iv
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO
SEMARANG TAHUN 2011
Dhany Saptari C. , 2012, Pembimbing 1: Dani, dr., M.Kes.
Pembimbing 2: Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG.
Prematuritas merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas neonatus dan memiliki konsekuensi jangka panjang yang merugikan bagi kesehatan. Salah satu faktor yang punya andil dalam terjadinya persalinan prematur adalah karakteristik ibu.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui insidensi bayi prematur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugurejo Semarang periode tahun 2011 serta mengetahui tentang gambaran karakteristik ibu yang melahirkan bayi prematur di RSUD Tugurejo Semarang periode tahun 2011 ditinjau dari segi usia ibu, paritas, riwayat abortus/prematur sebelumnya, jarak kehamilan, dan penyakit penyerta ibu.
Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif yang bersifat deskriptif dengan metode survey terhadap hasil rekam medis di RSUD Tugurejo Semarang.
Dari analisis univariat didapatkan insidensi bayi prematur di RSUD Tugurejo Semarang tahun 2011 adalah sebesar 164 kasus atau 11,77% dari total 1393 kelahiran. Angka kejadian prematur pada ibu kelompok risiko usia kurang dari 20 tahun sebesar 10.98% dan usia lebih dari 35 tahun sebesar 16,46%, paritas 1 sebesar 41,46%, paritas lebih dari sama dengan 5 sebesar 4,27%, memiliki riwayat abortus / prematur sebelumnya sebesar 16,46 %, memiliki jarak kehamilan kurang dari 18 bulan sebesar 5,49 %, lebih dari 59 bulan sebesar 18,90 %, memiliki penyakit penyerta sebesar 26,83% dari total 164 orang.
Tenaga kesehatan diharapkan mampu meningkatkan penyuluhan kesehatan, edukasi, maupun konseling sehingga angka kejadian prematur bisa lebih ditekan.
v
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
OVERVIEW OF THE PRETERM MATERNAL
CHARACTERISTICS AT TUGUREJO REGIONAL GENERAL
HOSPITAL SEMARANG YEAR 2011
Dhany Saptari C., 2012, 1st Supervisor: Dani, dr., M.Kes.
2nd Supervisor: Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG.
Prematurity is a leading cause of neonatal mortality and morbidity and has adverse long-term consequences for health. One of factors that has contributed to the occurrence of preterm birth is maternal characteristics.
The purpose of this study was to determine the incidence of premature babies at the Tugurejo Regional General Hospital Semarang in 2011 and to know about the overview of the characteristics of mothers who gave birth to premature babies at the Tugurejo Regional General Hospital Semarang in 2011 in terms of maternal age, parity, history of prior abortion / preterm birth, interval between pregnancies and maternal morbidities.
This method is a retrospective study with survey descriptive from medical records at Tugurejo Regional General Hospital Semarang.
Univariate analysis found the incidence of premature babies Tugurejo Regional General Hospital Semarang in 2011 amounted to 164 cases or 11.77% of 1393 deliveries. The incidence of premature maternal risk group aged less than 20 years at 10.98% and age more than 35 years at 16.46 %, 41.46 % for parity 1, parity more than equals to 5 at 4.26%, had a history of prior abortion / preterm birth at 16.46%, has interval between pregnancies 5.49 % for more than 18 months, more than 59 months at 18.90 %, having comorbidities 26.83 % of the total 164 people.
Health workers are expected to improve health campaign, education, and counseling so that the incidence of prematurity can be more suppressed.
viii
2.1.2 Faktor-Faktor yang Penting dalam Persalinan ... 7
2.1.3 Tiga Kala Persalinan Normal ... 7
2.7 Pengelolaan Persalinan Prematur ... 23
2.7.1 Cara Persalinan ... 25
2.7.2 Perawatan Neonatus ... 26
2.8 Pencegahan Persalinan Prematur ... 26
BAB III BAHANDANMETODEPENELITIAN ... 27
ix
Universitas Kristen Maranatha
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27
3.3 Populasi Penelitian ... 27
3.4 Cara Pengambilan Sampel ... 27
3.5 Bahan Penelitian ... 28
3.6 Variabel Penelitian ... 28
3.6.1 Variabel Independen ... 28
3.6.2 Variabel Dependen ... 28
3.7 Definisi Konsepsional Variabel ... 28
3.8 Definisi Operasional ... 29
3.9 Pengolahan dan Metode Analisis Data ... 30
3.10 Aspek Etik Penelitian ... 30
BABIV HASILDANPEMBAHASAN ... 31
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian ... 31
4.2 Hasil dan Pembahasan Penelitian ... 32
4.2.1 Karakteristik Ibu dengan Bayi Prematur ... 33
BABV KESIMPULANDANSARAN ... 41
5.1 Kesimpulan ... 41
5.2 Saran ... 41
DAFTARPUSTAKA ... 42
LAMPIRAN ... 46
x
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Insidensi Bayi Prematur di RSUD Tugu Rejo tahun 2011 ... 32 Tabel 4.2 Distribusi Kejadian Prematur di RSUD Tugurejo tahun 2011
Berdasarkan Klasifikasi WHO ... 32 Tabel 4.3 Distribusi Kejadian Prematur Berdasarkan Usia Ibu ... 33 Tabel 4.4 Distribusi Kejadian Prematur Berdasarkan Paritas Ibu... 34 Tabel 4.5 Distribusi Kejadian Prematur Berdasarkan
Riwayat Abortus / Prematur Sebelumnya ... 36 Tabel 4.6 Distribusi Kejadian Prematur Berdasarkan
Jarak Antar Kehamilan... 37 Tabel 4.7 Distribusi Kejadian Prematur Berdasarkan
Penyakit Penyerta Ibu ... 39 Tabel 4. Distribusi Kejadian Prematur Berdasarkan Jenis Penyakit
xi
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian Dari RSUD Tugurejo Semarang ... 46 Lampiran 2 Peta RSUD Tugurejo Semarang ... 47 Lampiran 3 Data Karakteristik Ibu Bersalin Yang Melahirkan Bayi
46
LAMPIRAN 1
47
LAMPIRAN 2
PETA RSUD TUGUREJO SEMARANG
1. Letak RSUD Tugurejo dalam Kota Semarang
2. Lingkungan Kawasan Industri dan pemukiman di sekitar RSUD Tugurejo
48
LAMPIRAN 3
DATA KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RSUD TUGU REJO SEMARANG
PERIODE JANUARI - DESEMBER 2011
49
16 11/2/11 38 C 33 3 0 36 3 tahun - - 120/80 - -
17 11/2/11 40 S 41 5 0 31 4 tahun - - 180/120 - susp.Oedem
pulmo
18 14/2/11 52 S 28 2 1 37 2 tahun + - 120/80 - -
19 19/2/11 79 IP 31 3 0 36 3,5 tahun - - 110/70 - -
20 19/2/11 80 H 42 4 0 32 4,5 tahun - - 120/80 - -
21 21/2/11 89 N 18 1 0 37 - - - 100/70 - -
22 23/2/11 96 D 32 2 0 32 3 tahun - - 120/80 - -
23 27/2/11 107 AW 35 1 0 37 - - - 130/80 -
24 1/3/11 1 AW 31 1 0 37 - - - 120/80 - -
25 1/3/11 6 RN 33 3 0 36 4 tahun - - 130/90 -
26 9/3/11 42 SS 28 1 0 37 - - - 110/70 - -
27 9/3/11 44 YY 21 1 0 36 - - - 170/130 ++ eklampsia
28 16/3/11 75 AN 33 2 0 37 8 tahun - - 120/80 - -
29 18/3/11 89 WS 23 1 0 35 - - - 110/70 - -
30 25/3/11 121 NI 19 1 0 37 - - - 100/70 - -
31 29/3/11 136 TM 30 3 0 35 2 tahun - - 160/110 - hipertensi
32 3/4/11 6 RR 25 2 0 37 5.5 tahun - - 160/90 - hipertensi
33 4/4/11 12 H 33 2 0 32 4 tahun - - 120/80 - -
34 6/4/11 22 DN 26 2 0 37 2,5 tahun - - 110/70 - -
35 12/4/11 41 IL 36 4 0 36 4,5 tahun - - 180/130 - hipertensi
36 18/4/11 56 K 27 2 0 35 3 tahun - - 130/90 - -
37 19/4/11 59 D 28 2 0 37 4 tahun - - 120/80 - -
38 22/4/11 72 AK 22 1 0 36 - - - 110/70 - -
50
40 25/4/11 90 UL 32 4 2 37 4 tahun + (2x) + (3x) 120/80 - -
41 27/4/11 93 I 16 1 0 32 - - - 110/70 - -
42 28/4/11 101 SR 20 1 0 26 - - - 110/70 - -
43 3/5/11 11 YY 31 2 0 36 3 tahun - - 120/80 - -
44 4/5/11 17 DD 23 1 0 37 - - - 120/80 - -
45 18/5/11 78 AS 31 2 0 34 4,5 tahun - - 100/70 - infeksi
46 18/5/11 79 CR 30 4 0 36 2 tahun - - 120/80 - -
47 20/5/11 91 IR 24 1 0 35 - - - 110/70 - -
48 21/5/11 92 K 26 1 0 32 - - - 110/70 - -
49 27/5/11 123 EP 21 1 0 33 - - - 110/70 - -
50 31/5/11 136 YF 28 1 0 36 - - - 120/80 - -
51 4/6/11 16 AL 19 1 0 34 - - - 120/80 - infeksi
52 5/6/11 21 RY 19 2 0 34 2 tahun - - 120/80 - -
53 6/6/11 27 S 33 2 1 34 4 tahun + - 110/70 - -
54 10/6/11 44 S 41 3 0 36 9 tahun - - 180/100 - hipertensi
55 13/6/11 63 DSU 30 3 0 37 3 tahun - - 120/80 - -
56 15/6/11 72 SS 23 2 0 37 6 tahun - - 140/100 - hipertensi
57 23/6/11 108 FI 35 3 0 37 4 tahun - - 170/100 - hipertensi
58 24/6/11 113 NC 34 2 0 34 3 tahun - - 120/80 - anemia
(Hb = 7)
59 5/7/11 20 K 40 5 0 37 4 tahun - - 160/110 - hipertensi
60 5/7/11 24 RR 22 1 0 33 - - - 120/80 - -
61 6/7/11 27 S 28 2 0 33 4,5 tahun - - 120/80 - -
62 8/7/11 35 S 37 3 0 37 10 tahun - - 120/80 - DM
51
64 10/7/11 41 C 28 1 0 33 - - - 120/80 - -
65 13/7/11 46 K 35 3 0 28 3 tahun - - 120/80 - -
66 13/7/11 48 R 31 1 0 37 - - - 120/80 - -
67 15/7/11 73 EN 31 1 1 35 4 tahun + - 160/110 ++++ preeklampsia
68 22/7/11 89 EM 24 1 0 36 - - - 150/90 ++ preeklampsia
69 27/7/11 116 WS 40 3 0 37 4,5 tahun - - 120/80 - -
70 28/7/11 117 US 31 3 0 37 4 tahun - - 110/70 - -
71 29/7/11 123 K 34 2 1 36 3 tahun + - 120/80 - -
72 2/8/11 7 AS 35 4 0 37 4 tahun - - 170/110 - hipertensi
73 2/8/11 12 SP 33 3 0 37 5 tahun - - 120/80 - -
74 9/8/11 35 ES 32 3 0 37 3 tahun - - 220/160 ++ preeklampsia
75 13/8/11 52 N 31 1 0 34 - - - 120/80 - DM
76 15/8/11 56 RS 24 1 0 35 - - - 110/70 - -
77 21/8/11 103 WS 34 2 0 35 4,5 tahun - - 120/80 - -
78 22/8/11 106 M 38 2 0 32 7 tahun - - 120/80 - -
79 24/8/11 121 NI 29 2 0 37 6 tahun - - 110/70 - -
80 25/8/11 127 E 28 2 0 33 3 tahun - - 120/80 - -
81 26/8/11 134 L 28 4 0 35 2 tahun - + (3x) 120/80 - -
82 27/8/11 142 S 20 2 0 31 1,5 tahun - - 110/70 - -
83 28/8/11 145 SN 29 2 1 37 5 tahun + - 120/80 - -
84 29/8/11 152 S 32 2 0 36 4 tahun - - 120/80 - -
85 31/8/11 161 EK 32 2 0 37 3,5 tahun - + 130/90 - -
86 1/9/11 1 AS 35 3 0 37 5 tahun - - 110/70 - -
87 8/9/11 36 S 26 1 0 35 - - - 120/75 - -
52
89 16/9/11 68 M 16 1 0 36 - - - 100/70 - -
90 17/9/11 71 K 23 1 0 37 - - - 120/80 - -
91 17/9/11 72 RW 31 3 0 36 2 tahun - - 110/70 - -
92 17/9/11 75 SR 32 2 1 37 3 tahun + - 120/80 - -
93 18/9/11 78 S 28 2 0 33 2,5 tahun - - 120/80 - -
94 22/9/11 97 SSR 24 1 0 36 - - - 120/80 - Hepatitis B
95 26/9/11 118 M 32 1 0 36 - - - 130/80 - -
96 28/9/11 133 RS 31 3 0 37 3 tahun - - 110/70 - -
97 29/9/11 136 YF 43 2 0 32 9 tahun - - 120/80 - -
98 30/9/11 148 IU 24 1 0 37 - - - 150/110 - hipertensi
99 5/10/11 19 P 19 1 0 35 - - - 120/80 - -
