39 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan berbentuk Penelitian latihan, untuk itu peneliti mempersiapkan setting penelitian berupa keterangan subjek penelitian, objek penelitian, lokasi penelitian dan waktu penelitian. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai setting penelitian diantaranya:
1. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilakukan secara 16× pertemuan dengan kurang lebih sekitar 6 minggu pelaksanaannya. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Raka (2015), penelitian yang dilakukannya berlangsung kurang lebih 6 minggu dengan 16× pertemuan di tambah 2× pertemuan untuk pre test dan post test, jadi keseluruhanya ada 18× pertemuan dengan 1 minggunya itu ada 3× pertemuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Maglischo (2003) yaitu dikutip oleh Purnomo (2009: 53) bahwa latihan akan menunjukan perubahan yang signifikan setelah 6-8 minggu berlatih.
2. Lokasi penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di lapangan Tambakan Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat pada pemain SSB Tambakan Putra.
3.2 Metode atau Desain Penelitian
Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar di mana siswa melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati dan mengalami prosesnya, membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya, kemudian hasil pengamatan dan percobaan tersebut disampaikan ke kelas untuk dievaluasi bersama. Menurut Hamdayana (2016), metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang
dipelajari. Melalui metode eksperimen siswa diberi kesempatan untuk belajar sendiri, mengeksplor lingkungan berdasarkan eksperimen yang dilakukan, mengamati suatu objek atau suatu fenomena. Penelitian ini bertujuan Untuk membuktikan pengaruh latihan dengan menggunakan metode latihan zig-zag terhadap peningkatan kelincahan menggiring bola (dribbling). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pretest- posttest design, (Suharsimi Arikunto, 2010: 349-357). Adapun desain dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tes
Gambar 3.1 Desain Penelitian sumber : Arikunto (2010: 349-357)
Keterangan:
Pre Test : Tes awal keterampilan dribbling yang dilakukan sebelum subyek mendapatkan perlakuan (treatment).
T1 : Perlakuan (treatment) yang menggunakan metode latihan lari zig-zag.
Post Test : Tes terakhir keterampilan dribbling yang dilakukan setelah subyek mendapat perlakuan eksperimen.
3.3 Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Burhan Nurgiyantoro, dkk (2004: 20-21) populasi adalah keseluruhan anggota subjek penelitian yang memiliki kesamaan karakteristik. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemain Sepakbola SSB Tambakan Putra yang berjumlah 30 orang.
2. Sampel
Burhan Nurgiyantoro, dkk (2004: 21) menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang kemudian dijadikan sumber data.
Sampel dari penelitian adalah pemain SSB Tambakan Putra. Dalam penelitian ini, dari populasi 30 orang pemain dipilih 20 orang pemain dengan cara pengambilan sampel dilakukan secara sampel bertujuan
TI Postest
Pretest
(purposive sample), Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel di mana peneliti mengandalkan penilaiannya sendiri ketika memilih anggota populasi untuk berpartisipasi dalam penelitian. Adapun pendapat menurut Notoatmodjo (2010) Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas suatu pertimbangan, seperti ciri- ciri atau sifat-sifat suatu populasi. untuk kriteriaya adalah sebagai berikut:
1. Keaktifan mengikuti latihan rutin di SSB Tambakan Putra minimal 3 kali setiap minggu.
2. Sudah pernah mengikuti/memperkuat tim SSB Tambakan Putra dalam beberapa kejuaraan/kompetisi.
3. Sanggup mengikuti program latihan selama 16 kali pertemuan dengan maksimal 20% atau 3 kali diizinkan tidak hadir mengikuti latihan.
4. Sampel yang di ambil yaitu pemain SSB Tambakan Putra yang berumur 10-12 tahun.
3.4 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
Menurut Suharsini Arikunto (2010 : 192) “ instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode”. Alat tersebut memenuhi persyaratan akademis, yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel.
1. Instrumen tes
Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes. Alat bantu yang digunakan untuk mengukur teknik keterampilan menggiring bola (dribbling) adalah stopwatch.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang disusun oleh Subagyo Irianto, dkk yang mempunyai validitas 0,779 dan reliabilitas sebesar 0,559.
Dibawah ini adalah gambar instrumen teknik keterampilan menggiring bola (dribbling) Subagyo Irianto, dkk yang dikembangkan untuk mengukur teknik drilbbling.
Gambar 3.2 Instrumen Dribbling Sumber: Subagyo Irianto, dkk. (2010:3)
Menurut Subagyo Irianto, dkk. (2010: 4-5) tahapan pelaksanaan tes menggiring bola (dribbling) sebagai berikut:
Keterangan:
a) Peralatan
1) Lapangan sepakbola
2) Pancang besi yang diberi peralon 8 buah dengan panjang minimal 1,5 meter.
3) 1 buah bola 4) Stopwatch 5) Kapur 6) Alat tulis
7) Meteran panjang b) Pelaksanaan.
1) Bola diletakkan 1 meter dari pancang pertama (garis start).
2) Pemain bersiap di posisi start.
3) Setelah mendengarkan aba-aba dari testor “ya”, pemain memulai menggiring bola melewati kedelapan pancang, bila ada kesalahan (ada pancang yang belum dilewati) maka harus di ulangi di mana kesalahan terjadi, sehingga testi menggiring bola melewati pancang berurutan dan kembali menuju garis finish.
4) Diperkenakan menggiring bola dengan salah satu kaki atau kedua kaki secara bergantian.
