6. Tour Hassan

7. Universitas Al-Qarawiyyin 8. Masjid Sankore

(3)

9. Masjid Agung Djenne.2

A.

Perkembangan Islam di Afrika

Pemabahasan mengenai masuk dan berkembangnya Islam di Afrika mencakup beberapa wilayah negara yaitu Mesir, Libia, Tunisia, Aljazair, Maroko, Mauritania, Nigeria, Mali, Pantai Gading, Sudan, Ethiopia, Kenya, Zambia dan lain-laannya. Namun yang akan dibahas kali ini hanya sebagiannya saja.

1. Mesir

Mesir adalah kawasan Afrika pertama yang menerima masuknya Islam di benua ini, penduduknya lebih kurang 42 juta jiwa, dimana sekitar tigs jutanya beragama Kristen selebihnya beragama Islam. Bahkan, di kota Iskandariyah hingga kini masih terjaga segala macam kebesaran umat Nasrani Orthodox tanpa diganggu keberadaannya oleh umat Islam. Di Mesir terdapat delapan universitas diantara yang termashyur ke seluruh dunia ialah Al-Azhar di Kairo yang didirikan oleh Bani Fathimiyah pada tahun 972 M. Disana banyak mahasiswa-mahasiswa yang belajar dari seluruh dunia termasuk dari Indonesia yang kebanyakan mendapat beasiswa untuk belajar ilmu agama maupun pendidikan umum seperti kedokteran, tekhnik dan lain-lainnya.

Sementara itu, perluasan pengaruh Islam di kawasan Tunisia telah terjadi sejak pemerintahan Khalifah Usman bin Affan tahun 23-35 H (644-656 M) oleh Panglima Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarah dengan menghancurkan tentara Romawi yang telah jatuh reputasinya. Sehingga pasukan Abdullah bin sa’ad dengan mudah menguasainya. Sedang masuknya Islam ke Maghribil Aqsha atau Afrika Utara sesudah berdirnya daulah Bani Umayah dibawah pimpinan Khalifah Walid bin Abdul Malik, yang memberikan tugas tersebut kepada Panglima Musa bin Nushair yang akhirnya ditunjuk sebagai gubernur wilayah itu.

2. Maroko

Maroko adalah sebuah negara yang merdeka yang mempunyai kemampuan bertahan sebagai sebuah rezim otoritasnya didasarkan kombinasi antara symbol khilafah dan sufi, meskipu Negara ini sangat kesulitan dalam mempertokoh otoritasnya di wilyah pedesaan atau pedalaman. Adapun kelas politik menengah, Maroko seperti kebanggaan tuan tanah

(4)

bangsawan, yang mana pada masyarakat timur tengah lainnya mereka menghendaki kekuasan yang memusat. Adapun posisi bangsa Maroko pertama berlangsung dalam bentuk pemberontakan Abdullah Karim di wilayah penduduk Spanyol.

Abdullah Karim adalah seorang intelektual, memiliki karir sebagai Qodi, guru besar dan sebagai editor surat kabar telegram, ia mengetahui benar kultur bangsa Spanyol dan memiliki banyak koneksi dengan pihak Eropa.

3. Nigeria

Nigeria terletak di sebelah barat Afrika termasuk negara yang kaya minyak yang diekspor ke Amerika Serikat terbesar kedua setelah Saudi Arabia. Penduduknya terdiri atas macam-macam suku bangsa berjumlah ± 90 juta dan 75% beragama Islam selebihnya Kristen maupun Animisme. Negeri-negeri yang menikmati pengaruh Islam di kawasan Afrika dan hingga kini penduduknya mayoritas beragama Islam antara lain Maroko, Sudan, Al-Jazair, dan Ethiopia.

4. Libya

Negeri Mouamar Ghadafi ini merupakan kawasan terpanas di Timur Tengah, dengan luas 1.795.540 km berpenduduk ± 3 juta jiwa terdiri dari bangsa Arab, Barbar serta Palestina hampir seluruhnya beragama Islam. Rakyat hidup dari sektor pertanian, dan setelah ditemukan sumur-sumur minyak berkualitas tinggi sebagian penduduknya menjadi tenaga kerja dalam industri ini, selebihnya mengandalkan tenaga-tenaga asing.

Yang menarik, geliat dan semarak dakwah di Libya, menular ke sejumlah negaraberpendudkan asli Afrika lainnya. Menurut Mahmud, Pimpinan Jam’iyah al Dakwah al Islamiyah al Alamiyah Libya, di Afrika, ribuan penduduk memelu Islam setiap harinya melalui usaha dan bimbingan Moammar Khadafi. Tahun lalu sembilan juta penduduk di beberapa negara di Afrika memeluk islam. Tahun lalu setelah berziarah Mogadishu, sebanyak 43.000 penduduk masuk Islam dari satu Negara.

5. Al-Jazair

(5)

administrasi hirarkis bagi negaranya dan ia mengangkat sejumlah khalifah, pejabat militer financial dan pejabat peradaban.

6. Tunisia

Pada abad ke 8 pembentukan organisasi muslim di negara Tunisia mempunyai problem yang sama seperti yang di alami oleh imerpremium Usmani dan Mesir, menghadapi ekonomi eropa yang sedang sedang berkembang psat dan kemunduran kemunduran internal dari Negara Tunisia.

Program program reformasi keseluruhan di dasarkan pada prinsip bahwasanya pemerintah yang baik merupakan landasan bagi vitalitas social dan ekonomi dan secara politk upaya reformasi ini bergantung kepada dukungan pihak ulama yang mana khyar al din berusaha mempengaruhi mereka agar menerima tehnik tehnik pemerintah. Eropa walaupun secara politk relatif tenang, para pejabat dan para ulama Tunisia bangkit untuk menentang pemerintah prancis, dan muncullah generasi generasi baru dari para pemuka nasional dari kalangan birokratik yang terdidik secara moderen, sbagaimana yangterjadi di dalam masyarakat Utsmani.