100 12/10/11 64 M 37 5 0 37 4,5 tahun - - 150/100 ++ preeklampsia
101 13/10/11 66 TM 24 1 0 32 - - - 140/110 ++++ preeklampsia
102 15/10/11 72 R 27 3 0 36 6 tahun - + 110/70 - -
103 15/10/11 73 SU 29 2 0 35 5,5 tahun - - 120/80 - -
104 16/10/11 81 P 34 2 0 35 4 tahun - - 120/80 - -
105 19/10/11 91 SP 29 2 0 36 6 tahun - - 110/70 - -
106 24/10/11 117 A 25 2 0 28 1,5 tahun - - 115/75 - -
107 25/10/11 121 WA 19 1 0 35 - - - 110/70 - -
108 26/10/11 129 LG 31 2 0 37 9 tahun - - 120/80 - -
109 27/9/11 128 S 30 1 0 36 - - - 150/100 ++++ preeklampsia
110 26/9/11 119 Z 25 1 0 32 - - - 110/70 - -
111 25/9/11 116 W 36 2 0 37 8 tahun - - 120/80 - -
112 24/9/11 112 ED 29 3 0 37 3 tahun - - 110/70 - asma
53
114 27/10/11 138 S 20 1 0 36 - - - 120/80 - -
115 29/10/11 147 NDC 29 1 0 36 - - - 120/80 - -
116 30/10/11 155 S 30 2 1 37 2 tahun + - 110/70 - -
117 31/10/11 156 AS 35 6 0 37 3 tahun - - 110/70 - -
118 31/10/11 157 YS 19 1 0 30 - - - 120/80 - -
119 31/10/11 161 SI 35 3 0 37 4,5 tahun - - 120/80 - -
120 2/11/11 9 AP 23 1 0 37 - - - 110/70 - -
121 3/11/11 15 S 21 1 0 37 - - - 100/70 - TB
122 3/11/11 20 M 31 4 0 36 3 tahun - - 120/80 - -
123 4/11/11 25 M 39 1 2 34 6 tahun + (2x) - 120/80 - -
124 6/11/11 33 NK 24 2 1 37 1 tahun + - 110/70 - -
125 9/11/11 52 AS 21 1 1 36 8 bulan + - 120/80 - -
126 10/11/11 58 NA 39 5 1 34 2 tahun + - 190/110 ++++ preeklampsia
127 14/11/11 82 TW 39 3 0 32 6,5 tahun - - 115/75 - -
128 15/11/11 86 Y 34 2 0 36 7 tahun - - 120/80 - -
129 17/11/11 93 LS 19 1 0 26 - - - 110/70 - -
130 18/11/11 96 FI 24 3 0 37 2 tahun - - 120/80 - infeksi
131 22/11/11 93 S 35 3 0 36 3,5 tahun - - 170/110 ++++ preeklampsia
132 22/11/11 96 WK 15 1 0 37 - - - 100/70 - -
133 22/11/11 106 DM 19 1 0 33 - - - 120/80 - -
134 25/11/11 119 NC 39 2 0 31 8 tahun - - 110/70 - anemia (Hb
= 8.9)
135 26/11/11 127 AA 20 1 0 36 - - - 120/80 - -
136 26/11/11 128 AC 40 1 0 36 - - - 120/80 - -
54
138 4/12/11 19 W 22 1 0 37 - - - 120/80 - -
139 5/12/11 29 S 29 2 0 34 4,5 tahun - - 120/80 - -
140 6/12/11 32 S 35 3 0 30 4 tahun - - 120/80 - -
141 6/12/11 33 AS 17 1 0 30 - - - 110/70 - -
142 7/12/11 40 I 23 1 1 36 1 tahun + - 150/100 + preeklampsia
143 8/12/11 47 S 19 1 0 37 - - - 180/110 + preeklampsia
144 10/12/11 60 SK 19 1 0 33 - - - 120/80 - -
145 13/12/11 74 TM 16 1 0 33 - - - 110/70 - -
146 13/12/11 77 RL 23 3 1 36 7 bulan + - 110/70 - -
147 14/12/11 80 R 41 3 0 36 9 tahun - - 120/80 ++++ -
148 14/12/11 81 ES 18 1 0 35 - - - 120/80 - Hepatitis B
149 14/12/11 82 R 42 1 0 33 - - - 120/80 - -
150 16/12/11 91 AM 31 1 0 37 - - - 120/80 - -
151 17/12/11 98 RI 25 1 0 37 - - - 110/70 - -
152 17/12/11 99 SK 30 2 1 34 3 tahun + - 110/70 - Hepatitis B
153 19/12/11 108 S 43 5 0 35 10 tahun - - 214/108 ++++ preeklampsia
154 19/12/11 109 NA 26 1 1 37 1,5 tahun + - 140/100 ++++
Anemia (Hb 9.2), preeklampsia 155 16/9/11 65 SL 33 3 0 36 4,5 tahun - - 160/110 + preeklampsia
156 14/9/11 76 YK 27 2 0 36 5 tahun - - 120/80 - -
157 18/9/11 82 S 23 2 0 33 3 tahun - - 110/70 - ascites
158 21/9/11 93 SS 21 1 0 36 - - - 100/70 - -
55
160 18/9/11 82 S 23 2 0 33 1,5 tahun - - 120/80 - ascites
161 17/9/11 76 YK 27 2 0 36 5 tahun - - 110/70 - -
162 16/9/11 65 SL 33 3 0 36 4 tahun - - 160/110 + -
163 13/9/11 56 S 27 2 1 34 3 tahun + - 120/80 - DM
56
RIWAYAT HIDUP
Nama : Dhany Saptari Christianingrum
Nomor Pokok Mahasiswa : 0910141
Tempat dan Tanggal Lahir : Semarang, 11 Juni 1991
Alamat : Plamongan Indah Blok I-8 No. 4
Semarang, Jawa Tengah
Riwayat Pendidikan : TK Kristen I YSKI, Semarang 1997
SD Kristen I YSKI, Semarang 2003
SMP Negeri 2, Semarang 2006
SMA Negeri 3, Semarang 2009
1
tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor
penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat
keberhasilan program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan KB (Keluarga
Berencana), serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu
wilayah tinggi, berarti status kesehatan di wilayah tersebut rendah (Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012).
Ditinjau dari hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKB
di Indonesia adalah 34/1000 kelahiran hidup (KH). Apabila dibandingkan dengan
target dalam Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 yaitu
17/1000 KH, ternyata AKB di Indonesia masih sangat tinggi. Ini memang bukan
gambaran yang baik karena masih terbilang tinggi bila di bandingkan dengan
negara-negara di Asia Tenggara (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
2011).
AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 sebesar 10,34 per 1.000 kelahiran
hidup, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 10,62/1.000
kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012). Pada tahun 2011,
berdasarkan hasil laporan kegiatan sarana pelayanan kesehatan, jumlah kematian
bayi yang terjadi di Kota Semarang sebanyak 314 dari 25.852 kelahiran hidup
(laporan Puskesmas) sehingga didapatkan AKB sebesar 12,1 per 1.000 KH (Dinas
Kesehatan Kota Semarang, 2012).
Prematuritas merupakan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas
neonatus dan memiliki konsekuensi jangka panjang yang merugikan bagi
2
Universitas Kristen Maranatha
Berdasarkan data dari WHO, diperkirakan 9,6% dari semua kelahiran di dunia
pada tahun 2005 adalah prematur, yaitu sekitar 12,9 juta kelahiran. Sekitar 85%
terkonsentrasi di Afrika dan Asia, dimana terdapat 10,9 juta kelahiran prematur.
Sekitar 0,5 juta kelahiran prematur terjadi di Eropa dan jumlah yang sama terjadi
di Amerika Utara, sementara 0,9 juta kasus terjadi di Amerika Latin dan
Carribean (Beck, Wojdyla, Say, et al, 2010).
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskerdas) Departemen Kesehatan tahun
2007, prematuritas menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka kematian
perinatal, yaitu sebesar 32,4% di samping penyebab-penyebab lain seperti
gangguan/ kelainan pernapasan (35,9%) dan sepsis (12,0%) (Direktorat Bina
Kesehatan Anak, 2011).
Di Indonesia sendiri angka kejadian prematur belum dapat dipastikan
jumlahnya, namun berdasarkan data Riskerdas Departemen Kesehatan tahun
2007, proporsi BBLR mencapai 11,5%, meskipun angka BBLR tidak mutlak
mewakili angka kejadian persalinan prematur (Dirjen Bina Pelayanan Medik
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2010).
Salah satu penyebab bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah lahir kurang
bulan (prematur). Jumlah bayi berat lahir rendah (BBLR) di Jawa Tengah pada
tahun 2011 sebanyak 21.184 meningkat banyak apabila dibandingkan tahun 2010
yang sebanyak 15.631. Adapun persentase BBLR tahun 2011 sebesar 3,73%,
meningkat bila dibandingkan tahun 2010 sebesar 2,69% (Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah, 2012).
Beberapa faktor yang punya andil dalam terjadinya persalinan prematur seperti
faktor pada ibu, faktor janin dan plasenta, ataupun faktor lain seperti
sosioekonomik (Anantyo Binarso Mochtar, 2009).
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
gambaran karakteristik ibu bersalin prematur di Rumah Sakit Umum Daerah
3
Universitas Kristen Maranatha
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
diberikan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran insidensi kelahiran prematur di RSUD Tugurejo
Semarang periode tahun 2011
2. Bagaimana gambaran karakteristik ibu yang melahirkan bayi prematur di
RSUD Tugurejo Semarang periode tahun 2011 ditinjau dari segi usia ibu,
paritas, riwayat abortus/prematur sebelumnya, jarak dengan kehamilan
sebelumnya, dan penyakit penyerta ibu
1.3Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui insidensi bayi prematur di RSUD Tugurejo Semarang
periode tahun 2011
2. Untuk mengetahui tentang gambaran karakteristik ibu yang melahirkan bayi
prematur di RSUD Tugurejo Semarang periode tahun 2011 ditinjau dari segi
usia ibu, paritas, riwayat abortus/prematur sebelumnya, jarak dengan
kehamilan sebelumnya, dan penyakit penyerta ibu
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Dapat digunakan sebagai informasi untuk proses pembelajaran di pendidikan
kesehatan khususnya mengenai faktor penyebab kejadian kelahiran prematur
1.4.2 Bagi Institusi Kesehatan
Hasil penelitian yang diperoleh dapat menjadi bahan masukan bagi
pihak-pihak penentu kebijakan dan segenap institusi kesehatan agar dapat
mengutamakan program kesehatan dalam upaya menurunkan angka kejadian
4
Universitas Kristen Maranatha
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan bahan masukan bagi peneliti selanjutnya di Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Maranatha khususnya tentang kelahiran prematur
dan sebagai bahan bacaan ilmiah di Perpustakaan Universitas Kristen Maranatha.
1.5Landasan Teori
Indonesia adalah negara berkembang yang sedang mengupayakan peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat
kesehatan masyarakat adalah angka kematian bayi (AKB). AKB di Indonesia saat
ini masih tergolong tinggi. Salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas
neonatus adalah kelahiran prematur (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
2012).
Kelahiran prematur adalah persalinan yang terjadi pada kurang dari 37 minggu
atau 259 hari kehamilan (dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir). Definisi lain
mengenai persalinan prematur yaitu munculnya kontraksi uterus dengan intensitas
dan frekuensi yang cukup untuk menyebabkan penipisan dan dilatasi serviks
sebelum memasuki usia gestasi yang matang (antara 20 sampai 37 minggu)
(WHO, 2012; Bennet, 2007; Carey, Gibbs, 2008; Simhan, 2007).
Persalinan prematur ini merupakan kelainan proses yang multifaktoral.
Kombinasi keadaan obstetrik, sosiodemografi, dan faktor medik mempunyai
pengaruh terhadap terjadinya persalinan prematur. Ada tiga faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya kelahiran prematur, yaitu faktor ibu, faktor janin, faktor
plasenta. Faktor dari ibu antara lain : usia ibu, paritas, faktor sosioekonomi, faktor
anatomi, adanya penyakit-penyakit yang menyertai kehamilan, riwayat kehamilan
dan persalinan sebelumnya, trauma fisik dan psikologis yang dialami ibu, serta
kebiasaan hidup ibu yang tidak sehat (Anantyo Binarso Mochtar, 2009).
Menurut Health Technology Assessment (HTA) Indonesia tahun 2010, faktor
5
Universitas Kristen Maranatha
persalinan prematur sebelumnya (Dirjen Bina Pelayanan Medik Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, 2010).
Berdasarkan teori yang akan dibahas dan setelah disesuaikan dengan data yang
tersedia di lapangan, maka dibentuk suatu kerangka pemikiran dimana didapat
karakteristik maternal berdasarkan usia ibu, paritas, riwayat abortus/prematur
sebelumnya, jarak dengan kehamilan sebelumnya, dan penyakit penyerta ibu
41
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Insidensi bayi prematur di RSUD Tugurejo Semarang tahun 2011 adalah
sebesar 164 kasus (11,77% dari total 1393 kelahiran).
2. Karakteristik ibu yang melahirkan prematur :
a. Usia < 20 tahun sebesar 10,98% dan usia > 35 tahun sebesar 16,46%
b. Paritas 1 sebesar 41,46%, paritas ≥ 5 sebesar 4,27%
c. Memiliki riwayat abortus / prematur sebelumnya sebesar 16,46 %
d. Memiliki jarak kehamilan < 18 bulan sebesar 5,49 % dan > 59 bulan sebesar
18,90 %
e. Memiliki penyakit penyerta sebesar 26,83%.
5.2 Saran
1. Meningkatkan penyuluhan kesehatan, edukasi, maupun konseling kepada para
ibu hamil dan pasangan pra-nikah agar dapat memperbaiki karakteristik ibu
hamil dari segi usia, paritas, riwayat abortus / prematur sebelumnya, jarak
kehamilan, dan penyakit penyerta ibu sehingga angka kejadian prematur bisa
lebih ditekan dan dikurangi.
2. Peningkatan pembinaan kepada masyarakat tentang program Keluarga
Berencana, untuk mengatur jumlah dan jarak antara kelahiran anak untuk
membentuk keluarga kecil bahagia dan sejahtera sehingga dapat
meningkatkan taraf kesejahteraan keluarga.
3. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
karakteristik-karakteristik lain yang mungkin berpengaruh dalam kelahiran prematur, serta
menggunakan metode yang tidak terpengaruh faktor – faktor pembias
42
Anantyo Binarso Mochtar. 2009. Persalinan preterm. Dalam Sarwono Prawirohardjo : Ilmu Kebidanan. edisi 4. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal. 667-70.
Beck S., Wojdyla D., Say L., et al. 2010. The worldwide incidence of preterm birth: a systematic review of maternal mortality and morbidity. http://www.who.int/bulletin/volumes/88/1/08-062554.pdf. 29 Desember 2011.
Bennet P. 2007. Preterm Labour. In Edmonds D.K.: Dewhurst’s textbook of obstetrics and gynaecology. 7th ed. Massachusetts : Blackwell Publishing. p.177-91.
Calder A.A. 2007. Normal Labour. In D.Keith Edmonds : Dewhurst’s textbook of obstetrics and gynaecology. 7th ed. Massachusetts : Blackwell Publishing. p.46–55.
Carey J.C., Gibbs R.S. 2008. Preterm labor and post-term delivery. In Gibbs R.S., Karlan B.Y., Haney A.F.: Danforth's Obstetric and Gynecology. 10th ed. United State of America : Lippincott Williams & Wilkins Publishers.
Chen P.J. 2007. Labor and vaginal delivery. In Bader T.J.: Ob/gyn Secrets. 3rd ed.USA : Elsevier Mosby. p.363-73.
Cunningham F.G. et all. 2010. William’s Obstetrics. 23rd ed. USA : The McGraw-Hill.
Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2012. Profil Kesehatan 2011. Semarang : Dinas
Kesehatan Kota Semarang.
http://dinkeskotasemarang.files.wordpress.com/2012/07/profil-kesehatan-kota-semarang-2011.pdf. 23 November 2011.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2012. Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2011. Semarang : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. www.dinkesjatengprov.go.id/.../profil/profil2011. 23 November 2012.
43
Universitas Kristen Maranatha Direktorat Bina Kesehatan Anak. http://www.kesehatananak.depkes.go.id/. 16 Desember 2011.
Dirjen Bina Pelayanan Medik Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Health Technology Assessment Indonesia : Prediksi persalinan prematur. http://buk.depkes.go.id/index.php?option=com_docman&task=doc_downlo ad&gid=282&Itemid=142. 11 Juni 2012.
Goepfert A.R., Jeffcoat M.K., Andrews W., et al. 2004. Periodontal disease and upper genital tract inflammation in early spontaneous preterm birth. Obstet Gynecol 104:777.
Goldenberg R.L., Culhane J.F., Iams J.D., et al. 2008. Preterm birth 1: Epidemiology and causes of preterm birth. Lancet 371:75.
Ida Bagus Gde Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan,dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
_______. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC.
Ika Dewi Purba. 2009. Karakteristik ibu yang melahirkan bayi prematur di RS Santa Elisabeth Medan tahun 1999 – 2004. USU. http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../10E01081.pdf. 23 November 2012.
Ika Puspita Sari. 2011. Hubungan antara karakteristik kehamilan dengan
kejadian partus prematur.
http://alumni.unair.ac.id/kumpulanfile/10387856553_abs.pdf. 17 November 2012.
Intan T. Simamora. 2009. Karakteristik ibu yang melahirkan bayi prematur di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004 – 2008. USU. www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../10E01082.pdf. 23 November 2012.
Institute of Medicine. 2007. Preterm birth: causes, consequences, and prevention. National Academy of Sciences - Washington DC: National Academic Press. . http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK11362. 24 November 2012.
Jenny Jusuf. 2008. Efektivitas dan efek samping ketorolac sebagai tokolitik pada ancaman persalinan prematur tinjauan perbandingan dengan nifedipin. UNDIP.
44
Universitas Kristen Maranatha Kistka Z.A., Palomar L., Lee K.A., et al. 2007. Racial disparity in the frequency
of recurrence of preterm birth. Am J Obstet Gynecol 196:131.
Krakow D. 2008. Medical and surgical complications of pregnancy. In Gibbs R.S., Karlan B.Y., Haney A.F.: Danforth's Obstetric and Gynecology. 10th ed. United State of America : Lippincott Williams & Wilkins Publishers.
Kusnarman Keman. 2009. Fisiologi dan mekanisme persalinan normal. Dalam Sarwono Prawirohardjo : Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal. 296-314
Lund K.J., McManaman J. 2008. Preterm normal labor, delivery, newborn care, and puerperium. In Gibbs R.S., Karlan B.Y., Haney A.F.: Danforth's Obstetric and Gynecology. 10th ed. United State of America : Lippincott Williams & Wilkins Publishers.
Masruroh, Pujiati Setyaningsih, Mokhamad Arifin. 2012. Karakteristik ibu bersalin dengan persalinan prematur di BPRSUD Kraton Kabupaten Pekalongan tahun 2011. http://www.digilib.stikesmuh-pkj.ac.id/digilib/index.php?p=show_detail&id=187. 23 November 2012.
Muh. Dikman Angsar. 2009. Hipertensi dalam kehamilan. Dalam Sarwono Prawirohardjo : Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal. 530-61.
Norwitz E., Schorge J. 2008. Obstetrics and Gynecology at a Glance. USA : Blackwell Science. p.50-1,116-7,122-3.
Nuada I., dkk. 2004. Risiko partus prematurus iminen pada kehamilan dengan infeksi saluran kemih. Bagian Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan FK Udayana RS Sanglah Denpasar. Cermin Dunia Kedokteran 2004(145).
Oxorn H., Forte W.R. 2010. Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi Persalinan Human Labor and Birth. Terjemahan M. Hakimi. Jakarta : Andi publishers.
Rahardjanto Pudjiantoro.2008. Pengembangan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. UNDIP.
Renny Octora, Edwin Armawan. 2009. Karakteristik ibu dengan persalinan kurang bulan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut tahun 2008. UNPAD.
Rode M.E. 2007. Trauma in pregnancy. In Thomas J. Bader : Ob/gyn Secrets. 3rd ed.USA : Elsevier Mosby. p.275-80.
45
Universitas Kristen Maranatha Simhan H.N. 2007. Preterm Labor. In Thomas J. Bader : Ob/gyn Secrets. 3rd
ed.USA : Elsevier Mosby. p.336-46.
Spong C.Y. 2007. Prediction and prevention of recurrent spontaneous preterm birth. Obstet Gynecol 110:405.
Sulistyowati A. 2008. Hubungan antara faktor determinan ibu dengan kejadian persalinan prematur di RSU. Dr. Saiful Anwar Malang 2008.
http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1-2009-sulistyowa-9940&q=sulistyowati. 30 Desember 2011.
Tebeu P.M., Nsangou I., Njotang P.N., Biyaga P.T.T., Doh A.S., Fomulu J.N. 2011. Outcome of delivery in nulliparous teenagers aged less than 17 years: the cameroon university centre hospital experience. Open Journal of Obstetrics and Gynecology, 2011(1): 47-52. http://www.scirp.org/journal/OJOG. 11 September 2012.
USAID. Healthy timing and spacing of pregnancies.
http://www.esdproj.org/site/DocServer/ESD_PG_spreads.pdf. 3 November 2012
Wawang Setiawan Sukarya. 2009. Kehamilan dan gangguan endokrin. Dalam Sarwono Prawirohardjo : Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal. 846-57.
WHO. 2012. Preterm birth.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs363/en/index.html. 17 November 2012.