• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Alat Akuisisi Data Sensor Termokopel 8 Kanal dengan Mikrokontroler T1 612007031 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Alat Akuisisi Data Sensor Termokopel 8 Kanal dengan Mikrokontroler T1 612007031 BAB IV"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

29

Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil

pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana hasil

perancangan alat yang telah dibahas pada Bab III serta mengetahui tingkat keberhasilan

setiap spesifikasi yang telah diajukan.

4.1. Pengujian Sensor Termokopel pada setiap kanal

Pengujian ini dilakukan dengan beberapa objek pengamatan dan hanya

menggunakan 1 (satu) kanal dari 8 kanal yang disediakan secara bergantian dan

hasil pengukuran akan dibandingkan dengan alat pembanding yaitu sebuah digital

multimeter dengan merk Digital Meter model: 6802II.

Sebelum penulis melakukan pengujian terlebih dahulu dilakukan kalibrasi

terhadap alat yang dibuat dengan mengukur suhu 0 oC (nol derajat C) dan

membandingkan dengan Digital Meter. Kemudian berdasarkan hasil pengujian

akan dihitung ralat dari alat yang dibuat.

4.1.1. Pengujian kanal 1

Pengujian dilakukan dengan memberikan beberapa objek pengamatan

pada sensor termokopel yang terpasang pada kanal 1 secara bergantian.

1. Pengujian dengan suhu ruangan.

Pada pengujian ini penulis langsung melihat hasil yang ditunjukkan

pada penampil alat yang dibuat dengan alat pembanding dengan sensor

diarahkan ke udara terbuka dan dilakukan percobaan pengukuran

(2)

Tabel 4.1 Hasil Percobaan kanal 1 pada suhu ruangan

Percobaan Alat yang dibuat

(oC)

Digital Meter

(oC)

1 26.6 26.9

2 26.8 27.0

3 26.6 27.0

4 26.7 26.9

5 26.7 27.0

6 26.7 27.0

7 26.8 26.9

8 26.8 27.0

9 26.7 26.9

10 26.9 27.0

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.82%.

Pada Gambar 4.1 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

\

(3)

2. Pengujian dengan solder

Pada pengujian ini penulis memanaskan solder terlebih dahulu

kemudian mengukur suhu solder dengan menggunakan alat yang

dibuat denganalat pembanding dan percobaan ini dilakukan sebanyak

10 kali.

Tabel 4.2 Hasil Percobaan kanal 1 pada solder

Percobaan Alat yang dibuat

(oC)

Digital Meter

(oC)

1 254.8 255.5

2 255.3 255.4

3 255.2 255.6

4 255.2 255.6

5 255.4 255.5

6 255.5 255.5

7 255.3 255.5

8 255.1 255.4

9 255.3 255.5

10 255.5 255.5

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.04%.

Pada Gambar 4.2 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

(4)

3. Pengujian dengan merebus air

Pada pengujian kali ini penulis merebus air bersama dengan probe

sensor termokopel dari alat yg dibuat dengan alat ukur pembanding.

Penulis melakukan pengamatan dari awal merebus hingga air mendidih

kemudian mencatat setiap perubahan suhunya.

Gambar 4.3 Grafik pengamatan merebus air pada kanal 1

Berdasarkan Gambar 4.3 diketahui bahwa ada perbedaan respon dari

alat yang dibuat dengan alat ukur pembanding, hal ini dikarenakan

probe termokopel pada alat yang dibuat dan alat pembanding berbeda.

4.1.2. Pengujian kanal 2

Pengujian dilakukan dengan memberikan beberapa objek pengamatan

pada sensor termokopel yang terpasang pada kanal 2 secara bergantian.

1. Pengujian dengan suhu ruangan.

Pada pengujian ini penulis langsung melihat hasil yang ditunjukkan

pada penampil alat yang dibuat dengan alat pembanding dengan sensor

diarahkan ke udara terbuka dan dilakukan percobaan pengukuran

(5)

Tabel 4.3 Hasil Percobaan kanal 2 pada suhu ruangan

Percobaan Alat yang dibuat

(oC)

Digital Meter

(oC)

1 26.7 26.9

2 26.9 27.0

3 26.8 27.0

4 26.7 26.9

5 26.8 27.0

6 26.7 27.0

7 26.6 26.9

8 26.8 27.0

9 26.7 26.9

10 26.9 27.0

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.74%.

