• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Populasi Bakteri pada Chest Piece Stetoskop di Ruangan ICU dan HCU Rumah Sakit Immanuel Bandung dan Sensitivitasnya terhadap Meropenem.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Populasi Bakteri pada Chest Piece Stetoskop di Ruangan ICU dan HCU Rumah Sakit Immanuel Bandung dan Sensitivitasnya terhadap Meropenem."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

GAMBARAN POPULASI BAKTERI PADA CHEST PIECE

STETOSKOP DI RUANGAN ICU DAN HCU RUMAH SAKIT

IMMANUEL BANDUNG DAN SENSITIVITASNYA

TERHADAP MEROPENEM

Puspa Saraswati, 2013, Pembimbing I : Widura, dr., MS

Pembimbing II : Johan Lucianus, dr., MSi

Latar belakang Semakin meningkatnya angka kejadian infeksi nosokomial

merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pihak rumah sakit. Salah satu faktor yang berperan adalah resistensi antibiotik. Infeksi nosokomial dapat menyebabkan kematian pada pasien secara langsung maupun tidak langsung. Infeksi nosokomial dapat terjadi akibat tidak sterilnya alat- alat kedokteran yang dipakai, contohnya stetoskop. Angka kejadian infeksi nosokomial meningkat pada ruang ICU.

Tujuan penelitian Untuk mengetahui golongan bakteri dan pola sensitivitas

bakteri yang ditemukan pada chest piece stetoskop di ruang ICU dan HCU di rumah sakit Immanuel Bandung terhadap meropenem.

Desain penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental sungguhan. Chest piece

stetoskop akan ditempelkan pada agar nutrien lalu diinkubasi selama 24 jam. Kemudian dilakukan pewarnaan Gram untuk mengetahui jenis bakteri dan tes sensitivitas meropenem untuk mengetahui apakah bakteri tersebut sensitif atau resisten.

Simpulan Pada hasil penelitian didapatkan untuk bakteri batang, baik gram

positif dan negatif, hasil sensitivitas antibiotiknya sensitif. Namun pada bakteri coccus gram positif hasilnya bervariasi, yaitu 4 sampel hasilnya resisten dan 3 sampel hasilnya sensitif.

.

(2)

v

ABSTRACT

DESCRIPTION OF BACTERIAL POPULATION FOUND ON

STETHOSCOPE CHESTPIECES IN THE ICU AND HCU

IMMANUEL HOSPITAL BANDUNG AND THEIR SENSITIVITY

TO MEROPENEM

Puspa Saraswati, 2013, 1st Tutor : Widura, dr., MS

2ndTutor : Johan Lucianus, dr., MSi

Background : The increasing incidence of nosocomial infections is one of the things that need to be considered by the hospital. One contributing factor is antibiotic resistance. Nosocomial infections can cause death in patients directly or indirectly. Nosocomial infections can occur due to the sterility of medical device, e.g. stethoscopes. The incidence of nosocomial infections in the ICU is increasing.

The purpose of this research is to determine the group of bacteria and sensitivity of the bacteria found on the stethoscope chest piece in the ICU and HCU at Immanuel Hospital Bandung.

The design of this research is true experimental study. Stethoscope’s chest piece will be placed on a nutrient agar and incubated for 24 hours. Gram staining was then performed to determine the type of bacteria and meropenem sensitivity tests to determine whether the bacteria are sensitive or resistant.

The conclusion of this research is for rod bacteria, both gram positive and negative, the results of meropenem sensitivity is sensitive. However, gram-positive cocci bacteria results are varied, 4 samples were resistant and 3 samples were sensitive.

