BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
5.1 Kesimpulan
1. Bentuk eksploitasi komunikasi non verbal pekerja sales promotion girl
produk rokok terlihat dari :
a. Menurut Marx (dalam Ritzer, 2010:63) para pekerja menjadi
buruh-buruh yang bebas, membuat kontrak-kontrak bebas dengan
para kapitalis. Namun, para pekerja harus menaati syarat dan
ketentuan kapitalis karena para pekerja tidak lagi mampu
memproduksi demi kebutuhan mereka sendiri. Perusahaan dapat
mengatur tenaga kerja sesuai dengan permintaannya.
Pakaian, seragam yang sudah di tentukan oleh perusahaan menjadi
salah satu syarat wajib untuk dipakai oleh sales promotion girl
ketika bekerja. Model untuk seragam SPG produk rokok antara
perusahaan satu dengan yang lainnya tentu berbeda-beda, ada yang
berupa mini dress, setelan baju “you can see”, blazer, dan rok mini atau celana panjang, celana ¾ namun tetap menonjolkan sisi
sensual tubuh seorang wanita antara lain menonjolkan pundak,
lengan, paha, pinggul bahkan belahan dada.
a. Gesture (bahasa tubuh), Gerak tubuh dapat dilihat ketika seorang
sales promotion girl berjalan menawarkan produk rokoknya, cara
berjalan perlahan lahan dan berlenggak lenggok layaknya model
catwalk mendukung konsep sensualitas yang berbicara mengenai
segala aksi yang sengaja dipertunjukkan untuk mengundang
imajinasi erotis dan seksual terhadap siapa pun yang
melihatnya. Hal tersebut tak lepas dari jenis pakaian yang
menawarkan produk kepada konsumen, faktor target penjualan
rokok yang sudah ditentukan oleh perusahaan menjadi salah satu
penyebab mereka harus memiliki sikap agresif terhadap konsumen.
Ketika para SPG bersikap agresif dan aktif maka mereka akan
menjaring banyak pembeli yang notabene adalah kaum laki-laki
agar dapat membantu untuk memenuhi target penjualan, sehingga
para SPG terhindar dari sanksi perusahaan.
b. Ekspresi wajah, ekpsresi wajah seperti menonjolkan bibir, tatapan
mata yang tajam dan senyuman yang menggoda dapat terlihat
ketika seorang SPG menawarkan produk rokok kepada konsumen.
Menonjolkan bibir, bibir dianggap menjadi salah satu bagian tubuh
sensual yang miliki oleh perempuan. Penonjolan bibir dapat
terlihat dari cara mereka memakai pewarna bibir (lipstick). Bibir yang pucat tanpa pewarna akan membuat penampilan SPG terlihat
biasa saja, berbeda dengan bibir yang sengaja diberikan pewarna
maka akan terlihat lebih fresh. Tampilan bibir yang fresh dan sedikit “menganga” ketika berkomunikasi dengan konsumen mengindikasikan kesan seksi dan menggoda. Hal tersebut dapat
menarik minat konsumen produk rokok yang notabene adalah
laki-laki. Dibekali paras cantik dan semakin dipercantik oleh make-up
agar terlihat lebih fresh para SPG memberikan senyuman dan
tatapan menggoda agar produk rokok yang mereka tawarkan laku.
5.2 Saran
1. Dewasa ini peran perempuan memang tidak hanya di sektor domestik
(rumah tangga), namun merambah sampai ke sektor publik yang rentan
dengan kekerasan, komodifikasi, dan eksploitasi yang memanfaatkan
tubuh perempuan sebagai objek untuk meraup keuntungan. Dengan
adanya penelitian ini diharapkan para perempuan yang bekerja di
pemanfaatan sumber daya manusia khususnya perempuan agar lebih
dapat menghargai harta (fisik) yang sudah diberikan oleh Tuhan.
2. Diharapkan ada penelitian lanjutan yang lebih mendalam tidak hanya
ekploitasi dalam komunikasi non verbal yang terjadi dalam pekerjaan
perempuan sebagai seorang sales promotion girl, namun nantinya
diharapkan juga ada penelitian yang mengarah ke eksploitasi
komunikasi verbal dan ekploitasi tubuh perempuan dalam berbagai