• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN IPTEK MELALUI PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGGUNAAN ALARM LISTRIK BAGI PETANI TAMBAK IKAN NENER DI DESA MUSI, KECAMATAN GEROKGAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN IPTEK MELALUI PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGGUNAAN ALARM LISTRIK BAGI PETANI TAMBAK IKAN NENER DI DESA MUSI, KECAMATAN GEROKGAK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

72

PENERAPAN IPTEK MELALUI PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGGUNAAN ALARM LISTRIK BAGI PETANI TAMBAK

IKAN NENER DI DESA MUSI, KECAMATAN GEROKGAK

Ketut Udy Ariawan1, Gede Indrawan2, I Nyoman Pasek Nugraha3

Teknik Elektronika FTK Undiksha, Teknik Elektronika FTK Undiksha, Teknik Mesin FTK Undiksha udyariawan@gmail.com, gede.indrawan@gmail.com, paseknugraha@yahoo.com

ABSTRACT

Supply of electrical energy is necessary for farmers nener fish ponds are numerous in the village of Musi, Gerokgak especially the smaller ones (at home). The most important electronic equipment, such as water pumps and oxygen pump is widely used in the business. The water pump is used to circulate the seawater, namely the lifting of sea water into the fish pond nener and then throw it back into the sea, while the oxygen pump is used as the oxygen for fish survival nener. You can imagine what happens if the energy supply of electricity stopped until the water pump and oxygen pump can not work optimally, will certainly have an impact on the survival of fish nener itself could suffocate due to lack of water circulation and oxygen which occurs only a few minutes away. Based on these conditions, we need a tool that can give a warning that the supply of electricity from PLN experienced a blackout suddenly so farmers fish pond nener can immediately prepare the generator or appliance supply of electrical energy as a substitute energy to electricity so that the survival of fish nener can be maintained. With this tool it is expected to reduce the negative impacts caused by other power failures, which is a tool that is cheap so it can be applied in the business nener fish farming.

Keywords: Alarm, Electricity, Nener Fish, Fishpond.

ABSTRAK

Suplai energi listrik sangat diperlukan bagi para petani tambak ikan nener yang banyak terdapat di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak terutama yang berskala kecil (rumahan). Peralatan elektronik yang paling penting, seperti pompa air dan pompa oksigen banyak digunakan dalam dunia usaha ini. Pompa air digunakan untuk sirkulasi air laut, yaitu mengangkat air laut ke dalam kolam ikan nener kemudian membuangnya kembali ke laut, sedangkan pompa oksigen digunakan sebagai penghasil oksigen untuk kelangsungan hidup ikan nener. Bisa dibayangkan apa yang terjadi jika suplai energi listrik dari PLN terhenti sehingga pompa air dan pompa oksigen tidak bisa bekerja secara optimal, tentunya akan berdampak pada kelangsungan hidup ikan nener itu sendiri yang bisa mati lemas karena kurangnya sirkulasi air dan oksigen yang hanya terjadi beberapa menit saja. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan suatu alat yang dapat memberi peringatan bahwa suplai energi listrik dari PLN mengalami pemadaman secara tiba-tiba sehingga para petani tambak ikan nener dapat dengan segera mempersiapkan genset atau alat suplai energi listrik lainnya sebagai pengganti energi listrik dari PLN sehingga kelangsungan hidup ikan nener dapat lebih terjaga. Dengan adanya alat ini maka diharapkan dapat mengurangi dampak-dampak negatif lainnya yang ditimbulkan oleh mati listrik, yaitu sebuah alat yang bersifat murah sehingga dapat diterapkan dalam dunia usaha budidaya ikan nener.

Kata kunci: Alarm, Listrik, Ikan Nener, Tambak.

PENDAHULUAN

Seiring dengan kemajuan teknologi di segala bidang, maka catu daya utama PLN sangat berpengaruh terhadap penyediaan energi listrik bagi layanan publik, baik itu daya besar maupun daya

kecil. Akan tetapi suplai daya utama yang berasal dari PLN tidak selamanya kontinyu dalam penyalurannya. Suatu saat pasti pernah terjadi pemadaman total yang dapat disebabkan oleh gangguan pada sistem pembangkit, atau gangguan pada sistem

(2)

73 transmisi dan sistem distribusi. Sedangkan

suplai energi listrik sangat diperlukan pada pusat perdagangan, perhotelan, perbankkan, rumah sakit maupun industri dalam menjalankan produksinya, sehingga jika PLN padam maka suplai energi listrik pun berhenti dan akibatnya seluruh aktifitas produksi pun berhenti.

Demikian juga halnya suplai energi listrik sangat diperlukan bagi para petani tambak ikan nener yang banyak terdapat di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak terutama yang berskala kecil (rumahan). Peralatan elektronik yang paling penting, seperti pompa air dan pompa oksigen banyak digunakan dalam dunia usaha ini. Pompa air digunakan untuk sirkulasi air laut, yaitu mengangkat air laut ke dalam kolam ikan nener kemudian membuangnya kembali ke laut, sedangkan pompa oksigen digunakan sebagai penghasil oksigen untuk kelangsungan hidup ikan nener. Bisa dibayangkan apa yang terjadi jika suplai energi listrik dari PLN terhenti sehingga pompa air dan pompa oksigen tidak bisa bekerja secara optimal, tentunya akan berdampak pada kelangsungan hidup ikan nener itu sendiri yang bisa mati lemas karena kurangnya sirkulasi air dan oksigen yang hanya terjadi beberapa menit saja.

Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan suatu alat yang dapat memberi peringatan bahwa suplai energi listrik dari PLN mengalami pemadaman secara tiba- tiba sehingga para petani tambak ikan nener dapat dengan segera mempersiapkan genset atau alat suplai energi listrik lainnya sebagai pengganti energi listrik dari PLN sehingga kelangsungan hidup ikan nener dapat lebih terjaga. Dengan adanya alat ini maka diharapkan dapat mengurangi dampak- dampak negatif lainnya yang ditimbulkan oleh mati listrik, yaitu sebuah alat yang

bersifat murah sehingga dapat diterapkan dalam dunia usaha budidaya ikan nener.

SUMBER INSPIRASI

Kecamatan Gerokgak terletak di bagian barat kabupaten Buleleng merupakan salah satu kecamatan dari sembilan kecamatan yang ada, terdiri dari 14 desa administrasi (Sumber Klampok, Pejarakan, Sumberkima, Pemuteran, Banyupoh, Penyabangan, Musi, Sanggalangit, Gerokgak, Patas, Pengulon, Tinga-Tinga, Celukan Bawang, dan Tukadsumaga), 76 banjar dinas, 13 desa pakraman dan 36 banjar ada dengan batas- batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Laut Bali Sebelah Selatan : Hutan

Sebelah Barat : Kabupaten Jembrana Sebelah Timur : Kecamatan Seririt

Kondisi geografis Kecamatan Gerokgak dengan luas wilayah 356,57 Km2 merupakan salah satu kekuatan untuk mengembangkan wilayah kecamatan, selain wilayah yang cukup luas potensi pertanian dalam arti luas juga merupakan unggulan Kecamatan Gerokgak di mana produk yang dihasilkan berupa tanaman palawija dan holtikultura seperti kelapa, jagung, kacang- kacangan dan buah-buahan (pisang, mangga, anggur). Ini merupakan kekuatan sumber daya alam yang jika dimanfaatkan secara maksimal akan menunjang laju pembangunan khususnya peningkatan produksi pertanian untuk kesejahteraan masyarakat (petani). Demikian juga dengan potensi kelautannya, di mana laut Gerokgak merupakan kawasan atau lahan pembudidayaan kerang, mutiara, keramba jaring apung, ikan hias, rumput laut, tambak udang, serta tambak ikan kerapu dan ikan

(3)

74 nener. Budidaya kelautan seperti itu tidak

ada di kecamatan lain di Buleleng, sehingga hal ini merupakan kekuatan yang sangat potensial di dalam pengembangan dan peningkatan pembangunan di Kecamatan Gerokgak khususnya.

Nener merupakan istilah dalam dunia perikanan yang biasanya digunakan untuk menyebutkan ikan yang baru menetas atau ikan yang masih kecil. Ikan nener itu sendiri sebenarnya merupakan benih/bibit dari ikan bandeng. Ikan nener biasanya banyak terdapat di perairan dangkal atau pesisir, sehingga sering kita jumpai para pencari ikan nener ini di sepanjang pantai dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana. Mereka mengumpulkan ikan nener dan selanjutnya dijual ke pengepul atau agen maupun dijual langsung ke petani tambak. Namun selaras dengan perkembangan teknologi maka sekarang ikan nener tersebut telah menjadi komoditas sendiri yang sangat menjanjikan. Banyak perusahaan atau perorangan yang menekuni usaha di bidang ini. Secara alami jika sudah mulai membesar, ikan nener ini akan mengikuti arus dan mencari tempat untuk mencari makan. Tempat yang paling disukai ikan nener adalah tempat yang memiliki air payau dengan tumbuhan lumut yang cukup.

Ikan nener yang sudah membesar berubah sebutannya menjadi ikan bandeng, yaitu ikan yang termasuk golongan herbifora. Ikan bandeng banyak dibudidayakan di pesisir atau sekitar pantai yang dikenal dengan tambak. Para petani tambak inilah yang membudidayakan dalam arti membesarkan ikan bandeng dari ikan nener hingga siap untuk dikonsumsi.

Untuk mencapai ukuran konsumsi atau sekitar 25-30 cm ikan nener memerlukan waktu antara 12 minggu atau lebih, hal ini

sangat tergantung kepada kondisi air, lingkungan, makanan tambahan, serta kepadatan. Ukuran ikan bandeng sering dikenal dengan sebutan size. Jika disebut size 2 maka ukuran ikan bandeng 1 Kg berisi 2 ekor, jika size 4 maka 1 kg berisi 4 ekor ikan bandeng dan seterusnya. Saat ini ikan bandeng menjadi komoditas budidaya penting, karena selain rasanya gurih, harga dapat dijangkau oleh segala lapisan masyarakat, tahan terhadap serangan penyakit, dan dapat dibudidayakan di berbagai habitat air payau, laut, dan tawar.

Untuk menghasilkan panen ikan bandeng yang baik tentunya para petani tambak harus memperhatikan kualitas dari ikan nener itu sendiri sebagai bibit/benih dari ikan bandeng tersebut.

Untuk menunjang kemajuan para petani tambak ikan nener tersebut maka diperlukan beberapa fasilitas, seperti pompa air, bak-bak pengendapan, pompa oksigen (blower) untuk aerasi, genset (generator set), laboratorium, rumah jaga serta sistem filtrasi. Dalam proses pembesaran ikan nener, listrik juga merupakan komponen penunjang yang sangat penting. Akan tetapi, suplai daya utama yang berasal dari PLN tidak selamanya kontinyu dalam penyalurannya. Suatu saat pasti pernah terjadi pemadaman total yang dapat disebabkan oleh gangguan pada sistem pembangkit, atau gangguan pada sistem transmisi dan sistem distribusi. Berhubung negara ini sering terjadi pemadaman listrik secara mendadak tanpa pemberitahuan, banyak para petani tambak ikan nener menggunakan alternatif lain yang bisa mengurangi resiko terancamnya usaha mereka. Tentu saja segala aktivitas yang berhubungan dengan listrik akan mempengaruhi kinerja dan pendapatan mereka dalam hitungan hari, bahkan dalam

(4)

75 hitungan jam. Penggunaan mesin genset

menjadi salah satu faktor dominan yang sangat dicari sebagai solusi dari pemadaman listrik di negara ini. Genset juga sangat terasa manfaatnya di daerah- daerah terpencil, karena di Indonesia tetap saja masih ada kawasan yang belum terjangkau oleh listrik. Selain itu, genset ini juga bisa digunakan ketika diadakan acara hajatan, pentas atau acara yang membutuhkan pasokan listrik yang cukup besar. Ditambah lagi jika sering terjadi bencana alam misalnya banjir, puting beliung dan lain-lain yang biasa di alami negeri ini, yang kesemuanya itu menyebabkan rusaknya instalasi listrik.

Tentu hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperbaikinya, maka genset pada saat itu cukup menjadi kebutuhan pokok yang sangat penting untuk dimiliki.

Pada umumnya para petani tambak ikan nener mempersiapkan genset sebagai alat cadangan suplai energi listrik selain dari PLN. Rata-rata disediakan 1-3 genset pada setiap tambak ikan nener, jumlah genset ini tergantung dari banyaknya beban yang digunakan pada setiap tambak ikan nener seperti jumlah lampu penerangan, motor pompa air, motor oksigen dan sebagainya. Namun sayangnya, genset yang digunakan kebanyakan genset yang harganya murah yang masih bersifat manual cara menghidupkannya, yaitu melalui tenaga manusia sebagai operator untuk menyalakan motor starter-nya.

Penggunaan genset yang masih bersifat manual ini didasarkan pada penggunaannya yang hanya sewaktu-waktu apabila terjadi pemadaman sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pembelian jenis genset ini bisa lebih murah. Sebenarnya banyak tipe genset yang sudah canggih dengan

berbagai fitur otomatisnya sehingga apabila terjadi pemadaman akan langsung menyala, tetapi tentunya tipe genset yang seperti ini sangat mahal harganya untuk para petani tambak ikan nener berskala kecil (rumahan). Berdasarkan pada penggunaan genset yang pengoperasiannya masih dengan cara manual, yaitu melalui tenaga manusia sebagai operatornya maka sering terjadi keterlambatan dalam hal menghidupkannya pada saat terjadi pemadaman. Terutama jika terjadi pemadaman di malam hari dimana para petani tambak sedang tertidur lelap sehingga tidak diketahui sedang terjadi pemadaman. Hal ini tentunya sangat berbahaya terhadap kelangsungan hidup ikan nener yang sangat rentan terhadap faktor oksigen dan sirkulasi air.

Khalayak sasaran (target) di dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini secara umum ditujukan bagi para petani tambak ikan nener yang berlokasi di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak.

Diperuntukkan terutama yang masih menggunakan genset dengan sistem on/off yang masih bersifat manual, yaitu pada saat terjadi pemadaman maka diperlukan seorang operator untuk menghidupkannya.

Petani tambak ikan nener yang dipasangkan alarm listrik ini berjumlah 4 orang dengan 4 lokasi yang berbeda-beda tetapi masih dalam wilayah Desa Musi dan kebetulan sistem genset yang digunakan untuk mem- backup listrik jika terjadi pemadaman dari PLN masih bersifat manual sehingga sangat cocok untuk dijadikan tempat untuk melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini.

Luaran yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian ini adalah berupa produk alarm listrik. Alarm yang diaplikasikan disini adalah alarm yang

(5)

76 memberikan tanda bahaya berupa

bunyi/suara ketika terjadi pemadaman listrik sehingga para petani tambak ikan nener bersiap dengan tindakan selanjutnya, yaitu menghidupkan genset. Alarm ini menghasilkan bunyi yang sangat keras sehingga bisa di dengar dari jarak 10 meter tanpa hambatan dan bunyinya otomatis berhenti apabila suplai listrik dari PLN kembali menyala atau dimatikan secara manual dengan menggunakan saklar on/off yang telah diaplikasikan pada rangkaiannya. Alarm listrik ini menggunakan baterai/aki kering sebagai suplai energi listrik untuk menyalakan alarm pada saat terjadi pemadaman dan juga otomatis bisa mengisi/men-charge baterai/aki kering itu sendiri ketika listrik dari PLN menyala.

METODE

Metode yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah metode praktek lapangan yang bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh. Kegiatan ini dilakukan secara langsung di tempat budidaya tambak ikan nener. Keunggulan dari metode ini adalah pengalaman nyata yang diperoleh bisa langsung dirasakan mengenai dampak pemadaman listrik dari PLN terhadap kelangsungan hidup ikan nener, sehingga dapat memicu kemampuan kita dalam mengembangkan sebuah alat yang disebut alarm listrik.

Sifat metode praktek lapangan yang juga melibatkan mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah pengembangan keterampilan. Proses pembelajaran yang dilakukan di luar kelas atau di luar sekolah, memiliki arti yang sangat penting untuk perkembangan

mahasiswa, karena proses pembelajaran yang demikian dapat memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa, dan pengalaman langsung memungkinkan materi kuliah akan semakin kongkrit dan nyata yang berarti proses pembelajaran akan lebih bermakna. Proses pembelajaran dilapangan adalah proses pembelajaran yang didesain agar mahasiswa mempelajari langsung materi pelajaran pada objek yang sebenarnya, dengan demikian pembelajaran akan semakin nyata. Tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan skill, semestinya membutuhkan proses pembelajaran langsung di lapangan. Proses pembelajaran secara langsung dapat memberikan pengalaman nyata pada mahasiswa, artinya pengalaman itu akan semakin kongkret, sehingga mahasiswa akan terhindar dari kesalahan persepsi dari pembahasan materi kuliah tertentu. Evaluasi dilakukan sebagai rangkaian akhir dari pelaksanaan kegiatan. Namun pada prinsipnya kegiatan evaluasi dilakukan secara simultan, yaitu:

evaluasi dilakukan secara bersamaan selama berlangsungnya kegiatan pengabdian.

a. Aspek-Aspek yang dievaluasi

Adapun aspek-aspek yang dievaluasi antara lain: rancangan skema rangkaian elektronika, komponen elektronika yang digunakan, dan kualitas produk rangkaian elektronika yang dihasilkan.

b. Teknik Evaluasi

Data dikumpulkan melalui teknik dan instrumen yang sesuai. Rancangan skema rangkaian elektronika dapat di cek kebenarannya dengan menggunakan software Electronic WorkBench (EWB), komponen elektronika yang digunakan dapat diketahui berfungsi atau tidaknya dengan menggunakan multitester, dan

(6)

77 kualitas produk rangkaian elektronika

dapat diuji dengan mengetahui output dan input tegangan yang digunakan dengan menggunakan osiloskop.

c. Indikator Pencapaian Program

Data yang telah terkumpul, selanjutnya dianalisis untuk dapat mengambil kesimpulan tentang pelaksanaan pengabdian yang dilakukan. Kriteria pencapaian program setiap aspek adalah sebagai berikut:

(1) Skema rangkaian dibuat dan diuji dengan software EWB berkategori baik, (2) Komponen elektronika diukur dengan multitester berkategori baik, (3) Kualitas produk rangkaian elektronika yang berhasil dibuat dapat berjalan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan tegangan output dan input-nya dapat diukur dan sesuai dengan standar pengukuran osiloskop.

KARYA UTAMA

Sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, maka kegiatan pengabdian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Persiapan awal, merancang diagram rangkaian elektronika dan box rangkaian

Gambar 1. Rancangan Diagram Rangkaian

Gambar 2. Rancangan Box Rangkaian

Gambar 3. Hasil Rancangan Box Rangkaian menggunakan Bahan Akrilik

Bening

2. Penentuan komponen elektronika

(7)

78 Gambar 4. Komponen Elektronika yang

Digunakan

3. Perakitan dan uji coba rangkaian

(8)

79 Gambar 5. Perakitan dan Uji Coba Rangkaian

4. Pelaksanaan Pengabdian

(9)

80 Gambar 6. Pemasangan Alat di Lokasi

Pengabdian

Gambar 7. Serah-terima Alat ULASAN KARYA

(10)

81 Keunggulan dari alarm listrik yang

telah dirancang untuk kegiatan pengabdian ini adalah:

1. Alarm listrik yang telah dirancang mampu menghasilkan bunyi yang sangat keras sehingga bisa di dengar dari jarak 10 meter tanpa hambatan dan bunyinya otomatis berhenti apabila suplai listrik dari PLN kembali menyala atau dimatikan secara manual dengan menggunakan saklar on/off yang telah diaplikasikan pada rangkaiannya.

2. Alarm listrik yang telah dirancang menggunakan baterai/aki kering sebagai suplai energi listrik untuk menghasilkan bunyi yang sangat keras pada saat terjadi pemadaman dan juga otomatis bisa mengisi/men-charge baterai/aki kering itu sendiri ketika listrik dari PLN menyala.

Selain keunggulan juga terdapat kelemahan dari alarm listrik yang telah dirancang tersebut, diantaranya:

1. Alarm listrik yang dirancang menggunakan baterai/aki kering, dimana harganya relatif sangat mahal bagi para petani tambak ikan nener.

2. Maintenance atau pemeliharaan dari alarm listrik yang dirancang perlu keahlian khusus dalam bidang elektronika.

KESIMPULAN

1. Alarm listrik yang telah dirancang mampu menghasilkan bunyi yang sangat keras sehingga bisa di dengar dari jarak 10 meter tanpa hambatan dan bunyinya otomatis berhenti apabila suplai listrik dari PLN kembali menyala atau dimatikan secara manual dengan menggunakan saklar on/off

yang telah diaplikasikan pada rangkaiannya.

2. Alarm listrik yang telah dirancang menggunakan baterai/aki kering sebagai suplai energi listrik untuk menghasilkan bunyi yang sangat keras pada saat terjadi pemadaman dan juga otomatis bisa mengisi/men-charge baterai/aki kering itu sendiri ketika listrik dari PLN menyala.

DAMPAK DAN MANFAAT

a) Bagi LPM Undiksha

Dapat memberikan sumbangan pemahaman kepada para petani tambak ikan nener di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak tentang teknologi tepat guna.

Dengan demikian jiwa kewirausahaan diharapkan dapat tumbuh berkembang, dan dapat berperan dalam menghadapi perkembangan teknologi yang sangat pesat di masa mendatang.

b) Bagi Para Petani Tambak Ikan Nener Dapat memahami konsep dan prinsip kerja alarm listrik yang telah diterapkan penggunaannya. Selain itu juga, peran operator genset dapat lebih cepat, sigap dan tanggap jika terjadi pemadaman listrik dari PLN secara tiba-tiba untuk dapat dilakukan tindakan selanjutnya, seperti menghidupkan genset.

REFERENSI

Azriyenni, S.T., M.Eng, Ir. Edy Ervianto, M.T., Tri Yuli Nurjianto.

Uninterruptible Power Supply dengan Emergency Lamp. Fakultas Teknik Universitas Riau. diambil dari:

http://repository.unri.ac.id/handle/123 456789/394 [22 Februari 2014]

(11)

82 Drs. Widiharso. Pembuatan UPS. Bandung:

DEPDIKNAS, 2000

J. Schiff, Anshel. 1999. Guide to Improved Earthquake Performance of Electric Power System. the american society of civil engineering. hal: 225-

281.diambil dari :

http://books.google.com/books?id=s6o KVtxA62UC&pg=PA255&dq=ups+sy stems&hl=en&ei=HV5oTeHxA4G0rA e08IDDCw&sa=X&oi=book_result&c t=result&resnum=3&ved=0CDsQ6AE wAg#v=onepage&q=ups%20systems

&f=false [22 Februari 2014]

Rashid, M. H. 2007. Power Electronics Handbook: Devices, Circuits, and Applications. elsevier Inc.hal : 627-

632. diambil dari :

http://books.google.com/books?id=41 7BMFjnnsC&pg=PA627&dq=ups+sys tems&hl=en&ei=HV5oTeHxA4G0rA e08IDDCw&sa=X&oi=book_result&c t=result&resnum=1&ved=0CDIQ6AE wAA#v=onepage&q=ups%20systems

&f=false [23 Februari 2014]

Supriyadi, Ahmad. Konfigurasi Instalasi UPS. Ilmu Komputer, Januari 2006

V. Carl Hamacher, Zvonko G. Vranesic, Safwat G. Zaky. Computer Organization, (5th Edition). McGraw- Hill, 2001 Scribd. 2011. diambil dari:

http://www.scribd.com/doc/13853572/

Power-Supply [22 februari 2014]

I. PERSANTUNAN

Dalam perencanaan sampai dengan penulisan laporan kemajuan ini kami banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, untuk itu sepatutnya kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Pendidikan Ganesha atas penugasan dan bantuan dana yang diberikan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.

2. Kepala Desa Musi yang telah merekomendasi pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.

3. Ketua Kelompok Nelayan beserta anggota dan Ketua Petani Tambak Ikan Nener beserta anggota di Desa Musi yang telah memberikan ijin dan memberikan segala bentuk sarana dan prasarana dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.

4. Rekan-rekan staf dosen, teknisi, laboran, dan mahasiswa dari Prodi D3 Teknik Elektronika dan Prodi S1 Pendidikan Teknik Elektro yang telah membantu di dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.

5. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang juga telah banyak membantu di dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.

Gambar

Gambar 1. Rancangan Diagram Rangkaian
Gambar 7. Serah-terima Alat  ULASAN KARYA

Referensi

Dokumen terkait