Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work
non-commercially, as long as you credit the origin creator
and license it on your new creations under the identical
terms.
BAB III
PELAKSANAAN KERJA MAGANG
3.1 Kedudukan dan Koordinasi
Pelaksanaa kerja magang dilaksanakan di PT Bintang Mandiri Konsultama yang beralamat di Ruko Melati Mas Square Blok A No. 26, Serpong Utara, Tangerang Selatan. Posisi yang ditempati selama kerja magang adalah sebagai accounting staff.
Tugas accounting staff adalah membantu tugas-tugas yang diberikan oleh senior accounting staff. Selama proses kerja magang, Bapak Khohaeni Wiguna selaku manajer PT Bintang Mandiri Konsultama memberikan bimbingan terkait dengan pekerjaan yang dilakukan.
3.2 Tugas yang Dilakukan
Tugas-tugas yang dilakukan selama kerja magang di PT Bintang Mandiri Konsultama sebagai berikut:
3.2.1 Membuat Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan adalah catatan atas semua penjualan barang dagangan (Weygandt, Kimmel, Kieso, 2015). Tujuan jurnal penjualan adalah untuk mengetahui jumlah penjualan periode 2018. Pembuatan jurnal penjualan periode 2018 dilakukan
untuk PT DBN. Dokumen yang dibutuhkan untuk membuat jurnal penjualan adalah rekapan e-Faktur pajak pengeluaran dalam Ms. Excel periode 2018 yang sudah dibuat oleh PT DBN. Pembuatan jurnal penjualan ini menggunakan Soft GL Microsoft Access. Langkah-langkah pembuatan jurnal sebagai berikut:
1. Senior accounting staff memberikan e-Faktur pajak pengeluaran yang sudah direkap dalam Ms. Excel periode 2018 PT DBN.
2. Membuka Soft GL Microsoft Access, lalu log in dengan memasukan user code dan password.
3. Masuk menu utama Soft GL klik menu transaksi kemudian klik menu jurnal penjualan.
4. Muncul pop up jurnal penjualan yang berisi kolom-kolom lalu input nama customer, jurnal ID, type jurnal, tanggal, mata uang, jenis pajak dan nilai pajak, serta keterangan (no. faktur), dan menginput akun debit (piutang usaha) serta akun kredit (penjualan).
5. Jika menerima pelunasan piutang, maka langkah membuat jurnalnya adalah klik menu transaksi kemudian klik menu jurnal receipt.
6. Muncul pop up jurnal receipt yang berisi kolom-kolom lalu input nama customer, jurnal ID, type jurnal, tanggal, mata uang, jenis pajak dan nilai pajak, serta keterangan, dan menginput akun debit serta akun kredit.
7. Memberikan hasil jurnal penjualan kepada senior accounting staff untuk di periksa kembali.
3.2.2 Pengisian Data SPT PPh Masa Badan
SPT adalah sarana bagi Wajib Pajak di dalam melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang. SPT PPh Masa digunakan untuk melakukan pelaporan atas pembayaran pajak bulanan.
Tujuan pengisian data SPT ini untuk melengkapi form aplikasi SPT Penghasilan Wajib Pajak Badan. Pengisian data SPT dilakukan untuk PT BJT periode 2017.
Dokumen yang dibutuhkan adalah data pengujian SPT berupa memberikan data pengujian SPT berupa Ms. Excel. Langkah-langkah pengisian SPT untuk PT BJT sebagai berikut:
1. Senior accounting staff memberikan memberikan data pengujian SPT berupa Ms. Excel.
2. Membuka aplikasi SPT Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan, log in dengan memasukan username dan password.
3. Muncul menu pada kiri atas aplikasi, klik menu Program lalu pilih Buka SPT yang Ada dan pilih tahun 2017.
4. Klik menu SPT PPh, pilih Lampiran, pilih Formulir 1771-II, input data dari lampiran 2 pengujian SPT.
5. Klik menu SPT PPh, pilih Lampiran, pilih Formulir 1771-IV, klik Jenis Penghasilan Lain-lain lalu input jenis penghasilan, dasar pengenaan pajak (DPP), dan tarif, setelah selesai klik simpan.
6. Klik menu SPT PPh, pilih Lampiran, pilih Formulir 1771-V, klik Baru lalu masukan NPWP, nama alamat, dan jumlah modal pemegang saham dan klik simpan.
7. Memberikan hasil pengisian data kepada senior accounting staff untuk di periksa kembali.
3.2.3 Membuat e-Faktur PPN Keluaran
e-Faktur merupakan aplikasi untuk membuat faktur pajak yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) agar mudah dalam mengelola PPN. PPN keluaran adalah PPN terutang yang wajib dipungut oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP atau JKP. Tujuan membuat e-Faktur adalah untuk melaporkan PPN keluaran kepada DJP. Pembuatan e-Faktur dilakukan untuk PT WSDI periode 2019. Dokumen yang dibutuhkan adalah invoices yang sudah direkap dari PT WSDI. Langkah- langkah membuat e-Faktur untuk PT WSDI sebagai berikut:
1. Senior accounting staff memberikan rekap invoices dalam bentuk Ms. Excel.
2. Membuka aplikasi e-Faktur Pajak DJP lalu log in dengan memasukan username dan password.
3. Muncul menu di sebelah kiri atas aplikasi, klik Faktur, pilih Pajak Keluaran, pilih Administrasi Faktur.
4. Setelah muncul halaman Daftar Faktur Pajak Keluaran, Klik Rekam Faktur, lalu klik Rekam Transaksi, muncul kolom lalu isi kode barang, nama barang, harga satuan, dan jumlah barang, maka harga total, DPP, dan PPN akan muncul. Setelah selesai klik simpan.
5. Memberikan hasil pembuatan e-Faktur PPN Keluaran kepada senior accounting staff untuk di periksa kembali.
3.2.4 Membuat Jurnal Pembelian
Jurnal pembelian adalah catatan atas semua pembelian barang dagangan (Weygandt, Kimmel, Kieso, 2015). Tujuan jurnal pembelian adalah untuk mengetahui jumlah pembelian periode 2018. Pembuatan jurnal pembelian periode 2018 dilakukan untuk PT DBN. Dokumen yang dibutuhkan adalah faktur masukan 2018 dari PT DBN. Pembuatan jurnal pembelian ini menggunakan Soft GL Microsoft Access. Langkah-langkah membuat jurnal pembelian untuk PT DBN sebagai berikut:
1. Senior accounting staff memberikan faktur masukan 2018 PT DBN.
2. Membuka Soft GL Microsoft Access, lalu log in dengan memasukan user code dan password.
3. Masuk menu utama, input data supplier dengan klik menu Data-data, pilih Master Supplier lalu isi kode, nama, dan relasi account supplier.
4. Setelah mengisi data supplier, lalu membuat jurnal pembelian dengan klik menu Transaksi, pilih Jurnal Pembelian, pilih Barang Kena Pajak.
5. Muncul pop up jurnal pembelian yang berisi kolom-kolom lalu input nama supplier, jurnal ID, type jurnal, tanggal, mata uang, jenis pajak dan nilai pajak, nomor faktur serta keterangan barang yang dibeli, dan menginput akun debit (inventaris kantor dan PPN Masukan) serta akun kredit (Hutang).
6. Memberikan hasil jurnal penjualan kepada senior staff accounting untuk di periksa kembali.
3.2.5 Melaporkan SPT PPN Badan
SPT PPN merupakan formulir laporan PPN yang harus diisi dan dilaporkan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) di Indonesia dan disampaikan setiap bulan. Tujuan melaporkan SPT PPN adalah untuk memberikan bukti kepada DJP bahwa PKP sudah memenuhi kewajibannya dalam membayar PPN. Pelaporan SPT PPN Badan dilakukan untuk PT JI periode 2017. Dokumen yang dibutuhkan adalah file SPT dalam bentuk Ms. Excel. SPT PPN dilaporkan melalui website djponline.pajak.go.id.
Langkah-langkah melaporkan SPT PPN sebagai berikut:
1. Buka web browser lalu ketik djponline.pajak.go.id pada kolom pencarian.
2. Setelah tampil halaman pertama website, masukan NPWP dan pin PT JI lalu klik log in.
3. Setelah tampilan halaman kedua website, klik e-Filling lalu klik Buat SPT.
4. Setelah halaman Upload SPT Masa/Tahunan muncul, klik Browser File pada File SPT lalu pilih File SPT PPN PT JI pada komputer, setelah itu klik Start Upload.
5. Pada halaman terakhir Upload berhasil masukan kode verifikasi yang dikirimkan DJP melalui email lalu klik selesai.
3.2.6 Membuat Kode ID e-Billing
Kode ID e-Billing merupakan kode yang didapatkan Wajib Pajak untuk digunakan dalam pembayaran pajak. Kode ID e-Billing dibuat untuk OP Ibu YH periode 2018. Dokumen yang dibutuhkan adalah Daftar Penghasilan Bruto dan Pembayaran PPh Final Berdasarkan PP 46 Tahun 2013. Kode ID e-Billing dibuat
melalui website sse3.pajak.go.id. Langkah-langkah untuk membuat kode ID e-Billing sebagai berikut:
1. Buka web browser lalu ketik sse3.pajak.go.id pada kolom pencarian.
2. Setelah tampil halaman pertama website, masukan NPWP dan pin Ibu YH lalu klik log in.
3. Setelah halaman pertama website muncul, klik Isi Surat Setoran Elektronik (SSE).
4. Setelah halaman form SSE muncul, masukan NPWP, nama, alamat, kota, jenis pajak, jenis setoran, masa pajak, tahun pajak, dan jumlah setor, kemudian klik simpan.
5. Akan muncul 3 (tiga) pop up yang menyatakan data yang diisi sudah benar, klik oke.
6. Setelah selesai membuat kode ID e-Billing akan muncul file Cetakan Kode Billing berupa PDF. File tersebut disimpan untuk nantinya OP membayar pajak kepada DJP.
3.2.7 Membuat e-Faktur PPN Masukan
e-Faktur merupakan aplikasi untuk membuat faktur pajak yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) agar mudah dalam mengelola PPN. PPN masukan adalah PPN yang telah dibayarkan oleh PKP pada saat memperoleh BKP atau JKP.
Tujuan membuat e-Faktur adalah untuk melaporkan PPN masukan kepada DJP. e- Faktur dibuat untuk PT SMS periode 2018 dengan menggunakan aplikasi DJP dan untuk PT GBE periode 2019 melalui website scan.barcodefaktur.com. Dokumen yang
dibutuhkan adalah Faktur Pajak Masukan. Langkah-langkah membuat e-Faktu PPN masukan menggunakan aplikasi DJP sebagai berikut:
1. Senior accounting staff memberikan dokumen Faktur Pajak Masukan PT SMS.
2. Membuka aplikasi e-Faktur Pajak DJP lalu log in dengan memasukan username dan password.
3. Muncul menu di sebelah kiri atas aplikasi, klik Faktur, pilih Pajak Masukan, pilih Administrasi Faktur.
4. Setelah muncul halaman Daftar Faktur Pajak Masukan, klik Rekam Faktur.
5. Akan muncul pop up Rekam Faktur Pajak Masukan lalu isi kolom nomor faktur, NPWP lawan transaksi (supplier), nama lawan transaksi (supplier), tanggal faktur, masa pajak, dan jumlah DPP, maka akan muncul jumlah PPN yang harus dibayar.
6. Setelah semua kolom di isi lalu klik simpan.
7. Memberikan hasil pembuatan e-Faktur PPN Masukan kepada senior accounting staff untuk di periksa kembali.
Langkah-langkah membuat e-Faktu PPN masukan melalui website scan.barcodefaktur.com sebagai berikut:
1. Buka web browser lalu ketik scan.barcodefaktur.com pada kolom pencarian.
2. Setelah muncul halaman log in masukan username dan password PT GBE.
3. Pilih menu Manual Input pada bagian atas webstite.
4. Isi kolom bagian tanggal faktur, nomor faktur, nama lawan transaksi (supplier), alamat lawan transaksi (supplier), NPWP penjual, total DPP, dan total PPN. Setelah selesai klik simpan.
5. Memberikan hasil pembuatan e-Faktur PPN Masukan kepada senior accounting staff untuk di periksa kembali.
3.2.8 Melengkapi SPT Tahunan OP
SPT adalah sarana bagi Wajib Pajak di dalam melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang. SPT Tahunan digunakan untuk pelaporan tahunan pajak. Melengkapi SPT Tahunan untuk OP Bapak AD periode 2018. Dokumen yang dibutuhkan adalah data pengujian 1770S dalam bentuk Ms. Excel. Data pengujian adalah simulasi perhitungan PPh OP yang digunakan untuk menghitung berapa besar PPh yang dibayarkan. Langkah-langkah untuk melengkapi SPT Tahunan Bapak AD sebagai berikut:
1. Senior staff accounting memberikan data pengujian 1770S dan SPT dalam bentuk Ms. Excel.
2. Pilih sheet 1770S pada file SPT lalu isi kolom penghasilan neto dalam Negeri, penghasilan tidak kena pajak, dan PPh terutang (tarif pasal 17 UU PPh) dari data yang berada di file pengujian 1770S .
3. Pilih sheet Lampiran 1 pada file SPT lalu isi kolom daftar pemotong /pemungut PPh oleh pihak lain dan PPh yang ditangguhkan pemerintah dari data yang berada di file pengujian 1770S .
4. Terakhir pilih sheet Lampiran 2 pada file SPT lalu isi daftar harta dan kewajiban/hutang dari data yang berada di file pengujian 1770S .
5. Memberikan hasil melengkapi SPT Tahunan OP kepada senior accounting staff untuk di periksa kembali.
3.2.9 Merekap Transaksi Pengeluaran dan Penerimaan
Merekap transaksi pengeluaran dan penerimaan untuk CV MAP bulan Januari- Juni 2018 dan untuk PT KD bulan September-Desember 2017. Transaksi pengeluaran untuk CV MAP dan PT KD berupa biaya beban operasional dan non operasional sedangkan untuk transaksi penerimaan berupa penjualan dan setoran uang tunai atau modal. Tujuan dibuatnya rekap transaksi pengeluaran dan penerimaan ini untuk mencocokan data dari bank berupa rekening giro atau rekening koran dengan pencatatan laporan keuangan perusahaan. Dokumen yang dibutuhkan adalah rekening giro dan rekening koran. Langkah-langkah merekap transaksi pengeluaran dan penerimaan sebagai berikut:
1. Senior accounting staff memberikan dokumen rekening giro dan rekening koran.
2. Menyiapkan format rekapitulasi di Ms. Excel yang berisi kolom nomor, tanggal transaksi, debit, kredit, keterangan transaksi, dan saldo.
3. Menginput transaksi dari rekening giro dan rekening koran ke Ms. Excel.
4. Memberikan hasil rekapitulasi kepada senior accounting staff untuk di periksa kembali.
3.2.10 Perhitungan Penyusutan Aset
Menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan, 2017 penyusutan merupakan Tujuan perhitungan penyusutan untuk mengetahui nilai penyusutan pada periode 2018. konsep alokasi harga perolehan harta tetap berwujud. Perhitungan penyusutan dilakukan dengan cara fiskal untuk harta kelompok 1 (satu) dan 2 (dua). Perhitungan penyusutan dilakukan untuk PT AJ periode 2018. Dokumen yang dibutuhkan adalah daftar harta dari SPT periode 2017. Langkah-langkah menghitung penyusutan sebagai berikut:
1. Senior accounting staff memberikan daftar harta dari SPT periode 2017 dan file Ms. Excel yang sudah berformat untuk menghitung penyusutan.
2. Pada Ms. Excel terdapat kolom nomor, kelompok harta, jenis harta, tanggal perolehan, harga perolehan, nilai sisa buku fiskal, penyusutan, dan formula perhitungan penyusutan (tahun diperoleh sampai tahun masa manfaat habis dan penyusutan) lalu isi semua kolom berdasarkan daftar harta pada SPT periode 2017.
3. Untuk mengisi kolom formula perhitungan penyusutan pada kolom setiap tahunnya diisi dengan memasukan rumus perhitungan penyusutan fiskal, maka nilai penyusutan akan terhitung secara otomatis.
4. Memberikan hasil perhitungan penyusutan kepada senior accounting staff untuk di periksa kembali.
3.2.11 Pengisian SPT PPh Pasal 23
PPh Pasal 23 mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong PPh pasal 21. Tujuan pengisian SPT PPh pasal 23 adalah untuk dilaporkan kepada DJP melalui pajak online. Pengisian SPT PPh 23 dilakukan untuk PT EMKAHA periode 2018. Dokumen yang dibutuhkan adalah data Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 periode 2018 dari PT EMKAHA. Langkah-langkah pengisian SPT PPh 23 sebagai berikut:
1. Senior accounting staff memberikan data Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 periode 2018
2. Membuka aplikasi SPT Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan, muncul pop up daftar perusahaan, pilih PT EMKAHA. Kemudian log in dengan memasukan username dan password.
3. Muncul menu pada kiri atas aplikasi, klik menu Program lalu pilih Buka SPT yang Ada dan pilih tahun 2018.
4. Klik menu SPT PPh, pilih Lampiran, pilih Formulir 1771-III, klik Baru lalu masukan jenis PPh yang dipotong, cara pembayaran, nomor bukti potong, jenis penghasilan, jumlah penghasilan bruto, PPh yang dipotong, tanggal, NPWP pemotong, serta nama pemotong.
5. Klik simpan, jika sudah berhasil maka data yang dimasukan akan muncul di kolom Lampiran III.
3.3 Uraian Pelaksanaan Kerja Magang
3.3.1 Proses Pelaksanaan
Selama proses kerja magang berlangsung, tugas yang dilakukan berkaitan dengan bidang akuntansi dan pajak. Berikut ini rincian kerja pekerjaan yang dilakukan berdasarkan klien (semua nama perusahaan adalah data yang disamarkan):
3.3.1.1 PT DBN
Tugas yang dilakukan untuk PT DB sebagai berikut:
1. Membuat Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan yang dikerjakan adalah jurnal penjualan PT DBN periode 2018.
Jurnal penjualan dibuat untuk mengetahui jumlah penjualan periode 2018. Langkah pertama dalam membuat jurnal penjualan adalah senior accounting staff memberikan e-Faktur pajak pengeluaran yang sudah direkap dalam Ms. Excel periode 2018 PT DBN. Berikut tampilan rekapan e-Faktur pajak pengeluaran.
Gambar 3.1
Rekapan e-Faktur Pajak Pengeluaran
Sumber: Dokumen Perusahaan
No. Faktur Tanggal Nominal Penjualan
Berdasarkan gambar 3.1 terlihat rekapan e-Faktur pajak keluaran PT DBN periode 2018. Dalam rekapan tersebut terdapat no. faktur 080.002-18.69567456 dengan tanggal transaksi 28 Mei 2018, dan nominal penjualan sebesar Rp 9.964.392.000. Kemudian membuka Soft GL Microsoft Access, lalu log in dengan memasukan user code dan password. Berikut tampilan log in Soft GL Microsoft Access.
Gambar 3.2
Soft GL Microsoft Access
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.2 terlihat tampilan log in, setelah log in, maka akan muncul tampilan menu utama Soft GL. Klik menu transaksi maka akan muncul pop up lalu klik menu jurnal penjualan. Tampilan seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.3
Soft GL Microsoft Access
Sumber:Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.3 terlihat menu transaksi dan setelah di klik akan muncul menu jurnal penjualan. Kemudian klik jurnal penjualan dan akan muncul pop up jurnal penjualan. Dalam pop up jurnal penjualan terdapat kolom-kolom yang harus diisi oleh data customer seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.4
Soft GL Microsoft Access
Pada gambar 3.4 terlihat kolom-kolom yang harus diisi pada jurnal penjualan.
Sumber: Dokumen Perusahaan
Berdasarkan data pada gambar 3.1 diinput ke dalam kolom yang terdapat pada jurnal penjualan seperti pada gambar 3.4. Kolom-kolom tersebut adalah nama customer yaitu PT XXXX, jurnal ID yang berisi tahun jurnal dan urutan jurnal 2018- 01-0000002-JP(m), type jurnal yaitu penjualan lokal dengan tanggal transaksi 28 Mei 2018, mata uang yang dipakai adalah IDR, jenis pajak PPN dengan tarif pajak 10,00%, serta keterangan (no. faktur) 080.002-18.69567456 dengan nominal debit dan kredit sebesar Rp 9.964.392.000. Untuk kolom jenis pajak terisi secara otomatis karena pada kolom type jurnal diisi dengan penjualan lokal, tetapi pada kolom jurnal
PT XXXX
tidak diinput akun PPN keluaran karena transaki tersebut merupakan transaksi penyerahan BKP kepada instansi pemerintahan. Hal tersebut dapat dilihat pada tiga digit awal no.faktur yaitu 080 yang menunjukan bahwa transaksi tersebut mendapatkan fasilitas dibebaskan dari pengenan PPN. Untuk kolom jurnal ID terisi secara otomatis. Data yang diinput telah sesuai dengan gambar 3.1 sehingga dikirim kepada senior accounting staff untuk di review.
