• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN TEKNIS PERATURAN DI DESA (PERMENDAGRI NO 111/2014) - Repository IPDN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PEDOMAN TEKNIS PERATURAN DI DESA (PERMENDAGRI NO 111/2014) - Repository IPDN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN TEKNIS PERATURAN DI DESA

(PERMENDAGRI NO 111/2014)

(2)

SELAMAT DATANG

PESERTA

BIMBINGAN TEKNIS BAGI

PEMERINTAHAN DESA DAN JAJARANNYA

DALAM MEMAHAMI

UU NO 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

(3)
(4)
(5)

Selamat…

Pagi!

Semangat…

Pagi!

PESERTA

BIMTEK

(6)

Biodata Narasumber

Nama

: Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP,

M.Si

Lahir : Jambi, 4 Maret 1977

NIP

: 19770304 1995 11 1 001

Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)

Pangkat : Pembina TK.I (IV/b)

Instansi : Kampus IPDN Jatinangor

Alamat : Komp. Singgasana Pradana

Jl. Karangkamulyan No.2 A

Cibaduyut-BANDUNG

(7)

PRINSIP UTAMA

Peraturan di Desa adalah Peraturan yang meliputi

Peraturan Desa, Peraturan Bersama Kepala Desa dan

Peraturan Kepala Desa.

Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan

yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan

disepakati bersama BPD.

Peraturan Bersama Kepala Desa adalah Peraturan yang

ditetapkan oleh dua atau lebih Kepala Desa dan bersifat

mengatur.

Peraturan Kepala Desa adalah Peraturan yang ditetapkan

oleh Kepala Desa dan bersifat mengatur.

Keputusan Kepala Desa adalah penetapan yang bersifat

konkrit, individual, dan final.

Peraturan di desa dilarang bertentangan dengan

(8)

PERATURAN DESA

Peraturan Desa berisi materi pelaksanaan

kewenangan desa dan penjabaran lebih

lanjut dari Peraturan Perundang-undangan

yang lebih tinggi.

Perencanaan

Penyusunan

Rancangan

Peraturan Desa

ditetapkan oleh

KEPALA

DESA

dan

BPD

dalam rencana kerja

Pemerintah Desa.

Lembaga kemasyarakatan, lembaga adat dan

(9)

PENYUSUNAN PERATURAN DESA OLEH KEPALA DESA

Penyusunan rancangan Peraturan Desa diprakarsai oleh

Pemerintah Desa.

Rancangan Peraturan Desa yang telah disusun,

WAJIB

dikonsultasikan kepada masyarakat desa dan

DAPAT

dikonsultasikan kepada camat untuk mendapatkan

masukan.

Rancangan Peraturan Desa yang dikonsultasikan,

diutamakan

kepada

masyarakat

atau

kelompok

masyarakat yang terkait langsung dengan substansi

materi pengaturan.

Masukan dari masyarakat desa dan camat digunakan

Pemerintah Desa untuk tindaklanjut proses penyusunan

rancangan Peraturan Desa.

Rancangan Peraturan Desa yang telah dikonsultasikan

(10)

PENYUSUNAN PERATURAN DESA OLEH BPD

BPD

DAPAT

menyusun dan mengusulkan

rancangan Peraturan Desa.

Rancangan

Peraturan

Desa

kecuali

untuk

rancangan Peraturan Desa tentang rencana

pembangunan jangka menengah Desa, rancangan

Peraturan Desa tentang rencana kerja Pemerintah

Desa, rancangan Peraturan Desa tentang APB

Desa dan rancangan Peraturan Desa tentang

laporan

pertanggungjawaban

realisasi

pelaksanaan APB Desa.

Rancangan Peraturan Desa dapat diusulkan oleh

(11)

PEMBAHASAN RANCANGAN

PERATURAN DESA

• BPD mengundang Kepala Desa untuk membahas dan menyepakati rancangan Peraturan Desa. Dalam hal terdapat rancangan Peraturan Desa prakarsa Pemerintah Desa dan usulan BPD mengenai hal yang sama untuk dibahas dalam waktu pembahasan yang sama, maka

DIDAHULUKAN RANCANGAN PERATURAN DESA USULAN BPD

sedangkan Rancangan Peraturan Desa usulan Kepala Desa digunakan sebagai bahan untuk dipersandingkan.

• Rancangan Peraturan Desa yang belum dibahas dapat ditarik kembali oleh pengusul dan Rancangan Peraturan Desa yang telah dibahas tidak dapat ditarik kembali kecuali atas kesepakatan bersama antara Pemerintah Desa dan BPD.

• Rancangan peraturan Desa yang telah disepakati bersama disampaikan oleh pimpinan Badan Permusyawaratan Desa kepada kepala Desa untuk ditetapkan menjadi peraturan Desa paling lambat 7 (tujuh) Hari terhitung sejak tanggal kesepakatan.

(12)

PENETAPAN, PENGUNDANGAN DAN

PENYEBARLUASAN PERATURAN DESA

Rancangan Peraturan Desa yang telah dibubuhi tanda tangan

disampaikan kepada Sekretaris Desa untuk diundangkan.

Dalam hal Kepala Desa tidak menandatangani Rancangan

Peraturan Desa maka Rancangan Peraturan Desa tersebut wajib

diundangkan dalam Lembaran Desa dan sah menjadi Peraturan

Desa.

Sekretaris Desa mengundangkan peraturan desa dalam lembaran

desa.

Peraturan Desa dinyatakan mulai berlaku dan mempunyai kekuatan

hukum yang mengikat sejak diundangkan.

Penyebarluasan dilakukan oleh Pemerintah Desa dan BPD sejak

penetapan rencana penyusunan rancangan Peraturan Desa,

penyusunan Rancangan Peratuan Desa, pembahasan Rancangan

Peraturan Desa, hingga Pengundangan Peraturan Desa.

Penyebarluasan dilakukan untuk memberikan informasi dan/atau

memperoleh

masukan

masyarakat

dan

para

pemangku

(13)

EVALUASI PERATURAN DESA

• Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa, pungutan, tata ruang, dan organisasi Pemerintah Desa yang telah dibahas dan disepakati oleh Kepala Desa dan BPD, disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota Melalui camat atau sebutan lain paling lambat 3 (tiga) hari sejak disepakati untuk dievaluasi.

• Dalam hal Bupati/Walikota tidak memberikan hasil evaluasi dalam batas waktu, Peraturan Desa tersebut berlaku dengan sendirinya. Hasil evaluasi rancangan Peraturan Desa diserahkan oleh Bupati/Walikota paling lama 20 (dua puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya rancangan Peraturan tersebut oleh Bupati/Walikota. Dalam hal Bupati/Walikota telah memberikan hasil evaluasi, Kepala Desa wajib memperbaikinya.

• Kepala Desa memperbaiki rancangan peraturan desa paling lama 20 (dua puluh) hari sejak diterimanya hasil evaluasi. Kepala Desa dapat mengundang BPD untuk memperbaiki rancangan peraturan desa. Hasil koreksi dan tindaklanjut disampaikan Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui camat.

• Dalam hal Kepala Desa tidak meninjaklanjuti hasil evaluasi dan tetap menetapkan menjadi Peraturan Desa, Bupati/Walikota membatalkan Peraturan Desa dengan Keputusan Bupati/Walikota.

(14)

KLARIFIKASI PERATURAN DESA

• Peraturan Desa yang telah diundangkan disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota paling lambat 7 (tujuh) Hari sejak diundangkan untuk diklarifikasi. Bupati/Walikota melakukan klarifikasi Peraturan Desa dengan membentuk tim klarifikasi paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterima.

• Hasil klarifikasi dapat berupa:

1. Hasil Klarifikasi Yang Sudah Sesuai Dengan Kepentingan Umum, Dan/Atau Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Yang Lebih Tinggi; Dan

2. Hasil Klarifikasi Yang Bertentangan Dengan Kepentingan Umum Dan/Atau Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Yang Lebih Tinggi.

(15)

PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA

Peraturan bersama Kepala Desa berisi

materi kerjasama desa.

Perencanaan

penyusunan

rancangan

Peraturan

Bersama

Kepala

Desa

ditetapkan bersama oleh dua Kepala

Desa atau lebih dalam rangka kerja sama

antar-Desa.

Perencanaan

penyusunan

rancangan

Peraturan

Bersama

Kepala

Desa

ditetapkan

setelah

mendapatkan

(16)

PENYUSUNAN PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA

Penyusunan rancangan Peraturan Bersama

Kepala Desa dilakukan oleh

KEPALA DESA

PEMRAKARSA

.

Rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa

yang telah disusun, wajib dikonsultasikan

kepada masyarakat desa masing-masing dan

DAPAT

dikonsultasikan

kepada

camat

masing-masing untuk mendapatkan masukan.

Masukan dari masyarakat desa dan camat

(17)

PEMBAHASAN, PENETAPAN, PENGUNDANGAN DAN

PENYEBARAN PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA

Pembahasan rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa

dilakukan oleh 2 (dua) Kepala Desa atau lebih.

Kepala Desa yang melakukan kerja sama antar-Desa

menetapkan

Rancangan

Peraturan

Desa

dengan

membubuhkan tanda tangan paling lambat 7 (tujuh) hari

terhitung sejak tanggal disepakati.

Rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa yang telah

dibubuhi tanda tangan diundangkan dalam Berita Desa

oleh Sekretaris Desa masing-masing desa.

Peraturan Bersama Kepala Desa mulai berlaku dan

mempunyai kekuatan hukum mengikat sejak tanggal

diundangkan dalam Berita Desa pada masing-masing

Desa.

(18)

PERATURAN KEPALA DESA

Peraturan Kepala Desa berisi materi pelaksanaan

peraturan desa, peraturan bersama kepala desa

dan tindak lanjut dari peraturan

perundang-undangan yang lebih tinggi.

Penyusunan rancangan Peraturan Kepala Desa

dilakukan oleh Kepala Desa.

Materi muatan Peraturan Kepala Desa meliputi

materi pelaksanaan Peraturan di Desa dan

peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

Peraturan Kepala Desa diundangkan dalam Berita

Desa oleh Sekretaris Desa.

(19)

PERATURAN DESA ADAT

Peraturan Desa Adat disesuaikan dengan hukum adat dan

norma adat istiadat yang berlaku di Desa Adat sepanjang tidak

bertentangan

dengan

ketentuan

Peraturan

Perundang-undangan.

Teknik dan prosedur penyusunan Peraturan di desa yang diatur

dalam Peraturan Menteri ini berlaku secara mutatis mutandis

bagi teknik dan prosedur penyusunan Peraturan di desa adat.

Kepala Desa

DAPAT MENETAPKAN KEPUTUSAN KEPALA

DESA

untuk pelaksanaan Peraturan di desa, peraturan

perundang-undangan yang lebih tinggi dan dalam rangka

pelaksanaan kewenangan desa yang bersifat penetapan.

Ketentuan mengenai teknik penyusunan Peraturan di Desa dan

Keputusan Kepala Desa sesuai dengan ketentuan

Undang-Undang tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Ketentuan teknis lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan

(20)

PENUTUP

Dengan

berlakunya

Peraturan

(21)
(22)

TERIMAKASIH

Atas Perhatiannya

Mohon Maaf Kalau

Kurang

Referensi

Dokumen terkait

3) Ed Skoudis, Counter Hack Reloaded, Prentice Hall..  An online database of default passwords.. Password Guessing through Login Scripting. • THC-Login Hacker

Menurut Harahap (2009:227), analisis perbandingan adalah teknik analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara menyajikan laporan keuangan secara horizontal dan

Arahan tetap (SI) adalah satu arahan yang diberi oleh peminjam kepada pihak bank mereka untuk membayar sejumlah amaun tetap secara berkala kepada AIA. Oleh itu, 'SI' peminjam

• Rancangan Perdes tentang APB Desa, pungutan, tata ruang, dan organisasi Pemerintah Desa yang telah dibahas dan disepakati oleh Kepala Desa dan BPD, disampaikan oleh Kepala

Stemming adalah proses yang terdapat dalam sistem Information Retrieval (IR) yang mengubah kata-kata yang terdapat dalam dokumen menjadi kata dasar dengan

Solusi untuk kendala dalam mensosialisasikan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2010, peneliti dapat memberikan solusi seharusnya saat diberlakukan

Rancangan Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APB Desa yang telah disetujui bersama sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa menjadi Peraturan Desa, paling

(3) Rancangan Peraturan Desa tentang Susunan Organisasi Pemerintahan Desa yang telah disetujui bersama antara Kepala Desa dan BPD sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa