TESIS
INTEROPERABILITAS PENYADAPAN DALAM
PERSPEKTIF EASEMENT
Lodewyk Rumangun
NIM : 32 2104 011
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji Syukur Kepada Tuhan Yesus Kristus. Tesis ini terselesaikan karena limpahan rahmat, berkat, serta nafas hidup yang diberikan oleh Tuhan Yesus, sehingga tesis ini berhasil diselesaikan tanpa kurang suatu apapun, yang mana segala sesuatu telah diberikan oleh Tuhan Yesus sehingga semuanya dapat terselesaikan dengan baik adanya, dan tidak lupa Penulis juga harus berterimakasih kepada:
Pertama, Bapak Prof. Dr. Teguh Prasetyo, SH.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, ditambah seluruh keluarga besar civitas akademika Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, kepada semua dosen yang telah memberikan ilmu kepada Penulis, dan, Staff TU yang telah memberikan pelayanan selama proses perkuliahan.
Penulis dalam proses penulisan serta motivasinya yang selalu mendongkrak spirit dalam penulisan tesis ini.
Ketiga, Ayah dan Ibu Penulis, Ayah; Manase Rumangun dan Ibu Yanna Nahusona atas seluruh curahan cinta kasih, keringat, seluruh hasil kerja keras yang diberikan kepada Penulis, yang senantiasa memberikan pengetahuan-pengetahuan, menghidupi, membiayai pendidikan Penulis selama ini, dan juga saudara-saudari Penulis, Vivi, Elsye dan Musa yang selalu menghibur penulis dikala Penulis dalam keadaan suntuk dan menyemangati apabila Penulis dalam keadaan malas, walau terkadang mereka selalu menyebalkan.
Keempat, seluruh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, khususnya teman-teman Magister Hukum angkatan 2014 yang telah banyak membagi suka duka berikut pengalaman selama Penulis berkuliah. Terima Kasih
Salatiga, Januari 2016
KATA PENGANTAR
Interception atau penyadapan merupakan ujung tombak dari pemberantasan tindak pidana korupsi, selang bersamaan
interception juga merupakan tindakan yang melanggar hak asasi manusia dalam bertelekomunikasi, hal tersebut merupakan silang sengkarut para pihak dalam hukum dan telekomunikasi yang berawal dengan ketidaksinkronan atau terdapat antinomi antara peraturan perundangan di Indonesia yang berhubungan dengan penyadapan telekomunikasi.
Akan tetapi apabila kita melihat hukum sebagai suatu system maka sangat jelas, bahwa pentingnya interception dalam mendukung tugas dan fungsi KPK. Atas perdebatan tersebut maka timbul curiosity Penulis untuk mencari justifikasi dibalik alasan hukum atas kewenangan KPK dalam melakukan
interception, bahwa hubungan hukum seperti apa yang dapat menjustifikasi alasan hukum diberikannya kewenangan tersebut.
permasalahan berikut jawaban sementara atas permasalahan tersebut, kemudian pada Bab II Penulis menggambarkan suatu studi kepustakaan mengenai asas-asas dan kaedah hukum yang mengatur mengenai easement yang sudah Penulis transposisikan dengan maksud untuk menjabarkan secara detail mengenai
easement yang berhubungan dengan hukum dan telekomunikasi serta mengemukakan kerangka teori yang membantu Penulis dalam menganalis permasalahan yang telah dikemukakan pada Bab I dan dianalisis pada Bab III. Setelah dilakukannya analisis pada Bab IV merupakan penutup yang merupakan respons dari analis pada Bab III.
Salatiga, Januari 2016
DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMA KASIH……….. i
KATA PENGANTAR……… ii
DAFTAR ISI……… iii
BAB I PENDAHUDUAN……….…. 1
1.1 Latar Belakang Masalah………. 1
1.2 Rumusan Masalah……….. 23
1.3 Tujuan Penelitian………... 24
1.4 Manfaat Penelitian………. 25
1.5 Kerangka Teori……….. 26
1.6 MetodePenelitian………..……… 27
BAB II STUDI KEPUSTAKA DAN KERANGKA TEORI………..…… 29
2.1.1 Hakikat Easement dalam Kepustakaan 2.1.5 Hak Pengabdian KUH Perdata……… 82
BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 133
3.1 Putusan MA No.1616-2223………. 137
3.1.1 Transkrip Penyadapan Putusan 1616……... 138
3.1.2 Putusan MK No. 12-16/ 2003……….. 143
3.2 Analisis………. 148
BAB IV PENUTUP………. 171
4.1 Kesimpulan………..…. 171
4.2 Saran………. 173