• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA TAHUNAN RSUP RATATOTOK BUYAT TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA TAHUNAN RSUP RATATOTOK BUYAT TAHUN 2020"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KERJA TAHUNAN

RSUP RATATOTOK BUYAT

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur Kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya dapat menyelesaikan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) RSUP Ratatotok Buyat Tahun 2020. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ini disusun sebagai pedoman serta pengawasan dalam pencapaian sasaran dan target indikator kinerja tahun 2020.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ini disusun berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) RSUP Ratatotok Buyat Tahun 2020 – 2024. Rencana Kinerja Tahunan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada semua pihak untuk dipergunakan sebagai bahan evaluasi, perencanaan serta tolok ukur dalam pelaksanaan kegiatan Rumah Sakit Umum Pusat Ratatotok Buyat.

Akhir kata, semoga dengan adanya dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ini maka pelaksanaan kegiatan di RSUP Ratatotok Buyat dapat menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien.

Ratatotok, Januari 2020 Direktur

dr. Femi Langi, M.MKes NIP 196509021996032002

(3)

DAFTAR ISI Kata Pengantar ... 1 Daftar Isi ... 2 Bab I Pendahuluan ... 3 A. Latar Belakang ... 3 B. Tujuan ... 3 C. Dasar Hukum ... 3

D. Tugas dan Fungsi ... 4

Bab II Rencana Kinerja Tahunan ... 8

A. Sasaran Strategis ... 8

B. Indikator dan Target Kinerja Tahun 2020 ... 8

C. Pendanaan ... 11

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan tahap penting dalam melaksanakan Rencana Strategis yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi pada capaian kinerja yang diinginkan. Rencana Kinerja Tahunan merupakan dokumen yang berisi target kinerja berupa output dan atau outcome yang ingin diwujudkan pada satu tahun tertentu. Rencana Kinerja Tahunan menuntut konsistensi antara pelaksanaan kegiatan dengan proses dan ketentuan dalam Rencana Strategis sehingga diperlukan kompetensi, profesionalisme, dan disiplin pegawai dilingkungan RSUP Ratatotok Buyat dalam melaksanakan kegiatannya. Oleh karena itu substansi penyusunan Rencana Kinerja Tahunan adalah target setting dari capaian indikator kinerja.

Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menyatakan bahwa dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) adalah tolok ukur untuk mencapai akuntabilitas kinerja instansi, pertanggungjawaban pencapaian visi, misi dan tujuan.

Dalam rangka mengoptimalkan peran RSUP Ratatotok Buyat sebagai unsur pendukung pada pelaksanaan tugas maka perlu disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2020 dengan mengacu pada Rencana Strategis RSUP Ratatotok Buyat Tahun 2020 – 2024.

B. Tujuan

Tujuan disusunnya Rencana Kinerja Tahunan (RKT) RSUP Ratatotok Buyat Tahun 2020 yaitu sebagai acuan bagi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan RSUP Ratatotok Buyat dalam melaksanakan urusan wajib sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Republik Indonesia Nomor 647/MENKES/PER/V/2010 yang kemudian dikeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 62 tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat Ratatotok Buyat.

C. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

d. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan e. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

(5)

f. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sitem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

g. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

h. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 647/MENKES/PER/V/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat Ratatotok Buyat j. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Rumah Sakit Umum Pusat Ratatotok Buyat.

D. TUGAS DAN FUNGSI

RSUP Ratatotok Buyat mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dalam melaksanakan tugas, RSUP Ratatotok Buyat menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana program dan anggaran; b. pengelolaan pelayanan medis;

c. pengelolaan pelayanan penunjang medis; d. pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis; e. pengelolaan pelayanan keperawatan;

f. pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan;

g. pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan;

h. pengelolaan keuangan dan barang milik negara; i. pengelolaan sumber daya manusia;

j. pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat; k. pelaksanaan kerjasama;

l. pengelolaan sistem informasi; m. pelaksanaan urusan umum; dan n. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 62 Tahun 2019 tanggal 18 Oktober 2019 RSUP Ratatotok Buyat dipimpin oleh Direktur dengan susunan organisasi yang terdiri atas :

a. Bidang Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang ;

(6)

c. Bagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Umum.

Bidang Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pelayanan medis, keperawatan, penunjang medis dan penunjang nonmedis.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pelayanan Medik, Keperawataan dan Penunjang menyelenggarakan fungsi :

a. pengelolaan pelayanan medis, keperawatan, penunjang medis dan penunjang nonmedis; dan

b. pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang pelayanan medis, keperawatan, penunjang medis, dan penunjang nonmedis.

Bidang Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang terdiri atas : a. Seksi Pelayanan Medik;

b. Seksi Pelayanan Keperawatan; c. Seksi Pelayanan Penunjang.

(1). Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas melakukan pengelolaan pelayanan dan pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien dibidang pelayanan medis rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat.

(2). Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas melakukan pengelolaan pelayanan dan pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien dibidang pelayanan keperawatan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat.

(3). Seksi Pelayanan Penunjang mempunyai tugas melakukan pengelolaan pelayanan dan pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien dibidang pelayanan penunjang medis dan penunjang nonmedis.

Bagian Perencanaan. Keuangan, dan Barang Milik Negara mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, pengelolaan sistem informasi, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

Dalam melaksanakan tugas, Bagian Perencanaan Keuangan, Perbendaharaan, dan Barang Milik Negara menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran; b. pelaksanaan urusan perbendaharaan;

c. pelaksanaan anggaran;

d. pelaksanaan urusan akuntansi; e. pengelolaan barang milik negara; f. pengelolaan sistem informasi; dan

(7)

g. pemantauan, dan evaluasi, dan pelaporan.

Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Barang Milik Negara terdiri atas : a. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi;

b. Subbagian Perbendaharaan dan Pelaksanaan Anggaran; dan c. Subbagian Akuntansi dan Barang Milik Negara.

(1). Subbagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas meleakukan penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran, pengelolaan sistem informasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

(2) Subbagian Perbendaharaan dan Pelaksanaan Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan dan pelaksanaan anggaran.

(3). Subbagian Akuntansi dan Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan urusan akuntansi dn pengelolaan barang milik negara.

Bagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya manusia, pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan, dan urusan hukum, organisasi, hubungan masyarakat, kerja sama, dan umum.

Dalam melaksanakan tugas, Bagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Umum menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan urusan administrasi sumber daya manusia; b. pelaksanaan perencanaan sumber day manusia;

c. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia; d. pelaksanaan kesejahteraan sumber daya manusia;

e. pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan; f. pelaksanaan urusan hukum;

g. penataan organisasi dan tata laksana; h. pelaksanaan urusan kerja sama;

i. pelaksanaan urusan tata usaha dan kearsipan; dan j. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

Bagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Umum terdiri atas : a. Subbagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Pelatihan; dan b. Subbagian Umum.

(1). Subbagian Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Pelatihan mempunyai tugas

(8)

kesejahteraan sumber daya manusia dan pengelolaan pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan.

(2). Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan hukum, organisasi dan tata laksana, hubungan masyarakat, kerja sama, kemitraan, tata usaha, kearsipan, rumah tangga, dan perlengkapan.

(9)

BAB II

RENCANA KINERJA TAHUNAN

A. SASARAN STRATEGIS

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan penjabaran dari upaya pencapaian indikator kinerja kegiatan yang dapat terukur dan merupakan hasil yang akan dicapai dalam jangka waktu satu tahun anggaran. Adapun sasaran strategis kegiatan pada program RSUP Ratatotok Buyat yang merupakan penjabaran dalam Renstra Tahun 2020 – 2024 sesuai dengan tugas dan fungsi adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya kepuasan stakeholder

2. Terwujudnya pelayanan yang bermutu dan profesional

3. Terwujudnya Rumah Sakit dengan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) 4. Terwujudnya Rumah Sakit berbudaya hijau dan sehat

5. Terwujudnya sistem rujukan yang efektif 6. Terwujudnya budaya kinerja

7. Terpenuhinya sarana prasarana

8. Terpenuhinya jumlah dan kompetensi SDM 9. Terwujudnya peningkatan pendapatan

B. INDIKATOR DAN TARGET KINERJA TAHUN 2020

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang akan dicapai pada Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2020 Rumah Sakit Umum Pusat Ratatotok Buyat yakni sebagai berikut :

Tabel 1

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

No Sasaran Program

/ Kegiatan

Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1. Meningkatnya Kepuasan Pelanggan Persentase Kepuasan Pelanggan Eksternal 85 % Persentase Kepuasan Pelanggan Internal 90 % 2. Terwujudnya Pelayanan yang

Bermutu dan Profesional Akreditasi Versi SNARS (Verifikasi) 15 Standar

3.

Terwujudnya Rumah Sakit dengan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi

(WBK) Pre Assesment WBK kedua oleh pihak terkait

6 Indikator WBK

4. Terwujudnya Rumah Sakit berbudaya hijau dan sehat

Penerapan Gerakan Kantor BERHIAS a. Luas lahan hijau dari sisa lahan RS b. Penggunaan suhu AC 200

70 % 70 %

(10)

Tabel 1

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

No Sasaran Program

/ Kegiatan

Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

5. Terwujudnya Sistem Rujukan yang efektif

Persentase Rujuk Balik ke Puskemas 80 % Persentase Database SISRUTE 75 % 6. Terwujudnya Budaya Kinerja Persentase penerapan Reward 100 %

Persentase penerapan Punishment 100 % 7. Terpenuhinya Sarana Prasarana Persentase Pemenuhan Sarana Prasarana sesuai

perencanaan 100 %

8. Terpenuhinya Jumlah dan

Kompetensi SDM Persentase Dokter Spesialis sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) RS Kelas C 80 % Persentase Dokter Umum dan Dokter Gigi 75 % Persentase SDM yang mengikuti pelatihan 20 Jam 60 % 9. Terwujudnya Peningkatan

Pendapatan Persentase Peningkatan Pendapatan 10 %

Adapun Definisi Operasional Indikator Kinerja kegiatan adalah :

1. Persentase kepuasan pelanggan ekternal adalah angka kepuasan pasien/keluarga pasien yang diukur dari hasil survei dengan menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

2. Persentase kepuasan pelanggan internal adalah tingkat penerimaan terhadap kondisi yang berhubungan dengan klaim dan lingkungan kerja, beban kerja, kepemimpinan, karier dan kesejahteraan. Tingkat kepuasan diukur dengan menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

3. Akreditasi versi SNARS adalah penilaian terhadap dokumen Rumah Sakit yang mengacu pada Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

4. Pre Assesment Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah pra penilaian internal yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan

5. Penerapan Gerakan Kantor Berhias adalah penggunaan atau pemanfaatan lahan hijau yang ada di Rumah Sakit sedangkan penggunaan suhu AC adalah pemakaian AC di ruangan-ruangan yang sudah ditentukan suhunya yakni 20

(11)

6. Persentase rujuk balik ke Puskesmas adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita di Fasilitas Kesehatan atas rekomendasi/rujukan dari Dokter Spesialis/Sub Spesialis yang merawat.

7. Persentase database Sisrute adalah jumlah data yang disimpan dan diakses secara elektronik dari Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) yang ada di fasilitas Kesehatan. 8. Persentase penerapan reward adalah sikap profesional yang ditunjukkan oleh anggota

organisasi dalam bentuk kerjasama tim. Indeks diperoleh berdasarkan penilaian kinerja pegawai

9. Persentase penerapan punishment adalah sikap yang diambil oleh anggota organisasi dan diberikan kepada pegawai yang melanggar aturan disiplin yang telah ditetapkan 10. Persentase pemenuhan sarana prasarana sesuai perencanaan adalah berdasarkan

usulan kebutuhan unit kerja yang telah direkap

11. Persentase Dokter Spesialis sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) RS kelas C adalah ketersediaan Dokter Spesialis yang harus dimiliki RS Kelas C adalah 4 (empat) Dokter Spesialis Dasar yaitu Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Dokter Spesialis Anak dan Dokter Spesialis Bedah dan ditambah dengan Dokter Spesialis Anestesi

12. Persentase Dokter Umum dan Dokter Gigi adalah ketersediaan Dokter Umum dan Dokter Gigi di pelayanan medik dasar minimal harus ada 9 (sembilan) orang Dokter Umum dan 2 (dua) orang Dokter Gigi sebagai tenaga tetap

13. Persentase SDM yang mengikuti Pelatihan 20 Jam adalah SDM yang telah mengikuti pelatihan sesuai dengan kompetensinya

14. Persentase Peningkatan Pendapatan adaah meningkatnya jumlah pendapatan PNBP tahun berjalan berdasarkan aktivitas PNBP terhadap pendapatan PNBP tahun sebelumnya

Selain Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai Rumah Sakit Vertikal juga menggunakan Indikator Kinerja Terpilih (IKT) yang telah ditetapkan pada tahun 2020 sebagai berikut :

Tabel 2

INDIKATOR KINERJA TERPILIH (IKT)

No Sasaran Program

/ Kegiatan

Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1. Peningkatan Mutu Pelayanan Persentase jumlah kunjungan RS 10 % Persentase jumlah kunjungan Rawat Jalan 10 % Persentase jumlah kunjungan IGD 10 %

(12)

Tabel 2

INDIKATOR KINERJA TERPILIH (IKT)

No Sasaran Program

/ Kegiatan

Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

Persentase jumlah kunjungan Rawat Inap 10 % Persentase kanaikan BOR 10 % Kepatuhan terhadap Clinical Pathway 100 % Ketepatan Identifikasi Pasien 100 % Persentase keselamatan operasi (sign in, time out, sign

out)

100 %

Waktu Lapor Hasil Test Kritis Laboratorium ≤ 15 Menit

100 %

Kepatuhan Penggunaan Fornas ≤ 75 % Persentase Kejadian Pasien Jatuh 0 % Infeksi Daerah Operasi (IDO) 1-2 % Cuci Tangan (Hand Hygiene) 100 % Kecepatan Respon terhadap Komplain (KRK) dalam

waktu 1x24 Jam 90 %

Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤ 60 Menit 100 % Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (WTOJ) ≤

30 Menit

90 %

Pengembalian RM Lengkap Dalam Waktu 2x24 Jam 75 % Persentase pemenuhan kebutuhan obat sesuai

Rencana Kebutuhan Obat (RKO)

80 %

Waktu Tanggap Operasi Sectio Caesarea (SC)

Emergency ≤ 60 Menit

2. Peningkatan Mutu Asuhan Keperawatan

Terlaksananya Asuhan Keperawatan 100 %

C. PENDANAAN

Dalam upaya untuk mencapai target indikator kinerja RSUP Ratatotok Buyat tahun 2020 perlu sumber dana, baik sumber dana untuk kegiatan utama dan atau kegiatan pendukung tercapainya indikator kinerja yang telah ditetapkan. Adapun jumlah anggara untuk mendukung pelasanaan tugas tersebut sebesar Rp. 46.916.856.000,-

(13)

BAB III

PENUTUP

Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) RSUP Ratatotok Buyat Tahun 2020 merupakan salah satu upaya untuk menciptakan arah yang lebih jelas dalam pelaksanaan kegiatan, target kerja yang lebih terukur serta pengelolaan sumber daya yang lebif efektif dalam uaya mencapai sasaran dan tujuan RSUP Ratatotok Buyat. Rencana Kinerja Tahunan disusun secara koordinasi dari masing-masing unit dan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tercapai efisiensi dan peningkatan kinerja.

Dengan tersusunnya Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ini, diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas dan transparan atas pelaksanaan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh RSUP Ratatotok Buyat pada Tahun 2020.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai ekonomi erosi di hulu Sub DAS Keduang merupakan penjumlahan dari biaya ganti tanah dan biaya unsur hara yang hilang akibat erosi.. Dari hasil analisis dapat diketahui

Sedangkan persepsi negatif terjadi karena adanya stimulus yang negatif (kurang baik) yang diterima atau ditangkap oleh panca indera individu. Misalnya, seseorang yang

Tetapi, pada konsentrasi asam sulfat yang lebih tinggi (2,5 M), kenaikan temperatur dari 110°C hingga 120°C dapat meningkatkan kadar glukosa, sedangkan pada

Tahun 2020 merupakan tahun kelima dalam periode RPJMD Kabupaten Way Kanan dan Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2016 –2021 sehingga Rencana Kinerja Tahunan

10) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada Direktur Utama dan

Karena usaha sewa tersebut adalah usaha yang dilakukan dan dijalani oleh pihak bank dan nasabah, yang mana dalam hal ini nasabah sebagai penyewa dan bank

Dengan fakta bahwa 85% dari seluruh data digital yang ada di dunia merupakan jenis data baru yang belum terstruktur (Meyer, 2011), terdapat kebutuhan yang besar

LAKIP RSUP Ratatotok Buyat Tahun 2016 Page 3 Ratatotok Buyat, Prosentase Implementasi Perjanjian Kerja Sama sebesar 80% dari target 100%, Prosentase Unit Kerja yang