• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur otot tubuh 2 . docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Struktur otot tubuh 2 . docx"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Struktur otot tubuh 2

D. OTOT PERUT

Terdiri dari atas :

1.

Muskulus abdominis internal (dinding perut). Garis di tengah dinding

perut dinamakan linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis

eksternal). Otot yang tebal dinamakan apeneurosis, membentuk kandung

otot yang terdapat di sebelah kiri dan kanan linea itu.

2.

Lapisan sebelah luar sekali dibentuk otot miring luar (muskulus obliqus

eksternus abdominis). Berpangkal pada kosta V sampai kosta yang bawah

sekali. Serabut ototnya yang sebelah belakang menuju ke tepi tulang

panggul (Krista iliaka). Serabut yang depan menuju linea alba. Serabut yang

tengah membentuk ikat yang terbentang dari spina iliaka anterior superior

ke simfisis.

3. Lapisan ke dua di bawah otot di bentuk oleh otot perut dalam (muskulus

obliqus internus abdominis). Serabut miring menuju ke atas dank e

tengah. Apeneurosis terbagi 2 dan ikut membentuk kandung otot perut lurus

sebelah depan dan belakang muskulus rektus abdominis, otot perut lurus

mulai dari pedang rawan kosta III di bawah dan menuju ke simfisis. Otot ini

mempunyai 4 buah urat melintang.

4.

Muskulus transverses abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke

kosta III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah otot yang bentuknya

melintang dibungkus oleh muskulus abdominis dan otot vagina.

Otot yang masuk ke dalam formasi bagian bawah dinding perut atau dindig

abdominal posterior :

a.

Muskulus psoas, terletak di belakang diafragma bagian bawah

mediastinum, berhubungan dengan quadratus lumborum di dalamnya

terdapat arteri, vena dan kelenjar limfe

b.

Muskulus iliakus terdapat pada sisi tulang ilium, sebelah belakang

berfungsi menopang sekum, dan sebelah depan menyentuh kolon

desendens.

(2)

Otot punggung (bagian belakang tubuh), otot ini di bagi menjadi 3 bagian :

a.

Otot yang ikut menggerakkan lengan

1.

Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulang vertebra.

Berpangkal di tulang oksipital. Fungsinya mengangkat dan menarik sendi

bahu. Bagian atas menarik scapula ke bagian medial dan yang bawah

menarik ke bawah lateral.

2.

Muskulus latisimus dorsi (otot punggung lebar), berpangkal pada ruas

tulang vertebra yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang vertebra

dan kosta III di bawah, gunanya menutupi ketiak bagian belakang,

menengahkan dan memutar tulang pangkal lengan ke dalam.

3.

Muskulus lumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari ujung prosesus

sifoid, dari tulang leher V, ruas tulang vertebra V, di sini menuju ke pinggir

tengah tulang belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke

tengah.

b. Otot antara ruas vertebra dan kosta

Otot yang bekerja menggerakkan kosta atau otot bantu pernapasan, terdiri

dari dua otot yaitu :

1.

Muskulus seratus inferior superior (otot gergaji belakang bawah).

Terletak di bawah otot punggung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis

dan menuju ke kosta V dari bawah. Gunanya menarik tulang kosta ke bawah

pada waktu bernapas.

2.

Muskulus seratus posterior superior, terletak dibawah otot belah

ketupat dan berpangkal di ruas tulang leher keenam dan ke tujuh dari ruas

os vertebra yang kedua. Gunanya menarik os kosta ke atas waktu inspirasi.

c. Otot punggung sejati

1.

Muskulus interspinalis transversi dan Muskulus semispinalis, terdapat di

antara kiri – kanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya

untuk sikap dan pergelangan vertebra.

2. Muskulus sakrospinalis (muskulus erector spina), terletak disamping ruas

tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga

kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas os vertebra.

(3)

F. OTOT PANGKAL LENGAN ATAS

a. Otot – otot ketul (fleksor):

1.

Muskulus biseps braki (otot lengan berkepala 2). Otot ini meliputi dua

buah sendi dan mempunyai dua buah kepala (kaput). Kepala yang panjang

melekat di dalam sendi bahu, kepala yang pendek melekatnya disebelah

luar dan yang kedua disebelah dalam. Otot itu ke bawah menuju ke tulang

pengumpil. Di bawah uratnya terdapat kandung lender. Fungsinya

membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat

lengan.

2. Muskulus brakialis (otot lengan dalam). Otot ini berpangkal dibawah otot

segitiga di tulang pangkal lengan dean menuju prosesus sifoid di pangkal

tulang radius. Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku.

3.

Muskulus korakobrakialis. Otot ini berpangkal di prosesus korakoid dan

menuju ke tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.

b.

Otot kedang (ekstensor):

Muskulus triseps braki (otot lengan berkepala 3)

1.

