KEBERADAAN ALAT MUSIK PIPE ORGAN
PADA IBADAH DI GEREJA METHODIST GLORIA
JL MERAK JINGGA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
BERNANDO E SITORUS NIM. 208342004
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Bernando E Sitorus, 208342004. Keberadaan Alat Musik Pipe Organ Pada Ibadah Di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Keberadaan Alat Musik Pipe Organ Pada Ibadah Di gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.
Penelitian ini dilaksanakan di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan, waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2012 dan Januari 2013 berdasarkan kepada landasan teoritis yang menjelaskan mengenai keberadaan, peranan dan alasan Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan menggunakan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode pengambilan sampel dan penelitian ini menggunakan metode sampel yang bertujuan atau Purposive Sample. Sampel pada penelitian ini adalah 1 orang pemain musik pipe organ, 2 orang penatua gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan, dan 15 orang jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, audiovisual dan studi kepustakaan yang dilakukan langsung terhadap keberadaan pipe organ, pemusik,penatua gereja dan jemaat gereja.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur peneliti persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi
dengan judul ”Keberadaan Alat Musik Pipe Organ Pada Ibadah Di Gereja
Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.”.
Skripsi ini merupakan hasil pemikiran peneliti secara ilmiah yang dibangun berdasarkan teori-teori penelitian di lapangan. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam proses penelitian skripsi, banyak pihak yang membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik yang memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Prodi Seni Musik yang juga telah banyak memberikan motivasi kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Esra P. T Siburian M.Sn selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Pembimbing Skripsi I serta Bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah membantu memberikan masukan, arahan, bimbingan, serta motivasi yang sangat luar biasa kepada peneliti agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Sendratasik selaku sumber ilmu bagi peneliti dari semester awal hingga akhir.
iii
penulis dalam pengumpulan data-data dan informasi yang dibutuhkan penulis.
8. Kedua orang tuaku tercinta, St Darman Sitorus dan Tiodora Silaen serta kedua adik saya yang saya kasihi, terima kasih untuk segala perhatian, kasih sayang, pengorbanan, doa, didikan, nasehat, motivasi yang selalu diberikan kepada peneliti dalam mendukung penyelesaian skripsi ini. 9. Terima kasih banyak buat seluruh keluargaku tercinta yang selalu
memberikan dorongan semangat dalam penyelesaian skripsi, terima kasih buat doa, dan terima kasih telah menjadi sumber inspirasi dalam penyelesaian skripsi.
10. Anggota Paduan Suara Solfeggio (2008 – 2012), moment pahit dan manis telah kita jalani bersama, semoga apa yang telah kita raih dapat bermanfaat kelak, dan terima kasih juga kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.
11. Teman-teman Pend.seni musik stambuk 2008-2012, teman-teman Bujer Games ( Daniel, Doly, Poniton, Yosef, Parlin dan Tamrin ), TWC yang selalu mendukung dan mendoakan penulis, serta Sally Marcelina Hutabarat yang menjadi motivator dan motivasi dalam penyelesaian skripsi dan seluruh sahabat-sahabat penulis yang lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.
Semoga Tuhan memberikan berkat yang melimpah kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, baik moral maupun materil kepada peneliti dalam menyelesaikan skrispsi ini
Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi peneliti maupun pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan, khususnya di bidang seni musik sekolah di masa yang akan datang.
