• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAMPINGAN PENULISAN KARYA ILMIAH BERBASIS HASIL PENELITIAN DAN KAJIAN PUSTAKA UNTUK PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU-GURU SMKN 1 MATARAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENDAMPINGAN PENULISAN KARYA ILMIAH BERBASIS HASIL PENELITIAN DAN KAJIAN PUSTAKA UNTUK PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU-GURU SMKN 1 MATARAM"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PENDAMPINGAN PENULISAN KARYA ILMIAH BERBASIS HASIL PENELITIAN DAN KAJIAN PUSTAKA UNTUK PENGEMBANGAN

PROFESIONAL GURU-GURU SMKN 1 MATARAM

Oleh:

Dr. Joni Rokhmat, M.Si. (NIDN: 0005026206)

Anggota Tim

Dr. Edy Herianto, M.Ed. (NIP: 196609281991031001) Dr. H. Wildan, M.Pd. (NIP: 195712311983031037)

DILAKSANAKAN DIBIAYAI DENGAN DANA DIPA PNBP (SPP/DPP/DANA MASYARAKAT) UNIVERSITAS MATAMAM TAHUN

ANGGARAN 2018, DENGAN SURAT PERJANJIAN NOMOR: 1319/UN18/LPPM/2018 TARGGAL, 10 APRIL 2017

UNIVERSITAS MATARAM

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

1. Judul : PENDAMPINGAN PENULISAN KARYA ILMIAH

BERBASIS HASIL PENELITIAN DAN KAJIAN PUSTAKA UNTUK PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU-GURU SMKN 1 MATARAM

2. BBidang Ilmu : ADMINISTRASI PENDIDIKAN

3. Ketua Tim Pelasana

Dr. Joni Rokhmat, M.Si. 19620205 199203 1 003 0005026206

8. Luaran yang Dihasilkan : Guru memiliki kompetensi menyusun artikel dan mempublikasikannya pada jurnal ilmiah

9. Biayayang Diperlukan : Rp. 10.000.000,00 (Sepuluh juta rupiah)

10. Sumber dana : DIPA PNBP Universitas Mataram T.A.2018

Mataram, 11 -11 - 2018 Mengetahui:

Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Ketua Pelaksana, Ketua,

Dr. H. Sudirman Wilan, MA. Dr. Joni Rokhmat, M.Si.

NIP: 19590505 1985021001 Nip: 19620205 199203 1 003

Mengetahui:

Ketua LPPM Unram Program Pascasarjana Universitas Mataram Direktur,

(3)

PENELITIAN DAN KAJIAN PUSTAKA UNTUK PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU-GURU SMKN 1 MATARAM

Joni Rokhmat, Wildan, dan Edy Herianto

RINGKASAN

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan membantu para guru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Mataram dalam mewujudkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang saat ini juga menjadi program bagi guru-guru di seluruh jenjang pendidikan. Salah satu faktor yang sangat penting dalam PKB tetapi sangat sulit diwujudkan oleh para guru adalah pengembangan karya ilmiah baik melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) maupun hasil kajian pustaka.

PKM ini dilaksanakan dari bulan Juni hingga Nopember 2018 dengan frekuensi rata-rata dua kali sebulan berlokasi di gedung SMKN 1 Mataram. Namun demikian, pelaksanaan pengembangan karya ilmiah oleh para guru tidak dapat berjalan secara intensif mengingat mereka juga memiliki kewajiban pokok yang cukup padat, seperti kegiatan rutin mengajar dan sebagian besar juga menjabat sebagai ketua jurusan, ketua bengkel, hingga menjabat wakil kepala kepala sekolah. Meskipun rata-rata pertemuan dua kali sebulan tetapi setiap individu selama kegiatan ini rata-rata mendapat pendampingan sebanyak dua hingga tiga kali. Hal ini dikarenakan setiap tim pengabdian dating ke sekolah, tidak semua guru dapat menggunakan memanfaatkannya untuk pendampingan.

Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini meliputi ceramah, diskusi kelompok kecil, hingga diskusi secara individual. Selain itu, para guru dikelompokkan kedalam kelompok bidang ilmu kemudian masing-masing guru diminta menentukan isu yang angkan diangkat dalam pengembangan karya ilmiah, atau bagi sudah memiliki judul PTK melakukan peninjauan kembali judul tersebut. Sementara bagi guru yang sudah memiliki proposal melakukan kegiatan pengembangan instrumen penelitian, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi, dan alat tes kemampuan.

Hasil diskusi menunjukkan bahwa kegiatan pendampingan pengembangan karya ilmiah sangat membantu guru untuk memotivasi dan kemudian merencanakan kegiatan PTK hingga menulis laporan dan artikel untuk publikasi. Kendala utama guru dalam menghasilkan karya ilmiah adalah bahwa pengaruh kenaikan pangkat dirasakannya tidak signifikan dalam mengubah kesejahteraan secara langsung.

(4)

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT karena berkat ridho-Nya laporan pengabdian dengan judul: “PENDAMPINGAN PENULISAN KARYA ILMIAH BERBASIS HASIL PENELITIAN DAN KAJIAN PUSTAKA UNTUK PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU-GURU SMKN 1

MATARAM“ ini dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Seiring

dengan itu, kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah member andil sehingga pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dapat terlaksana.

Namun demikian, pelaksanaan atau pelaporan kegiatan PKM disadari masih terdapat kekurangan. Untuk itu, kami secara terbuka siap menerima saran-saran konstruktif sehingga penyelenggaraan kegiatan PKM berikutnya dapat lebih baik dan lebih bermanfaat bagi para pengguna sebagai sasaran kegiatan ini. Akhirnya, kami berharap bahwa kegiatan PKM ini benar-benar bermanfaat dalam menunjang program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang dicanangkan pemerintah pusat yang nantinya diharapkan bermuara pada peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan di negera kita, aamiin ya Robbal aalaamin.

Mataram, Nopember 2018 Tim pelaksana PKM

Program Studi MAP Unram,

(5)

HALAMAN

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

RINGKASAN iii

PRAKATA iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR LAMPIRAN vii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

A. Analisis Situasi 1

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Kegiatan 5

D. Manfaat Kegiatan 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

A.Karya Ilmiah Hasil Penelitian 7

B.Penulisan Laporan Penelitian 10

BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH 18

A.Kerangka Pemecahan Masalah 18

B.Khalayak sasaranantara yang strategis 19

C.Keterkaitan kegiatan 19

D.Metode Kegiatan 19

E.Evaluasi 19

BAB IV HASIL KEGIATAN 21

BAB V PENUTUP 23

DAFTAR PUSTAKA 24

(6)

HALAMAN

Tabel 1.1 Jenis publikasi wajib dibuat guru berdasarkan golongan dan jabatan (Nuh, 2010)

3

(7)

HALAMAN

Lampiran 1 Sebagian materi presentasi Dr. Joni Rokhmat, M.Si. tentang pengembangan karya ilmiah

25

Lampiran 2 Sebagian materi presentasi Dr. H. Wildan, M.Pd. penelitian tindakan kelas

27

Lampiran 3 Sebagian materi presentasi Dr. Edy Herianto, M.Ed. penulisan laporan ilmiah

30

Lampiran 4 Sebagian foto kegiatan PKM 33

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) termasuk salah satu unsur dari pelaksanaan

Tri Dharma Perguruan Tinggi. Berdasar permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 tentang

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Pasal (1) ayat 12, PKM juga merupakan

kegiatan sivitas akademika sebagai wadah implementasi untuk ilmu pengetahuan dan

teknologi guna menunjang perwujudan kesejahteraan masyarakat dan upaya mencerdaskan

kehidupan bangsa. Selanjutnya, pada Pasal (55) ayat (2) disebutkan bahwa hasil PKM

dapat berbentuk penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan memanfaatkan

keahlian sivitas akademika yang relevan, teknologi tepat guna, bahan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, atau bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber

belajar.

Kualifikasi profesional guru dapat ditingkatkan antara lain melalui peningkatan

jabatan fungsional dan kepangkatan, yang dapat dilakukan dengan menyusun karya ilmiah

sesuai dengan bidang keahliannya. Berdasar permendiknas nomor 35 tahun 2010, tentang

petunjuk teknis pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, jumlah angka

kredit yang harus dikumpulkan seorang guru dari sub-unsur publikasi ilmiah dan/atau

karya inovatif, serta jenis publikasi yang wajib ada (minimal satu publikasi) saat

mengajukan kenaikan dari satu jabatan ke jabatan lain yang setingkat lebih tinggi telah

diatur sebagaimana diperlihatkan dalam Tabel 1.1.

Tabel 1.1 ini menunjukkan bahwa seorang guru pada jabatan Guru Muda pada

golongan IIId ketika mengusulkan kenaikan jabatan dan/atau pangkat diwajibkan

mengumpulkan sub-unsur publikasi ilmiah yang merupakan karya tulis hasil laporan

penelitian. Tabel itu juga memperlihatkan besaran kredit yang harus dikumpulkan untuk

sub-unsur ini, apabila seorang guru mengusulkan kenaikan pangkat dari Guru Muda IIId ke

Guru Madya IVa, Guru Madya IVa ke Guru Madya IVb, Guru Madya IVb ke Guru Madya

IVc, Guru Madya IVc ke Guru Utama IVd, serta dari Guru Utama IVd ke Guru Utama

IVe. Jumlah minimal sub-unsur ini, masing-masing 8 (delapan), 12 (dua belas), 12 (dua

(9)

tingkatan dari yang cukup diseminarkan di tingkat sekolah dan disimpan di perpustakaan

hingga publikasi ilmiah yang diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilimiah

tingkat nasional yang terakreditasi.

Situasi ini berimplikasi ketika seorang guru yang berada pada jabatan Guru Muda

dengan golongan IIId tidak akan dapat mengajukan kenaikan jabatan dan/atau pangkat jika

ia tidak pernah melakukan penelitian yang selanjutnya dilaporkan sebagai karya ilmiah

yang sekurang-kurangnya dipublikasikan pada tingkat perpustakaan sekolah. Di sisi lain,

sepengetahuan tim pengabdian, hasil studi pendahuluan pada guru, termasuk

guru-guru SMKN 1 Mataram, pada praktik pembelajaran di kelas disadari maupun tidak dalam

meningkatkan kualitas proses pembelajaran, cukup banyak guru yang selalu membuat

perlakuan-perlakuan yang baru atau paling tidak membuat perlakuan berbeda dari

sebelumnya yang dipandang lebih efektif dan efisien daripada pembelajaran sebelumnya.

Apabila tindakan itu diadmistrasikan dan dianalisis, serta dilaporkan sebagai dokumen

penelitian maka laporan itu menjadi salah satu bentuk karya ilmiah. Selanjutnya, hasil

penelitian itu dapat dikembangkan sebagai karya ilmiah untuk dipublikasikan dalam

bentuk tulisan jurnal ilmiah. Namun demikian, selama ini kegiatan itu tidak diorganisir

menjadi sebuah penelitian dan karya ilmiah.

Para guru pada umumnya tidak memiliki karya ilmiah dan penyebabnya adalah

tidak mengetahui cara menyusunnya dan situasi ini berjalan cukup lama sehingga mereka

terlanjur merasa nyaman pada kondisi seperti ini. Untuk mengubahnya, kepada para guru

perlu diberikan stimulus yang cukup kuat untuk menyadarkan bahwa mereka pada

dasarnya mampu dan memiliki peluang untuk mengembangkan karya ilmiah baik berbasis

hasil penelitian maupun kajian pustaka untuk dipublikasikan pada jurnal nasional lokal

atau nasional terakreditasi, atau lebih tinggi lagi dipublikasikan pada jurnal internasional

bereputasi.

Sementara itu, di beberapa sekolah, upaya pelatihan karya ilmiah juga sudah

dilakukan para guru melalui kerjasama dengan sejumlah dosen di Universitas Mataram.

Namun demikian, fakta menunjukkan dari sejumlah guru yang mengikuti pelatihan

(10)

guru yang melanjutkannya hingga tersusun karya ilmiah baik dari hasil kajian pustaka

maupun dari hasil kegiatan penelitian, khususnya penelitian tingakan kelas.

Melihat situasi ini, kami para dosen di program studi Magister Administrasi

Pendidikan, Universitas Mataram, merasa terpanggil untuk mengadakan kegiatan

pendampingan penyusunan karya ilmiah bagi para guru pada jenjang pendidikan

menengah, yaitu pada guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kegiatan ini adalah

pendampingan penyusunan atau penyempurnaan karya ilmiah sebagai hasil dari penelitian

(penelitian tindakan kelas) atau hasil kajian pustaka, serta menyusunnya sesuai dengan

template jurnal yang dituju untuk publikasi, baik pada jurnal lokal, nasional terdaftar, nasional terakreditasi, atau bahkan pada jurnal internasional bereputasi terindeks scopus. Untuk saat ini, kegiatan pendampingan ini, pelaksanaannya dibatasi pada guru-guru

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 (SMKN 1) di Kota Mataram.

Tabel 1.1 Jenis Publikasi Wajib Dibuat Guru Berdasarkan Golongan dan Jabatan (Nuh, 2010)

Dari Jabatan Ke Jabatan

Jumlah Angka Kredit Minimal dari Sub-unsur

Sub-unsur

Macam publikasi ilmiah yang wajib ada (minimal satu

publikasi)

Bebas pada jenis karya publikasi ilmiah dan

Bebas pada jenis karya publiasi ilmiah dan inovatif Guru Muda

Artikel yang dimuat di jurnal (2.2.b, 2.2.c atau 2.2.d)

(11)

Dari Jabatan Ke Jabatan

Jumlah Angka Kredit Minimal dari Sub-unsur

Sub-unsur

Macam publikasi ilmiah yang wajib ada (minimal satu

publikasi)

Artikel yang dimuat di jurnal (2.2.b atau 2.2.c atau 2.2.h.1)

Buku pelajaran atau buku pendidikan (2.3.a 1, atau 2.3.a.2, atau 2.3.c.1)

Artikel yang dimuat di jurnal (2.2.a, atau, 2.2.b, atau 2.2. h.1)

Buku pelajaran atau buku pendidikan (2.3.a. 1 atau 2.3.a.2, atau 2.3.c.1)

Keterangan:

2.2.b = Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolah/madrasahnya, diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi

2.2.c = Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolah/madrasahnya, diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi

2.2.d = Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolah/madrasahnya, diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah ilmiah tingkat kabupaten/ kota

2.2.e = Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolah/madrasahnya, diseminarkan di sekolah/ madrasahnya, disimpan di perpustakaan

2.2.h.1 = Membuat artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat nasional yang terakreditasi

2.2.h.2 = Membuat artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat nasional yang tidak terakreditasi/tingkat provinsi

2.3.a.1 = Buku pelajaran yang lolos penilaian oleh BSNP.

2.3.a.2 = Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit dan ber ISBN

(12)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil studi awal maka di rumuskan suatu permasalahan dalam

pengabdian kepada masyarakat ini, yaitu:

1. Bagaimanakah pendampingan penulisan karya ilmiah hasil studi pustaka untuk para

guru SMKN 1 Mataram?

2. Bagaimanakah pendampingan penulisan karya ilmiah hasil penelitian untuk para guru

SMKN 1 Mataram?

3. Bagaimanakah pendapingan penulisan karya ilmiah bagi para guru SMKN 1 Mataram

untuk diterbitkan pada jurnal lokal?

4. Bagaimanakah pendapingan penulisan karya ilmiah bagi para guru SMKN 1 Mataram

untuk diterbitkan pada jurnal nasional terdaftar atau terakreditasi? Dan

5. Bagaimanakah pendapingan penulisan karya ilmiah bagi para guru SMKN 1 Mataram

untuk diterbitkan pada jurnal internasional bereputasi terindeks scopus?

C. Tujuan Kegiatan

Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah:

1. Mendampingi guru-guru di lingkungan SMKN 1 Kota Mataram untuk menyusun atau

menyempurnakan karya ilmiah hasil kajian pustaka,

2. Mendampingi guru-guru di lingkungan SMKN 1 Kota Mataram untuk menyusun atau

menyempurnakan karya ilmiah hasil penelitian tindakan kelas,

3. Mendampingi guru-guru di lingkungan SMKN 1 Kota Mataram untuk menyusun atau

menyempurnakan karya ilmiah untuk jurnal lokal dan nasional terdaftar,

4. Mendampingi guru-guru di lingkungan SMKN 1 Kota Mataram untuk menyusun atau

menyempurnakan karya ilmiah untuk jurnal nasional terakreditasi,

5. Mendampingi guru-guru di lingkungan SMKN 1 Kota Mataram untuk menyusun atau

(13)

D. Manfaat Kegiatan

Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat untukmeningkatkan

pemahaman dan kemampuan guru-guru SMA dalam:

1. menyusun karya ilmiah hasil kajian pustaka,

2. menyusun karya ilmiah hasil penelitian tindakan kelas,

3. menulis karya ilmiah atau artikel untuk jurnal lokal dan nasional terdaftar,

4. menulis karya ilmiah atau artikel untuk jurnal nasional terakreditasi, dan

5. dalam menulis karya ilmiah atau artikel untuk jurnal internasional bereputasi terindeks

(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Karya Ilmiah hasil Penelitian

Karya ilmiah hasil penelitian dapat kelompokkan kedalam empat bagin, yaitu: 1)

karya ilmiah untuk kebutuhan akademik, 2) karya ilmiah untuk laporan penelitian, 3) karya

ilmiah untuk kegiatan seminar, konferensi, atau symposium, serta 4) karya ilmiah untuk

laporan kebijakan. Berkenaan dengan orientasi kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

(PKM) ini, karya ilmiah yang dikembangkan adalah untuk publikasi hasil penelitian atau

kajian pustaka sehingga pembahasan selanjutnya difokuskan hanya pada karya ilmiah hasil

penelitian dan kajian pustaka tersebut.

1. Karakteristik laporan ilmiah

Creswell (3008) menyetujui bahwa laporan ilmiah setidaknya memiliki tujuh

karakteristik. Ketujuh karakteristik tersebut mencakup: 1) tidak menggunakan bahasa

yang bersifat discriminatory, 2) memberi sandi istilah-istilah ilmiah dalam penelitian, 3) menempatkan titik pandang yang sesuai, 4) seimbang penelitian dan isinya, 5) setiap

bagian saling-berkaitan secara konsisten, 6) menggunakan bantuan komputer, dan 7)

menulis judul dan abstraks secara massif. Karakteristik tersebut sebaiknya dijadikan acuan

ketika seorang menyusun laporan ilimiah, seperti laporan hasil penelitian.

2. Struktur Artikel Penelitian Kuantitatif(Creswell, 2008: 279)

Bagiandepan

a. Halaman Judul

b. Abstraks

Badan artikel

Bagianbelakang

a. Referensi

b. Apendiks (e.g. instrumen, pertanyaan kunci)

Badan Artikel

(15)

1) Rumusan masalah

2) Tujuan

3) Pertanyaan penelitian atau hipotesis

4) Penjelasan konseptual

Tinjauan Pustaka

1) Tinjauan penelitiansebelumnya

2) Ringkasan tema pokok

3) Bagaimana penelitian sekarang memperluas pustaka

Metode

1) Sampel dantempat

2) Akses danperijinan

3) Instrumen

4) Intervensi (jika ada)

5) Pengumpulan data

6) Analisis data

Hasil

1) Analisis deskriptif semua data

2) Analisis inferensial

3) Tabel, gambaruntuk display data

Pembahasan

1) Ringkasan hasil pokok

2) Hubungan hasil dengan studi yang ada

3) Keterbatasan studi

4) Implikasi untuk studi lanjut

5) Signifikansi studi keseluruhan

3. Struktur Artikel Penelitian Kualitatif (Creswell, 2008: 281)

Bagian Depan

a. Halaman Judul

(16)

c. Tabel isi (bersifat fakultatif)

d. Daftar tabel (bersifat fakultatif)

e. Daftar gambar (bersifat fakultatif)

f. Abstraks (bersifat fakultatif)

Badan Laporan

Bagian Belakang

a. Referensi

b. Apendiks (e.g. gambar, interpiu, atau protokol observasi)

Badan Artikel

Pendahuluan

1) Pernyataan penelitian

2) Tujuan penelitian

3) Pertanyaan penelitian

Prosedur

1) Pemikiran penggunaan pendekatan kualitatif

2) Sampel dan tempat

3) Akses dan perijinan

4) Strategi pengumpulan data

5) Pendekatan analisis data

Temuan

1) Deskripsi tempat atau individu

2) Analisis tema-tema

Pembahasan

1) Temuan utama

2) Perbandingan temuan dengan studi pustaka

3) Keterbatasan studi

4) Implikasi untuk studi lanjut

(17)

B.Penulisan Laporan Penelitian

Penulisan laporan hasil penelitian mencakup 12 unsur yang perlu diperhatikan.

Keduabelas unsur tersebut terdiri atas: 1) halaman judul, 2) abstraks, 3) pendahuluan, 4)

metode penelitian, 5) hasil penelitian, 6) pembahasan, 7) daftar pustaka, 8) cacatan kaki, 9)

tabel, 10) gambar, 11) cara penguti nama penulis referensi, serta 12) pernyataan

plagiarisme (Bordens & Abbott, 2014: 494-536). Selanjutnya, secara berurutan dibahas

setiap unsur tersebut.

1. Halaman Judul dan Abstraks

Halaman judul memuat unsur-unsur seperti: judul tulisan, nama penulis, afiliasi

institusional penulis, dan catatan penulis. Judul tulisan itu sendiri direkomendasikan tidak

lebih dari 12 kata. Selanjutnyam abstraks diartikan sebagai ringkasan singkat dari tulisan

tersebut. Pada umumnya, jurnal ilmiah merekomendasikan abstraks terdiri atas 150 hingga

200 kata (APA, 2010, p.27).

Abstraks penelitian empiris direkomendasikan memuat unsur-unsur seperti:

masalah penelitian, data sampel, deskripsi metode, temuan, serta kesimpulan dan

implikasinya atau aplikasi hasil. Beberapa dari unsur tersebut diberi penjelasan, yaitu

masalah penelitian lebih disukai dinyatakan dalam satu kalimat, data sampel meliputi umur

dan jenis kelamin, deskripsi metode meliputi alat, prosedur pengumpulan data, nama uji

statistik, dsb. Sementara itu, pada unsur temuan meliputi informasi tingkat signifikansi,

ukuran pengaruh (effect size), dan interval kepercayaan (confidence intervals). Format abstraks:

a. ditulis dalam halaman tersendiri, ditempatkan setelah halaman judul dan diberi

nomor sebagai halaman ii,

b. tulis “Abstraks” di tengah (centered);

c. pada naskah dimulai dengan abstraks;

d. jangan diberi indent; dan

e. kata kunci ditulis centered langsung di bawah naskah abstraks.

(18)

Kegunaan pendahuluan adalah untuk mendeskripsikan masalah yang diteliti dan

strategi penelitian dasar yang digunakan. Dalam menulis pendahuluan, perhatikan lima

pertanyaan berikut (APA, 2010, p. 27):

a. Mengapa isu ini penting untuk diteliti?

b. Apa hubungan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dan bagaimana

penelitian ini berbeda dari penelitian lain dalam isu yang sama?

c. Apa hipotesis dan tujuan penelitian Saudara dan bagaimana hubungannya dengan

teori-teori yang relevan (jika ada)?

d. Bagaimana menghubungkan hipotesis-hipotesis dengan rancangan penelitian?

e. Apa implikasi teoritis dan praktisnya?

Selain itu, pendahuluan juga sebaiknya memuat tiga unsur (APA, 2010):

a. Eksplorasi pentingnya masalah diuji;

b. Deskripsi penelitian sebelum dan teori yang relevan; dan

c. Pernyataan hipotesis dan bagaimana hubungannya dengan rancangan penelitian

Mengapa isu ini penting untuk diteliti?

Informasi yang perlu ada dalam pendahuluan:

a. Pendahuluan topik penelitian,

b. Tinjauan singkat temuan penelitian dan teori yang berhubungan dengan topik,

c. Pernyataan masalah yang dialamatkan (identifikasi bidang ilmu pengetahuan yang

belum tuntas),

d. Pernyataan tujuan penelitian (selalu untuk menyelesaikan masalah yang

diidentifikasi tetapi mungkin hanya aspek khusus),

e. Deskripsi singkat strategi penelitian, ditujukan untuk membangun hubungan antara

pertanyaan penelitian yang dialamatkan dengan metode yang digunakan,

f. Deskripsi setiap prediksi tentang outcome dan hipotesis yang digunakan untuk membangkitkan prediksi-prediksi tersebut

3. Metode Penelitian

(19)

a. Partisipan (atau subjek);

b. Peralatan (atau bahan); dan

c. Prosedur.

4. Hasil Penelitian

Tujuan hasil penelitian adalah melaporkan temuan-temuan

5. Pembahasan

Dalam pembahasan dituliskan:

a. Interpretasi hasil,

b. Gambaran simpulan,

c. Hubungkan temuan dengan penelitian sebelumnya dan teori.

6. Daftar Pustaka

Daftar pustaka menyediakan daftar acuan blibliografi yang disebutkan dalam laporan

7. Catatan Kaki

Ada dua cara penulisan catatan kaki:

a. Setiap catatan kaki ditempatkan di dasar halaman,

b. Pada halaman terpisah setelah daftar pustaka.

8. Tabel

Tabel digunakan untuk menghadirkan informasi yang kompleks yang sukar untuk

diringkas dalam badan tulisan, seperti rancangan penelitian, rata-rata standar eror, matriks

korelasi, dsb.

9. Gambar

Gambar digunakan untuk memberikan ilustrasi grafik yang kompleks atau

hubungan-hubungan yang tidak dapat dideskripsikan secara lengkap dalam teks.

(20)

Bordens & Abbott (2014: 520-53) menyatakan bahwa dalam tipe APA kutipan

dibuat dengan mencantumkan:

a. Nama penulis,

b. Tanggal publikasi dari sumber, dan

c. Halaman dalam sumber (jika diperlukan).

a. Penulisan Kutipan Tidak Langsung

Format kutipan dalam badan naskah bergantung pada bagaimana Saudara memilih untuk

menulis kalimat

1) Format Penulisan

a) Jika kutipan termasuk dari bagian integral dari kalimat (nama penulis menjadi

bagian dari kalimat), Saudara memberikan nama akhir penulis dan, di dalam

kurung dituliskan tahun publikasi.

Contoh: Menurut Bordens dan Abbott (2014), paling sedikit laporan hasil penelitian

memuat dua belas unsur.

b) Jika kutipan dilampirkan pada kalimat, seluruh nama penulis ditulis dalam kurung,

seperti berikut ini:

Contoh: Laporan hasil penelitian paling sedikit memuat dua belas unsur (Bordens

& Abbott, 2014).

Perhadikan dua contoh a & b:

Jika nama penulis diikuti dalam kalimat (contoh 1.a), digunakan kata “dan” untuk

menghubungkan nama-nama penulis tetapi jika nama-nama ditulis dalam kurung

(contoh 1.b), digunakan tanda hubung “&” untuk menghubungkan nama-nama

tersebut.

c) Jika terdapat lebih dari dua penulis, kutipan ditulis seperti berikut:

Menurut Rokhmat, Marzuki, Hikmawati, dan Verawati (2017), salah satu

(21)

bahwa pebelajar lebih banyak menggunakan waktu belajarnya untuk mengekplorasi

informasi dari sumber.

Atau

Salah satu keterbatasan penerapan pendekatan berpikir kausalitik dalam

pembelajaran adalah bahwa pebelajar lebih banyak menggunakan waktu belajarnya

untuk mengekplorasi informasi dari sumber (Rokhmat, Marzuki, Hikmawati, &

Verawati, 2017).

d) Jika terdapat tiga atau lebih penulis dan muncul beberapa kali dalam naskah,

penulisan setiap nama secara berulang akan membosankan. Dalam kasus ini,

pertama ditulis seluruhnya sesudah itu cukup ditulis nama penulis pertama dan

diikuti “et al.” atau dalam bahasa Indonesia “dkk.”

Contoh: Salah satu keterbatasan penerapan pendekatan berpikir kausalitik dalam

pembelajaran adalah bahwa pebelajar lebih banyak menggunakan waktu

belajarnya untuk mengekplorasi informasi dari sumber (Rokhmat,

Marzuki, Hikmawati, & Verawati, 2017).

Selanjutnya … Rokhmat et al. atau Rokhmat dkk. …

b. Penulisan Kutipan Langsung

Setiap mengutip suatu sumber secara langsung, harus menunjukkan materi yang

diperoleh dari sumber yang dikutip, dengan cara memasukkan nama penulis, tahun

publikasi, dan halaman atau halaman-halaman tempat sumber itu diambil (ibid).

1) Sumber elektronik

a) Jika sumber elektronik tanpa halaman, berikan nomor paragraf (e.g., para. 2).

Jika sumber elektronik memiliki kepala judul, berikan judul bagian tersebut (e.g.,

Results section, para. 3)

b) Jika kutipan (kurang dari 40 kata) masukkan materi itu kedalam paragraf dan

lampirkan materi kutipan itu di dalam tanda kutipan

(22)

Although research does suggest that television has potentiap to aid in the

socialization of children, there is still reason to be contiuous. In fact, according to

Liebert, Spafkin, and Davidson (1982, p. 209), “Although most studies suggest

that prosocial television can have desired effects, our ability to magnify these

effects and minimize undesirable ones in its infancy.”

or

Even though research does suggest that television has the potential to aid in the

socialization of children, ”our ability to magnify these effects and minimize

undesirable ones is in its infancy” (Liebert, Spafkin, and Davidson, 1982, p. 209)

or

Even though research does suggest that television has the potential to aid in the

socialization of children, Liebert, Spafkin, and Davidson (2006) say that ”our

ability to magnify these effects and minimize undesirable ones is in its infancy”

(p. 209)

c) Kutipan panjang (40 kata atau lebih), tulislah material kutipan tersebut dalam

format blok paragraf tanpa tanda kutipan. Keseluruhan blok kutipan disusun

setengah inci dari margin kiri. Garis pertama dalam paragraf pertama tidak

di-indent (masuk kedalam setengah inci, sekitar 1,3 cm). Garis pertama pada paragraf berikutnya dari blok kutipan itu di-inden (masuk kedalam) dan ditambah setengah inci. Sediakan penutup kutipan pada bagian akhir paragraf.

Contoh:

For example, John Watson once famously said

Give me a dozen healthy infants, well formed, and my own specified world to

bring them up in and I’ll take any one at random and train him to become any tipy

of specialist I might select – doctor, arist, lawyer, merchant- chief and, yes, even

beggar-man and thief, regadless of his talents, perchants, tendencies, abilities,

vocations, and race of his ancestors (Watson, 1930, p. 104).

Contoh di atas mengutip kutipan langsung. Bahkan ketika secara sederhana

(23)

sumbernya (sekalipun Saudara tidak menuliskan nomor halaman untuk tafsiran

gagasan tersebut).

c. Penulisan Daftar Pustaka

Bordens & Abbott (2014: 520-53) menyatakan bahwa dalam tipe APA penulisan

daftar pustaka mengikuti aturan sebagai berikut:

1. Jika pustaka berupa buku, penulisan dilakukan dengan urutan sebagai berikut: nama

penulis, tahun terbit, judul buku, negara atau kota tempat penerbitan buku, nama

penerbit, dan terakhir halaman yang dirujuk. Dalam hal ini, judul buku ditulis miring

(italic). Contoh:

Creswell, J. W. & Clark, V. L. P., (2007). Mixed Methods Research. USA: Sage Publications, Inc., 67–71.

2. Jika pustaka berupa artikel dalam jurnal, penulisan dilakukan dengan urutan sebagai

berikut: nama penulis, tahun terbit, judul artikel, nama jurnal, volume, bulan, dan

terakhir halaman yang dirujuk. Dalam hal ini, nama jurnal ditulis miring (italic). Contoh:

Baser, M., (2006). “Fostering Conceptual Change by Cognitive Conflict Based

Instruction on Students’Understanding of Heat and Temperature Concepts”. Eurasia

Journal of Mathematics, Science and Technology Education,2 (2), Juli, 96-108.

3. Jika pustaka berupa skripsi, tesis, atau disertasi, penulisan dilakukan dengan urutan

sebagai berikut: nama penulis, tahun terbit, judul skripsi, tesis, atau disertasi, ditulis

“skripsi, tesis, atau disertasi”, nama perguruan tinggi yang mengeluarkan, dan terakhir

ditulis “tidak diterbitkan”. Dalam hal ini, judul skripsi, tesis, atau disertasi ditulis

miring (italic).

Contoh:

Rokhmat, (2013). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Calon Guru Fisika melalui Berpikir Kausalitas dan Analitik. Disertasi Doktor pada Pendidikan IPA. Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.

4. Jika pustaka berupa laporan penelitian, penulisan dilakukan dengan urutan sebagai

(24)

perguruan tinggi yang mengeluarkan, dan terakhir ditulis “tidak diterbitkan”. Dalam

hal ini, judul penelitian ditulis miring (italic).

Contoh:

Rokhmat, (2015). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proses Berpikir Kausalitas dan Analisik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Calon Guru. Penelitian Strategis Nasional. Universitas Mataram: tidak diterbitkan

5. Jika pustaka berupa sumber online, penulisan dilakukan dengan urutan sebagai berikut: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama web rujukan, tanggal pengunduhan, terakhir halaman yang dirujuk. Dalam hal ini semua ditulis tegak.

Contoh:

(25)

BAB III

KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah tersebut perlu diadakan pengabdian kepada

masyarakat untuk guru-guru di SMKN 1 Mataram. Cara yang dapat ditempuh untuk

meningkatkan kemampuan para guru SMKN 1 dalam penyusunan karya ilmiah hasil

penelitian dan/atau hasil kajian pustaka untuk diterbitkan pada jurnal ilmiah adalah melalui

kegiatan pendampingan. Dalam pengabdian tersebut, guru-guru akan didampingi dalam

menyusun karya ilmiah berupa penulisan laporan hasil penelitian dan/atau menulis artikel

hasil kajian pustaka atau hasil penelitian untuk diterbitkan pada jurnal ilmiah. Namun

demikian, kerangka pemecahan masalah ini juga bersifat situasional. Sebagai contoh,

dimungkinkan dalam kegiatan pengabdian tersebut terdapat peserta guru berkategori baru

sehingga aktivitas pengembangan karya ilmiah dimulai dari kegiatan dasar, khususnya

untuk karya ilmiah hasil penelitian. Dalam hal ini, untuk guru yang bersangkutan

cenderung dilatihkan penyusunan proposal penelitian, khususnya Penenlitian Tindakan

Kelas (PTK).

Tabel 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Pendampingan

Kondisi saat ini Pendampingan Kondisi yang diharapkan

-Kurangnya pengetahuan dan pemahaman sejumlah guru

-Kurangnya kemampuan dan keterampilan dalam penulisan artikel hasil kajian pustaka untuk diterbitkan pada jurnal ilmiah

-Guru memiliki keterampilan menulis artikel hasil kajian pustaka untuk diterbitkan pada jurnal ilmiah dalam bidang pendidikan -Kurangnya kemampuan dan

keterampilan dalam

menyusun laporan penelitian PTK dan penulisan artikelnya untuk diterbitkan pada jurnal ilmiah

-Guru memiliki keterampilan menyusun laporan

(26)

B. Khalayak Sasaran Antara Yang Strategis

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini melibatkan semua guru mata pelajaran.

Adapun yang menjadi sasaran kegiatan pendampingan ini adalah para guru SMKN 1

Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat.

C. Keterkaitan Kegiatan

Dilematika kualitas pendidikan dan tenaga kependidikan sudah semestinya tidak

hanya dipikirkan oleh guru saja, tetapi menjadi permasalahan semua unsur yang terkait,

seperti PEMDA setempat, pihak sekolah, dan perguruan tinggi sebagai penghasil tenaga

pendidik maupun kependidkan. Kualitas pendidikan juga dapat ditingkatkan melalui

kegiatan penelitian pendidikan dan publikasi ilmiah pada jurnal lokal, nasional belum

terakreditasi, nasional terakreditasi, dan/atau jurnal internasional oleh para guru yang

secara langsung bersentuhan dengan proses pembelajaran. Selanjutnya, kegiatan

pendampingan ini juga bermanfaat bagi guru terkait guna menunjang kenaikan jabatan

fungsional dan/atau pangkatnya yang secara tidak langsung akan mempengaruhi motivasi

kerjanya. Suasana kerjasama secara melembaga juga perlu diwujudkan dengan jangkauan

sasaran yang lebih luas. Melalui pendampingan ini, diharapkan pula terjalin kerjasama

yang semakin baik antara FKIP Universitas Mataram dengan Penyelenggara pendidikan

pada jenjang menengah atas, khususnya para guru SMKN 1 di Kota Mataram sebagai salah

satu kota di provinsi Nusa Tenggara Barat.

D. Metode Kegiatan

Pendampingan ini menggunakan metode ceramah dan Tanya-jawab, latihan kerja

(workshop) tentang penyusunan laporan penelitian, penulisan artikel hasil kajian pustaka, serta penulisan artikal hasil penelitian untuk diterbitkan pada jurnal ilmiah pendidikan

untuk pengembangan pendidikan SMK.

E. Evaluasi

Evaluasi ditujukan untuk memanfaatkan informasi yang diperoleh sebagai acuan

dalam menentukan perlakuan selanjutnya. Evaluasi ini direncanakan dilakukan pada

(27)

keterampilan para guru tentang kemampuannya dalam menyusun karya ilmiah yang

mencakup kemampuan menyusun laporan penelitian, artikel hasil kajian pustaka, serta

artikel hasil penelitian untuk diterbitkan pada jurnal ilmiah. Selain itu, kepada para peserta

pendampingan diminta untuk menyerahkan hasil kinerjanya. Keberhasilan kegiatan ini

dapat dilihat dari banyak sedikitnya aspek positif dan aspek negatif yang dikemukakan

oleh peserta dan dari hasil identifikasi kemampuan dan keterampilan para guru tentang

penyusunan karya ilmiah, yang mencakup penyusunan laporan penelitian, serta penulisan

artikel hasil kajian pustaka dan hasil penelitian tersebut.Jadi, target yang diharapkan dalam

pendampingan adalah bahwa para guru terampil menyusun laporan penelitian dan terampil

(28)

BAB IV HASIL KEGIATAN

Kegiatan pengabdian kali ini diawali dengan investigasi kebutuhan setiap individu

guru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Mataram berkenaan dengan

program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang difokuskan pada

pengembangan karya ilmiah melalui publikasi ilmiah hasil penelitian maupun kajian

pustaka. Hasil investigasi memperlihatkan bahwa di SMKN 1 setidaknya terdapat tiga

orang guru yang telah memiliki proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK), 6 orang guru

sudah memiliki draf proposal PTK, dan sisanya baru memiliki wacana untuk melakukan

PTK. Dalam tahap wacana ini, ada yang sudah memiliki tema untuk diangkat sebagai jugul

PTK tetapi lebih banyak yang masih bingung untuk menyusun proposal PTK.

Pembahasan materi dalam kegiatan pengabdian kali ini difokuskan pada proses

pendampingan terhadap guru-guru tersebut. Upaya pendampingan ini sangat didukung oleh

Kepala Sekolah mengingat saat ini untuk mangajukan kenaikan pangkat, khususnya bagi

guru yang sudah pada posisi jabatan Guru Pratama dengan golongan III-b hingga III-d,

untuk naik pangkat setidaknya diperlukan 4 (empat) hingga 8 (delapan) point dari

sub-unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif. Kebutuhan jumlah point minimal untuk

sub-unsur ini menjadi 12 (dua belas) apabila guru tersebut saat mengajukan berada pada

posisi guru madya dengan golongan IV-1 hingga IV-b. Sementara bagi guru guru madya

dengan posisi golongan IV-c minimal memerlukan sub-unsur publikasi ilmiah dan/atau

karya inovatif sejumlah 14 (empat belas) dan apabila posisi awal Guru Utama dengan

golongan IV-d minimal memerlukan sub-unsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif

sejumlah 20 (dua puluh).

Kesadaran pihak sekolah, SMKN 1 Mataram akan pentingnya kegiatan

pendampingan pengembangan karya ilmiah, secara khusus, Pimpinan SMKN 1

mengeluarkan Surat Keputusan (SK) bagi sejumlah guru tertentu yang dipandang harus

segera memiliki karya ilmiah. Selain itu, secara informal, pihak sekolah juga meminta tim

pengabdian bahwa pendampingan ini terus dilaksankana meskipun kegiatan pengabdian

tahun ini harus segera diakhiri. Untuk itu, tim pengabdian juga menyampaikan

(29)

tersebut hingga mereka menyelesaikan karya ilmiahnya. Secara tidak langsung, pihak

sekolah menhendaki agar kegiatan pengabdian pada tahun berikutnya, 2019, dapat

dilanjutkan di sekolah tersebut dengan fokus kegiatan yang sama.

Secara umum, para guru hingga pimpinan sekolah sangat antusias terhadap

kegiatan pendampingan pengembangan karya ilmiah ini. Sikap antusias itu antara lain

ditunjukkan adanya guru yang sangat berharap agar tim pengabdian bersedia melanjutkan

kegiatan ini. Sikap antusias tersebut juga ditunjukkan oleh kesungguhan dan kemauan yang

kuat untuk dapat menghasilkan karya ilmiah yang didasari dengan pelaksanaan PTK.

Hasil pengembangan: Selama penyelenggaraan pengabdian hingga akhir awal

Nopember 2018, belum ada guru yang mampu menyelesaikan kegiatan PTK. Guru yang di

awal pendampingan sudah memiliki proposal, di akhir kegiatan baru sampai tahap

penyempurnaan proposal dan penyusunan draf instrumen. Sementara, para guru yang

semula baru menggagas judul PTK, baru mencapai tahap drah kasar proposal PTK.

Harapan: Kegiatan pendampingan dilanjutkan pada tahun berikutnya dan pada

tahun tersebut mereka dapat mewujudkan untuk memiliki karya ilmiah yang antara lain

(30)

BAB V PENUTUP

Konsep kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memfasilitasi para guru

dalam mewujudkan gerakan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Salah saru

profesi yang harus dimiliki guru adalah mampu menghasilkan karya ilmiah yang dapat

berwujud karya inovasi, laporan penelitian, baik penelitian tindakan kelas (PTK) maupun

penelitian jenis lainnya, dan mempublikasikan karyanya pada jurnal ilmiah. Upaya

memfasilitasi tersebut dilakukan melalui kegiatan pendampingan proses pengembangan

karya ilmiah yang dilangsungkan dari bulan Juni hingga Nopember 2018. Hasil kegiatan

menunjukkan peningkatan tahapan karya ilmiah yang dihasilkan para guru Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Mataram. Bentuk kegiatan pengabdian seperti ini

disambut positif pihak sekolah sehingga mereka berkeinginan agar kegiatan ini terus

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Bordens, K., S., and Abbott, B., B., 2014. Research Design and Methods, A Process Approach, ninth edition. New York: McGraw-Hill Education

Creswell, J. W., 2008. Educational Research, planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research. USA: Pearson Prentice Hall

Nasir, Muhamad. 2015. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Jakarta: Dirjen Peraturan Perundang-undangan Kemenhum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Nuh, M., 2010. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Gurudan Angka Kreditnya, Permendiknas no 35. Diknas RI, Kabiro Hukum dan Organisasi

(32)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Materi Presentasi Dr. Joni Rokhmat, M.Si. PENULISAN KARYA ILMIAH

1

PENULISAN KARYA ILMIAH

UNTUK PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU

Dr. Joni Rokhmat, M.Si

(Referensi: Creswell,2008)

Creswell, J. W., 2008. Educational Research, planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research. USA: Pearson Prentice Hall

Dr. Joni Rokhmat, M.Si.; Presentasi Keilmuan, tanggal Juli 2018, di SMKN 1 Mataram

2

A. PENDAHULUAN

B. PEMBAHASAN

1.

Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan (PKB)

Publikasi Ilmiah

2.

Karya Ilmiah

MATERI

(33)

3

A. PENDAHULUAN

Dr. Joni Rokhmat, M.Si.; Presentasi Keilmuan, tanggal Juli 2018, di SMKN 1 Mataram 4

Bahwa guru dimulai pada jabatanGuru Mudapada

golongan IIIdjika berkeinginan mengusulkan

kenaikan jabatan dan/atau pangkat diwajibkan

mengumpulkansub-unsur publikasi ilmiahyang

merupakankarya tulis hasil laporan penelitian

PENDAHULUAN

(1/3)

Dr. Joni Rokhmat, M.Si.; Presentasi Keilmuan, tanggal Juli 2018, di SMKN 1 Mataram

Guru perlu diberi motivasi tinggi untuk dapat

mencapai pangkat puncaksebagai PNS (sampai denganPembina Utama, Gol. Ruang IV/e) Denganmengembangkan profesi, guru terdorong

untuk menulis, meneliti, mengemukakan pendapat.

Denganmenulis berartiguru banyak

PENDAHULUAN

(1/3)

PENDAHULUAN

(2/3)

A. Pendidikan

B. Pembelajaran, Pembimbingan, & Tugas Tertentu

C. Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan (PKB) ([3]: 43-61)

D. Penunjang Tugas Guru

UTAMA

≥ 80%

≤ 20%

Guru dapat naik pangkat/jabatan dengan

(34)

Lampiran 1 Materi Presentasi Dr. H. Wildan, M.Pd. PENELITIAN TINDAKAN KELAS

1. Pengertian PTK

Suatu bentuk penelitian yang

bersifat reflektif dengan

 Bertolak dari permasalahan praktek pembelajaran sehari-hari.

 Ada tindakan tertentu untuk memperbaiki pembelajaran di kelas.

 Ada kolaborasi dalam identifikasi masalah, diagnosis keadaan, penyusunan rancangan tindakan perbaikan, pengumpulan data, refleksi, & penyusunan laporan.

(35)

6. Prinsip PTK

 Jangan sampai mengganggu komitmen sebagai pengajar.

 Sedapat mungkin digunakan teknik pengumpulan data yang dapat ditangani sendiri oleh guru sembari mengajar.

 Metodologi yang digunakan harus reliabel.

 Pelaks PTK bertolak dari komitmen dan tanggungjawab profesionalnya sebagai guru.

 Pelaks PTK perlu mempertimbangkan perspektif visi, misi, dan tujuan sekolah, tidak hanya kelas dan mata pelajaran tertentu.

 Dalam melaks PTK guru perlu memperhatikan kaedah ilmiah & etika organisasi sekolah.

4. Tujuan PTK

 Untukmemperbaikidan ataumeningkatkan

praktek pembelajaran di kelas atau

meningkatkankualitas program sekolah.

 Dari sisi pengemb staf, PTK untuk

meningkat-kan keterampilan gurudalammengatasi masalah pembelajarandi kelas.

 Menumbuhkembangkanbudaya menelitidi

kalangan guru.

5. Manfaat PTK

 Tumbuhnya Inovasi pendi-dikan dari kalangan

guru.

 Dapat dimanfaatkan oleh guru untuk

mengembang-kan kurikulum pada tingkat kelas atau sekolah.

Joni Rokhmat, Nopember 2015

3. Sifat PTK

 Praktis (Kenyataan yang terjadi di kelas)

 Partisipatif (Bermitra dengan guru, kasek, atau

lainnya)

 Pemberdayaan (Semua berpartisipasi)

Saling berbagi persepsi dan sikap

 Kritis (terutama mengkritisi diri sendiri tentang

kelemahan dan kelebihan thd pembelajaran yang dilakukan)

(36)

2. Pengembangan Instrumen

Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindakan

dapatdipahami dari dua sisiyaitu:

1. sisiprosesdan

2. sisihal yang diamati.

 Dari sisi proses meliputi: Insrtumen untuk input,

proses, dan input.

 Dari sisi yang diamati meliputi:

Joni Rokhmat, Nopember 2015

8. Kajian teori dan hipotesis tindakan 9. Metode penelitian

10.Hasil penelitian dan pembahasan 11.Simpulan dan saran

Joni Rokhmat, Nopember 2015

7. Keterbatasan PTK

 Validitas, terkait metodologi yang longgar.

 Generalisasi, terkait dengan kasus khusus yang

menjadi fokus kajiannya.

Joni Rokhmat, Nopember 2015

1. Bentuk Tindakan

Tindakan dalam PTK dapat:

 Disebutkan nama tindakan (e.g. penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran),

 Berbentuk penggunaan media pembelajaran (e.g. penggunaan peta konsep, penggunaan lingkungan sekitar sekolah, penggunaan sungai, dan seterusnya),

 Berbentuk strategi pembelajaran (e.g. strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI, strategi pembelajaran berbasis masalah dan seterusnya), atau

 Berbentuk sistem evaluasi (e.g. penggunaan evaluasi objektif melalui penayangan dengan waktu terbatas).

(37)

Lampiran 3 Materi Presentasi Dr. Edy Herianto, M.Ed. LAPORAN ILMIAH

12

C. LAPORAN ILMIAH

Dr. Joni Rokhmat, M.Si., dkk.; Pengabdian Pada Masyarakat, tanggal 15 Nopember 2015, di MGMP Fisika Lombok Timur

1. Menggunakan bahasanon-discriminatory,

2. Memberi sandi istilah-istilah ilmiah dalam penelitian,

3. Menggunakan titik pandang yang sesuai, 4. Menyeimbangkan penelitian dan isinya,

5. Setiap bagian saling-berkaitan secara konsisten, 6. Menggunakan bantuan komputer, dan

7. Menulis judul dan abstraks secara ringkas

KARAKTERISTIK

11. Pengutipan Nama Penulis Referensi, dan 12. Plagiarisme.

PENULISAN LAPORAN PENELITIAN

Bordens, K. S. & Abbott B. B., (2014), 494-536

Dr. Joni Rokhmat, M.Si., dkk.; Pengabdian Pada Masyarakat, tanggal 15 Nopember 2015, di MGMP Fisika Lombok Timur

Dalam halaman judul memuatMemberi sandi istilah-istilah ilmiah dalam penelitian, a. Judul tulisan, (Direkomendasikan tidak lebih

dari 12 kata), b. Nama penulis,

c. Afiliasi institusional penulis, dan d. Catatan penulis.

(38)

16 Merupakan suatu ringkasan singkat dari tulisan.

Pada umumnya, jurnal ilmiah

merekomendasikan abstraks terdiri atas 150 hingga 200 kata (APA, 2010, p.27)

2. ABSTRAKS

(1/3)

Dr. Joni Rokhmat, M.Si., dkk.; Pengabdian Pada Masyarakat, tanggal 15 Nopember 2015, di MGMP Fisika Lombok Timur

Abstraks penelitian empiris memuat

a. Masalah penelitian (lebih disukai dalam satu kalimat),

b. Data sampel (seperti umur dan jenis kelamin), c. Deskripsi metode, meliputi: alat, prosedur

pengumpulan data, nama uji statistik, dsb., d. Temuan, meliputi: informasi tingkat signifikansi,

ukuran pengaruh (effect size), dan interval kepercayaan (confidence intervals),dan

e. Kesimpulan dan implikasinya atau aplikasi hasil.

2. ABSTRAKS

(2/3)

18

Format:

Ditulis dalam halaman tersendiri, ditempatkan setelah halaman judul dan diberi nomor sebagai halaman 2.

Tulis“Abstraks” di tengah (centered).

Pada naskah dimulai dengan abstraks.

Jangan diberiindent.

Kata kunci dituliscenteredlangsung di bawah

naskah abstraks.

2. ABSTRAKS

(3/3)

Dr. Joni Rokhmat, M.Si., dkk.; Pengabdian Pada Masyarakat, tanggal 15 Nopember 2015, di MGMP Fisika Lombok Timur

19 Kegunaan pendahuluan adalah untuk

mendeskripsikan masalah yang diteliti dan strategi penelitian dasar yang digunakan

3. PENDAHULUAN

(1/4)

(39)

20

Perhatikan Lima pertanyaan berikut (APA, 2010, p. 27): a. Mengapa isu ini penting untuk diteliti?

b. Apa hubungan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dan bagaimana penelitian ini berbeda dari penelitian lain dalam isu yang sama?

c. Apa hipotesis dan tujuan penelitian Saudara dan bagaimana hubungannya dengan teori-teori yang relevan (jika ada)?

d. Bagaimana menghubungkan hipotesis-hipotesis dengan rancangan penelitian?

e. Apa implikasi teoritis dan praktisnya?

3. PENDAHULUAN

(2/4)

Dr. Joni Rokhmat, M.Si., dkk.; Pengabdian Pada Masyarakat, tanggal 15 Nopember 2015, di MGMP Fisika Lombok Timur

Sebaiknya memuat tiga unsur (APA, 2010): a. Eksplorasi pentingnya masalah diuji;

b. Deskripsi penelitian sebelum dan teori yang relevan; dan

c. Pernyataan hipotesis dan bagaimana hubungannya

dengan rancangan penelitianMengapa isu ini penting

untuk diteliti?

3. PENDAHULUAN

(3/4)

22

Informasi yang perlu ada: a. Pendahuluan topik penelitian,

b. Tinjauan singkat temuan penelitian dan teori yang berhubungan dengan topik,

c. Pernyataan masalah yang dialamatkan (identifikasi bidang ilmu pengetahuan yang belum tuntas),

d. Pernyataan tujuan penelitian (selalu untuk menyelesaikan masalah yang diidentifikasi tetapi mungkin hanya aspek khusus),

e. Deskripsi singkat strategi penelitian, ditujukan untuk membangun hubungan antara pertanyaan penelitian yang dialamatkan dengan metode yang digunakan,

f. Deskripsi setiap prediksi tentangoutcomedan hipotesis yang digunakan untuk membangkitkan prediksi-prediksi tersebut.

3. PENDAHULUAN

(4/4)

Dr. Joni Rokhmat, M.Si., dkk.; Pengabdian Pada Masyarakat, tanggal 15 Nopember 2015, di MGMP Fisika Lombok Timur

23 Pada umumnya, format metode penelitian

memuat:

a. Partisipan (atau subjek); b. Peralatan (atau bahan); dan c. Prosedur.

(40)

Lampiran 4 Sebagian Foto Kegiatan PENGEMBANGAN KARYA ILMIAH

(41)
(42)

Gambar

Tabel 1.1 Jenis Publikasi Wajib Dibuat Guru Berdasarkan Golongan dan Jabatan (Nuh, 2010)
Tabel 3.1.  Kerangka Pemecahan Masalah Pendampingan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian intensitas cahaya yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kadar lipid mikroalga Scenedesmus sp. yang

Menu materi ada petunjuk cara memilih jenis buah dengan cara mengeser tombol kanan dan kiri serta tombol obyek untuk belajar bermacam- macam tanaman buah dan jenis buahnya.Menu

Desa Nawangan, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan merupakan desa yang memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Kedung Pasang sebagai sumber listrik tetapi

Untuk menghindari kejenuhan konsumen dan menarik minat beli konsumen Dengan pelaksanaan pengembangan produk pada CV.MELO44 diharapkan produk yang dutawarkan akan menjadi

Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada umumnya, tingkat radiasi gamma di wilayah pulau Bangka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pengukuran radiasi

Menurut Utomo (2006), dengan sistem olah tanah konservasi (OTK) jangka panjang dapat meningkatkan keanekaragaman biota tanah, baik di dalam tanah maupun di permukaan tanah, hal

Apabila r yang dihasilkan dari koefisien korelasi sama atau lebih besar dari nilai r yang ada pada tabel maka hasil yang diperoleh adalah signifikan yang berarti,

belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai