• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR CHESS PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT ) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BABALAN TAHUN AJARAN 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR CHESS PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT ) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BABALAN TAHUN AJARAN 2013-2014."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR CHESS PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT ( TEAM GAMES TOURNAMENT ) PADA SISWA KELAS VIII SMP

NEGERI 2 BABALAN TAHUN AJARAN 2013-2014

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

M.ARIEFIN NAWAWI SEMBIRING PELAWI NIM : 609411037

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan

petunjuknya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang berjudul upaya

meningkatkan hasil belajar shooting bola basket melalui penerapan model pembelajaran Team

Games Tournament (TGT) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Ajaran

2013-2014. Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jasmani Sekolah, Fakultas Ilmu

Keolahragaan.

Selama penyusunan skripsi ini, tentu saja tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa

terima kasih sebesar-besarnya kepada :

 Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan  Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Dekan Fik Unimed,

 Bapak Drs. Suharjo, M.Pd PD I, Bapak Drs. Mesnan, M.Kes PD II dan Bapak Dr. Budi Valentino, M.Pd PD III FIK UNIMED

 Bapak Drs. Suryadi Damanik M.Kes, Ketua Jurusan PJKR, dan Bapak Afri Tantri, M.Pd Sekretaris Jurusan PJKR di FIK UNIMED

 Bapak Drs. M. Yusuf, Dosen Pembimbing Skripsi yang banyak membantu dan meluangkan waktunya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

 Ibu Dra. Hj. Nuriah. M.S Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Babalan, Bapak Safri Jaya, S.Pd, Guru Penjas di SMP Negeri 2 Babalan, Terimakasih atas izin mengadakan penelitian

yang telah diberikan serta segala saran dan masukan yang telah diberikan kepada saya,

tanpa bantuan Bapak berdua isi daripada Skripsi ini tidak dapat selesai dengan tepat

waktu.

(5)

2014, terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya.

 Ucapan Terimakasih kepada Keluarga Ku yang sangat berperan dalam menyelesaikan tugas akhir studi

 Teristimewa Kepada kedua Orang tuaku, M. Nurdin Sembiring Pelawi dan Rukiah Br Bangun yang sangat saya banggakan. Terimakasih atas segala yang telah berikan kepada

saya dan segala Doa yang dipanjatkan serta segala Nasehat yang telah disampaikan dan

Jerih Payah yang telah diberikan akan tetap selalu diingat untuk menjadi semangat dalam

menuju kesuksesan.

 Buat adekku dan kakak-kakak ku yang ikut juga mendoakan aku selama ini Nurasiah Dewi Shinta Br Sembiring, Yan wiradhana dan Tri suci Nancy Handayani Br Sembiring

Terimakasih Atas segala saran dan masukan yang telah diberikan kepada saya, serta

dukungan dan motivasi yang telah diberikan.

 Buat Tersayang, Sheren Jurkovic Terimakasih atas segala saran dan masukan yang telah diberikan kepada saya, serta dukungan dan motivasi yang telah diberikan.

 Kepada Rekan Se-Unimed dan terkhusus kepada rekan rekan seperjuangan PKR A Reguler 2009, Terimakasih atas dukungannya “ Semoga Kebersamaan dan Kekompakkan kita selama ini akan tetap terjalin selamanya”.

 Buat Sahabat- Sahabatku, Dedi Paino Manalu, S.Pd Hatta Mulkan Gucci, S.Pd, Dion Prika Ginting, dan Yoni Kristian Sembiring Terimakasih atas segala saran dan masukan

(6)

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian Skripsi ini, namun

dalam hal ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyelesaian

skripsi ini dari hal penyusunan baik dari segi isi maupun tata bahasa.

Semoga penulisan Skripsi ini dapat berguna bagi semua pembaca terutama teman-teman FIK

UNIMED, terutama bagi penulis sendiri.

Medan, Agustus 2014

Penulis,

(7)

ABSTRAK

M.Ariefin Nawawi Sembiring. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Chess Pass Dalam Permainan Bola Basket Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif TGT (Team Games Tournament ) Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Ajaran 2013-2014. Pembimbing Skripsi : M.Yusuf

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED.2014

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar Chess Pass dalam permainan bola basket menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Games Tournament) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Ajaran 2013-2014.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Babalan. Dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dan Objek Penelitian yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Babalan. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dengan 2 siklus. Diakhir siklus diadakan tes hasil belajar chess pass dalam permainan bola basket dengan menggunakan portofolio. Data yang diperoleh dari hasil tes dianalisis instrument mengajar secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Masalah... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 8

