• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Perilaku Hidup Sehat terhadap Kualitas Hidup pada Lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga, Jawa Tengah T1 462011073 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Perilaku Hidup Sehat terhadap Kualitas Hidup pada Lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga, Jawa Tengah T1 462011073 BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(2)

mereka. Di dalam bidang kesehatan dan aktivitas pencegahan penyakit, kualitas hidup dijadikan sebagai aspek untuk menggambarkan kondisi kesehatan (Wilson dkk dalam (Larasati, 2012). Adapun menurut Cohen & Lazarus dalam (Larasati,2012) kualitas hidup adalah tingkatan yang menggambarkan keunggulan seorang individu yang dapat dinilai dari kehidupan mereka. Kualitas hidup individu tersebut biasanya dapat dinilai dari kondisi fisiknya, psikologis, hubungan sosial dan lingkungannya World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) (1998) dalam (Larasati, 2012).

(3)

mencapai 2,87 juta jiwa atau 9,27 persen dari seluruh penduduk Propinsi Jawa Tengah kemudian naik menjadi 3,35 juta jiwa atau sebesar 10,34 persen pada tahun 2010. Sedangkan pada tahun 2012, jumlah lansia di Propinsi Jawa Tengah meningkat menjadi 3,57 juta jiwa atau sebesar 10,81 persen. Jumlah lansia di kota Salatiga setiap tahun selalu meningkat, pada tahun 2012 jumlah lansia 11.704 jiwa (BPS, 2012).

Peningkatan jumlah penduduk lansia ini akan membawa dampak terhadap berbagai kehidupan. Dampak utama peningkatan lansia ini adalah peningkatan ketergantungan lansia. Ketergantungan ini disebabkan oleh kemunduran fisik, psikis, dan sosial lansia yang dapat digambarkan melalui empat tahap, yaitu kelemahan, keterbatasan fungsional, ketidakmampuan, dan keterhambatan yang akan dialami bersamaan dengan proses kemunduran akibat proses menua. Proses menua merupakan suatu kondisi yang wajar dan tidak dapat dihindari dalam fase kehidupan. Pada umumnya warga lanjut usia menghadapi kelemahan, keterbatasan dan ketidakmampuan, sehingga status kesehatan dan kualitas hidup pada lanjut usia menjadi menurun.

(4)

maka manusia selalu dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh (holistik), meliputi beberapa aspek, salah satunya adalah aspek psikologis yang berhubungan dengan kualitas hidup. Kualitas hidup merupakan bagian dari kesehatan secara komprehensif, tidak hanya sembuh dari gangguan jiwa, tetapi kebutuhan sehat dan juga kebutuhan perasaan senang dan bahagia dapat terpenuhi.

(5)

kesejahteraan lanjut usia dengan mendirikan panti-panti wredha. Dengan tujuan agar para lansia yang terlantar masuk ke dalam panti wredha dan tidak merasakan kesepian (Haryanto, 2005). Panti wredha adalah organisasi sosial atau lembaga sosial masyarakat yang membantu pemerintah dalam menampung dan merawat lansia sesuai ketentuan dari pemerintah, dalam hal ini Departemen Sosial (Haryanto, 2005).

(6)

dapat membuat keadaan seseorang individu menjadi tidak segar dan tidak bugar ketika terbangun. Dari hasil wawancara ini juga didapatkan bahwa lansia yang tidak memperhatikan kebersihan dirinya mengatakan tidak merasa bersemangat dan akan lebih banyak menghabiskan tidak melakukan aktifitas apapun. Hal ini terjadi pada sebagian lansia yang tinggal di Panti Wredha Salib Putih Salatiga karena belum banyak yang tahu tentang pentingnya memelihara kesehatan.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang “Hubungan Antara Perilaku Hidup Sehat Dengan Kualitas Hidup Pada Lansia di Panti Wredha Salib Putih, Salatiga.”

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini fokus penelitian adalah menganalisis bagaimana “Hubungan Antara

Perilaku Hidup Sehat Dengan Kualitas Hidup Pada Lansia khususnya di Panti Wredha Salib Putih, Salatiga”?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku hidup sehat dan kualitas hidup pada lansia di panti wredha.

(7)

Adapun tujuan khususnya adalah:

a. mendiskripsikan perilaku hidup sehat pada lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga,

b. mendiskripsikan kualitas hidup pada lansia di Panti Wredha Salib Putih Salatiga,

c. mendiskripsikan hal yang dilakukan perawat atau petugas panti saat menemukan lansia yang tidak melakukan perilaku hidup sehat.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Tenaga Pendidik Keperawatan

Penelitian ini dapat menambah wawasan atau informasi pada pengajar dan mahasiswa tentang kondisi masyarakat lansia dan juga sebagai pengembangan terhadap ilmu keperawatan khususnya keperawatan gerontik. Secara akademis teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah referensi kepustakan sebagai sumber data bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Bagi Petugas Panti Wredha Salib Putih Salatiga

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi petugas untuk menentukan strategi peningkatan perilaku hidup sehat pada lansia sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pada lansia.

(8)

Diharapkan lansia terpenuhi kebutuhnnya dan dapat meningkatkan status kesehatan.

4. Bagi peneliti

Diharapkan dapat menjadi pengalaman belajar mengenai perilaku hidup sehat dan hubungannya dengan kualitas hidup serta meningkatkan pengetahuan peneliti khususnya dalam bidang kesehatan psikologi dan gerontik.

E. Keaslian Penelitian

No Peneliti Judul Penelitian

Desain Penelitian

Variabel Hasil Penelitian

1 Ariyuda (2007) faktor-faktor yang mempengaru hi kualitashidup penduduk lanjut usia dikelurahan Jogotrunan Lumajang. metode eksplanatori Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pada lansia. kualitas hidup pada lansia di pengaruhi oleh beberapa faktor.

2 Kuswand ari (2009) gambaran peranan keluarga terhadap perilaku hidup sehat lansia di wilayah kerja puskesmas Darussalam kecamatan Medan Petisah survey deskriptif seluruh keluarga yang mempunyai lansia berumur 60 tahun keatas dan sampel sebanyak 106 yang diambil secara simple random sampling

(9)

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

kesehatan

reproduksi lansia. 3 Putri

(2008)

Gambaran Kualitas Hidup Lansiayang tinggal di unit Budi Luhur Yogyakarta. penelitian kualitatif dengan metode deskriptif eksploratif. Kualitas hidup berhubungan dengan lingkungan. responden bisa menjalankan perannya sebagai anggota keluarga dan responden puas dengan kehidupannya. 4 Supraja,

Hidayat, dan Aisyah (2010) Hubungan antara Peran Keluarga dengan Kemampuan ADL (Activity Daily Living) pada lansia di Kelurahan Mojo Kecamatan GubengSura baya cross sectional peran keluarga dan variabel dependent kemampuanA DL (Activity Daily Living) pada lansia

Dari hasil uji statistik

didapatkan nilai signifikan ρ = 0.000 ≤ α = 0.05 yang berarti ada hubungan peran keluarga dengan kemampuan ADL (Activity Daily Living) pada lansia di Kelurahan Mojo Kecamatan Gubeng Surabaya. 5 Asminatil

Referensi

Dokumen terkait

dalam hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial para. manajer Bank Perkreditan Rakyat di Daerah

Saya Niken, mahasiswi program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta sedang melakukan penelitian untuk pembuatan skripsi dengan judul “Pengaruh

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih, berkat dan penyertaanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum yang berjudul Perlindungan Konsumen

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, kasih, pertolongan dan penyertaan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Desain cincin

dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada konsumen tentang model cincin emas yang diinginkan agar sesuai dengan permintaan pasar yang kemudian dapat dibuat prototype dari

Hasil analisis menunjukkan bahwa metode matriks fleksibilitas dengan menggunakan VBPLK dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan bracing tunggal maupun ganda pada suatu

Deteksi kerusakan yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah deteksi kerusakan pada suatu model struktur portal bidang baja yaitu portal bidang baja tipe Concentrically

• Risiko operasional adalah sebuah risiko yang mempengaruhi semua bisnis karena risiko operasional tidak dapat dipisahkan dalam melakukan aktivitas proses atau