5) Stopwatch dihidupkan saat aba-aba atau tanda “ya” dan dimatikan saat testi dan bola melewati garis finish
6) Setiap anak melakukan 2 kali dan diambil waktu yang terbaik.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes dribbling bola melewati pancang. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data Pre-test dribbling bola melewati pancang sebelum sampel diberikan perlakuan/treatment, dan data Post-test setelah sampel diberikan perlakuan/treatment dengan menggunakan metode latihan zig- zag.
Program latihan yang dilakukan selama hampir 2 bulan, selama 16
kali pemberian treatment, latihan dilakukan tiga kali dalam satu minggu, yaitu hari selasa, kamis, minggu mulai pukul 15.00-17.00 WIB.
1. Pretest (Tes awal)
Pengukuran pertama dilakukan sebelum subjek diberi perlakuan (treatment), subjek diberikan tes berupa menggiring bola zig-zag lurus.
2. Treatment (Perlakuan)
Menurut Harsono (2015 : 50) Latihan (training) adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya.
Prinsip ini mengatakan bahwa beban latihan yang di berikan kepada atlet haruslah secara periodik dan progresif ditingkatkan Alhadist, dkk (2021 : 7).
Program latihan yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu sesuai dengan program latihan yang sudah dilakukan oleh Raka (2015). Berikut rencana program yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Program Latihan
RENCANA PROGRAM LATIHAN PER SESI / HARI
N0 Hari Sesi Set Repitisi Recovery Formasi Catatan
1. MINGGU Pre test
- - - Tes keterampilan
Melakukan tes awal keterampilan dribbling dengan menggunakan instrumen yang di ambil dari Subagyo Irianto, dkk.
(2010:3) 2. SELASA 1 3 set 10 rep/set 2 menit
Melakukan gerakan zig- zag tanpa bola. setelah sampai garis
3 KAMIS 2 3 set 10 rep/set 2 menit
finish dilanjutkanpemain lain.
4. MINGGU 3 3 set 15 rep/set 2 menit
Melakukan gerakan zig- zag tanpa bola. setelah sampai garis finish dilanjutkan pemain lain.
5. SELASA 4 4 set 10 rep/set 2 menit
Melakukan gerakan zig- zag tanpa bola. setelah sampai garis finish dilanjutkan pemain lain.
6. KAMIS 5 4 set 10 rep/set 2 menit
7. MINGGU 6 3 set 15 rep/set 90 detik
Melakukan gerakan zig- zag tanpa bola. setelah sampai garis finish dilanjutkan pemain lain.
8. SELASA 7 4 set 10 rep/set 90 detik
Melakukan gerakan zig- zag tanpa bola. setelah sampai garis finish dilanjutkan pemain lain.
9. KAMIS 8 4 set 10 rep/set 90 detik
10. MINGGU 9 5 set 15 rep/set 2 menit
Melakukan gerakan zig- zag tanpa bola. setelah sampai garis finish dilanjutkan pemain lain.
11. SELASA 10 5 set 15 rep/set 2 menit
Melakukan gerakan zig-
12. KAMIS 11 5 set 15 rep/set 2 menit
zag tanpa bola. setelah sampai garis finish dilanjutkan pemain lain.
13. MINGGU 12 5 set 20 rep/set 90 detik
Melakukan gerakan zig- zag tanpa bola. setelah sampai garis finish dilanjutkan pemain lain.
14. SELASA 13 5 set 20 rep/set 2 menit
Melakukan gerakan zig- zag tanpa bola. setelah sampai garis finish dilanjutkan pemain lain.
15. KAMIS 14 5 set 20 rep/set 2 menit 16. MINGGU 15 5 set 20 rep/set 2 menit
17. SELASA 16 6 set 15 rep/set 90 detik
Melakukan gerakan zig- zag tanpa bola. setelah sampai garis finish dilanjutkan pemain lain.
18. KAMIS Post test
- - - Tes terakhir
keterampilan
Melakukan tes akhir keterampilan dribbling dengan menggunakan instrumen yang di ambil dari Subagyo Irianto, dkk.
(2010:3) Sumber : Raka (2015)
3. Postest (Tes akhir)
Pengukuran kedua dilakukan setelah subjek diberi perlakuan (treatment)
selama 16 kali pertemuan, pelaksanaan tes sama seperti tes awal yaitu menggiring bola zig-zag lurus.
3.6 Teknik Analisis Data
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji prasyarat. Pengujian data hasil pengukuran yang berhubungan dengan hasil penelitian bertujuan untuk membantu analisis agar menjadi lebih baik.
Untuk itu dalam penelitian ini akan dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data.
1. Uji Prasyarat Analisis a) Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Pengujian dilakukan tergantung variabel yang akan diolah. Pengujian normalitas sebaran data menggunakan Kolmogorov- Smirnov dengan bantuan SPSS 28. Menurut metode Kolmogorov Smirnov, kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
1) Jika signifikansi di bawah 0.05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.
2) Jika signifikansi di atas 0.05 maka berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku, berarti data tersebut normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui sebaran data yang akan dianalisis, selain itu untuk mengetahui homogen tidaknya sampel yang berasal dari populasi. Pengujian menggunakan uji chi- square dari data pre-test dan post-test pada eksperimen dengan dibantu program SPSS 28.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan uji-t dengan menggunakan bantuan program SPSS 28, apabila nilai t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ha ditolak, jika t hitung lebih besar dibanding t tabel maka Ha diterima. Uji
hipotesis dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS 28.