KRIM ANTI KERUT DAN MELASMA, PASTA DAN MIKROENKAPSULASI TASTE ENHANCER UMAMI SERTA BIODIESEL SEBAGAI PRODUK TURUNAN VIRGIN SESAME OIL
(VSO)
Abstrak
Prof. Ir. Sri Handajani, MS. Ph.D1), Prasetyadi Mawardi, dr. SpKK2), Dra. Suhartinah, M.Si., Apt. 3)Lia Umi Khasanah, ST. MT1).
1)
Staf Pengajar Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian UNS Surakarta 2)
Bagian Kulit RSUD Dr Muwardi Surakarta
3) Staf pengajar Fakultas Farmasi Universitas Setya Budi Surakarta
Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan krim anti kerut (aging) dan melasma dari minyak wijen VSO berbahan baku wijen lokal pada berbagai variasi ratio minyak wijen VSO dan beeswax 7/1, 5/1, dan 4/1. Kualitas krim diuji dengan uji daya sebar, viscositas, pH dan uji kelengketan. Sedangkan manfaat krim dalam upaya penanganan aging dilakukan dengan uji klinis terhadap pasien (34 sampel). Juga akan dikaji produk fermentasi bungkil wijen sebagai flavoring agent atau taste enhancer. Fermentasi dilakukan selama 60 jam dengan variasi penambahan rempah (daun jeruk purut dan kemangi).
Dari hasil penelitian formulasi krim berbahan baku VSO didapatkan Formula I dan Formula II semuanya layak digunakan menurut selera konsumen. Formula I yang secara fisik lebih cair lebih mudah digunakan, tetapi penyimpanannya kurang praktis bila didalam pot kosmetik, karena mudah tumpah. Sehingga lebih baik dikemas dalam botol kosmetik. Untuk Formula II layak dipakai dan mudah penyimpanannya. Formula III kurang layak karena terlalu keras, bila dioleskan di kulit daya sebarnya tidak mudah merata.
Untuk uji klinis penggunaan krim didapatkan adanya penuruanan indeks elastin pada kelompok A (plasebo) maupun kelompok B (krim VSO) pada masing-masing region penelitian yaitu region Frontalis (Dahi), Parietalis Kanan (Pelipis Kanan) dan Parietalis Kiri (Pelipis Kiri). Penurunan indeks elastin pada dahi cukup besar dijumpai pada kelompok B dibanding kelompok A masing-masing adalah 46.8 % untuk kelompok A dan 80.3 % untuk kelompok B. Demikian juga pada pelipis kanan dijumpai perbedaan penurunan indeks elastin pada masing-masing kelompok yaitu 38.4 % pada kelompok A dan 80.3 % pada kelompok B. Sedangkan penurunan indeks elastin pada pelipis kiri masing-masing adalah 30.8 % pada kelompok A dan 73.7 % pada kelompok B.
kesukaan menunjukkan bahwa perlakuan dengan penambahan rempah memberikan nilai keseluruhan yang lebih tinggi. Taste enhancer pasta umami dengan penambahan kemangi dan daun jeruk purut tidak memberikan beda nyata. Produk tersebut mempunyai kadar air 65 – 68 %, aktivitas antioksidan 20 – 22 % dan kandungan asam glutamat 2267 – 2306 mg/100g.
