VISI :
Masyarakat Gorontalo yang Siaga dan Terlindung dari Ancaman Bencana
2.1 RENCANA STRATEGIS 2.1.1 Visi
Visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2016 adalah “Masyarakat Gorontalo yang siaga dan terlindung dari ancaman bencana”
2.1.2 Misi
Untuk mencapai visi BPBD Provinsi Gorontalo, diperlukan misi-misi sebagai berikut : 1) Melakukan Upaya-upaya pengurangan Resiko Bencana secara evektif dan evisien 2) Menjamin terselenggaranya penanggulangan secara terencana, terpadu ,
terkoordinasi, dan menyeluruh, serta membangun partisipasi kemitraan publik serta swasta
3) Menentukan Kebijakan daerah dalam membangun komitmen bersama dalam penangggulangan bencana
2.1.3 Tujuan
BAB II
BAB II
PERENCANAAN
KINERJA
Adapun tujuan strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Gorontalo dalam kurun waktu lima tahun mendatang 2012-2017, meliputi:
Peningkatan kemampuan penanggulangan bencana melalui :
1) Meningkatkan perlindungan masyarakat dan penanganan penanggulangan bencana. 2) Meningkatkan Kualitas penanggulangan bencana berbasis informasi teknologi yang
sinergi sehingga menghasilkan produk penanggulangan bencana yang berkualitas 3) Meningkatkan manajemen dan akuntabilitas pemerintah melalui peningkatan sumber
daya manusia, sarana dan prasarana
4) Meningkatkan system koordinasi yang terintegrasi dalam proses perencanaan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penanggulangan bencana
2.1.4 Sasaran
Sejalan dengan sasaran pembangunan pemerintah Provinsi Gorontalo di bidang penanggulangan bencana,maka sasaran strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Gorontalo yaitu terwujudnya tujuan yang telah dicanangkan dalam pembangunan kurun waktu lima tahun kedepan (2012-2017) adalah :
1) Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta akuntabilitas keuangan
2) Meningkatnya pelayanan administrasi jasa perkantoran dan penyediaan sarana dan prasarana serta pengelolaan kepegawaian
3) Meningkatnya Upaya Preventif melalui Pengurangan Risiko Bencana 4) Meningkatnya Koordinasi dan Penanganan Darurat Bencana
5) Meningkatnya Koordinasi dalam Pasca Bencana 2.1.5 Indikator Kinerja Utama
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA FORMULA
1. Meningkatnya upaya preventif melalui pengurangan resiko bencana
Jumlah Sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana
Jumlah Sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana pada tahun n
Jumlah Relawan Penanggulangan Bencana yang diberi pembekalan
Jumlah Relawan Penanggulangan Bencana yang diberi
pembekalan pada tahun n Jumlah Forum Pengurangan Risiko
Bencana yang Difasilitasi
Jumlah Forum Pengurangan Risiko Bencana yang Difasilitasi pada tahun n Jumlah Desa/Kelurahan yang
Terfasilitasi dalam Rangka Menuju Desa/Kelurahan Tangguh Bencana
Jumlah Desa/Kelurahan yang Terfasilitasi dalam Rangka Menuju Desa/Kelurahan Tangguh Bencana pada tahun n
2.
Meningkatnya koordinsi dan penanganan darurat
Jumlah Lokasi yang Dilakukan Pendampingan Posko Kedaruratan pada Saat Kejadian Bencana
Jumlah Lokasi yang Dilakukan Pendampingan Posko
Kedaruratan pada Saat Kejadian Bencana pada tahun n
Jumlah Lokasi yang terkoordinasi dalam tanggap darurat bencana
Jumlah Lokasi yang terkoordinasi dalam tanggap darurat bencana pada tahun n
Jumlah dukungan Peralatan Posko Kedaruratan untuk BPBD Prov/Kab/Kota dalam rangka Penanganan Darurat Bencana
Jumlah dukungan Peralatan Posko Kedaruratan untuk BPBD Prov/Kab/Kota dalam rangka Penanganan Darurat Bencana pada tahun n
3.
Meningkatnya koordinasi dalam pasaca bencana
Jumlah Daerah yang Terpantau dalam Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
Jumlah Daerah yang Terpantau dalam Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana pada tahun n
Jumlah Dokumen Penilaian Kerusakan dan Kerugian serta Kebutuhan Pasca Bencana
Jumlah Dokumen Penilaian Kerusakan dan Kerugian serta Kebutuhan Pasca
BAB II
PERENCANAAN
KINERJA
Jumlah Laporan Workshop Jumlah Laporan Workshop pada tahun n
2.1.6 Strategi
1 ) Penguatan Regulasi dan Kapasitas Kelembagaan
Strategi ini memiliki sasaran terbentuknya kelembagaan penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan kapasitas yang memadai pada sistem,desentralisasi kewenangan dan kemitraan dan ditunjang dengan dasar hukum yang kuat dalam pelaksanaannya.
Pencapaian strategis ini difokuskan pada :
1. Memperkuat kerangka kerja bersama untuk penyelanggaraan penanggulangan bencana dengan dasar hukum yang kuat dalam pelaksanaanya.
2. Pembangunan kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana dan system pendukungnya.
2) Perencanaan Penanggulangan Bencana Terpadu
Sasaran dari strategis ini adalah mengurangi dampak bencana secara terpadu dengan perencanaan terfokus dan pembangunan sistem pendukung pada bencana yang berpotensi terjadi dalam skala provinsi.
Pencapaian sasaran tersebut difokuskan kepada :
1. Pembangunan zona prioritas penanggulangan bencana Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2016
2. Penyusunan rencana kontijensi di Zona Prioritas Penanggulangan Bencana 3. Pembangunan system distribusi logistic yang menjamin stabilitas harga
pasar kebutuhan tanggap darurat provinsi. 3) Peningkatan kapasitas dan partisipasi masyarakat
Sasaran dari strategis ini adalah berkembangnya budaya aman di masyarakat dengan membangun kemandirian yang difokuskan kepada masyarakat yang paling berisiko
Pencapaian sasaran tersebut difokuskan kepada :
1. Pendayagunaan hasil riset dan teknologi dalam penyalanggaraan penanggulangan bencana.
2. Pelibatan kelompok-kelompok masyarakat dalam penaggulangan bencana. 4) Perlindungan Masyarakat dari bencana
Sasaran dari strategis ini adalah diterapkannya upaya-upaya khusus untuk bencana yang telah dipetakan demi pengurangan dampak bencana secara terstruktur,terukur dan menyeluruh dal am kewenangan provinsi
Pencapaian sasaran tersebut difokuskan kepada: 1. Pra Bencana
Pencegahan dan mitigasi bencana Kesepsiagaan
2. Saat terjadinya bencana Tanggap darurat 3. Pasca Bencana Rehabilitasi Rekonstruksi 2.1.7 Kebijakan
Kebijakan Penangulangan bencana Provinsi Gorontalo disusun atas dasar regulasi,kelembagaan dan perencanaan umum untuk setiap fase bencana.Fase bencana ini terdiri dari fase pencegahan,mitigasi,kesiapsiagaan,penanganan darurat,rehabilitas dan rekonstruksi.
1. Regulasi
Regulasi terkait penanggulangan bencana di Provinsi Gorontalo adalah: Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Gorontalo Peraturan Gubernur No.15 tahun 2009 tentang Tugas dan fungsi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Gorontalo. 2. Kelembagaan
Upaya penanggulangan bencana membutuhkan suatu organisasi khusus untuk mengelolah pelaksanaan.Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangn Bencana juga telah mensyaratkan pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada daerah-daerah yang memiliki tingkat risiko tinggi terkena bencana.BPBD merupakan organisasi resmi pemerintah untuk menggantikan peran SATKORLAK/SATLAK PB yang bersifat koordinatif dan fungsional.
BAB II
PERENCANAAN
KINERJA
Secara makro,kelembagaan BPBD Provinsi Gorontalo dapat dilihat pada gambar di bawah ini BPBD Provinsi Gorontalo nantinya terdiri atas 2 unsur,yaitu Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana.Unsur-unsur tersebut memiliki tugas seperti yang terlihat pada Tabel berikut :
2.1.8 Program / Kegiatan
Tahun 2016 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Gorontalo mendapat anggaran Rp. 6.498.125.000,-. yang terdiri dari 5 program dan 13 kegiatan. Berikut adalah uraian program dan kegiatan BPBD Provinsi Gorontalo tahun anggaran 2016 :
a. Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur, meliputi ;
Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran; Tujuan kegiatan adalah Peningkatan pelayanan dan urusan administasi kegiatan perkantoran. Output kegiatan adalah Tersedianya kebutuhan surat menyurat dan kebutuhan operasional kantor. Alokasi APBD untuk kegiatan ini adalah sebesar 551.717.500 dan realisasi keuangan adalah Rp. 489.066.362 (89 %)
Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran; Tujuan kegiatan adalah memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan di BPBD Provinsi Gorontalo. Output kegiatan adalah sarana dan prasarana perkantoran. Alokasi APBD untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 3.419.846.000 dan realisasi keuangan adalah sebesar Rp. 3.275.820.750,- (98%)
Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur; Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kualitas sumber daya aparatur melalui bimbingan teknis yang dilaksanakan di provinsi Gorontalo. Output kegiatan ini adalah terlatihnya 9 aparatur di BPBD Provinsi Gorontalo. Alokasi APBD untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 99.820.000. Realisasi keuangan adalah sebesar Rp. 95.700.900,-. (96%)
2) Program Peningkatan Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, meliputi :
Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Keuangan; Tujuan Kegiatan adalah 1). Peningkatan kualitas Sumber Daya manusia baik dalam hal penatausahaan, perencanaan, kepegawaian maupun anggaran. 2). Melaksakan Penyusunan anggaran yang terkoordinasi antara perencana dan bidang teknis serta anggaran.
GUBERNUR GORONTALO KEPALA BNPB KEPALA BPBD GORONTALO UNSUR PENGARA H UNSUR PELAKSAN A KEPALA PELAKSANA BPBD KAB./KOTA
KOMANDO SAAT TERJADI BENCANA
KOMANDO SAAT TIDAK TERJADI BENCANA
KOORDINASI SAAT TIDAK TERJADI BENCANA
BAB II
PERENCANAAN
KINERJA
Output kegiatan adalah :
1. Pegawai yang terlatih melalui Bimtek dan pelatihan baik staf keuangan dan kepegawaian serta perencana.
2. Rapat pembahasan anggaran lingkup BPBD Provinsi.
Alokasi anggaran pada kegiatan Penyusunan anggaran DPA dan laporan keuangan adalah sebesar Rp. 100.000.000. Realisasi keuangan adalah Rp. 97.817.000,- (98%)
Perencanaan, Koordinasi, Monev dan Penguatan Kelembagaan Program Penanggulangan Bencana; Tujuan kegiatan ini adalah terciptanya perencanaan evaluasi yang akuntabel dan tersusunya Perda Penanggulangan Bencana. Output dari kegiatan ini adalah Rapat Koordinasi Program Penanggulangan Bencana BPBD Kab/Kota se-Provinsi Gorontalo, serta tersusunnya dokumen perencanaan dan laporan capaian kinerja antara lain : Rencana Kerja 2016, Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP 2016), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD 2016). Alokasi APBD untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 516.556.500, dan realisasi keuangan adalah Rp. 510.801.589 (99%).
3) Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan :
Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana; Tujuan kegiatan adalah : 1. Meningkatkan mekanisme koordinasi dalam penanggulangan bencana,
berdasarkan pemahaman tugas dan fungsi setiap stakeholders terkait. 2. Mengidentifikasi kesenjangan dan permasalahan koordinasi dalam pelaksanaan
penanggulangan bencana.
3. Meningkatkan pemahaman serta review terhadap SOP yang sudah ada. Output Kegiatan adalah Masyarakat dapat bertindak untuk evakuasi mandiri secara cepat. Kegiatan ini dilaksanakan di 6 Kab/Kota. Peserta sosialisasi ini berjumlah 700 orang siswa dan guru di 5 sekolah menengah atas di 5 kabupaten di Gorontalo. Alokasi anggaran ini adalah Rp. 314.845.000 dan realisasi keuangan adalah Rp. 310.030.100,-. (98%).
Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana; Tujuan Kegiatan adalah : Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk terlibat dalam Penanggulangan Bencana, sesuai dengan amanat UU no 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Output Kegiatan adalah terbentuknya desa tangguh di 2 desa, yaitu desa Haya-haya dan desa Kopi. Alokasi anggaran pada kegiatan ini adalah sebesar Rp. 293.860.000 dan realisasi keuangan adalah Rp. 292.964.000,- (100%)
Gelar Relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana; tujuannya adalah peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat yang mampu dan berkompeten dan terampil dalam penanggulangan bencana di provinsi gorontalo.
Output Kegiatan adalah 350 relawan terlatih. Alokasi anggaran pada kegiatan ini adalah Rp. 286.375.000, realisasi keuangan sebesar Rp. 281.298.600 (98%).
4) Program Kedaruratan dan Logistik, meliputi :
Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kedaruratan Logistik; Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah:
BAB II
PERENCANAAN
KINERJA
1. Mengadakan sarana berupa peralatan dalam upaya menunjang tanggap darurat saat bencana.
2. Mengadakan pemeliharaan semua sarana dan prasarana peralatan yang ada di kedaruratan baik dana APBD maupun APBN.
Output Kegiatan adalah terfasilitasinya dukungan fasilitas penyelenggaraan kegiatan Penanngulangan bencana. Alokasi anggaran APBD pada kegiatan ini sebesar Rp. 180.463.000 dan realisasi realisasi keuangan adalah Rp. 152.427.400,- (98 %)
PUSDALOPS (Pusat Pengendali Operasi Sistem Penanggulangan Bencana); Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah:
1. Menunjang kegiatan Tanggap darurat dalam rangka penyediaan Data . 2. Sebagai Pusat pengendali informasi pada saat tanggap darurat Output Kegiatan adalah Data Bencana di 6 Kab/Kota. Alokasi anggaran pada kegiatan Penyusunan anggaran DPA dan laporan keuangan adalah sebesar Rp. 345.402.000,-. dan realisasi keuangan adalah Rp. 364.276.450,- (98 %).
5) Rehabiltasi dan Rekonstruksi, meliputi :
Monitoring dan Evaluasi ; Tujuan Kegiatan adalah tersedianya data kerusakan akibat bencana di lokasi bencana.
Output kegiatan adalah data kerusakan dan kerugian akibat bencana di lokasi bencana. Alokasi anggaran pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi adalah sebesar Rp. 68.125.000 dan realisasi keuangan Rp. 66.295.200 (97%)
Inventarisasi Kerusakan dan Infrastruktur; Tujuan kegiatan adalah tersedianya data yang akurat dan analisis rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. output kegiatan adalah data kerusakan intrastruktur akibat bencana di Kabupaten/kota. Alokasi anggaran pada kegiatan ini adalah Rp. 176.960.000, dan realisasi Rp. 173.618.300 (98%).
Sosialisasi Pemberdayaan Peran dan Partisipasi
Lembaga/Organisasi/Kemasyarakatan, Dunia Usaha dan Masyarakat; Tujuan Kegiatan adalah untuk menciptakan partisipasi pihak swasta dan masyarakat baik saat fase pra bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi rekonstruksi. Dengan partisipasi ini diharapkan cita-cita membangun ketangguhan bangsa dalam penanggulangan bencana dapat diwujudkan. Output kegiatan adalah tumbuhnya peran dan partisipasi lembaga/organisasi kemasyarakatan, dunia usaha dan masyarakat pasca bencana. Anggaran kegiatan Rp. 144.155.000 dan realisasi anggaran adalah Rp. 137.455.000,- (95%)
2.2 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Perjanjian Kinerja adalah kesepakatan antara Kepala Pelaksana dan Gubernur Gorontalo atas kinerja yang menjadi komitmen selama satu tahun anggaran. Berikut adalah Perjanjian Kinerja Badan Penanggulangann Bencana Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2016 :
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta akuntabilitas
Jumlah Dokumen Perencanaan TA 2015 3 dokumen perencanaan
BAB II
PERENCANAAN
KINERJA
keuangan Persentase keselarasan pelaksanaan program dengan dokumen perencanaan
100%
Hasil penilaian AKIP SKPD oleh Inspektorat Provinsi Gorontalo
"B"
Jumlah laporan keuangan SKPD yang
sesuai dengan SAP
1 laporan
Persentase tingkat kepuasan pegawai
terhadap pelayanan administrasi keuangan
90%
2. Meningkatnya pelayanan administrasi jasa perkantoran dan penyediaan sarana dan prasarana serta pengelolaan kepegawaian
Jumlah jasa kantor yang tersedia tepat waktu
10 jasa kantor
Persentase tingkat kepuasan pegawai
terhadap pelayanan administrasi jasa perkantoran dan sarana prasarana
90%
Persentase kelengkapan database
kepegawaian yang dapat diselesaikan tepat waktu
100%
Jumlah dokumen kepegawaian 15 dokumen
Persentase tingkat kepuasan pegawai
terhadap pengelolaan kepegawaian
100%
Jumlah sarana dan prasarana yang
tersedia
55 sarana & prasarana Persentase pegawai yang mengikuti diklat
sesuai rencana 90% 3. Meningkatnya Upaya Preventif melalui Pengurangan Risiko Bencana
Jumlah Sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana
6 sosialisasi
Jumlah Relawan Penanggulangan Bencana
yang diberi pembekalan
350 orang relawan
Jumlah Forum Pengurangan Risiko
Bencana yang Difasilitasi
2 forum
Jumlah Desa/Kelurahan yang Terfasilitasi
dalam Rangka Menuju Desa/Kelurahan Tangguh Bencana
2 desa
4. Meningkatnya Koordinasi dan Penanganan Darurat Bencana
Jumlah Lokasi yang Dilakukan
Pendampingan Posko Kedaruratan pada Saat Kejadian Bencana
6 lokasi
Jumlah Lokasi yang terkoordinasi dalam
tanggap darurat bencana
6 lokasi
Jumlah dukungan Peralatan Posko
Kedaruratan untuk BPBD Provinsi dalam rangka Penanganan Darurat Bencana
21 unit
5. Meningkatnya Koordinasi dalam Pasca Bencana
Persentase peran serta Lembaga/Ormas, Dunia Usaha dan Masyarakat dalam dalam Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
90% Peran serta Lembaga/ormas, Dunia Usaha dan Masyarakat
Jumlah Dokumen Penilaian Kerusakan dan Kerugian serta Kebutuhan Pasca Bencana
1 dokumen DaLA (Damage & Losses Assesment)
Jumlah laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemulihan dan peningkatan fisik
BAB II
PERENCANAAN
KINERJA