Kepala luar berpangkal di sebelah belakang tulang pangkal lengan dan

menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain.

2.

Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan.

3.

Kepala panjang dimulai pada tulang di bawah sendi dan ketiganya

mempunyai sebuah otot yang melekat di olekrani.

Tabel 14.2 otot-otot yang menghubungkan lengan atas dengan tubuh.

Nama

posisi

Asal

insersi

Kerja

(4)

lumbal ke

1.

Otot-otot kedang yang memainkan peranannya dalam pengetulang di atas

sendi siku, sendi tangan, sendi jari, dan sebagian dalam gerak silang radius :

a.

Muskulus ekstensor karpi radialis longus

b.

Muskulus ekstensor karpi radialis brevis

c.

Muskulus ekstensor karpi ulnaris. Ketiga otot ini fungsinya sebagai

ekstensi lengan (menggerakkan lengan)

d.

Digitonum karpi radialis, fungsinya ekstensi falang kecuali ibu jari

e.

Muskulus ekstensor policis, fungsinya ekstensi ibu jari

2.

Otot-otot ketul yang mengedangkan sikudan tangan serta ibu jari dan

meratakan radius. Otot-otot ini berkumpul sebagai berikut :

a.

Otot-otot di sebelah metacarpal. Otot-otot ini ada 4 lapis. Lapis yang

pertama ke 2 di sebelah luar berpangkal di tulang pangkal lengan. Didalam

lapis yang pertama terdapat otot-otot yang meliputi sendi siku, sendi antara

radius dan tulang pengumpil sendi pergelangan. Fungsinya dapat

membengkokkan falang. Lapis yang ke 4 ialah otot-otot untuk sendi antara

tulang radius dan tulang pengumpil. Di antara otot-otot ini di sebut :

(5)

Muskulus Palmaris ulnaris, berfungsi mengetulkan lengan,muskulus

Palmaris longus, muskulus fleksor karpi radialis, muskulus fleksor

digitor sublimis,

Fungsinya fleksi jari kedua dan kelingking.: muskulus fleksor

digitorumprofundus, fungsinya fleksi jari 1, 2, 3, 4: muskulus fleksor policis

ingus, fungsinya fleksi ibu jari.

Otot yang bekerja memutar radialis (pronator dan supinator) terdiri dari :

muskulus pronator teres equadratus, fungsinya pronasi tangan : muskulus

spinator brevis, fungsinya supunasi tangan.

b.

Otot – otot di sebelah tulang ulna, berfungsi membengkokkan lengan di

siku, membengkokkan tangan ke arah tulang ulna atau tulang radius.

c.

Kedang Otot – otot di sebelah punggung atas, disebut otot kedang jari

bersama yang meluruskan jari tangan. Otot yang lain meluruskan ibu jari

(telunjuk). Otot – otot lengan bawah mempunyai otot yang panjang di bagian

bawah di dekat pergelangan dan di tangan. Otot – otot tersebut menpunyai

kandung otot.

H. OTOT – OTOT TANGAN

Di tangan terdapat otot – otot tangan pendek terdapat di antara tulang –

tulang telapak tangan atau membantu ibu jari tangan (thenar) dan anak

jantung tangan (hipothenar).

STRUKTUR OTOT DAN KERJA OTO

Struktur otot lurik adalah sebagai berikut :

1. Empal otot atau ventrikel otot dengan membran pembungkusnya disebut fasia superfasialis tersusun atas banyak berkas otot

2. Berkas otot dengan membran pembungkusnya disebut fasia propria tersusun atas banyak serabut otot atau serat otot atau sel otot

3. Serat otot atau sel otot tersusun atas banyak miofibril

Struktur Sel Otot

Bagian-bagian sel otot adalah :

1. Sarkolema, merupakan membran plasma sel otot

2. Sarkoplasma, merupakan sitoplasma sel otot

(6)

4. Nukleus, jumlahnya banyak dan terletak di sepanjang tepi sel otot

Sarkolemma

 Sarkolemma adalah selaput pembungkus otot yang tersusun ganda (double membrane), yakni selaput luar ( 40 angstrom) Ruang antara ( 20 angstrom ) dan Selaput dalam (setebal 40 Angstrom)

 Selaput luar mirip membrane basal epitel yang dibalut serabut retikuler. Selaput dalam (plasmalemma) terdiri dari dua lapis protein yang ditengahnya diisi lemak (lipid).

 Secara umum sarkolema bersifat transparan, kenyal dan resisten terhadap asam dan alkali.

 Serabut-serabut otot kerangka yang bergabung membentuk berkas serabut otot primer disebut fasikulus, yang dibalut oleh jaringan ikat kolagen pekat (endomisium).

 Ada 5 sel utama yang dijumpai dalam fasikulus yaitu: serabut otot, sel endotel, perisit, fibroblast dan miosatelit.

Sarkoplasma adalah sitoplasma Otot

 Sarkoplasma (Cytoplasmic matrix) mengandung: Organoida, a.l.: mitokondria (sarcosomes) - ribosom- Apparatus golgi - myofibril -Endoplasmik retikulum

 Selain itu terdapat pula enzim sitokrom oksidatif. Mitokondria terdapat berbatasan dengan sarkolema dan dekat inti di antara myofibril.

Sarkoplasmik retikulum bersifat agranuler (Smooth ER.), karena ribosom

pada otot kerangka terdapat bebas dari matriks. Sisterna pada sarkolasmik retikulum terjalin pararel dengan myofibril, yang pada interval tertentu membentuk pertemuan dengan jalinan transversal, disebut triade.

 Penelitian pada otot salamander (Amblistoma punctatum) , triade ini terdapat mengitari garis Z (Zwischenschreibe). Pada hewan lain dan manusia tiap

sarkomer memiliki dua triade di daerah pertemuan garis A (anisotrop) dan

garis I (isotrop). Organoida ini berfungsi menyalurkan impuls dari permukaan otot kerangka ke dalam serabut yang lebih dalam letaknya.

Struktur Miofibril

Muifibril tersusun atas banyak miofilamen. Miofilamen tersusun atas filamen tipis dan filamen tebal.

(7)

dari dua untai helix (spiral). Molekul aktin memiliki tempat aktif untuk berikatan dengan jembatan silang miosin. Tropomiosin merupakan protein berbentuk seperti benang yang terletak di sepanjang untai heliks aktin dan menutupi tempat-tempat aktif aktin yang berikatan dengan jembatan silang. Troponin merupakan kompleks protein yang terdiri atas tiga protein yaitu troponin I (mengikat aktin), troponin T (mengikat tropomiosin) dan troponin C mengikat ion kalsium (Ca2+)

2. Filamen tebal terdiri dari benang-benang protein miosin. Setiap filamen miosin membentuk sebuah kepala yang menonjol di salah satu ujung. Satu susunan filamen miosin memiliki memiliki kepala-kepala yang menonjol di berbagai tempat di kedua ujung. Kepala-kepala molekul miosin membentuk jembatan silang. Setiap setiap jembatan silang memiliki memiliki dua tempat penting yaitu tempat mengikat aktin dan temat enzim ATPase miosin.

 Di dalam sebuah miofibril, filamen aktin dan miosin sejajar dan tersusun berdampingan.

 Filamen aktin dan miosin saling tumpang tindih tersusun menurut pola tertentu sehingga menghasilkan pandangan garis-garis seran lintang.

 Masing-masig satuan pola berulang yang disebut daerah sarkomer dan setiap sarkomer dipisahkan oleh dua garis Z. Sarkomer merupakan unit fungsional otot ragka karena mampu berkontraksi.

 Garis Z merupakan tempat menempelnya filamen-filamen ak tin.

 Filamen-filamen miosin dengan kepalanya yang menonjol terletak diantara filamen aktin, tidak menempel pada garis Z.

 Daerah terang disebut pita I (isotrop), hanya memiliki filamen tipis (filamen aktin), daerah gelap disebut pita A (anisotrop) memiliki filamen tipis dan tebal (miosin).

 Pita I dibagi dua oleh garis Z dan pita A dibagi dua oleh zona H. Pada zona H hanya terdapat filamen tebal (miosin).

untuk lebih jelas uraian ini perhatikan

 Sekali lagi dengan mikroskop cahaya myofibril tampak memiliki

1. bagian cerah (cakram I)

2. bagian gelap (caktam A),

(8)

1. Otot kerangka yang masih hidup

2. Otot segar tanpa menggunakan pewarnaan

3. Otot setelah mengalami fiksasi dan di warnai

 Pada satu serabut otot kerangka terdapat ribuan myofibril, sedangkan tiap myofibril memiliki ratusan myofilamen yang bersifat submikroskopis.

Myofilamen terdiri dari 2 macam yaitu:

1. Filament Miosin

 Sering disebut filament kasar (coarse filaments), berdiameter 100 Angstrom dan panjangnya 1,5 µ. Filamen ini membentuk daerah A atau cakram A.

 Filamen ini tersusun pararel dan berenang bebas dalam matriks.

 Bagian tengah agak tebal dari bagian tepi. Fungsi dari myosin adalah sebagai enzim katalisator yang berperanan memecah ATP menjadi ADP + energi, dan energi ini digunakan untuk kontraksi.

2. Filamen Aktin

 Panjangnya 1µ dan diameternya 50 Angstrom, terpancang antara 2 garis Z.

 Bagian tengahnya langsing dan elastis.

 Filamen ini membentuk cakram I, meskipun sebagian masuk ke dalam cakram A.

 Aktin dan myosin tersusun sejajar dengan sumbu memanjang serabut otot skelet.