Pada Gambar 4.4 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

Gambar 4.4 Grafik pengujian kanal 1 pada suhu ruangan

2. Pengujian dengan solder

Pada pengujian ini penulis memanaskan solder terlebih dahulu

(6)

dibuat denganalat pembanding dan percobaan ini dilakukan sebanyak

10 kali.

Tabel 4.4 Hasil Percobaan kanal 2 pada solder

Percobaan Alat yang dibuat

(oC)

Digital Meter

(oC)

1 254.8 255.5

2 255.3 255.4

3 255 255.6

4 255.2 255.6

5 255.4 255.5

6 255.5 255.5

7 255.3 255.5

8 255.1 255.4

9 255.3 255.5

10 255.5 255.5

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.1%.

Pada Gambar 4.5 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

(7)

3. Pengujian dengan merebus air

Pada pengujian kali ini penulis merebus air bersama dengan probe

sensor termokopel dari alat yg dibuat dengan alat ukur pembanding.

Penulis melakukan pengamatan dari awal merebus hingga air mendidih

kemudian mencatat setiap perubahan suhunya.

Gambar 4.6 Grafik pengamatan merebus air pada kanal 2

Berdasarkan Gambar 4.6 diketahui bahwa ada perbedaan respon dari

alat yang dibuat dengan alat ukur pembanding, hal ini dikarenakan

probe termokopel pada alat yang dibuat dan alat pembanding berbeda.

4.1.3. Pengujian kanal 3

Pengujian dilakukan dengan memberikan beberapa objek pengamatan

pada sensor termokopel yang terpasang pada kanal 3 secara bergantian.

1. Pengujian dengan suhu ruangan.

Pada pengujian ini penulis langsung melihat hasil yang ditunjukkan

pada penampil alat yang dibuat dengan alat pembanding dengan sensor

diarahkan ke udara terbuka dan dilakukan percobaan pengukuran

(8)

Tabel 4.5 Hasil Percobaan kanal 3 pada suhu ruangan

Percobaan Alat yang dibuat

(oC)

Digital Meter

(oC)

1 26.7 26.9

2 26.9 27.0

3 26.8 27.0

4 26.7 26.9

5 26.8 27.0

6 26.7 27.0

7 26.6 26.9

8 26.8 27.0

9 26.7 26.9

10 26.9 27.0

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.7%.

Pada Gambar 4.7 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

Gambar 4.7 Grafik pengujian kanal 3 pada suhu ruang

2. Pengujian dengan solder

Pada pengujian ini penulis memanaskan solder terlebih dahulu

(9)

dibuat denganalat pembanding dan percobaan ini dilakukan sebanyak

10 kali.

Tabel 4.6 Hasil Percobaan kanal 3 pada solder

Percobaan Alat yang dibuat

(oC)

Digital Meter

(oC)

1 254.8 255.5

2 255.3 255.4

3 255.1 255.6

4 255.2 255.6

5 255.4 255.5

6 255.5 255.5

7 255.3 255.5

8 255.1 255.4

9 255.3 255.5

10 255.5 255.5

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.09%.

Pada Gambar 4.8 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

(10)

3. Pengujian dengan merebus air

Pada pengujian kali ini penulis merebus air bersama dengan probe

sensor termokopel dari alat yg dibuat dengan alat ukur pembanding.

Penulis melakukan pengamatan dari awal merebus hingga air mendidih

kemudian mencatat setiap perubahan suhunya.

Gambar 4.9 Grafik pengamatan merebus air pada kanal 3

Berdasarkan Gambar 4.9 diketahui bahwa ada perbedaan respon dari

alat yang dibuat dengan alat ukur pembanding, hal ini dikarenakan

probe termokopel pada alat yang dibuat dan alat pembanding berbeda.

4.1.4. Pengujian kanal 4

Pengujian dilakukan dengan memberikan beberapa objek pengamatan

pada sensor termokopel yang terpasang pada kanal 4 secara bergantian.

1. Pengujian dengan suhu ruangan.

Pada pengujian ini penulis langsung melihat hasil yang ditunjukkan

pada penampil alat yang dibuat dengan alat pembanding dengan sensor

diarahkan ke udara terbuka dan dilakukan percobaan pengukuran

(11)

Tabel 4.7 Hasil Percobaan kanal 4 pada suhu ruangan

Percobaan Alat yang dibuat

(oC)

Digital Meter

(oC)

1 26.5 26.9

2 26.8 27.0

3 26.8 27.0

4 26.5 26.9

5 26.8 27.0

6 26.7 27.0

7 26.7 26.9

8 26.8 27.0

9 26.6 26.9

10 26.6 27.0

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 1%. Pada

Gambar 4.10 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

(12)

2. Pengujian dengan solder

Pada pengujian ini penulis memanaskan solder terlebih dahulu

kemudian mengukur suhu solder dengan menggunakan alat yang

dibuat denganalat pembanding dan percobaan ini dilakukan sebanyak

10 kali.

Tabel 4.8 Hasil Percobaan kanal 4 pada solder

Percobaan Alat yang dibuat

(oC)

Digital Meter

(oC)

1 254.9 255.5

2 255.3 255.4

3 255.2 255.6

4 255.4 255.6

5 255.4 255.5

6 255.5 255.5

7 255.3 255.5

8 255.3 255.4

9 255.2 255.5

10 255.5 255.5

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.1%.

Pada Gambar 4.11 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

(13)

3. Pengujian dengan merebus air

Pada pengujian kali ini penulis merebus air bersama dengan probe

sensor termokopel dari alat yg dibuat dengan alat ukur pembanding.

Penulis melakukan pengamatan dari awal merebus hingga air mendidih

kemudian mencatat setiap perubahan suhunya.

Gambar 4.12 Grafik pengamatan merebus air pada kanal 4

Berdasarkan Gambar 4.12 diketahui bahwa ada perbedaan respon dari

alat yang dibuat dengan alat ukur pembanding, hal ini dikarenakan

probe termokopel pada alat yang dibuat dan alat pembanding berbeda.

4.1.5. Pengujian kanal 5

Pengujian dilakukan dengan memberikan beberapa objek pengamatan

pada sensor termokopel yang terpasang pada kanal 5 secara bergantian.

1. Pengujian dengan suhu ruangan.

Pada pengujian ini penulis langsung melihat hasil yang ditunjukkan

pada penampil alat yang dibuat dengan alat pembanding dengan sensor

diarahkan ke udara terbuka dan dilakukan percobaan pengukuran

(14)

Tabel 4.9 Hasil Percobaan kanal 5 pada suhu ruangan

Percobaan Alat yang dibuat

(oC)

Digital Meter

(oC)

1 26.6 26.9

2 26.8 27.0

3 26.8 27.0

4 26.7 26.9

5 26.8 27.0

6 26.6 27.0

7 26.6 26.9

8 26.8 27.0

9 26.8 26.9

10 26.9 27.0

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.8%.

Pada Gambar 4.13 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

(15)

2. Pengujian dengan solder

Pada pengujian ini penulis memanaskan solder terlebih dahulu

kemudian mengukur suhu solder dengan menggunakan alat yang

dibuat denganalat pembanding dan percobaan ini dilakukan sebanyak

10 kali.

Tabel 4.10 Hasil Percobaan kanal 5 pada solder

Percobaan Alat yang dibuat

(oC)

Digital Meter

(oC)

1 255.3 255.5

2 255.3 255.4

3 255.3 255.6

4 255.1 255.6

5 255.0 255.5

6 255.5 255.5

7 255.2 255.5

8 255.2 255.4

9 255.2 255.5

10 255.5 255.5

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.1%.

Pada Gambar 4.14 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

(16)

3. Pengujian dengan merebus air

Pada pengujian kali ini penulis merebus air bersama dengan probe

sensor termokopel dari alat yg dibuat dengan alat ukur pembanding.

Penulis melakukan pengamatan dari awal merebus hingga air mendidih

kemudian mencatat setiap perubahan suhunya.

Gambar 4.15 Grafik pengamatan merebus air pada kanal 5

Berdasarkan Gambar 4.15 diketahui bahwa ada perbedaan respon dari

alat yang dibuat dengan alat ukur pembanding, hal ini dikarenakan

probe termokopel pada alat yang dibuat dan alat pembanding berbeda.

4.1.6. Pengujian kanal 6

Pengujian dilakukan dengan memberikan beberapa objek pengamatan

(17)

1. Pengujian dengan suhu ruangan.

Pada pengujian ini penulis langsung melihat hasil yang ditunjukkan

pada penampil alat yang dibuat dengan alat pembanding dengan sensor

diarahkan ke udara terbuka dan dilakukan percobaan pengukuran

sebanyak 10 kali.

Tabel 4.11 Hasil Percobaan kanal 6 pada suhu ruangan

Percobaan Alat yang dibuat

(oC)

Digital Meter

(oC)

1 26.5 26.9

2 26.8 27.0

3 26.7 27.0

4 26.7 26.9

5 26.8 27.0

6 26.7 27.0

7 26.6 26.9

8 26.8 27.0

9 26.7 26.9

10 26.9 27.0

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.8%.

Pada Gambar 4.16 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

(18)

2. Pengujian dengan solder

Pada pengujian ini penulis memanaskan solder terlebih dahulu

kemudian mengukur suhu solder dengan menggunakan alat yang

dibuat denganalat pembanding dan percobaan ini dilakukan sebanyak

10 kali.

Tabel 4.12 Hasil Percobaan kanal 6 pada solder

Percobaan Alat yang dibuat

(oC)

Digital Meter

(oC)

1 255.0 255.5

2 255.3 255.4

3 255.5 255.6

4 255.6 255.6

5 255.2 255.5

6 255.1 255.5

7 255.3 255.5

8 255.2 255.4

9 255.2 255.5

10 255.4 255.5

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.1%.

Pada Gambar 4.17 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

(19)

3. Pengujian dengan merebus air

Pada pengujian kali ini penulis merebus air bersama dengan probe

sensor termokopel dari alat yg dibuat dengan alat ukur pembanding.

Penulis melakukan pengamatan dari awal merebus hingga air mendidih

kemudian mencatat setiap perubahan suhunya.

Gambar 4.18 Grafik pengamatan merebus air pada kanal 6

Berdasarkan Gambar 4.18 diketahui bahwa ada perbedaan respon dari

alat yang dibuat dengan alat ukur pembanding, hal ini dikarenakan

probe termokopel pada alat yang dibuat dan alat pembanding berbeda.

4.1.7. Pengujian kanal 7

Pengujian dilakukan dengan memberikan beberapa objek pengamatan

(20)

1. Pengujian dengan suhu ruangan.

Pada pengujian ini penulis langsung melihat hasil yang ditunjukkan

pada penampil alat yang dibuat dengan alat pembanding dengan sensor

diarahkan ke udara terbuka dan dilakukan percobaan pengukuran

sebanyak 10 kali.

Tabel 4.13 Hasil Percobaan kanal 7 pada suhu ruangan

Percobaan Alat yang dibuat

(oC)

Digital Meter

(oC)

1 26.8 26.9

2 26.8 27.0

3 26.8 27.0

4 26.7 26.9

5 26.6 27.0

6 26.7 27.0

7 26.6 26.9

8 26.8 27.0

9 26.7 26.9

10 26.8 27.0

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.8%.

Pada Gambar 4.19 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

(21)

2. Pengujian dengan solder

Pada pengujian ini penulis memanaskan solder terlebih dahulu

kemudian mengukur suhu solder dengan menggunakan alat yang

dibuat denganalat pembanding dan percobaan ini dilakukan sebanyak

10 kali.

Tabel 4.14 Hasil Percobaan kanal 7 pada solder

Percobaan Alat yang dibuat

(oC)

Digital Meter

(oC)

1 254.8 255.5

2 255.3 255.4

3 255.1 255.6

4 255.2 255.6

5 255.4 255.5

6 255.5 255.5

7 255.3 255.5

8 255.1 255.4

9 255.3 255.5

10 255.5 255.5

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.1%.

Pada Gambar 4.20 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

(22)

3. Pengujian dengan merebus air

Pada pengujian kali ini penulis merebus air bersama dengan probe

sensor termokopel dari alat yg dibuat dengan alat ukur pembanding.

Penulis melakukan pengamatan dari awal merebus hingga air mendidih

kemudian mencatat setiap perubahan suhunya.

Gambar 4.21 Grafik pengamatan merebus air pada kanal 7

Berdasarkan Gambar 4.21 diketahui bahwa ada perbedaan respon dari

alat yang dibuat dengan alat ukur pembanding, hal ini dikarenakan

probe termokopel pada alat yang dibuat dan alat pembanding berbeda.

4.1.8. Pengujian kanal 8

Pengujian dilakukan dengan memberikan beberapa objek pengamatan

pada sensor termokopel yang terpasang pada kanal 8 secara bergantian.

1. Pengujian dengan suhu ruangan.

Pada pengujian ini penulis langsung melihat hasil yang ditunjukkan

(23)

diarahkan ke udara terbuka dan dilakukan percobaan pengukuran

sebanyak 10 kali.

Tabel 4.15 Hasil Percobaan kanal 8 pada suhu ruangan

Percobaan Alat yang dibuat

(oC)

Digital Meter

(oC)

1 26.7 26.9

2 26.9 27.0

3 26.8 27.0

4 26.7 26.9

5 26.8 27.0

6 26.7 27.0

7 26.6 26.9

8 26.8 27.0

9 26.7 26.9

10 26.9 27.0

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.8%.

Pada Gambar 4.22 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

(24)

2. Pengujian dengan solder

Pada pengujian ini penulis memanaskan solder terlebih dahulu

kemudian mengukur suhu solder dengan menggunakan alat yang

dibuat denganalat pembanding dan percobaan ini dilakukan sebanyak

10 kali.

Tabel 4.16 Hasil Percobaan kanal 8 pada solder

Percobaan Alat yang dibuat

(oC)

Digital Meter

(oC)

1 254.8 255.5

2 255.3 255.4

3 255.1 255.6

4 255.2 255.6

5 255.4 255.5

6 255.5 255.5

7 255.3 255.5

8 255.1 255.4

9 255.3 255.5

10 255.5 255.5

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.1%.

Pada Gambar 4 23 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

(25)

3. Pengujian dengan merebus air

Pada pengujian kali ini penulis merebus air bersama dengan probe

sensor termokopel dari alat yg dibuat dengan alat ukur pembanding.

Penulis melakukan pengamatan dari awal merebus hingga air mendidih

kemudian mencatat setiap perubahan suhunya.

Gambar 4.24 Grafik pengamatan merebus air pada kanal 8

Berdasarkan Gambar 4.24 diketahui bahwa ada perbedaan respon dari

alat yang dibuat dengan alat ukur pembanding, hal ini dikarenakan

probe termokopel pada alat yang dibuat dan alat pembanding berbeda.

4.2. Pengujian Sensor Termokopel 4 Kanal

Pengujian ini dilakukan dengan beberapa objek pengamatan dan menggunakan

4 (empat) kanal dari 8 kanal yang disediakan secara bergantian dan hasil

pengukuran akan dibandingkan dengan alat pembanding yaitu sebuah digital

(26)

1. Pengujian dengan suhu ruangan.

Pada pengujian ini penulis langsung melihat hasil yang ditunjukkan

pada penampil alat yang dibuat dengan alat pembanding dengan sensor

diarahkan ke udara terbuka dan dilakukan percobaan pengukuran

sebanyak 10 kali.

Tabel 4.17 Hasil Percobaan pada suhu ruangan

Percobaan

Alat yang dibuat

Digital Meter Kanal 1 Kanal 2 Kanal 3 Kanal 4

1 26.6 26.7 26.7 26.5 26.9

2 26.8 26.9 26.9 26.8 27

3 26.7 26.8 26.8 26.8 27

4 26.7 26.7 26.7 26.5 26.9

5 26.7 26.8 26.8 26.8 27

6 26.7 26.7 26.7 26.7 27

7 26.8 26.6 26.6 26.7 26.9

8 26.8 26.8 26.8 26.8 27

9 26.7 26.7 26.7 26.6 26.9

10 26.9 26.9 26.9 26.6 27

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.8%.

Pada Gambar 4 25 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

(27)

2. Pengujian dengan solder

Pada pengujian ini penulis memanaskan solder terlebih dahulu

kemudian mengukur suhu solder dengan menggunakan alat yang

dibuat denganalat pembanding dan percobaan ini dilakukan sebanyak

10 kali.