Medan, Februari 2013
iv
BAB II LANDASAN TEORETIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL . 10 A. Landasan Teoritis ... 10
1. Pengertian Keberadaan ... 10
2. Pengertian Alat Musik ... 11
3. Pengertian Pipe Organ ... 17
4. Pipa ... 18
5. Pengertian Ibadah ... 19
6. Gereja Methodist ... 20
B. Kerangka Konseptual ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24
B. Populasi dan Sampel ... 24
1. Populasi ... 24
2. Sampel ... 25
v
D. Teknik Pengumpulan Data ... 27
1. Observasi Lapangan ... 27
2. Wawancara ... 28
3. Dokumentasi ... 29
E. Teknik Analisis Data ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32
A. Sejarah Pipe Organ ... 32
1. Pembelajaran Tangga Nada ... 49
vi
3. Memperindah Ibadah ... 53
E. Kendala dan cara mengatasi yang dihadapi pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl. Merak Jingga Medan yang Menggunakan alat musik Pipe Organ ... 54
1. Penggunaan Listrik ... 54
2. Teknisi Perbaikan ... 55
3. Blower elektrik ... 56
4. Pipa Organ ... 56
F. Tanggapan Jemaat Gereja Methodist Gloria Jl. Merak Jingga Medan terhadap alat musik Pipe Organ di Gereja Jl. Merak Jingga Medan ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
A. Kesimpulan ... 60
B. Saran... 62
DAFTAR PUSTAKA ……… ... 63
viii
DAFTAR TABEL
1. 2.1 Istilah dari tempo ... 15
2. 2.2 Istilah tanda dinamik musik ... 16
3. 4.1 Daftar nama, gambar dan keterangan alat musik pipe organ ... 44
4. 4.2 Daftar nama-nama jemaat ... 47
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Musik tidak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Musik dapat
menjadi suatu media untuk menyalurkan segala aspirasi kita, selain itu musik juga
menjadi penghibur, pengisi aktivitas hari kita bahkan musik juga tidak terlepas
berperan penting sebagai acara kebudayaan dan keagamaan. Musik sendiri telah
banyak mengalami perkembangan, baik itu dari segi keharmonisan, melodi,
instrumen maupun timbre. Perkembangan musik tidak terlepas dari kehidupan
manusia karena musik tumbuh dan berkembang di tengah-tengah kehidupan
manusia, dan bersumber dari perasaan manusia baik itu perasaan senang, sedih
maupun marah. Selain menjadi media yang dapat mengungkapkan isi perasaan,
musik juga dipakai sebagai iringan tari, iringan upacara keagamaan. Tidak bisa di
hindari perkembangan dan perubahan pada saat ini juga sangat berpengaruh
terhadap peranan instrumen dan kebudayaan, seperti halnya dengan penggunaan
alat musik pada acara formal maupun non formal terlebih pada acara keagamaan,
perkembangan tersebut dapat berdampak pada peranan dan kualitas instrumen
terhadap kenyamanan.
Di dalam ibadah gereja, musik memiliki peranan penting dalam rangkaian
ibadah di gereja, hal ini dikarenakan musik merupakan ekspresi dan penyalur
ungkapan isi hati manusia. Setiap orang mempunyai berbagai macam emosi dan
memerlukan saluran. Saluran bagi ungkapan emosi manusia dapat berupa gerakan
2
badan atau vokal. Ungkapan-ungkapan seperti ini lambat laun menjadi suatu seni.
Musik mempunyai pengaruh yang besar bagi emosi manusia yang mendengarnya,
karena dapat menjadi alat yang baik untuk merangsang emosi dan memberi
inspirasi pendengarnya, dengan demikian peran instrumen sangat berfungsi dalam
hal ini. Di masa ini banyak instrumen yang berkembang akibat dari perubahan
zaman dan perkembangan teknologi, salah satunya ialah keyboard dan sangat
mudah kita jumpai ditempat umum dan di gereja, instrumen ini sangat diminati,
dikarenakan kelengkapan voice atau suara yang dihasilkan serta mudahnya
penggunaan instrumen tersebut.
Musik merupakan gagasan melalui suara atau bunyi yang unsur dasarnya
berupa melodi dan harmoni, di gereja musik diketahui tidak begitu asing lagi, hal
ini di buktikan dengan nyanyian-nyanyian yang di iringi oleh musik serta pertama
kali digunakan dan di dengar dalam ibadah gereja seperti katolik. Di dalam ibadah
gereja musik sangat berperan penting, dikarenakan dapat mendorong tujuan dalam
ibadah. Tentunya dalam hal ini alat-alat musik menjadi sangat dibutuhkan untuk
menunjang suasana ibadah di gereja. Salah satu instrumen tersebut adalah pipe
organ .
