• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kualitatif Pemanfaatan Layanan VCT dan CST oleh Pengguna Napza Suntik (Penasun) di Kabupaten Lombok Timur-NTB.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Kualitatif Pemanfaatan Layanan VCT dan CST oleh Pengguna Napza Suntik (Penasun) di Kabupaten Lombok Timur-NTB."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

0

TESIS

STUDI KUALITATIF PEMANFAATAN LAYANAN

VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING

(VCT)

DAN

CARE SUPPORT AND TREATMENT

(CST) OLEH

PENGGUNA NAPZA SUNTIK (PENASUN)

DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR - NTB

DANY KARMILA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

i

TESIS

STUDI KUALITATIF PEMANFAATAN LAYANAN

VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING

(VCT)

DAN

CARE SUPPORT AND TREATMENT

(CST) OLEH

PENGGUNA NAPZA SUNTIK (PENASUN)

DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

NTB

DANY KARMILA NIM 1492161002

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

ii

STUDI KUALITATIF PEMANFAATAN LAYANAN

VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING

(VCT)

DAN

CARE SUPPORT AND TREATMENT

(CST) OLEH

PENGGUNA NAPZA SUNTIK (PENASUN)

DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

NTB

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana Universitas Udayana

DANY KARMILA NIM 1492161002

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(4)

iii

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 08 AGUSTUS 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

dr. Pande Putu Januraga, M.Kes, DrPH dr. Ni Wayan Septarini, MPH NIP. 197901102003121001 NIP. 198009292008012015

Mengetahui

Ketua Program Studi Direktur

Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Udayana Universitas Udayana,

(5)

iv

PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS

Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai Oleh Panitia Penguji Pada

Program Pascasarjana Universitas Udayana Pada Tanggal: 08 Agustus 2016

Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana No: 3872/UN14.4/HK/2016

Tanggal: 8 – 8 - 2016

Panitia Penguji Tesis Adalah :

Ketua : dr. Pande Putu Januraga, M.Kes, DrPH Anggota :

1. dr. Ni Wayan Septarini, MPH

2. Prof. Dr. dr. I Nyoman Mangku Karmaya, M.Repro, PA (K) 3. Dr. dr. Dyah Pradnya Paramita Duarsa, MSi

(6)

v

SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini :

NAMA : Dany Karmila

NIM : 1492161002

PROGRAM STUDI : Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

JUDUL TESIS : Studi Kualitatif Pemanfaatan Layanan VCT dan CST Oleh Pengguna Napza Suntik (penasun) di Kabupaten Lombok Timur - NTB

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 08 Agustus 2016 Yang Membuat Pernyataan,

(7)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyeselesaikan tesis yang berjudul “Studi Kualitatif Pemanfaatan Layanan VCT dan CST oleh Pengguna Napza Suntik di Kabupaten Lombok Timur - NTB” ini tepat pada waktunya.

Terima kasih sebesar – besarnya penulis sampaikan kepada Bapak dr. Pande Putu Januraga, MPH, DrPH sebagai pembimbing I yang dengan penuh kesabaran dan meluangkan waktu untuk membimbing dan tidak pernah lelah membalas email serta memberikan saran-saran yang sangat berharga dan bermanfaat bagi penulis sehingga bisa menulis penelitian kualitatif ini. Terima kasih juga yang sebesar – besarnya penulis sampaikan kepada Ibu dr. Ni Wayan Septarini, MPH selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan saran selama penulis mengikuti program magister, khususnya dalam penyelesaian tesis ini.

(8)

vii

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus disertai penghargaan yang tak terhingga kepada semua partisipan yang telah membantu pada penelitian ini, LSM Peduli Lombok Timur (PILOT) yang sangat membantu mencarikan partisipan yang sesuai dengan kriteria penelitian. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada petugas VCT dan CST RSUD Dr. R. Soedjono Selong yang sudah bersedia untuk diwawancarai serta teman-teman yang telah memberikan dukungannya sehingga tesis ini dapat terselesaikan. Akhirnya penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada suamiku tercinta dr. I Putu Diatmika dan anakku tersayang Dila Khansa Kardia, yang telah memberikan semangat, pengorbanan dan dukungan mental selama mengikuti perkuliahan sampai akhir penyusunan tesis ini serta kepada orang tua dan mertua yang selalu memberikan doa dan supportnya kepada penulis.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini.

(9)

viii

ABSTRAK

STUDI KUALITATIF PEMANFAATAN LAYANAN VCT DAN CST OLEH PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI KABUPATEN

LOMBOK TIMUR NTB

Voluntary counseling and testing (VCT) merupakan proses konseling pra

testing, testing dan konseling pasca testing HIV secara sukarela yang bersifat rahasia. Selain VCT, diperlukan juga suatu layanan medis, psikologis, dan sosial yang terpadu dan berkesinambungan dalam menyelesaikan masalah terhadap Odha selama perawatan serta pengobatan disebut care support and treatment (CST). Target layanan VCT yaitu meningkatkan dan memperluas cakupan pencegahan melalui upaya penjangkauan kelompok berisiko dan layanan rujukan ke VCT. Namun, hambatan dalam pencapaian target ini adalah masih rendahnya pemanfaatan layanan oleh kelompok berisiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam pengalaman, motivasi dan hambatan pengguna napza suntik dalam pemanfaatan layanan VCT dan CST di Kabupaten Lombok Timur - NTB.

Studi ini menggunakan rancangan kualitatif dengan pendekatan induktif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam di Kabupaten Lombok Timur yang merupakan kabupaten dengan jumlah penasun tertinggi di Provinsi NTB. Wawancara mendalam dilakukan kepada 5 orang penasun HIV negatif yang melakukan VCT ulang, 2 orang penasun Odha yang sudah memanfaatkan layanan CST, 1 petugas LSM, 1 penjangkau lapangan, 1 konselor VCT dan 1 dokter CST. Data dianalisis dengan pendekatan induktif dan disajikan secara naratif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman partisipan dalam pemanfaatan layanan VCT secara langsung masih kurang, 5 partisipan HIV negatif yang melakukan VCT ulang memanfaatkan layanan secara mobile VCT dan 2 partisipan Odha dalam pemanfaatan layanan CST untuk pengambilan obat ARV dibantu oleh pendampingan sebaya. Motivasi para partisipan cukup tinggi yang didapatkan dari LSM pendampingan dan petugas layanan sedangkan hambatan dalam pemanfaatan layanan yaitu masih tingginya stigma dan diskriminasi yang didapatkan dari petugas kesehatan di luar layanan VCT dan CST serta masyarakat di lingkungan tempat tinggal partisipan.

Dapat disimpulkan bahwa pengalaman partisipan dalam memanfaatkan layanan secara langsung masih kurang, motivasi cukup tinggi namun masih ada partisipan yang memiliki motivasi rendah serta hambatan yang dirasakan selama ini yaitu masih tingginya stigma dan diskriminasi.

(10)

ix

ABSTRACT

QUALITATIVE STUDY OF VCT AND CST SERVICE’SUTILIZATION

BY INJECTION DRUG USERS (IDUs) IN EAST LOMBOK REGENCY, WEST NUSA TENGGARA

Voluntary counseling and testing (VCT) is a process of pre-testing, testing and post-testing HIV and voluntary confidential. In addition, beside VCT, to solve the problems of Odha during care and treatment, an integrated and sustainable medical, psychological, and social services are also needed, which is called care support and treatment (CST). The target of VCT service is to enhance and expand the coverage of prevention through outreaching of the risk groups and referral to the VCT services. However, the problems to achieve this target are the low levels of utilization by the risk groups. The purpose of this study was to determine the experiences, motivations, and barriers of the injection drug users in using of VCT and CST services in East Lombok, West Nusa Tenggara.

This study used a qualitative design with inductive approach. Data collection was done by using in-depth interview technique in East Lombok, a District with the most IDUs in West Nusa Tenggara Province. In-depth interviews were performed on five HIV-negative IDUs who utilized recurrent VCT service, two HIV-AIDS positive IDUs who already utilized the CST service, one official of NGOs (Non-Governmental Organization), one field worker, one VCT counselor, and one CST’s doctor. Data were analized by adopting inductive approach and were presented using a narrative.

The study result showed that there few participants utilizing VCT and CST service directly. Five recurrent VCT visitors, HIV-negative informants are utilizing mobile VCT, and when HIV-AIDS-positive participants utilize CST services, the peer will help them to collect their anti-retroviral drugs. Most of the participants motivation coming from the accompanying NGO and service’s health workers, however high level of stigma and discrimination among the health workers outside of the VCT and CST services and community in the neighborhood partisipants.

In conclusion, there are few participants utilizing VCT and CST service directly, the motivation are high but the participants motivation is low, and the high level of stigma and discrimination become the obstacles in this programs.

(11)

x

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ………...…....….………...… v

UCAPAN TERIMA KASIH ………. vi

1.4.2Manfaat Praktis ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Pemanfaatan Layanan VCT dan CST ... 8

2.1.2 Strategi Nasional untuk Meningkatkan Layanan VCT dan CST ... 18

2.1.3 MobileVCT……….……….20

2.3 Landasan Teori Penelitian ... 25

2.3 Model Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN... 30

(12)

xi

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 31

3.3.1 Jenis Data ... 31

3.3.2 Sumber Data ... 32

3.3.3 Partisipan Penelitian ... 32

3.4 Instrumen Penelitian ... 32

3.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.6 Metode dan Teknik Analisis Data... 35

3.7 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ... 36

3.8 Ijin dan Etika Penelitian ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………...38 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian………38 4.2 Karakteristik Partisipan………42

4.3 Pemanfaatan Layanan VCT………...…..43 4.3.1 Pengalaman Penasun Memanfaatkan Layanan VCT……….43 4.3.2 Motivasi Penasun Memanfaatkan Layanan VCT……….……….49 4.3.3 Hambatan Penasun Memanfaatkan Layanan VCT………55 4.4 Pemanfaatan Layanan CST...…….62

4.4.1 Pengalaman Penasun Odha ...………62

4.4.2 Motivasi Penasun Odha...……….65 4.4.3 Hambatan Penasun Odha...69

(13)

xii

DAFTAR TABEL

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

(15)

xiv

DAFTAR SINGKATAN

SINGKATAN

HIV : Human Immunodeficiency Virus

AIDS : Acquired Immuno Deficiency Syndrom WHO : World Health Organization

Penasun : Pengguna Napza Suntik

VCT : voluntary counseling and testing

CST : care support and treatment

LSL : Laki Suka Laki

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

SUFA : Strategic Use of Antiretroviral ART : Anti Retroviral Therapy

Odha : orang dengan HIV/-AIDS

HBM : Health Belief Model

IDU : Injected Drugs User

PSK : Pekerja Seks Komersial

ARV : Antiretroviral

PL : Penjangkau Lapangan

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Jadwal Penelitian………...87

Lampiran 2. Informed Consent Penelitian ... ...88

Lampiran 3. Pedoman Wawancara kepada Penasun HIV Negatif ... 91

Lampiran 4. Pedoman Wawancara kepada Penasun Odha akses CST ... 94

Lampiran 5. Pedoman Wawancara kepada Penasun Odha belum akses CST .. 97

Lampiran 6. Pedoman Wawancara kepada LSM ... 100

Lampiran 7. Pedoman Wawancara kepada Penjangkau Lapangan ... 102

Lampiran 8. Pedoman Wawancara kepada Konselor VCT ... 104

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency

Syndrom (AIDS) merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang melanda

banyak negara di dunia. HIV yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia,sedangkan AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Pada tahun 2012 kasus HIV di dunia mencapai 2,3 juta kasus, dimana sebanyak 1,6 juta penderita meninggal karena AIDS (WHO, 2012).

(18)

2

tahun 2014 menyatakan bahwa pengguna napza suntik menduduki posisi kedua setelah heteroseksual yaitu sebanyak 8.482 kasus, jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan jumlah penasun tahun 2013 yaitu 7.962 kasus (Ditjen PP & PL Kemenkes RI, 2014).

Di antara 33 Provinsi di Indonesia, Provinsi Nusa Tenggara Barat menduduki posisi ke-18 dengan jumlah kumulatif kasus HIV sebanyak 812 kasus sedangkan penderita AIDS sebanyak 490 kasus. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu jumlah penderita HIV sebanyak 574 kasus sedangkan penderita AIDS 379 kasus (Ditjen PP & PL Kemenkes RI, 2014). Persentase kumulatif kasus HIV-AIDS menurut data KPAP NTB berdasarkan faktor risiko, didominasi oleh mediator hubungan seksual yakni 618 orang (64,84%) heteroseksual dan 45 orang (4,71%) homoseksual. Penggunaan jarum suntik sebanyak 214 orang (22,45%), perinatal (dari ibu ke anak) sebanyak 44 orang (4,61%), donor darah 0 orang (0%) dan tidak diketahui penyebabnya sebanyak 32 orang (3,35%). Pengidap HIV-AIDS terbanyak berdomisili di Kota Mataram sebanyak 513 orang, Kabupaten Lombok Timur 105 orang, Lombok Barat 95 orang, Lombok Tengah 90 orang, Sumbawa Barat 49 orang, Kabupaten Bima 21 orang, Sumbawa 27 orang, Lombok Utara 20 orang, Kota Bima 10 orang, dan Dompu sebanyak 8 orang, serta luar wilayah sebanyak 15 orang (KPA Provinsi NTB, 2014).

Data pengguna napza suntik yang mengakses layanan VCT (voluntary

counseling and testing) dan CST (care support and treatment) tertinggi di

(19)

3

dilakukan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten (KPAK) Lombok Timur pada tahun 2014 melaporkan jumlah pengguna napza suntik (penasun) sebanyak 104 orang. Pilot yang merupakan sebuah LSM yang aktif bergerak menjangkau klien penasun di lapangan yang sebagian besar petugasnya merupakan mantan pengguna napza suntik dan narkoba jenis lainnya. Sebagian besar mereka sudah ada yang berhenti menggunakan ada pula yang masih menggunakan narkoba jenis lain. Mereka menjaring klien dengan mendatangi daerah yang memiliki komunitas pengguna narkoba. Kegiatan para penjangkau ini diawali dengan pendekatan secara personal dengan komunitas dalam lingkungan tersebut yang tentunya akan cukup berat dilakukan bila orang tersebut bukan merupakan pemakai narkoba. Kegiatan yang dilakukan dalam penjangkauan adalah pendataan dan edukasi mengenai VCT dan CST dilanjutkan dengan pengaturan jadwal mobile VCT ke daerah tersebut. Pilot akan melaporkan ke VCT satelit yang ada di puskesmas kemudian bersama-sama melakukan mobile VCT ke tempat berkumpul para pengguna napza suntik tersebut sesuai dengan kesepakatan lokasi yang aman dan nyaman menurut klien. Pemetaan penasun yang dilakukan dari bulan Januari – Agustus 2015 oleh LSM Peduli Lombok Timur (PILOT) bekerjasama dengan Global Fund, KPAK Lombok Timur, LSM Inset serta klinik VCT di seluruh Kabupaten Lombok Timur sebanyak 98 orang (KPAK Lombok Timur, 2015).

(20)

4

mengubah perilaku berisiko serta memberikan informasi tentang pencegahan HIV. Target layanan VCT yaitu meningkatkan dan memperluas cakupan pencegahan melalui upaya penjangkauan kelompok berisiko dan layanan rujukan ke VCT. Namun, hambatan dalam pencapaian target ini adalah masih rendahnya pemanfaatan VCT oleh kelompok berisiko terhadap layanan tersebut (KPAN, 2010).

Selain VCT, diperlukan juga suatu layanan medis, psikologis, dan sosial yang terpadu dan berkesinambungan dalam menyelesaikan masalah terhadap Odha (orang dengan HIV/-AIDS) selama perawatan serta pengobatan disebut care

support and treatment (CST). Layanan CST masih terpusat pada sektor rumah

sakit sekunder dan tersier yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Strategi baru pemerintah dalam layanan CST berupa metode Strategic Use of Antiretroviral (SUFA) dengan intervensi terapi tidak memandang jumlah CD4 (jenis sel darah putih atau limfosit yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia) pada pemberian ARV (Antiretroviral). Pelaksanaan metode SUFA memungkinkan petugas kesehatan untuk memberikan ARV bagi setiap Odha secara langsung, tanpa memandang jumlah sel CD4, yang dikenal dengan istilah

test and treat. Strategi ini bertujuan untuk mengurangi kesakitan dan kematian

yang terkait dengan HIV serta memaksimalkan manfaat dari perluasan akses layanan ARV dalam mencegah HIV melalui mekanisme penekanan jumlah virus dalam darah (viral load) sejak dini (Kemenkes RI, 2014).

(21)

5

Island terhadap penasun perempuan. Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui sikap terhadap tes HIV, pengobatan serta vaksinasi hepatitis dan HIV. Penelitian kualitatif dipilih karena memungkinkan eksplorasi mendalam dan penjelasan terhadap isu yang unik serta sikap mereka terhadap pengobatan untuk hepatitis dan HIV (A. Michelle, 2012).

Penelitian lain di Indonesia yang dilakukan oleh Ayu Wulan Sari (2014) menyatakan hal yang diperlukan untuk mendukung seseorang memanfaatkan layanan VCT terutama terkait informasi mengenai keberadaan layanan VCT. Oleh karena itu, hasil penelitian ini menekankan pentingnya kerjasama antara rumah sakit, lembaga swadaya masyarakat serta masyarakat perkotaan dan pedesaan dalam menyebarluaskan informasi terkait VCT (Sari, 2014).

Penelitian lain di Pontianak menyatakan bahwa stigma (prasangka buruk) terhadap orang dengan HIV/-AIDS di Kota Pontianak masih seringkali terjadi, intensitas stigma yang dialami Odha di Kota Pontianak berbeda-beda. Stigma yang dialami Odha dari kalangan pengguna napza suntik cenderung lebih besar dibandingkan stigma terhadap Odha dari kalangan Gay, Waria dan LSL yang dapat menghambat akses ke layanan VCT (Pisani E, et al., 2014).

Berdasarkan data klinik VCT RSUD Dr. R. Soedjono Selong Kabupaten Lombok Timur – NTB diperoleh informasi bahwa kunjungan langsung penasun ke klinik sangat sedikit bahkan dalam beberapa bulan terakhir hanya tercatat 1 - 2 partisipan. Untuk meningkatkan cakupan VCT, RSUD Dr. R Soedjono melakukan

mobile VCT ke area-area konsentrasi penasun. Kelemahan dari mobile VCT

(22)

6

dan pasca-tes konseling sehingga banyak penasun yang tidak memahami pentingnya tes VCT dengan baik. Mereka kemudian tidak memperoleh hasil tes secara langsung serta penjelasan yang baik terhadap kondisi kesehatan mereka dan apa yang harus dilakukan di masa depan termasuk jika menerima hasil reaktif. Selain itu kelemahan lain dari mobile VCT adalah partisipan tidak langsung mendapatkan akses layanan Anti Retroviral Therapy (ART) bila terdiagnosis positif HIV. Untuk itu sangat penting bagi pengelola program berupaya meningkatkan akses penasun secara langsung dengan memanfaatkan layanan tes HIV di klinik VCT dibandingkan mobile VCT.

Dari paparan di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian guna mengeksplorasi pengalaman, motivasi dan hambatan yang dialami penasun dalam memanfaatkan layanan VCT dan CST, informasi ini kemudian dapat digunakan dalam meningkatkan pemanfaatan layanan voluntary counseling and

testing (VCT) dan care support and treatment (CST) oleh pengguna napza suntik

di Kabupaten Lombok Timur - NTB.

1.2 Rumusan Masalah

(23)

7

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengalaman, motivasi dan hambatan pengguna napza suntik dalam pemanfaatan layanan VCT dan atau CST oleh pengguna napza suntik di Kabupaten Lombok Timur - NTB.

1.3.2 Tujuan Khusus

Mengetahui secara mendalam :

1. Pengalaman penasun dalam memanfaatkan layanan VCT dan atau CST 2. Motivasi penasun dalam memanfaatkan layanan VCT dan atau CST 3. Hambatan penasun dalam memanfaatkan layanan VCT dan atau CST

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan serta informasi bagi peneliti selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Referensi

Dokumen terkait