Tabel 4.18 Hasil Percobaan pada suhu solder

Perrcobaan

Alat yang dibuat

Digital Meter Kanal 1 Kanal 2 Kanal 3 Kanal 4

1 254.8 254.8 254.8 254.9 255.5

2 255.3 255.3 255.3 255.3 255.4

3 255.2 255 255.1 255.2 255.6

4 255.2 255.2 255.2 255.3 255.6

5 255.4 255.4 255.4 255.4 255.5

6 255.5 255.5 255.5 255.5 255.5

7 255.3 255.3 255.3 255.3 255.5

8 255.1 255.1 255.1 255.2 255.4

9 255.3 255.3 255.3 255.2 255.5

10 255.5 255.5 255.5 255.4 255.5

Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan ralat alat sebesar 0.1%.

Pada Gambar 4 26 dapat dilihat grafik hasil pengujian alat.

(28)

3. Pengujian dengan merebus air

Pada pengujian kali ini penulis merebus air bersama dengan probe

sensor termokopel dari alat yg dibuat dengan alat ukur pembanding.

Penulis melakukan pengamatan dari awal merebus hingga air mendidih

kemudian mencatat setiap perubahan suhunya.

Gambar 4.27 Grafik pengamatan merebus air pada kanal 1-4

Berdasarkan hasil pengujian dari tiap kanal dan 4 kanal bersama diketahui

masih adanya selisih hasil pengukuran dan selisih waktu respon antara alat yang

dibuat dengan alat pembanding merk Digital Meter model: 6802II Hal ini

dikarenakan penggunaan termokopel yang berbeda pada alat yang dibuat

digunakan termokopel tipe K dengan model probe baut sedangkan pada alat

pembanding menggunakan termokopel tipe K dengan model probe unshielded hal

ini mempengaruhi kepekaan dan respon sensor termokopel terhadap perubahan

(29)

4.3. Pengujian Pengiriman Data

Penulis membuat aplikasi dalam komputer sebagai penerima data pengiriman

dari alat yang dibuat.

Gambar 4.28 Aplikasi penerima data pada komputer.

Pada pengujian ini penulis mengirimkan data yang yang dikur menggunakan

alat yang dibuat kedalam komputer dan menggunakan aplikasi komputer yaitu

Realterm guna melihat data yang dikirimkan benar - benar terkirim dan data yang

dikirimkan sudah benar.

Gambar 4.29 Data yang dikirim dilihat melalui

(30)

Setelah data diterima maka data dapat disimpan pada file dengan format “.csv”

yang akan disimpan pada Hard disk komputer pengguna. File tersebut akan

[image:30.595.99.530.161.708.2]

berada pada folder yang sama dengan program aplikasi yang dibuat oleh penulis.

Gambar 4.30 Hasil penyimpanan data yang tersimpan dikomputer

File yang tersimpan tersebt dapat diakses dan diolah kembali menggunakan

aplikasi dari komputer yaitu Microsoft Excel.

Gambar 4.31 File hasil penyimpanan data yang dibuka

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Percobaan kanal 1 pada suhu ruangan
Tabel 4.2 Hasil Percobaan kanal 1 pada solder
Gambar 4.3 Grafik pengamatan merebus air pada kanal 1
Tabel 4.3 Hasil Percobaan kanal 2 pada suhu ruangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Arah bola yang benar dalam melempar bola softball dengan teknik ayunan atas adalah.... Teknik memukul bola tanpa ayunan

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Analisis Faktor-Faktor Yang

Secara khusus, praktek penalaran publik para pendiri bangsa atas tradisi-tradisi keagamaan yang menghasilkan suatu pemahaman religiusitas Indonesia ini memiliki artikulasi

Sehubungan dengan pelaksanaan pelelangan sederhana untuk paket pekerjaan ”Iklan Edukasi Sektor ESDM” , dengan ini kami mengundang Saudara untuk menghadiri

1.1 Menjelaskan berbagai perangkat keras dan fungsinya untuk keperluan akses Internet. 1.2 Mendeskripsikan cara

Pada hakikatnya, doa pengakuan dosa memiliki makna yang penting bagi kehidupan umat Kristen karena melalui pengakuan dosa manusia dibenarkan, diampuni,

Penelitian ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Empiris pada Bank Umum Pemerintah di Jember)”.. Tujuan penelitian ini

Berbeda dengan tiga Pengakuan Iman oikumenis yang ada, Pengakuan Iman GMIT tidak disusun dengan struktur rangkap tiga (percaya pada Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh