39
LAMPIRA
40
Lampiran 1. Prosedur pembuatan suspensi alginat
1. Pembuatan suspensi alginat tanpa
filler
2. Pembuatan suspensi alginat-
filler
Aquades Na-alginat
Pencampuran
Sterilisasi 121 oC, 15 menit
Pendinginan suhu ruang
Suspensi alginat
Aquades Na-alginat
Pencampuran
Sterilisasi 121 oC, 15 menit
Pendinginan suhu ruang
Suspensi alginat-skim
Skim Aquades Na-alginat
Pencampuran
Sterilisasi 121 oC, 15 menit
Pendinginan suhu ruang
Suspensi alginat-caseinate
Na-caseinate
Aquades Na-alginat
Pencampuran
Sterilisasi 121 oC, 15 menit
Pendinginan hingga suhu 90 oC
Suspensi alginat-whey Pencampuran Whey
Sterilisasi 90 oC, 2 menit
* Pencampuran alginat dan aquades dilakukan dalam erlenmayer lalu dipanaskan dengan penangas air mendidih hingga alginat larut. Setelah itu dimasukan ke dalam botol untuk disterilisasi sesuai dengan massa yang dibutuhkan
41
Lampiran 2. Prosedur menghitung jumlah sel (
Total Plate Count
)
1.
Jumlah sel dalam suspensi sel (kultur cair)
Sebanyak 1 ml sampel dilarutkan dalam 9 ml garam fisiologis dan dilakukan pengenceran berseri. Sebanyak 1 ml dari sampel yang telah diencerkan disebarkan pada MRS agar dalam cawan petri. Kemudian diinkubasi pada suhu 37 oC selama 48 jam. Kuantifikas hasil sel/jumlah koloni dihitung berdasarkan SNI 2981:2009.
2. Metode perhitungan jumlah sel pada
beads
basah dan kering (Sheu dan
Marshal 1993)
Sebanyak 1 gram beads basah disuspensikan ke dalam 9 ml bufer fosfat (0,1 M, pH 7,1 ± 0,2) (pengenceran 10-1) lalu divorteks selama 30 menit hingga beads hancurdan diencerkan berseri menggunakan garam fisiologis. Setelah itu dilakukan pemupukan dalam cawan petri dengan metode tuang menggunakan MRS agar dan dinkubasi pada suhu 37 oC selama 48 jam. Sedangkan untuk beads kering sebanyak 0,1 gram disuspensikan dalam 9,9 ml bufer fosfat (pengenceran 10-2) lalu divorteks selama 30 menit dan diencerkan berseri menggunakan garam fisiologis lalu dilakukan pemupukan dalam MRS agar dan diinkubasi pada 37 oC selama 48 jam.
3. Total probiotik dalam dadih (SI 2981:2009)
Sebanyak 25 gram dadih dilarutkan dalam 225 ml buffer pepton water (BPW) (pengenceran 10-1) lalu dikocok hingga homogen. Kemudian dilakukan pengenceran berseri. Sebanyak 1 ml dari tabung pengencer disebarkan pada MRS agar dalam cawan petri. Setelah agar mengeras lalu diinkubasi pada suhu 37 oC selama 48 jam. Kuantifikasi hasil sel/jumlah koloni dihitung berdasarkan SNI 2981:2009.
42
Lampiran 3. Prosedur pengujian pH, total asam tertitrasi, dan viskositas
1. Prosedur pengujian pH dan total asam tertitrasi (AOAC, 1995)
Pengukuran nilai pH dadih dilakukan menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi dengan standar buffer pH 4.0 dan 7.0. Sedangkan total asam tertitrasi dihitung dengan cara memasukan 10 ml sampel ke dalam erlenmayer lalu ditambahkan tiga tetes indikator phenophtalein 1%. Kemudian sampel dititrasi dengan NaOH 0,1 N yang telah distandarisasi sampai timbul warna merah muda. Total asam diasumsikan sebagai total asam laktat.
Total asam tertitrasi (% asam laktat) =
2. Prosedur pengujian viskositas (AOAC, 1995)
Viskositas diukur dengan alat Rheometer. Sebanyak 100 ml sampel ditempatkan dalam wadah. Spindel (#05, 100 rpm) kemudian dicelupkan ke dalam sampel sampai tanda tera, kemudian tombol motor on/off dinyalakan dan spindel dibiarkan berputar kurang lebih 1 menit. Angka yang muncul pada layar setelah spindel berputar selama 1 menit dicatat sebagai nilai viskositas sampel.
V NaOH x N NaOH x 90 x 100% Vol sampel x 1000
43
Lampiran 4. Hasil pengukuran rendemen dan ukuran
beads
pada berbagai
konsentrasi alginat
Konsentrasi alginat Kode Perlakuan Ulangan Massa suspensi (g) Massa beads (g) Yield (%) 2% A1 1 20.0032 10.8896 54.4 2 20.0123 9.9017 49.5 Rataan 52.0 ± 3.5 3% A2 1 20.0017 14.6536 73.3 2 20.0001 15.1210 75.6 Rataan 74.4 ± 1.7 4% A3 1 20.0170 18.0273 90.1 2 20.0096 18.3291 91.6 Rataan 90.8 ± 1.1 5% A4 1 20.0045 18.4550 92.3 2 20.0142 17.8459 89.2 Rataan 90.7 ± 2.2 Diameter beads (mm) 2% 3% 4% 5% 1 2.30 3.10 3.25 2.90 2 2.40 2.90 3.20 2.90 3 2.40 3.00 3.20 2.70 4 2.35 3.00 3.15 2.80 5 2.45 3.10 3.05 2.70 6 2.45 3.10 3.20 2.60 7 2.50 3.10 3.15 2.80 8 2.30 3.20 3.10 2.80 9 2.50 3.10 3.20 2.70 10 2.45 3.05 3.10 2.80 Rataan 2.4 ± 0.1 3.1 ± 0.1 3.2 ± 0.1 2.8 ± 0.144
Lampiran 5. Hasil analisis statistik pengukuran rendemen dan ukuran
beads
pada berbagai konsentrasi alginat
1. Variabel terikat: Rendemen
Sumber keragaman Derajat
bebas Jumlah kuadrat
Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Konsentrasi alginat 3 2029.78 676.59 131.51 0.0002 Galat 4 20.58 5.14 Total 7 2050.36 Rataan umum : 77.00 Koefisien keragaman : 2.94% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05
Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata
Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA
A 90.850 2 A3 A 90.750 2 A4 B 74.450 2 A2 C 51.950 2 A1 ilai tengah 2 3 4 Wilayah kritis 6.298 6.436 6.469
45
2. Variabel terikat: Ukuran (diameter)Sumber keragaman Derajat
bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Konsentrasi alginate 3 3.42 1.141 183.18 <.0001 Galat 36 0.22 0.006 Total 39 3.65 Rataan umum : 2.85 Koefisien keragaman : 2.77% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05 ilai tengah 2 3 4 Wilayah kritis 0.072 0.075 0.078
Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata
Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA
A 3.16 10 A3
B 3.06 10 A2
C 2.77 10 A4
46
Lampiran 6. Hasil pengukuran rendemen dan ukuran
beads
pada berbagai
perbandingan alginat-bahan pengisi
Filler Perban -dingan Total padatan 4% Kode Perla kuan Ulang an Massa suspensi (g) Massa beads (g) Yield (%) Alginat Filler Tanpa filler 1:0 4% 0% B1 1 20.0170 18.0273 90.1 2 20.0096 18.3291 91.6 rataan 90.8 ± 1.1 Whey 1:1 2.00% 2.00% B2 1 20.0306 10.6735 53.3 2 20.0013 10.2751 51.4 rataan 52.3 ± 1.4 2:1 2.67% 1.33% B3 1 20.0034 15.5692 77.8 2 20.0014 16.3697 81.8 rataan 79.8 ± 2.8 3:1 3.00% 1.00% B4 1 20.0146 16.8964 84.4 2 20.0084 16.4511 82.2 rataan 83.3 ± 1.6 Sodium Caseinate 1:1 2.00% 2.00% B5 1 20.0024 12.5451 62.7 2 20.0059 13.1562 65.8 rataan 64.2 ± 2.2 2:1 2.67% 1.33% B6 1 20.0022 15.5739 77.9 2 20.1195 15.9913 79.5 rataan 78.7 ± 1.1 3:1 3.00% 1.00% B7 1 20.0042 16.3329 81.6 2 20.0037 17.0565 85.3 rataan 83.5 ± 2.6 Skim 1:1 2.00% 2.00% B8 1 20.0007 11.0630 55.3 2 20.0043 11.8453 59.2 rataan 57.3 ± 2.8 2:1 2.67% 1.33% B9 1 20.0429 16.3466 81.6 2 20.0004 15.9766 79.9 rataan 80.7 ± 1.2 3:1 3.00% 1.00% B10 1 20.0013 16.6995 83.5 2 20.0035 17.0424 85.2 rataan 84.3 ± 1.2
47
n
Diameter beads (mm) Tanpa Filler
(Alginat 4%)
Whey Sodium Caseinate Skim
1:1 2:1 3:1 1:1 2:1 3:1 1:1 2:1 3:1 1 3.25 2.00 2.95 3.10 2.05 2.70 3.00 2.40 2.60 3.00 2 3.20 1.85 2.95 3.15 2.25 2.60 3.20 2.10 2.70 3.10 3 3.20 2.10 2.70 3.00 2.05 2.70 3.20 2.15 2.75 3.10 4 3.15 2.00 2.70 3.20 1.95 2.75 2.80 2.00 2.90 2.90 5 3.05 1.90 3.10 2.85 2.25 2.75 3.00 1.90 2.65 3.05 6 3.20 2.00 2.95 3.00 1.95 2.60 2.90 2.25 2.80 2.95 7 3.15 2.05 2.75 3.05 2.00 2.75 3.10 2.05 2.70 2.80 8 3.10 2.10 2.70 3.10 2.10 2.75 3.20 2.10 2.70 3.15 9 3.20 2.00 2.80 2.80 2.25 2.80 3.00 2.00 2.80 3.05 10 3.10 1.85 2.80 2.95 2.20 2.55 3.00 1.85 2.65 3.20 Rataan 3.2 ± 0.1 2.0 ± 0.1 2.8 ± 0.1 3.0 ± 0.1 2.1 ± 0.1 2.7 ± 0.1 3.0 ± 0.1 2.1 ± 0.2 2.7 ± 0.1 3.0 ± 0.1
48
Lampiran 7. Hasil analisis statistik pengukuran rendemen dan ukuran
beads
pada berbagai perbandingan alginat-bahan pengisi
1. Variabel terikat: RendemenSumber keragaman Derajat
bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung Pr > F
Perbandingan alginat-bahan pengisi 9 2979.65 331.07 90.03 <.0001 Galat 10 36.78 3.68 Total 19 3016.43 Rataan umum : 75.50 Koefisien keragaman : 2.54% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05 ilai tengah 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Wilayah kritis 4.273 4.465 4.578 4.651 4.699 4.731 4.753 4.767 4.776
Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata
Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA
A 90.85 2 B1 B 84.35 2 B10 B 83.45 2 B7 B 83.30 2 B4 BC 80.75 2 B9 BC 79.80 2 B3 C 78.70 2 B6 D 64.25 2 B5 E 57.25 2 B8 F 52.35 2 B2
49
2. Variabel terikat: Ukuran (diameter)Sumber keragaman Derajat
bebas Jumlah kuadrat
Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Perbandingan alginat-bahan pengisi 9 17.982 1.998 146.07 <.0001 Galat 90 1.231 0.014 Total 99 19.213 Rataan umum : 2.67 Koefisien keragaman : 4.38% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05 ilai tengah 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Wilayah kritis 0.104 0.109 0.113 0.116 .118 0.119 0.121 0.122 0.123
Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata
Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA
A 3.16 10 B1 B 3.04 10 B7 B 3.03 10 B10 B 3.02 10 B4 C 2.84 10 B3 D 2.72 10 B9 D 2.70 10 B6 E 2.10 10 B5 EF 2.08 10 B8 F 1.98 10 B2
50
A B L = log H M = log J N = L – M O = (M/N)*100%
Perlakuan Ulangan
Log jumlah sel dalam suspensi
alginat
Log jumlah sel dalam beads Penurunan jumlah sel (siklus log) Viabilitas (%) Alginat 4% (1:0) 1 6.84 6.62 0.22 96.81 2 6.84 6.60 0.24 96.42 Rataan 6.61 0.23 96.6 ± 0.3 Alginat-Whey (2:1) 1 6.84 6.54 0.30 95.56 2 6.84 6.59 0.26 96.26 Rataan 6.56 0.28 95.9 ± 0.5 Alginat-Sodium Caseinate (2:1) 1 6.84 6.54 0.30 95.56 2 6.84 6.48 0.36 94.67 Rataan 6.51 0.33 95.1 ± 0.6 Alginat-Skim (2:1) 1 6.84 6.54 0.30 95.65 2 6.84 6.56 0.29 95.83 Rataan 6.55 0.29 95.7 ± 0.1 A B C D E F G = E * F H = G / (D+E) I J K = (I*J)/G
Perlakuan Ulangan Kode perlakuan
Massa suspensi algninat (gram)
Vol susp. sel yang ditambahkan (ml) Pupulasi sel (cfu/ml susp. sel) Jumlah sel total dalam suspensi alginat (cfu)
Jumlah sel per gram susp. Alginat-sel (cfu/gram susp. Alginat-sel) Massa beads yang dihasilkan (gram)
Populasi sel dalam beads (cfu/gram beads) Efisiensi enkapsulasi (%) Alginat 4% (1:0) 1 C1
20.0048 0.020 7.0E+09 1.4E+08 6.9E+06 18.5138 4.2E+06 55.9
2 20.0062 0.020 7.0E+09 1.4E+08 6.9E+06 18.0092 4.0E+06 51.2
Rataan 4.1E+06 ± 1.8E+05 53.6 ± 3.4
Alginat-Whey (2:1)
1
C2
20.0026 0.020 7.0E+09 1.4E+08 6.9E+06 14.9757 3.5E+06 37.2
2 20.0016 0.020 7.0E+09 1.4E+08 6.9E+06 14.2029 3.9E+06 39.3
Rataan 3.7E+06 ± 2.8E+05 38.3 ± 1.5
Alginat-Sodium Caseinate (2:1)
1
C3
20.0040 0.020 7.0E+09 1.4E+08 6.9E+06 14.1161 3.5E+06 35.0
2 20.0052 0.020 7.0E+09 1.4E+08 6.9E+06 14.8247 3.0E+06 32.0
Rataan 3.2E+06 ± 3.2E+05 33.5 ± 2.2
Alginat-Skim (2:1)
1
C4
20.0080 0.020 7.0E+09 1.4E+08 6.9E+06 14.2367 3.5E+06 35.8
2 20.0054 0.020 7.0E+09 1.4E+08 6.9E+06 14.6283 3.6E+06 37.9
Rataan 3.6E+06 ± 7.1E+04 36.9 ± 1.4
51
Lampiran 9. Hasil analisis statistik pengukuran efisiensi dan viabilitas
Lb. casei
terenkapsulasi
1. Variabel terikat: EfisiensiSumber keragaman
Derajat
bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Komposisi bahan pengkapsul 3 475.364 158.454 31.76 0.0030 Galat 4 19.955 4.989 Total 7 495.319 Rataan umum : 40.54 Koefisien keragaman : 5.51% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05 ilai tengah 2 3 4 Wilayah kritis 6.201 6.337 6.370
Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata
Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA
A 53.55 2 C1
B 38.25 2 C2
B 36.85 2 C4
52
2. Variabel terikat: ViabilitasSumber keragaman Derajat
bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Komposisi bahan pengkapsul 3 2.144 0.714 3.89 0.1113 Galat 4 0.735 0.185 Total 7 2.879 Rataan umum : 95.86 Koefisien keragaman : 0.45% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05 ilai tengah 2 3 4 Wilayah kritis 1.190 1.216 1.222
Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata
Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA
A 96.60 2 C1
AB 95.95 2 C2
AB 95.75 2 C4
53
Lampiran 10. Hasil pengukuran pH RSM selama inkubasi
Perlakuan Ulangan pH susu pada jam ke-
Populasi L. casei pada akhir inkubasi
(cfu/ml) 0 10 18 24 30 40 48
Alginat 4%
1 6.49 6.28 5.16 4.99 4.85 4.89 4.48 1.1E+07 2 6.49 6.32 5.21 5.00 4.84 4.73 4.58 1.0E+07 Rataan 6.49 6.30 5.19 5.00 4.85 4.81 4.53 1.1E+07 ± 9.2E+05
Alg-Whey (2:1)
1 6.49 6.31 6.30 5.68 5.52 5.06 4.83 1.1E+07 2 6.49 6.36 6.32 5.65 5.73 5.00 4.61 9.4E+06 Rataan 6.49 6.34 6.31 5.67 5.63 5.03 4.72 1.0E+07 ± 7.8E+05
Alg-SC (2:1)
1 6.49 6.32 6.30 5.61 5.51 4.77 4.62 1.3E+07 2 6.49 6.33 6.32 5.69 5.56 5.09 4.90 1.6E+07 Rataan 6.49 6.33 6.31 5.65 5.54 4.93 4.76 1.5E+07 ± 2.1E+06
Alg-Skim (2:1)
1 6.49 6.30 5.13 4.95 4.78 4.72 4.50 1.2E+07 2 6.49 6.31 5.18 4.97 4.74 4.78 4.46 1.1E+07 Rataan 6.49 6.31 5.16 4.96 4.76 4.75 4.48 1.1E+07 ± 7.8E+05
L. casei Bebas (tidak dienkapsulasi)
1 6.49 6.42 5.20 4.95 4.72 4.67 4.30 2.5E+08 2 6.49 6.40 5.18 4.93 4.60 4.44 4.28 2.2E+08 Rataan 6.49 6.41 5.19 4.94 4.66 4.56 4.29 2.3E+08 ± 2.3E+07
54
Lampiran 11. Hasil pengukuran perubahan massa
beads
selama pengeringan
Kode
sampel
Perlakuan
Massa
beads
Massa beads saat pengeringan pada jam ke-
Massa beads
kering
0
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Alginat 4%
5.0098
5.0098
2.1686
0.9071
0.1739
0.1640
0.1630
0.1562
0.1549
0.1543
0.1384
2
Alginat 4%
5.0211
5.0211
2.3420
1.1942
0.2120
0.1660
0.1652
0.1588
0.1557
0.1546
0.1399
3
Skim (2:1)
5.0091
5.0091
1.9867
0.4159
0.1735
0.1726
0.1702
0.1671
0.1651
0.1644
0.1479
4
Skim (2:1)
5.0131
5.0131
2.0761
0.4749
0.1800
0.1745
0.1767
0.1725
0.1687
0.1672
0.1526
Kode
sampel
Perlakuan
Perubahan kadar air beads pada jam ke-
0
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Alginat 4%
97.24%
93.62%
84.74%
20.41%
15.61%
15.09%
11.40%
10.65%
10.30%
2
Alginat 4%
97.21%
94.03%
88.29%
34.01%
15.72%
15.31%
11.90%
10.15%
9.51%
Rataan
97.23%
93.82%
86.51%
27.21%
15.67%
15.20%
11.65% 10.40%
9.91%
3
Skim (2:1)
97.05%
92.56%
64.44%
14.76%
14.31%
13.10%
11.49%
10.42%
10.04%
4
Skim (2:1)
96.96%
92.65%
67.87%
15.22%
12.55%
13.64%
11.54%
9.54%
8.73%
Rataan
97.00%
92.60%
66.15%
14.99%
13.43%
13.37%
11.51%
9.98%
9.38%
55
Lampiran 12. Hasil pengukuran viabilitas dan ketahanan
Lb
.
casei
terenkapsulasi selama proses pembuatan
beads
dan pengeringan
Pembuatan
beads
basah
A B C D E F G = E * F H = G / (D+E) I J K = (I*J)/G Perlakuan Ula-ngan Kode perla-kuan Massa suspensi alginat (gram) Vol susp. sel yang ditambah-kan (ml) Pupulasi sel (cfu/ml susp. sel) Jumlah sel total dalam bahan pengapsul (cfu)
Jumlah sel per gram bahan pengapsul (cfu/gram susp. Alginat-sel) Massa beads yang dihasilkan (gram)
Populasi sel dalam beads (cfu/gram beads)
Efisiensi enkapsulasi (%) Alginat 4% (1:0) 1 C1
45.0021 5.000 9.9E+08 5.0E+09 9.9E+07 47.0990 5.6E+07 53.28
2 45.0016 5.000 9.9E+08 5.0E+09 9.9E+07 44.2818 5.8E+07 51.89
Rataan 5.7E+07 ± 1.4E+06 52.58
Alginat-Skim (2:1)
1
C4
45.0018 5.000 9.9E+08 5.0E+09 9.9E+07 36.9705 5.0E+07 37.34
2 45.0014 5.000 9.9E+08 5.0E+09 9.9E+07 35.5179 4.6E+07 33.01
Rataan 4.8E+07 ± 2.8E+06 35.18
A B L = log H M = log J N = L – M O = (M/N)*100% Perlakuan Ulangan
Log jumlah sel dalam suspensi
alginat
Log jumlah sel dalam beads Penurunan jumlah sel (siklus log) Viabilitas (%) Alginat 4% (1:0) 1 8.00 7.75 0.25 96.9 2 8.00 7.76 0.23 97.1 Rataan 7.76 0.24 97.0 ± 0.1 Alginat-Skim (2:1) 1 8.00 7.70 0.30 96.3 2 8.00 7.66 0.33 95.8 Rataan 7.68 0.31 96.1 ± 0.3
56
Pengeringan
beads
A B C D E F G H = log C I = log G J = H – I Perlakuan Ulangan Populasi sel dalam beads basah (cfu/g) Kadar air beads basah (%) Rendemen pengeringan (%) Kadar air beads kering (%) Populasi L. caseipada beads kering (cfu/g) Log cfu/g beads basah Log cfu/g beads kering Penurunan sel (siklus log) Alginat 4% 1 5.6.E+07 97.24% 3.1% 11.40% < 1.00E+02 7.75 < 2.00 > 5.75 2 5.8.E+07 97.21% 3.2% 11.90% < 1.00E+02 7.76 < 2.00 > 5.76
Rataan 5.7.E+07 97.23% 3.1% 11.65% < 1.00E+02 7.76 < 2.00 > 5.76
Alg-Skim (2:1)
1 5.0.E+07 97.05% 3.3% 11.49% 2.4.E+05 7.70 5.38 2.32
2 4.6.E+07 96.96% 3.4% 11.54% 1.8.E+05 7.66 5.26 2.40
Rataan 4.8.E+07 97.00% 3.4% 11.51% 2.1.E+05 7.68 5.32 2.36
A B K = log (C*(1/(100% – D))) L = log (G*(1/(100% – F))) M = (L/K)*100% Perlakuan Ulangan log cfu/gram beads basah
basis kering
log cfu/gram beads kering
basis kering Ketahanan (%) 4% 1 9.31 < 2.05 < 22.1 2 9.32 < 2.06 < 22.1 Rataan 9.31 < 2.05 < 22.1 Alg-Skim (2:1) 1 9.23 5.44 58.9 2 9.18 5.32 57.9 Rataan 9.20 5.38 58.4 ± 0.7
57
Lampiran 13. Hasil pengukuran viskositas, pH, total asam tertitrasi, dan populasi
L.
casei
pada dadih susu sapi
Perlakuan Kode Perlakuan Ulangan Viskositas(cp) pH
Total asam tertitrasi (%)
Populasi L. casei
(cfu/ml) Penggunaan L. casei
terenkapsulasi kering secara langsung
D1
1 2208 5.79 0.70 1.5E+08
2 1992 5.69 0.63 1.2E+08
3 2242 5.79 0.68 1.6E+08
Rataan 2147 ± 136 5.75 ± 0.06 0.67 ± 0.04 1.5E+08 ± 2.2E+07
Penggunaan L. casei
terenkapsulasi kering melalui pembuatan kultur kerja
D2
1 2382 5.53 0.66 2.4E+08
2 2798 5.47 0.63 3.6E+08
3 2508 5.65 0.63 2.3E+08
Rataan 2563 ± 213 5.55 ± 0.09 0.64 ± 0.02 2.8E+08 ± 6.9E+07
Penggunaan kultur kerja dari sel
bebas D3
1 2420 5.70 0.60 1.5E+09
2 2404 5.79 0.59 1.3E+09
3 2078 5.60 0.60 1.0E+09
58
Lampiran 14. Hasil analisis statistik pengukuran viskositas, pH, total asam
tertitrasi, dan populasi
L.
casei
pada dadih susu sapi
1. Variabel terikat: ViskositasSumber keragaman
Derajat
bebas Jumlah kuadrat
Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Aplikasi starter 2 264656.889 132328.444 3.93 0.0813 Galat 6 202280.000 33713.333 Total 8 466936.889 Rataan umum : 2336.9 Koefisien keragaman : 7.86% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05
Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata
Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA
A 2562.7 3 D2
AB 2300.7 3 D3
B 2147.3 3 D1
ilai tengah 2 3
59
2. Variabel terikat : pH
Sumber keragaman
Derajat
bebas Jumlah kuadrat
Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Komposisi bahan pengkapsul 2 0.068 0.034 4.90 0.0548 Galat 6 0.042 0.007 Total 8 0.109 Rataan umum : 5.67 Koefisien keragaman : 1.47% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05
Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata
Kelompok Duncan Mean Ulangan PERLAKUA
A 5.75 3 D1
AB 5.69 3 D3
B 5.55 3 D2
ilai tengah 2 3
60
3. Variabel terikat : Total asam tertitrasi
Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Aplikasi starter 2 0.0082 0.0041 7.49 0.0234 Galat 6 0.0033 0.0005 Total 8 0.0114 Rataan umum : 2336.9 Koefisien keragaman : 7.86% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05 ilai tengah 2 3 Wilayah kritis 0.0462 0.0483
Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata
Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA
A 0.67 3 D1
AB 0.64 3 D2
61
4. Variabel terikat : Populasi
L. casei
Sumber keragaman
Derajat
bebas Jumlah kuadrat
Kuadrat tengah F-hitung Pr > F Aplikasi starter 2 1.389 0.695 99.72 <.0001 Galat 6 0.042 0.007 Total 8 1.431 Rataan umum : 8.56 Koefisien keragaman : 0.97% Uji Duncan Taraf nyata α : 0.05
Rata-rata dengan huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata
Kelompok Duncan Rataan Ulangan PERLAKUA
A 9.09 3 D3
B 8.43 3 D2
C 8.16 3 D1
ilai tengah 2 3