(3)

vii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.5 Landasan Teori ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Definisi Infeksi Nosokomial ... 5

2.1.1 Etiologi ... 5

2.1.2 Mikroorganisme penyebab infeksi nosokomial ... 6

2.1.3 Reservoir dan Transmisi ... 8

2.2 Morfologi dan Struktur Bakteri ... 8

2.2.1 Bentuk, Ukuran, dan Susunan Bakteri... 8

2.2.2 Struktur Bakteri ... 10

2.2.2.1 Nukleoid dan Plasmid ... 11

2.2.2.2 Sitoplasma ... 12

(4)

viii

2.2.2.7 Attachment Pili (Fimbriae) dan Conjugation Pili ... 18

2.2.2.8 Biofilm ... 19

2.2.2.9 Spora Bakteri (Endospora) ... 19

2.3 Obat Anti Mikroba ... 19

2.3.1 Mekanisme Kerja ... 19

2.3.1.1 Mekanisme Kerja β-Laktam ... 20

2.3.2 Mekanisme Resistensi Terhadap Antibiotik ... 21

2.4 Meropenem ... 23

2.4.1 Resistensi ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Alat, Bahan, Sampel dan Ukuran Sampel Penelitian ... 27

3.1.1 Alat Penelitian ... 27

3.1.2 Bahan Penelitian ... 27

3.1.3 Sampel Penelitian ... 27

3.1.4 Ukuran Sampel ... 28

3.2 Metode Penelitian... 28

3.2.1 Desain Penelitian ... 28

(5)

ix DAFTAR PUSTAKA ... 39

LAMPIRAN ... 40

(6)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pemilik Sampel dan Jumlah Stetoskop ... 31 Tabel 4.2 Hasil Pewarnaan Gram dan Sensitivitas Meropenem pada Stetoskop

Personal ... 32 Tabel 4.3 Hasil Pewarnaan Gram dan Sensitivitas Meropenem pada Stetoskop

ICU ... 33 Tabel 4.4 Hasil Pewarnaan Gram dan Sensitivitas Meropenem pada Stetoskop

(7)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Berbagai Bentuk Bakteri ... 9

Gambar 2.2 Berbagai Susunan Bakteri Bulat/ Spheris ... 10

Gambar 2.3 Struktur Dasar Bakteri ... 10

Gambar 2.4 Pembelahan Bakteri. Terlihat nukleoid terdiri dari DNA tanpa membran nuklear. ... 11

Gambar 2.5 Plasmid ... 12

Gambar 2.6 Struktur Dinding Sel Bakteri Gram Positif ... 14

Gambar 2.7 Struktur Dinding Sel Bakteri Gram Negatif ... 15

Gambar 2.8 Monotrik ... 17

Gambar 2.9 Lofotrik ... 17

Gambar 2.10 Peritrik ... 18

Gambar 2.11 Proses Konjugasi. Bakteri yang berada di sebelah kanan diselimuti fimbriae, dan terdapat sex pili yang menghubungkan kedua sel ... 18

Gambar 2.12 Mekanisme Kerja Antimikroba ... 20

Gambar 2.13 Mekanisme Transfer Genetik Pada Bakteri. A. Transformasi. B. Transduksi. C. Konjugasi ... 23

Gambar 2.14 Meropenem ... 24

(8)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

1 1.1 Latar Belakang

Semakin meningkatnya angka kejadian infeksi nosokomial merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pihak rumah sakit karena dapat menyebabkan kematian pada pasien secara langsung maupun tidak langsung. Suatu penelitian yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa sekitar 8.7% dari 55 rumah sakit dari 14 negara di Eropa, Timur tengah, dan Asia Tenggara dan Pasifik terdapat infeksi nosokomial dengan Asia Tenggara sebanyak 10% (Utama, 2006).

Infeksi nosokomial dapat terjadi akibat tidak sterilnya alat- alat kedokteran yang dipakai, contohnya stetoskop. Stetoskop pertama kali diidentifikasi sebagai vektor potensial untuk infeksi bakterial lebih dari 30 tahun yang lalu (Anne Gerken, 1972). Pada literatur Infection Prevention Essay (Harrison, 2011) studi yang dilakukannya mengatakan 92,8% stetoskop yang diperiksanya terdapat mikroorganisme, dalam hal ini lebih banyak bakteri yang non-patogen. Pada penelitian di ICU di suatu rumah sakit di Amerika, chest piece maupun earpiece dari personal stetoskop dan bedside stethoscope terdapat banyak organisme patogen, termasuk methicilin- resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan vancomycin- resistant enterococci (VRE) yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan pada ICU di rumah sakit tersebut (Jones JS, 1995).

(10)

1.2 Identifikasi Masalah

1. Golongan bakteri apakah yang terdapat pada chest piece stetoskop petugas kesehatan yang bertugas di ICU dan HCU.

2. Bagaimana pola sensitivitas bakteri tersebut terhadap meropenem.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui golongan bakteri pada chest piece stetoskop yang ditemukan di ICU dan HCU dan mengetahui pola sensitivitas bakteri tersebut terhadap meropenem.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademis

Memberikan pengetahuan kepada petugas kesehatan tentang kemungkinan penularan bakteri yang resisten terhadap antibiotik melalui chest piece stetoskop.

1.4.2 Manfaat Klinis

Bila pada penelitian bakteri yang ditemukan resisten terhadap meropenem, diharapkan petugas kesehatan di ICU dan HCU mengganti meropenem dengan antibiotik lain yang lebih sensitif.

1.5 Landasan Teori

(11)

mempunyai kemampuan untuk membangun resistensi terhadap antibiotik lain. Hal ini disebut cross-resistence.

Penambahan materi genetik baru dari galur yang resisten ke galur yang sensitif dapat terjadi melalui konjugasi, transformasi, transduksi atau, dengan transposon sering memfasilitasi penggabungan gen resistensi ganda ke genom inang atau plasmid. Munculnya resistensi terhadap berbagai antibiotik dipengaruhi oleh pemakaian antibiotik itu sendiri. Semakin lama seorang pasien mendapat terapi antibiotik, akan memudahkan timbulnya kolonisasi mikroba yang resisten antibiotik (Long SS, Dowell SF, 2003 dan Toltzis P, et al.,1997). Bila antibiotik diberikan berlebihan, tidak adekuat, monoton (satu jenis terus menerus) maka akan mengurangi efektifitasnya sehingga menimbulkan resistensi terutama bakteri Gram negatif (Niederman MS, 2003).

Bakteri yang menyebabkan infeksi nosokomial dapat timbul dari beberapa sumber ( World Health Organization, 2002):

1. Flora normal pasien (endogenous infection).

Bakteri dapat hidup dan berkembang biak pada flora normal dan menyebabkan infeksi karena ada transmisi dari luar (saluran kemih), luka atau tidak tepatnya penggunaan antibiotik yang mengakibatkan pertumbuhan berlebihan. Contohnya infeksi saluran kemih pada pasien yang dipasangi kateter.

2. Flora dari pasien lain atau tenaga kesehatan (exogenous cross-infection). Bakteri ditularkan melalui :

 Kontak langsung antara pasien (tangan, tetesan air liur atau cairan tubuh lainnya);

 Udara yang sudah terkontaminasi bakteri dari pasien lain;

(12)

 Melalui benda, tangan petugas kesehatan, pengunjung atau sumber lingkungan lainnya (air, makanan, dan lain- lain.)

3. Flora dari lingkungan penyedia kesehatan (endemic or epidemic exogenous environmental infections).

Beberapa tipe mikroorganisme dapat hidup di lingkungan rumah sakit :

 Di dalam air, tempat yang lembab, dan terkadang di produk yang steril atau disinfektan (Pseudomonas, Acinetobacter, Mycobacterium);

 Pada barang- barang seperti linen, perlengkapan dan persediaan yang digunakan dalam perawatan;

 Pada makanan;

(13)

36

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa :

1. Ditemukan bakteri batang gram negatif pada stetoskop personal dan bakteri batang gram positif pada stetoskop bedside ICU dengan hasil sensitivitas meropenem keduanya sensitif.

2. Ditemukan bakteri coccus gram positif pada seluruh stetoskop.

- Pada 4 sampel, yaitu 2 stetoskop personal, 1 stetoskop bedside HCU dan 1 stetoskop bedside ICU hasil sensitivitas meropenem resisten.

- Pada 3 sampel lainnya, yaitu 2 stetoskop personal dan 1 stetoskop bedside ICU hasil sensitivitas meropenem sensitif.

