• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBERADAAN ALAT MUSIK PIPE ORGAN PADA IBADAH DI GEREJA METHODIST GLORIA JL MERAK JINGGA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEBERADAAN ALAT MUSIK PIPE ORGAN PADA IBADAH DI GEREJA METHODIST GLORIA JL MERAK JINGGA MEDAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

KEBERADAAN ALAT MUSIK PIPE ORGAN

PADA IBADAH DI GEREJA METHODIST GLORIA

JL MERAK JINGGA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

BERNANDO E SITORUS NIM. 208342004

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Bernando E Sitorus, 208342004. Keberadaan Alat Musik Pipe Organ Pada Ibadah Di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Keberadaan Alat Musik Pipe Organ Pada Ibadah Di gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.

Penelitian ini dilaksanakan di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan, waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2012 dan Januari 2013 berdasarkan kepada landasan teoritis yang menjelaskan mengenai keberadaan, peranan dan alasan Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan menggunakan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode pengambilan sampel dan penelitian ini menggunakan metode sampel yang bertujuan atau Purposive Sample. Sampel pada penelitian ini adalah 1 orang pemain musik pipe organ, 2 orang penatua gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan, dan 15 orang jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, audiovisual dan studi kepustakaan yang dilakukan langsung terhadap keberadaan pipe organ, pemusik,penatua gereja dan jemaat gereja.

(7)
(8)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur peneliti persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi

dengan judul ”Keberadaan Alat Musik Pipe Organ Pada Ibadah Di Gereja

Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.”.

Skripsi ini merupakan hasil pemikiran peneliti secara ilmiah yang dibangun berdasarkan teori-teori penelitian di lapangan. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam proses penelitian skripsi, banyak pihak yang membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik yang memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Prodi Seni Musik yang juga telah banyak memberikan motivasi kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Esra P. T Siburian M.Sn selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Pembimbing Skripsi I serta Bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah membantu memberikan masukan, arahan, bimbingan, serta motivasi yang sangat luar biasa kepada peneliti agar dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Sendratasik selaku sumber ilmu bagi peneliti dari semester awal hingga akhir.

(9)

iii

penulis dalam pengumpulan data-data dan informasi yang dibutuhkan penulis.

8. Kedua orang tuaku tercinta, St Darman Sitorus dan Tiodora Silaen serta kedua adik saya yang saya kasihi, terima kasih untuk segala perhatian, kasih sayang, pengorbanan, doa, didikan, nasehat, motivasi yang selalu diberikan kepada peneliti dalam mendukung penyelesaian skripsi ini. 9. Terima kasih banyak buat seluruh keluargaku tercinta yang selalu

memberikan dorongan semangat dalam penyelesaian skripsi, terima kasih buat doa, dan terima kasih telah menjadi sumber inspirasi dalam penyelesaian skripsi.

10. Anggota Paduan Suara Solfeggio (2008 – 2012), moment pahit dan manis telah kita jalani bersama, semoga apa yang telah kita raih dapat bermanfaat kelak, dan terima kasih juga kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.

11. Teman-teman Pend.seni musik stambuk 2008-2012, teman-teman Bujer Games ( Daniel, Doly, Poniton, Yosef, Parlin dan Tamrin ), TWC yang selalu mendukung dan mendoakan penulis, serta Sally Marcelina Hutabarat yang menjadi motivator dan motivasi dalam penyelesaian skripsi dan seluruh sahabat-sahabat penulis yang lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.

Semoga Tuhan memberikan berkat yang melimpah kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, baik moral maupun materil kepada peneliti dalam menyelesaikan skrispsi ini

Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi peneliti maupun pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan, khususnya di bidang seni musik sekolah di masa yang akan datang.

Medan, Februari 2013

(10)

iv

BAB II LANDASAN TEORETIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL . 10 A. Landasan Teoritis ... 10

1. Pengertian Keberadaan ... 10

2. Pengertian Alat Musik ... 11

3. Pengertian Pipe Organ ... 17

4. Pipa ... 18

5. Pengertian Ibadah ... 19

6. Gereja Methodist ... 20

B. Kerangka Konseptual ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel ... 24

1. Populasi ... 24

2. Sampel ... 25

(11)

v

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

1. Observasi Lapangan ... 27

2. Wawancara ... 28

3. Dokumentasi ... 29

E. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Sejarah Pipe Organ ... 32

1. Pembelajaran Tangga Nada ... 49

(12)

vi

3. Memperindah Ibadah ... 53

E. Kendala dan cara mengatasi yang dihadapi pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl. Merak Jingga Medan yang Menggunakan alat musik Pipe Organ ... 54

1. Penggunaan Listrik ... 54

2. Teknisi Perbaikan ... 55

3. Blower elektrik ... 56

4. Pipa Organ ... 56

F. Tanggapan Jemaat Gereja Methodist Gloria Jl. Merak Jingga Medan terhadap alat musik Pipe Organ di Gereja Jl. Merak Jingga Medan ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

A. Kesimpulan ... 60

B. Saran... 62

DAFTAR PUSTAKA ……… ... 63

(13)

viii

DAFTAR TABEL

1. 2.1 Istilah dari tempo ... 15

2. 2.2 Istilah tanda dinamik musik ... 16

3. 4.1 Daftar nama, gambar dan keterangan alat musik pipe organ ... 44

4. 4.2 Daftar nama-nama jemaat ... 47

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Musik tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Musik dapat

menjadi suatu media untuk menyalurkan segala aspirasi kita, selain itu musik juga

menjadi penghibur, pengisi aktivitas hari kita bahkan musik juga tidak terlepas

berperan penting sebagai acara kebudayaan dan keagamaan. Musik sendiri telah

banyak mengalami perkembangan, baik itu dari segi keharmonisan, melodi,

instrumen maupun timbre. Perkembangan musik tidak terlepas dari kehidupan

manusia karena musik tumbuh dan berkembang di tengah-tengah kehidupan

manusia, dan bersumber dari perasaan manusia baik itu perasaan senang, sedih

maupun marah. Selain menjadi media yang dapat mengungkapkan isi perasaan,

musik juga dipakai sebagai iringan tari, iringan upacara keagamaan. Tidak bisa di

hindari perkembangan dan perubahan pada saat ini juga sangat berpengaruh

terhadap peranan instrumen dan kebudayaan, seperti halnya dengan penggunaan

alat musik pada acara formal maupun non formal terlebih pada acara keagamaan,

perkembangan tersebut dapat berdampak pada peranan dan kualitas instrumen

terhadap kenyamanan.

Di dalam ibadah gereja, musik memiliki peranan penting dalam rangkaian

ibadah di gereja, hal ini dikarenakan musik merupakan ekspresi dan penyalur

ungkapan isi hati manusia. Setiap orang mempunyai berbagai macam emosi dan

memerlukan saluran. Saluran bagi ungkapan emosi manusia dapat berupa gerakan

(15)

2

badan atau vokal. Ungkapan-ungkapan seperti ini lambat laun menjadi suatu seni.

Musik mempunyai pengaruh yang besar bagi emosi manusia yang mendengarnya,

karena dapat menjadi alat yang baik untuk merangsang emosi dan memberi

inspirasi pendengarnya, dengan demikian peran instrumen sangat berfungsi dalam

hal ini. Di masa ini banyak instrumen yang berkembang akibat dari perubahan

zaman dan perkembangan teknologi, salah satunya ialah keyboard dan sangat

mudah kita jumpai ditempat umum dan di gereja, instrumen ini sangat diminati,

dikarenakan kelengkapan voice atau suara yang dihasilkan serta mudahnya

penggunaan instrumen tersebut.

Musik merupakan gagasan melalui suara atau bunyi yang unsur dasarnya

berupa melodi dan harmoni, di gereja musik diketahui tidak begitu asing lagi, hal

ini di buktikan dengan nyanyian-nyanyian yang di iringi oleh musik serta pertama

kali digunakan dan di dengar dalam ibadah gereja seperti katolik. Di dalam ibadah

gereja musik sangat berperan penting, dikarenakan dapat mendorong tujuan dalam

ibadah. Tentunya dalam hal ini alat-alat musik menjadi sangat dibutuhkan untuk

menunjang suasana ibadah di gereja. Salah satu instrumen tersebut adalah pipe

organ .

Di dalam buku sejarah musik I dijelaskan bahwa pipe organ merupakan

alat musik tertua yang paling kompleks dan masih banyak digunakan, karena

mampu menghasilkan berbagai macam variasi suara dan timbre nada. Pada

dasarnya cikal bakal mengenai alat musik pipe organ merupakan alat musik tiup

yang terdiri dari deretan pipa dari terpendek sampai terpanjang yang disebut

(16)

3

kuat dan menggema dari sopran,alto tenor, dan bass yang terkenal pada zaman

yunani kuno. Aristoxenos merupakan seorang berkebangsaan yunani yang

berperan penting dalam perkembangan dan revolusi alat musik tiup yang disebut

aulos. Pada awalnya pipe organ merupakan organ air atau alat tiup yunani yang

terdiri dari tujuh deretan pipa yang dijadikan satu dan mempunyai tingkatan pipa

dari terpendek sampai terpanjang. Instrumen ini mulai berkembang pada zaman

Yunani Kuno sekitar tahun 170 SM. Heron merupakan seoarang ahli mekanika

dari Alexandria menciptakan organ air pertama. Organ air pada dasarnya tidak

begitu berperan hal ini dikarenakan alat musik tersebut diciptakan tidak lain hanya

untuk menunjukkan kecermatan dan keterampiilan. Akan tetapi seiring dari

perkembangan dan perubahan mengenai alat musik, organ air menjadi bahan

pembicaraan bagi para ahli musik yang berpendapat bahwa alat musik pipe organ

atau organ air merupakan alat musik pertama yang paling kompleks dan berperan.

Pada awal pipe organ hanya digunakan di gereja-gereja dan musik klasik, akan

tetapi seiring dengan perubahan dan rotasi instrumen mulai banyak digunakan

pada acara orkestra dan di rumah. Pada saat ini keberadaan alat musik pipe organ

sangat jarang ditemukan, hal ini disebabkan oleh kemajuan dan perkembangan

teknologi yang lebih menggunakan alat musik praktis dan mudah terjangkau serta

pengaruh perubahan gaya aliran musik pada saat ini, hal serupa yang

mempengaruhi ialah tingginya harga pembelian dan penempatan alat musik ini

harus di dalam gedung yang memiliki interior atau akustik yang sesuai untuk

mendapatkan kualitas suara yang baik. Faktor lain yang menjadikan alat musik

(17)

4

alat-alat musik modern seperti gitar, drum, keyboard, dan alat musik modern

lainnya,hal ini dapat kita lihat dengan terbatasnya alat musik pipe organ dan

pemain musik dalam ibadah-ibadah di gereja, seperti yang terdapat pada Gereja

Methodist Gloria JL Merak Jingga Medan.

Ditengah semakin jarangnya keberadaan pipe organ perlu adanya usaha

untuk mengenal dan mengetahui keberadaannya agar masyarakat bisa lebih dapat

memahami alat musik ini. Pada saat sekarang ini ada beberapa tempat dan wadah

yang masih menggunakan peran dari instrumen tersebut. Di kota Medan

khususnya, alat musik ini dapat di temui di Gereja Methodis Gloria Jl. Merak

Jingga Medan. Di gereja ini, pipe organ umumnya digunakan dalam mengiringi

ibadah setiap minggunya.

Berdasarkan hal di atas, penulis sangat tertarik untuk melakukan

penelitian dengan mengangkat keberadaan pipe organ. Hal ini lah yang menjadi

latar belakang penulis untuk meneliti “ Keberadaan Alat Musik pipe organ Pada Ibadah Di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian serta masalah yang dihadapi maka

umumnya penelitiaan menggunakan identifikasi masalah, agar penelitian yang

dilakukan menjadi terarah serta cakupan tidak terlalu luas. Identifikasi masalah

tersebut sesuai dengan pendapat Hadeli (2006:23) yang mengatakan bahwa:

(18)

5

dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan yang

lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan”.