A. Kajian Teori ... 8

1. Hakekat Pendidikan Jasmani ... 8

2. Hakekat Hasil Belajar ... 12

3. Hakekat Gaya Mengajar ... 15

4. Pembelajaran Kooperatif... 17

5. Hakekat Gaya Mengajar Team Games Tournament (TGT) ... 23

6. Hakekat Permainan Bola Basket ... 29

7. Hakekat Chess Pass Bola Basket ... 33

B. Kerangka Berpikir ... 39

C. Hipotesis Tindakan ... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42

1. Lokasi ... 42

2. Waktu ... 42

B. Populasi dan Sampel ... 42

1. Populasi ... 42

2. Sampel... 42

C. Desain Penelitian ... 43

D. Instrument Penelitian ... 49

E. Teknik Analisis Data ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Hasil Penelitian ... 54

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(9)
[image:9.612.68.532.79.643.2]

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 20

3.1 Portofolio Penilaian chess pass bola basket ... 50

3.2. Penilaian sikap siswa SMP Negeri 2 Babalan ... . 52

4.1 Nilai Awal chess pass siswa kelas VIII-2 ... 55

4.2. Deskripsi Hasil belajar Chess Pass Bola Basket Pada Siklus I ... 58

4.3 Deskripsi Hasil belajar chess pass Bola Basket Pada Siklus II ... 63

(10)

i

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1. Bola Basket ... 28

2.2. Lapangan Bola Basket ... 29

2.3.Gerakan Chess Pass ... 34

2.4. Fase persiapan (chess pass) ... 35

2.5. Fase Pelaksanaan (chess pass) ... 36

2.6. Fase Akhir (chess pass) ... 37

3.1 Skema Siklus Dalam Penilitan Tindakan Kelas ... 48

4.1. Diagram belajar Kemampuan Awal Chess Pass bola basket ... 55

4.2 Grafik Hasil belajar Siklus I Chess Pass Siswa KelasVIII-2 ... 59

4.3 Diagram Hasil belajar Siklus I Chess Pass Siswa KelasVIII-2 ... 59

4.4. Grafik Hasil belajar Siklus II Chess Pass Siswa Kelas VIII-2 ... 63

4.5 Diagram Hasil belajar Siklus I Chess Pass Siswa KelasVIII-2 ... 64

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan

(kondisi) belajar yang lebih kondusif. Proses belajar mengajar dikatakan efektif apabila seluruh

siswa terlibat secara aktif baik mental, fisik, maupun sosial. Oleh karena itu, guru dikatakan

sebagai penggerak perjalanan belajar dan fasilitator belajar siswa yang diharapkan mampu

memantau tingkat perkembangan hasil belajar siswa.

Keberhasilan suatu belajar tidak hanya tergantung pada siswa saja, tetapi juga peran guru.

Siswa dan guru harus berperan aktif dalam pembelajaran. Guru dituntut untuk mengkondisikan

kelas dan memilih metode pembelajaran dengan tepat agar prestasi belajar siswa dapat

meningkat. Harapan yang tidak pernah sirna dari seorang guru adalah bagaimana agar bahan

pelajaran yang disampaikannya dapat diterima anak didik dengan tuntas.

Sejalan dengan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidik (KTSP), dimana guru

dituntut untuk mampu menciptakan pembelajaran yang lebih bervariasi tidak monoton serta

dapat meningkatkan peran siswa dalam proses pembelajaran, maka harus dirancang dan

dibangun suasana kelas sedemikian rupa sehingga siswa mendapat kesempatan untuk belajar

(12)

Lutan (2000:1-2) mengatakan bahwa: Pendidikan jasmani adalah wahana untuk mendidik

anak. Para ahli sepakat, bahwa pendidikan jasmani merupakan “alat” untuk membina anak muda

agar kelak mereka mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani yang dilakukan

dan menjalani pola hidup sehat di sepanjang hayatnya. Tujuan ideal adalah bahwa program

pendidikan jasmani itu bersifat menyeluruh, sebab mencakup bukan hanya aspek fisik tetapi juga

aspek lainya yang mencakup aspek intelektual, emosi, sosial, dan moral dengan maksud kelak

anak muda itu bisa menjadi seseorang yang percaya diri, berdisiplin, sehat, bugar, dan hidup

bahagia.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan jasmani merupakan bagian

penting dari proses pendidikan. Artinya, penndidikan jasmani bukan hanya dekorasi yang

ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk. Tetapi pendidikan

jasmani adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui pendidikan jasmani yang diarahkan

dengan baik, anak-anak akan mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu

senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat,

berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya.

Pendidikan jasmani merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan umum. Tujuannya

adalah untuk membantu anak agar tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan tujuan

pendidikan nasional, yaitu menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Pencapaian tujuan tersebut

(13)

Jadi, pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau

olahraga. Intinya adalah mendidik anak. Yang membedakannya dengan mata pelajaran lain

adalah alat yang digunakan adalah gerak insani, manusia yang bergerak secara sadar. Gerak itu

dirancang secara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat

merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak didik.

Tujuan pendidikan jasmani yaitu memberikan kesempatan kepada anak untuk

mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak, baik

dalam aspek fisik, mental, sosial, emosional dan moral. Singkatnya, pendidikan jasmani

bertujuan untuk mengembangkan potensi setiap anak setinggi-tingginya, contohnya bola basket.

Keterampilan gerak dasar yang baik sangat penting bagi siswa, karena dengan keterampilan

gerak dasar yang baik siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam bermain bola basket.

Ada banyak hal yang menyebabkan siswa kurang mampu dalam bermain bola basket

antara lain : guru kurang aktif dalam proses belajar-mengajar, guru kurang kreatif dalam

meyajikan materi, siswa menganggap pendidikan jasmani hanya sarana bermain. Kebanyakan

guru pendidikan jasmani tidak memiliki variasi dalam mengajar sehingga siswa tidak tertarik

untuk belajar. Siswa lebih sering belajar sendiri tanpa diarahkan dan dibimbing oleh guru

pendidkan jasmani tersebut sehingga siswa tidak mampu menguasai materi dalam pendidikan

jasmani dengan baik.

Karena hal itulah, maka tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani belum bisa tercapai, karena

(14)

pembelajaran penjas dengan baik. Rendahnya hasil belajar siswa diakibatkan karena

kurangnya strategi guru dalam menyampaikan materi yang membuat siswa tertarik dan lebih

mudah memahami materi yang diajarkan. Untuk mengatasi hal itu maka seorang guru

pendidikan jasmani harus memiliki kreativitas dalam merancang proses kegiatan belajar

mengajar, contohnya dalam belajar teknik chess pass dalam bola basket, guru dapat

memodifikasi permainan agar siswa dapat tertarik atau dapat menggunakan media tertentu yang

dapat menarik perhatian siswa tersebut.

Untuk mencapai tujuan dari pendidikan jasmani tersebut, maka perlu merancang sebuah

strategi yang menarik sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai. Keberhasilan proses kegiatan

belajar mengajar pada pembelajaran pendidikan jasmani dapat diukur dari keberhasilan siswa

yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman,

penguasaan materi dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan dari observasi peneliti sekolah SMP Negeri 2 Babalan pada tanggal 18

Januari 2014, bahwa banyak siswa yang tidak mampu melakukan teknnik chess pass dengan

benar. Hal itu dilihat dari nilai siswa yang tidak memenuhi standart kelulusan, Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah tersebut. Dimana KKM yang ada d sekolah tersebut

adalah 75, sedangkan dari hasil observasi pada kelas VIII hanya 8 orang siswa yang tuntas

(21,63%) dan 29 orang siswa tidak tuntas (78,37%).

Hal-hal yang menyebabkan kurangnya kompetensi siswa SMPN 2 Babalan dalam melakukan

(15)

prasarana, dimana sekolah tersebut memiliki satu lapangan bola basket, 2 (dua) buah bola

basket dan dua orang guru pendidikan jasmani. Guru hanya memerintahkan siswa langsung

melakukan chess pass setelah melakukan pemanasan tanpa mengoreksi kesalahan siswa,

sehingga mengakibatkan kemampuan siswa belum maksimal karena mereka merasa jenuh

menunggu giliran untuk melakukan chess pass dan menganggap sepele terhadap materi

pelajaran, gaya mengajar guru terkesan monoton sehingga murid menjadi cepat bosan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru olahraga Bapak Syafri Jaya S.Pd pada tanggal

18 Januari 2014 bahwa “ siswa kurang memahami teknik chess pass bola basket dikarenakan

siswa tidak serius dalam mengikuti pelajaran, siswa masih suka bermain-main sewaktu pelajaran

berlangsung”

Untuk menyelesaikan masalah di atas perlu diterapkan strategi pembelajaran yang tepat

yaitu melalui gaya mengajar Team Games Tournament dimana karateristik dari gaya mengajar

ini memiliki unsur permainan yang dijadikan pertandingan, sehingga siswa jadi termotivasi

untuk belajar sambil bermain.

Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Upaya

(16)

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat

mengindentifikasi beberapa masalah yang timbul antara lain sebagai berikut:

 Kurangnya kreativitas guru dalam menciptakan variasi pembelajaran.

Kurangnya keseriusan siswa dalam pembelajaran bola basket khususnya chess pass.  Kurangnya respon siswa menanggapi intruksi yang diberikan oleh guru.

 Sarana yang ada di sekolah tersebut terbatas.

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa permasalahan yang dapat diindetifikasi, peneliti membatasi pada

Peningkatan hasil belajar chess pass bola basket dengan jarak 1,5 meter dari depan dinding

dengan menerapkan gaya mengajar Team Games Tournament pada siswa kelas VIII SMP Negeri

2 Babalan Tahun Ajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan penerapan

gaya mengajar Team Games Tournament dapat meningkatkan hasil belajar chess pass bola

(17)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar chess pass bola basket

melaluli penerapan gaya mengajar Team Games Tournament pada siswa kelas VIII SMP Negeri

2 Babalan Tahun Ajaran 2013/2014.

E. Manfaat Peneletian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

 Peneliti menambah wawasan untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih baik lagi

terutama dalam hal chess pass bola basket siswa.

 Guru, sebagai bahan masukan untuk memperbaiki dan mengembangkan proses

pembelajaran chess pass bola basket siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Babalan tahun ajaran

2013/2014.

Bagi siswa untuk mengatasi kesulitan belajar, terutama dalam proses pembelajaran chess

pass bola basket siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Babalan Tahun Ajaran 2013/2014.

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dibahas di bab IV dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil

belajar chess pass dalam permainan bola basket pada siswa kelas VIII SMP

Negeri 2 Babalan Tahun Ajaran 2013/2014

B. Saran

1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SMP Negeri 2 Babalan untuk mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran Kooperatif TGT (Team

Games Tournament) materi chess pass bola basket, karena hal ini dapat

meningkatkan semangat belajar siswa.

2. Kepada teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk mencoba

melakukan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan

strategi dan metode pembelajaran lain.

3. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif TGT (Team Games

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. Nuril (2007) . Permainan Bola Basket. Surakarta:Era Intermedia

Arikunto. S, Suharjono, Supardi (2008). Penelitian Tindakan kelas. Jakarta:Bumi Aksara.

Bloom. (2009). The Taxonomy of Educational Objectives

Djamarah S.B. dan Zein (2002). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.

Dewey, John. (2011) Profesi Pendidikan

Dauer Pangrazi. (1989)

Husdarta. (2000) Belajar dan Pembelajaran. Departement Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Ibrahim, Muslimin, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA Press

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Media Persada

Kamus besar bahasa indonesia(2005)

Kurikulum penjas SMP (2004)

Lutan.(2000) Pendidikan Jasmani Olahraga, Departement Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar & Menengah

Mudyahadjo. (2001) Hakekat Pendidikan Jasmani

Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan. PT Ghalia Indonesia

Printing. Bandung.

Nixon dan Cozens. (1963)

Oemar, Hamalik (2008) Pendidikan Jasmani Olahraga, Bandung Bumi Aksara

Sadiman A.S, (2006). Media Pendidikan dan Pemanfaatanya. Penerbit PT Raja

Grafindo Persada.

Slameto (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta, Rineka Cipta.

Slavin, E. Robert. (2008). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

(20)

Sudjana.(1992).Metode Statistik.Bandung Tarsito

Sudjana, N.(2009).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.PT Remaja Roadakarya

Suherman, Ema. (2001) Perencanaan Pembelajaran Kooperatif

Tim penyusun Fakultas Ilmu Keolahraggan. 2007. Buku pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Tim penyusun Fakultas Ilmu Keolahragaan. 2009. Bola Basket. Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Wissel, Hall (2000) Bola Basket. Jakarta : Rajagrafindo

http://mi1kelayu.blogspot.com/2012/06/model-pembelajaran-team-games-turnamen.html

http://peperonity.com/go/sites/mview/petualangan/22180412

http://berachunk-amrank.blogspot.com/2012/08/dasar-dasar-pendidikan-jasmani-a.html

http://mbegedut.blogspot.com/2011/02/pengertian-hasil-hasil-belajar

(http://latifah04.wordfress.com/2008/04/03/ptk) [30-01-2014]

(http://www.muhfida.com) [19-03-2014]

(http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/13/ metode team-games-tournament-tgt).

[19-03-2014]

(www.turnbasketball.co.cc/2008/09/sejarah awal mula basket). [24-03-2014]

(www.tutorrialbasket.blogspot.com/2010/11/dasar passing). [24-03-2014]

Gambar

Tabel                                                                                                          Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya, kebudayaan sebagai suatu konsep yang luas; yang mencakup sistem dan pranata nilai yang berlaku termasuk tradisinya yang mengisyarat-kan makna pewarisan norma-norma

Selain membandingkan persyatan mutu susu UHT, susu kental manis dan susu bubuk berdasarkan SNI, Anda juga bisa mencari informasi tentang standar mutu susu UHT, susu

Di dalam timbulan sendiri ternyata banyak manfaat yang bisa diambil, salah satu contohnya adalah dapat mengetahui fasilitas sarana prasarana yang digunakan untuk penyaluran

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah.

[r]

Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa lama perendaman dan konsentrasi enzim proteolitik berpengaruh terhadap kadar protein dan organoleptik daging kambing, kadar

[r]

modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan