BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari Pembangunan Nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik pemerintah, masyarakat maupun swasta.
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit Tk.II 14.05.01 Pelamonia, diperlukan adanya suatu acuan yang antara lain meliputi standar pelayanan minimal berbagai aspek yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumkit Tk. II 14.05.01 Pelamonia. Acuan tersebut merupakan standar minimal yang harus dilaksanakan oleh Rumkit Tk. II 14.05.01 Pelamonia dalam memberikan pelayanan kesehatan, sehingga akan memberikan dampak bagi pelaksanaan kinerja yang bermutu, sesuai dengan Akreditasi 16 bidang pelayanan yang telah diberikan oleh Kementrian Kesehatan RI kepada Rumkit Tk. II 14.05.01 Pelamonia dan Akreditasi Versi 2012 oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Selain itu, acuan tersebut juga dimaksudkan sebagai perangkat
untuk mendorong terwujudnya transparansi dan akuntabilitas publik
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
Rumkit Tk.II 14.05.01 Pelamonia. Acuan, kriteria atau standar tersebut
diformulasikan dalam bentuk STANDAR PELAYANAN MINIMUM
(SPM) RUMKIT TK.II PELAMONIA. Tujuan dari SPM ini adalah
sebagai standar untuk meningkaTkan pelayanan kesehatan serta
kegiatan dukungan operasional TNI.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286).
3. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
4. Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran.
5. Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502).
7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585).
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 119/PMK.05/2007 tentang Persyaratan Administrasi dalam rangka menerapkan Pengolahan Keuangan Badan Layanan Umum.
9. Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor : Perkasad/265/XII/2007 tanggal 31 Desember 2007 tentang Organisasi dan Tugas Kesehatan Daerah Militer.
C. Daftar Istilah
Dalam SPM Rumkit Tk. II 14.05.01 yang dimaksudkan dengan :
1. Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat.
2. Rumah Sakit Tk. II 14.05.01 Pelamonia yang selanjutnya disingkat menjadi Rumkit Tk. II Pelamonia adalah suatu badan pelaksana yang berada di bawah Kesdam XIV/HSN dengan fungsi utama memberikan pelayanan kesehatan.
3. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit Tk. II 14.05.01 Pelamonia kepada masyarakat terdiri atas TNI, ASN, keluarga serta masyarakat umum.
4. Tenaga kesehatan terdiri dari:
a. Tenaga Medis
b. Tenaga Keperawatan c. Tenaga Kefarmasian
d. Tenaga Kesehatan Masyarakat e. Tenaga Gizi
f. Tenaga Keterapian Medis g. Tenaga Keteknisian Medis
5. Tenaga Kesehatan Tetap adalah tenaga kesehatan yang bekerja penuh waktu
6. Tenaga Kesehatan Tidak Tetap adalah tenaga harian, bulanan, tenaga honorer sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang atau sesuai dengan PP No. 41 Tahun 1990, Keppres No. 37 Tahun 1991, Keppres No. 23 Tahun 1994
7. Komponen SPM adalah unsur-unsur yang harus terpenuhi dalam SPM
8. Indikator SPM adalah tolak ukur prestasi kuntitatif dan kualitatif
yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang
hendak dipenuhi dalam pencapaian SPM, berupa masukan, proses, keluaran, hasil, dan atau manfaat pelayanan kesehatan 9. Ketercapaian minimal adalah batasan kuantitas atau kualitas
untuk setiap indikator SPM
10. Batas waktu pencapaian SPM adalah kurun waktu yang ditentukan untuk mencapai SPM
D. Maksud dan Tujuan
1. Maksud :
Standar Pelayanan Minimum Rumkit Tk. II Pelamonia disusun dalam rangka memenuhi persyaratan administrasi PK-BLU
2. Tujuan :
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan dalam rangka mendukung operasional TNI .
b. Meningkatkan kompetensi tenaga, sarana dan prasarana kesehatan dalam penanganan penderita.
c. Meningkatkan sistem manajemen keuangan dan pengelolaan
sumber daya secara efisien, transparan dan akuntabel.
BAB II
KOMPONEN SPM RUMKIT TK. II PELAMONIA A. Standar Isi
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi pelayanan kesehatan yang harus dipenuhi. Standar isi mencakup jenis pelayanan kesehatan.
Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan di Rumkit Tk. II Pelamonia terdiri dari :
a. Pelayanan Gawat Darurat b. Pelayanan Rawat Jalan :
1) Poliklinik Penyakit Dalam 2) Poliklinik Gynekologi 3) Poliklinik Bedah Umum 4) Poliklinik Bedah Digestif 5) Poliklinik Bedah Onkologi 6) Poliklinik Bedah Ortopedi 7) Poliklinik Bedah Anak 8) Poliklinik Mata
9) Poliklinik THT 10) Poliklinik Fisioterapi 11) Poliklinik Jantung 12) Poliklinik Gizi Klinik 13) Poliklinik Gigi 14) Poliklinik Anak 15) Poliklinik Urologi 16) Poliklinik Paru
17) Poliklinik Kesehatan Jiwa
18) Poliklinik Neurologi
19) Poliklinik Bedah Saraf
20) Poliklinik Kulit dan Kelamin 21) Poliklinik Keluarga Berencana 22) Poliklinik KIA
23) Poliklinik VCT c. Pelayanan ICU/ICCU d. Pelayanan Rawat Inap e. Pelayanan HCU
f. Pelayanan Persalinan g. Pelayanan Perinatologi h. Pelayanan Bedah Sentral i. Pelayanan Farmasi j. Pelayanan Radiologi k. Pelayanan Laundry
l. Pelayanan Sterilisasi Instrumen/linen m. Pelayanan Gizi
n. Pelayanan Pemulasaran Jenazah o. Pengelolaan Limbah padat dan cair p. Pelayanan Laboratorium
q. Pelayanan Rehabilitasi Medik r. Pelayanan Bank Darah s. Pelayanan Rekam Medik t. Pelayanan Anestesi
u. Pelayanan Perawatan Alat Kesehatan
v. Pelayanan Ambulance & Mobil Jenazah
w. Pelayanan Perawatan Sarana Rumah Sakit
x. Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
y. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
B. Standar Proses.
Standar Proses adalah standar yang berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan untuk mencapai standar keluaran.
Standar proses atau disebut juga sebagai Standar Prosedur Operasional (SPO) maupun Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di Rumkit Tk. II Pelamonia, sesuai dengan 16 bidang pelayanan yang telah di akreditasi oleh Kementerian Kesehatan, yaitu meliputi :
a. Bidang Administrasi Manajemen Rumah Sakit,
b. Bidang Sistem Informasi Manajemen dan Rekam Medis c. Bidang Pelayanan Medik,
d. Bidang Kegawat Daruratan, e. Bidang Keperawatan, f. Bidang Radiologi,
g. Bidang Perinatologi Resiko Tinggi, h. Bidang Bedah Sentral,
i. Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) j. Bidang Laboratorium,
k. Bidang Farmasi,
l. Bidang Infeksi Nosokomial m. Bidang Pelayanan Gizi, n. Bidang Pelayanan Intensif,
o. Bidang Pelayanan Rehabilitasi Medik, p. Bidang Pelayanan Bank Darah.
Dan Akreditasi Rumah Sakit versi 2012 oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada Tahun 2017 yang terdiri dari :
a. Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK) b. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
c. Asesment Pasien (AP) d. Pelayanan Pasien (PP)
e. Pelayanan Anastesi dan Bedah (PAB)
f. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
g. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
h. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) i. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
j. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP) k. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) l. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) m. Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
n. Millenium Development Goals (MDGs)
C. Standar Keluaran
Standar Keluaran terdiri dari :
1. Sembuh adalah kondisi klinis dan laboratoris membuktikan sudah tidak ada penyakitnya.
2. Boleh rawat jalan adalah kondisi klinis dan laboratoris pasien masih terdapat penyakit tetapi tidak memerlukan perawatan khusus
3. Perawatan intensif adalah kondisi klinis dan laboratoris menujukkan perburukan dan membutuhkan perawatan khusus.
4. Pemindahan pasien dari Ruang Perawatan ICU ke Ruang Perawatan Umum apabila secara klinis dan laboratoris, menunjukkan perbaikan kondisi dan tidak memerlukan perawatan secara intensif.
5. Rujukan adalah kondisi klinis dan laboratoris yang membutuhkan perawatan pada rumah sakit yang lebih lengkap atau membutuhkan pendapat ahli lain/ konsulen.
6. Pasien pulang paksa adalah kondisi pasien yang dinyatakan belum sembuh atau belum layak untuk rawat jalan oleh dokter yang merawat tetapi yang bersangkutan menghendaki pulang atas kemauan sendiri atau keluarga.
7. Meninggal dunia adalah kondisi klinis penderita telah meninggal
dunia akibat penyakitnya atau komplikasi dari penyakitnya dan
dinyatakan dengan surat keterangan kematian.
D. Standar Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan di Rumkit Tk.II Pelamonia sesuai dengan Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan di Rumah Sakit oleh Dirjen Bina Pelayanan Medik Kementrian Kesehatan RI Tahun 2008 dan Perkasad Nomor 265 tahun 2007 tanggal 31 Desember 2007 tentang Organisasi dan Tugas Kesdam, terdiri dari :
1. Pelayanan Umum
a. Pelayanan Medik Gigi Dasar b. Pelayanan KIA/KB
2. Pelayanan Keperawatan 3. Pelayanan Gawat Darurat 4. Pelayanan Spesialis Dasar
a. Pelayanan Penyakit Dalam b. Pelayanan Kesehatan Anak c. Pelayanan Bedah
d. Pelayanan Kebidanan dan Kandungan 5. Pelayanan Spesialis Penunjang
a. Pelayanan Anestesiologi b. Pelayanan Radiologi
c. Pelayanan Rehabilitasi Medik d. Pelayanan Patologi Klinik e. Pelayanan Gizi Klinik 6. Pelayanan Spesialistik lainnya
a. Pelayanan Spesialistik Mata b. Pelayanan Spesialistik THT c. Pelayanan Spesialistik Syaraf d. Pelayanan Spesialistik Jantung
b. Pelayanan Spesialistik Kulit dan Kelamin c. Pelayanan Spesialistik Kesehatan Jiwa d. Pelayanan Spesialistik Paru
e. Pelayanan Spesialistik Urologi
f. Pelayanan Spesialistik Bedah Saraf
g. Pelayanan Bedah Bedah Anak h. Pelayanan Spesialistik Orthopedi 7. Pelayanan Subspesialistik
a. Pelayanan Subspesialis Bedah Tumor (Onkologi)
b. Pelayanan Subspesialis Bedah Saluran Pencernaan (Digestif) 8. Pelayanan Penunjang Klinik
a. Perawatan Intensif b. Pelayanan Bank Darah c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Sterilisasi Instrumen/Linen e. Rekam Medik
9. Pelayanan Penunjang Non Klinik a. Laundry
b. Pelayanan Gizi
c. Pelayanan Tehnik dan Pemeliharaan Fasilitas d. Pengelolaan Limbah padat dan cair
e. Transportasi (Ambulance dan mobil jenazah) f. Perawatan Jenazah
g. Pemadam Kebakaran h. Penampungan Air Bersih 10. Pelayanan Administrasi
a. Catatan Medik
b. Keuangan/ Billing System c. Personalia
d. Keamanan
e. Sistem Informasi Manajemen RS.
E. Standar Ketenagaan
Standar Ketenagaan adalah jenis dan kualifikasi tenaga medis dan
kesehatan yang melaksanakan tugas pelayanan kesehatan di Rumkit
Tk.II Pelamonia merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan, terdiri dari :
1. Tenaga Medis, meliputi : a. Dokter
b. Dokter Gigi
2. Tenaga Keperawatan, meliputi : a. Perawat
b. Bidan
3. Tenaga Kefarmasian, meliputi : a. Apoteker
b. Analis Farmasi c. Asisten Apoteker
4. Tenaga Kesehatan Masyarakat, meliputi : a. Penyuluh Kesehatan
b. Administrator Kesehatan c. Sanitarian
5. Tenaga Gizi, meliputi : a. Nutrisionis
b. Dietisien
6. Tenaga Keterapian Fisik : Fisioterapis
7. Tenaga Teknis Medis, meliputi : a. Radiografer
b. Teknisi Gigi
c. Teknisi Elektromedis d. Analis Kesehatan e. Refraksionis / Optisien f. Teknisi Transfusi g. Perekam Medis
F. Standar Rekrutmen Ketenagaan.
Standar Rekrutmen Ketenagaan di Rumkit Tk.II Pelamonia adalah
standar tata cara rekrutmen tenaga kerja, baik medis, paramedis dan
non medis dengan menggunakan acuan yang disusun sesuai Peraturan
Kasad Nomor : Perkasad / 87 / XII / 2008 tanggal 12 Desember 2008 tentang Pemeriksaan Kesehatan TNI AD dan Surat Perintah Kepala Rumah Sakit Tk.II Pelamonia Nomor : Sprin/ 34 / II / 2011 tanggal 22 Februari 2011 tentang Pembentukan Panitia Kredensial untuk mengisi formasi, meliputi :
1. Perencanaan.
2. Pengumuman.
3. Pelamaran.
4. Penyaringan.
5. Penetapan kelulusan.
6. Pengangkatan.
Sumber tenaga kerja yang ada di Rumkit Tk.II Pelamonia diperoleh dari : a. Dropping dari Direktorat Kesehatan TNI-AD, sesuai dengan :
1) Pengajuan usulan dari Rumkit Tk.II Pelamonia
2) Penempatan oleh Kesdam XIV/Hasanuddin dengan atau tanpa usulan Rumkit Tk.II Pelamonia
b. Pengadaan (rekrutmen) sendiri yang dilakukan oleh Rumkit Tk.II Pelamonia, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Ketenagaan dan Rekrutmen Karyawan yang telah ditetapkan Rumkit Tk.II Pelamonia.
G. Standar Kompetensi Spesialistik.
Adalah standar kemampuan, keahlian dan kecakapan minimal tenaga kesehatan medis spesialistik dan sub spesialistik yang melaksanakan tugas pelayanan medis maupun penunjang medis spesialistik. Di Rumkit Tk.II Pelamonia didukung oleh 18 jenis pelayanan spesialistik sesuai dengan Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor : Perkasad/265/XII/2007 tanggal 31 Desember 2007 terdiri dari :
1. Dokter Spesialis Bedah
2. Dokter Spesialis Urologi
3. Dokter Spesialis Orthopedi
4. Dokter Spesialis Bedah Saraf 5. Dokter Spesialis Bedah Digestif 6. Dokter Spesialis Bedah Onkologi 7. Dokter Spesialis Bedah Anak 8. Dokter Spesialis Penyakit Dalam 9. Dokter Spesialis Kesehatan Anak
10. Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan 11. Dokter Spesialis Radiologi
12. Dokter Spesialis Anesthesi 13. Dokter Spesialis Patologi Klinik 14. Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa 15. Dokter Spesialis Mata
16. Dokter Spesialis T H T
17. Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 18. Dokter Spesialis Jantung
19. Dokter Spesialis Paru 20. Dokter Spesialis Neurologi
H. Standar Sarana dan Prasarana
Standar Sarana dan Prasarana adalah standar yang berkaitan dengan kriteria minimal sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan proses pelayanan kesehatan. Rumkit TK II Pelamonia mengacu kepada Skep Kasad Nomor : Skep/6/X/1985 tanggal 28 Oktober 1985 tentang Rumah Sakit TNI-AD.
1. Lokasi.
Lokasi Rumah Sakit Tk.II Pelamonia berada di Jalan Raya Jenderal Sudirman Nomor 27 Kota Makassar, Sulawesi Selatan dalam wilayah Koordinasi Kodim 1408/BS, Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit Rujukan tertinggi bagi Rumkit Kesdam Kawasan Timur Indonesia
2. Bangunan.
Rumah Sakit Tk.II Pelamonia memiliki luas tanah 28.544 M
2dan luas bangunan keseluruhan 20.955 M
2.
Jenis lahan yang digunakan, terdiri atas :
a. Lahan terbangun, yaitu lahan yang di atasnya terdapat bangunan.
b. Lahan terbuka, yaitu lahan yang belum ada bangunan diatasnya, termasuk taman dan lapangan.
c. Lahan pengembangan, yaitu lahan yang diperlukan untuk kebutuhan pengembangan bangunan.
3. Prasarana.
a. Ruangan di Rumkit Tk.II Pelamonia memeliki kecukupan cahaya, baik listrik maupun cahaya matahari serta memiliki ventilasi yang memadai.
b. Sarana pelayanan IPAL dan Incenerator dengan tatacara limbah sesuai dengan pedoman sanitasi Rumah Sakit baik limbah padat dan cair.
c. Rumah Sakit mempunyai sistem air bersih yang memenuhi persyaratan kualitas dan kwantitas dan disalurkan langsung ke bangunan Rumah Sakit.
d. Tersedia tenaga listrik yang memenuhi persyaratan dan tersedia Catu Daya Pengganti Khusus (CPDK) atau sumber Interrupted Power Suplay (UPS) bagi peralatan medik vital.
Juga tersedia sistem pemadam kebakaran yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Rumah Sakit menyediakan dan memelihara lingkungan yang sehat dan indah bagi pasien, dan masyarakat umum.
I. Standar Pengelolaan.
Standar Pengelolaan adalah standar yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pelayanan
kesehatan agar tercapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan.
Pengelolaan Rumkit Tk.II Pelamonia berdasarkan pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Standar Pengelolaan mencakup :
1. Pengelolaan.
Rumah Sakit Tk.II Pelamonia selaku satuan kerja Kemhan RI menerapkan pola pengelolaan manajemen organisasi, operasional, personalia, keuangan dan area fungsional kepengelolaan lainnya dalam batas-batas yang diatur dalam ketentuan perundang- undangan.
2. Pejabat Pengelola.
Pejabat Pengelola Rumah Sakit Tk II Pelamonia terdiri atas : a. Pimpinan, Manajemen
b. Pejabat Keuangan
c. Pejabat Teknis/fungsional
3. Pedoman Pengelolaan.
Pedoman mengatur tentang : a. Struktur Organisasi;
b. Pembagian tugas Tenaga Medis maupun Tenaga Non Medis;
c. Uraian tugas masing-masing jabatan struktural maupun fungsional;
d. Peraturan Rumah Sakit (Hospital By Laws);
e. Peraturan Internal Rumah Sakit (Medical Staff By Laws) f. Peraturan Urusan Dalam Rumah Sakit.
g. Tata tertib, yang minimal mengatur Tata Tertib Tenaga Kesehatan, Tenaga Non Kesehatan serta pasien maupun pengunjung Rumkit Tk.II Pelamonia.
h. Pelayanan administrasi menggunakan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit, Sistem Akuntasi Pemerintah (SAP)
dan Petunjuk Administrasi Umum TNI AD.
4. Rencana Kerja
Rumah Sakit Tk.II Pelamonia dikelola atas dasar Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan yang disesuaikan dengan kerangka acuan kegiatan program kerja Kesdam XIV/Hasanuddin dan dijabarkan secara terinci.
J. Standar Pembiayaan
Standar Pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem akuntansi biaya Rumkit TK. II Pelamonia untuk menghasilkan informasi harga pokok pelayanan, biaya satuan, biaya per unit pelayanan, evaluasi varian dalam rangka mendukung perencanaan dan pengendalian, pengambilan keputusan dan perhitungan tarif pelayanan.
Biaya yang timbul berkenaan dengan penyelenggaraan Rumkit TNI-AD bersumber dari :
a. Rupiah Murni (RM)
b. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) c. Hibah
K. Standar Penilaian Pelayanan Kesehatan.
Standar penilaian pelayanan kesehatan adalah ukuran pencapaian
mutu / kinerja yang diharapkan bisa dicapai pada setiap jenis pelayanan
kesehatan. Rumkit Tk. II Pelamonia mempedomani Perkasad Nomor :
265/XII/2007 tanggal 31 Desember 2007 tentang Organisasi dan Tugas
Kesehatan Komando Daerah Militer dan dari Dirjen Bina Pelayanan Medik
Kementrian Kesehatan RI tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan (SP), Standar Operasional Prosedur (SOP) dan
Instrumen Penilaian Hasil Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan.
BAB III
RENCANA PENCAPAIAN DAN BATAS WAKTU SPM
A. STANDAR ISI
a. Pelayanan Kesehatan
1) PELAYANAN GAWAT DARURAT
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan Gawat
Darurat IGD merupakan bagian dari Rumah Sakit yang menangani pasien dengan kasus kegawat daruratan/
emergency
- Insta
Lasi 1 1 1 1 1 1 1
2 Penanganan pasien di Gawat Darurat
Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kepada penderita gawat darurat
Jumlah pasien gawat darurat : jumlah pengunjung pasien di gawat darurat.
Rasio 1:2 1:2 1:2 1:2 1:2 1:2 1:2
3 Ketersediaan Tim penanggulangan bencana
Tim penanggulangan bencana adalah tim yang dibentuk di rumah sakit dengan
tujuan untuk
memberikan
pertolongan klinis
Jumlah tim
penanggulangan bencana di Rumah Sakit.
Tim 1 1 1 1 1 1 1
dalam
penanggulangan akibat bencana alam yang terjadi
2) PELAYANAN RAWAT JALAN
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan Rawat
Jalan Instalasi Rawat Jalan adalah bagian dari Rumah Sakit yang memberikan pelayanan pasien di Poliklinik pada saat jam kerja
- Insta
lasi 1 1 1 1 1 1 1
2 Penanganan pasien di Rawat Jalan
Adalah pasien yang datang berobat ke Poliklinik sesuai dengan keluhan atau penyakitnya
Jumlah pasien yang dilayani : Jumlah pasien yang datang berobat
Rasio 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1
3) PELAYANAN ICU
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung
Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan ICU ICU adalah bagian dari
Rumah Sakit yang memberikan pelayanan perawatan intensif
- Insta
lasi 1 1 1 1 1 1 1
2 Penanganan pasien dengan perawatan intensif
Adalah pasien yang memerlukan
perawatan intensif
oleh karena
penyakitnya yang berasal dari ruang perawatan, kamar operasi, IGD dan pasien rujukan.
Jumlah pasien yang memerlukan perawatan intensif : Jumlah pasien yang di indikasikan memerlukan perawatan intensif dalam waktu yang sama
X 100%
% 100 100 100 100 100 100 100
4) PELAYANAN RAWAT INAP
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan Rawat
Inap Instalasi Rawat Inap adalah bagian dari Rumah Sakit yang bertanggung jawab terhadap pasien di indikasikan
memerlukan
- Insta
lasi 1 1 1 1 1 1 1
perawatan inap yang berasal dari rawat jalan, IGD, Kamar Operasi, ICU, Kamar Bersalin dan rujukan 2 Penanganan
Rawat Inap Adalah penangan pasien yang dirawat inapkan di RS sesuai dengan indikasi penyakitnya
Jumlah pasien yang di rawat inap : pasien yang dirujuk untuk rawat inap
Rasio 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1
5) PELAYANAN KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan
Kandungan dan Kebidanan
Bagian dari Rumah
Sakit yang
memberikan pelayanan berhubungan dengan alat reproduksi wanita dan penanganan penyakit kandungan
- Unit 1 1 1 1 1 1 1
2 Perawatan
persalinan normal Perawatan persalinan normal adalah asuhan keperawatan yang diberikan pada ibu bersalin normal
Persalinan tidak disertai factor
Jumlah pasien bersalin normal : Total jumlah seluruh pasien indikasi bersalin normal
X 100%
% 100 100 100 100 100 100 100
penyulit/komplikasi serta tidak terjadi infeksi
6) PELAYANAN PERINATOLOGI
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan
Perinatologi Bagian dari Rumah
Sakit yang
memberikan pelayanan kepada bayi baru lahir sampai dengan usia 30 hari dengan berat badan lahir ≤ 1,5 kg disertai resiko tinggi yang membahayakan jiwanya.
- Unit 1 1 1 1 1 1 1
2 Kemampuan menangani sesak nafas pada bayi
Asfiksia adalah kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir
Jumlah bayi yang dirawat dengan asfiksia
yang terancam
kematian: Jumlah bayi yang dirawat dengan asfiksia
X 100%
% 100 100 100 100 100 100 100
7) PELAYANAN BEDAH SENTRAL
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung
Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan Bedah
Sentral Instalasi Bedah Sentral adalah bagian Rumah
Sakit yang
memberikan pelayanan pada pasien dengan kasus-kasus bedah
- Insta
lasi 1 1 1 1 1 1 1
2 Penanganan
Bedah Sentral Penanganan Bedah Sentral adalah pasien yang memerlukan penanganan kasus bedah
Jumlah pasien yang di operasi : seluruh pasien yang di indikasikan penanganan bedah di Instalasi Bedah Sentral
Rasio 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1
3 Waktu Tunggu
Operasi Elektif Waktu Tunggu Operasi Elektif adalah tenggang waktu mulai dari rencana dokter memutuskan operasi elektif sampai dengan operasi mulai dilaksanakan
Jumlah kumulatif waktu
ketika dokter
memutuskan di operasi sampai dengan pasien tersebut masuk kamar operasi untuk tindakan pembedahan dalam hitungan jam.
Cara pengambilan &
pengolahan data : - Sumber data : Survei
- Freq pul data : 1 bln - Periode analisis : 3 bln
Jam ≤ 48 36 30 26 26 24 24
8) PELAYANAN RADIOLOGI
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan
Radiologi Instalasi Radiologi adalah bagian Rumah
Sakit yang
memberikan pelayanan pemeriksaan
Radiologis
- Insta
lasi 1 1 1 1 1 1 1
2 Penanganan pemeriksanan Radiologis
Adalah pasien yang dirujuk dokter pemeriksa ke Instalasi Radiologi untuk dilakukan pemeriksaan sesuai dengan penyakitnya
Jumlah pasien yang dilakukan pemeriksaan radiologis : seluruh pasien yang dirujuk ke Radiologi
Rasio 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1 1:1
1)
PELAYANAN LAUNDRYNo Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan
Laundry Instalasi Laundri
adalah bagian Rumah Sakit yang menangani masalah pencucian
- Insta
lasi 1 1 1 1 1 1 1
dan binatu linen RS
2 Ketersediaan
tenaga laundry Tenaga laundry terdiri dari tenaga cuci, tenaga jahit, tenaga binatu dan tenaga bantuan umum
Jumlah tenaga yang melayani laundry : volume linen yg harus ditangani.
X100%
% 100 90 100 100 100 100 100
2)
PELAYANAN STERILISASI INSTRUMENNo Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan
Sterilisasi Instrumen
Bagian dari Rumah
Sakit yang
menyelenggarakan sterilisasi Instrumen yang digunakan untuk kegiatan perawatan pasien
- Insta
lasi 1 1 1 1 1 1 1
3)
PELAYANAN GIZINo Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022
1 Pelayanan Gizi Instalasi Gizi adalah bagiab dari RS yang melayani tentang penyajian makanan pada pasien yang di rawat
- Insta
lasi 1 1 1 1 1 1 1
2 Penyajian
makanan bagi pasien
Penyajian makan pasien adalah kegiatan pemberian makanan dan minuman pasien
Jumlah pasien yang mendapat makanan pagi sesuai standar waktu pelayanan : Jumlah pasien yang mendapat makan pagi di Irna X 100%
% ≥95 100 100 100 100 100 100
4)
PELAYANAN PEMULASARAAN JENAZAHNo Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan
Pemulasaraan Jenazah
Bagian dari Rumah
Sakit yang
menyelenggaran perawatan jenazah
- Unit 1 1 1 1 1 1 1
5)
PELAYANAN FARMASI RUMAH SAKITNo Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan Farmasi Instalasi Farmasi
adalah bagian dari RS yang memberikan pelayanan Farmasi
- Insta
lasi 1 1 1 1 1 1 1
6)
PELAYANAN PENGAMANAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN (IPKL)No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan IPKL IPKL adalah bagian
dari Rumah Sakit yang menangani masalah keamanan, ketertiban, kebersihan lingkungan dan penanganan limbah
- Insta
lasi 1 1 1 1 1 1 1
7)
PELAYANAN PATOLOGI KLINIKNo Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan Patologi
Klinik Instalasi Patologi Klinik adalah bagian Rumah
Sakit yang
memberikan pelayanan pemeriksaan
labortorium klinik
- Instal
asi 1 1 1 1 1 1 1
2 Ketepatan waktu penyerahan hasil pelayanan
laboratorium
Pemeriksaan
laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan
pemeriksaan
laboratorium rutin dan khusus. Ketepatan waktu penyerahan hasil pelayanan laboratorium adalah kesesuaian tenggang waktu mulai pasien diambil sample sampai dengan menerima hasil
yang sudah
diekspertisi dengan ketentuan sample yang datang sejak pukul 07.30 hingga pukul 10.00 WIB hasil dapat diambil pukul
Jumlah seluruh pasien yang diperiksa laboratorium dikurangi jumlah penyerahan hasil laboratorium yang tidak tepat waktu : Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam bulan tersebut
X 100%
% 90 99 100 100 100 100 100
14.00 WIB, sedangkan sample yang datang di atas pukul 10.00 hasil dapat diambil keesokan harinya.
8)
PELAYANAN REHABILITASI MEDIKNo Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan
Rehabilitasi Medik Instalasi Rehab Medik adalah bagian dari Rumah Sakit yang melayani pasien yang memerlukan
penanganan Rehabilitasi Medik
- Insta
lasi 1 1 1 1 1 1 1
2 Waktu mulai
pelayanan Waktu mulai
pelayanan adalah waktu dimana poliklinik Rehabiliatasi
Medik siap
memberikan
pelayanan kepada pasien mulai pada jam 08.00.
Jumlah pelayanan yang dimulai tepat waktu dalam sebulan : Jumlah hari pelayanan dalam 1 bulan
X100%
% 100 100 100 100 100 100 100
9) PELAYANAN BANK DARAH
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan Bank
Darah Instalasi Bank Darah adalah bagian dari Rumah Sakit yang melayani kebutuhan transfusi darah
- Insta
lasi 1 1 1 1 1 1 1
10) PELAYANAN REKAM MEDIK
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan Rekam
Medik Instalasi Rekam Medik adalah bagian dari RS yang melayani masalah pendaftaran, penyiapan dan mengantarkan status pasien ke poliklinik yang dituju.
- Insta
lasi 1 1 1 1 1 1 1
11) PELAYANAN ANESTESI
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung
Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan
Anaestesi Bagian dari Rumah
Sakit yang
menyelenggarakan tindakan pembiusan dan perawatan intensif
- Unit 1 1 1 1 1 1 1
12) PELAYANAN PERAWATAN ALAT KESEHATAN
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan
Perawatan Alat Kesehatan
Bagian dari Rumah
Sakit yang
menyelenggaraan kegiatan perawatan, pemeliharaan dan perbaikan alat kesehatan
- Insta
lasi 1 1 1 1 1 1 1
13) PELAYANAN PATOLOGI ANATOMI
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan Patologi
Anatomi Bagian dari Rumah
Sakit yang
menyelenggarakan pemeriksaan dengan cara Mikrokopik dan Makroskopis terhadap jaringan tubuh manusia.
- Insta
lasi 1 1 1 1 1 1 1
14) PELAYANAN AMBULANCE DAN KERETA JENAZAH
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan
Ambulance dan Mobil Jenazah
Bagian dari Rumah
Sakit yang
menyelenggarakan ambulance dan mobil jenazah
- Unit 1 1 1 1 1 1 1
15) PELAYANAN PERAWATAN SARANA RUMKIT
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung
Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan
Perawatan Sarana RS
Pelayanan Perawatan Sarana RS adalah bagian dari RS yang menangani masalah- masalah perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana RS
- Unit 1 1 1 1 1 1 1
16) PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Pelayanan JKN adalah pemberian
pelayanan kesehatan bagi peserta yang membayar iuran dan pemberian pelayanan kesehatan bagi fakir miskin dan tidak mampu.
Jumlah pasien yang dilayani : jumlah pasien yang berobat dalam waktu sama
X100%
% 100 100 100 100 100 100 100
17)
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
PPI adalah bagian dari RS yang bertanggung jawab terhadap pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di RS
- Tim 1 1 1 1 1 1 1
b. Pelayanan Kedokteran Militer
1) Pelayanan Perawatan Korban tempur/ kecelakaan latihan
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Perawatan Korban
Tempur/
kecelakaan latihan
Bagian dari RS yang menangani kasus- kasus korban akibat
tempur dan
kecelakaan latihan.
- Insta
lasi 1 1 1 1 1 1 1
2) Pelayanan Perawatan Tahanan
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung
Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Pelayanan
Perawatan Tahanan
Bagian dari RS yang menangani pasien
tahanan yang
memerlukan
perawatan kesehatan di RS
- Insta
lasi 1 0 0 1 1 1 1
B. STANDAR PROSES.
a. BIDANG PELAYANAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Falsafah dan
Tujuan Rumah Sakit dikelola efektif dan efisien sesuai Visi, Misi dan
Tujuan untuk
menjamin tersedianya pelayanan yang dapat dipertanggungjawabka n
Ada konsistensi antara visi, misi dan tujuan rumah sakit dengan kegiatan pelayanan yang ada
Masyarakat mengetahui
keberadaan rumah
Berkas
Berkas Lengkap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng Kap
sakit dan pelayanan yang tersedia
2 Administrasi dan
Pengelolaan Adanya peraturan Perundang-undangan sebagai dasar hukum mencapai Visi, Misi dan Tujuan Rumah Sakit
Pemilik menetapkan sturktur organisasi rumah sakit
Pemilik bertanggung
jawab atas
tersedianya dana untuk operasional dan investasi
Pemilik menetapkan Hospital Bylaws
Hubungan kerja antara pimpinan Rumah sakit dengan pihak ketiga diadakan berdasarkan piagam kerjasama tertulis.
Rumah sakit menetapkan progam kerja
Berkas
Berkas
Berkas Berkas
Berkas
Leng kap Leng
kap
Leng Leng kap kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng Leng kap kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng Leng kap kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng Leng kap kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng Leng kap kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng Leng kap kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng Leng kap kap
Leng Kap
3 Staf dan Pimpinan Adanya pelimpahan kewenangan dari Pemilik kepada Pengelola rumah sakit untuk mengelola sumber daya manusia (SDM)
Pemilik menetapkan Kepala rumah sakit
Kebijakan tentang sumber daya manusia ditetapkan pimpinan rumah sakit
Berkas
Berkas
Leng kap Leng
kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap Leng
Kap
4 Fasilitas dan
Peralatan Pemilik dan pengelola
rumah sakit
bertanggung jawab mengenai sarana, prasarana dan peralatan sedemikian rupa agar dapat tercapai Misi, Tujuan dan Fungsi Rumah Sakit
Sarana dan prasarana rumah sakit harus memenuhi
persyaratan yang mengacu pada peraturan
perundangan dan standar K-3
Tersedia rambu, petunjuk yang mudah dan jelas terbaca oleh
setiap orang
diberbagai tempat di lingkungan rumah sakit
Perencanaan dan pengadaan peralatan harus melibatkan penggunaanya (end – user)
Ada program dan kegiatan
pemeliharaan dan perbaikan sarana,
prasaran dan
Berkas
Berkas
Berkas
Berkas
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
peralatan runmah sakit
5 Kebijakan dan
Prosedur Adanya kebijakan dan prosedur tertulis
membina dan
meningkaTkan kemampuan
manajemen rumah sakit termasuk melindungi kebutuhan pasien
Masalah Etik dan keluhan lainnya yang timbul di rumah sakit dikelola sesuai peraturan perundang- perundangan yang berlaku
Ada komunikasi formal antara pimpinan rumah sakit dengan staf, antara pimpinan rumah sakit dengan komite medik dan pertemuan formal ditingkat manajemen
menengah
Manajemen keuangan ditetapkan untuk menjamin pelayanan dikelola secara efisien
Manajemen informasi ditetapkan untuk mendukung upaya peningkatan mutu dan pengembangan
Berkas
Berkas
Berkas
Berkas
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
pelayanan
Ada kebijakan dan prosedur agar aspek mediko legal yang berkaitan dengan pelayanan medis, disebarluaskan
dipahami dan dibahas secara berkala
Ada unit kerja yang menyelenggarakan perpustakaan
Berkas
Berkas
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
6 Pengembangan Staf dan Program Pendidikan
Pimpinan bertanggung jawab mengenai pendidikan
berkelanjutan,
orientasi dan program pelatihan staf untuk menjaga kemampuan dan meningkaTkan pelayanan
Ada unit kerja di rumah sakit dengan tugas dan tanggung jawab mengelola program pendidikan dan pelatihan
Berkas Lengk
ap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng Kap
7 Evaluasi dan
Pengendalian Pimpinan menyusun dan menetapkan program pengendalian mutu yang efektif.
Pemilik dan pimpinan
rumah sakit
bertangung jawab untuk mendorong budaya dan upaya meningkatkan mutu
Ada program dan kegiatan melakukan
Berkas
Berkas
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
evaluasi kepuasan pasien
Indikator klinik dikumpulkan, diolah dan dianalisis untuk digunakan melakukan evaluasi terhadap mutu pelayanan
Dilakukan secara teratur penilaian terhadap penggunaan sumber daya di rumah sakit
Berkas
Berkas
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
b. BIDANG PELAYANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN REKAM MEDIK
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Falsafah dan
Tujuan Rumah sakit harus
menyelenggarakan rekam medis yang merupakan bukti tentang proses pelayanan medis kepada pasien
Ada rekam medik untuk setiap pasien dibuat berdasarkan buku pedoman Rekam medik terkini
Berkas Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng Kap
2 Administrasi dan
Pengelolaan Pelayanan
diselenggarakan dan
diatur demi
berlangsungnya
pelayanan rekam medis yang efisien dan bermutu, berdasarkan fasilitas yang ada dan standar pelayanan rekam medis yang optimal.
Ada unit rekam medik dipimpin oleh Kepala rumah sakit
Ada laporan secara berkala dan teratur serta disampaikan kepada pihak yang tepat
Komite/ Sub komite/Panitia rekam Medik telah berfungsi meningkaTkan kinerja.
Berkas
Berkas
Berkas Leng
kap Lengkap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
3 Staf dan Pimpinan Pelayanan Rekam Medis
dipimpin oleh seorang tenaga rekam medis memiliki kualifikasi rekam medis serta mempunyai
pengalaman kerja tentang rekam medis, mempunyai staf tenaga yang memadai dan terlatih
Tersedianya staf dengan jumlah dan kualifikasi memenuhi kebutuhan sesuai tugas dan fungsinya
Berkas Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng Kap
4 Fasilitas dan
Peralatan Fasilitas dan peralatan yang memadai agar tercapai pelayanan yang efisien
Ada ruang kerja bagi
petugas yang
memenuhi kebutuhan sesuai tugas dan fungsinya
Ada ruangan – ruangan terpisah dipakai menyimpan dokumen
Berkas
Berkas Leng
kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng Kap
rekam medik aktif dan rekam medik non aktif serta terjamin keamananya
5 Kebijakan dan
Prosedur Kebijakan dan
prosedur, peraturan dan pedoaman tertulis harus diterapkan di unit kerja dan berlaku sebagai acuan bagi staf Rekam Medik yang bertugas.
Ada sistem identifikasi, indeks induk dan sistem dokumentasi lainnya
Setiap pasien, termasuk bayi baru lahir, mempunyai rekam medik dengan satu nomer baik di unit rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat
Ada ketentuan tentang consent
Ada rekam medis yang diisi dengan jelas, benar, lengkap dan tepat waktu oleh
petugas yang
berwenang
Ada ketentuan tentang penggunaan kode, ICD, simbol, tanda khusus dalam dokumen rekam medik
Berkas
Berkas
Berkas
Berkas
Berkas Leng
kap
Leng kap
Leng kap Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap Leng
Kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
6 Pengembangan Staf dan Program Pendidikan
Program pendidikan /latihan hendaknya melibaTkan seluruh staf yang terkait dengan Rekam Medis
Program pelatihan sesuai
kebutuhan organisasi Berkas Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng Kap
7 Evaluasi dan
Pengendalian Prosedur evaluasi kegiatan Rekam Medis dan staf Rekam Medis harus mencerminkan suatu mekanisme yang memungkinkan untuk mendapaTkan data evaluasi yang dapat dipergunakan secara efektif untuk perbaikan pelayanan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan
Ada upaya melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rekam medik.
Indikator klinik dikumpulkan, diolah dan dianalisis untuk digunakan melakukan evaluasi terahadap mutu pelayanan
Ada pemantauan terhadap perawatan ulang pasien rawat inap
Berkas
Berkas
Berkas
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng Kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
c. BIDANG PELAYANAN MEDIK
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Falsafah dan
Tujuan Pelayanan Medis yang disediakan dan diberikan kepada pasien sesuai dengan ilmu pengetahuan kedokteran mutahir serta memanfaaTkan kemampuan dan fasilitas rumah sakit secara optimal dengan tujuan mengupayakan kesembuhan pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan
yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Pelayanan Medis yang diberikan berdasarkan profesi/standar
pelayanan medis yang ditetapkan Rumah Sakit
Berkas Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng Kap
2 Administrasi dan
Pengelolaan Pimpinan Rumah Sakit berfungsi sebagai administrator dan tugas membuat kebijakan,
mengkoordinasikan pelayanan,
melaksanakan
pengembangan staf
Komite Medis dibentuk dengan fungsi merumuskan standar profesi / standar pelayanan medis, menanagni masalah etik meningkaTkan mutu tenaga medis Rumah
Berkas Leng
kap Leng
Kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng kap
medis dan melakukan pengawasan terhadap penerapan profesi dan standar pelayanan medis termasuk menangani masalah medikolegal
sakit
Unit Kerja fungsional (kelompok staf medik fungsional) dibentuk dengan fungsi mengatur kegiatan profesi, koordinasi pengembangan staf dan mutu pelayanan
Berkas Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng Kap
3 Staf dan Pimpinan Pelayanan Medis dipimpin oleh seorang dokter/dokter
gigi/dokter spesialis sesuai dengan bidang kompetensinya.
Ada prosedur tentang sleksi penempatan semua staf medis ke dalam unit kerja fungsional
Ada proses dan mekanisme
pemilihan dan penetapan dari pimpinan unit kerja fungsional
Staf Medik berperan dalam membuat prosedur pelayanan
Berkas
Berkas
Berkas
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
4 Fasilitas dan
Peralatan Fasialitas yang
memadai harus tersedia bagi staf
medis untuk
mendukung kelancaran tugas
Tersedia ruangan pertemuan dan saran komuniksi bagi staf
medis untuk
mendukung kelancaran tugas
Tersedia tenaga administrasi yang
Berkas
Berkas
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
membantu kelancaran tugas komite medis dan staf medik
5 Kebijakan dan
Prosedur Kebijakan dan
prosedur, peraturan dan pedoman tertulis harus diterapkan dalam pelayanan medis sesuai dengan standar profesi
Ada kebijakan bahwa staf medis membantu pimpinan rumah sakit
dalam proses
perencanaan , pengadaan serta pemanfaatan fasilitas dan peralatan medis
Ada panduan dan mekanisme untuk menangani masalah etik medis, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
Ada kebijakan dan mekanisme untuk melakukan
pengawasan,
monitoring dan evaluasi penerapan standar profesi / standar pelayanan medis Rumah Sakit
Ada kebijakan tertulis tentang persetujuan tindakan medik
Berkas
Berkas
Berkas
Berkas
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng Kap
Leng kap
Leng kap
Leng Kap
Leng Kap
Leng kap
Leng kap
Leng Kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng Kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng Kap
Leng kap
(informed Consent) diinformasikan secara luas kepada semua tenaga medis, dilaksanakan dengan benar dan dilakukan peninjauan secara berkala.
Ada kebijakan dan prosedur bahwa selama proses rekam medis berlangsung
tenaga medis
mencatat dengan legkap akurat, benar dalam dokumen rekam medis untuk mempermudah
komunikasi antar tenaga medis, menjaga
kesinambungan pelayanan dan mencegah
pengulangan
pelayanan yang tidak efisien
Berkas Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng kap
6 Pengembangan Staf dan Program Pendidikan
Program pendidikan /latihan kedokteran berkelanjutan harus selalu diikuti secara berkala sesuai dengan
Ada analisa secara berkala tentang kebutuhan jenis pelayanan medis spesialistik dalam
Berkas Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng kap
bidangnya rangka
pengembangan pelayanan medis Rumah sakit
Pendidikan atau pelatihan spesialistik atau pendidikan berkelanjutan sesuai
fungsi dan
kebutuhan pelayanan Rumah Sakit
Berkas Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng Kap
7 Evaluasi dan
Pengendalian Prosedur evaluasi kegiatan pelayanan medis dan staf medis harus mencerminkan suatu mekanisme yang memungkinkan untuk mendapaTkan data evaluasi yang dapat dipergunakan secara efektif untuk meningkaTkan kualitas pelayanan medis.
Ada program atau kegiatan peningkatan mutu pelayanan medis
Ada tim audit dengan pedoman
kegiatannya
Indikator klinik dikumpulkan,diolah dan dianalisa untuk digunakan
melakukan evaluasi terhadap mutu pelayanan
Berkas
Berkas
Berkas
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap
Leng kap Leng
kap
d. BIDANG PELAYANAN GAWAT DARURAT
No Indikator
Pelayanan Pengertian Cara Menghitung Satuan SPM
Riil 2017
Rencana Pencapaian
2018 2019 2020 2021 2022 1 Falsafah dan
Tujuan Bidang pelayanan
Gawat Darurat adalah instalasi yang memberikan pelayanan gawat darurat kepada masyarakat yang menderita penyakit akut dan mengalami kecelakaan sesuai dengan standar yang berlaku.
Rumah sakit menyelenggarakan pelayanan gawat darurat selama 24 jam terus menerus
Ada instalasi / unit gawat darurat yang terpisah secara fungsional dari unit- unit pelayanan lainnya
Ada kebijakan dan prosedur tentang pasien yang tidak tergolong akut dan gawat yang datang berobat di instalasi / gawat darurat
Berkas
Berkas
Berkas Leng
kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
2 Administrasi dan
Pengelolaan Pelayanan Gawat Darurat harus diatur,
dipimpin dan
ditegrasikan dengan bagian lain dan instalasi rumah sakit lainnya.
Instalasi gawat darurat dilengkapi
dengan bagan
organisasi disertai uraian tugas, pembagian
kewenangan dan mekanisme hubungan
Berkas Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng kap
kerja dengan unit kerja lain di dalam rumah sakit
Ada jadwal jaga harian bagi dokter, perawat, dan petugas pendukung lain yang bertugas di instalasi gawat darurat
Ada petunjuk dan informasi yang disediakan bagi masyakarat untuk menjamin adanya kemudahan dan ketertiban dalam memberikan
pelayanan di instalasi gawat darurat
Berkas
Berkas Lengkap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
3 Staf dan Pimpinan Instalasi Gawat Darurat dipimpin oleh seorang dokter yang telah mendapaTkan pelatihan gawat darurat dibantu oleh
tenaga medis
peramedis perawatan, paramedis non perawatan dan tenaga medis yang terampil
Ditetapkan dokter sebagai kepala instalasi gawat darurat yang bertanggung jawab atas pelayanan di IGD
Ditetapkan perawat sebagai penanggung jawab pelayanan di unit instalasi gawat darurat
Berkas
Berkas Leng
kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Jumlah, jenis dan kualifikasi tenaga yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pasien
Semua dokter dan tenaga keperawatan mampu melakukan teknik pertolongan hidup dasar (basic life support)
Informasi tentang pelayanan yang diperlukan sudah dikomunikasikan kepada staff yang berkepentingan sebelum pasien sampai
Berkas
Berkas
Berkas Leng
kap
Lengkap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng Kap
Leng Kap
Leng kap
Leng Kap
Leng kap
Leng kap
Leng Kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng Kap
Leng kap
Leng kap
4 Fasilitas dan
Peralatan Fasilitas yang
disediakan harus menjamin efektifitas bagi pelayanan pasien gawat darurat dalam waktu 24 jam terus menerus
Ada kemudahan bagi kendaraan roda 4 dari luar untuk mencapai lokasi instalasi gawat darurat di rumah sakit dan kemudahan transportasi pasien dari dan ke IGD dari arah dalam rumah sakit
Berkas Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng
kap Leng kap
Ada pemisahan tempat pemeriksaan dan tindakan sesuai kondisi penyakitnya
Pengadaan dan penyediaan
peralatan, obat, bahan, cairan infus dilakukan sesuai dengan standar pada
buku Pedoman
Pelayanan gawat darurat
Ada sistim komunikasi untuk menjamin kelancaran hubungan antara unit gawat darurat
Ada ketentuan tentang
pemeriksaan
pemeliharaan dan perbaikan peralatan secara berkala
Berkas
Berkas
Berkas
Berkas Leng
kap
Leng kap
Leng kap
Lengkap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng Kap
Leng Kap
Leng kap
Leng kap
Leng Kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng Kap
Leng kap
Lengkap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng kap
Leng Kap
Leng kap
Leng kap
5 Kebijakan dan
Prosedur Kebijakan dalam
prosedur tertulis harus selalu ditinjau dan disempurnakan dan mudah dilihat oleh seluruh petugas.
Ditetapkan kebijakan Triage
Ditetapkan kebijakan tentang pasien yang perlu dirujuk
Berkas
Berkas Leng
kap Leng kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap Leng
kap
Leng kap Leng
kap