• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN Pemberian Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Ke S1/D4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN Pemberian Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Ke S1/D4"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEDOMAN

PEDOMAN

PEDOMAN

PEDOMAN

Pemberian Subsidi

Pemberian Subsidi

Pemberian Subsidi

Pemberian Subsidi

Peningkatan

Peningkatan

Peningkatan

Peningkatan Kualifikasi Guru

Kualifikasi Guru

Kualifikasi Guru

Kualifikasi Guru

Ke

Ke

Ke

Ke S1/D4

S1/D4

S1/D4

S1/D4

DIREKTORAT JENDERAL

PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2008

Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- i K KK K K K K KAAAAAAAATTTTTTTTAAAAAAAA PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNGGGGGGGGAAAAAAAANNNNNNNNTTTTTTTTAAAAAAAARRRRRRRR

Guru mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan nasional bidang pendidikan. Pembangunan tersebut merupakan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Penyelenggaraan pendidikan bermutu akan dihasilkan oleh guru yang profesional dengan kualifikasi minimal seperti yang dipersyaratkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Salah satu tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK) sebagai bagian integral Depdiknas adalah meningkatkan kualitas pendidikan dengan tersedianya standar pendidikan nasional dan standar pelayanan minimal, serta meningkatkan kualifikasi minimun dan sertifikasi guru. Melalui peningkatan kualifikasi akademik guru yang sesuai dengan bidang tugasnya, diharapkan akan membawa dampak terhadap terlaksananya proses pembelajaran yang menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan.

Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi pelaksana pemberian subsidi peningkatan kualifikasi guru tahun 2008, antara lain berisi persyaratan guru penerima subsidi, proses rekrutmen dan penyaluran dana, pelaporan, jadwal pelaksanaan, dan pengendalian program.

Jakarta, Februari 2008 Direktur Jenderal,

Dr. Baedhowi NIP. 130803888

(3)

D DD D D D D

DAAAAAAAAFFFFFFFFTTTTTTTTAAAAAAAARRRRRRRR IIIIIIIISSSSSSSSIIIIIIII

Halaman KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii B BB B B B B BAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIII PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNDDDDDDDDAAAAAAAAHHHHHHHHUUUUUUUULLLLLLLLUUUUUUUUAAAAAAAANNNNNNNN A. Latar Belakang 1 B. Landasan Hukum 2 C. Tujuan 3 D. Sasaran 3 E. Pengertian Subsidi 3 F. Sifat Subsidi 4

G. Prinsip Pemberian Subsidi 4

B BB B B B B

BAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIIIIIIIIIII MMMMMMMMEEEEEEEEKKKKKKKKAAAAAAAANNNNNNNNIIIIIIIISSSSSSSSMMMMMMMMEEEEEEEE PPPPPPPPEEEEEEEEMMMMMMMMBBBBBBBBEEEEEEEERRRRRRRRIIIIIIIIAAAAAAAANNNNNNNN SSSSSSSSUUUUUUUUBBBBBBBBSSSSSSSSIIIIIIIIDDDDDDDDIIIIIIII

A. Sumber dan Alokasi Dana 5

B. Kriteria Penerima Subsidi 5

C. Tahapan Pemberian Subsidi 6

D. Hak dan Kewajiban Penerima Subsidi 8

E. Mekanisme Penyaluran Dana Subsidi 9

F. Pemberhentian Pemberian Subsidi 13

G. LPTK/PT Pelaksana Peningkatan Kualifikasi 14

H. Koordinasi Pengelolaan 14 I. Waktu Pelaksanaan 16 B BB B B B B

BAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNGGGGGGGGEEEEEEEENNNNNNNNDDDDDDDDAAAAAAAALLLLLLLLIIIIIIIIAAAAAAAANNNNNNNN PPPPPPPPRRRRRRRROOOOOOOOGGGGGGGGRRRRRRRRAAAAAAAAMMMMMMMM

A. Cakupan Pengendalian 17

B. Pengelolaan Data Guru Penerima Subsidi 18

C. Pemantauan dan Evaluasi Program 19

D. Pelaporan 20

E. Proses Pelaporan Pelaksanaan Pembayaran Dana

Subsidi Peningkatan Kualifikasi 21

B BB B B B B BAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIIIVVVVVVVV PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNUUUUUUUUTTTTTTTTUUUUUUUUPPPPPPPP 2233 Lampiran-lampiran B BB B B B B BAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIII P PP P P P P PEEEEEEEENNNNNNNNDDDDDDDDAAAAAAAAHHHHHHHHUUUUUUUULLLLLLLLUUUUUUUUAAAAAAAANNNNNNNN A. Latar Belakang

Dalam pendidikan, guru memegang peran essensial yang sulit digantikan dengan siapapun. Hal ini sesuai dengan Undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 yang menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung terlaksananya proses belajar mengajar yang baik dan kondusif adalah dengan cara menyediakan guru yang berkualitas dan profesional. Globalisasi yang mengharuskan bangsa Indonesia untuk mempersiapkan warga negara dengan kualitas dan daya kompetisi yang tinggi memerlukan guru profesional dengan kuantitas yang memadai.

Sebagai tenaga yang profesional, guru diharapkan memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat yang sesuai dengan kewenangan mengajar. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 7 mengamanatkan, bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip, antara lain memiliki kualifikasi akademik, latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya dan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan bidang tugas tersebut. Pada pasal 9 menyatakan bahwa kualifikasi sebagaimana dimaksud diperoleh melalui pendidikan tinggi jenjang S1/ D4. Hal tersebut lebih ditegaskan pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 29 yang menyatakan bahwa pendidik pada pendidikan anak usia dini (PAUD), SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA, SDLB/SMPLB/SMALB dan SMK/MAK masing-masing memiliki:

(4)

a. Kualifikasi akademik minimal S1/ D4.

b. Latar belakang pendidikan tinggi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.

c. Sertifikat profesi guru sesuai dengan jenis dan tingkat sekolah tempat kerjanya.

Berlakunya Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut menimbulkan beberapa konsekuensi yang perlu mendapat perhatian, mengingat kenyataan di lapangan belum sesuai dengan tuntutan undang-undang maupun peraturan pemerintah tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjawab tantangan bagi guru yang belum memiliki kualifikasi S1/ D4 adalah dengan memberikan subsidi peningkatan kualifikasi guru.

Berdasarkan data dari Ditjen PMPTK, bahwa secara nasional (2.245.952 guru) yang berkualifikasi minimal adalah sebesar 837.460 (37,3 %), dan selebihnya 1.408.492 (62,7%) adalah guru yang belum memiliki kualifikasi akademik minimal yang diamanatkan oleh undang-undang. Agar sesuai dengan yang diamanatkan oleh undang-undang, maka kualifikasi guru yang ada saat ini perlu ditingkatkan.

Untuk mengatasi guru yang belum memenuhi persyaratan kualifikasi, Pemerintah Pusat melalui Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada tahun 2008 memberikan Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru pada pendidikan dasar dan menengah.

B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

2. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, 3. Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

C. Tujuan

Pemberian subsidi peningkatan kualifikasi akademik bagi guru ini bertujuan:

1. Mendorong guru untuk mengikuti pendidikan lanjutan sampai memperoleh ijasah S1/D4

2. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kinerja guru dalam proses pembelajaran

3. Mempercepat proses peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan mutu guru

D. Sasaran

Sasaran program subsidi peningkatan kualifikasi akademik S1/D4 tahun 2008 ini adalah guru yang sedang dan akan menempuh pendidikan sejumlah 270.000 guru dengan pembagian kelompok sasaran sebagai berikut.

1. Subsidi lanjutan diberikan kepada 170.000 guru yang telah mendapatkan bantuan pendidikan tahun 2007 tetapi masih menyelesaikan pendidikannya.

2. Rekrutmen baru sejumlah 100.000 guru baik bagi yang sedang maupun yang akan meningkatkan kualifikasinya ke jenjang S1/D4.

E. Pengertian Subsidi

Pengertian subsidi dalam hal ini adalah pemberian bantuan sejumlah dana tertentu dari Pemerintah bagi guru PNS dan bukan PNS yang memenuhi syarat dan berada di bawah binaan Depdiknas pada TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan PLB baik negeri maupun swasta untuk memperoleh kualifikasi akademik Strata satu (S1) atau Diploma empat (D4).

F. Sifat Subsidi

Subsidi ini sifatnya bantuan dana pendidikan bagi guru yang sedang melanjutkan pendidikan. Karena bersifat bantuan maka dana tersebut tidak dimaksudkan untuk membiayai seluruh keperluan studi.

(5)

G. Prinsip Pemberian Subsidi

1. Terbuka

Subsidi ini diberikan secara terbuka kepada semua guru yang sedang atau akan meningkatkan kualifikasi akademik ke jenjang S1/D4. Pengumuman dan pendaftaran program subsidi serta penetapan guru penerima subsidi menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

2. Langsung

Subsidi peningkatan kualifikasi guru diberikan secara langsung kepada guru melalui transfer Bank/PT. POS ke rekening guru yang bersangkutan.

3. Mengutamakan mutu

Guru yang akan menerima subsidi ini adalah guru yang sedang atau akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang terakreditasi dan sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.

4. Tidak meninggalkan tugas mengajar

Guru yang menerima subsidi peningkatan kualifikasi akademik tidak meninggalkan tugas mengajarnya di dalam kelas supaya tidak terjadi kekosongan guru. B BB B B B B BAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIIIIIIIIIII M MM M M M M

MEEEEEEEEKKKKKKKKAAAAAAAANNNNNNNNIIIIIIIISSSSSSSSMMMMMMMMEEEEEEEE PPPPPPPPEEEEEEEEMMMMMMMMBBBBBBBBEEEEEEEERRRRRRRRIIIIIIIIAAAAAAAANNNNNNNN SSSSSSSSUUUUUUUUBBBBBBBBSSSSSSSSIIIIIIIIDDDDDDDDIIIIIIII

A. Sumber dan Alokasi Dana

Pembiayaan subsidi peningkatan kualifikasi guru bersumber dari dana APBN Tahun Anggaran 2008 yang dialokasikan melalui dana dekonsentrasi kepada 33 Dinas Pendidikan Provinsi seluruh Indonesia dalam Program Peningkatan Mutu dan Profesionalisme Guru.

Subsidi peningkatan kualifikasi guru diberikan sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) per orang per tahun.

B. Kriteria Penerima Subsidi

Subsidi peningkatan kualifikasi ini diberikan kepada guru yang memenuhi kriteria sebagai berikut.

1. Guru yang telah menerima subsidi pada tahun 2007 tetapi masih menyelesaikan studinya.

2. Guru rekrutmen baru yang sedang atau akan meningkatkan kualifikasi dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Guru PNS/Guru bukan PNS (GTY dan GTT) pada jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan PLB yang berada di bawah binaan Depdiknas.

b. Mengajar pada sekolah negeri atau sekolah swasta yang mendapat ijin operasional dari Pemerintah/ Pemerintah Daerah. c. Menempuh pendidikan pada bidang studi yang sesuai dengan

latar belakang pendidikannya atau sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.

d. Menempuh pendidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi. e. Belum memiliki Ijazah Strata satu (S1) atau Diploma empat (D4);

(6)

f. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter;

g. Tidak sedang memperoleh beasiswa/ bantuan pendidikan untuk peningkatan kualifikasi dari lembaga/ instansi manapun yang sejenis;

h. Tidak sedang menjalani hukuman baik disiplin maupun hukuman penjara.

i. Mempunyai atau dalam proses mendapatkan NUPTK

C. Tahapan Pemberian Subsidi

1. Penetapan dan Pendistribusian Kuota

Sasaran penerima subsidi peningkatan kualifikasi tahun 2008 adalah 270.000 guru, terdiri atas 170.000 guru lanjutan dan 100.000 guru rekrutmen baru. Kuota rekrutmen baru untuk tiap provinsi ditentukan sebagai berikut.

a. Kuota Provinsi dihitung secara proporsional berdasarkan jumlah guru yang belum memiliki kualifikasi S1/D4 di provinsi terhadap jumlah guru yang belum memiliki kualifikasi S1/D4 secara nasional, dikalikan dengan kuota nasional (100.000)

b. Kuota kabupaten/kota dalam provinsi yang bersangkutan dihitung secara proporsional berdasarkan jumlah guru yang belum memiliki kualifikasi S1/D4 di kabupaten/kota, dikalikan dengan kuota provinsi.

Data kuota penerima subsidi peningkatan kualifikasi guru untuk masing-masing provinsi dan kabupaten/kota disajikan pada lampiran 7.

2. Koordinasi dan Sosialisasi Pelaksanaan Subsidi Peningkatan Kualifikasi Dinas Pendidikan Provinsi melaksanakan koordinasi dan sosialisasi

pelaksanaan pemberian subsidi dengan Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota. Agenda koordinasi dan sosialisasi adalah

penyampaian kebijakan pemberian subsidi peningkatan kualifikasi guru, informasi kuota per kabupaten/kota, informasi kriteria calon penerima subsidi, mekanisme pemberian subsidi, penyusunan desain penuntasan program peningkatan kualifikasi guru per kabupaten/kota (format terlampir), dan penyusunan jadwal pelaksanaan pemberian subsidi. Koordinasi dan sosialisasi ini akan dihadiri oleh narasumber dari Ditjen PMPTK.

3. Penetapan dan Pengusulan Calon Penerima Subsidi

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyampaikan informasi dan kebijakan peningkatan kualifikasi dan pemberian subsidi ini kepada guru di wilayahnya masing-masing. Selanjutnya Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan pendaftaran calon guru yang akan menerima subsidi sesuai dengan kriteria dan menetapkan guru calon penerima subsidi sesuai dengan kuota. SK dan lampiran daftar calon guru penerima subsidi (hard copy dan soft copy) dikirimkan ke Dinas Pendidikan Provinsi untuk diproses lebih lanjut. Lampiran daftar peserta sudah termasuk informasi nomor rekening guru yang bersangkutan

4. Penerbitan Surat Keputusan Penerima Subsidi

Dinas Pendidikan Provinsi menerbitkan Surat Keputusan Penerima Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru beserta lampiran daftar nama penerima subsidi. SK ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

5. Penyaluran Subsidi

Dinas Pendidikan Provinsi selaku penerima dana dekonsentrasi menyalurkan secara langsung subsidi peningkatan kualifikasi kepada guru melalui nomor rekening bank guru yang bersangkutan.

(7)

D. Hak dan Kewajiban Penerima Subsidi

1. Hak Penerima Subsidi

Guru penerima subsidi peningkatan kualifikasi guru mempunyai hak: a. Menerima informasi program

b. Menerima subsidi sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) per tahun selama yang bersangkutan menempuh pendidikan atau paling lama seperti ditentukan dalam tabel 1 berikut.

Tabel 1. Jangka Waktu Pemberian Subsidi.

Ijasah Terakhir Semester yg diikuti saat menerima subsidi Maksimum lama menerima subsidi (tahun) 1 - 2 5 3 - 4 4 5 - 6 3 7 - 8 2

SMA/SPG/SMK/ SGO atau sederajat 9 - 10 1 1 - 2 4 3 - 4 3 5 - 6 2 D1 7 - 8 1 1 - 2 3 3 - 4 2 D2/PGSLP atau sederajat 5 - 6 1 1 - 2 2

D3/PGSLA atau sederajat

3 - 4 1

2. Kewajiban Penerima Subsidi

a. Memiliki komitmen, disiplin, dan dedikasi tinggi dalam mengikuti pendidikan yang dituangkan dalam bentuk pernyataan yang dibubuhi materai.

b. Tidak meninggalkan tugas mengajar di sekolah.

E. Mekanisme Penyaluran Dana Subsidi

1. Kepala Sekolah mengajukan daftar nama guru yang diusulkan sebagai calon penerima dana subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru kepada masing-masing Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Pengajuan calon penerima subsidi peningkatan kualifikasi SI/D4 harus disertai dengan persyaratan administratif, yaitu :

- Foto Copy Ijasah Terakhir

- Foto Copy SK Pengangkatan sebagai guru bagi guru berstatus PNS atau Kontrak Kerja bagi guru berstatus bukan PNS

- Foto Copy Kartu Mahasiswa atau surat keterangan sebagai mahasiswa dari Perguruan Tinggi tempat menempuh pendidikan - Surat Keterangan Dokter

- Foto copy Rekening Bank guru yang bersangkutan Format daftar usulan yang digunakan adalah :

a). Untuk Sekolah Negeri menggunakan Form 01 sesuai dengan Petunjuk Teknis Pengisian.

b). Untuk Sekolah Swasta menggunakan Form 02 sesuai dengan Petunjuk Teknis Pengisian.

Masing–masing Kepala Sekolah mengajukan usulan calon penerima subsidi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai dengan Format yang telah ditentukan.

Berdasarkan daftar usulan yang diajukan oleh Kepala Sekolah, selanjutnya diperiksa oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dengan mengacu kepada kriteria dan sasaran calon penerima subsidi sebagaimana yang tercantum pada bagian lain pada Buku Pedoman ini. Seleksi/pengecekan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sudah harus mempertimbangkan proporsi kuota guru PNS dan bukan PNS yaitu untuk guru PNS sebanyak-banyaknya 85% dan sedikit-dikitnya

(8)

70%; untuk guru bukan PNS sebanyak-banyaknya 30% dan sedikit-dikitnya 15%.

2. Hasil seleksi/pengecekan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota diajukan kepada Dinas Pendidikan Provinsi untuk mendapatkan persetujuan/pengesahan. Dinas Pendidikan Provinsi dalam pemberian persetujuan/pengesahan terlebih dahulu harus melakukan pengecekan ulang atas kebenaran daftar usulan yang diajukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Disamping itu Dinas Provinsi melakukan pengelompokan guru penerima subsidi berdasarkan LPTK/PT

terakreditasi tempat guru menempuh pendidikan dengan

menggunakan Format 03.

3. Atas dasar daftar usulan yang telah disetujui/disahkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi, diterbitkan SK Penetapan Guru Penerima Dana Subsidi Peningkatan Kualifikasi yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi. SK Penetapan Guru Penerima Dana Subsidi menjadi acuan untuk dilaksanakan pembayaran dana subsidi Peningkatan Kualifikasi.

Daftar usulan yang dikirim oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ke Dinas Pendidikan Propinsi ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

Dinas Propinsi melakukan pengelompokan guru penerima subsidi berdasarkan LPTK/PT terakreditasi tempat guru menempuh pendidikan menggunakan Format 03. Pengisian format tersebut menggunakan sistem komputerisasi.

4. SK Penetapan Guru Penerima Dana Subsidi diberikan kepada: – Ditjen PMPTK melalui Direktorat Profesi Pendidik

LPTK/PT terakreditasi yang menjadi pelaksana Peningkatan Kualifikasi.

Mitra Kerja (Pelaksana Pembayar) untuk dijadikan acuan pembayaran dana subsidi kepada Guru (sebagaimana yang tercantum dalam daftar lampiran SK).

5. Atas dasar SK penetapan tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi menerbitkan SPM yang akan menjadi dasar bagi KPPN setempat untuk menerbitkan SP2D. Selanjutnya atas dasar SP2D, dana dicairkan untuk selanjutnya ditransfer ke rekening Bank.

6. Apabila pembayaran diberikan melalui Mitra Kerja (Bank/PT POS Indonesia), maka selanjutnya mitra kerja tersebut harus melaksanakan pembayaran kepada Guru mengacu kepada SK Penetapan Guru sebagai Penerima Subsidi Peningkatan Kualifikasi yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi paling lambat 7 hari setelah uang diterima.

Alur mekanisme penyaluran dana subsidi tertuang dalam gambar 1. dan mekanisme penyaluran dana subsidi disajikan dalam gambar 2

(9)

Penentuan Kuota Provinsi Monitoring dan pengendalian P U S A T P R O V IN S I K A B / K O T A K E P A L A S E K O L A H G U R U Pelaporan Menerima subsidi Penentuan Kuota Kab/Kota Sosialisasi ke Kab/Kota Sosialisasi ke guru

Mendata Guru yang belum S1/D4 Mendaftar ke PT setempat Menyalurkan subsidi Membuat SK Penerima Subsidi Menetapkan guru penerima subsidi Mengusulkan guru penerima subsidi

Gambar 1. Mekanisme Penyaluran Dana Subsidi

Keterangan Diagram Alur:

1. Pemberi subsidi mengajukan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP LS) ke KPPN untuk sejumlah penerima subsidi Pengajuan SPP LS ini harus dilengkapi dengan persyaratan administrasi

2. Setelah SPP LS diterima, KPPN akan mentransfer dana subsidi tersebut ke rekening penerima subsidi. Transfer dana akan gagal jika nomor rekening dan nama tidak sesuai.

F. Pemberhentian Pemberian Subsidi

Pemberian subsidi kepada guru penerima dihentikan apabila guru memenuhi salah satu atau lebih unsur-unsur berikut:

1. Telah menyelesaikan studinya 2. Meninggal dunia Pemberi subsidi/bantuan Transfer ke rekening penerima subsidi Rekening Penerima subsidi Mengeluarkan SPM LS Transfer Dana SPPD LS KKPN

Gambar 2. Mekanisme Pembayaran Dana Subsidi

(10)

3. Berhenti dari jabatan guru

4. Tidak memenuhi persyaratan kehadiran dalam perkuliahan 5. Melakukan pelanggaran disiplin

6. Indeks prestasi (ip) tidak memenuhi standar minimal yang ditetapkan lptk/ perguruan tinggi penyelenggara

7. Berhenti dari program atas kemauan sendiri 8. Diketahui mendapat beasiswa lain

G. LPTK/PT Pelaksana Peningkatan Kualifikasi

Terkait dengan penguatan profesionalitas guru, program peningkatan kualifikasi akademik sebagai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen diperoleh melalui program pendidikan formal Sarjana (S1) atau Diploma empat (D4) kependidikan atau non kependidikan pada perguruan tinggi terakreditasi baik negeri maupun swasta. Bagi guru yang mengajar di Sekolah Dasar, peningkatan kualifikasinya diarahkan pada jenjang S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

H. Koordinasi Pengelolaan

Untuk menjamin pengelolaan program pemberian subsidi peningkatan kualifikasi guru berjalan dengan sebaik-baiknya, tepat waktu dan tepat sasaran, maka perlu dibentuk organisasi pengelola, baik di tingkat Pusat, Provinsi maupun di Kabupaten/Kota. Organisasi ini berfungsi melaksanakan dan atau mengimplementasikan program sampai kepada sasaran yang telah ditetapkan. Organisasi pengelolaan yang dibentuk ini juga berlaku untuk melaksanakan tugas-tugas yang terkait dengan pemberian tunjangan (tunjangan fungsional, tunjangan khusus dan tunjangan profesi).

Organisasi ini bersifat tetap dan dapat diteruskan atau diperbarui untuk tahun-tahun selanjutnya bilamana diperlukan. Untuk di Pusat, organisasi

pengelolaan berada di lingkungan unit utama Depdiknas, yaitu pada Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK). Sedangkan di Provinsi berada di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi dan di Kabupaten/Kota berada di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota.

Gambar 3 Peran masing-masing unit terkait

Ditjen PMPTK

Mengalokasikan anggaran Menyusun pedoman

Koordinasi dan sosialisasi tingkat provinsi Menyalurkan subsidi Menerbitkan SK penerima subsidi Melakukan pendaftaran Menerima subsidi Guru Dinas Pendidikan Kab/Kota Dinas Pendidikan Provinsi

(11)

I. Waktu Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan diatur sebagai berikut:

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sosialisasi Program

2

Pendaftaran Calon Penerima Subsidi di Dinas Pendidikan Kab./Kota

3

Seleksi Calon Penerima Subsidi Peningkatan Kualifikasi di Dinas Pendidikan Kab./Kota

4

Verifikasi, Pengelompokan, dan Penetapan Calon Penerima Subsidi oleh Dinas Pendidikan Provinsi

5

Penyerahan Data Calon penerima subsidi oleh Dinas Pendidikan Provinsi kepada LPTK.

6

Distribusi Dana Subsidi Peningkatan Kualifikasi dari Dinas Pendidikan Provinsi ke LPTK/Penerima Subsidi. 7 Pelaporan

No.

Kegiatan Tahun 2008 Bulan

Ke-B BB B B B B BAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII P PP P P P P PEEEEEEEENNNNNNNNGGGGGGGGEEEEEEEENNNNNNNNDDDDDDDDAAAAAAAALLLLLLLLIIIIIIIIAAAAAAAANNNNNNNN PPPPPPPPRRRRRRRROOOOOOOOGGGGGGGGRRRRRRRRAAAAAAAAMMMMMMMM

Pengendalian program pemberian tunjangan/subsidi peningkatan kualifikasi

guru ini dimaksudkan untuk menjamin terlaksananya pemberian

tunjangan/subsidi kepada guru yang berhak menerima sesuai dengan jadwal dan tepat sasaran. Tolak ukur keberhasilan program pemberian subsidi peningkatan kualifikasi guru meliputi: cakupan pengendalian, pengelolaan data guru, pemantauan program, pembatalan pemberian subsidi dan pelaporan.

A. Cakupan Pengendalian

Cakupan atau ruang lingkup pengendalian program merupakan kegiatan-kegiatan strategis yang perlu mendapatkan perhatian melalui monitoring dan evaluasi untuk mengidentifikasi permasalahan maupun tingkat keberhasilan program pemberian subsidi peningkatan kualifikasi.

Cakupan pengendalian program pemberian tunjangan/subsidi kualifikasi guru meliputi:

1. Rekrutmen Calon Penerima Subsidi;

2. Kesiapan teknis akademik dan administratif LPTK/Perguruan Tinggi Pelaksana;

3. Kesiapan teknis administratif Dinas Pendidikan Provinsi dalam mendistribusikan tunjangan/subsidi kepada guru penerima;

4. Jadwal Persiapan dan Pelaksanaan Program;

5. Mekanisme dan Prosedur Penyaluran Dana Tunjangan/Subsidi; 6. Pelaksanaan Program Akademik;

7. Permasalahan dan upaya pemecahannya;

(12)

B. Pengelolaan Data Guru Penerima Subsidi

Data guru penerima subsidi peningkatan kualifikasi guru akan digunakan sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan program selanjutnya. Oleh karena itu data guru penerima subsidi perlu disusun dan dikelola tersendiri. Berikut adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan data guru penerima subsidi.

a. Unsur yang terlibat dalam pengelolaan data guru penerima subsidi adalah:

Penanggungjawab program subsidi;

Staf pendataan SIM-PTK Dinas Pendidikan Provinsi;

Staf pengelola program bantuan pendidikan peningkatan kualifikasi;

Jumlah tim pengelola data 3-5 orang;

b. Tugas dan Tanggungjawab Unsur Pengelola Data Guru

Entry data, pemutakhiran data, pengelolaan/analisis data dan penyajian data (biodata guru, sekolah tempat tugas dan prestasi akademik);

Memelihara data guru penerima subsidi;

Menyajikan data guru penerima subsidi sebagai bahan laporan bulanan, semesteran dan akhir tahun sebagai kebijakan atau penetapan program lanjutan

Melakukan sinkronisasi data guru penerima subsidi Peningkatan Kualifikasi dengan SIM PTK.

Data guru penerima subsidi Peningkatan Kualifikasi menjadi bagian dari SIM PTK

c. Mekanisme Pengelolaan Data – Penjaringan data guru penerima;

Validasi dan verifikasi data untuk pemutakhiran data; Pengolahan dan analisis data;

– Penyajian data.

d. Jenis Data dan Instrumen Penjaringan Data Guru Penerima Subsidi Peningkatan Kualifikasi

Jenis data antara lain: biodata guru, sekolah tempat bertugas, LPTK/PT pelaksana peningkatan kualifikasi dan prestasi akademik dengan menggunakan software khusus/tersendiri untuk selanjutnya menjadi bagian dari SIM PTK;

Instrumen penjaringan data disusun sedemikan rupa sehingga mampu menjaring informasi yang dibutuhkan melalui pengisian oleh guru di setiap awal semester.

e. Pelaporan Peta Guru Penerima Subsidi

Laporan kondisi/peta guru penerima subsidi perlu disampaikan setiap 6 bulan atau pada akhir semester;

Perubahan data guru yang terjadi, dalam hal: biodata, kemajuan akademik, pengunduran diri atau penghentian pemberian subsidi; – Pelaporan disampaikan kepada yang berkepentingan;

C. Pemantauan dan Evaluasi Program

Pemantauan dan evaluasi program Pemberian Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru perlu dilakukan sebagai bagian dari pengendalian program secara menyeluruh. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi program merupakan bahan masukan kepada pimpinan sebagai bahan kebijakan selanjutnya;

Mekanisme pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program dengan tahapan kegiatan diuraikan sebagai berikut.

(13)

1. Pemantauan dan Evaluasi Program Pemberian Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru menggunakan indikator cakupan pengendalian yang telah disebutkan sebelumnya, melalui penyusunan kisi-kisi indikator untuk masing-masing cakupan pemantauan;

2. Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Program yang digunakan dapat berupa kuesioner, observasi atau wawancara sesuai dengan kepentingan pusat maupun provinsi dan kabupaten/kota. Untuk kelancaran pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program perlu disusun panduan pemantauan dan evaluasi program pemberian subsidi.

3. Jumlah dan Sasaran Responden yang dipilih dalam pemantauan program ditetapkan secara random dan keterjangkauan pelaksanaan pemantauan.

4. Pelaksana Pemantauan dan Evaluasi Program terdiri dari unsur-unsur Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Sebelum melaksanakan tugas, petugas pematauan dan evaluasi mengikuti pembekalan;

5. Jadwal pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Program dilakukan minimal 1 kali setiap semester yang akan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;

6. Sumber dana pemantauan dibebankan pada DIPA Pusat dan atau DIPA Dekonsentrasi pada 33 provinsi;

7. Masing-masing pelaksana/petugas pemantau baik dari Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota menyusun laporan hasil pemantauan dan evaluasi dan disampaikan kepada atasan masing-masing.

D. Pelaporan

Pelaporan merupakan bentuk pertanggungjawaban kegiatan program dan disusun dalam 2 hal pokok, yaitu:

1. Pelaporan kegiatan penyelenggaraan Akademik oleh LPTK/Perguruan Tinggi pelaksana dan disampaikan kepada:

Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan up Direktur Profesi Pendidik

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (tembusan) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi (tembusan)

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (tembusan)

2. Pelaporan Hasil Pelaksanaan Pemberian Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru oleh Pusat berdasarkan laporan dari Dinas Pendidikan Provinsi dan disampaikan kepada:

Menteri Pendidikan Nasional

Inspektur Jenderal Depdiknas (tembusan)

Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (tembusan)

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (tembusan)

Sistematika laporan sesuai dengan kebijakan Setditjen. PMPTK yang meliputi: Latar Belakang, Tujuan, Sasaran, Hasil yang Diharapkan, Mekanisme dan Prosedur, Hasil Pelaksanaan Program (akademik dan subsidi), Permasalahan dan Upaya yang Dilakukan, Kesimpulan dan Saran. Lampiran data-data pendukung disesuaikan dengan jenis laporan.

E. Proses Pelaporan Pelaksanaan Pembayaran Dana Subsidi

Peningkatan Kualifikasi

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi sebagai Kuasa Pengguna Anggaran harus menyusun laporan pelaksanaan pembayaran setiap akhir bulan berdasarkan laporan yang dibuat oleh mitra kerja (Bank atau PT.POS Indonesia) sebagai penyalur dana. Laporan ini selanjutnya akan digunakan sebagai bahan RAPIM Depdiknas. Berikut adalah mekanisme pelaporan pelaksanaan pembayaran subsidi peningkatan kualifikasi.

(14)

Gambar 4. Mekanisme Pelaporan Pembayaran Subsidi

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi menyampaikan laporan pelaksanaan pembayaran subsidi peningkatan kualifikasi guru kepada Dirjen PMPTK, tembusan kepada Sekretaris Ditjen PMPTK dengan alamat di bawah ini.

Alamat Direktorat Jenderal PMPTK:

Kompleks Depdiknas Gedung D Lt. 17 Jl. Pintu 1, Senayan, Jakarta 10270

Telp. 021-57974165, Fax. 021-57974167 Alamat Sekretariat Direktorat Jenderal PMPTK:

Kompleks Depdiknas Gedung D Lt. 17 Jl. Pintu 1, Senayan, Jakarta 10270

Telp. 021-57946121, Fax. 021-57974161 Email: mutendikbox@yahoo.com Alamat Direktur Profesi Pendidik:

Kompleks Depdiknas Gedung D Lt. 17 Jl. Pintu 1, Senayan, Jakarta 10270

Telp. 021-57974125, Fax. 021-57974127

BANK UMUM/KANTOR POS

DIRJEN PMPTK DIR. PROFESI PENDIDIK KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROPINSI 2 1 B BB B B B B BAAAAAAAABBBBBBBB IIIIIIIIVVVVVVVV P PP P P P P PEEEEEEEENNNNNNNNUUUUUUUUTTTTTTTTUUUUUUUUPPPPPPPP

Pedoman ini merupakan acuan umum yang mengikat bagi pelaksana pemberian subsidi peningkatan kualifikasi bagi guru TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan PLB negeri atau swasta yang sedang dan akan mengikuti pendidikan S1/D4 baik PNS maupun bukan PNS binaan Depdiknas. Untuk kelancaran pelaksanaan program, maka perlu disusun panduan-panduan kegiatan sebagai bagian dari pelaksanaan program pemberian subsidi peningkatan kualifikasi guru.

Keberhasilan pelaksanaan pemberian subsidi ini juga menjadi harapan nyata bagi pembangunan pendidikan, dan pembinaan profesionalitas guru menuju tercapainya “Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif”. Di samping itu tingkat keberhasilan program pemberian subsidi peningkatan kualifikasi guru sangat bergantung pada pemahaman, kesadaran, keterlibatan dan upaya sungguh-sungguh dari segenap unsur pelaksana program.

Ketentuan-ketentuan yang belum tercantum dalam pedoman ini dapat dilakukan kebijakan tambahan sesuai dengan kondisi daerah masing-masing yang tidak bertentangan dengan pedoman ini dan undang-undang yang berlaku.

(15)
(16)

Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 3

(17)
(18)

Pedoman Subsidi Peningkatan Kualifikasi Guru Tahun 2008 -- 7 Lampiran 7: Jumlah Kuota Program Peningkatan Kualifikasi Tahun 2008

BARU

Dikdas Dikmen Jumlah Dikdas

1DKI Jakarta 3,366 1,122 4,488 2,432 6,920 2 Jawa Barat 15,513 895 16,408 11,494 27,902 3 Jawa Tengah 25,683 1,481 27,164 11,984 39,148 4 DI. Yogyakarta 4,456 257 4,713 1,736 6,449 0 Jawa Timur 25,263 1,457 26,720 12,098 38,818 6 Nanggroe Aceh D. 3,251 187 3,438 2,552 5,990 7 Sumatera Utara 9,464 546 10,010 6,169 16,179 8 Sumatera Barat 2,925 169 3,094 2,795 5,889 9 R i a u 3,090 178 3,268 3,318 6,586 10 J a m b i 2,757 159 2,916 1,879 4,795 11 Sumatera Selatan 4,422 255 4,677 3,184 7,861 12 Lampung 6,930 400 7,330 4,440 11,770 13 Kalimantan Barat 4,677 270 4,947 3,210 8,157 14 Kalimantan Tengah 2,743 158 2,901 1,752 4,653 15 Kalimantan Selatan 4,622 267 4,889 2,657 7,546 16 Kalimantan Timur 1,727 100 1,827 1,894 3,721 17 Sulawesi Utara 2,541 147 2,688 1,351 4,039 18 Sulawesi Tengah 2,566 148 2,714 2,097 4,811 19 Sulawesi Selatan 5,573 321 5,894 4,124 10,018 20 Sulawesi Tenggara 2,354 136 2,490 1,509 3,999 21 Maluku 1,933 111 2,044 1,473 3,517 22 B a l i 3,919 226 4,145 1,336 5,481 23 NTB 3,157 182 3,339 2,082 5,421 24 NTT 4,144 239 4,383 2,526 6,909 25 Papua 975 56 1,031 670 1,701 26 Bengkulu 2,825 163 2,988 864 3,852 27 Maluku Utara 857 49 906 535 1,441 28 Banten 4,159 240 4,399 4,961 9,360 29 Bangka Belitung 1,170 64 1,234 816 2,050 30 Gorontalo 1,267 73 1,340 793 2,133 31 Kepulauan Riau 341 20 361 304 665 32 Irian Jaya Barat 396 23 419 255 674 33 Sulawesi Barat 789 46 835 710 1,545 Total 159,855 10,145 170,000 100,000 270,000

LANJUTAN

Total

Gambar

Tabel 1. Jangka Waktu Pemberian Subsidi.
Gambar 2. Mekanisme Pembayaran  Dana Subsidi
Gambar 3 Peran masing-masing unit terkait
Gambar 4. Mekanisme Pelaporan Pembayaran Subsidi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efek pemberian Oleum Ricini yang merangsang timbulnya diare dan untuk mengetahui efek pemberian infuse Daun Tapak dara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit mengalami penurunan yang berbeda bermakna sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan esktrak

64 ANGROMEOS Paniai, Papua penyu sisik penyu hijau dara laut elang laut camar dara 65 Pulau VENU Fakfak, Papua Barat lola. kima pasir

Sedangkan dari analisa SWOT IFAS EFAS diperoleh strategi rencana pengembangan pelabuhan yang dapat diterapkan di Pelabuhan Umum Gresik adalah strategi agresif yaitu :

Dilihat dari masalah tersebut, arsitek dapat menciptakan sebuah taman bermain dengan memperbaiki lingkungan yang sudah rusak dengan menghadirkan atmosfir yang ada

Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusan yang membetulkan kesalahan tulis, kesalahan hitung dan atau kekeliruan dalam penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan

Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI IPS MAN Pasir Pengaraian, yaitu: rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen yang

Berdasarkan hasil temuan di lapangan dengan menggunakan analisis SWOT, strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh kepariwisataan Buleleng diantaranya: (1)