• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengingat : 1. Menimbang : a.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mengingat : 1. Menimbang : a."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR

;

oJo.oJ/Kep. 1589-BapD/ 2011

TENTANG

TIM SINKRONISASI PERENCANAAN DAN OPTIMALISASI KERJASAMA INSTITUSI DALAM PENANGANAN TERPADU WILAYAH SUNGAI CITARUM

Menimbang

:

a.

GUBERNUR JAWA BARAT,

bahwa kondisi wilayah Sungai

Citarum

pada

saat

ini

sangat

memprihatinkan,

sehingga perlu

dilakukan

upaya

untuk

memperbaiki

kondisi

sumberdaya

air

di

wilayah Sungai Citarum, sesuai

Rencana Penanganan Terpadu Wilayah SungaiCitarum;

bahwa

dalam

implementasi

Rencana

Penanganan

Terpadu

Wilayah

Sungai Citarum,

perlu

peningkatan koordinasi

dan

sinkronisasi dalam perencanaan pengelolaan sumberdaya

air

secara efisien

dan

efektif di

tingkat nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a

dan

b,

perlu dibentuk

Tim

Sinkronisasi Perencanaan

dan

Optimalisasi

Kerjasama

lnstitusi

dalam

Penanganan

Terpadu

Wilayah

Sungai Citarum, yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat, Undang-Undang Nomor 11

Tahun

1950 tentang Pembentukan Provinsi

Jawa

Barat (Berita Negara Republik lndonesia tanggal

4

Juli

1950) jo. Undang-Undang Nomor

20

Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta

Raya

(Lembaran Negara Republik lndonesia

Tahun 1950

Nomor 31,

Tambahan Lembaran

Negara Republik lndonesia

Nomor

15)

sebagaimana

telah

diubah beberapa kali, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor

29

Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah

Khusus lbukota Jakarta sebagai lbukota Negara Kesatuan

Republik lndonesia (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 93,

Tambahan

Lembaran

Negara Republik lndonesia Nomor 4744)

dan Undang-Undang Nomor

23

Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2000 Nomor.182, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor a010);

Undang-Undang

Nomor

17

Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara

(Lembaran

Negara

Republik lndonesia

Tahun

2003

Nomor

47, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4286),

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nonror 5, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor a355);

Undang-Undang

Nomor

7

Tahun

2004 tentang Sumber Daya

Air

(Lembaran

Negara

Republik lndonesia

Tahun

2004

Nomor

32, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4377),

Mengingat

:

1. b. c. 2. 3. 4.

(2)

7. 5. 6. 10. 11.

t2.

13.

t4.

Undang-Undang Nomor

25

Tahun 2004

tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun

2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran

Negara Republik

lndonesia Nomor 4421);

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik lndonesia

Tahun 2004

Nomor

125,

Tambahan Lembaran

Negara Republik lndonesia

Nomor

4437)

sebagaimana

telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tenlang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor aSaa);

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor a70O);

Undang-Undang

Nomor

26

Tahun

2007 tentang Penataan

Ruang

(Lembaran

Negara

Republik lndonesia

Tahun

2007

Nomor

68, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4725);

Peraturan

Pemerintah

Nomor

58

Tahun

2005

tentang

Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005

Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4570),

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan

antara

Pemerintah, Pemerintahan

Daerah

Provinsi dan

Pemerintahan

Daerah

Kabupaten/Kota

(Lembaran Negara

Republik

lndonesia Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor a737):

Peraturan Pemerintah Nomor

50

Tdhun 2007

tentang

Tata

Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah (Lernbaran Negara Republik lndonesia

Tahun

2007

Nomor 112,

Tambahan Lembaran Negara

Republik lndonesia Nomor 4761);

Peraturan Pemerintah

Nomor

26

Tahun 2008 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor a833);

Peraturan

Pemerintah

Nomor

42

Tahun

2008

tentang

Pengelolaan

Sumber Daya

Air

(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2008

Nomor

82,

Tambahan Lembaran

Nbgara Republik

lndonesia Nomor a858);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

13

Tahun 2006

tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana

telah

diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik lndonesia Tahun 2011 Nomor 310);

Peraturan Daerah

Provinsi Jawa

Barat Nomor

3

Tahun 2001 tentang

Pola lnduk

Sumberdaya

Air

(Lembaran Daerah

Provinsi

Jawa

Barat Tahun 2001 Nomor 1 Seri C);

8.

9.

(3)

16. 17. 18 19. 20.

2t.

Peraturan Daerah

Provinsi

Jawa Barat Nomor

I

Tahun 2005 tentang

Sempadan Sumberdaya

Air

(Lembaran

Daerah

Provinsi

Jawa

Baral

Tahun 2005

Nomor

16 Seri C,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6);

Peraturan Daerah

Provinsi

Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi

Jawa Barat Tahun 2008 Nomor

9

Seri E, Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi Jawa Barat Nomor 46),

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi

Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi Jawa Barat Nomor 47);

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan

Jangka

Menengah (RPJM) Daerah Provinsi

Jawa

Barat

Tahun

2008-2013 (Lembaran Daerah

Provinsi

Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 2 Seri

E,

Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi

Jawa

Barat Nomor

60)

sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi

Jawa

Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Provinsi

Jawa Barat

Nomor

2

Jahun 2009

tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi

Jawa

Barat

Tahun 2008-2013 (Lembaran Daerah

Provinsi

Jawa Barat Tahun 2010

Nomor

25 Seri E,

Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi Jawa

Barat Nomor 88);

Peraturan Daerah Provinsi

Jawa

Barat Nomor

6

Tahun

2009

tentang

Sistem

Perencanaan Pembangunan

Daerah

Provinsi

Jawa

Barat

(Lembaran Daerah

Provinsi

Jawa Barat Tahun 2009 Nomor

6

Seri E,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 64);

Peraturan Daerah Nomor 22

f

ahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Provinsi

Jawa

Barat Tahun 2009-2029 (Lembaran

Daerah

Provinsi

Jawa Barat Tahun

2010

Nomor

22

Seri

E,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 86);

MEMUTUSKAN

KEPUTUSAN

GUBERNUR

TENTANG

TIM

SINKRONISASI

PERENCANAAN

DAN

OPTIMALISASI KERJASAMA INSTITUSI DALAM PENANGANAN TERPADU WII.AYAH SUNGAI CITARUM.

Membentuk

Tim

Sinkronisasi Perencanaan

dan

Optimalisasi Kerjasama

lnstitusi dalam

Penanganan Terpadu Wilayah

Sungai

Citarum

yang

selanjutnya disebut

Tim

Sinkronisasi,

dengan Susunan

Personalia dan

Uraian

Tugas

sebagaimana tercantum

dalam Lampiran

I

dan

ll,

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Tim Sinkronisasi sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU mempunyai

tugas

mengembangkan

dan

melaksanakan sinkronisasi perencanaan dan optimalisasi kerjasama institusi dalam penanganan terpadu wilayah Sungai Citarum.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA, Tim Sinkronisasi mempunyai fungsi :

a.

pengkoordinasian

dengan

Organisasi Perangkat

Daerah

dan

institusi

terkait

di

tingkat Pusat,

Provinsi

dan

Kabupaten/Kota

dalam

rangka memperoleh data dan informasi mengenai penanganan terpadu wilayah Sungai Citarum;

Menetapkan

:

KESATU

KEDUA

(4)

KEEMPAT

KELIMA

KEENAM

b.

pemaduserasian perencanaan dan optimalisasi kerjasama institusi dalam

penanganan

terpadu wilayah Sungai Citarum dengan

rencana pembangunan di daerah baik tahunan, jangka menengah maupun jangka panJang;

c.

perumusan

usulan

program/kegiatan

dalam

peningkatan

peran

masyarakat,

swasta

dan donor untuk

perencanaan, pendanaan dan

pelaksanaan perencanaan

dan

optimalisasi kerjasama institusi dalam penanganan terpadu wilayah Sungai Citarum, dan

d.

pemantauan dan evaluasi program/kegiatan dalam pengembangan dan

pelaksanaan sinkronisasi perencanaan

dan

optimalisasi

kerjasama institusi dalam penanganan terpadu wilayah Sungai Citarum.

Pembiayaan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan Tim Sinkronisasi

sebagaimana dimaksud

pada

Diktum KEDUA

dan

KETIGA, dibebankan pada :

a.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat; dan

b.

sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat.

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Keputusan ini sepanjang mengenai

teknis

pelaksanaannya,

ditetapkan

oleh

Ketua

Tim

Sinkronisasi sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan

di

Bandung pada tanggal

(5)

LAMPIRAN

I

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT

NOMOR'.

o5o.o5/K€!.1589-3ae9/2c11

TANGGAL

.

5

Deeeober 2011

TENTANG

:

TIM SINKRONISASI PERENCANAAN

DAN

OPTIMALISASI

KERJASAMA

INSTITUSI

DALAM

PENANGANAN

TERPADU

WILAYAH

SUNGAI

CITARUM. SUSUNAN PERSONALIA

Ketua

:

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat.

Ketua

Harian

:

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat.

Sekretaris

I

:

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Kementerian Pekerjaan Umum.

Sekretaris

ll

:

Kepala

Balai

Pengelolaan

DAS

Citarum-Ciliwung pada Kementerian Kehutanan.

--Sekretaris

lll

:

Kepala Bidang

Fisik pada

Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat.

Tim

Harmonisasi

:

1.

Asisten Pemer,intahan, Hukum dan HAM pada Sekretariat Lintas

Bidang

Daerah Provinsi Jawa Barat.

2.

Asisten

Perekonomian

dan

Pembangunan

pada Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.

3.

Asisten

Kesejahteraan Rakyat

pada

Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.

4.

Asisten

Administrasi

pada

Sekretariat

Daerah

Provinsi Jawa Barat.

Bidang-Bidang

:

A. Bidang Konservasi Sumber Daya Air

Koordinator

'. Kepala Dinas Kehutanan ProvinsiJawa Barat.

Wakil

Koordinator

.

Kepala Bidang

Rehabilitasi

Hutan

dan

Lahan pada

Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.

Anggota

:

1.

Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya

Alam

dan Mitigasi Bencana pada Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah ProvinsiJawa Barat;

2.

Kepala Bidang Teknologi Tepat Guna dan Sumber Daya

Alam pada

Badan

Pemberdayaan Masyarakat

dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat;

3.

Kepala Bidang

Ketersediaan

dan

Kerawanan Pangan pada Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat;

4.

Kepala Bidang Bina

Manfaat

pada Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air ProvinsiJawa Barat;

5.

Kepala Bidang Sumber Daya

pada

Dinas

Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat;

6.

Kepala Bidang Bina Rehabilitasi Hutan

dan

Lahan pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat;

(6)

Perkebunan

pada

Dinas

Perkebunan Provinsi

Jawa Barat,

B. Kepala

Bidang

Prasarana

dan

Sarana

pada

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat;

9. Kepala Bidang

Perikanan Budidaya

pada

Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat;

10.

Kepala Bidang

Tata

Ruang

Kawasan

pada

Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat; dan

11.

Kepala Bidang Koperasi pada Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Jawa Barat.

B. Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Air dan Pengendalian Daya Rusak Air

Koordinatot

'.

Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya

Air

Provinsi Jawa

Barat.

Wakil

Koordinator

:

Kepala Bidang Operasi

dan

Pemeliharaan

pada

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat.

Anggota

:

'1.

Kepala Bidang

Kedaruratan

dan

Logistik

pada

Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat,

2.

Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat;

3.

Kepala Bidang Permukiman pada Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat;

4.

Kepala Bidang Mineral, Galian dan Air Tanah pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral ProvinsiJawa Barat,

5.

Kepala Bidang lndustri Logam, Mesin, Alat Transportasi

dan

Telematika

pada

Dinas

Perindustrian

dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, dan

6.

Kepala Bidang

Bina

Penyehatan Lingkungan

dan

Pencegahan Penyakit

pada Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

C. Bidang Pemantauan Kegiatan dan Evaluasi

Koordinator

'

5:j"1li,:#:t":;nsendalian

Linskunsan

Hidup

Daerah

Wakil

Koordinator

:

Kepala Biro Administrasi Pembangunan, Sekretariat Daerah

ProvinsiJawa Barat.

Anggota

:

'1.

Kepala Bagian

Admiriistrasi Pembangunan

Fisik

pada

Biro

Administrasi Pernbangunan Sekretariat

Daerah Provinsi Jawa Barat.

2.

Kepala Bagian Pekerjaan Umum pada Biro Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat;

3.

Sekretaris Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat;

4.

Sekretaris

Badan

Penanggulangan

Bencana

Daerah Provinsi Jawa Barat;

(7)

Sekretariat

5.

Sekretaris

Badan

Pemberdayaan Masyarakat

dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat;

6.

Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Provinsi

Jawa Barat;

7.

Sekretaris Dinas Pengelolaan Sumber Daya

Air

Provinsi Jawa Barat;

8.

Sekretaris

Dinas

Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat;

9.

Sekretaris Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat;

l0.Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat; 1'l.Sekretaris Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat;

l2.Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat;

l3.Sekretaris Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat;

l4.Sekretaris

Dinas Permukiman

dan

Perumahan Provinsi Jawa Barat;

l5.Sekretaris Dinas

Koperasi

dan

UMKM

Provinsi Jawa Barat;

l6.Sekretaris Dinas Energi

dan

Sumber

Daya

Mineral Provinsi Jawa Barat;

lT.Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat;

1 S.Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat; '1 9.Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung;

2O.Sekretaris Daerah Kabupaten Subang;

2l.Sekretaris Daerah Kabupaten Punruakarta;

22.Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang; 23.Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang; 24.Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur; 25.Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi; 26.Sekretaris Daerah Kdbupaten lndramayu; 2T.Sekretaris Daerah Kota Bandung;

2S.Sekretaris Daerah Kota Bekasi; dan 29.Sekretaris Daerah Kota Cimahi.

Bidang

Fisik pada

Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat.

(8)

NOMOR

TANGGAL

:

TENTANG

:

TIM PERENCANAAN CPTIMALISASI SINKRONISASI DAN KERJASAMA 1. 2. 3. 4. 5. 6.

INSTITUSI

DALAM

PENANGANAN

TERPADU

WILAYAH

SUNGAI

CITARUM. URAIAN TUGAS

Ketua :

a.

Memberikan

arahan

dan

menetapkan

kebijakan

perencanaan

dan pengendalian yang terkait dengan penyelenggarcan sinkronisasi perencanaan

dan

optimalisasi kerjasama institusi dalam

penanganan

terpadu

wilayah Sungai Citarum; dan

b.

Memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fq;rgsi Tim Snkronisasi. Ketua Harian:

a.

Mengkoordinasikan

pelaksanaan kegiatan sinkronisasi

perencanaan dan

optimalisasi kerjasama institusi

dalam

penanganan terpadu wilayah Sungai Citarum; dan

b.

Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Tim Sinkronisasi.

Sekretaris l, ll dan lll:

a.

Melaksanakan

kesekretariatan

Tim

Sinkronisasi, meliputi

ketatausahaan, sarana dan prasarana, kehumasan, dokumentasi dan umum;

b.

Menyelenggarakan koordinasi dengan organisasi pelaksana

di

tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota;

c.

Membentuk

jejaring

sinkronisasi perencanaan

dan

optimalisasi k6rjasama institusi dalam penanganan terpadu wilayah Sungai Citarum;

d.. Memfasilitasi kegiatan Tim Sinkronisasi; dan

e.

Menyiapkan bahan laporan kegiatan Tim Sinkronisasi.

Tim Koordinasi Lintas Bidang :

Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Lintas Bidang dalam sinkronisasi perencanaan dan optimalisasi kerjasama institusi dalam penanganan terpadu wilayah Sungai Citarum.

Koordinator dan Wakil Koordinator Bidang :

Mengkoordinasikan

perencanaan

dan

pelaksanaan kegiatan Bidang

dalam sinkronisasi perencanaan dan optimalisasi kerjasama institusi dalam penanganan terpadu wilayah SungaiCitarum, dengan fokus Bidang masing-masing.

Anggota:

a.

Bidang Konservasi Sumber Daya

Air:

Melaksanakan koordinasi

penyelenggataan

sinkronisasi

dan

optimalisasi

kerjasama institusi pada Penanganan Terpadu Wilayah Sungai Citarum yang

meliputiaspek Konservasi Sumber Daya Air;

(9)

7.

Melaksanakan

koordinasi

penyelenggaraan

sinkronisasi

dan

optimalisasi kerjasama institusi pada Penanganan Terpadu Wilayah Sungai Citarum yang

meliputi

aspek

Pendayagunaan Sumber Daya

Air dan

Pengendalian Daya Rusak Air.

c

Bidang Pemantauan dan Pengendalian :

Melaksanakan

koordinasi

penyelenggataan

sinkronisasi

dan

optimalisasi kerjasama institusi pada Penanganan Terpadu Wilayah Sungai Citarum yang meliputi aspek Perencanaan, Pemantauan dan Pengendalian.

Sekretariat:

Membantu Sekretaris dalam melakukan tugas-tugas kesekretariatan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan diagram - didapatkan ada  C dari 0" responden yang ditemukan ,entik nyamuk  di vas bunga dan 20 C dari 0" responden yang tidak ditemukan ,entik nyamuk di vas

di Kabupaten Kediri lebih banyak dalam kategori siap menerima perubahan fisik hormonal, dan psikisnya (56%), terdapat hubungan yang positif baik antara dukungan sosial

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh vortex generator terhadap peningkatan pressure drop

System flow sistem informasi umat Gereja Katolik GYB Surabaya ini menghasilkan 9 (sembilan) laporan yaitu laporan kartu keluarga, grafik umat (persentase kriteria

i Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2016, yang

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) perbedaan hasil belajar siswa pada topik rumus kimia yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah menggunakan media

Dan kebanyakan orang akan lebih percaya apabila seseorang telah membuktikan kelezatannya, maka akan lebih banyak konsumen lainnya yang penasaran akan rasa Donut Kentang, dan

Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Manshur Kabupaten Wonosobo yang telah merintis operasional memberikan pelayanan manasik haji sejak tahun 1994 yang mulanya