• Tidak ada hasil yang ditemukan

PORT OF REGISTRY : JAKARTA : PT. PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk. GRT/NRT : / : T (SUMMER)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PORT OF REGISTRY : JAKARTA : PT. PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk. GRT/NRT : / : T (SUMMER)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penulis akan mendeskripsikan tentang gambaran umum objek penelitian sesuai dengan judul karya ilmiah ini, yaitu “Analisis Penyebab Terjadinya Overheating pada Mesin Induk Kapal” di kapal tempat penulis melaksanakan praktek laut (prala). Adanya deskripsi gambaran umum objek penelitian ini membuat pembaca dapat memahami dan mampu merasakan tentang hal yang terjadi pada saat penulis melakukan penelitian di atas kapal MV. Segara Mas.

4.1.1 Perusahaan

PT. Temas Line merupakan perusahaan kapal full container yang menyediakan kesempatan serta menjadi sarana penulis dalam melaksanakan kegiatan praktek laut (prala). Perusahaan ini beralamat di Jl. Yos Sudarso kav. 33 Jakarta Utara. Penulis mulai melaksanakan praktek laut pada tanggal 17 November 2017 hingga 1 Desember 2018.

4.1.2 Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di kapal MV. Segara Mas dengan jenis kapalnya adalah kapal full container. Rute pelayarannya yaitu Belawan, Jakarta, Surabaya, Makassar, Bitung dan Pantoloan. MV.

Segara Mas memiliki data-data kapal sebagai berikut :

NAME OF VESSEL : MV. SEGARA MAS

CALL SIGN : YBOS5

NATIONALITY : INDONESIA

PORT OF REGISTRY : JAKARTA

OWNER : PT. PELAYARAN TEMPURAN

EMAS Tbk.

GRT/NRT : 27.915 / 14.045

D.W.T : 38.121 T (SUMMER)

L.O.A : 215.29 M

(2)

L.B.P : 205.93 M BREADTH MOULDED : 29.80 M

BUILDER OF SHIP : NORDSEEWERKE SHIPYARD

GmbH, ZURN ZUNGENKAI, 26725 EMDEN GERMANY / 548

IMO NO. : 9313242

CLASIFICATION : DNV-GL / G111293

TYPE OF SHIP : CONTAINER VESSEL

MAIN ENGINE MAKER : HITACHI ZOSEN MAN B&W TYPE MAIN ENGINE : HITACHI ZOSEN MAN B&W 7L70

MC-C 21770 kW / 29607 BHP AUXILIARY ENGINE : 3 x MAK-CATERPILLAR 6M25

1720 Kw

Gambar 4.1 Gambar Foto kapal MV. Segara Mas

Sumber : https://goo.gl/images/U4LFnG

(3)

4.1.3 Awak Kapal

MV. Segara Mas memiliki 22 awak kapal termasuk Nahkoda.

Awak kapal terdiri dari 3 orang officer, 4 orang engineer, 1 orang electrician, 1 orang bosun, 1 orang mandor, 3 orang juru mudi, 2 orang juru minyak, 1 orang juru masak, 1 orang pelayan, 2 orang deck cadet, 2 orang engine cadet.

4.1.4 Kronologi Kejadian

Pada tanggal 19 Maret 2018, MV. Segara Mas melakukan pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju ke Pelabuhan Belawan.

Pada pukul 09.30 WIB divisi jaga 8-12, terjadi sebuah kejadian tak terduga yaitu mesin induk mengalami kondisi panas mencapai batas normal atas dengan suhu mencapai 85oC akibat pendinginan mesin induk tidak bekerja secara maksimal ketika kapal berada ditengah laut. Masinis 2 melakukan tindakan terlebih dahulu sebelum mesin mengalami overheating. Pertama yaitu dengan cara men-start sea water cooling standby pump secara manual. Pompa ini digunakan untuk memberikan tekanan air pendingin agar berada pada batas normal ketika pompa yang sedang running mengalami gangguan (low pressure). Kedua, mengamati suhu jacket cooling mesin induk melalui thermometer yang terpasang pada tiap-tiap silinder serta memerintah oiler untuk mengecek level air tawar pendingin pada tangki ekspansi. Selanjutnya, masinis 2 melakukan pengecekan berlanjut terhadap pompa pendingin tersebut beserta komponen yang dilewati air pendingin. Akhirnya suhu mesin dapat kembali normal antara 75oC – 80oC dan kapal dapat melanjutkan perjalanan kembali dengan normal.

4.2 Analisa Hasil Penelitian

Peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan tinjauan pustaka dalam mengumpulkan data penelitian. Dalam metode wawancara peneliti memberi pertanyaan kepada beberapa responden, diantaranya adalah Chief

(4)

Engineer dan Second Engineer perihal terjadinya overheating pada mesin induk.

4.2.1 Berdasarkan hasil wawancara a. Chief Engineer (responden 1)

Berikut ini penuturan Chief engineer perihal terjadinya overheating pada mesin induk : “Terjadinya overheating pada mesin induk bisa di akibatkan karena pompa pendingin yang sudah mulai aus komponen-komponennya seperti bearing, impeller, grease dan lainnya, sehingga daya tekan air yang dihasilkan tidak sesuai normalnya”.

b. SecondEngineer (responden 2)

Berikut tuturan SecondEngineer : “Faktor yang mempengaruhi overheating pada mesin induk yaitu akibat saringan (filter) dari sea chest yang sudah terlalu kotor, sehingga kotoran tersebut naik dan masuk ke dalam plat-plat cooler. Hal ini membuat daya tekan air pendingin ke mesin mengalami penyumbatan lalu membuat tekanan air pendingin yang masuk ke mesin menurun, sehingga suhu panas mesin induk akibat pembakaran didalam cylinder tidak seimbang dengan pendinginannya”.

4.2.2 Berdasarkan hasil observasi

Sebagai bahan pendingin untuk mesin induk dikapal dapat digunakan dengan air maupun oli pelumas. Sistem pendingin media air LT (low temperature) menjadi pendingin central ditempat penulis mengadakan praktek laut. Dimana air LT mendinginkan HT (high temperature), LO (lubrication oil) dan A/C (air conditioner) sedangkan untuk LT sendiri didinginkan oleh air laut. Dimana air laut berfungsi sebagai sistem pendinginan tidak langsung karena air laut ini menyerap panas air tawar LT didalam cooler. Apabila didalam sistem sirkulasi air

(5)

pendingin terjadi gangguan dan kerusakan, maka akan sangat mempegaruhi kinerja sebuah mesin.

Berdasarkan pengamatan penulis, masalah yang sering terjadi dan mengakibatkan overheating pada mesin induk saat kapal beroperasi adalah tekanan pendingin air laut menurun dan penyerapan panas pada Fresh Water Cooler tidak memenuhi standar.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Untuk pembahasan alternatif dalam masalah ini, penulis mencoba untuk memberi penjelasan dan menarik garis besar dari hasil gambaran umum yang dijelaskan diatas. Maka didalam karya ilmiah terapan ini penulis akan membahas tentang Analisis Penyebab Terjadinya Overheating Mesin Induk pada MV. Segara Mas.

1. Apa penyebab overheating pada mesin induk pada MV. Segara Mas ?

Pembahasan dalam masalah ini, penulis membahas tiga faktor yang menjadi penyebab terjadinya overheating pada mesin induk, yaitu :

A. Tekanan air pendingin menurun B. Tekanan oli pelumas menurun

C. Suhu pada Fresh Water Cooler tidak mengalami perubahan Dibawah ini berikut penjelasannya :

A. Tekanan Air Pendingin Menurun

Menurunnya tekanan air pendingin dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain :

1. Kurangnya air pendingin

Air pendingin ini sangat berpengaruh dalam sistem pendingin, sebab berfungsi untuk menyerap panas dari mesin agar temperatur kerja mesin tetap. Apabila terjadi kekurangan air pendingin maka akan menyebabkan meningkatnya temperatur di dalam mesin, sebab proses penyerapan panas berkurang, dimana air pendingin yang ada dengan

(6)

panas yang diterima tidak sebanding sehingga panas akan cenderung naik akibat dari perpindahan panas yang ada akan merambat dari temperatur yang tinggi ke temperatur yang rendah. Kekurangan air pendingin dapat disebabkan oleh pemuaian yang terjadi pada air pendingin saat menyerap panas didalam mesin. Adanya kebocoran didalam instalasi sistem pendingin, dan juga disebabkan pembukaan kran-kran yang tidak terbuka penuh sehingga sirlakusi air pendingin yang mengalir dalaam sistem berkurang.

2. Tekanan pompa air tawar menurun

Untuk mensirkulasikan air pendingin didalam sistem diperlukan sebuah pompa dengan tekanan 3 bar. Akibat adanya gangguan pada komponen pompa sehingga tekanan pompa menurun menjadi 2 bar.

Dikapal tempat penulis melaksanakan proyek laut (prola) pompa yang digunakan adalah jenis pompa sentrifugal dengan tekanan 3 bar yang digerakkan oleh motor listrik.

Apabila tekanan pompa ini menurun maka air pendingin yang disirkulasikan didalam sistem berkurang, sehingga proses penyerapan panas pada bagian-bagian mesin induk akan berkurang dan mengakibatkan temperatur mesin dan air pendingin meningkat.

Menurunnya tekanan pompa dapat disebabkan oleh adanya kerak-kerak yang menempel pada sudut-sudut Impeller pompa. Terjadinya keausan dan kerusakan pada Bearing Shaft yang dapat mempengaruhi putaran pompa. Masuknya udara didalam sistem pendinginan juga dapat menyebabkan turunnya tekanan pompa tersebut.

3. Adanya kebocoran pipa

Adanya kebocoran pipa akan mempengaruhi tekanan isap ataupun tekanan pompa sirkulasi air pendingin. Terjadinya kebocoran pipa maka air tawar pendingin akan terbuka keluar sehingga dapat menyebabkan berkurangnya air tawar pendingin didalam sistem, juga kebocoran pipa yang memungkinkan masuk kedalam sistem dan

(7)

bercampur dengan air pendingin sehingga menyebabkan turunnya tekanan air pendingin. Apabila tekanan air pendingin menurun jelas kapasitas air akan berkurang untuk mendinginkan bagian-bagian mesin, sehingga mesin cepat menjadi panas dan temperatur air pendingin menjadi meningkat. Terjadinya kebocoran pipa dapat disebabkan oleh beberapa factor, antara lain faktor umur, karena pipa yang sudah tua sehingga menimbulkan korosi, packing yang mengalami keausan serta kurangnya perawatan yang baik terhadap pipa dan sambungan pipa yang tidak bagus pengelasannya.

B. Tekanan Oli Pelumas Turun

Ketika mesin induk beroperasi tekanan minyak lumas harus benar- benar diperhatikan, baik itu minyak sistem maupun minyak cylinder.

Dikapal tempat taruna melaksanakan praktik, pengecekan dilakukan pada setiap jam jaga seperti pengecekan oli sump tank dan minyak silinder, pengecekan tekanan pada pompa, pengecekan pipa-pipa serta pengecekan temperatur pada cooler minyak lumas itu sendiri apakah mengalami perubahan atau tidak. Penyebab menurunnya tekanan minyak lumas yaitu : 1. Kurangnya level oli sump tank

Kurangnya level oli pada sump tank mesin induk sangat berpengaruh terhadap tekanan oli / minyak lumas yang masuk ke dalam sistem mesin induk. Pada kapal tempat taruna melaksanakan praktik, level minyak lumas pada sump tank mesin induk kurang lebih 25000 liter. Jika kurang dari batasan tersebut maka akan mempengaruhi daya isap pompa dan mengurangi tekanan yang dihasilkan pompa itu sendiri.

Kurangnya level juga dapat dipengaruhi karena suhu mesin yang terlalu panas sehingga minyak lumas mengalami penguapan.

2. Menurunnya tekanan pompa

Sama halnya dengan pendingin hal-hal yang mempengaruhi menurunnya tekanan pompa yaitu pipa-pipa yang mengalami

(8)

kebocoran, saringan (filter) yang kotor, gear pompa yang mengalami keausan dan pipa isap yang tersumbat kotoran. Tekanan normal yang masuk ke dalam sistem yaitu 2.3 bar. Jika kurang dari itu mengakibatkan kerusakan pada bagian mesin yang bergerak, seperti piston, liner, bearing, shaft dan yang lainnya.

C. Suhu pada Fresh Water Cooler tidak mengalami perubahan

Suhu air pendingin yang keluar dari mesin induk masuk kedalam Cooler 80°-90°C, Sedangkan suhu air yang keluar dari Cooler 75°-80°C di atas suhu normal 60-70°C.

Gambar 4.2 Fresh water cooler

Sumber : Engine room MV. Segara Mas

Suhu pada Fresh Water Cooler tidak memenuhi standar disebabkan oleh beberapa hal yaitu :

1. Plat pendingin tersumbat oleh kotoran

Banyaknya kotoran-kotoran yang ikut masuk bersama air laut kedalam plat Fresh Water Cooler akan menghambat aliran air laut yang masuk kedalam cooler sebagai media pendingin untuk mendinginkan air tawar. Dalam hal ini tentunya akan mengakibatkan suhu pendingin air tawar (LT) dari Fresh Water Cooler yang akan mendinginkan air tawar

(9)

(HT) dari mesin induk masih tinggi. Banyaknya kotoran-kotoran didalam plat pendingin dapat disebabkan saringan (filter) air laut tidak berfungsi dengan baik untuk menyaring kotoran-kotoran yang ikut bersama air laut.

2. Tekanan pompa air laut menurun

Tekanan pompa air laut yang dibutuhkan untuk mendinginkan air tawar didalam Cooler sebesar 3 kg/cm². Karena adanya gangguan pada pompa air laut, sehingga menyebabkan tekanan pompa menurun menjadi 2 kg/cm². Menurunnya tekanan pompa air laut yang masuk ke Fresh Water Cooler akan menyebabkan proses penyerapan panas dari air pendingin mesin induk ke air laut akan berkurang. Dengan demikian suhu air pendingin yang masuk ke mesin induk masih naik dan tentunya akan mempercepat naiknya suhu mesin induk. Adapun yang menjadi penyebab menurunnya tekanan pompa air laut yaitu ausnya impeller karena korosi, banyaknya kotoran-kotoran yang terdapat pada saringan (filter) air laut, peranginan filter sea chest terutup, keran isap atau tekan untuk air laut tidak terbuka penuh dan adanya kebocoran pada pipa-pipa air laut.

2. Bagaimana cara mengatasi overheating pada mesin induk MV.Segara Mas ?

Dalam pembahasan tindakan penanggulan ini. Penulis akan menjelaskan cara untuk mengatasi naiknya suhu air pendingin motor induk yang disebabkan oleh beberapa faktor.

1. Tekanan Air Pendingin Menurun

a. Menambah air pendingin pada tangki ekspansi

Terjadinya pemuaian pada air pendingin ketika menyerap panas didalam mesin, menyebabkan berkurangnya air pendingin didalam sistem. Untuk mengatasi hal ini maka perlu dilakukan penambahan air

(10)

pendingin didalam tangki ekspansi hingga batas maksimal tangki yang telah ditentukan pada gelas duga. Disamping itu kita juga perlu melakukan pemeriksaan setiap saat terhadap pembukaan kran-kran isap dan tekan dalam instalasi sistem pendingin air tawar. Karena biasanya dengan adanya getaran dari motor induk yang kuat sehingga sirkulasi air pendingin yang mengalir didalam sistem akan berkurang.

b. Menaikkan tekanan pompa sirkulasi air tawar dari 2 kg/cm² menjadi 3 kg/cm².

Untuk mendinginkan motor induk di kapal dipergunakan pompa sirkulasi air tawar dengan tekanan pompa 3 kg/cm². Apabila tekanan pompa menurun maka jelas tekanan air pendingin yang disirkulasikan akan turun. Dalam hal ini maka perlu dilakukan upaya untuk menaikkan tekanan pompa yaitu dengan cara memeriksa keadaan dari bagian-bagian pompa yaitu:

1) Periksa keadaan sudu-sudu impeller dari kerak-kerak yang mungkin menempel pada sudu-sudu tersebut. Dan jika hal ini terjadi maka perlu dilakukan pembersihan terhadap sudu-sudu impeller sebab kerak-kerak yang menempel itu dapat memperberat putaran dari Impeller dan dapat memperkecil tekanan air yang dihisap dan ditekan oleh sudu-sudu Impeller pompa.

2) Periksa keadaan Bearing (bantalan) Shaft pompa dari keausan dan kerusakan, karena hal ini dapat mempengaruhi putaran pompa. Dan bila terjadi keausan serta kerusakan pada Bearing Shaft pompa sebaiknya diganti dengan yang baru, sesuai dengan ukurannya.

Perlu juga memberikan gemuk (Grease) untuk pelumasan pada Bearing tersebut agar dapat berputar secara normal.

(11)

c. Mengatasi kebocoran pipa air pendingin

Tindakan yang harus diambil jika terjadi kebocoran pada pipa air pendingin adalah tindakan yang dilakukan secara cepat dan tepat.

Dimana tindakan ini bersifat sementara atau untuk mengakali supaya kapal bisa tetap berjalan dengan normal yaitu dengan cara membalut atau menyumbat lubang pada pipa yang bocor.

Gambar 4.3 Penggantian pipa yang bocor

Sumber : Engine room MV. Segara Mas

Tindakan ini dilakukan agar kapal dapat berjalan kembali dengan normal. Tetapi bila kebocoran pipa cukup besar dan tidak memungkinkan dengan cara membalut atau menyumbat pada kebocoran tersebut maka segera dilakukan pengelasan untuk menutupi kebocoran. Apabila pipa bocor tersebut sudah terlalu rapuh dan tidak

(12)

memungkinkan lagi untuk dapat di las maka pipa perlu diganti yang baru dengan mengikuti ukuran yang lama.

2. Tekanan Minyak Pelumas Menurun a. Penambahan oli charter / sump tank mesin

Kurangnya minyak pelumas diketahui dengan menyoundingnya secara rutin. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jumlah / level minyak pada sump tank. Jika kekurangan maka dari itu tindakan yang harus dilakukan adalah menambah minyak minyak pelumas tersebut ke dalam charter / sump tank. Pengisian tidak boleh terlambat karena bisa berakibat fatal pada mesin.

Gambar 4.4 Pengisisan LO Sump Tank ME

Sumber : Engine room MV. Hilir Mas

b. Pembersihan saringan / filter

Minyak pelumas yang banyak mengandung kotoran / endapan padat akan mempengaruhi didalam proses penyaringan, karena akan

(13)

menutupi celah-celah saringan sehingga minyak pelumas yang mengalir lebih sedikit jumlahnya. Pada kapal tempat taruna melaksankan praktik, setiap 2 minggu sekali selalu dilakukan pembersihan filter minyak lumas.

Gambar 4.5 Filter minyak lumas

Sumber : Engine room MV. Segara Mas

c. Menjaga tekanan minyak lumas antara 1.7 – 2.3 kg/cm2

Tekanan minyak lumas pada kapal tempat taruna praktik berkisar antara 1.7 - 2.3 kg/cm2. Jika tekanan turun / naik melebihi kisaran tersebut maka safety pada mesin induk akan bekerja. Adanya lumpur didalam pompa dapat menghambat kinerja dari pompa tersebut, sehingga pompa harus di bongkar dan dibersihkan dari lumpur / endapan tersebut. Roda gigi dan bantalan pompa (bearing) juga mempengaruhi kerja dari pompa, jika sudah melewati jam kerja atau terdengar suara aneh pada pompa maka harus diganti dengan spare yang baru.

(14)

Gambar 4.6 Pompa minyak lumas

Sumber : Engine room MV. Segara Mas

3. Suhu pada Fresh Water Cooler Tidak Optimal a. Membersihkan Fresh Water Cooler

Banyaknya kotoran atau lumpur didalam plat Fresh Water Cooler akan menghambat aliran air laut yang masuk ke dalam plat tersebut untuk menyerap panas pada air tawar pendingin. Untuk mengatasi hal ini maka perlu dilakukan pembersihan Fresh Water Cooler tersebut Cara melakukan pembersihan Fresh Water Cooler yaitu dengan menyemprot plat tersebut dengan air bertekanan tinggi. Adapun cara melakukannya pertama-tama buka baut pengikat plat Fresh Water Cooler lalu geser satu per satu plat tersebut. Kemudian gunakan alat penyemprot air bertekanan untuk membersihkan plat-plat terseb satu per satu. Pasang terpal/spanduk untuk menghalangi air agar tidak kemana- mana.

(15)

Gambar 4.7 Pembersihan Fresh Water Cooler

Sumber : Engine room MV. Segara Mas

b. Menaikkan tekanan pompa air laut dari 2 kg/cm² menjadi 3 kg/cm² Dalam melakukan proses ini pertama-tama kita melihat tekanan pada pompa air laut sebagai media pendingin air tawar. Bila tekanan pompa pendingin berkurang sementara bekerja dengan normal, kita adakan pengecekan pada saringan (filter) kita lakukan pembersihan sebab adanya kotoran yang menempel pada saringan bisa menghambat air laut dari sea chest untuk dihisap kedalam pompa selanjutnya kita juga memeriksa dan memastikan bahwa kran-kran semua terbuka penuh, sebab jika tertutup atau terbuka setengah akan mengakibatkan air laut yang masuk ke Fresh Water Cooler berkurang.

(16)

Gambar 4.8 Pompa Air Laut

Sumber : Engine room MV. Segara Mas

Apabila tekanan pendingin air laut yang digunakan untuk mendinginkan Fresh Water Cooler berkurang, akibatnya adalah dari tekanan pompa air laut menurun, maka cara mengatasinya adalah pompa air laut tersebut di overhaul untuk memeriksa bagian-bagiannya, yaitu : 1) Periksa sudu-sudu pada Impeller terhadap korosi, sebab Impeller

seringkali terkikis oleh air laut yang mengandung kadar garam yang menyebabkan korosi pada Impeller dan keropos pada sudu-sudu tersebut. Jika hal ini terjadi maka tekanan yang dihasilkan pompa sudah tidak maksimal lagi. Untuk mengatasi permasalahan ini maka harus dilakukan perbaikan pada bagian sudu-sudu yang sudah keropos supaya tidak ada lagi lubang-lubang atau celah-celah pada sudu Impeller, dan bila perlu diganti yang baru agar pompa tersebut dapat bekerja dengan baik dan maksimal.

(17)

Gambar 4.9 Impeller

Sumber : Engine room MV. Segara Mas

2) Periksa keadaan Bearing Shaft pompa dari keausan dan kerusakan sebab dapat mempengaruhi putaran pompa. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya segera mengganti Bearing tersebut dengan yang baru sesuai dengan ukurannya. Perlu juga memberikan gemuk (grease)sebagai pelumasan pada bearing tersebut agar tetap berputar secara optimal.

Gambar 4.10 Penggantian shaft dan bearing

Sumber : Engine room MV. Segara Mas

(18)

3) Periksa kemungkinan ada kebocoran pada gland packing, sebab jika gland packing yang digunakan itu sudah terlalu lama dan terjadi kerusakan atau robek pada packing tersebut maka akan mengakibatkan fungsinya sebagai penyekat air tidak optimal dan air bisa keluar melalui kebocoran pada gland packing pompa tersebut. sehingga menyebabkan penurunan tekanan pompa. Dalam mengatasi hal ini gland packing diganti dengan yang baru sesuai dengan ukurannya dan pada saat pemasangan gland packing tersebut menjadi lebih rapat dan tidak menimbulkan kebocoran lagi.

Adanya kebocoran-kebocoran yang terjadi pada pipa atau sambungan pipa air laut juga mempengaruhi tekanan pendinginan air laut yang masuk ke Fresh Water Cooler. Jika terjadi hal yang demikian maka menyebabkan mesin yang mengalami suhu panas karena tidak seimbang dengan pendinginannya lalu segera diatasi kebocoran tersebut dengan cara membalut atau menyumbat, dan jika keadaan memungkinkan segera untuk mengelas dan mengganti pipa yang bocor dengan pipa yang baru.

(19)

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktek pada MV. Segara Mas dan telah dilakukan analisa pembahasan dari data-data yang didapat selama kerja praktek tentang analisis penyebab terjadinya overheating pada mesin induk kapal, maka dapat disimpulkan :

1. Gangguan pada mesin induk yang mengalami suhu mesin terlalu panas pada MV. Segara Mas disebabkan karena pressure pompa air laut (sea water) yang masuk ke dalam cooler untuk mendinginkan air tawar menurun. Sehingga suhu air tawar pada fresh water cooler tidak mengalami perubahan. Selanjutnya disebabkan oleh tekanan pompa minyak pelumas pada mesin yang menurun. Setelah di periksa ternyata impeller dan bearing dari pompa air laut dan pompa minyak lumas sudah aus (sudah melawati batas jam kerja). Hal ini terjadi karena kurangnya pengecekan maupun perawatan sesuai jam kerja mesin yang terdapat pada buku manual dari mesin tersebut. Selain itu, overheting mesin induk ini juga terjadi karena kebocoran pipa, kurangnya level air tawar pada tangki ekspansi, kurangnya level L.O sump tank dan banyaknya kerak/kotoran pada plat-plat cooler.

2. Beberapa cara untuk mengatasi kendala mesin induk yang mengalami overheating pada MV. Segara Mas yaitu :

a. Pada air pendingin (fresh water)

- Dilakukan pengecekan terhadap air tawar (fresh water) pada tangki ekspansi.

- Menjaga tekanan pompa sirkulasi air pendingin agar selalu dalam batas normal (3 bar)

- Mengatasi dengan segera jika ada kebocoran pada pipa-pipa pendingin.

(20)

b. Pada minyak lumas

- Dilakukan pengecekan pada level oli sump tank ME

- Pengecekan secara berkala terhadap saringan (filter) pompa - Menjaga tekanan pompa sirkulasi minyak lumas agar selalu

dalam batas normal (2.3 bar) c. Pada fresh water cooler

- Pembersihan secara berkala terhadap plat-plat cooler

- Menjaga tekanan pompa sirkulasi air laut (sea water) agar selalu dalam batas normal

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan yang telah dikemukakan, berkut ini adalah beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan :

1. Agar dilakukan pengecekan dan perawatan rutin sesuai pedoman buku manual dari jam kerja pompa tekan pendingin maupun pelumas dan komponen-komponennya. Pengecekan terhadap instalasi-instalasi kelistrikan dari pompa tersebut, pipa-pipa pendingin maupun pelumasan yang masuk ke mesin agar menghindari terjadinya low pressure, mencegah terjadinya overheating pada mesin induk. Sehingga mesin dapat berjalan secara optimal.

2. Tidak melalaikan atau menunda dalam pelaksanaan perawatan sistem pendingin maupun pelumas yang selalu berhubungan dengan mesin induk. Selalu melakukan pengecekan pada setiap jam jaga terhadap kedua sistem tersebut agar tidak menimbulkan dampak / masalah yang lebih parah karena akan mengganggu kinerja dari mesin induk tersebut.

Gambar

Gambar 4.1 Gambar Foto kapal MV. Segara Mas
Gambar 4.2 Fresh water cooler
Gambar 4.3 Penggantian pipa yang bocor
Gambar 4.4 Pengisisan LO Sump Tank ME
+6

Referensi

Dokumen terkait