Dari uraian diatas yang terdapat pada latar belakang masalah, maka

permasalahan penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah alat musik pipe organ ?

2. Bagaimana organologi alat musik pipe organ ?

3. Bagaimana keberadaan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja

Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?

4. Bagaimana teknik memainkan alat musik pipe organ pada ibadah di

Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?

5. Bagaimana tanggapan jemaat terhadap alat musik pipe organ pada ibadah

Gereja Methodist Gloria JL Merak Jingga Medan?

6. Bagaimana peranan alat musik pipe organ dalam mengiringi ibadah di

Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?

7. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam memainkan alat musik pipe

organ pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah maka penulis perlu

mengadakan pembatasan masalah untuk mempersingkat cakupan, keterbatasan

waktu, dana,dan kemampuan penulis, maka peneliti mngadakan pembatasan

(19)

6

penelitian ini. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat Sukardi

(2004:30) yang mengatakan bahwa:

“Dalam merumuskan ataupun membatasi masalah permasalahan dalam

suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada peneliti. Oleh

karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan

permasalahan penelitian, dan dirangkum kedalam beberapa pertanyaan

yang jelas.”

Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis membatasi masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah alat musik pipe organ ?

2. Bagaimana keberadaan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja

Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?

3. Bagaimana teknik permainan alat musik pipe organ?

4. Bagaimana peranan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja

Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?

5. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dan cara mengatasinya pada

ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan yang

menggunakan alat musik pipe organ?

6. Bagaimana tanggapan jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga

Medan terhadap alat musik pipe organ di Gereja Methodist Gloria Jl

(20)

7

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian

yang hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk

menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik,

sehingga dapat membantu dan mendukung dalam menemukan jawaban

pertanyaan.

Berdasarkan uraian diatas hal ini sejalan dengan pendapat Maryeani

(2005:14), yang menyatakan bahwa:

“Rumusan masalah merupakan jabatan detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga biasa disikapi sebagai jabatan fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagai mana dirumuskan”.

Berdasarkan uraian Latar belakang masalah, serta Identifikasi masalah,

maka rumusan masalah yang akan dibahas dan dipecahkan dalam penelitian ini

adalah “ Bagaimana keberadaan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja

Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan? ”.

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan senantiasa beriorientasi kepada tujuan, yang merupakan

suatu keberhasilan peneliti yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian

merupakan jawaaban atas pertanyaan dan penelitian. Hal ini diperkuat pendapat

(21)

8

”Ketajaman seseorang dalam merumuskan tujuan penelitian akan sangat mempengaruhi keberhasilan penelitian yang dilakukan karena pada dasarnya tujuan penelitian merupakan titik anjak dan titik tuju yang akan dicapai seseorang dalam mencapai kegiatan penelitian dan harus mempunyai rumusan yang tegas, jelas, terperinci dan operasional”.

Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dari kegiatan tersebut

adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah alat musik pipe organ.

2. Untuk mengetahui keberadaan alat musik pipe organ.

3. Untuk mengetahui teknik permainan alat musik pipe organ.

4. Untuk mengetahui peranan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja

Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.

5. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi pada ibadah di Gereja

Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan yang menggunakan alat musik

pipe organ.

6. Untuk mengetahui cara mengatasi kendala yang dihadapi pada ibadah di

Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan yang menggunakan pipe

organ.

7. Untuk mengetahui tanggapan jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak

Jingga Medan terhadap alat musik pipe organ di Gereja Methodist Gloria

(22)

9

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan

informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Maka

penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam menambah wawasan

pengetahuan penelitian khususnya mengenai alat musik pipe organ pada

masyarakat umum.

2. Sebagai salah satu motivasi untuk mengetahui sejarah dan keberadaan alat

musik pipe organ pada ibadah gereja di Gereja Methodist Gloria Jl Merak

Jingga medan.

3. Sebagai informasi atau masukan bagi penulis dalam menambah

pengetahuan mengenai alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja

Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.

4. Sebagai bahan acuan dan perbandingan bagi penulis berikutnya yang

(23)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada sebelumnya, dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Alat musik pipe organ adalah alat musik klasik yang merupakan salah

satu alat musik yang masih digunakan pada ibadah di Gereja Methodist

Gloria Jl Merak Jingga Medan.

2. Jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan tidak banyak

yang dapat memainkan alat musik pipe organ.

3. Pipe organ merupakan alat musik yang tergolong dalam jenis musik

gabungan aerofon dan elektrofon yang dimana campuran antara sumber

bunyi dari hembusan udara pada rongga dan sumber bunyi yang di

bangkitkan oleh tenaga listrik. Dan dimainkan oleh satu orang pemusik

yang di sebut organis.

4. Generasi muda khususnya jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak

Jingga Medan tidak banyak yang mengenal dan mengetahui mengenai

alat musik pipe organ.

5. Keberadaan alat musik pipe organ dilestarikan karena semakin majunya

teknologi modern yang mengahasilkan alat musik modern seperti

keyboard gitar electrik dan semakin sulit menemukan alat musik klasik

tersebut.

(24)

2

6. Alat musik pipe organ merupakan alat musik klasik dan mempunyai

variasi suara yang digunakan jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak

Jingga Medan sebagai sarana komunikasi, ritual dan hiburan pada

(25)

3

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka

diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Diharapkan pada jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga

Medan yang mengenal dan mengetahui instrumen pipe organ supaya

dapat memberikan sumbangsih pengetahuan tentang alat musik pipe

organ Kepada generasi muda agar alat musik klasik ini dapat

dipertahankan sesuai dengan perkembangan zaman.

2. Diharapkan kepada masyarakat atau jemaat Gereja Methodist Gloria

Jl Merak Jingga Medan agar dapat mempertahankan alat musik pipe

organ khususnya generasi muda.

3. Untuk mengatasi kendala-kendala yang menjadi masalah pada alat

musik pipe organ.

4. Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat menjadi

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Ali.1987. Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka. Bahdin.2005. Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Daminto.2004. Kerangka Teoritis Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka. Hadari.2004. Penelitian Kualitatif. Bandung: Gramedia Pustaka.

Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang: Quantum Teaching. Leach, Maria. 2001. The new book of knowledge. New York: Glolier, Inc Lexy, J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Klots, Hans 1969. “ Organ Handbook, Inggris : Concordia Publishing.

Maryeani. 2005. Metode Penelitan Kebudayaan, Jakarta: Bumi Aksara.

Sibuea,Yose Helvin 2012.“Keberadaan Alat musik Gordang Sambilan pada

masyarakat Mandailing di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan

Tembung”. FBS Unimed.

Samosir, Iwan Bernando 2011.”pembentukan Dan Perkembangan Gereja

Methodist Indonesia Di Pematang Siantar (1960-1985)”. USU: Fakultas

Ilmu Sosial.

Simamora, Lindu 2011. “ Keberadaan Alat Musik Talatoit Gordang Sambilan

Pada Masayrakat Batak Toba Di Desa Tomok Kabupaten Samosir”. Skripsi,

FBS Unimed.

Sandra Henry 2010. “ Peranan Alat Musik Tradisional Gong Dalam Tarian Sumazau Di Kampung Kebudayaan Monosopiad Penampang Sabah Malasia”.

Situs.2012.www. wikipedia.com ( Pipe Organ ) Situs.2012.www. wikipedia.com ( Musik Gereja )

Situs.2012.http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Metodis

Situs.http://ilmugreen.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-jenis-jenis

ibadah.Html

(27)

Suragin.2004.. Kerangka teoretis Penelitian, Jakarta: Gramedia Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait