TANYA JAWAB
PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI COVID-19
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN WONOSOBO
Apa dasar pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Wonosobo?
• Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2021 tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3 dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali
• Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.
01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19
Apa yang menjadi dasar pertimbangan pelaksanaan PTM di masa pandemi?
• Pemenuhan hak anak untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualutas dan menerapkan perlindungan terhadap keselamatan dan keamanan dan warga satuan pendidikan dari risiko penularan Covid-19
• Mengoptimalkan tumbuh kembang anakdan kondisi psikososial peserta didik selama masa pandemi Covid-19
Apakah PTM masa pandemi COVID-19 dilaksanakan seperti sebelum pandemi?
PTM di masa pandemi merupakan PTM Terbatas sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.
01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19
Apakah semua PAUD, SD/MI dan SMP/MTs boleh langsung melakukan PTM Terbatas?
Satuan Pendidikan yang akan melaksanakan PTM Terbatas harus diawali dengan SIMULASI PTM
Bolehkah sekolah yang belum mengajukan izin
simulasi PTM/PTM terbatas, melaksanakan kegiatan tersebut?
Tidak boleh. Simulasi PTM dan PTM Terbatas harus mendapatkan ijin dari Satgas Covid-19. Untuk Jenjang PAUD sederajat dan SD sederajat, ijin diberikan oleh Satgas Covid-19 Kecamatan. Sedangkan untuk SMP sederajat, ijin diberikan oleh Satgas Covid-19 Kabupaten
Ijin Satgas Covid
Simulasi PTM
PTM Terbatas
Apa perbedaan Simulasi PTM Terbatas dan PTM Terbatas?
Simulasi PTM PTM Terbatas
Waktu Dilaksanakan maksimal 2 minggu dan dievaluasi minggu ke-3. Apabila pada masa simulasi terdapat
permasalahan/kasus, maka simulasi dihentikan
Dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi SIMULASI PTM. Apabila simulasi tidak terjadi permasalahan/kendala maka PTM Terbatas dilaksanakan.
Pelaksanaan PAUD :
- Kegiatan pembelajaran dalam satu hari maksimal 60 menit - Peserta simulasi maksimal 5 siswa per rombongan belajar - Tidak diperkenankan
menghadirkan peserta didik secara paralel
PAUD :
- Kegiatan pembelajaran dalam satu hari maksimal 60 menit
- Peserta simulasi maksimal 5 siswa per rombongan belajar
SD/MI, SMP/MTs:
- Setiap jam pelajaran maksimal 30 menit, maksimal 4 jam pelajaran tanpa istirahat - Peserta simulasi perhari setiap
sekolah 1 (satu) rombongan kelas per tingkat-kelas.
- Untuk SD/MI maksimal 72 siswa - Untuk SMP/MTs maksimal 36
siswa
- Peserta simulasi tetap (tidak boleh berganti-ganti) - Tidak diperkenankan
menghadirkan peserta didik secara paralel
- Siswa tidak perlu membawa bekal ke sekolah. Cukup sarapan di rumah
SD/MI, SMP/MTs:
- Setiap jam pelajaran maksimal 30 menit, maksimal 4 jam pelajaran tanpa istirahat
- Peserta simulasi perhari setiap sekolah 50% dari total siswa - Untuk SD/MI maksimal 14 siswa
per rombongan belajar - Untuk SMP/MTs maksimal 16
siswa
- Siswa tidak perlu membawa bekal ke sekolah. Cukup sarapan di rumah
Bagi sekolah pelaksana PTMT yang jumlah siswanya kurang dari jumlah maksimal, bolehkah setiap hari dihadirkan 100% ? Contoh kelas I = 5 siswa, klas II, 7 siswa, kelas III = 9
Boleh. Prinsipnya tidak melebihi 50% dari kapasitas
Apa saja yang harus dilakukan oleh Satuan pendidikan untuk Simulasi PTM/PTM Terbatas?
Membentuk dan membekali tim Satgas Covid-19 Tingkat Satuan pendidikan Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Pencegahan dan
Penanganan Covid-19
Melakukan identikasi kesiapan dalam pelaksanaan protokol kesehatan Melakukan pendataan guru dan siswa berdasarkan comorbid, tempat tinggal dan sarana transportasi yang digunakan
Melakukan identikasi dan pemetaan lintas sektor dalam rencana pelaksanaan Simulasi PTM dan PTM Terbatas
Menyiapkan pengaturan pembelajaran sesuai protokol Kesehatan Mempersiapkan kombinasi metode pembelajaran tatap muka terbatas dan pembelajaran jarak jauh
Memiliki kerjasama dengan puskesmas dan/atau layanan Kesehatan Membuat surat pernyataan kesanggupan melaksanakan simualsi PTM dan PTM Terbatas
Melakukan identikasi beban dan sumber pembiayaan
Telah melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pencegahan COVID-19 secara intensif kepada warga satuan pendidikan
Melakukan pengisian dan pemenuhan DAFTAR PERIKSA kesiapan penerapan protokol Kesehatan
Memperoleh penilaian SIAP/LAYAK dari tim Verikasi dan Visitasi dari Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo atau Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo sesuai dengan kewenangannya
Pelaksanaan Simulasi PTM/PTM Terbatas harus memperoleh ijin dari Gugus Tugas Covid-19 dan Pemangku Kepentingan
Memperoleh ijin Simulasi PTM dan PTM Terbatas dari orang tua/komite sekolah Memperoleh ijin Simulasi PTM dan PTM Terbatas dari Pemerintah Kabupaten
Apa yang dimaksud dengan DAFTAR PERIKSA?
Satuan pendidikan harus mengisi dan memperbaharui DAFTAR PERIKSA pada laman DAPODIK/EMIS dan
https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar/home yang berisi tentang kesiapan sarana dan prasarana serta proses pembelajaran yang dilakukan. Untuk pelaksaaan Simulasi PTM dan PTM terbatas, semua variabel harus Tersedia (T)
Daftar kelengkapan berdasarkan pedoman pengawasan dan pembinaan penerapan protokol Kesehatan bagi Satuan Pendidikan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Bagaimana penerapan Kurikulum dalam Simulasi PTM/PTM Terbatas?
1. Satuan pendidikan melaksanakan kurikulum Kompetensi Dasar (KD) esensial. Jika materi berkaitan dengan kesehatan, agar menyisipkan tentang protokol kesehatan, selama pandemi Covid-19
2. Menyusun jadwal pembelajaran
3. Pembelajaran diutamakan menggunakan metode project based learning/produk/praktik
4. Melakukan evaluasi pembelajaran, remediasi dan pengayaan serta pelaporan hasil belajar beserta tindak lanjutnya.
Apakah ketika Simulasi PTM dan PTM Terbatas, Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) masih harus dilakukan
Masih dilaksanakan, untuk melayani siswa yang tidak mengikuti SPTM/PTMT. Berselang hari/waktu antara SPTM/PTMT dengan PJJ
Bagaimana penerapan protokol Kesehatan di satuan pendidikan yang melaksanakan Simulasi PTM/
PTM Terbatas?
Penyediaan sarana kesehatan
Ÿ Thermo gun Ÿ Hand Sanitizer Ÿ Persediaan masker Ÿ Face shield (pelindung
wajah)
Ÿ Cairan desinfektan Ÿ Ruang UKS
Ÿ Tempat Cuci tangan dan sabun
Ÿ Tempat isolasi sementara
Kondisi Kelas PAUD
Jaga jarak minimal 1,5 meter
SD/MI, SMP/MTs
Jaga jarak minimal 1,5 meter
Penyediaan sarana kesehatan
1. Pengecekan Suhu Tubuh2. Menggunakan masker kain 3 (tiga) lapis atau masker sekali pakai/masker bedah yang menutupi hidung dan mulut sampai dagu. Masker kain digunakan setiap 4 (empat) jam atau sebelum 4 (empat) jam saat sudah lembab/basah 3. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air
4. Mengalir atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer).
5. Menjaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter dan tidak melakukan kontak sik seperti bersalaman dan cium tangan.
6. Menerapkan etika batuk/bersin
Bagaimana penerapan protokol Kesehatan di satuan pendidikan yang melaksanakan Simulasi PTM/
PTM Terbatas?
Kriteria Warga Satuan pendidikan yang diutamakan mengikuti Simulasi PTM/PPTM Terbatas
Peserta Didik diutamakan:
Ÿ Yang telah divaksin
Ÿ Berdomisili di sekitar satuan pendidikan
Ÿ Peserta didik yang berjalan kaki atau menggunakan sarana transportasi pribadi, dan/atau diantar orang tua
Ÿ Peserta didik yang tidak memiliki Riwayat penyakit bawaan yang diderita
Ÿ Memiliki ijin orang tua/wali murid Pendidik/Tenaga Kependidikan:
Ÿ Telah divaksin minimal dosis 1, tidak memiliki Riwayat penyakit bawaan yang diderita
Ÿ Bagi pendidik/tenaga kependidikan yang belum divaksin dan/atau memiliki comorbid dan rentan terhadap penularan covid-19 t boleh terlibat dalam SPTM/PTMT, tetapi tidak mengajar di kelas. Bisa berperan dalam aktivitas di kantor sekolah.
Ÿ Bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang melaksanakan penugasan/kegiatan ke luar wilayah harus seijin atasan langsung dan sekembalinya dari penugasan harus memeriksakan diri pada fasilitas pelayanan Kesehatan/
Ÿ Mengenakan alat pelindung diri sesuai protokol Kesehatan selama proses pembelajaran berlangsung
Kantin Tidak Diperbolehkan
û Penyelenggaraan Kegiatan Bersama (Pramuka, Olahraga,
û
Bagaimana jika ditemukan kasus konrmasi
COVID-19 di sekolah setelah memulai pembelajaran tatap muka terbatas?
Kepala sekolah wajib melakukan penanganan kasus yang diperlukan dan dapat memberhentikan sementara pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah dan melaporkan kepada Kementerian Agama Kabupaten
Wonosobo/Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Apa yang harus dilakukan kepala sekolah jika terjadi kasus konrmasi COVID-19 di sekolah?
1. Melaporkan kepada satuan tugas penanganan COVID-19, dinas pendidikan, kantor wilayah Kementerian Agama provinsi, dan/atau kantor Kementerian Agama kabupaten/kota setempat;
2. Memastikan penanganan warga sekolah yang terkonrmasi COVID-19, antara lain:
Ÿ Memeriksakan warga sekolah terkonrmasi COVID-19 ke fasilitas layanan kesehatan;
Ÿ Apabila bergejala, maka harus mendapatkan perawatan medis sesuai dengan rekomendasi dari satuan tugas penanganan COVID-19 atau fasilitas
pelayanan kesehatan;
Ÿ Apabila tidak bergejala, maka dilakukan isolasi atau karantina pada tempat yang direkomendasikan oleh satuan tugas penanganan COVID-19 atau fasilitas pelayanan kesehatan; dan
Ÿ Memantau kondisi warga sekolah selama isolasi atau karantina;
3. Mendukung satuan tugas penanganan COVID-19 atau Puskesmas setempat dalam melakukan penelusuran kontak erat warga sekolah yang terkonrmasi COVID-19 dan test COVID-19, dalam bentuk:
Ÿ Membantu membuat daftar kontak erat warga sekolah yang terkonrmasi COVID-19
Ÿ Membantu menginformasikan kepada warga sekolah yang terdaftar dalam kontak erat untuk segera melaporkan diri kepada satuan tugas penanganan COVID-19 atau Puskesmas
4. Memastikan penanganan warga sekolah yang terdaftar dalam kontak erat sebagaimana rekomendasi dari satuan tugas penanganan COVID-19 atau fasilitas pelayanan kesehatan;
5. Melakukan pemantauan terhadap kondisi warga sekolah yang terkonrmasi COVID-19 dan yang masuk dalam daftar kontak; dan
6. Melakukan disinfeksi di area sekolah paling lambat 1 x 24 jam terhitung sejak ditemukan kasus konrmasi COVID-19
Apa peran orang tua/wali peserta didik dalam Simulasi PTM/PTM terbatas?
Memastikan peserta didik dalam keadaan sehat
Memastikan peserta didik menerapkan protokol
kesehatan
Memantau perkembangan hasil belajar
Mendampingi/memantau keberangkatan peserta didik
dari rumah ke sekolah dan dari sekolah ke rumah
Bagaimana jika orang tua belum nyaman anaknya melakukan pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah
Bagi satuan pendidikan yang sudah memulai pembelajaran tatap muka terbatas, orang tua/wali peserta didik tetap dapat memilih untuk melanjutkan pembelajaran jarak jauh bagi anaknya.
Bagi siswa yang tidak dijemput, orang tua harus melaporkan ke sekolah segera setelah
anak sampai di rumah