5.2Saran

- Diperlukan identifikasi lebih lanjut untuk mengetahui spesies bakteri. - Diperlukan pemeriksaan sensitivitas antibiotik lainnya yang juga dipakai di

ruang ICU dan HCU.

- Disarankan pada petugas kesehatan yang berada di ruang ICU dan HCU agar selalu membersihkan stetoskopnya dengan rutin menggunakan alkohol 70%. - Diperlukan adanya penyuluhan kepada tenaga medis yang berada di Rumah Sakit dalam hal penggunaan antibiotik agar sesuai dengan diagnosis pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium sehingga resistensi antibiotik dapat dicegah.

(14)

37

Lancet , 1214 - 1215.

Bertram G. Katzung, M. P. 2009. Basic and Clinical Pharmacology. Mc Graw Hill. Fred C. Tenover, P. 2006. Mechanisms of Antimicrobial Resistance in Bacteria. The American Journal of Medicine , S3-S10.

Fritz H. Kayser, M. K. 2005. Medical Microbiology. Thieme. Harrison, E. 2011. Infection Prevention Essay 2011.

Heinz Lüllmann, M. K. 2005. Color Atlas of Pharmacology. Thieme.

Jeljaszewicz J, M. G. 2000. Antibiotic resistance in Gram-positive cocci. 473-8. Jones JS, H. D. 1995. Stethoscopes: a potential vector of infection? 296-9. Ken Inweregbu, B. F. 2005. Nosocomial Infections. Oxford Journals , 14-17. Kenneth J. Ryan, C. G. 2004. Sherris Medical Microbiology, An Introduction to Infectious Diseases. McGraw-Hill.

Laurence L.Brunton, J. S. 2006. Goodman & Gilman's the Pharmacological Basis of Therapeutics. McGraw Hill.

Longo, F. K. 2012. Harrison's Principles of Internal Medicine. McGraw-Hill. M Sinha, H. S. 2007. Mechanisms of Resistance to Carbapenems in Meropenem-Resistant Acinetobacter Isolates from Clinical Samples. Indian Journal of Medical Microbiology , 121-5.

Mohr, J. F. 2008. Update on the Efficacy and Tolerability of Meropenem in the Treatment of Serious Bacterial Infections. S41-51.

Prescott, H. K. 2002. Microbiology. McGraw-Hill.

(15)

38 Suzer, O. 2008. Beta-Lactam Antibiotics and Other Cell Wall Synthesis Inhibitors . Weinstein, R. A. 1998. Nosocomial Infections Update. 416-420.

Referensi

Dokumen terkait

ketergantungan antar ruang dilihat dari konsep ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan perubahannya terhadap migrasi penduduk, tranportasi, lembaga

Membentuk kemandirian agar masyarakat secara mandiri mempunyai kesadaran akan pentingnya upaya pencegahan untuk menanggulangi penyakit TB Paru dengan membentuk subjektif norm pada

Pengelolaan zakat sebenamya telah lama berjalan di masyarakat, baik melalui lembaga amil zakat maupun melalui BAZIS yang telah lama dianjurkan keberadaannya oleh

b) Biaya perolehan asset tersebut dapat diukur secara andal.. Pada Paragraf 22 : Dalam menilai kemungkinan adanya manfaat ekonomis masa depan, entitas harus menggunakan

Meskipun keempatnya memiliki definisi yang sedikit berbeda dengan yang lain pada intinya perbuatan zina itu merupakan perbuatan yang dilarang dimana tidak ada pembatasan apakah

Klien harus mendapatkan kepemilikan yang terpisah dan terdedikasi untuk setiap Pengguna yang Sah khusus yang diberi akses ke Layanan Cloud dengan cara apa pun secara langsung

Pelarutan  protein  non  kolagen,  mineral  maupun  lemak  diperlukan  untuk  memudahkan  proses ekstraksi  kolagen.  Umumnya  proses  ekstraksi  kolagen  dilakukan 

Dari data Disperindagkop Kota Bogor pada kedua tabel tersebut terlihat bahwa industri kecil yang terlibat dalam pembuatan industri makanan cukup banyak dimana terdapat