B. Kelebihan dan Tantangan Dakwah di Afrika

1. Kelebihan Dakwah di Afrika

a. Politik

Dalam bidang politik tersebut, di Afrika banyk juga tokoh muslim yang menduduki jabatan tetinggi di negaranya. Sebut saja seperti Muammar Khadafi, yakni beliau sebagai pemimpin muslim konteporer Libya banyak berubah setelah Muammar Khadafi menguasai politik libya. Dimana sistem monarik di gati menjadi anakronisme politik.

Revolusi Khadfi dianggap sebagai salah satu conyoh paling awal dalam pembaharuan politik Islam, sejak Libya merdeka pada tahun 1960 selain dari Khadafi juga ada. Pemimpin negara Ghabon serta negara lainnya di Afrika, sehingga hal tersebut smakin memudahkan penyebaran ajaran Islam di benua Afrika.

(6)

b. Ekonomi

Afrika selatan adalah sebuah negara maju dengan penduduk yang berpendapatan sederhana. Negara ini kaya dengan bahan bahan tambang, terutama yang bernilai tinggi sperti, emas, platinum dan berlian. Ia juga mempunyai sistem keuangan, perundangan, telkomunisasi, energi infrastruktur yang maju dan moderen. Dengan kekayaan yang di miliki Afrika tersebut, semakin membuat hubungan antara Afrika dengan negara negara islam di luar benua Afrika lebih dekat untuk mejalankan dakwah di Afrika tersebut.

2. Tantangan Dakwah di Afrika

Didalam melakukan dakwah islam tentunya akan banyak mengalami tantangan dan hambatan yang akan di hadapi. Begitu pula dengan dakwah yang dilakukan oleh para juru dakwah yang ada di benua Afrika.

Berbagai negara di Afrika pun menyampaikan kndisi dan tantanga dakwah yang mereka hadapi di benua itu. Negara negara di Afrika umumnya menghadpi tantangan dalam pengembangan pendidikan Islam dan membutuhkan bantuan kemanusiaan. Para misionaris islam ketika memasuki benua Afrika menemukan fakta yang menejutkan yaitu sedemikian luasnya Islam di benua ini.

Penyebaran Islam di Afrika tidak dilakukan secara sistematis oleh kaum muslimin dan para muballiqh Islam. Politik kolonialisme dan penjajahan terhadap berbagai wilayah Afrika oleh Belgia, Portugis, Prancis, dan Inggris dalam waktu yang sangat lama memberikan kesempatan yang luas bagi para misionaris untuk menyebarkan ajaran Kristen di benua ini.

Di Afrika terdapat banyak tantangan dakwah, yakni banyak misionaris dibawah yayasan Kristen, yang setiap tahun membagi bagi ratusan ribu Injil, buku buku, dan majalah secarah gratis untuk menyebarkan pemikiran Kristendi tengah pemuda dan remaja dan berbagai lapisan msyarakat lainya. Yayasan Emier merupakan salah satu contoh dari yayasan misionaris yang bertujuan untuk memuul Islam. Yayasan ini memiliki 13 penerbitan dan salah satu aktivitasnya adalah menerbitkan buku dengan gambar gambar yang menarik bagi anak anak. Dan juga yayasan ini melakukan mata mata dan melakukan campur tangan dalam urusan pemerintah.

(7)

misionaris itu,kenyataan menujikkan bahwah kelompok kelompok penyebaran agama Kristen tidak mampu mencapai tujuan tujuan mereka.

C. Gerakan Islam di Afrika

Seperti halnya di Negara Indonesia, Muslim yang ada di Benu Afrika juga ada beberapa gerakan atau harakah Islam yang berkembang:

1.

Jamaah Ikhwanul Muslimin

Jamaah Ikhwanul muslimin berdiri di kota Islamiyah, Mesir pada Maret 1928 dengan pendiri Hasan Al banna bersama keenam tokoh lainya, yaitu Hafiz Abdul Hamid, Ahmad al-Khusairi, Fuad Ibrahim, Abdurahman Hasbullah, Ismail Izz, dan Zaki al-Magribi. Ikhwanul Muslimin pada saat itu di pimpin oleh Hasan al Banna. Pada tahun 1930, Anggaran Dasar Ikhwanul Muslimiin di buat dan disahkan pada rapat Umum Ikhwanul Muslimin pada 24 September 1930. Pada 1932, struktur administrasi Ikhwanul Muslimin disusun pada tahun itu pula,IkhwanulMuslimin membuka cabang di Suez, Abu Showier, dan Al Mahmoudiyah. Pada tahun 1933, Ikhwanul Muslimin menerbitkan majalah mingguan yang di pimpin oleh Muhibuddin Khatib.

Ikhwanul Muslimin merupakan organisasi Islam berlandaskan ajaran Islam. Ia ermerupakan salah satu jamaah dari beberapa jamaah yang ada pada umat Islam, yang memandang bahwa Islam adalah Dien (Agama), yang universal dan menyaluruh,bukan hanya sekedar agama yang mengurusi ibadah ritual (Shalat, Puasa, Haji, Zakat, dan lain lain) saja.Tujuan Ikhwanul Muslimin adalah mewujudkan terbentuknya sosok idvidu Muslim, rumah tangga islami, bangsa yang islami, pemerintah yang islami, negara yang dipimpin oleh negara negara Islam, mnystuhksn perpecahan kaum Muslimin dan negara negara mereka yang terampas, kemudian membawa bendra jihad dan da’wah kepada Allah sehingga dunia mendapatkan ketentraman dengan ajaran ajaranIslam Ikhwanul Muslimin menolak segala bentukpenjajahan dan monarki yang pro-Baarat.

Dalam perpolitikan di berbagai negara, Ikwanul Muslimin ikut serta dalam proses demokrasi sebagai sarana perjuangannya, sebagaimana kelompok kelompok lain yang nengaku demokrasi. Contoh utamanya adalah Ikhwanul Muslimin di Mesir yang mengikuti proses pemilu di negara tersebut.

(8)

Didirikan oleh Hasan Al Banna dari Mesir, di bnua tersebut juga ada Gerakan Jihad abad 18 dipimpin oeh para Ulama, Guru, Muballiq keliling, dan Pengikut mereka. Mereka mendapat ispirasi dari pembaharu dari Ulama militant seperti Al-Maghili.

Selain dari dua gerakan yang ada seperti di atas tadi,juga masih ada beberapa gerakan Islam yang telah berkembang di benua Afrika, seperti kelompok Sufi, Jamaah Tabliq, dan Penganut mazhab Imam Maliki serta gerakan Islam lainnya yang semua menginginkan agar Islam dapat berkembang dan terus tumbuh di Benua Afrika.

D.

Tokoh Tokoh Islam di Afrika

Keberadaan Islam di benua Afrika telahmembuat penduduk Afrika semakin meningkat keinginan umat muslim yang ada disana untuk mendalami ajaran Islam. Selain itu juga muncul tokoh tokoh Islam yang menjadi pembaharu di benua Afrika. Diantara tokoh tokoh muslim yang ada tersebut diantaranya adalah sebagai berikut ini:

1.

Al-Qalbisi

Al-Qabisi nama aslinya adalah Abu al-Hasan Ali bin Muhammad Khalaf al Ma’rif al-qobisi, beliau lahir di daerah kairawan,Tunisia pada bulan rajab tahun 224 H/tanggal 13 Mei 936 M. Ia pernah merantau ke timur tengah selama 5 tahun, kemudian ia kembali ke negri asalnya dan meninggal dan dunia pada tanggal 3 Rabiul Awal 403 H/Tangga 23 oktober 1012 M.

2.

Muhammad Abduh

Muhammad Abduh lahir di sebuah dusun di Delta sungai Nil pada tahun 1849, dan beliau meninggal pada 11 juli 1905. Keluarganya terkenal berpegang teguh pada ilmu dan agama. Sejak muda beliau sudah di kenal hafal Al qur’an, Muhammad Abduh adalah sarjana pendidik dan mufti, theology, alim dan juga pembaharuan.

Selain dari kedua tokoh diatas tersebut nasih banyak ulama serta pembaharu yang ada di Afrika. Seperti Sayyid Sabiq, yang mana beliau adalah ahli tafsir, Muhammad Rasyid Ridho, Hasan Al Banna , serta ulama terkenal sperti Ibnu Khaldun, yang terkenal sebagai ilmuan dalam bidang ekonomi, beliau berasal dari Tunisia, Afrika.3

(9)

Sejarah Dakwah Islam di Eropa

Eropa, benua yang membentang di semenanjung Eurasia bagian barat. Luasnya sekitar 10.000.000 kilometer persegi atau seper lima belas luas daratan bumi. Secara geografis, benua ini dibatasi lautan Arktik di utara, Laut Tengah, Laut Hitam, dan Pegunungan Kaukasus di selatan mengarah ke timur, pegunungan Ural dan Laut Kasipia di Timur dan Lautan Atlantik di barat. Adapun negara-negara yang termasuk Eropa barat adalah Prancis, Belanda, Belgis, Luxemburg Monaco, Jerman, Inggris, dan lain-lain.

Eropa menjadi pemimpin dunia dalam pembangunan ekonomi, misalnya pusat prindustrian terletak dekat dengan pertambangan bijih besi dan batu bara. Tanahnya subur dan banyak menghasilkan produk pertanian penting. Akibatnya, standar hidup Eropa termasuk tinggi dibanding dengan dunia lain.

Penetrasi Muslim ke Eropa Barat

Secara historis, penybaran imigran Muslim di Eropa sekarang mencerminkan wilayah pengaruh penjajahan masa lalu. Kebanyakan imigran menetap di Prancis adalah orang Maroko, Aljazair, dan sejumlah muslim Afrika dari selatan Sahara. Mereka semua, awalnya dijajah Prancis. Kebanyakan orang Indonesia menempati Belanda. Adapun Inggris banyak ditempati imigran darii anak benua India, Malaysia, dan sejumlah orang Yaman, Somalia, dan Afrika Utara. Sedangkan Jerman agak berbeda imigran yang ada kebanyakan orang Turki, Maroko, dan yang lainnya tidak ada kaitannya dengan pengaruh Jerman. Sekalipun mereka orang muslim, namun gaya hidup masing-masing sesuai dengan kebiasaan dan sikap hidup yang dibawa dari negeri asalnya menunjukkan perbedaan.

Pada awal tahun 700-an, penganut agama Islam mulai mendominasi Tmur Tengah dan Afrika Utar srta Spanyol di Eropa. Wilayahnya bahkan lebih besar daripada Kerajaan Romawi.

(10)

Dari tahun 1100 hingga 1300, kekuatan Eropa Barat, bergabung untuk berperang melawan orang Islam guna membebaskan Palestina. Rangkaian perang ini disebut Perang Salib. Para pemimpin Perang Salib gagal memperoleh kontrol permanen atas tanah suci. Akan tetapi, orang Eropa mulai sadar bahwa mereka dapat memperoleh keuntungan dari kegiatan dagang dengan orang Islam.

Islam mempunyai banyak sumbangan atas kebudayaan Eropa. Mereka banyak menyimpan tulisan Yunani Kuno dan menerjemahkannya hingga dapat dimanfaatkan oleh orang Eropa. Islam juga banyak memajukan bidang studi matematika dan kedokteran. Sistem angfka yang berasal dari Arab mulai diperkenalkan dan msih tertap dipakai hingga saat ini.

Keberadaan Muslim di Eropa

Menghitung keberadaan muslim di barat dapat dilihat dari komposisi penduduk uslim di negara-negara Eropa dan sarana ibadah yang tersedia. Sebuah laporan penelitian menyebutkan, orang muslim yang berada di Prancis opada tahun 1980-an sekitar 3 juta orang. Warga muslim yang ada di Jerman pada tahun 1987 sekitar 1.650.000. sedang penduduk muslim Inggris pada tahun 1991 sekitar 1.200.000 orang. Kebenaran hasil sensus ini masih diragukan, sebab kemungkinan sensus dilakukan berdasarkan negeri asal mereka, kemudian ditafsirkan menjadi data yang menunjukkan penduduk muslim, mengingat semua imigran dianggap memeluk agama Islam.

Setelah para imigran muslim terkonsentrasi pada daerah-daerah tertentu negara Eropa Barat, mereka mulai merasa penting terhadap masjid dan organisasi, sebagaimana mereka berada di negara-negara asalnya. Jumlah masjid mulai berkembang. Di inggris misalnya, pada akhir tahun 1960, hanya tercatat sembilan masjid sebagai tempat ibadah. Dan hanya bertambah 4 masjid lagi selama lima tahun berikutnya, tetapi pada tahun1966, terdapat kelipatan sehingga jumlah masjid terus bertambah delapan buah tiap tahunnya.

Setelah mereka berkenalan dengan proses biokrasi dari pemerintahan lokal, masjid baru bertambah lagi sehingga tercatat penambahan sekitar 20 sampai dengan 30 masjid tiap tahunnya. Pada akhir tahun 1985, ada 329 masjid yang tercatat, dan diperkirakan banyak masjid yang didirikan, tetapi tidak sempat tercatat.

Organisasi, kelompok, dan Aliran Islam

(11)

orang-orang muslim yang berasal dari Asia Selatan, banyak bergabung dengan aliran Naqsabandiyah dan Qadariyah. Organisasi-organisasi ini dalam beberapa hal tampak transparan, namun seorang pengamat dari luar akan merasa sulit untuk mengidentifikasi organisasi-organisasi ini. Selain organisasi-organisasi tersebut, ada lagi gerakan lain, yaitu Deobandi dan Barelwi. Kedua gerakan yang bercorak sufi ini berkaitan dengan pusatnya di Asia Selatan. Dalam konteks Islam yang mendunia (internasional), terdapat organisasi Jamat al-Islam, yaitu organisasi yang didirikan dan dipimpin oleh Abu al-A’la al-Maududy, sampai meninggalnya pada tahun 1980. Organisasi ini telah mmengembangkan sayapnya, seperti

Islam foundation di Leicester yang didirikan sebagai pusat studi Islam dan penerbitan The Muslim Educational Trust yang didirikan dengan tujuan mendorong pengajaran Islam bagi anak muslim di sekolah-sekolah negara, dan UK Islamic Mission yang beroperasi dalam menggalakkan pengajaran al-Qur’an bagi anak-anak muslim.

Masyarakat muslim Eropa Barat pada dasarnya terbagi menjadi tiga, yaitu:

a. Kelompok muslim asli orang Jerman yang berkulit putih, jumlah mereka tidak begitu banyak.

b. Kelompok muslim imigran yang sudah menjadi penduduk Jerman, seperti orang-orang Turki dan Maroko. Kelompok ini yang paling banyak melakukan ibadah haji ke Mekkah stiap tahunnya

c. Kelompok muslim yang menetap sementara, seperti mahasiswa, pekerja diplomat, dan lainnya.

Pertumbuhan muslim di Eropa Barat berlangsung, disebabkan oleh datangnya kaum imigran dan konversi agama di kalangan penduduk asli kulit putih. Faktor yang pertama sangat domminan, sebab keturunan imigran berkembang dengan pesat, sedangkan penduduk asli sudah terbiasa dengan dua, bahkan satu anak dalam setiap keluarga. Adapun konversi agama dari warga penduduk asli yang berkulit putih ke dalm Islam tidak begitu pesat. Hal ini dikarenakan orang Eropa barat melihat dirinya sebagai bangsa yang telah berada pada puncak kesempurnaan. Mereka levih tertutup dengan nasionalisme yang tinggi, dan terlampau sibuk dengan rutinitas sehari-hari yang menyebabkan tidak terlalu sempat berpikir untuk memilih agama mana yang benar.

(12)

Tantangan yang dihadapi umat Islam yang hidup di Eropa pada umumnya sama dengan mereka yang hidup di daerah-daerah lain sebagai kelompok minoritas. Tantangan itu ada yang datang dari luar dan ada yang datang dari dalam.

Tantangan dari luar adalah kondisi negara sekuler yang di satu pihak memberi kesempatan kepada setiap pemeluk agama untuk bebas menjalankan agamanya. Namun, di lain pihak segala sesuatu yang dapat merugikan umat Islam pun dapat berlangsung dengan bebas. Di Eropa Barat banyak para orientalis yang sering memutarbalikkan ajaran Islam sehingga citra Islam menjadi rusak. Pergaulan bebas dan kebiasaan minuma keras adalah hal yang sangat menggoda pemuda dan remaja muslim. Anak-anak muslim yang berada di dalm rumah dididk dengan cara Islam, apabila keluar rumah mereka akan segera berhadapan dengan lungkungan yang sebaliknya, sehingga pendidikan di dalam rumah menjadi tidak efektif. Faktor muslim pun sangat mempengaruhi. Orang-orang Islam yang hidup di Eropa Barat harus menjalani shaum Ramadhan yang sangat panjang, apabila harus shaum pada waktu musim dimana siang hari mengalami jam-jam panjang.

Tantangan dari dalam berupa bagaimana menyatukan potensi yang dimiliki umat islam, sehingga islam tidak terkotak-kotak dalam aliran tertentu dan terlihat kompak dalam menghadapi segala problem dunia modern. Umat islam harus mampu memberikan citra ideal pada bangsa eropa barat, bukan sebaliknya, larut dalam kehidupan barat yang bertentangan dengan ajaran islam.

Selain itu, yang memprihatinkan adalah belum ada sekolah-sekolah islam khusus untuk anak-anak. Apabila ingin mendirikan sekolah, misalnya di Belanda, wajib diikutsertakan ke sekolah negeri belanda. Meskipun demikian, semangat untuk mempelajari islam di negara-negara eropa barat relatif tinggi, terbukti ada beberapa perguruan tinggi yang memasukkan mata kuliah Islamic Studies sebagai bahan kajiannya, misalnya di Leiden, Jerman, Inggris, dan lain-lain.

Secara garis besar, minoritas muslim di negara-negara eropa terutama eropa barat, bila dibandingkan pada awal abad ke-18-19, di mana umat islam saat itu hanya dijadikan sebagai objek tenaga kerja murah, di samping aktivitas keislamannya sangat sempit saat ini keberadaannya. Meskipun tidak maksimal, relatif baik. Terbukti, di negara-negara tersebut, kajian keislaman di beberapa perguruan tinggi relatif diminati , sementara keberadaan penduduk minoritas muslim walaupun sudah diatur dalam undang-undang masing negara, keberadaannya masih tetap sebagai penduduk “kelas dua” dengan beberapa pengecualian.4

(13)

Islam di Spanyol

Pada masa kejayaannya, arsitektur Islam di Spanyol terkenal dengan kerumitannya yang elegan sekaligus harmonis. Keindahan peninggalan Islam di spanyol masih terlihat.

Spanyol merupakan tempat paling utama dan jembatan emas bagi Eropa dalam menyerap peradaban Islam dan hasil-hasil kebudayaan Islam, baik dalam bentuk hubungan politik, sosial, perekonomian, maupun peradaban antarnegara. Saat Islam masih berkuasa, kemajuan Spanyol jauh meninggalkan negara-negara tetangga Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains. Kemajuan Eropa yang terus berkemabang hingga saat ini banyak berutang budi pada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang di periode klasik negeri tersebut.

A. Sejarah Masuknya Islam di Spanyol

Islam mulai memasuki Spanyol pada masa Khalifah al-Walid dari Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum melakukan invasi ke daratan Eropa, umat muslimketika itu telah berhasil menguasai Afrika Utara dan dijadikan sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Umayyah. Penaklukan atas Afrika Utaramemakan waktu selam 53 tahun, yaitu mulai tahun 30 H (masa pemerintahan Khalifah Mu’awiyah bin Abi Sufyan) sampai tahun 83 H (masa al-Walid).

Dalam upaya menaklukkan Spanyol, pasukan muslim tidak mendapatkan rintangan yang berarti, mereka berhasil meraih kemenangan dengan mudah. Hal ini karena faktor eksternal dan internal yang menguntungkan pasukan muslim.

Faktor eksternal:

a. Saat Islam mulai ke Spanyol, kondisi sosial, politik, dan ekonomi di negeri itu sangat menyedihkan. Saat itu, sering terjadi ketegangan antara orang Yahudi dan Kristen; mereka sering berebut menduduki tahta pemerintah.

b. Secara politik wilayah Spanyol terkoyak-koyak dan terbagi-bagi ke dalam beberapa negeri kecil.

c. Penguasa Gothik bersikap tidak toleran terhadap aliran agama yang dianut oleh penguasa, yaitu aliran Monofisit, apalagi terhadap penganut agama lain, terutama Yahudi. Rakyat dibagi-bagi ke dalam sistem kelas sehingga keadaanyya diliputi kemelaratan, ketertindasan, dan ketiadaan persamaan hak.

d. Keadaan ekonomi masyarakat memburuk akibat perpecahan politik

e. Adanya konflik antara Roderick dengan Ratu Julian, mantan penguasa wilayah Septah. Dalam perkembangannya, julian kemudian bergabung dengan pasukan muslim di Afrika Utara dan mendukung usaha umat Islam untuk menguasai Spanyol f. Lemahnya tentara Roderick yang terdiri dari para budak yang tertindas sehingga tidak

(14)

g. Orang-orang Yahudi yang selama ini tertekan juga mengadakan persekutuan dan memberikan bantuan bagi perjuangan bagi kaum muslim

Adapun faktor internal yang turut mempermudah perjuangan Islam adalah kondisi yang terdapat dalam tubuh penguasa, tokoh-tokoh perjuangan, dan para prajurit Islam yang terlibat dalam penaklukan wilayah Spanyol. Para pemimpin Islam ketika itu merupakan tokoh-tokoh yang kuat, tentaranya kompak, bersatu, dan percaya diri. Merekapun cakap, berani, dan tabah dalam menghadapi setiap persoalan. Yang tak kalah pentingnya adalah ajaran Islam yang ditunjukkan para tentara Islam, yaitu toleransi, persaudaraan, dan tolong-menolong. Sikap toleransi, persaudaraan, dan tolong-menolong. Sikap toleransi agama dan persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum muslimin itu menyababkan penduduk spanyol menyambut kedatangan kehadiran Islam dengan baik.

B. Perkembangan Islam di Spanyol

Sejarah panjang yang dilakukan umat Islam tersebut dibagi menjadi enam periode, sebagaimana berikut:

a. Periode pertama (711-755 M)

pemimpin umat Islam di Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalidah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini, stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, beberapa gangguan masih terjadi, baik dari dalam maupun luar. Gangguan dari dalam antara lain berupa perselisihan diantara penguasa, terutama akibat perbedaan etnis dan golongan. Gangguan dari luar datang dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang bertempat tinggal di daerah pegunungan yang memang ttidak pernah tunduk kepada Pemerintahan Islam.

b. Periode kedua (755-912 M)

Adapun para penguasa di Spanyol pada periode kedua ini adalah 1) Abdurrahman ad-Dakhil

(15)

1) Abdurrahman ad-Dakhil mendirikan masjid Cordoba dan aekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol

2) Hisyam I berhasil menegakan hukum Islam dalam wilayah pemerintahannya 3) Hakam I berhasil memperbarui bidang kemiliteran. Ia adalah gubernur yang

memprakarsai tentara bayaran Spanyol

4) Abdurrahman al-Ausath berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan di Spanyol.

c. Periode Ketiga (912-1013 M)

Adapun para khalifah pada periode tiga ini antar lain adalah 1) Abdurrahman III (912-961 M)

2) Al-Hakam II (961-976 M) 3) Hisyam I (976-1008 M)

4) Muhammad II ( 1008-1009 M) 5) Sulaiman II (1009-1010 M) 6) Hisyam II ( 1010-1012 M) 7) Sulaiman II (1012-1016 M) 8) Abdurrahman IV (1016-1017 M) 9) Abdurrahman V (1023-1024 M) 10) Muhammad III (1024-1025 M) 11) Hisyam III (1026-1031 )

Pada periode ini, peradaban Islam di Spanyol mencapai puncak kemajuan dan keemasannya menyaingi Dinasti Abbasiyah di Baghdad. Kemajuan tersebut antara lain ialah sebagai berikut:

1) Abdurrahman an-Natsir berhasil mendirikan Universitas Cordoba, yang dilengkapi dengan perpustakaan yang memiliki koleksi ratusan ribu buku. 2) Hakam II mendirikan perpustakaan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

di Spanyol. Selain itu, rakyatnya dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran, serta pembangunan kota yang terus dilakukan.

d. Periode Keempat (1013-1086 M)

(16)

e. Periode Kelima (1086-1248 M)

Meskipun dalam periode ini penguasa Islam di Spanyol terpecah menjadi beberapa negara, tetapi ketika muncul kekuatan yang dominan, yaitu dari Dinasti Murabithun (1086-11432 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti Murabithun yang didirikan oleh Yusuf bin Tasyfin dan berpusat di Marrakesh, Maroko itu masuk ke Spanyol atas undangan penguasa Islam, yang tengah memikul beban berat perjuangan mempertahankan negerinya dari serangan orang Kristen.

f. Periode Keenam (1248-1492 M)

Pada periode ini, kekuasaan Islam di Spanyol hanya tersisa di Granada, dibawah pemerintahan Dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M). Meskipun hanya menguasai wilayah kecil, kekuasaan Dinasti Bani Ahmar di Granada mencapai kemajuan yang cukup berarti. Hal ini bahkan berdampak pada kemajuan yang lebih kompleks, antara lain ialah:

1) Kemajuan intelektual, seperti filsafat, sains, fiqh, musik, kesenian, bahasa dan sastra.

2) Kemegahan banguna fisik, seperti indahnya ibu kota spanyol, yaitu Cordoba yang terdapat jembatan besar yang dibangun di atas sungai ditengah kota, terdapat istana-istana di tengah kota yang memperindah pemandangan. Selain itu di Granada terdapat istana Alhamra yang tidak kalah megahnya dengan istana di Cardoba.

C. Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol 1. Bidang filsafat

Adapun tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab Spanyol adalah Abu Bakar Muhammad bin as-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibnu Bajjah. Selain itu, ahli filsafat yang termasyhur adalah Abu Bakar bin Thufail, penduduk asli Wadi Asaa, sebuah dusun kecil di sebelah timur Granada. Ia wafat pada tahun 1185 M.

Menjelang berakhirnya abad ke-12 M, Spanyol menjadi saksi munculnya seorang pengikut Aristpteles yang terbesar di ranah filsafat dalam Islam, yaitu Ibnu Rusyd Cordoba.

2. Bidang Kedokteran

Saat Islam di Spanyol, ilmu kedokteran berkembang pesat di negara itu. pada abad ke-12 diterjemahkan buku tentang kedokteran, Al-Qanun karya Ibnu Sina ( orang Barat menyebutnya Avicenne). Pada akhir abad ke-13 M juga diterjemahkan buku Al-Hawi

karya ar-Razi yang lebih luas dan lebih tebal dari Al-Qanun.

(17)

Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan pemikir terkenal. Misalnya Ibnu Jubair dari Valencia (1145-1228 M) yang menulis tentang negeri-negeri muslim Mediterania dan Sicilia dan Ibnu Bathutah dari Tangier (1304-1377 M) mencapai Samudra Pasai dan Cina.

4. Arsitektur Bangunan

Diantara bangunan megah peninggalan Islam adalah Masjid Cordoba, Medina az-Zahra, Istana Aljaferia di Zaragoza, tembok Toledo, istana Alhamra di Granada, dan lain-lain.