Di dalam buku sejarah musik I dijelaskan bahwa pipe organ merupakan
alat musik tertua yang paling kompleks dan masih banyak digunakan, karena
mampu menghasilkan berbagai macam variasi suara dan timbre nada. Pada
dasarnya cikal bakal mengenai alat musik pipe organ merupakan alat musik tiup
yang terdiri dari deretan pipa dari terpendek sampai terpanjang yang disebut
3
kuat dan menggema dari sopran,alto tenor, dan bass yang terkenal pada zaman
yunani kuno. Aristoxenos merupakan seorang berkebangsaan yunani yang
berperan penting dalam perkembangan dan revolusi alat musik tiup yang disebut
aulos. Pada awalnya pipe organ merupakan organ air atau alat tiup yunani yang
terdiri dari tujuh deretan pipa yang dijadikan satu dan mempunyai tingkatan pipa
dari terpendek sampai terpanjang. Instrumen ini mulai berkembang pada zaman
Yunani Kuno sekitar tahun 170 SM. Heron merupakan seoarang ahli mekanika
dari Alexandria menciptakan organ air pertama. Organ air pada dasarnya tidak
begitu berperan hal ini dikarenakan alat musik tersebut diciptakan tidak lain hanya
untuk menunjukkan kecermatan dan keterampiilan. Akan tetapi seiring dari
perkembangan dan perubahan mengenai alat musik, organ air menjadi bahan
pembicaraan bagi para ahli musik yang berpendapat bahwa alat musik pipe organ
atau organ air merupakan alat musik pertama yang paling kompleks dan berperan.
Pada awal pipe organ hanya digunakan di gereja-gereja dan musik klasik, akan
tetapi seiring dengan perubahan dan rotasi instrumen mulai banyak digunakan
pada acara orkestra dan di rumah. Pada saat ini keberadaan alat musik pipe organ
sangat jarang ditemukan, hal ini disebabkan oleh kemajuan dan perkembangan
teknologi yang lebih menggunakan alat musik praktis dan mudah terjangkau serta
pengaruh perubahan gaya aliran musik pada saat ini, hal serupa yang
mempengaruhi ialah tingginya harga pembelian dan penempatan alat musik ini
harus di dalam gedung yang memiliki interior atau akustik yang sesuai untuk
mendapatkan kualitas suara yang baik. Faktor lain yang menjadikan alat musik
4
alat-alat musik modern seperti gitar, drum, keyboard, dan alat musik modern
lainnya,hal ini dapat kita lihat dengan terbatasnya alat musik pipe organ dan
pemain musik dalam ibadah-ibadah di gereja, seperti yang terdapat pada Gereja
Methodist Gloria JL Merak Jingga Medan.
Ditengah semakin jarangnya keberadaan pipe organ perlu adanya usaha
untuk mengenal dan mengetahui keberadaannya agar masyarakat bisa lebih dapat
memahami alat musik ini. Pada saat sekarang ini ada beberapa tempat dan wadah
yang masih menggunakan peran dari instrumen tersebut. Di kota Medan
khususnya, alat musik ini dapat di temui di Gereja Methodis Gloria Jl. Merak
Jingga Medan. Di gereja ini, pipe organ umumnya digunakan dalam mengiringi
ibadah setiap minggunya.
Berdasarkan hal di atas, penulis sangat tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengangkat keberadaan pipe organ. Hal ini lah yang menjadi
latar belakang penulis untuk meneliti “ Keberadaan Alat Musik pipe organ Pada Ibadah Di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Untuk lebih mengarahkan penelitian serta masalah yang dihadapi maka
umumnya penelitiaan menggunakan identifikasi masalah, agar penelitian yang
dilakukan menjadi terarah serta cakupan tidak terlalu luas. Identifikasi masalah
tersebut sesuai dengan pendapat Hadeli (2006:23) yang mengatakan bahwa:
5
dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan yang
lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan”.
Dari uraian diatas yang terdapat pada latar belakang masalah, maka
permasalahan penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah alat musik pipe organ ?
2. Bagaimana organologi alat musik pipe organ ?
3. Bagaimana keberadaan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja
Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?
4. Bagaimana teknik memainkan alat musik pipe organ pada ibadah di
Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?
5. Bagaimana tanggapan jemaat terhadap alat musik pipe organ pada ibadah
Gereja Methodist Gloria JL Merak Jingga Medan?
6. Bagaimana peranan alat musik pipe organ dalam mengiringi ibadah di
Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?
7. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam memainkan alat musik pipe
organ pada ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah maka penulis perlu
mengadakan pembatasan masalah untuk mempersingkat cakupan, keterbatasan
waktu, dana,dan kemampuan penulis, maka peneliti mngadakan pembatasan
6
penelitian ini. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat Sukardi
(2004:30) yang mengatakan bahwa:
“Dalam merumuskan ataupun membatasi masalah permasalahan dalam
suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada peneliti. Oleh
karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan
permasalahan penelitian, dan dirangkum kedalam beberapa pertanyaan
yang jelas.”
Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis membatasi masalah
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah alat musik pipe organ ?
2. Bagaimana keberadaan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja
Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?
3. Bagaimana teknik permainan alat musik pipe organ?
4. Bagaimana peranan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja
Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan?
5. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dan cara mengatasinya pada
ibadah di Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan yang
menggunakan alat musik pipe organ?
6. Bagaimana tanggapan jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga
Medan terhadap alat musik pipe organ di Gereja Methodist Gloria Jl
7
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian
yang hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk
menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik,
sehingga dapat membantu dan mendukung dalam menemukan jawaban
pertanyaan.
Berdasarkan uraian diatas hal ini sejalan dengan pendapat Maryeani
(2005:14), yang menyatakan bahwa:
“Rumusan masalah merupakan jabatan detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga biasa disikapi sebagai jabatan fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagai mana dirumuskan”.
Berdasarkan uraian Latar belakang masalah, serta Identifikasi masalah,
maka rumusan masalah yang akan dibahas dan dipecahkan dalam penelitian ini
adalah “ Bagaimana keberadaan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja
Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan? ”.
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan senantiasa beriorientasi kepada tujuan, yang merupakan
suatu keberhasilan peneliti yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian
merupakan jawaaban atas pertanyaan dan penelitian. Hal ini diperkuat pendapat
8
”Ketajaman seseorang dalam merumuskan tujuan penelitian akan sangat mempengaruhi keberhasilan penelitian yang dilakukan karena pada dasarnya tujuan penelitian merupakan titik anjak dan titik tuju yang akan dicapai seseorang dalam mencapai kegiatan penelitian dan harus mempunyai rumusan yang tegas, jelas, terperinci dan operasional”.
Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dari kegiatan tersebut
adalah :
1. Untuk mengetahui sejarah alat musik pipe organ.
2. Untuk mengetahui keberadaan alat musik pipe organ.
3. Untuk mengetahui teknik permainan alat musik pipe organ.
4. Untuk mengetahui peranan alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja
Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.
5. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi pada ibadah di Gereja
Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan yang menggunakan alat musik
pipe organ.
6. Untuk mengetahui cara mengatasi kendala yang dihadapi pada ibadah di
Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan yang menggunakan pipe
organ.
7. Untuk mengetahui tanggapan jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak
Jingga Medan terhadap alat musik pipe organ di Gereja Methodist Gloria
9
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan
informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Maka
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam menambah wawasan
pengetahuan penelitian khususnya mengenai alat musik pipe organ pada
masyarakat umum.
2. Sebagai salah satu motivasi untuk mengetahui sejarah dan keberadaan alat
musik pipe organ pada ibadah gereja di Gereja Methodist Gloria Jl Merak
Jingga medan.
3. Sebagai informasi atau masukan bagi penulis dalam menambah
pengetahuan mengenai alat musik pipe organ pada ibadah di Gereja
Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan.
4. Sebagai bahan acuan dan perbandingan bagi penulis berikutnya yang
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada sebelumnya, dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Alat musik pipe organ adalah alat musik klasik yang merupakan salah
satu alat musik yang masih digunakan pada ibadah di Gereja Methodist
Gloria Jl Merak Jingga Medan.
2. Jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga Medan tidak banyak
yang dapat memainkan alat musik pipe organ.
3. Pipe organ merupakan alat musik yang tergolong dalam jenis musik
gabungan aerofon dan elektrofon yang dimana campuran antara sumber
bunyi dari hembusan udara pada rongga dan sumber bunyi yang di
bangkitkan oleh tenaga listrik. Dan dimainkan oleh satu orang pemusik
yang di sebut organis.
4. Generasi muda khususnya jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak
Jingga Medan tidak banyak yang mengenal dan mengetahui mengenai
alat musik pipe organ.
5. Keberadaan alat musik pipe organ dilestarikan karena semakin majunya
teknologi modern yang mengahasilkan alat musik modern seperti
keyboard gitar electrik dan semakin sulit menemukan alat musik klasik
tersebut.
2
6. Alat musik pipe organ merupakan alat musik klasik dan mempunyai
variasi suara yang digunakan jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak
Jingga Medan sebagai sarana komunikasi, ritual dan hiburan pada
3
B. Saran
Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka
diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Diharapkan pada jemaat Gereja Methodist Gloria Jl Merak Jingga
Medan yang mengenal dan mengetahui instrumen pipe organ supaya
dapat memberikan sumbangsih pengetahuan tentang alat musik pipe
organ Kepada generasi muda agar alat musik klasik ini dapat
dipertahankan sesuai dengan perkembangan zaman.
2. Diharapkan kepada masyarakat atau jemaat Gereja Methodist Gloria
Jl Merak Jingga Medan agar dapat mempertahankan alat musik pipe
organ khususnya generasi muda.
3. Untuk mengatasi kendala-kendala yang menjadi masalah pada alat
musik pipe organ.
4. Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat menjadi
DAFTAR PUSTAKA
Ali.1987. Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka. Bahdin.2005. Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Daminto.2004. Kerangka Teoritis Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka. Hadari.2004. Penelitian Kualitatif. Bandung: Gramedia Pustaka.
Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang: Quantum Teaching. Leach, Maria. 2001. The new book of knowledge. New York: Glolier, Inc Lexy, J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Klots, Hans 1969. “ Organ Handbook, Inggris : Concordia Publishing.
Maryeani. 2005. Metode Penelitan Kebudayaan, Jakarta: Bumi Aksara.
Sibuea,Yose Helvin 2012.“Keberadaan Alat musik Gordang Sambilan pada
masyarakat Mandailing di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan
Tembung”. FBS Unimed.
Samosir, Iwan Bernando 2011.”pembentukan Dan Perkembangan Gereja
Methodist Indonesia Di Pematang Siantar (1960-1985)”. USU: Fakultas
Ilmu Sosial.
Simamora, Lindu 2011. “ Keberadaan Alat Musik Talatoit Gordang Sambilan
Pada Masayrakat Batak Toba Di Desa Tomok Kabupaten Samosir”. Skripsi,
FBS Unimed.
Sandra Henry 2010. “ Peranan Alat Musik Tradisional Gong Dalam Tarian Sumazau Di Kampung Kebudayaan Monosopiad Penampang Sabah Malasia”.
Situs.2012.www. wikipedia.com ( Pipe Organ ) Situs.2012.www. wikipedia.com ( Musik Gereja )
Situs.2012.http://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Metodis
Situs.http://ilmugreen.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-jenis-jenis
ibadah.Html
Suragin.2004.. Kerangka teoretis Penelitian, Jakarta: Gramedia Pustaka.