• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Alat (Sit Up Bench) Dari Limbah Kayu sebagai Alat Kebugaran Jasmani pada Masyarakat Desa Sakuru Kecamatan Monta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Alat (Sit Up Bench) Dari Limbah Kayu sebagai Alat Kebugaran Jasmani pada Masyarakat Desa Sakuru Kecamatan Monta"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Alat (

Sit Up Bench

) Dari Limbah Kayu sebagai Alat Kebugaran

Jasmani pada Masyarakat Desa Sakuru Kecamatan Monta

Muhammad Akbar1,a,*, Mulyadi1,b, Anhar1,c

1STKIP Taman Siswa Bima

aAkbar_asrif@yahoo.com, bmulyafarani@gmail.com, canhar12@gmail.com

*Corresponding Author

Artikel Info Abstrak

Tanggal Publikasi

2019-09-23

Kata Kunci

Limbah kayu Alat Sit Up Beanch

Berdasarkan hasil pengamatan di Desa Sakuru diketahui bahwa kurangnya fasilitas olahraga di Desa Sakuru yang di akibatkan oleh mahalnya alat-alat olahraga, Sehingga perlu adanya Pengembangan Alat (Sit Up Bench) Dari Limbah Kayu Sebagai Alat Kebugaran Jasmani Pada Masyarakat Desa Sakuru. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk alat kebugaran jasmani yang bisa dinikmati oleh masyarakat sakuru dengan harga yang terjangkau,kualitas yang baik dengan memanfaatkan limbah kayu.Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).Teknik Teknik analisa data yang diperoleh adalah dari teknik analisis data kuantitatif yang diperoleh dari skor angket penilaian ahli olahraga,dan pengguna dengan menghitung presentase jawaban masing-masing ahli olahraga dan pengguna. kemudian di hitung dengan rumus.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Dengan adanya inisiatif peneliti untuk memanfaatkan limbah kayu sebagai sarana untuk membuat/mengembangkan alat kebugaran jasmani yang berupa Sit up

bench,masyarakat sangat terbantu dalam hal pemenuhan fasilitas olahraga yang

sangat minim di wilayah Desa sakuru, shingga masayarakat bisa menghemat biayaya lebih banyak,selain itu juga masyarakat bisa membuatnya sendiri dengan memanfaatkan limbah kayu yang ada di sekitaran tempat tinggal masyarakat itu sendiri,pengembangn alat Sit up bench dari limbahkayu valid berdasarkan dari hasil validasi ahli olahraga dan uji coba produk,di dapatkan presentase dari validasi ahli olahraga 93,75% dan uji coba terbatas 88,75% uji coba pemakaian 87,8%.Simpulan penelitian ini adalah pengembangan alat sit up bench dengan memanfaatkan limbah kayu bermanfaat bagi masyarakat dan layak di gunakan oleh masyarakat untuk kegiatan olahraga dan dengan adanya penelitian ini masyarakat di harapkan mampu berinovasi dengan limbah kayu yang ada di sekitaran lingkungannya untuk membuat alat olahraga sendiri tampa harus membeli fasilitas olahraga yang mahal.

1. PENDAHULUAN

Berdasarkan hasil pengamatan di Desa Sakuru diketahui bahwa kurangnya fasilitas olahraga di Desa Sakuru yang di akibatkan oleh mahalnya alat-alat olahraga, Sehingga perlu adanya Pengembangan Alat (Sit Up Bench) Dari Limbah Kayu Sebagai Alat Kebugaran Jasmani Pada Masyarakat Desa Sakuru. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk alat kebugaran jasmani yang bisa dinikmati oleh masyarakat sakuru dengan harga yang terjangkau,kualitas yang baik dengan memanfaatkan limbah kayu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2012: 407) penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Prosedur pengembangan yang digunakan yaitu menurut Sugiyono (2013:

(2)

revisi produk; dan (10) produksi. Subjek penelitian ini adalah Masyarakat Desa Sakuru. Uji coba produk terbatas dilakukan di lingkungan desa sakuru dengan jumlah 5 pengguna yang di pilih sesuai kreteria umur dan uji coba pemakaian dilakukan di lingkungan desa sakuru dengan jumlah 20 masyarakat. Teknik Teknik analisa data yang diperoleh adalah dari teknik analisis data kuantitatif yang diperoleh dari skor angket penilaian ahli olahraga,dan pengguna dengan menghitung presentase jawaban masing-masing ahli olahraga dan pengguna. kemudian di hitung dengan rumus.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Dengan adanya inisiatif peneliti untuk memanfaatkan limbah kayu sebagai sarana untuk membuat/mengembangkan alat kebugaran jasmani yang berupa Sit up bench,masyarakat sangat terbantu dalam hal pemenuhan fasilitas olahraga yang sangat minim di wilayah Desa sakuru, shingga masayarakat bisa menghemat biayaya lebih banyak,selain itu juga masyarakat bisa membuatnya sendiri dengan memanfaatkan limbah kayu yang ada di sekitaran tempat tinggal masyarakat itu sendiri, pengemangn alat Sit up bench dari limbahkayu valid berdasarkan dari hasil validasi ahli olahraga dan uji coba produk,di dapatkan presentase dari validasi ahli olahraga 93,75% dan uji coba terbatas 88,75% uji coba pemakaian 87,8%. Simpulan penelitian ini adalah pengembangan alat sit up bench dengan memanfaatkan limbah kayu bermanfaat bagi masyarakat dan layak di gunakan oleh masyarakat untuk kegiatan olahraga dan dengan adanya penelitian ini masyarakat di harapkan mampu berinovasi dengan limbah kayu yang ada di sekitaran lingkungannya untuk membuat alat olahraga sendiri tampa harus membeli fasilitas olahraga yang mahal.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2012: 407) penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Prosedur pengembangan yang digunakan yaitu menurut Sugiyono (2013: 298) dengan langkah-langkah, (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi desain; (6) uji coba produk; (7) revisi produk; (8) uji coba pemakaian; (9) revisi produk; dan (10) produksi. Potensi dan Masalah

Penelitian ini di awali dengan adanya potensi dan masalah. menurut sugiyono (2010) Potensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang apabila di dayagunakan/ dikembangkan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah adalah hal yang menyimpang antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam penelitian ini potensi yang dapat di kembangkan untuk kedepan yaitu bahwa bahan dasar pembuatan produk ini lebih murah dan kualitasnya yang mendekati standar Pengumpulan Data

Setelah mengetahui potensi dan masalah, selanjutnya mengumpulkan berbagai informasi atau data yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk yang akan diharapkan dapat mengatasi masalah. Pegumpulan data ini dilakukan dengan adanya potensi dan masalah yang ada di desa sakuru yang menginspirasi pada saat melakukan kegiatan olahraga yang kurang efektif dan efisien sehingga perlu adanya inovasi yang terbaru yang dapat mempermudah dalam melakukan kegiatan Sit up tersebut. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan angket. Angket merupakan teknik pengumpulan data dengan memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Pada penelitian ini, pembagian angket dilakukan pada tahap validasi desain, uji coba produk terbatas, dan tahap uji coba pemakaian.

(3)

Desain produk

Desain produk diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai atau membuatnya. Desain produk dilakukan untuk mengetahui tampilan awal atau rancangan produk yang akan dikembangkan oleh peneliti.

Alat standar Alat yang di kebangkan dari

limbah kayu

Alat yang di kebangkan dari limbah kayu

Gambar 1. Tampilan alat standar dan tampilan setelah di buat dengan menggunakan limbah kayu Komponen utama dalam pembuatan produk penelitian ini adalah limbah kayu yang di kumpulkan dari sisa pembukaan lahan baru pertanian dan kayu sisa potong dari pengrajin kayu atau muebel dan setelah itu peneliti mengolah limbah tersebut,limbah kayu ini berfungsi untuk pembuatan kerangka alat Sit up bench selain limbah kayu ada juga baut fungsinya untuk menyatukn kerangka pada alat tersebut dan juga ada penambahan busa sebagai alas pada bagian punggung dan kaki.

Validasi Desain

Tahap uji validasi desain merupakan proses untuk menilai apakah rancangan desain produk sesuai dengan kriteria pengembangan penilaian yang akan dibuat atau tidak. Kemudian, untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan produk yang dikembangkan. Validasi desain dilakukan oleh tenaga ahli yaitu dosen pendidikan penjaskesrek/dosen pembimbing. Validasi dosen Ahli dilakukan di STKIP Taman Siswa Bima pada tanggal 5 bulan Juli 2019. Kemudian dilanjutkan dengan uji coba terbatas penggunaan oleh masyarakat pada tanggal 7 Bulan Juli 2019,dan uji coba pemakaian di laksanakan pada tanggal 11 juli 2019.

Revisi Desain

Setelah validasi desain, dilakukan revisi desain untuk mencari apakah masih ada ketidaksesuaian atau kesalahan pada produk agar diperbaiki dan sebagai penyempurna produk yang akan dikembangkan. Pada tahap ini peneliti memperbaiki kembali desain produk yang telah divalidasi berdasarkan saran perbaikan dari validasi desain.

(4)

Uji Coba Produk

Setelah proses perbaikan, selanjutnya produk diujicobakan. Uji coba ditujukan kepada masyarakat desa sakuru. Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui kesesuaian, kemudahan, dan kemanfaatan penggunaan perangkat penilaian autentik oleh pengguna yaitu masyarakat. Instrumen yang digunakan untuk uji coba perangkat yaitu angket uji kesesuaian, kemudahan, dan kemanfaatan perangkat.

Revisi Produk

Setelah dilakukan pengujian produk secara tebatas, selanjutnya produk perlu direvisi kembali untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang masih ada. Revisi produk diperbaiki kembali berdasarkan saran perbaikan dari uji coba produk. Tujuan revisi produk yaitu untuk menyempurnakan kembali perangkat yang telah dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi nyata di lapangan berdasarkan hasil uji coba produk.

Uji Coba Pemakaian

Setelah diujicobakan dan direvisi, kemudian pengujian produk berhasil, selanjutnya produk diujicobakan pemakaiannya pada masyarakat desa sakuru. Tujuan uji coba pemakaian adalah untuk menegetahui kelebihan dan kekurangan serta kemudahan dan kemanfaatan produk hasil pengembangan.

Revisi produk

Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian terdapat kekurangan dan kelemahan. Pada tahap ini peneliti merevisi kembali produk yang telah di ujicobakan untuk pemakaian sebelum perangkat tersebut diproduksi. Tujuannya untuk menyempurnakan perangkat yang dikembangkan dan menyesuaiakan produk dengan kebutuhan di lapangan.

Produksi

Pembuatan produk dilakukan apabila produk yang telah diujicobakan dinyatakan layak untuk diproduksi. Pada tahap ini peneliti memproduksi beberapa model penilaian (sikap, proses, pengetahuan dan keterampilan dalam bentuk tes tertulis) hasil pengembangan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Validasi Desain

Hasil uji coba ahli olahraga, dan pengguna diperoleh dari angket validasi ahli olahraga adalah 93,75% dengan keterangan baik/alat baik tanpa revisi. Dari tabel data ahli olahraga di atas, maka dilakukan perhitungan untuk keseluruhan item/aspek sebagai berikut :

𝑝 =∑ 𝑥𝑖∑ 𝑥 × 100%

= 15

16× 100%

= 93,75%

Nilai 15 pada perhitungan di atas diperoleh dari jumlah jawaban keseluruhan dari ahli olahraga. Sedangkan nilai 16 pada perhitungan di atas diperoleh dari jumlah keseluruhan nilai maksimal semua item pertanyaan. Atas dasar penilaian tersebut, dapat disimpulkan total yang diperoleh adalah 93,75% Berdasarkan kriteria Analisis Data, maka alat kebugaran jasmani dalam kualifikasi valid dan cukup layak digunakan sebagai alat kebugaran jasmani untuk masyarakat Desa sakuru.

(5)

Uji Coba Terbatas

Hasil uji coba terbatas diperoleh nilai 71 yang diperoleh dari jumlah keseluruhan jawaban dari masyarakat yang tertulis sebagai responden. Sedangkan nilai 80 diperoleh dari jumlah keseluruhan nilai ideal semua item yang tertulis. Atas dasar penilaian tersebut, dapat disimpulkan total presentase yang diperoleh adalah 88,75%. Berdasarkan kriteria tingkat kelayakan, maka alat Sit up bench yang di kembangkan dari limbah kayu ini termasuk dalam kualifikasi valid sangat baik dan layak digunakan sebagai alat kebugaran jasmani untuk Masyarakat.

Uji Coba Pemakaian

Dari penilaian data uji coba pemakaian tersebut, maka dapat dilakukan perhitungan untuk keseluruhan item/aspek sebagai berikut:

𝑝 =∑ 𝒙

∑ 𝒊×100%

=281

320× 100%

= 87,8%

Nilai 281 pada perhitungan di atas diperoleh dari jumlah keseluruhan jawaban dari masyarakat. Sedangkan nilai 320 pada perhitungan di atas diperoleh dari jumlah keseluruhan nilai ideal semua item yang tertulis. Atas dasar penilaian tersebut, dapat disimpulkan total presentase yang diperoleh adalah 87,8%. Berdasarkan kriteria tingkat kelayakan, maka alat Sit up bench yang di kembangkan dari limbah kayu ini termasuk dalam kualifikasi valid sangat baik dan layak digunakan sebagai alat kebugaran jasmani untuk Masyarakat.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat di simpulkan bahwa: 1) Dengan adanya inisiatif peneliti untuk memanfaatkan limbah kayu sebagai sarana untuk membuat/mengembangkan alat kebugaran jasmani yang berupa Sit up bench,masyarakat sangat terbantu dalam hal pemenuhan fasilitas olahraga yang sangat minim di wilayah Desa sakuru dikarenakan alat-alat olahraga yang mahal dengan perbandingan harga yang cukup jauh berbeda,alat Sit up bench yang terbuat dari besi memiliki harga kisaran Rp.900.000 sedangkan alat Sit up bench yang terbuat dari kayu berharga kisaran Rp.500.000 dengan kualitas alat yang baik, shingga masayarakat bisa menghemat biayaya lebih banyak,selain itu juga masyarakat bisa membuatnya sendiri dengan memanfaatkan limbah kayu yang ada di sekitaran tempat tinggal masyarakat itu sendiri; 2) total yang diperoleh dari validasi dosen ahli olahraga adalah 93,75%.Berdasarkan kriteria analisis data, maka alat kebugaran jasmani dalam kualifikasi valid dan sangat layak digunakan sebagai alat kebugaran jasmani untuk masyarakat Desa sakuru; 3) total presentase yang diperoleh dari hasil uji coba terbatas pada pengguna/masayarakat adalah 88,75%. Berdasarkan kriteria tingkat kelayakan, maka alat Sit up bench yang di kembangkan dari limbah kayu ini termasuk dalam kualifikasi valid dan layak digunakan sebagai alat kebugaran jasmani untuk Masyarakat; 4) total presentase yang diperoleh dari hasil uji coba pemakaian adalah 87,8%. Berdasarkan kriteria tingkat kelayakan, maka alat Sit up bench yang di kembangkan dari limbah kayu ini termasuk dalam kualifikasi valid sangat baik dan layak digunakan sebagai alat kebugaran jasmani untuk Masyarakat.

Daftar Pustaka

Budianto, A. D. 1996. sistem pengeringan kayu. Semarang: Kanisius.

(6)

Corbin, C.B.,et al. 1997. Physical Fitness With Laboratories. USA: Times Minor Higher Education Group, Inc.

Deptan. 1970. limbah kayu.jakarta: balai pustaka.

Drs. Johni Dimyati, M.M, 2006. Pengembangan alat permainan edukatif ( ape ) Jenis balok untuk meningkatkan kualitas Pembelajaran di taman kanak-kanak. Purwokerto: FKIP, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Giriwijoyo, S dan Komariyah, L. 2002. Olahraga Kesehatan dan Kesegaran Jasmani pada Lanjut Usia. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan Universitas pendidikan Indonesia. Karim, Faizati. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta : Tim Depertemen

Kesehatan.

Komariah Lilis. 2006. Ilmu Kesehatan Olahraga (Sport Medicine). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Koch. 1964. Wood. Machining processes. The Ronald Press Company. New york

Kusmaedi, Nurlan. 2008. Olahraga Lansia. Bandung: FPOK – UPI.

Lutan, rusli dkk. 2002. Pendidikan Kebugaran Jasmani: Orientasi Pembinaan di sepanjang hayat. Jakarta: Depdiknas.

Munandar. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: gramedia. Suharjana.(2008). Pendidikan Kebugaran Jasmani. Pedoman Kuliah. Yogyakarta: FIK UNY.

Sharkey, B.J. 2003. Fitness And Health. Alih bahasa Kebugaran dan Kesehatan oleh: Eri Desmarini Nasution. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Suharto, dkk. 2000. Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Jakarta: Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani.

Suroto, 2004. Peningkatan Kebugaran Melalui Permainan Bola Besar dan Bola Kecil. Semarang: Universitas Diponegoro.

Sigit Nugroho. 2010. Kinesiologi Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negri Yogyakarta.

Sukadiyanto. 2011. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung: Lubuk agung.

STKIP Taman Siswa Bima, 2018. Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah STKIP Taman Siswa Bima. Bima : STKIP Taman Siswa Bima

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih, 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,cet Kedua.

Simarmata S.R. dan Sunarso Sastrodimedjo. 1980. Limbah eksploitasi pada beberapa perusahaan hutan di Indonesia. Bogor: Laporan lembaga penelitian hasil Hutan No. 149.

Referensi

Dokumen terkait

Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Penghasil Senyawa Antibakteri Yang Berasosiasi Dengan Karang Batu Dari Perairan Bitung Dan Spons Dari Selat Makasar.. Jurnal

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 yang dimaksud cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa benda cagar budaya, bangunan cagar

diproduksikan dibandingkan dengan reservoir gas non-konvensional lainnya, meskipun tidak memiliki potensi produksi yang tinggi. Dengan demikian perlu dibuat lubang bor

Hipotesis kerja penelitian ini adalah aturan pelaksanaan Sunset Policy memberikan beberapa keuntungan bagi Wajib Pajak di antaranya adalah penghapusan sanksi administrasi bunga,

Diatas telah disebutkan mengenai pengertian utang-piutang (qard) yang dapat diambil suatu kesimpulan bahwa utang-piutang ini adalah salah satu dari bentuk muamalah

ORIENTASI & SEMILOKA P2 NAPZA DAN HIV - AIDS BAGI PENGURUS PKK, DW & LINTAS SEKTOR TERKAIT TINGKAT PROV... WORKSHOP PENGEMBANGAN

Sehingga kajian ini berupa penerapan konsep hemat energi pada gedung asrama kampus II UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan difokuskan pada Jurusan Arsitektur dalam