53
BAB V
PENUTUP
Pada bagian ini dibahas kesimpulan dari hasil perancangan, pengujian, dan pengukuran yang telah dilakukan pada sistem penyuara cacat minimal yang dilakukan oleh penulis. Pada bab ini diberikan juga saran pengembangan yang bisa dikerjakan oleh mahasiswa atau siapapun yang ingin mengembangkan lebih lanjut sistem penyuara cacat minimal ini.
5.1. Kesimpulan
Perancangan sistem penyuara dengan cacat minimal sangat penting pada pengunaan penyuara lebih dari satu jenis. Dengan perancangan yang tepat dan sesuai, dihasilkan sistem penyuara yang memiliki cacat amplitudo minimal dengan ragam tanggapan magnitudo <± 3dB dan cacat fase minimal dengan kondisi selisih fase <45° pada daerah frekuensi crossover. Sedangkan pada penggunaan crossover Focal yang tersedia dipasaran didapatkan hasil sistem penyuara yang mimiliki cacat amplitudo dan fase. Sehingga diperlukan perancangan secara khusus untuk penggunaan tiap penyuara yang berbeda-beda dan tiap kotak penyuara yang berbeda-beda pada sistem penyuara.
Sistem penyuara dengan cacat minimal telah dirancang, dilakukan pengujian, dan pengukuran dengan kondisi siap pakai.. Spesifikasi sistem penyuara dengan cacat minimal yang telah dibuat adalah sebagai berikut :
1. Kepekaan 88 dB/1W
2. Impedansi 4Ω.
3. Ragam tanggapan frekuensi < ±3dB dari 40 Hz sampai 20 kHz
4. Menggunakan konfigurasi 2 jalur dengan tweeter Morel Supremo dan woofer Dynaudio 17wlq.
54
6. Selisih fase pada daerah titik potong crossover <45°.
5.2. Saran Pengembangan
Saran pengembangan dari penulis adalah penelitian lebih lanjut selisih jarak antara tweeter dam woofer. Dengan perancangan kotak sistem penyuara untuk meminimalkan selisih jarak antar penyuara. Penggunaan untai allpass filter atau penggeser fase dapat diimplementasikan dengan penelitian lebih lanjut.