2. Membuat Jurnal Penerimaan Piutang
Jurnal penerimaan piutang yang dibuat adalah untuk PT DBN periode 2018.
Jurnal penerimaan piutang dilakukan untuk mengetahui jumlah piutang yang sudah dilunasi oleh customer. Langkah pertama dalam membuat jurnal penerimaan piutang adalah senior accounting staff memberikan rekapan penerimaan piutang dalam Ms.
Excel periode 2018 PT DBN. Berikut tampilan rekapan penerimaan piutang PT DBN periode 2018.
Gambar 3.5
Rekapan Penerimaan Piutang
Sumber: Dokumen Perusahaan
No. Faktur
Tanggal
Pelunasan Nominal Penerimaan Piutang
Berdasarkan gambar 3.5 terlihat rekapan penerimaan piutang PT DBN periode 2018. Dalam rekapan tersebut terdapat no. faktur 020.002-18.69567457 dan 080.002- 18.69567458 atas transaksi yang terjadi pada tanggal transaksi 8 Juni 2018 dengan nominal penerimaan piutang sebesar Rp 4.364.379.370 dan Rp 4.779.895.414,50.
Langkah selanjutnya membuka Soft GL Microsoft Access, lalu log in dengan memasukan user code dan password. Berikut tampilan log in Soft GL Microsoft Access.
Gambar 3.6
Soft GL Microsoft Access
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.6 terlihat tampilan log in, setelah log in, maka akan muncul tampilan menu utama Soft GL. Klik menu transaksi maka akan muncul pop up lalu klik menu jurnal receipt. Tampilan seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.7 Soft GL Microsoft Access
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.7 terlihat menu transaksi dan akan muncul menu jurnal receipt.
Kemudian klik jurnal receipt dan akan muncul pop up jurnal receipt. Dalam pop up jurnal receipt terdapat kolom-kolom yang harus diisi oleh data customer seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.8
Soft GL Microsoft Access
Sumber: Dokumen Perusahaan
PT AAAA
Berdasarkan data pada gambar 3.5 diinput ke dalam kolom yang terdapat pada jurnal receipt seperti pada gambar 3.8. Kolom-kolom tersebut adalah nama customer yaitu PT AAAA, jurnal ID yang berisi tahun jurnal dan urutan jurnal 2018-01- 0000003-JR(m), type jurnal yaitu jurnal receipt dengan tanggal pelunasan 16 Juli 2018, mata uang digunakan adalah IDR, jenis pajak no tax dan tidak ada nilai pajak, serta keterangan (no. faktur) 020.002-18.69567457 dan 080.002-18.69567458 dengan nominal debit dan kredit sebesar Rp 9.144.274.784,50. Data yang diinput telah sesuai dengan gambar 3.5 sehingga dikirim kepada senior accounting staff untuk di review.
Pada kolom jurnal tidak diinput akun PPN keluaran karena transaksi tersebut merupakan transaksi penyerahan BKP kepada instansi pemerintahan. Hal ini dapat dilihat dari tiga digit awal no. faktur yaitu 020 dan 080 yang menunjukan bahwa transaksi tersebut mendapatkan fasilitas dibebaskan dari pengenan PPN.
3. Membuat Jurnal Pembelian
Jurnal pembelian yang dibuat adalah untuk PT DBN periode 2018. Jurnal pembelian dibuat untuk mengetahui jumlah pembelian pada periode 2018. Langkah pertama dalam membuat jurnal pembelian adalah senior accounting staff memberikan dokumen e-Faktur pajak masukan periode 2018 PT DBN. Berikut tampilan dokumen e-Faktur pajak masukan.
Gambar 3.9
e-Faktur Pajak Masukan
Sumber: Dokumen Perusahaan
Berdasarkan gambar 3.9 terlihat dokumen e-Faktur pajak masukan PT DBN periode 2018. Dalam e-Faktur tersebut terdapat no. faktur 010.002-18.24566344 dengan nama supplier yaitu PT YYYY atas transaksi pembelian hammarn, nominal pembelian atau DPP sebesar Rp 1.795.455 dan nominal PPN sebesar Rp 179.546, serta tanggal transaksi 26 Januari 2018. Kemudian membuka Soft GL Microsoft Access, lalu log in dengan memasukan user code dan password. Berikut tampilan log in Soft GL Microsoft Access.
PT YYYY
PT DBN
Gambar 3.10 Soft GL Microsoft Access
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.10 terlihat tampilan log in, setelah log in, maka akan muncul tampilan menu utama Soft GL. Klik menu data-data maka akan muncul pop up kemudian pilih menu master supplier. Tampilan seperti gambar di bawah ini
Gambar 3.11 Soft GL Microsoft Access
Pada gambar 3.11 terlihat tampilan menu data-data. Setelah klik menu master supplier maka terdapat kolom-kolom yang harus diisi. Tampilan seperti gambar di bawah ini.
Sumber: Dokumen Perusahaan
Master Supplier
Gambar 3.12 Soft GL Microsoft Access
Sumber: Dokumen Perusahaan
Berdasarkan data pada gambar 3.9 diinput ke dalam kolom yang terdapat pada data supllier seperti pada gambar 3.12. Kolom-kolom tersebut adalah kode supplier 201 dengan nama supplier PT YYYY, dan relasi account supplier 203002. Kembali ke menu utama lalu klik menu transaksi kemudian pilih jurnal pembelian, pilih barang kena pajak.
Gambar 3.13 Soft GL Microsoft Access
PT YYYY
Pada gambar 3.13 terlihat menu transaksi dan akan muncul menu jurnal pembelian. Kemudian setelah pilih jurnal pembelian, pilih barang kena pajak dan akan muncul pop up jurnal pembelian. Dalam pop up jurnal pembelian terdapat kolom-kolom yang harus diisi oleh data supplier seperti gambar di bawah ini
Gambar 3.14 Soft GL Microsoft Access
Sumber: Dokumen Perusahaan
Berdasarkan data pada gambar 3.9 diinput ke dalam kolom yang terdapat pada jurnal pembelian seperti pada gambar 3.14. Kolom-kolom tersebut adalah nama supplier yaitu PT YYYY, jurnal ID yang berisi tahun jurnal dan urutan jurnal 2018- 02-0000001-JKP(M), type jurnal yaitu pembelian lokal dengan tanggal 16-Januari- 2018, mata uang digunakan adalah IDR, jenis pajak PPN dengan nilai pajak 10,00%, serta no. faktur 010.002-18.24566344 dengan nominal debit pembelian Rp 1.795.455, nominal PPN Rp 179.545,50 dan nominal kredit sebesar Rp 1.975.000,50. Untuk kolom jurnal ID terisi secara otomatis. Data yang diinput telah sesuai dengan gambar 3.9 sehingga dikirim kepada senior accounting staff untuk di review.
PT YYYY
3.3.1.2 PT MAP
Tugas yang dilakukan untuk PT MAP sebagai berikut:
1. Merekap Transaksi Pengeluaran dan Penerimaan
Rekapan transaksi pengeluaran dan penerimaan yang dibuat adalah untuk PT MAP bulan Januari-Juni 2018. Rekapan transaksi pengeluaran dan penerimaan dibuat untuk mencocokan data dari rekening giro dengan pencatatan laporan keuangan perusahaan. Langkah pertama dalam merekap transaksi pengeluaran dan penerimaan adalah Senior accounting staff memberikan dokumen rekening giro seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.15 Rekening Giro
Berdasarkan gambar 3.15 terlihat tampilan rekening giro periode 2018 PT MAP.
Pada rekening giro terdapat saldo awal Rp 78.060.184,02, tanggal transaksi 04 Januari 2018 atas pembayaran dari Showa Indonesia dengan nominal Rp 12.061.500.
Kemudian menyiapkan format rekapitulasi di Ms. Excel seperti pada gambar di bawah ini.
Sumber: Dokumen Perusahaan
Gambar 3.16
Format Rekapitulasi MS. Excel
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.16 terlihat tampilan format rekapitulasi di Ms. Excel.
Berdasarkan data pada gambar 3. 15 diinput ke dalam kolom yang terdapat pada rekapitulasi di Ms. Excel seperti pada gambar 3.16. Kolom-kolom tersebut adalah nomor, tanggal transaksi 04 Januari 2018, keterangan atas pembayaran dari Showa Indonesia, masukan saldo awal sebesar Rp 78.060.184,02 pada kolom saldo, lalu masukan saldo transaksi sebesar Rp 12.061.500,00 pada kolom debit karena transaksi ini mengakibatkan saldo pada bank bertambah, setelah kolom debit diinput maka kolom saldo berubah menjadi Rp 90.121.684,02 nominal ini didapat dari saldo awal ditambah debit dikurangi kredit. Data yang diinput telah sesuai dengan gambar 3.15 sehingga dikirim kepada senior accounting staff untuk di review.
V
PT MAP
3.3.1.3 PT KD
Tugas yang dilakukan untuk PT KD sebagai berikut:
1. Merekap Transaksi Pengeluaran dan Penerimaan
Rekapan transaksi pengeluaran dan penerimaan yang dibuat adalah untuk PT KD bulan September-Desember 2017. Rekapan transaksi pengeluaran dan penerimaan dibuat untuk mencocokan data dari rekening koran dengan pencatatan laporan keuangan perusahaan. Langkah pertama dalam merekap transaksi pengeluaran dan penerimaan adalah Senior accounting staff memberikan dokumen rekening koran seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.17 Rekening Koran
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.17 terlihat tampilan rekening koran periode 2017 PT KD. Pada rekening koran terdapat saldo awal Rp 1.294.608.885,84, tanggal transaksi 04 September 2017 atas transaksi pembayaran biaya materai dan setoran tunai dengan nominal Rp 6.000 dan Rp 250.000.000. Kemudian menyiapkan format rekapitulasi di Ms. Excel seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.18
Format Rekapitulasi MS. Excel
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.18 terlihat tampilan format rekapitulasi di Ms. Excel.
Berdasarkan data pada gambar 3.17 diinput ke dalam kolom yang terdapat pada rekapitulasi di Ms. Excel seperti pada gambar 3.18. Kolom-kolom tersebut adalah nomor, tanggal transaksi 04 September 2017 atas transaksi pembayaran materai dan setoran tunai, masukan saldo awal sebesar Rp 1.294.608.885,84, lalu masukan transaksi pembayaran materai sebesar Rp 6.000 pada kolom kredit karena transaksi ini mengakibatkan saldo bank berkurang dan setoran tunai sebesar Rp 250.000.000 pada kolom debit karena transaksi ini mengakibatkan saldo bank bertambah. Data yang diinput telah sesuai dengan gambar 3.17 sehingga dikirim kepada senior accounting staff untuk di review.
PT KD
3.3.1.4 PT EMKAHA
Tugas yang dilakukan untuk PT EMKAHA sebagai berikut:
1. Pengisian SPT PPh Pasal 23
Pengisian SPT PPh Pasal 23 dilakukan untuk PT EMKAHA periode 2018.
Tujuan pengisian SPT PPh Pasal 23 adalah untuk dilaporkan kepada DJP melalui pajak online. Langkah pertama dalam pengisian SPT PPh Pasal 23 adalah senior accounting staff memberikan data Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 PT EMKAHA.
Tampilan seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.19
Bukti Pemotongan PPh Pasal 23
Sumber: Dokumen Perusahaan
PT ZZZZ
100.035 5.001.750
Berdasarkan gambar 3.19 terlihat tampilan Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 PT EMKAHA. Pada bukti potong tersebut terdapat nomor bukti potong 000196/PPh23 dengan jenis penghasilan adalah jasa lainnya, jumlah penghasilan bruto sebesar Rp 5.001.750, PPh yang dipotong sebesar Rp 100.035, tanggal bukti potong 31 Januari 2018, dan NPWP pemotong. Kemudian buka aplikasi SPT Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan, muncul pop up daftar perusahaan, pilih PT EMKAHA. Tampilan seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.20
Aplikasi SPT Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
Sumber: Dokumen Perusahaan
PT EMKAHA
Tujuan membuat e-Faktur PPN keluaran untuk melaporkan PPN keluaran pada DJP.
Langkah pertama membuat e-Faktur PPN keluaran adalah senior accounting staff memberikan rekap invoices dalam bentuk Ms. Excel. Berikut tampilan rekapan invoices.
Gambar 3.25 Invoice
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.25 terlihat tampilan rekapan invoices dalam bentuk Ms. Excel yang menampilkan nama produk 418/WSD/01/2019 Kapur dengan harga satuan sebesar Rp 960 dan jumlah barang sebanyak 34.884 kg. Langkah selanjutnya membuka aplikasi e-Faktur Pajak DJP lalu log in dengan memasukan username dan password seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.26
Aplikasi e-Faktur Pajak DJP
Sumber: Dokumen Perusahaan Nama Barang PT WSDI
Kepada: PT NNNN
Gambar 3.28
Aplikasi e-Faktur Pajak DJP
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.28 terlihat tampilan pop up Detail Penyerahan Barang/Jasa.
Berdasarkan data pada gambar 3.25 diinput ke dalam kolom yang terdapat pada Detail Penyerahan Barang/Jasa seperti pada gambar 3.28. Kolom-kolom tersebut adalah kode, nama barang yaitu 418/WSD/01/2019 Kapur dengan harga satuan Rp 960, jumlah barang sebanyak 34.884 kg dengan harga total menjadi Rp 33.488.640, harga total terisi otomatis setelah mengisi kolom harga satuan dan jumlah barang, nominal DPP sebesar Rp 33.488.640 dengan PPN sebesar Rp 3.348.864, kolom DPP dan PPN terisi otomatis setelah mengisi kolom harga satuan dan jumlah barang, lalu klik simpan. Data yang diinput telah sesuai dengan gambar 3.25 sehingga dikirim kepada senior accounting staff untuk di review.
3.3.1.6 PT SMS
Tugas yang dilakukan untuk PT SMS sebagai berikut:
1. Membuat e-Faktur PPN Masukan
e-Faktur PPN masukan yang dibuat adalah e-Faktur PPN masukan PT SMS periode 2018. e-Faktur PPN masukan dibuat dengan menggunakan aplikasi DJP.
Tujuan membuat e-Faktur PPN masukan untuk melaporkan PPN masukan pada DJP.
Langkah pertama membuat e-Faktur PPN masukan adalah senior accounting staff memberikan dokumen Faktur Pajak Masukan PT SMS. Berikut tampilan Faktur Pajak Masukan PT SMS.
Gambar 3.29 Faktur Pajak Masukan
Sumber: Dokumen Perusahaan
CV SSSS
PT SMS
Berdasarkan gambar 3.29 terlihat tampilan Faktur Pajak Masukan PT SMS.
Dalam faktur pajak terdapat no.faktur 010.006-18.18659605, NPWP supplier, tanggal faktur 05 November 2018 dengan DPP sebesar Rp 15.072.800 dan PPN sebesar Rp 1.507.280. Langkah selanjutnya adalah membuka aplikasi e-Faktur Pajak DJP lalu log in dengan memasukan username dan password seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.30
Aplikasi e-Faktur Pajak DJP
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.30 terlihat tampilan log in, setelah log in, maka akan muncul menu di sebelah kiri atas aplikasi. Klik Faktur pada menu, pilih Pajak Masukan, pilih Administrasi Faktur lalu klik Rekam e-Faktur. Berikut tampilan menu pada aplikasi.
Gambar 3.31
Aplikasi e-Faktur Pajak DJP
Rekam Faktur
Sumber: Dokumen Perusahaan
Setelah terlihat tampilan seperti gambar 3.31 dan klik Rekam Faktur maka akan muncul pop up Rekam Faktur Pajak Masukan. Dalam Rekam Faktur Pajak Masukan terdapat kolom-kolom yang harus diisi dengan data-data yang ada pada Faktur Pajak Masukan PT WSDI. Berikut tampilan pop up Rekam Faktur Pajak Masukan.
Gambar 3.32
Aplikasi e-Faktur Pajak DJP
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.32 terlihat tampilan pop up Rekam Faktur Pajak Masukan.
Berdasarkan data pada gambar 3.29 diinput ke dalam kolom yang terdapat pada Rekam Faktur Pajak Masukan seperti pada gambar 3.32. Kolom-kolom tersebut adalah nomor faktur 010.006-18.18659605, NPWP lawan transaksi (supplier), nama lawan transaksi (supplier) yaitu CV SSSS, tanggal faktur 05 November 2018, masa
CV SSSS
pajak Januari dan tahun pajak 2019 dengan jumlah DPP sebsar Rp 15.072.800 dan jumlah PPN sebesar Rp 1.507.280. Data yang diinput telah sesuai dengan gambar 3.29 sehingga dikirim kepada senior accounting staff untuk di review.
3.3.1.7 PT JI
Tugas yang dilakukan untuk PT JI sebagai berikut:
1. Melaporkan SPT PPN Badan
Melaporkan SPT PPN Badan dilakukan untuk PT JI periode 2017. Pelaporan SPT PPN Badan ini melalui website DJP yaitu djponline.pajak.go.id. Tujuan melaporkan SPT PPN Badan adalah untuk memberika bukti kepada DJP bahwa PKP sudah memenuhi kewajibannya dalam membayar PPN. Langkah pertama dalam melaporkan SPT PPN Badan membuka web browser lalu masukan alamat djponline.pajak.go.id pada kolom pencarian seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.33 Web Browser
Sumber: Dokumen Perusahaan
djponline.pajak.go.id
Pada gambar 3.33 terlihat tampilan awal website DJP Online setelah memasukan alamat djponline.pajak.go.id pada kolom pencarian web browser. Pada tampilan awal website terlihat kolom log in lalu masukan NPWP, pin PT JI, dan masukan kode yang tertera pada kolom log in. Langkah selanjutnya masuk halaman kedua website, klik e- Filling lalu klik Buat SPT. Tampilan halam kedua website seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.34
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.34 terlihat tampilan halaman kedua website. Setelah klik Buat SPT maka akan muncul halaman Upload SPT Masa/Tahunan. Tampilan halaman seperti gambar di bawah ini.
Buat SPT PT SMS
Gambar 3.35 djponline.pajak.go.id
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.35 terlihat tampilan halaman Upload SPT Masa/Tahunan. Pada halaman tersebut klik Browser File pada File SPT lalu pilih file SPT PPN PT JI pada komputer, setelah itu klik Start Upload. Langkah terakhir adalah memasukan kode verifikasi pada halaman akhir website seperti tampilan gambar di bawah ini.
PT SMS
Gambar 3.36 djponline.pajak.go.id
Pada gambar 3.36 terlihat tampilan akhir halaman website. Pada halaman tersebut masukan kode verifikasi yang dikirimkan oleh DJP melalui email yang terdaftar pada website DJP. Setelah memasukan kode verifikasi, klik selesai dan SPT PPN Badan berhasil dilaporkan.
3.3.1.8 PT GBE
Tugas yang dilakukan untuk PT GBE sebagai berikut:
1. Membuat e-Faktur PPN Masukan
e-Faktur PPN masukan yang dibuat adalah e-Faktur PPN masukan PT GBE periode 2019. e-Faktur PPN masukan dibuat dengan menggunakan website scan.barcodefaktur.com. Tujuan membuat e-Faktur PPN masukan untuk melaporkan PPN masukan pada DJP. Langkah pertama membuat e-Faktur PPN masukan adalah senior accounting staff memberikan dokumen Faktur Pajak Masukan PT GBE.
Berikut tampilan Faktur Pajak Masukan PT GBE.
Kirim SPT
Selesai
Sumber: Dokumen Perusahaan
7FF166
Gambar 3.37 Faktur Pajak Masukan
Berdasarkan gambar 3.37 terlihat tampilan Faktur Pajak Masukan PT GBE.
Dalam faktur pajak terdapat no.faktur 010.003-19.23916005, NPWP supplier, tanggal faktur 30 Januari 2019 dengan DPP sebesar Rp 62.500.000 dan PPN sebesar Rp 6.250.000. Langkah selanjutnya adalah membuka web browser lalu masukan alamat scan.barcodefaktur.com pada kolom pencarian seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.38 Web Browser
.
Sumber: Dokumen Perusahaan Sumber: Dokumen Perusahaan
PT KKKK
PT GBE
Pada gambar 3.38 terlihat tampilan awal website Scan Faktur setelah memasukan alamat scan.barcodefaktur.com pada kolom pencarian web browser. Pada tampilan awal website terlihat kolom log in, log in dengan memasukan username dan password. Setelah log in berhasil, muncul halaman utama website, pilih Manual Input pada menu yang berada di bagian atas seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.39 scan.barcodefaktur.com
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.39 terlihat tampilan halaman Faktur Input Manual setelah memilih menu Manual Input. Berdasarkan data pada gambar 3.37 diinput ke dalam kolom yang terdapat pada Faktur Input Manual seperti pada gambar 3.39. Kolom- kolom tersebut adalah nama lawan transaksi (PT GBE), tanggal faktur 30 Januari 2019 dengan nomor faktur 010.003-19.23916005, nama lawan transaksi (supplier)
yaitu PT KKKK yang beralamat di Jakarta, NPWP lawan transaksi (supplier) dengan total DPP sebesar Rp 62.500.000 dan total PPN sebesar Rp 6.250.000, setelah semua kolom terisi selanjutnya klik simpan, maka Faktur Pajak Masukan berhasil dibuat.
Data yang diinput telah sesuai dengan gambar 3.37 sehingga dikirim kepada senior accounting staff untuk di review.
3.3.1.9 PT AJ
Tugas yang dilakukan untuk PT AJ sebagai berikut:
1. Perhitungan Penyusutan Aset
Perhitungan penyusutan aset ini dibuat untuk PT AJ periode 2018. Harta yang dihitung penyusutannya adalah harta kelompok 1 dan kelompok 2. Tujuan perhitungan penyusutan adalah untuk mengetahui nilai penyusutan pada periode 2018. Langkah pertama menghitung penyusutan PT AJ adalah senior accounting staff memberikan daftar harta dari SPT periode 2017 seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.40
Daftar Harta SPT Periode 2017
Sumber: Dokumen Perusahaan
Berdasarkan gambar 3.40 terlihat daftar harta pada SPT periode 2017. Terdapat kolompok harta adalah kelompok 1 dengan nama harta kursi yang dibeli pada tanggal 01 Maret 2015 dengan harga perolehan sebesar Rp 1.700.000 dan nilai sisa buku fiskal sebesar Rp 495.834. Langkah selanjutnya membuka file simulasi perhitungan penyusutan berbentuk Ms. Excel yang sudah berformat. Tampilan Ms. Ecxel seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.41
Simulasi Perhitungan Penyusutan
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.41 terlihat tampilan simulasi perhitungan penyusutan yang sudah berformat. Berdasarkan data pada gambar 3.40 diinput ke dalam kolom yang terdapat pada simulasi perhitungan penyusutan seperti pada gambar 3.41. Kolom-kolom yang harus diisi tersebut adalah kolom kelompok harta yaitu kelompok 1 dengan jenis harta berupa kursi, tanggal perolehan harta 01 Maret 2015 dengan harga perolehan sebesar Rp 1.700.000, nilai sisa buku fiskal sebesar Rp 495.834, dan penyusutan per tahun sebesar Rp 425.000. Nilai penyusutan diperoleh dari hasil perhitungan
penyusutan secara fiskal yaitu, nilai perolehan dikali dengan tarif penyusutan aset kelompok 1 sebesar 25%. Data yang diinput telah sesuai dengan gambar 3.40 sehingga dikirim kepada senior accounting staff untuk di review.
3.3.1.10 Orang Pribadi (OP)
Tugas yang dilakukan untuk OP sebagai berikut:
1. Membuat Kode ID e-Billing
Kode ID e-Billing dibuat untuk OP Ibu YH periode 2018. Tujuan membuat kode ID e-Billing adalah untuk digunakan dalam pembayaran pajak. Kode ID e-Billing dibuat melalui website sse3.go.id. Langkah pertama dalam membuat kode e-Billing adalah senior accounting staff memberikan Daftar Penghasilan Bruto dan Pembayaran PPh Final Berdasarkan PP 46 Tahun 2013 seperti pada tampilan gambar di bawah ini.
Gambar 3.42
Daftar Penghasilan Bruto dan Pembayaran PPh Final
Sumber: Dokumen Perusahaan
Masa Pajak
Ibu YH
340.697
Berdasarkan gambar 3.42 terlihat tampilan Daftar Penghasilan Bruto dan Pembayaran PPh Final Berdasarkan PP 46 Tahun 2013 milik OP Ibu YH. Dalam Daftar Penghasilan Bruto dan Pembayarn PPh Final terdapat Masa Pajak April, dan PPh Final dibayar sebesar Rp 340.697. Langkah selanjutnya adalah membuka web browser lalu ketik sse3.go.id pada kolom pencarian seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.43 Web Browser
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.34 terlihat tampilan halaman utama website sse3.go.id. Log in dengan memasukan NPWP dan pin OP Ibu YH. Setelah halaman utama pada website muncul, klik Isi Surat Setoran Elektronik (SSE). Tampilan seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.44 sse3.go.id
Sumber: Dokumen Perusahaan
Setelah klik SSE seperti pada tampilan gambar 3.44, maka akan muncul halaman Form SSE. Terdapat kolom NPWP, nama, alamat, kota, jenis pajak, jenis setoran, masa pajak, tahun pajak, dan jumlah setor. Tampilan Form SSE seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.45 sse3.go.id
Sumber: Dokumen Perusahaan
Ibu YH
Pada gambar 3.45 terlihat tampilan Form Surat Setoran Elektronik. Berdasarkan data pada gambar 3.42 diinput ke dalam kolom yang terdapat pada Form Surat Setoran Elektronik seperti pada gambar 3.45. Kolom-kolom tersebut adalah masa pajak yaitu April dengan jumlah setor sebesar Rp 340.697 dari Daftar Penghasilan Bruto dan Pembayarn PPh Final (Gambar 3.42). Setelah mengisi kedua kolom tersebut, kemudian klik simpan dan akan muncul pop up yang menyatakan data yang diisi sudah benar lalu klik oke. Data yang diinput telah sesuai dengan gambar 3.42 sehingga dikirim kepada senior accounting staff untuk di review. File Cetakan kode Billing berupa PDF akan terdownload. Tampilan seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.46 Cetakan kode Billing
Sumber: Dokumen Perusahaan
Ibu YH
Ibu YH
Pada gambar 3.46 terlihat tampilan Cetakan Kode Billing yang Terdapat ID Billing 019030055381178 yang akan dipakai untuk OP Ibu Yanti membayar pajak ke DJP. Masa Aktif 31 Maret 2019 menunjukan batas waktu untuk OP Ibu Yanti membayar pajak, jika sudah melewati masa aktif maka harus membuat kode ID Billing baru.
2. Melengkapi SPT Tahunan OP
SPT tahunan OP yang dilengkapi adalah milik OP Bapak AD periode 2018.
Tujuan melengkapi SPT tahunan ini adalah untuk pelaporan tahunan pajak. Langkah pertama dalam melengkapi SPT tahunan ini adalah senior accounting staff memberikan data pengujian 1770S dalam bentuk Ms. Excel. Berikut tampilan data pengujian 1770S.
Gambar 3.47 Data Pengujian
Sumber: Dokumen Perusahaan
Bapak AD
TABUNGAN
DEPOSITO
2018
2018
8.316.941
70.000.000 012
014
Gambar 3.48 Data Pengujian
Sumber: Dokumen Perusahaan
Gambar 3.49 Data Pengujian
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.47 terlihat data pengujian yang menampilkan daftar harta yang dimiliki OP Bapak AD yaitu Tabungan yang diperoleh tahun 2018 sebesar Rp 8.316.941 dan Deposito yang diperoleh tahun 2018 sebesar Rp 70.000.000. Daftar harta tersebut lalu diinput ke pengujian SPT dalam bentuk Ms. Excel di lampiran 2.
Tampilan lampiran 2 dalam pengujian SPT sebagai berikut.
PENGHASILAN NETO DARI PEKERJAAN 120.615.261
Bapak AD
PAJAK TERUTANG 4.992.250
Gambar 3.50 Pengujian SPT
Sumber: Dokumen Perusahaan
Gambar 3.50 memperlihatkan lampiran 2 dalam pengujian SPT. Dalam lampiran tersebut terdapat kolom kode harta 012, dan 014 dengan nama harta tabungan dan deposito yang diperoleh tahun 2018 dengan harga perolehan sebesar Rp 8.316.941 dan Rp 70.000.000, serta keterangan bank BCA dan Sinarmas. Data dalam kolom tersebut didapat dari data pengujian seperti tampilan pada gambar 3.47. Langkah selanjutnya adalah mengisi lampiran 1 pada pengujian SPT. Berikut tampilan lampiran 1 pada pengujian SPT.
Bapak AD
Gambar 3.51 Pengujian SPT
Sumber: Dokumen Perusahaan
Gambar 3.51 memperlihatkan tampilan lampiran 1 dalam pengujian SPT. Dalam lampiran tersebut terdapat kolom jumlah PPh yang dipotong/dipungut sebesar Rp 4.992.250. Data dalam kolom tersebut didapat dari data pengujian seperti pada gambar 3.49. Langkah selanjutnya adalah mengisi induk SPT pada pengujian SPT.
Berikut tampilan induk SPT pada pengujian SPT.
Bapak AD
PT LLLL
Gambar 3.52 Pengujian SPT
Sumber: Dokumen Perusahaan
Gambar 3.52 memperlihatkan tampilan induk SPT dalam pengujian SPT. Dalam induk tersebut terdapat kolom penghasilan neto dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan sebesar Rp 120.615.261. Data dalam kolom tersebut didapat dari data pengujian seperti pada gambar 3.48. semua data yang diinput telah sesuai dengan gambar 3.47, gambar 3.48, dan gambar 3.49 sehingga dikirim kepada senior accounting staff untuk di review.
Bapak AD
3.3.1.11 PT BJT
Tugas yang dilakukan untuk PT BJT sebagai berikut:
1. Pengisian Data SPT PPh Masa Badan
Pengisian data SPT PPh Masa Badan dilakukan untuk PT BJT periode 2017.
Tujuan pengisian data SPT ini untuk melengkapi form aplikasi SPT Penghasilan Wajib Pajak Badan. Langkah pertama pengisian SPT adalah senior accounting staff memberikan data pengujian SPT berupa Ms. Excel. Berikut tampilan data pengujian SPT.
Gambar 3.53
Pengujian SPT (Lampiran 2)
Sumber: Dokumen Perusahaan
2.752.835.000
231.290.000
40.000.000
74.901.670 3.285.515.000
3.988.163.000
Gambar 3.54
Pengujian SPT (Lampiran 4)
Sumber: Dokumen Perusahaan
Gambar 3.55
Pengujian SPT (Lampiran 5)
Sumber: Dokumen Perusahaan
Bapak BDP
Ibu DY
Pada gambar 3.53 terlihat tampilan data pengujian SPT lampiran 2 yang berisi pembelian barang/barang dagangan dengan harga pokok penjualan sebesar Rp 2.752.855.000, gaji sebesar Rp 231.290.000, biaya penyusutan sebesar Rp 40.000.000, biaya lainnya sebesar RP 74.901.670, persedian awal sebesar Rp 3.285.515.000, dan persediaan akhir sebesar Rp 3.988.163. Pada gambar 3.54 terlihat tampilan data pengujian SPT lampiran 4 yang berisi jenis peghasilan lainnya yaitu PP 46 dengan DPP sebesar Rp 2.565.564.500 dan PPh terutang sebesar Rp 25.655.645.
Pada gambar 3.55 terlihat tampilan data pengujian SPT lampiran 5 yang berisi info pemegang saham dengan nama, alamat, NPWP 07.182.536..8-085.000, dan jumlah modal disetor sebesar Rp 450.000.000.
Langkah selanjutnya adalah Membuka aplikasi SPT Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan, kemudian log in dengan memasukan username dan password. Berikut tampilan log in pada aplikasi SPT Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan.
Gambar 3.56
Aplikasi SPT Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
Sumber: Dokumen Perusahaan
Pada gambar 3.56 terlihat tampilan log in aplikasi. Setelah melalukan log in, maka akan muncul menu pada kiri atas aplikasi. Klik menu program, pilih buka SPT yang ada dan pilih tahun 2017. Berikut tampilan menu pada aplikasi.
Gambar 3.57
Aplikasi SPT Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
Sumber: Dokumen Perusahaan
Berdasarkan tampilan gambar 3.57. setelah memilih tahun 2017, klik menu SPT PPh, pilih lampiran, dan pilih formulir 1771-II maka akan muncul formulir 1771-II.
Terdapat kolom-kolom yang harus diisi pada formulir 1771-II. Berikut tampilan formulir 1771-II.
Gambar 3.58
Aplikasi SPT Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
Sumber: Dokumen Perusahaan
Data pada gambar 3.58 diperoleh dari gambar 3.53. Data tersebut diinput ke dalam kolom pembelian barang/barang dagangan dengan harga pokok penjualan sebesar Rp 2.752.855.000, gaji sebesar Rp 231.290.000, biaya penyusutan sebesar Rp 40.000.000, biaya lainnya sebesar RP 74.901.670, persedian awal sebesar Rp 3.285.515.000, dan persediaan akhir sebesar Rp 3.988.163, jika sudah terisi semua maka klik simpan. Selanjutnya klik menu SPT PPh, pilih lampiran, dan pilih formulir 1771-IV maka akan muncul formulir 1771-IV. Berikut tampilan formulir 1771-IV.
Gambar 3.59
Aplikasi SPT Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
Sumber: Dokumen Perusahaan
Setelah membuka formulir 1771-IV, klik jenis penghasilan lain-lain, maka akan muncul pop up jenis penghasilan lain-lain bagian A. Terdapat kolom yang harus diisi dari data pengujian SPT lampiran 4 (gambar 3.54). Kolom-kolom tersebut adalah jenis penghasilan yaitu PP 46 Tahun 2013 atas perederan barang bruto tertentu dengan DPP sebesar Rp 2.565.564.500, tarif sebesar 1,00%, dan PPh terutang sebesar Rp 25.655.645, jika sudah terisi semua maka klik simpan. Langkah terakhir yaitu, klik menu SPT PPh, pilih lampiran, dan pilih formulir 1771-V maka akan muncul formulir 1771-V. Berikut tampilan formulir 1771-V.
Gambar 3.60
Aplikasi SPT Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
Sumber: Dokumen Perusahaan
Data pada gambar 3.60 diperoleh dari gambar 3.55. Data tersebut diinput ke dalam kolom jumlah modal disetor penuh sebesar Rp 500.000.000, NPWP pemegang saham, nama pemegang saham yaitu Bapak BPD, alamat pemegang saham, dan jumlah modal pemegang saham sebesar Rp 450.000.000. Setelah terisi semua kolom maka klik simpan. Data yang diinput telah sesuai dengan gambar 3.53, gambar 3.54, dan gambar 3.55 sehingga dikirim kepada senior accounting staff untuk di review.
Bapak BDP