• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KOPI ROBUSTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN KOPI ROBUSTA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN

TANAMAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora L.) DI LAHAN PAK RAHMAN DESA MANDALLE KECAMATAN MANDALLE KABUPATEN PANGKEP SULAWESI SELATAN

OLEH

REINGHAT IRWANTO PAPPANG 12 22 140

BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

2015

(2)

i HALAMAN PENGESAHAN

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN

TANAMAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora L.) DI LAHAN PAK RAHMAN DESA MANDALLE, KECAMATAN MANDALLE,KABUPATEN PANGKEP SULAWESI SELATAN

TUGAS AKHIR

OLEH

REINGHAT IRWANTO PAPPANG 12 22 140

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Study di Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Pangkep, Agustus 2015 Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Ir H Baso Darwisah, M.P Nildayanti, SP. M,Si

NIP : 196212311988031025 NIP : 197508172006042001

Mengetahui,

DirekturPoliteknikPertanianNegeri Ketua Jurusan

Pangkajene Dan Kepulauan Budidaya Tanaman Perkebunan

Ir. Andi Asdar Jaya, M.Si Ir H Baso Darwisah, M.P NIP : 19630610 198803 1 003 NIP : 196212311988031025 Tanggal Lulus

(3)

ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

Judul Tugas Akhir : Evaluasi kesesuaian Lahan Tanaman Kopi Robusta (coffea canephora L ) di Lahan pak Rahman Desa Mandalle,Kecamatan Mandalle,Kabupaten Pangkep Nama Mahasiswa : Reinghat Irwanto Pappang

NIM : 12 22 140

Jurusan : Budidaya Tanaman Perkebunan Perguruan Tinggi : Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Study di Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Disetujui oleh :

1. Ir H Baso Darwisah, M.P (………..)

2. Nildayanti, SP. M,Si (………..)

3. Abdul Mutalib SP,MP. (………..)

4. Ir. Erna Halid .M.Si (………..)

(4)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan Penyusunan tugas akhir Praktek Usaha Mandiri (PUM) ini dengan baik.

Dalam penyusunan laporan Praktek Usaha Mandiri, penulis menyadari adanya campur tangan dari berbagai pihak. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua serta segenap keluarga yang telah memberikan bantuan, baik berupa material maupun spiritual hingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan laporan Praktek Usaha Mandiri hingga penyusunan tugas akhir. Melalui kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ir. Andi Asdar Jaya,M.Si, Selaku Derektur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep 2. Ir H Baso’ Darwisah,M.P Selaku Ketua Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan 3. Ir H Baso’ Darwisah,M.P dan Ibu Nildayanti Sp.MSi Selaku dosen pembimbing 4. Bapak / ibu Jurusan Budidaya tanaman perkebunan,pegawai-pegawai, serta teknisi

yang telah membimbing dan memberi ilmu yang baik kepada penulis

5. Semua teman-teman mahasiswa jurusan Budidaya tanaman perkebunan seluruh angkatan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, yang telah membantu serta ikut berpartisipasi selama penulisan akhir ini.

Penyusunan laporan ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, penulis dengan rendah hati menerima saran dan kritikan dari pihak pembaca yang bersifat membangun menuju perbaikan laporan ini dengan baik. Akhir kata, besar harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.

Pangkep, April 2015

Penulis

(5)

iv ABSTRAK

REINGHAT IRWANTO PAPPANG 12 22 140. Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman kopi Rebusta (Coffea canephera L) di Lahan Pak Rahman Desa Mandalle, Kec. Mandalle Kab. Pangkep, di bawah bimbingan Baso Darwisah dan Nildayanti

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman kopi di Lahan Pak Rahman Desa Mandalle,kabupaten pangkep. Pelaksanaan percobaan mengenal evaluasi kesesuaian lahan ini dilakasanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 yang berlokasi di Lahan Pak Rahman Desa Mandalle Kecamatan Mandalle Sulawesi Selataan. Motode yang di gunakan dalam percobaan ini adala survey dengan berbagai kegiatan yang di lakukan sebagai berikut : Persiapan,Survey lapang, Analisis Laboratorium, Penggolongan kelas Kesesuaian Lahan. Berdasarkan hasil evaluasi lahan yang telah di lakukan di Lahan Pak Rahman Desa Mandalle dapat di simpulkan bahwa ketersediaan lahan actual untuk tanaman kopi Robusta termasuk tanaman kopi di Desa tersebut S2 wr, dengan faktor pembatas ketersediaan air (w) dan kedalaman efektif (r).

(6)

v DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... ... iv

DAFTAR TABEL…………... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

I. PENDAHULUAN. ... 1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Tujuan dan Kegunaan ... . 2

II . KONDISI UMUM WILAYA STUDI 2.1 Keadaan Umum Lokasi Percobaan ... 3

III. TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Kesesuaian Lahan ... 4

3.2 Syarat tumbuh tanaman kopi ... 8

IV. BAHAN DAN METODE 4.1 waktu dan tempat ... 16

4.2 Alat dan Bahan... 16

4.3 Metode Penelitian……….. 16

V. HASIL DAN PEMAHASAN ... 20

5.1 Hasil ... 20

5.2 Pembahasan ... 23

(7)

vi

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. ... 26

6.1 Kesimpulan... 26

6.2 Saran ... 26

DAFTAR PUSTAKA ... 27

LAMPIRAN ... 28

RIWAYAT HIDUP ... 34

(8)

vii DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Menentukan Kelas Tekstur Dilapanga. ... 9 Tabel 2. Karakteristik kelas Drainase Tanah Untuk Evaluasi Lahan . 10 Tabel 3. Deskripsi profil ... 13

Tabel 4. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kopi Robusta ... 15 Tabel 5. Karakteristik iklim Desa Mandalle Kecamatan Mandalle

Kabupaten Pangkep. ... 18 Tabel 6. Karakteristik Lahan Desa Mandalle Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep. ... 18 Tabel 7. Hasil penilaian Karakteristik Lahan, Desa Mandalle

Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep. ... 19

(9)

viii DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

Lampiran 1 : Tabel curah Hujan di Desa Mandalle Kecamatam

Mandalle Kabupaten Pangkep ... 29 Lampiran 2 : Tabel Analisis Sampel Tanah Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) ... 31 Lampiran 3 : Ring sample ... 32 Lampiran 4 : Sampel Tanah Komposit ... 33

(10)

1

I. PENDAHULUAN

I.I. LATAR BELAKANG

Tanaman kopi (coffe sp) merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia. Baik jenis kopi Robusta atau jenis kopi yang lain nya. Disamping tanaman samping tanaman yang mudah tumbuh dan sesuai dengan iklim di Indonesia merupakan faktor yang menjadi pendukung tanaman ini semakin berkembag dan semakin banyak di budidayakan di Indonesia.

Tanaman kopi akan menghasilkan sekitar 2-3 tahun untuk jenis kopi Arabika, sedangkan untuk tanaman kopi Robusta butuh waktu yang lebi lama disbanding jenis kopi Arabika. Namun, walaupun begitu, kopi ini mempunyai karakter dan ciri masing masing. Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan jenis kopi ini bersal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia.

Salah satu penyebab sektor pertanian tersebut di usahakan pada daera dengan kondisi lahan dan iklim bervariasi dari satu tempat ke tempat lain nya. Ini mempengaruhi adanya perbedaan potensi dan daya dukungan lahan. Perbedaan ini menimbulkan keragaman besar dalam sistem pertanian dan produktivitas lahan dari marginal sampai optimal.

Kendala lain yang di hadapi di lahan Pak Rahman desa Mandalle adalah kurang nya informasi tentang sifat dan potensi lahan yang ada, kesesuaian penggunaan lahan serta tindakan pengelolaan yang di perlukan. Pada hal informasi

(11)

2

ini sangat penting dalam menentukan kebijakan pemerintah daerah, utamanya dalam penentuan potensi lahan, komoditas unggulan dan pengwilayaan unggulan

Imformasi yang kurang ini dapat diperoleh melalui survey dan evaluasi lahan meskipun kegiatan ini memerlukan biaya yang cukup besar, tetepi mamfaat nya sangat banyak. Data hasil survey dapat di gunakan untuk menentukan kelas kesesuaian lahan untuk berbagai komoditas sehingga dapat di peroleh imformasi mengenai sesuatu tidak nya lahan tersebut untuk komoditas tertentu utamanya kopi. Bilah kurang atau tidak sesuai maka parameter apa yang menjadi factor pembatas untuk lahan tersebut dan tindakan pengelolaan apa untuk mengatasinya.

Disini dapat ditentukan denagn perkiraan usaha tersebut dapat berhasil dan menguntungkan atau tidak.

Sehubungan dengan hal tersebut, di anggap perluh melakukan survey di laham Pak Rahman Desa Mandalle, Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep untuk budidaya tanaman kopi. dengan demikian, dapat diduga kemampuan atau potensi lahan di Lahan Pak Rahman Desa Mandalle, Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep sesuai atau tidak untuk tanaman kopi.

1.2 Tujuan Dan Kegunaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman kopi di Lahan Pak Rahman Desa Mandalle,Kabupaten pangkep

Kegunaan dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai bahan informasi yang dapat menjadi acuan atau referensi dari masiarakat dalam membudidayakan tanaman kopi di Lahan Pak Rahman Desa Mandalle, Kabupaten pangkep

(12)

3

II. KONDISI UMUM LOKASI PERCOBAAN

Kebun kopi pak Rahman terletak di Desa Mandalle merupakan bagian dari wilayah kecamatan Mandalle, provinsi Sulawesi Selatan Desa Mandalle,dengan batas – batas :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Barru 2. SebelahTimur berbatasan dengan Selat Makassar 3. Sebelan selatan berbatasan dengan kecamtan Segeri 4. Sebelah barat berbatasan dengan pulau pangkep

Desa mandalle mempunyai wilayah dengan ketinggian tempat 300-600 m diatas permukaan laut. Topografi datar - berbukit tekstur, tanah liat, struktur tanah gumpal bersudut,pH 5,6-6,5 curah hujan 1553 mm / tahun

(13)

4

III . TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Kesesuaian Lahan

Evaluasi lahan adalah menentukan potensi suatu lahan untuk tujuan tertentu.

Usaha ini dapat dikatakan melakukan usaha klasifikasi teknis bagi suatu daerah.

Dalam evalusi kesesuaian lahan perlu dipahami beberapa pengertian sebagai berikut.

Kesesuian lahan adalah potensi lahan yang didasarkan atas kesesuaian lahan untuk penggunaan pertanian secara lebih khusus pada sawah, tanaman palawija, tanaman perkebunan atau bahkan untuk tanaman tertentu sedangkan kesesuaian lahan actual adalah kesesuaian lahan sebelum di lakukan perbaikan lahan dan kesesuaian lahan potensial adalah kesesuaian lahan setelah di lakukan perbaikan

Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan dengan cara membandingkan persyaratan penggunaan lahan dengan kualitas lahan yang ada maka tanah tersebut masuk kelas ( sesuai ) Untuk penggnaan lahan yang di maksud sebalik nya bila ada salah satu kualitas atau karakteristik lahan yang tidak sesuai maka lahan tersebut termasuk dalam tidak sesuai (Sarwono,2003)

Klasifikasi kesesuian lahan Dapat di pakai untuk klasifikasi kesesuaian lahan kuantitatif maupun kualitaif tergantung data yang tersedia. Kerangka dari sistem klasifikasi kesesuaian lahan ini mengenal empat kategori yaitu :

1.Ordo : Menunjukan apaka suatu lahan sesuai atau tidak untuk penggunaa tertentu

2. Kelas : Menunjukan tingkat kesesuaian suatu lahan

(14)

5

3. Sub-kelas : Menunjukan jenis pembatas (penghanbat) atau macam perbaiakan yang harus dijalankan dalam masing masing kelas

4. Unit : Menunjukan perbedaan-perbedaan besar nya faktor penghambat yang mempengaruhi dalam pengelolaan sub-kelas.

a. Kesesuaian lahan tingkat ordo (Order)

Pada tingkat ordo digambarkan apaka suatu lahan apaka sessuai atau tidak sesuai untuk suatu jenis penggunaan lahan yang di pilih,dan di kenal ada dua ordo yaitu:

1. Ordo S (sesuai) : Lahan dapat digunakan dalam jangka waktu tidak terbatas untuk suatu tujuan suatu penggunaan tertentu tampa atau dengan sedikit resiko kerusakan terhadap sumberdaya alam, keunutungan memuaskan setelah diperhitungkan pemasukan yang di berikan.

2. Ordo N (tidak sesuai) : merupakan lahan yang mempunyai factor pembatas yang sangat berat dan sulit di atasi, sehingga penggunaan nya untuk suatu tujuan yang telah di rencanakan. Digunakan bagi suatu usaha pertanian karna berbagai macam penghambat, baik secara fisik (lereng sangat curam dan berbatu-batu) maupun secara ekonomi ( keuntungan yang dapat lebi kecil dari pada biaya yang dikeluarkan).

b. Kesesuaian lahan pada tingkat kelas

Kesesuaian lahan pada tingkat kelas adalah keadaan tingkat kesesuaian lahan dalam tingkat ordo, kelas yang dibeti nomor urut yang di tullis di belakang symbol ordo,dimana nomor menunjukan tingkat kelas ,ordo kesesuaian lahan di kelompokan menjadi 5 kelas yaitu :

(15)

6

1. Kelas S1 (sangat sesuai) : Lahan yang tidak mempunyai factor pembatas yang nyata terhadap penggunaan secara berkelanjutan, dan tidak berpengaru pada produktivitas lahan.

2. Kelas S2(cukup sesuai) : Lahan yang mempunyai factor pembatas ,dan factor pembatas ini akan berpengaru terhadap produktivitas lahan.

3. Kelas S3 (sesuai marginal) : Lahan mempunyai factor pembatas yang berat, dan factor pembatas ini akan sangat berpengaru pada produktivitas lahan.

4. Kelas N1(tidak sesuai untuk saat ini) : Lahan yang mempunyai pembatas yang lebih besar, tapi masi ada kemungkinan unutuk di atas /diperbaiki,sehingga tidak memungkinkan penggunaan lahan lestari dalam jangkah panjang. Faktor pembatas sedemikian besar nya sehingga tiadak dapat pengolaan yang tinggi.

5. Kelas N2(tidak sesuai atau selamanya) : Lahan yang mempunyai batas pemanen,sehingga mencega segalah kemungkinan pencegaan lahan yang lestari dalam jangka panjang.

c. Kesesuaian pada tingkat sub-kelas

Kesesuaian lahan pada tingkat sub-kelas merupakan keadaan tingkatan dalam kelas kesesuaian lahan atau mencerminkan jenis pembatas/macam perbaikan yang di perlukan kelas tersebut.Tiap dapat terdidri satu atau sub-kelas, tergangtung dari jenis pembatas yang ditunjukan dengan symbol huruf kecil yang ditetapkan pada symbol missal nya kelas S2 yang mempunyai pembatas efektif (s) dapat menjadi (S2S) dalam ssatu sub-kelas dapat mempunyai satu, dua, atau paling banyak tiga symbol pembatas, di mana pembatas yang paling dominan di tulis paling depan. Misalnya dalam Sub – kelas S2ts maka pembatas keadaan topografi (t)

(16)

7

adalah pembatas yang paling dominan dan pembatas kedalam efektif (S) adalah pembatas kedua atau tambahan.

d. Kesesuaian lahan pada tingkat unit

Keseuaian lahan pada tingkat unit merupakan keadaan tingkat dalam sub- kelas kesesuaian lahan, yang didasarkan pada sifat tambahan yang berpengaruh pada pengelolaan. Semua unit yang berada ddalam sub-kelas mempunyai tingkatan kesesuaian yang ama dalam kelas yang mempunyai jenis pembatas yang sama mempunyai tingkat sub-kelas .Uni diberi simbol angka yang di tulis dibelakang symbol sub kelas

3.2 Syarat Tumbuh Tanaman Kopi Robusta a. Iklim

Faktor iklim sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kopi Robusta dapat tumbuh denagn baik pada daerah renda dan pada ketinggian 100-800 m dpl beberapa unsure iklim yang sangat berpengaruh adalah curah hujan, optimum yang di perlukan rata-rata 500 mm,lama penyinaran optimum 5-7 jam/hari selain curah hujan dan matahari yang cukup,tanaman kopi robusta juga memerlukan suhu yang optimum sekitar 24-280c untuk tumbuh dengan baik pada suhu terendah 180c dan tertinggi 320c

b. Curah hujan

Curah hujan yang diperlukan tanaman kopi robusta rata-rata 2000-3000 mm/tahun dengan distribusi merata sepanjang tahun musim kemarau yang agak panjang dapat menurunkan produksi pada umum nya daerah dengan jumlah curah

(17)

8

hujan yang tinggi terkadang jadi masalah terutama jalan transport, pembakaran, pemeliharaan , pemupukan, dan pencegahan erosi.

c. Sinar matahari

Sinar matahari di perlukan untuk memproduksi karbohidrat dan untuk memacu pertumbuhan bunga dan buah, untuk itu identitas,kualitas dan lama penyinaran optimum yang di perlukan tanaman kopi robusta 5-7 jam/hari

d. Suhu

Salah satu cura hujan dan sinar matahari yang cukup tanaman kopi robusta memerlukan suhu yang optimal 21-25 0c untuk tumbuh yang baik meskipun demikian, tanaman kopi robusta tumbuh pada suhu terendah 18 oc dan beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendah suhu adalah lama penyinarandan ketinggian tempat.

e. Kelembaban

Kelembaban udara dan angin adalah faktor yang penting untuk menunjang pertumbuhan pertumbuhan tanaman kopi robusta yang optimum bagi pertumbuhan 80% Kecepatan angin 5-6 Km/jam sangat baik untuk membantu penyerbukan Angin yang kering menyebabkan penguapan lebih besar, mengurangi kelembaban, dalam waktu yang lama mengakibatkan tanaman layu.

f. Tanah

Kopi menghendaki tanah yang subur, yang banyak mengandung zat-zat organis,pengalaman-pengalaman membuktikan bahwa kebun kopi yang didirika atas tanah bekas rimbah memberi hasil yang sangat tinggi, dan dalam jangka waktu yang lama.

(18)

9

Faktor tanah dalam evaluasi kesesuaian lahan di tentukan oleh beberapa sifat atau karakteristik tanah di antaranya dainase tanah, tekstur, kedalaman tanah dan retensi hara (PH,KTK),serta beberapa sifat lain nya di antara nya alkalinitas bahaya erosi,dan banjir/genangan

1.Tekstur

Tekstur merupakan komposisi partikel Tanah halus (diameter 2 mm) yaitu pasir, debu, dan liat. Tekstur dapat di tentukan di lapangan seperti di sajikan pada.

Tabel di bawah ini.

Tabal 1. Menentukan kelas tekstur di lapangan

No Kelas Tekstur Sifat Tanah

1 Pasir (S) Sangat kasar sekali,tidak membentuk gulungan,serta tidak melekat.

2 Pasir berlempung (LS) Sangat kasar,membentuk bolah yang mudah sekali hancur, serta agak melekat

3 Lempung Berpasir (SL)

Agak kasar, membentuk bolah yang mudah sekali hancur, serta agak melekat.

4. Lempung Rasa tidak kasar dan tidak licin, membentuk bolah teguh, dapat sedikit di gulung dengan permukaan mengkilat,dan melekat 5. Lempung berdebuh (SiL) Licin membentuk bolah teguh, dapat sedikit di gulung dengan

permukaan mengkilat serta agak melekat.

6. Debu (Si) Rasa licin sekali, membentuk bola teguh,dapat sedikit di gulung dengan permukaan mengkilat serta agak melekat.

7. Lempung berliat (CL) Rasa agak kasar, membentuk bolah agak teguh (lembab) membentuk gulungan tapi mudah hancur ,

8. Lempung liat berpasir (SCL)

Rasah kasar agak jelas,membentuk bolah agah teguh (lembab),membentuk gulungan agak mudah hancur,serta melekat.

Sumber : Hakim, Nurjati. (Malang 1986)

9. Lempung liat (SiC L) Rasa licin jelas, membentuk bolahteguh,gulungan mengikat, melekat

10. Liat berpasir ( SC ) Rasa licin agak kasar, membentuk bolah dalam keadaan kering sukar di pilih, mudah di gulung, serta melekat

11. Liat berdebuh (SiC) Rasa agak licin, membentuk bolah dalam keadaan kering sukar dipilh, mudah di gulung, serta melekat.

12. Liat (C) Rasa berat, membentuk bolah sempurna , bilah kering sangat keras, basah sangat melekat.

(19)

10

2. Drainase tanah

Drainase tanah menunjukan kecepatan meresap nya air dari tanah atau keadaan tanah yang menunjukan lamanya dan jenuhnya air. Kelas drinase tanah di sajikan pada tabel 2 kelas drainase tanah yang sesuai untuk sebagian besar tanaman,terutama tanaman tahunan atau perkebunan berada pada kelas 3 dan 4.

Drainase tanah kelas 1 dan 2 serta kelas 5 ,6 dan 7 kurang sesuai untuk tanaman tahunan karena kelas 1 dan 2 sangat mudah meloloskan air, sedangkan kelas 5,6 dan 7 sering jenuh air dan kekurangan oksigen.

Tabel 2. Karakteristik kelas drainase tanah untuk evaluasi lahan

No Kelas

Drainase

Uraian 1. Cepat (excessive ely

dreinet)

Tanah mempunyai kondutivitas hidrolik tinggi sampai sangat tinggi dan daya menahan air renda. Tanah demikian tidak cocok untuk tanaman irigasi. Ciri yang dapat di ketahui di lapangan yaitu tanah berwarnah homogeny tampah bercat, atau karatan besi dari aluminium serta warna glei (reduksi)

2. Agak

Cepat (somewhat t excessively drainet)

Tanah mempunyai kondutivitas hidrolik tinggi dan daya menahan air renda menahan air renda.

Tanah demikian hanya cocok untuk sebagian tanaman kalau tampa irigasi cirri yang dapat di ketahui di lapangan, yaitu tanah berwarna homogen tampah bercak atau karatan besi atau aluminium serta warna glei (reduksi)

3. Baik (welf drinet) Tanah mempunyai kondutivitas hidrolik ssedang dan daya menahan air sedang lembab tapi tidakcukup basah dekat dengan permukaan . Tanah demikian cocok untuk berbagai tanama.

Ciri yang dapat di ketahui yaitu tanah yang berwarna homogen tampah bercak atau karatan besi dan/atau mengan serta warna gley (reduksi) pada lapisan 0 sampai 100 cm.

(20)

11

4. Agak baik (moderately welf drained

Tanah mempunyai kondutivitas hidrolik sedang sampai agak renda dan tahan menahan air (pori air tersedia ) rendah, tanah basah dekat dengan pemupukan . Tanah demikian cocok untuk berbagai tanaman. Cara yang dapat di lakukan di lapangan. Yaitu tanah yang berwarna homogen tampak bercat atau karatan besi dan/atau mangan serta warna glei (reduksi ) pada lapisan 0 sampai 50.

5. Agak terhambat (some what poorty drainet)

Tanah mempunyai kondutivitas hidrolik agak rendah dan daya menahan air ( pori air tersedia) renda sampai agak renda, tanah basa sampai ke permukaan. Tanah demikian cocok untuk padi sawah dan sebagian kecil tanaman lain nya. Ciri yang dapat di ketahui di lapangan, yaitu tanah berwarna homogen tampah bercat atau karatan besi dan /atau mangan serta warn agley (reduksi) pada lapisan 0 sampai 25cm.

6. Terhambat (poorty drainet)

Tanah mempunyai kondutivitas hidrolik rendah dan daypori air tersedia) renda dan sampai sangat rendah, tanah basa untuk waktu yang cukup lama sampai ke permukaan. Tanah demikian cocok untuk padi sawah dan sebagian tanaman lain nya. Ciri yang dapat di ketahui di lapangan, yaitu tanah mempunyai warna glei (reduksi) dan bercat atau karatan besi dan/atau mangan sedikit pada lapisan pada permukaan.

7. Sangat terhambat (very poorly drainet)

Tanah mempunyai kondutivitas hidrolik sangat rendah dan daya menahan air (pori air tersedia) sangat rendah tanah basah secara permanen dan tergenang untuk waktu yang cukup lama sampai ke permukaan. Tanah demikian cocok untuk padi sawah dan sebagian kecil tanaman lain nya. Ciri yang dapat di ketahui di lapangan, yaitu tanah mempunyai warnah gley (reduksi) pemanen sampai lapisan permukaan.

Sumber : Ritung S, Wahyunto Agus, F, Hidayat. H. Bogor, Indonesia. (2007)

Referensi

Dokumen terkait

Lamintang (2000: 135) dan Soesilo (1988: 209) menjelaskan pula bahwa perbuatan cabul merupakan segala jenis kejahatan yang berkaitan dengan nafsu kelamin, yang tidak sampai

Selain batu obsidian, alat serpih bisa dibuat dari batu tuf, gamping kersikan, kuarsa, granit, batu pasir, dan batu-batu lain yang tidak mudah hancur.. saat bertumbukan

Hasil sifat fisikokimia selama penyimpanan menunjukkan telur itik asin hasil perendaman dengan tekanan lebih baik dibandingkan telur itik asin hasil peren- daman tanpa tekanan,

Sesuai ketentuan yang ber laku, maka Pokja Bar ang I KLP Bar ang/ Jasa Pemer intah Kabupaten Tapin akan melakukan kegiatan Pembuktian Kualifikasi kepada peser ta

Penciptaan karya seni tugas akhir film animasi “Afeksi” dengan teknik digital 2D melalui pendekatan surealis ini sebagai syarat kelulusan Program Studi D-3 Animasi, Jurusan

Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet hanya saja digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet (WARNET) pun dapat

Hasil yang dikemukaan relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian, serta metode dan peubah yang digunakan. Pembahasan ditulis dengan ringkas, fokus pada

Penulisan ini dimaksudkan untuk membantu sistem penjualan alat musik pada Toko XYZ yang masih menggunakan sistem manual, sehingga sering mengalami ketidak efisienan dalam mencari