D. Kemunduran dan Keruntuhan Islam di Spanyol

Faktor penyebab kemunduran dan kehancuran Islam di Andalusia (Spanyol), antar lain:

1. Konflik Islam dengan Kristen 2. Tidak adanya ideologi pemersatu 3. Kesulitan ekonomi

4. Tidak jelasnya sisitem peralihan kekuasaan

5. Wilayah yang terisolasi dari negara muslim lainnya.

Islam di italia

A. Sejarah masuknya Islam di Italia

Islam mulai masuk di Italia sekitar abad ke-9 ketika Sisilia dan beberapa wilayah di Semenanjung Italia menjadi bagian kekuasaan umat Islam, yaitu sekitar tahun 828 M. Bahkan, penyebaran Islam sampai ke kota Roma, yang dilakukan oleh pasukan Muslim dari Afrika Utara. Sayangnya, invasi pasukan muslim ini kurang intensif sehingga daratan Italia lepas dari tangan pasukan muslim. Tahun 1300 M merupakan kehancuran benteng pertahanan Islam terakhir di Lucera, Puglia, sehingga Islam hampir tidak ada lagi di Italia sejak zaman penggabungan negara di tahun 1862 hingga tahun 1970-an.

B. Bukti Sejarah Peninggalan Islam di Italia

Meskipun kekuasaan Islam pernah menghilang di Italia, namun pengaruh Islam di pulau Sisilia dan Italia masih terlihat dengan peninggalan berupa bangunan dan benteng. Kontribusi peradaban Islam saat itu bagi kebudayaan Eropa, seperti ilmu pengetahuan, seni, sastra, arsitektur, dan ilmu pengetahuan, mempengaruhi pemikiran bangsa Eropa di Zaman Renaissance.

(18)

Pada tahun 1968, untuk pertama kalinya secara resmi berdiri sebuah lembaga Islam Portugal di Lisabon dengan nama al-Jama’ah al-Islamiyyah Lilisybunah. Lembaga ini menyewa sebuah apartemen sebagai sekretariat lembaga sekaligus sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah shalat. Namun setelah jumlah kaum muslimin yang datang dari negara-negara jajahan ke portugal kian bertambah dan banyaknya tuntunan, maka pada tahun 1977, negara menghibahkan sebidang tanah untuk membangun masjid dan Islamic center di Lisabon, dan, pada tahun 1985 telah berdiri badan pengawas dari beberapa kedutaan besar negara Islam untuk Portugal dibawah kendali kedutaan beesar Maroko.

A. Sejarah Masuknya Islam di Portugal

Islam mulai masuk ke Portugal sekitar awal abad ke-8. Setelah panglima muslim Tariq bin Ziyad berhasil menaklukkan Semenanjung Iberia dari bangsa Visigoth pada tahun 711 M, panglima Musa bin Nusair juga ikut membantu perjuangan Ziyad. Dibawah pimpinan Musa bin Nusair inilah Al-Garb al-Andalus ( Andalusia Barat) atau yang lebih dikenal dengan portugal berhasil ditaklukkan. Jadi, sejak 711-1249 M, Portugal sudah berada dibawah kekuasaan muslim yang berasal dari bangsa Morr, Afrika Utara. Islam pun memengaruhi Portugal dari Seni dan Bahasa.

B. Bukti sejarah peradaban Islam di Portugal

Walaupun kekuasaan Islam menghilang di Portugal dan kini negara tersebut sudah dikuasai Katolik, namun masih banyak peninggalan Islam yang tak terlupakan dan masih bis kita lihat hingga sekarang. Bahkan, bahasa portugal pun banyak yang memakai serapan dari bahasa Arab. Selain itu, beberapa nama kota di portugal masih banyak yang berbau Islam, salah satunya ialah kota Fatima (diambil dari nama putri Rasulullah saw).5

Islam di Jerman

Kaum muslim Jerman selain menjadi tentara, mereka juga banyak yang menjadi pedagang, diplomat, ilmuan, dan penulis. Pada saat perang Dunia Pertama. Jerman kembali bersekutu dengan tentara muslim dari kekhalifaan Turki. Hal ini membuat komunitas muslim di Jerman bertambah banyak dan makin menguatkan eksistensinya. Lembaga muslim Jerman sudah berdiri pada tahun 1930. Antara 1933 dan 1945, tercatat lebih dari tiga ribu warga Jerman beragama Islam, dan tiga ratus diantaranya berdarah etnis Jerman.

(19)

Berbeda dengan kebanyakan negara-negara lain di Eropa, Jerman perkembangan terakhir, mulai memperbolehkan pelajaran agama Islam bagi para pelajar muslim di sekolah-sekolah umum. Biasanya pelajaran agama dilakukan orang-orang Islam secara non-formal di masjid-masjid atau kelompok-kelompok masyarakat. Kebijakan baru yang merupakan hasil dari penggodokan bersama antara pemerintah Jerman dan komunitas muslim di Jerman ini adalah salah satu upaya mendukung proses integrasi sosial muslim di Jerman.

Islam di Inggris

Di inggris agama Islam berkembang dengan pesat. Hal ini didukung dengan kepeloporannya dalam pemindahan Universitas Islam Toledo di Spanyol ke Inggris. Sejak itu Inggris mempunyai Universitas Cambridge dan Oxford. Satu tokoh yang amat berjasa dan aktif dalam penyebaran ilmu pengetahuan agama Islam, ia mengganti namanya Pekus al-Ponsi, dan menjadi dokter iatana Raja Henry I. Pengembangan Islam dilakukan tiap hari libur, seperti hari sabtu dan Ahad, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Inggris saat ini terdapat 14200 mualaf berkulit putih, yang datang dari kalangan bangsawan, pejabat sampai selebritis. Mereka berbondong-bondong bersyahadat (memeluk Islam) oleh karena merasa gersangnya nilai-nilai kehidupan di Barat. Perkembangan Islam di negeri ini sangat pesat di rasakan.

Berkembangnya Islam di kampus-kampus melalui organisasi-organisasi Islam yang tumbuh di kampus banyak berperan mensosialisasikan Islam melalui gerakan dakwah dan kampanye budaya yang menarik bagi rakyat Inggris tentang Islam, sehingga banyak penduduk pribumi Inggris yang tertarik memeluk Islam, di antaranya yaitu:

1. The Islamic Council of Erope (Majelis Islam Eropa) yang berfungsi sebagai pengawas kebudayaan Eropa

2. The Union of Moslem Organization (Persatuan Organisasi Islam Inggris). 3. The asociation of Britsh Moslems (Perhimpunan Muslim Inggris)

4. Islamic Fondation dan Moslim Institute.

(20)

umat muslim di Inggris terlalu beragam untuk dipersatukan, sehingga hanya berhasil menyatukan dalam menangani isu-isu praktis yang terdapat di permukaan.6

Islam di Prancis

1. Masuknya Islam di Prancis

Islam mulai masuk ke Prancis sejak abad 8 M. Ketika itu, Islam masuk ke kota-kota selatan Prancis melalui Spanyol ke Toulouse, Narbonne, dan sekitarnya hingga Bourgogne di tengah-tengah Prancis.

Ketika bergeraknya pasukan muslim pada saat itu yang berada di daratan Turki mampu merebut kawasan Spanyol dan Prancis, di sinilah awal mula masa keemasan umat Islam di kawasan ropa. Umat Islam yang berada di kawasan Eropa tidak khawatir lagi atas keberadaan tempat tinggalnya di Eropa. Dan, pada masa keemasan ini pula, para ilmuan Arab bebas masuk ke bagian Spanyol, Cordoba, Sisilia, Prancis, dan negara-negara di bagian Eropa Barat. Pada masa ini, pengetahuan umat Islam di Eropa, khususnya di Prancis sangat berkembang pesat, baik dalam bidang politik, ekkonomi, filsafat, kedokteran, dan lain sebagainya.

Adapun ilmu-ilmu yang berkembang di wilayah Eropa, terutama Prancis adalah:

a. Bidang sosial Ekonomi b. Bidang Kebudayaan

Adapun tokoh-tokoh yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan saat itu, antara lain:

1) Al-Farabi 2) Ibnu Rusyd 3) Ibnu Sina

c. Bidang Pendidikan

2. Kemunduran Islam di Prancis

Ketika Islam mencapai puncak keemasannya di Eropa, umat Kristen di Spanyol dan Prancis menyusun kekuatan dan melakukan pembrontakan dan kekacauan yang sangat besar di Spanyol dan Prancis.

3. Islam di Prancis masa kini

Perkembangan Islam di Prancis mulai menunjukkan kemajuan yang berarti semenjak akhir abad ke-19. Bahkan pada tahun 1922, telah berdiri sebuah masjid yang sangat

(21)

megah bernama Masjid Raya Yusuf di ibu kota Prancis, Paris. Hingga kini, tercatat lebih dari 1.000 masjid berdiri di seantero Prancis.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Sejarah telah mencatat, bahwa peradaban islam pernah mencapai puncak kejayaan, berkat adanya ketekunan pemeluk islam dalam mencari dan menyebarkan ilmu pengetahuan islam. Hal tersebut dikarenakan adanya dorongan yang kuat dari ajaran islam itu sendiri, yang dapat membuat pemeluknya lebih giat dalam mengalih dan menemukan sesuatu yang baru dan berguna bagi umat manusia.

Kehadiran islam di Afrika dapat ditelusuri pada abad ketujuh ketika nabi Muhammad meminta beberapa sahabat dan pengikutnya, yang menghadapi penganiayaan oleh penduduk pra-islam untuk mencari perlindungan di sebrang laut merah, atau kerajaan Kristen Abyssinia (Ethiopia). 7 tahun setelah wafatnya rasul, pasukan arab menyerbu Mesir, dan dalam 2 generasi, islam telah berkembang di Afrika utara dan Maghreb (Maroko) tengah, tepatnya pada masa Umar bin Khattab.

(22)

Daftar Pustaka

Al-Azizi,Abdul Syakir, 2014, Kitab Sejarah Peradaban Islam Terlengkap, Yogjakarta Aen,I. Nurul, 2008, Sejarah Peradaban Islam, Bandung

Karim,M. Abdul, 2011,Sejarah Peradaban Islam, Yogyakarta

Mandahari,novar, Sejarah dakwah islam di afrika,

http://novarmandahari12.blogspot.co.id/2013/06/sejarah-dakwah-sejarah-islam-di-afrika.html diakses pada tanggal 8 November 2015

Referensi

Dokumen terkait

STRATEGI PEMIMPIN PENDIDIKAN BERBASIS AGAMA FILSAFAT PSIKOLOGI.

During storage, grain moisture, temperature, insect infestation, germination and some other parameters were recorded, as were oxygen and carbon dioxide concentrations..

[r]

[r]

Evaluasi Triwulan Setiap 3 bulan sekali, dimulai pada bulan Juni 2012 dst.

Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian yang telah dilaksanakan diketahui bahwa penerapan kegiatan bermain bola mampu mengenalkan arah gerak khususnya arah

Berdasarkan hasil penelitian dapat dibuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran writing in the here and now dalam menulis bahan ajar mahasiswa

diri, seperti merapikan gigi, memakai pacar sebagai sara mewarnai kuku, lulur dalam rangka memperhalus kulit dan lain sebgainya merupakan kegiatan yang tidak menyalahi hukum