• Tidak ada hasil yang ditemukan

Volume 5 No. 1 Januari 2020 p-issn: dan e-issn:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Volume 5 No. 1 Januari 2020 p-issn: dan e-issn:"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 5 No. 1 Januari 2020

p-ISSN: 2477-8192 dan e-ISSN: 2502-2776

DAMPAK PERKEBUNAN KALAPA SAWIT PADA KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PEKERJA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT. TANI PRIMA MAKMUR DI KECAMATAN MELUHU,

KABUPATEN KONAWE

Sapar Ahmad1, La Harudu2

1Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Halu Oleo Email: [email protected]

2Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Halu Oleo Email: [email protected]

©2019 – Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi. Ini adalah artikel dengan akses terbuka dibawah licenci CC BY-NC-4.0 (http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0).

ABSTRACT

PT. Tani Prima Makmur is one of the companies engaged in agriculture, especially in oil palm plantations located in Meluhu District, which has a plantation area of 2372 hectares with 400 permanent employees. The objectives in this study are (1) to determine the impact of oil palm plantations on the social conditions of the oil palm plantation workers of PT. Tani Prima Makmur in Meluhu sub-district, Konawe Regency; (2) to find out the impact of oil palm plantations on the economic conditions of the community of oil palm plantation workers of PT. Tani Prima Makmur in Meluhu sub-district, Konawe Regency. This type of research is descriptive qualitative. To determine the number of samples, a purposive sampling technique was used, that is 39 respondents. The results showed: (1) In the social aspect several changes occurred, namely: (a) there was a change in the physical form of housing and the type of bathroom used; (b) there has been an increase in school participation rates from 2016-2018; (c) a decrease in the duration of community illness / day; (d) decreased community interaction; (2) On the economic aspect, the livelihoods of rice farmers switch professions as oil palm plantation workers, community income increases to Rp. 2,617,949 / month, spending on food decreased by 3.3%, while in the non-food sector there was a decrease of 1.2%.

Keywords: PT. Tani Prima Makmur; Social Impact; Economic Impact.

ABSTRAK

PT. Tani Prima Makmur merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertanian khususnya pada perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Kecamatan Meluhu yang memiliki luas perkebunan mencapai 2372 hektar dengan 400 orang karyawan tetap. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui dampak perkebunan kelapa sawit pada kondisi sosial masyarakat pekerja perkebunan kelapa sawit PT. Tani Prima Makmur di kecamatan Meluhu, Kabupaten Konawe; (2) untuk mengetahui dampak perkebunan kelapa sawit pada kondisi ekonomi

(Received: 7 Oktober 2019; Accepted: 13 Januari 2020; Published: 28 Februari 2020)

(2)

masyarakat pekerja perkebunan kelapa sawit PT. Tani Prima Makmur di kecamatan Meluhu, Kabupaten Konawe. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan teknik purposive sampling yakni sebesar 39 orang responden. Hasil penelitian menunjukan: (1) Pada aspek sosial terjadi beberapa perubahan yaitu: (a) terjadi perubahan pada bentuk fisik perumahan dan jenis kamar mandi yang digunakan; (b) adanya peningkatan angka partisipasi sekolah sejak tahun 2016-2018; (c) terjadi penurunan durasi sakit masyarakat/hari; (d) menurunnya interaksi masyarakat; (2) Pada aspek ekonomi, mata pencaharian petani sawah beralih profesi sebagai pekerja perkebunan kelapa sawit, pendapatan masyarakat meningkat menjadi Rp.

2.617.949/bulan, pengeluaran untuk makanan menurun sebesar 3,3%, sedangkan pada sektor non makanan terjadi penurunan sebesar 1,2%.

Kata Kunci: PT. Tani Prima Makmur; Dampak Sosial, Dampak Ekonomi.

PENDAHULUAN

Berdirinya PT. Tani Prima Makmur sebagai salah satu perkebunan kelapa sawit yang berada dikecamatan Meluhu, Kabupaten Konawe, tentu memiliki pengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat disekitar lokasi perkebunan PT. Tani Prima Makmur tersebut. Perubahan yang terjadi akibat berdirinya perkebunan kelapa sawit akan menimbulkan dampak sosial dan ekonomi. Dampak sosial ekonomi adalah dampak yang timbul akibat adanya suatu kegiatan yang dapat berupah peningkatan pendapatan daerah, terciptanya lapangan kerja, peningkatan prekonomian bagi masyarakat di sekitar daerah pembangunan dan perubahan gaya hidup masyarakat (Laing, 2016).

PT. Tani Prima Makmur merupakan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang besar, memiliki luas area perkebunan sekitar 2372 hektar yang berada di Kecamatan Meluhu, dengan jumlah karyawan sebanyak 400 orang (Humas PT.

Tani Prima Makmur, 2019). Masuknya perkebunan kelapa sawit memaksa pekerja bekerja maksimal 5 hari bahkan terkadang bisa lebih 5 (lima) hari dalam satu pekan, hal ini sangat berdampak pada pendapatan masyarakat yang bekerja pada perkebunan kelapa sawit serta berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Mengingat saat ini kondisi sosial ekonomi masyarakat disekitar perusahaan perkebunan PT. Tani Prima Makmur masih belum optimal. Keberadaan perusahaan tersebut

berdiri sejak tahun 2011 silam (Kantor Kecamatan Meluhu, 2019).

Pembangunan perkebunan kelapa sawit mempunyai dampak ganda terhadap ekonomi wilayah, terutama sekali dalam menciptakan kesempatan dan peluang kerja. Pambangunan perkebunan kelapa sawit ini telah memberikan manfaat, sehingga dapat memperluas daya penyebaran pada masyarakat sekitarnya. Sehingga berkembangnya perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Meluhu makin terasa dampaknya terhadap tenaga kerja yang bekerja pada sektor perkebunan. Dampak tersebut dapat dilihat dari peningkatan pendapatan masyarakat petani, sehinga daya beli masyarakat pedesaan menjadi meningkat, baik untuk kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder (Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe tahun, 2018). Sedangkan dampak sosialnya berupa perubahan pada kondisi perumahan, kesehatan, pendidikan dan hubungan dalam masyarakat (Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe tahun, 2018). Keberadaan perusahaan perkebunan PT. Tani Prima Makmur, masyarakat mengharapkan adanya perhatian perusahaan terhadap masyarakat yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

(3)

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2019 yang bertempat di Kecamatan Meluhu, Kabupaten Konawe.

Informan Penelitian

Informan penelitian ini berjumlah 39 orang terdiri dari 33 berjenis kelamin laki- laki dan 6 orang sisanya berjenis kelamin perempuan yang di tentukan dengan menggunakan tehnik purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2011) purposive sampling adalah metode pengambilan sampel dengan memperhatikan tertentu. Kriteria yang di pakai dalam penelitian ini adalah masyarakat asli kecamatan meluhu atau sudah lebih dari 10 tahun berdomisili di Kecamatan Meluhu, bekerja di perkebunan kelapa sawit, dan sudah bekerja lebih dari 2 tahun di perkebunan kelapa sawit PT. Tani Prima Makmur.

Instrument Penelitian

Instrument penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti berupa pertanyaan yang di kemas dalam bentuk wawancara. Dengan jumlah pertanyaan sebanyak 24 butir soal.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang di proleh dari hasil wawancara yang berupa data penghasilan, data perumahan, data kesehatan, pengeluaran dan data mata pencaharian.

Sedangkan data sekunder berupa data pendidikan yang berupa bersumber APS dari kantor kecamatan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi untuk memperoleh gambar dan rakaman secara nyata tentang lokasi penelitian dan proses wawancara dalam penelitian. wawancara digunakan untuk memproleh data primer yang berupa data pendapatan, pengeluaran, perumahan dan jenis mata pencaharian. Sedangkan observasi di lakukan untuk melihat relevansi antara data yang di dapat dari proses wawancara dan dokumentasi pada keadaan sesungguhnya dilapangan.

Teknik Analisis Data

Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) reduksi data;

(2) penyajian data; dan (3) penarikan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN Kondisi Sosial

Table 1. Kondisi Perumahan Masyarakat Kecamatan Meluhu Sebelum dan Sesudah Masuknya Perkebunan Kelapa Sawit PT. Tani Prima Makmur.

Gambaran Umum Kondisi Perumahan

Bentuk Fisik Perumahan Sebelum Sesudah

Responden (%) Responden (%)

Permanen 17 44 % 27 69 %

Semi Permanen 8 Orang 20 % 10 26 %

Non Permanen 14 Orang 36 % 2 5 %

Status Kepemilikan Rumah Responden (%) Responden (%)

Milik sendiri 39 orang 100 % 39 100 %

Sewa/kontrakan 0 - 0 -

Jenis kamar Responden (%) Responden (%)

Kamar Mandi Dalam 17 Orang 44 % 32 82 %

Kamar Mandi Luar 22 Orang 56 % 7 18 %

Jenis pencahayaan Responden (%) Responden (%)

Lampu Minyak 39 Orang 100 % 39 100 %

(4)

Lampu Listrik 0 - 0 - Sumber pencahayaan Responden (%) Responden (%)

PLN 39 Orang 100 % 39 100 %

Generator 0 - 0 -

Sumber: Hasil Analisis Data Primer, 2019.

Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa kondisi perumahan setelah masuknya perkebunan kelapa sawit PT. Tani Prima Makmur. Kondisi perumahan masyarakat kecamatan meluhu pada umumnya adalah permanen yaitu sebanyak 27 unit rumah (69%), semi permanen sebanyak 10 unit rumah (26%) dan rumah non permanen sebanyak 2 unit rumah (5%). Selain itu jenis kamar mandi yang digunakan umumnya

sudah menggunakan kamar mandi dalam yaitu 32 unit (82%) dan 7 unit (18%) kamar mandi luar. Adapun status kepemilikan rumah sudah merupakan milik sendiri dan jenis pencahayaan dan sumber pencahayaan sudah berjenis lampu listrik yang bersumber langsung dari PLN terdekat. Dengan demikian sesudah masuknya perkebunan kelapa sawit perumahan pekerja menjadi lebih baik.

Table 2. Lamanya Sakit Responden Sebelum dan Sesudah Masuknya Perkebunan Kelapa Sawit PT. Tani Prima Makmur di Kecamatan Meluhu

No. Jenis Penyakit Rata-Rata Lamanya Sakit/Hari

Sebelum Sesudah

1. Filek 3 3

2. Flu 3 3

Jumlah 6 6

Sumber: Analisis Data Primer, 2019.

Tabel 2 di atas, rata-rata masyarakat menderita penyakit pilek kurang lebih 3 hari dan flu 3 hari. Sedangkan setelah masuknya perkebunan kelapa sawit masuk di

Kecamatan Meluhu rata-rata lamanya sakit responden penderita pilek adalah 3 hari dan flu adalah 3 hari. Data ini menujukan tidak ada masalah pada kondisi kesehatan pekerja.

Table 3. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Umur, Tahun 2016-2018 di Kecamatan Meluhu

Kelompok Umur Angka Partisipasi Sekolah (APS)

2016 2017 2018

Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

7-12 tahun 507 96,84 % 531 98,11 % 612 98,36 %

13-15 tahun 418 96,41 % 401 97,25 % 432 97.45 %

16-18 tahun 402 96,76 % 416 99.87 % 446 97,75 %

Sumber: Analisis Data Sekunder, 2019.

Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa dari tahun 2016-2018 terjadi peningkatan Angka Partisipasi Sekolah (APS). Sedangkan pada kondisi hubungan dalam masyarakat terjadi penurunan. Hal ini terjadi karena setelah masuknya perkebunan,

memungkinkan para pekerja bekerja setiap hari dalam satu minggu, tentu hal ini akan mempengaruhi berkurangnya intensitas waktu dalam bersosialisasi dalam masyarakat.

(5)

Kondisi Ekonomi

Table 4. Mata Pencaharian Masyarakat Kecamatan Meluhu Sebelum dan Sesudah Masuknya Perkebunan Kelapa Sawit PT. Tani Prima Makmur

No. Mata Pencaharian Responden

Sebelum (%) Sesudah (%)

1. Petani Sawah 26 67 %

2. Karyawan perkebunan 0 0 % 39 100 %

3. Pedagang 4 10 %

4. Buruh 6 15 % 0

5. Tukang kayu 3 8 % 0

Jumlah 39 100 % 39 100 %

Sumber: Analisis Data Primer, 2019.

Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa sebelum masuknya perkebunan kelapa sawit masyarakat umumnya bekerja sebagai petani sawah, sedangkan setelah masuknya

perkebunan kelapa sawit PT. Tani Prima Makmur. Masyarakat umumnya bekerja sebagai karyawan perkebunan.

Tabel 5. Data Penghasilan Masyarakat Sebelum dan Sesudah Masuknya Perkebunan Kelapa Sawit PT. Tani Prima Makmur.

Rata-Rata Pendapatan Sebelum

Masuknya Perkebunan Kelapa

Sawit

Responden (%) Rata-Rata Pendapatan Sesudah Masuknya Perkebunan Kelapa

Sawit

Responden (%)

> Rp.3.500.000 3 8% > Rp. 3.500.000 9 23 %

Rp 2.500.000-Rp, 3.500.000

6 15% Rp 2.500.000-Rp, 3.500.000

12 31 %

Rp, 1.500.000- Rp, 2.500.000

11 28% Rp, 1.500.000-Rp, 2.500.000

14 36 %

<Rp.1.500.000 19 49 % < Rp. 1.500.000 4 10 %

Jumlah 39 100 % Jumlah 39 100 %

Sumber: Analisis Data Primer, 2019.

Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa sebelum masuknya perkebunan kelapa sawit rata-rata penghasilan masyarakat adalah Rp.

1.853.846/bulan, berubah menjadi

Rp.2.617.846/bulan. Artinya terjadi peningkatan pendapatan masyarakat setelah bekerja di perkebunan kelapa sawit.

Table 6. Rata-Rata Pengeluaran Pendapatan Masyarakat Pada Sektor Makanan dan Non Makanan Sebelum dan Sesudah Masuknya Perkebunan Kelapa Sawit PT. Tani Prima Makmur.

Sektor Pengeluaran Rata-Rata Pengeluaran (%) Sebelum Sesudah

Makanan 25,2% 21,9%

Non Makanan 30,7% 29,5%

Sumber: Analisis Data Primer, 2019.

Tabel 6 di atas menjelaskan bahwa sebelum masuknya perkebunan kelapa sawit pengeluaran di sektor makanan adalah 25,2%.

Sedangkan sektor non makanan sebesar 30,7%. Sedangkan setelah masuknya pengeluaran di sektor makanan adalah 21,9%

(6)

sedangkan pada sektor non makanan adalah 29,5 %.

PEMBAHASAN

PT. Tani Prima Makmur adalah salah satu perusahaan yang ada di Indonesia yang bergerak pada bidang perkebunan khususnya pada perkebunan kelapa sawit. Khususnya di Kecamatan Meluhu, PT. Tani Prima Makmur merupakan salah satu perusahaan perkebuanan kelapa sawit yang besar yang memiliki luas wilayah perkebunan mencapai 2372 hektar dengan jumlah karyawan sebanyak 400 orang dan sudah mulai beroperasi di kecamatan meluhu sejak tahun 2011 silam (Humas PT. Tani Prima Makmur).

Adanya kegiatan perkebunan di suatu wilayah tentu akan memberikan dampak tersendiri pada masyarakat sekitar lokasi pembangunan perkebunan hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2004 pasal 2 disebutkan bahwa perkebunan diselenggarakan berdasarkan atas asas manfaat dan berkelanjutan, keterpaduan, kebersamaan, keterbukaan serta berkeadilan.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, daerah, dan Negara, serta menciptakan lapangan kerja untuk sebesar-besarnya kesejatraan rakyat.

Pada dasarnya sasaran pembangunan adalah menaikkan tinggkat kesejahteraan rakyat, akan tetapi aktivitas pembangunan menimbulkan efek samping yang tidak di rencanakan di luar sasaran yang di sebut dampak. Dampak itu dapat bersifat biofisik, sosial, ekonomi, dan budaya yang berpengaruh terhadap sasaran yang ingin di capai (Soemartono, 2011). Dalam keputusan pemerintah No. 14 Menteri Lingkungan Hidup 1994 tentang penetapan dampak penting terhadap aspek sosial ekonomi yaitu:

pada aspek sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Sedangkan pada aspek ekonomi dampaknya berupah

perubhan pada produksi, distribusi, pertukaran dankonsumsi barang dan jasa.

Masuknya PT. Tani Prima Makmur memberikan dampak pada kondisi social ekonomi masyarakat pekerja perkebunan sebegai berikut: Dampak pada kondisi sosial dapat diukur dengan 4 aspek yaitu aspek perumahan, kesehatan, pendidikan dan hubungan dalam masyarakat (BPS Kabupaten Konawe Tanun 2018). Dimana pada aspek perumahan setelah masuknya perkebunan kelapa sawit kondisi perumahan masyarakat yang awalnya rumah permanen hanya 17 unit berubah menjadi 27 unit, dan kondisi kamarmandi yang semula umumnya menggunakan kamar mandi non permanen menjadi permanen.

Pada kondisi kesehatan tidak ada pengaruh, hal ini dapat dilihat dari lamanya sakit yang tidak memiliki perubahan, karna sebelum dan sesudah masuknya perkebunan kelapa sawit rata-rata lamanya sakit masyarakat tidak mengalami perubahan.

Adapun pada kondisi pendidikan terjadi peningkatan dari tahun 2016-2018, yang dapat di lihat dari kondisi Angka Partisipasi Sekolah (APS). Akan tetapi pada kondisi hubungan antar masyarakat terjadi penurunan, hal ini dikarenakan setelah masyarakat bekerja di perkebuanan kelapa sawit, waktu luang masyarakat semakin sedikit hal ini di karenakan bekerja di perkebunan menuntut para pekerja bekerja hamper setiap hari dalam satu pekan. Tentu ini menyebabkan kurangnya komunikasi antar sesama masyarakat. Sedangkan pada kondisi ekonomi masyarakat pekerja dapat dilihat dari 3 aspek yaitu mata pencaharian, pendapatan dan pengeluaran (Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe Tahun, 2018) pada kondisi mata pencaharian, setelah masuknya perkebunan kelapa sawit semua responden telah bekerja di perkebunan.

Padahal sebelum nya masyarakat bekerja sebagai petani sawah, pedagang dan pekerja kayu. Alas an beralih profesinya masyarakat adalah pekerjaan yang mereka geluti sebelum bekerja di perkebuan di anggap belum mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-

(7)

hari mereka. Selain itu masyarakat menganggap bahwa bekerja sebagai petani sawah sangat banyak memakan waktu yang hasilnya belum tentu di ketahui.

Pada sektor pendapatan masuknya perkebunan kelapa sawit memberikan perubahan pada pendapatan masyarakat, pendapatan masyarakat di bagi menjadi 4 kategori pendapatan yaitu: sangat tinggi >Rp.

3.500.000/bulan, penghasilan tinggi Rp.

2.500.000-Rp. 3.500.000/bulan, penghasilan sedang Rp. 1.500.000-Rp.2.500.000/bulan,

dan berpenghasilan rendah

<Rp.1.500.000/bulan (Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe Selatan, 2014). Semula rata-rata pendapatan masyarakat hanya berkisar pada Rp. 1.853.846/bulan berubah menjadi Rp. 2.617.949 rata-rata pendapatan masyarakat dalam sebulan. Sedangkan pada sektor pengeluaran terjadi penurunan sebesar 3,3%, untuk kebutuhan akan makanan, sedangkan pada sector non makanan terjadi penurunan sebesar 1,2%.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dalam penelitian ini yaitu: (1) pada aspek sosial terjadi beberapa perubahan yaitu: (a) terjadi perubahan pada bentuk fisik perumahan dan jenis kamar mandi yang digunakan; (b) adanya peningkatan angka partisipasi sekolah sejak tahun 2016-2018; (c) terjadi penurunan durasi sakit masyarakat/hari; (d) menurunnya interaksi masyarakat; (2) Pada aspek ekonomi, mata pencaharian petani sawah beralih profesi sebagai pekerja perkebunan kelapa sawit, pendapatan masyarakat meningkat menjadi Rp. 2.617.949/bulan, pengeluaran untuk makanan menurun sebesar 3,3%, sedangkan pada sektor non makanan terjadi penurunan sebesar 1,2 %.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas terdapat beberapa kesimpulan yang dapat berguna bagi penelitian selanjutnya: (1) Sebaiknya pemerintah ikut memperhatikan

pengelolaan perusahaan agar tidak memberikan dampak negative terhadap kondisi pertanian masyarakat Kecamatan Meluhu, terutama pengelolaan air di Kecamatan Meluhu; (2) Pemerintah bisa bekerja sama dengan pihak perusahaan PT.

Tani Prima Makmur dalam bidang pendidikan sebagai wujud kepedulian terhadap peningkatan pendidikan di Kecamatan Meluhu, serta diharapkan dapat juga bekerja sama pada aspek kesehatan dalam hal memberikan serta menyediakan infrastruktur kesehatan bagi para pekerja harian dalam upaya menjamin kesehatan mereka,

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terimakasih saya haturkan kepada pembimbing saya yaitu Drs. La Harudu, M.Si. sebagai pembimbing I dan Dr.

La Ode Amaluddin, S.Pd., M.Pd.

pembimbing II. Selanjutnya ucapan terima kasih pula kepada reviewer dan tim editor Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi.

DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Pemerintah No. 14 Menteri Lingkungan Hidup 1994 Tentang Dampak Penting Terhadap Aspek Sosial Ekonomi

Soemartono, Gatot P. (2011). Hukum Lingkungan Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

Laing. (2016). Dampak Keberadaan Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa di Desa Badak Mekar Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Ilmu Pemerintahan Volume 4, Nomor 2.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Bisnis.

Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel  4  di  atas  menunjukkan  bahwa  sebelum  masuknya  perkebunan  kelapa  sawit  masyarakat  umumnya  bekerja  sebagai  petani  sawah,  sedangkan  setelah  masuknya

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian upaya mengatasi kendala eksternal penyelidikan tindak pidana Keimigrasian dilakukan dengan sosialisasi Undang-Undang Keimigrasian sampai kepelosok pedesaan

Jurnal Konseling Andi Matappa Volume 4 Nomor 1 Februari 2020 Hal 28 34 p ISSN 2549 1857; e ISSN 2549 4279 (Diterima Oktober 2019; direvisi Desember 2019; dipublikasikan Februari 2020)

Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Volume 20 No 1 April 2021 ISSN 1412 6451 E ISSN 2528 0430 Daftar Isi 1 2 3 4 5 6 Peran Dinas Sosial Kota Surabaya dalam Mendukung Program

Dengan demikian, renstra ini akan menjadi “jembatan” yang akan mengantar FKIK Untad meraih mimpi tersebut melalui beberapa tahapan, antara lain : peningkatan

Seperti PRSA, yang merupakan asosiasi praktisi public relations Amerika memiliki standar kompetensi minimal yang harus dimiliki seorang praktisi public relations, dan standar

Adalah suatu metoda yang digunakan untuk pengguna agar dapat memanggil suatu fungsi yang ada pada suatu aplikasi biasanya secara visual. Melalui menu biasanya pengguna dapat

Biasanya dalam menghadapi suatau krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim posko yang dikoordinir praktisi ahli Public Relations dengan melibatkan berbagai

Perubahan revolusi industri ini sudah merubah cara kerja manusia yang otomatis/digitalisasi melalui inovasi yang telah dikembangkan (Suwardana, 2018). Sehingga sekarang ini