• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Strategi Mengajar dan Kepemimpinan Guru dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Susukan T1 162008048 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Strategi Mengajar dan Kepemimpinan Guru dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Susukan T1 162008048 BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kegiatan proses belajar – mengajar atau pembelajaran merupakah salah

satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM manusia melalui lembaga formal

yaitu pendidikan. Pendidikan menurut Suhartono (2009:80) merupakan sistem

proses perubahan menuju pendewasaan, pencerdasan dan pematangan diri. Proses

dalam menuju pendewasaan, pencerdasan dan pematangan diri dapat dilakukan

melalui pendidikan formal, informal maupun non formal. Salah satu cara yang

dapat ditempuh melalui pendidikan formal adalah sekolah. Sekolah merupakan

lembaga pendidikan bertugas menyelenggarakan proses pendidikan dan belajar

mengajar dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu

kualitas guru dalam mengajar adalah signifikan bagi keberhasilan dalam proses

belajar mengajar. Menurut Witheringron dalam Marno dan Idris (2008:41) pada

hakekatnya mengajar adalah proses yang dilakukan oleh guru dalam

mengembangkan kegiatan belajar siswa. Dari pengertian tersebut bahwa proses

mengajar oleh guru menghadirkan proses belajar pada pihak siswa yang berwujud

perubahan tingkah laku, meliputi perubahan ketrampilan, kebiasaan, sikap,

pengetahuan, pemahaman dan apresiasi.

Menurut Thorndike dalam Budiningsih (2005:21), belajar adalah proses

interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat

merangsang kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat

(2)

2 peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan, atau

gerakan/tindakan.

Guru merupakan peranan utama dan penentu berhasil tidaknya proses

belajar mengajar. oleh karena itu guru dituntut harus memiliki strategi mengajar

yang menyenangkan yang dapat membangkitkan gairah belajar siswa. Menurut

Nana Sudjana dalam Sabri (2007:2) strategi mengajar merupakan tindakan guru

dalam melaksanakan rencana pembelajaran dengan menggunakan beberapa

variabel pengajaran seperti tujuan, bahan, metode dan alat serta evaluasi untuk

mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kepemimpinan menurut Robbins dalam Sudarwan Danim (2009:3)

adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.

Pengaruh itu menghasilkan dari interaksi atas dasar posisi formal ataupun

informal. Menurut Kast yang mengutip Davis dalam Jamal Ma’mur Asmani

(2009:95) mengatakan bahwa kepribadian pemimpin yang baik harus memiliki

intelegensi yang baik, lapang dada dan memiliki kematangan sosial, memiliki

motivasi intrinsik dan motivasi berprestasi, serta sikap hubungan manusiawi. Oleh

karena itu keberhasilan dalam proses belajar mengajar tidak luput dari peran

penting seorang pemimpin dalam hal ini adalah guru. Keberhasilan seorang guru

tergantung pada kemampuan untuk bekerja sama dengan siswanya, mengarahkan,

menuntun serta menerima saran – saran yang nantinya dapat dipergunakan untuk

menjalin hubungan yang baik dengan siswa agar proses belajar – mengajar dapat

berjalan dengan lebih baik sehingga siswa termotivasi untu belajar. Oleh karena

(3)

3 seorang pemimpin dalam hal ini adalah guru. Keberhasilan seorang guru

tergantung pada kemampuan untuk bekerjasama dengan siswanya, mengarahkan,

menuntun, serta menerima saran-saran yang nantinya dapat dipergunakan untuk

menjalin hubungan yang baik dengan siswa agar proses belajar mengajar dapat

berjalan dengan lebih baik dan dapat menumbuhkan semngat dan motivasi belajar

siswa.

Proses belajar mengajar siswa akan berhasil jika dalam dirinya sendiri

ada keinginan untuk belajar, keinginan atau dorongan inilah yang disebut

motivasi. Motivasi adalah pendorong tingkah laku yang menuntut/ mendorong

orang untuk memenuhi kebutuhan, (Alisuf Sabri dalam suparman, 50:2010).

Motivasi belajar memegang peranan yang sangat penting dalam memberikan

gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar.Sehingga siswa yang mempunyai

motivasi belajar yang tinggi akan mempunyai semangat yang besar untuk

melaksanakan kegiatan belajar tersebut. Oleh karena itu, motivasi belajar yang

ada pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus (http: //liputaninfo. blogspot.

com/ 2012 /10/ strategi- belajar- mengajar. html, diunduh pada tanggal 2 Agustus

2013 pukul 15.30 WIB )

Berdasarkan dari observasi yang dilakukan di SMP Negeri I Susukan

ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung ada beberapa guru yang memiliki

strategi mengajar kurang bisa di terima oleh siswa sehingga siswa kurang

mengerti dengan isi materi yang telah disampaikan. Hal ini terlihat saat proses

belajar mengajar berlangsung, sebagian guru di SMP Negeri I Susukan dalam

(4)

4 waktu menerangkan materi ada bebrapa guru yang hanya berdiri di depan kelas

dan sesekali melihat buku bacaannya tanpa menghiraukan siswanya dan jika ada

siswanya bergurau dibiarkan saja tanpa diberi teguran. Selain itu guru terlalu

fokus dalam menyampaikan materi tanpa memperhatikan siswanya, ada juga

beberapa guru saat menyampaikan materi hanya melihat ke satu arah atau

sebagian siswa saat mengajar sehingga siswa yang lain merasa tidak diperhatikan

dan mencari kesibukan sendiri terutama yang duduk di barisan tengah dan

belakang seperti mengobrol sendiri dan ada beberapa siswa yang main hp,

walaupun guru sudah menegurnya mereka diam namun selang berapa menit

mereka kembali seperti semula, sehingga mengganggu teman mereka yang sedang

mendengarkan. Hal-hal yang seperti ini yang bisa menjadikan situasi dan suasana

kelas tidak kondusif, dengan suasana seperti ini perhatian dan konsentrasi siswa

jadi berkurang atau terganggu. Dalam proses belajar mengajar ada beberapa siswa

yang kurang siap di dalam mengikuti pelajaran. Ketidaksiapan siswa dalam

mengikuti pelajaran ditunjukkan dengan ada yang tidak membawa buku pelajaran

yang berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan, sehingga saat siswa ditanya

oleh guru, mereka tidak bisa menjawab pertanyaan karena tidak membawa buku

materi pelajaran dan tidak belajar terlebih dahulu dengan materi yang akan

diajarkan.

Berdasarkan penelitian pendahuluan melalui wawancara dengan sebagian

siswa di SMP Negeri 1 Susukan terdapat gejala problematis sebagai berikut:

1. Ada beberapa guru dalam menyampaikan materi masih menggunakan

(5)

5 ada beberapa guru dalam mengajar sudah menggunakan strategi atau cara

mengajar yang dapat diterima siswa. Ketika guru mengajar dengan

strategi atau cara yang kurang dapat diterima seperti ceramah saja, siswa

cenderung bosan karena guru hanya fokus dalam menyampaikan materi.

Ketika guru mengajar dengan strategi mengajar yang dapat diterima

seperti ceramah bervariasi siswa lebih termotivasi untuk mengikuti

pelajaran.

2. Ada beberapa guru yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik

sehingga dapat mengelola kelas dengan baik dalam proses pembelajaran

sehingga lebih menyenangkan, dan ada sebagian guru yang memiliki

jiwa kepemimpinan kurang baik sehingga kurang bisa mengelola kelas

ketika KBM berlangsung dan proses pembelajaran yang dilaksanakan

kurang menyenangkan atau membosankan.

3. Ada beberapa guru yang dalam mengajar bisa menyampaikan materi

dengan baik kepada siswa sehingga siswa dapat mengerti materi yang

diajarkan tetapi ada juga beberapa guru yang dalam menyampaikan

materi kurang bisa diterima oleh siswa sehingga siswa kurang mengerti

materi yang disampaikan.

1.2. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang penelitian, identifikasi dan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian yaitu” Hubungan Strategi

(6)

6 SMP Negeri 1 Susukan?” Rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai

berikut:

1. Seberapa besar hubungan strategi mengajar dan kepemimpinan guru

dengan motivasi belajar siswa kelas VII di SMP Negeri I Susukan ?

2. Mengidentifikasi faktor – faktor yang diduga mempunyai hubungan

dengan motivasi belajar siswa, dalam penelitian ini yaitu strategi mengajar

dan kepemimpinan guru di SMP Negeri I Susukan.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan:

1) Mengetahui seberapa besar hubungan strategi mengajar dan

kepemimpinan guru dengan motivasi belajar siswa kelas VII di SMP

Negeri I Susukan.

2) Mengetahui faktor – faktor yang diduga mempunyai hubungan dengan

motivasi belajar, dalam penelitian ini yaitu strategi mengajar dan

kepemimpinan guru di SMP Negeri I Susukan.

1.4. Signifikansi Penelitian 1.4.1.Sisgnifikansi Teoritis

Hasil dari penelitian ini mendukung pendapat dari Terry dalam

Kartono, (2005:57) mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan

kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama

yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing

(7)

7 Oleh karena itu, keberhasilan dalam proses belajar mengajar tidak luput

dari peran penting seorang guru menjadi pemimpin.

1.4.2.Signifikansi Praktis

Sedangkan signifikansi praktis dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Guru

Memberikan sumbangan mengenai kepemimpinan guru di kelas

yang tepat sehingga dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi

siswa belajar siswa.

b. Bagi Siswa

Menumbuhkan motivasi belajar secara pribadi serta mampu

memotivasi teman yang lain.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan positif

bagi sekolah, khususnya dalam meningkatkan motivasi belajar peserta

didik.

1.5. Keterbatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa memiliki beberapa

keterbatasan, antara lain; waktu, dana dan tenaga. Karena secara manusiawi

informasi yang diberikan oleh narasumber terdapat beberapa unsur ketidak

jelasan. Maka ruang lingkup penelitian ini hanya memfokuskan pada

hubungan strategi mengajar dan kepemimpinan guru dengan motivasi

Referensi

Dokumen terkait

Salatiga yaitu sebesar 43,4% variasi dari motivasi belajar dapat dijelaskan oleh. gaya mengajar dan kepemimpinan guru maka perlu adanya penelitian

Metode pemecahan masalah juga digunakan oleh guru mata pelajaran fikih ketika menyampaikan materi pelajaran. Biasanya ketika mengajar di kelas pada jam terakhir guru

menyelesaikan tesis dengan judul judul “ Hubungan antara Pengetahuan Bahan Ajar dan Motivasi Mengajar dengan Kinerja Mengajar Guru IPS SMP Negeri di Kabupaten

Adanya dampak positif pengetahuan bahan ajar terhadap kinerja mengajar guru IPS dise-babkan karena dalam mengajarkan dibutuhkanke-mampuan dibidang IPS, guru tidak akan

Berdasarkan hasil penelitian ini dan pentingnya kinerja mengajar guru IPS sebagai komponen utama dalam kegiatan belajar mengajar IPS, maka kepada peneliti

Item-item terse- but berkaitan dengan rendahnya kinerja mengajar guru pada kemampuan mengajar materi pelajaran yang sulit dengan mudah, rendahnya kemampuan mengajar

Adapun manfaat internet yang dirasakan adalah guru dapat menyiapkan materi pembelajaran lebih baik dan mendesain pembelajaran dengan media-media pembelajaran terbaru,

Maka dari itu, dalam mengajar hendaknya guru menggunakan metode atau strategi belajar mengajar yang bervariasi agar mampu meningkatkan kembali motivasi belajar peserta didik dalam