• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI MOLEKULER KERAGAMAN TANAMAN MABAI (Pongamia pinnata) DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERBANYAKAN IN VITRO UNTUK PENYEDIAAN BAHAN BAKU BIOFUEL MOLECULER IDENTIFICATION of Pongamia pinnata VARIABILITY for BIOFUELS MATERIAL SUPPLY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IDENTIFIKASI MOLEKULER KERAGAMAN TANAMAN MABAI (Pongamia pinnata) DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERBANYAKAN IN VITRO UNTUK PENYEDIAAN BAHAN BAKU BIOFUEL MOLECULER IDENTIFICATION of Pongamia pinnata VARIABILITY for BIOFUELS MATERIAL SUPPLY."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI MOLEKULER KERAGAMAN TANAMAN MABAI (Pongamia pinnata) DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERBANYAKAN IN VITRO

UNTUK PENYEDIAAN BAHAN BAKU BIOFUEL

ABSTRAK

Ahmad Yunus, Samanhudi, Amalia T. Sakya, Muji Rahayu Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Eksplorasi sumber-sumber bahan bakar nabati dari tumbuhan perlu dikembangkan untuk menyediakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan. Informasi keragaman genetik mabai (Pongamia pinnata) sangat diperlukan untuk mendukung program pemuliaan tanaman dan upaya pengembangan tanaman tersebut. Penanda genetik Inter Simple Sequence Repeats (ISSR) dapat meningkatkan efisiensi pada tahap awal seleksi dan emmpersingkat waktu yang diperlukan untuk pemuliaan tanaman mabai. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi genetik tanaman mabai secara molekuler (DNA) dengan menggunakan metode SSR.

Penelitian lapangan dilaksanakan di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Maluku. Penelitian laboratorium dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tanaman dan Bioteknologi Pertanian Fakultas Pertanian, Laboratorium Sentral UNS Surakarta dan Laboratorium Pusat Kajian Buah Tropika IPB. Penelitian dilaksanakan mulai bulan April - Oktober 2010.

Pengambilan sampel dilakukan secara acak di wilayah Jawa, Sumatra, Maluku dan Sulawesi. Penelitian dilakukan pada 16 aksesi mabai dengan menggunakan 6 primer yaitu PKBT2, PKBT3, PKBT4, PKBT6, PKBT7 dan PKBT9. Pola pita DNA dianalisis menggunakan analisis gerombol dengan teknik berhierarki dalam program NTSYS versi 2.10 dengan metode SAHN. Selanjutnya pengelompokan ditampilakan dalam bentuk dendogram.

Dari Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) amplifikasi DNA terhadap 16 aksesi tanaman mabai dengan menggunakan primer PKBT 2, PKBT3, PKBT4, PKBT6, PKBT7 dan PKBT9 menghasilkan 3 lokus DNA hingga 8 lokus DNA dengan ukuran sekitar 100 bp sampai dengan 1500 bp; (2). Hasil dendogram menunjukkan bahwa 16 aksesi mabai yang digunakan untuk analisis ISSR memiliki kemiripan 73%. Pada tingkat kemiripan tersebut, 16 aksesi mabai dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar yaitu kelompok A meliputi aksesi A1, A2, A3 dan P4. Kelompok B meliputi aksesi A4, M3, B2, Y1, Y2, Y3 dan Y4, sedangkan kelompok C meliputi aksesi P1, P2, P3, M1 dan M2.

(2)

MOLECULER IDENTIFICATION of Pongamia pinnata VARIABILITY for BIOFUELS MATERIAL SUPPLY

Ahmad Yunus, Samanhudi, Amalia T. Sakya, Muji Rahayu Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

ABSTRACT

Exploration of biofuel sources from plant need developed for supply of alternative energy. Information of genetic diversity in Pongamia pinnata is necessary to support breeding programs and efforts conservation. Inter Simple Sequence Repeats (ISSR) marker could enhance the efficiency of early selection stage and reduce time consuming in P. Pinnata breeding. The research aims to get the kind of P. pinnata genetic information by moleculer using ISSR method.

Field research was conducted in the Java, Sumatra, Sulawesi and Maluku. Laboratory research was conducted on Plant Physiology and Agricultural Biotechnology Laboratory Faculty of Agriculture, Central Laboratory UNS Surakarta and Study Center of Tropic Fruit Laboratory, IPB. The study was conducted from April – October 2010.

Sampling is taken randomly in Java, Sumatra, Sulawesi and Maluku. Sixteen accession were amplified by six ISSR primers, i.e. PKBT2, PKBT3, PKBT4, PKBT6, PKBT7 dan PKBT9. The result of ISSR analyzed by hierarchial cluster analysis of NTSYS version 2.10 with SAHN method. The final resuld show as dendogram.

From the results can be concluded that (1) DNA amplification with sixteen accession use PKBT 2, PKBT3, PKBT4, PKBT6, PKBT7, PKBT9 primers get 3 loci untuk 8 loci with size from 100 bp until 1500 bp. (2) Dendogram showed 16 accesion of P.pinnata have 73% similarities level and produced three groups, i.e. Group A were A1, A2, A3, P4 accesion, group B were A4, M3, B2, Y1, Y2, Y3,Y4 accesion and group C were P1, P2, P3, M1, M2 accesion.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis korelasi linier sederhana, diketahui bahwa aktivitas enzim katepsin dan kolagenase memiliki hubungan yang sangat erat dengan nilai organoleptik ikan bandeng P,

Pada Gambar 1.1 tersebut tampak bahwa sinar alfa dan beta dibelokkan dalam pengaruh medan magnet B. Hal ini disebabkan sinar alfa dan beta adalah zarah

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel independent (bebas) yaitu Faktor Demografi (jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,

Kemudian dari interfaces ethernet 2, akan terhubung langsung dengan port 1 yang ada pada Switch LAN Setda, dimana Switch LAN Setda akan meneruskan layanan

Para pihak sebelumnya telah sepakat untuk menyerahkan penyelesaian sengketa atau perselisihannya yang mungkin akan terjadi di kemudian hari kepada lembaga arbitrase seperti ini

Bentuk onomatope tiga silabel atau lebih (multisilabel) seperti tiruan bunyi hehehe, wakakakakkakakakaka, huhuhuhu, xixixixi, dll. Fungsi onomatope dalam novel

P: Selama dadi janda, njenengan memenuhi kebutuhan ekonomi lan kebutuhan kagem keluarga njenengan pripun carane?. I: Caraku golek penghasilan sebagai tulang punggung yaiku

Tanaman Tebu (Saccarum Oficinarum) merupakan tanaman perkebunan semusim, yang mempunyai sifat tersendiri sebab didalam batangnya terdapat zat gula. Tebu termasuk