 Pada sediaan histologi yang baik selain cakram I dan A, tampak pula garis Z dan H bahkan garis M. dan Garis Z (Zwischenschreibe) atau intermediate disc: yang Berupa garis tipis dan gelap yang membagi cakram I sama rata.

 Daerah antara 2 garis Z disebut “sarkomer” yang panjangnya sekitar 1,5µ.

§ Garis H (Helleschreibe):

Terdapat dalam cakram A. Merupakan bagian agak cerah di kanan-kiri garis M, yang bebas dari unsur aktin.

§ Garis M (Mittelschreibe):

(9)

Jadi dalam 1 sarkomer terdapat garis-garis Z-I-A-H-M-H-A-I-Z (tepatnya interval antara 2 garis Z, 1 pita A, dan ½ dari 2 garis I). OK

Gambar serat otot lurik

Mekanisme kerja oto rangka

(10)

Otot akan berkontraksi jika mendapatl rangsangan motorik dari pusat motorik (otak ). Antara otot dan saraf otot dan saraf akan membentuk sambungan yang disebut sinapsis neuromuskulus dimana ujung saraf motorik melekat pada serabut otot. Langkah-langkah kontraksi otot :

1. Jika rangsang sampai pada ujung saraf motorik, maka ujung saraf motorik akan melepaskan neurotransmiter (pemindah rangsang ke sel berikutnya) yang berupa asetil kolin keserabut otot melalui celah sinapsis

2. Asetilkolin menyebabkan retikulum sarkoplasma melepaskan ion Ca2+ masuk

kedalam sarkoplasma otot

3 Ion Ca2+ yang dilepaskan di ikat oleh unit troponin C yang menyebabkan kompleks

troponin-miosin secara fisik bergeser kesamping, membuka tempat pengikatan jembatan silang aktin.

4. Dengan terbentuknya tempat pengikatn jembatan silang aktin menyebabkan terbentuknya jembatan silang antara kepala miosin dan filamen aktin dan menyebabkan serabut otot menjadi lebih pendek (zona Z dan H menjadi pendek dan juga sarkomer menjadi lebih pendek) dan otot berkontraksi.

Untuk berkontraksi ini otot memerlukan energi yang berasal dari ATP dan kreatin pospat. Pada saat kontraksi ATP terurai menjadi ADP+posfat+energi dan ADP menjadi AMP+posfat +energi. Pemecahan zat tersebut dalam keadaan anaerob. Energi pembentukan ATP berasal dari pemecahan glikogen atau gula yang dilarutkan menjadi laktasidogen yang kemudian dipecah menjadi asam laktat dan glukosa secara aerob.

Langkah relaksasi otot:

1. Tidak adanya ion kalsium di dalam sarkoplasma. Ion Ca2+ dibebaskan oleh unit

troponin C. Ion Ca2+ dipompa kembali kedalam retikulum sarkoplasma dengan

transporatktif

(11)

3. Filamen tipis bergeser kembali keposisi istirahat dan terjadi proses relaksasi.

Penimbunan asam laktat (hasil pemecahan asam piruvat dalam keadaan anaerob) dalam otot menyebabkan kelelahan dan pegal linu, dan jika otot tidak mampu berkontraksi lagi maka akan terjadi kejang otot atau kram.

Gangguan pada otot

antara lain, tetanus (akibat racun

Clostrodium

tetani

) , kram, dl

Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi dua sebagai berikut.

Otot sinergis, yaitu otot yang saling menduung. Contoh: otot bisep dan otot lengan bawah (pronator) yang terdiri otot pronator kuadratus dan otot pronator teres. Ketiga otot ini sama-sama berkontraksi ke satu arah sehingga lengan bawah dapat diigerakkan memutar.

Otot antagonis, yaitu otot yang bekerja secara berlawanan. Contoh: mekanisme kerja otot bisep dan trisep dapat membengkokkan dan meluruskan siku

KLASIFIKASI OTOT

1. Menurut bentuk dan serabutnya

2. Menurut jumlah kepalanya

3. Menurut Pekerjaannya

4. Menurut Letaknya otot ditubuh

Menurut bentuk dan serabutnya

1. otot serabut sejajar atau bentuk kumparan

2. otot bentuk kipas, otot bersirip dan otot melingkar/sfingter

Menurut jumlah kepalanya

1. otot berkepala dua (Bisep)

2. otot berkepala tiga/triseps

3. otot berkepala empat/quadriseps

3. Menurut pekerjaannya, meliputi:

1. Otot sinergis, otot bekerja bersama-sama

(12)

 Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota menjauhi tubuh

 Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota mendekati tubuh

 Otot fleksor, yaitu otot yang membengkokkan sendi tulang atau melipat sendi

 Otot ekstensor, otot yang meluruskan kembali sendi tulang kedudukan semula

 Otot pronator, ketika ulna dan radial dalam keadaan sejajar

 Otot suponator, ulna dan radial dalam keadaan menyilang

 Endorotasi, memutar ke dalam

 Eksorotasi, memutar ke luar

 Dilatasi, memanjangkan otot

 Kontraksi, memendekkan otot

Menurut letaknya otot-otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan yaitu:

1. Otot bagian kepala

2. Otot bagian leher

3. Otot bagian dada

4. Otot bagian perut

5. Otot bagain punggung

6. Otot bahu dan lengan

7. Otot panggul

8. Otot anggota gerak bawah

(13)

Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:

Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 baigan:

1. Muskulus frontalis, funsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata

2. Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang

Otot wajah terbagi atas:

a. Otot mata (muskulus rektus okuli b. otot bola mata terdiri dari otot otot

1. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata

2. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata, funsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata

3. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata

c. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:

1. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya menarik sudut mulut ke bawah

2. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung

(14)

4. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk

menahan makanan waktu mengunyah.

5. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas waktu senyum.

d. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah, teerbagi atas:

1. Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka

2. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang

3. Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke depan

e. . Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk menunyah, terbagi atas:

1. Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan

2. Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang

f. Otot Leher

Bagian otot ini dibagi menjadi 3 bagian:

1. Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit bibir.

2. Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan kalau keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan disamping itu sebagai alat bantu pernapasan..

3. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.

Otot Bahu

(15)

1. M. deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di bagian sisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise tulang pangkal lengan. Di antara otot ini dan taju besar tulang pangkal lengan terdapat kandung lendir. Fungsinya mengangkat lengan sampai mendatar.

2. M. subskapularis (otot depan tulang belikat) Otot ini mulai dari bagian depan tulang belikat, menuju taju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya menengahkan dan memutar tulang humerus ke dalam.

3. M. supraspinatus (otot atas balung tualang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.

4. M. infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.

5. M. teres mayor (ototo lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah tulang belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Di antara otot lengan bulat kecil dan otot lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang dari muskulus triseps brakii. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.

6. M. teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangakal di siku sebelah luar tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang ke pangkal lengan.

Fungsinya memutar lengan ke luar.

Otot Dada

(16)

1. Otot dada besar (muskulus pektoralis mayor). Pangkalnya terdapat di ujung tengah selangka, tulang dada dan rawan iga. Fungsinya dapat memutar lengan ke dalam dan menengahkan lengan, menarik lengan melalui dada, merapatkan lengan ke dalam.

2. Otot dada kecil (muskulus pektoralis minor). Terdapat di bawah otot dada besar, berpangkal di iga III, IV dan V menuju ke prosesus korakoid. Fungsinya menaikkan tulang belikat dan menekan bahu.

3. Otot bawah selangka (muskulus subklavikula). Terdapat di antara tulang selangka dan ujung iga I, bagian dada atas sebelah bawah os klavikula. Fungsinya menetapkan tulang selangka di sendi sebelah tulang dada dan menekan sendi bahu ke bawah dan ke depan.

4. Otot gergaji depan(muskulus seratus anterior). Berpangkal di iga I sampai IX dan menuju ke sisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak menuju ke bawah.

5. Otot dada sejati yaitu otot-otot sela iga luar dan otot-otot sela iga dalam. Fungsinya mengangkat dan menurunkan iga waktu bernapas.

Otot dada bagian dalam disebut juga otot dada sejati, yaitu otot dada yang membantu pernapasan terdiri dari:

1. Muskulus interkostalis eksternal dan internal terdapat di antara tulang-tulang iga. Fungsinya mengangkat dan menurunkan tulang iga ke atas dan ke

bawah pada waktu bernapas.

2. Muskulus diaragmatikus, merupakan alat istimewa yang di tengahnya mempunayi aponeurosis yang disebut sentrum tendineum. Bentuknya melengkung ke atas mengahadap ke rongga toraks, mempunyai lobang tempat lalu aorta vena kava dan esofagus. Fungsinya menjadi batas antara rongga dada dan rongga perut. Kontraksi dan relaksinya memperkecil serta memperbesar rongga dada waktu bernapas.

Otot Perut Terdiri atas:

1. Muskulus abdominis internal (dinding perut). Garis di tengah dinding perut dinamakan linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis eksternal). Otot yang tebal dinamakan aponeurosis, membentuk kandung otot yang terdapat di sebelah kiri dan kanan linea itu.

(17)

3. Lapisan kedua di bawah otot dibentuk oleh otot perut dalam(M. obliqus internus abdominis). Serabut miring menuju ke atas dan ke tengah.

Aponeurosis terbagi 2 dan ikut membentuk kandung otot perut lurus sebelah depan dan belakang muskulus rektus abdominis, otot perut lurus mulai dari pedang rawan iga III di bawah dan menuju ke simfisi. Otot ini mempunyai 4 buah urat melintang.

4. Muskulus transversus abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke kosta III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya

melintang dibungkus oleh muskulus rektus abdominis dan otot vagina.

Otot yang masuk ke dalam formasi bagian bawah dinding perut atau dinding abdominal posterior :

1. Muskulus psoas, terletak di belakang diafragma bagain bawah mediastinum, berhubungan dengan quadratus lumborum di dalamnya terdapt arteri, vena dan kelenjar limfe

2. Muskulus iliakus terdapat pada sisi tulang ilium, sebelah belakang berfungsi menopang sekum, dan sebelah depan menyentuh kolon desendens

Otot Punggung

Otot punggung (bagian belakang tubuh), otot ini dibagi menjadi 3 bagian:

1. Otot yang ikut menggerakkan lengan , Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulang punggung. Berpangkal di tulang kepala belakang. Fungsinya: mengangkat dan menarik sendi bahu. Bagian atas menarik skapula ke bagian medial dan yang bawah menarik ke bagian lateral.

(18)

iga III di bawah, gunanya menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan dan memutar tulang pangkal lengan ke dalam.

3. Muskulus rumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari taju duri, dari tulang leher V, ruas tulang punggung V, di sisni menuju ke pinggir tengah tulang belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah.

Otot antara ruas tulang belakang dan iga

Otot yang bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernapasan, terdir dari dua otot yaitu:

1. Muskulus seratus posterior inferior (otot gergaji belakang bawah). Terletak di bawah otot pungung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke iga V dari bawah. Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu

bernapas.

2. Muskulus seratus posterior superior, terletak di bawah otot belah ketupat dan berpangkal di ruas tulang leher keenam dan ketujuh dari ruas tulang

punggung yang kedua. Gunanya menarik tulang iga ke atas waktu inspirasi.

Otot punggung sejati

1. Muskulus interspinalis transversi dan muskulus semispinalis, terdapat di antara kiri-kanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk sikap dan pergerakan tulang belakang.

2. Muskulus sakrospinalis (muskulus eraktor spina) terletak di samping ruas tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas tulang belakang

3. Mukulus quadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan os kosta, terdiri dari 2 lapisan; fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping itu juga merupakan dinding bagian belakang rongga perut.

Otot pangkal lengan atas

a. Otot-otot membengkokkan (fleksor): Muskulus biseps

 Otot ini meliputi 2 buah sendi

 mempunyai 2 buah kepala (kaput).

 Kepala yang panjang melekat di dalam sendi bahu,

 kepala yang pendek melekatnya di sebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam.

(19)

 Di bawah uratnya terdapat kandung lendir.

 Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan.

Muskulus brakialis (otot lengan dalam).

 Otot ini berpangkal di bawah otot segitiga di tulang pangkal lengan

 otot menuju taju di pangkal tulang hasta.

 Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku.

Muskulus korakobrakialis.

 Otot ni berpangkal di prosesus korakoid

 otot menuju ke tulang pangkal lengan.

 Fungsinya mengangkat lengan.

b. Otot-otot meluruskan (ekstensor):

Muskulus triseps

 mempunyai 3 buah kepala (kaput).

 Kepala luar berpangkal di sebelah belakang tulang pangkal lengan dan menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain.

 Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan.

 Kepala panjang dimulai pada tulang di bawah sendi dan ketiganya mempunyai sebuah urat yang melekat di olekrani

 berperan berlawanan dengan otot bisep yaitu untuk meluruskan siku

Otot otot selain sebagai fleksi dan ekstensi juga ada yang melakukan yang lain misalnya

 Otot yang bekerja memutar radialis (pronator dan supinator) terdiri dari: muskulus pronator teres equadratus, fungsinya pronasi tangan; muskulus spinator brevis, fungsinya supinasi tangan

(20)

Otot-otot sekitar panggul

Otot ini berasal dari tulang panggul atau kolumna vertebralis menuju ke pangkal paha.

1. Sebelah depan bagian dalam dari panggul terdapat:

 Muskulus psoas mayor, terbentang dari prosesus transversi lumbalis menuju trokanter minor dan iliakus

 Muskulus iliakus, berasal dari fosa iliaka menuju trokanter minor

 Muskulus psoas minor, yang terletak di muka psoas mayor.

 Ketiga otot ini disebut juga otot iliopsoas,

 fungsinya mengangkat dan memutar tungkai ke bagian luar

2. Sebelah belakang bagian luar terdapat:

 Muskulus gluteus maksmius merupakan otot yang terbesar yang terdapat di sebelah luar panggul membentuk bokong.

 Fungsinya, antagonis dari iliopsoas yaitu rotasi fleksi dan endorotasi femu

Otot-otot tungkai atas

Otot tungkai atas (otot pada paha), mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat dan disebut fasia lata yang dibagi atas 3 golongan yaitu:

1. Otot abduktor terdiri dari:

 Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam

 Muskulus adduktor brevis sebelah tengah

 Muskulus abduktor longus sebelah luar

 Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor femoralis.

 Fungsinya menyelenggarkan gerakan abduksi dari femur.

2. Muskulus ekstensor (quadriseps femoris) otot berkepala empat. Otot ini merupakan otot yang terbesar terdiri dari:

(21)

 Muskulus vastus lateralis eksternal

 Muskulus vastus medialis internal

 Muskulus vastus intermedial

Otot fleksor femoris, yang terdapat di bagian belakang paha terdiri dari:

 Biseps femoris, otot berkepala dua. Fungsinya membengkokkan paha dan meluruskan tungkai bawah.

 Muskulus semi membranosus, otot seperti selaput. Fungsinya membengkokkan tungkai bawah.

 Muskulus semi tendinosus, otot seprti urat. Fungsinya membengkokkan urat bawah serta memutarkan ke dalam.

 Muskulus sartorius, otot penjahit. Bentuknya panjang seperti pita, terdapat di bagain paha.

 Fungsi: eksorotasi femur memutar ke luar pada waktu lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan ke luar.

Otot tungkai bawah Terdiri dari:

 Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior. Fungsinya mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki.

 Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk ke tengah jari, jari manis dan kelingking kaki.

 Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat tersebut dipaut oleh ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa membengkokkan kaki ke atas.

 Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki luar dipaut oleh ikat silang dan ikat melintang. Fungsinya dapat mengangkat kaki sebelah luar.

4. Urat akiles (tendo achlilles).

 Fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut (muskulus popliteus).

Otot Rangka

(22)

melintang, bercorak dan berinti banyak di bagian perifer. Secara anatomis terdiri dari jaringan konektif dan sel kontraktil.

Fungsi Otot Rangka

1. Menghasilkan gerakan rangka tubuh. 2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh. 3. Menyokong jaringan lunak.

4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dalam sistem tubuh.

5. Mempertahankan suhu tubuh dengan pembentukan kalor saat kontraksi.

(23)

Setiap otot dilapisi jaringan konektif yang disebut epimisium. Otot rangka disusun oleh fasikula yang merupakan berkas otot yang terdiri dari beberapa sel otot. Setiap fasikula dilapisi jaringan konektif yang disebut perimisium dan setiap sel otot

dipisahkan oleh endomisium.

Organisasi otot rangka terdiri dari :

1. Otot 2. Fasikula 3. Serabut Otot 4. Miofibril 5. Miofilamen

Secara mikroskopis sel otot rangka terdiri dari :

1. Sarkolema (membran sel serabut otot)

2. Miofibril (mengandung filamen aktin dan miosin)

3. Sarkoplasma (cairan intrasel berisi kalsium, magnesium, phosfat, protein & enzim.

(24)

Diposkan oleh Titi Etika di 00.42

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

http://titietika.blogspot.com/2010/11/struktur-otot-dan-kerja-oto.html

Penyakit Sistem otot

Ada lebih dari 650 otot dalam sistem otot manusia. Setiap otot memiliki peran khusus untuk melakukan. Otot-otot ini membantu kita berbicara, berjalan, duduk, lari, makan, bergerak, memegang sesuatu, dan yang paling penting terus

memompa otot-otot jantung membuat kita tetap hidup. Penyakit sistem otot menyebabkan banyak masalah dalam tubuh manusia, yang mempengaruhi

mobilitas dan fungsi berbagai bagian tubuh. Daftar ini sangat panjang karena ada sejumlah gangguan yang mempengaruhi tubuh manusia.

distrofi otot

Ini adalah penyakit genetik merupakan kelompok penyakit otot bawaan yang menyebabkan kerusakan serat-serat otot. Gejala-gejala penyakit distrofi otot

(25)

Emery-Dreifuss. Fakta dasar tentang distrofi otot adalah bahwa tidak ada obat khusus untuk distrofi otot.

serebral palsi

Palsi serebral adalah salah satu penyakit yang mempengaruhi sistem otot, di mana sikap orang, keseimbangan dan motorik fungsinya yang terpengaruh. Kerusakan otak selama atau sebelum melahirkan menyebabkan hilangnya kebugaran otot, menyebabkan masalah melaksanakan tugas-tugas fisik pada anak-anak. Ini adalah salah satu kelainan bawaan yang paling umum.

Fibrodysplasia ossificans progressiva

Ini adalah kelainan bawaan yang sangat langka yang menyebabkan jaringan lunak menjadi keras seperti tulang secara permanen. Hal ini menyebabkan otot-otot, tendon, ligamen serta jaringan ikat lainnya untuk tumbuh tulang antara sendi. Dengan demikian, menyebabkan pembatasan permanen gerakan. Tidak ada Fibrodysplasia ossificans progressiva (FOP) pengobatan yang efektif dan nyeri dikontrol dengan menggunakan obat-obatan.

dermatomiositis

Inflamasi miopati yang mengarah ke otot kronis dan peradangan kulit disebut

dermatomiositis. Ini adalah penyakit autoimun yang progresif dari jaringan ikat yang menyebabkan kelemahan otot. Gejala dermatomiositis termasuk nyeri otot,

endapan kalsium mengeras di bawah kulit, radang saluran pencernaan, perforasi usus, masalah paru-paru, demam, kelelahan dan penurunan berat badan. Ini menyebabkan berwarna ruam merah atau ungu kulit pada wajah, tangan, lutut, dada dan punggung. Tidak ada obat untuk kelemahan otot yang progresif ini tetapi dapat dikontrol dengan menggunakan kortikosteroid dan obat imunosupresif.

Sindrom kompartemen

Sindrom kompartemen kronis yang disebabkan oleh kompresi dari pembuluh darah, saraf dan otot dalam area tertutup tubuh. Hal ini menyebabkan kematian jaringan akibat kekurangan oksigen. Gejala-gejala sindrom kompartemen termasuk sakit parah otot, rasa sesak di otot, paresthesia, kelumpuhan, dll Pengobatan melibatkan perawatan bedah segera, disebut fasicotomy. Hal ini membantu dalam mengurangi tekanan pada otot dan membantu mereka menjadi normal kembali.

miastenia Gravis

Miastenia gravis merupakan penyakit autoimun kronis yang ditandai dengan

kelemahan otot dan kelelahan. Ada kerusakan pada sambungan neuromuskuler dan dengan demikian, otak kehilangan kontrol atas otot-otot ini. Ini myasthenia gravis mengalami tanda dan gejala termasuk kelopak mata terkulai, kesulitan menelan, kelelahan otot, kesulitan bernapas, ketidakmampuan untuk mengontrol ekspresi wajah, dll Pengobatan dan intervensi bedah adalah bagian dari pengobatan myasthenia gravis.

(26)

Amyotrophic lateral sclerosis adalah penyakit neurodegeneratif yang serius. Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig. Pada penyakit ini, motor neuron menghancurkan menyebabkan hilangnya kontrol atas gerakan otot sadar. Gejala awal ALS termasuk kesulitan menelan, napas dan berbicara. Kelumpuhan adalah gejala penyakit lanjutan Lou Gehrig.

Myopathies mitokondria

Miopati mitokondria adalah suatu kondisi dimana mitokondria, pembangkit tenaga listrik sel, rusak. Gejala-gejala penyakit ini neuromuskuler termasuk kelemahan otot, kelainan irama jantung, ketulian, kebutaan dan gagal jantung. Dalam beberapa kasus, itu mengarah pada kejang, demensia, kelopak mata terkulai dan muntah. Gejala lain termasuk kesulitan bernapas, mual dan sakit kepala.

rhabdomyolysis

Rhabdomyolysis adalah suatu kondisi di mana ada kerusakan otot rangka yang cepat. Hal ini menyebabkan serat otot mengakibatkan perpecahan dalam mioglobin yang dilepaskan ke dalam urin. Hal ini menyebabkan gagal ginjal karena mioglobin adalah berbahaya untuk ginjal. Gejala rhabdomyolysis termasuk kelemahan otot, kekakuan, dan nyeri. Jika terdeteksi dini, ada kemungkinan pengobatan

rhabdomyolysis. Pengobatan termasuk penggunaan cairan intravena, dialisis serta hemofiltration pada kasus yang berat.

polymyositis

Polymyositis adalah penyakit sistem otot inflamasi dan degeneratif. Ini adalah penyakit jaringan ikat sistemik yang menyebabkan kelemahan simetris dan atrofi otot sampai batas tertentu.

fibromyalgia

Ini melemahkan, kelainan otot kronis disebut fibromyalgia. Hal ini ditandai dengan nyeri, kelelahan dan banyak gejala lain seperti nyeri dan kekakuan otot. Hal ini terlihat mempengaruhi lebih banyak perempuan daripada laki-laki dan dianggap sebagai kondisi genetik.

myotonia

Myotonia adalah suatu kondisi di mana otot-otot rileks perlahan-lahan setelah kontraksi dan stimulasi. Gejala myotonia termasuk kesulitan saat melepaskan pegangan, berjalan dan kesulitan dalam bangun setelah duduk atau tidur. Obat-obatan, antikonvulsan dan terapi fisik yang terlibat dalam pengobatan myotonia.

Beberapa Penyakit lain dari Sistem otot

Ada penyakit sistem neuromuskuler lainnya yang mungkin mempengaruhi orang-orang. Beberapa penyakit neuromuskuler dikategorikan menurut asal lokasi mereka.

Penyakit otot bawaan

(27)

miopati centronuclear

Kongenital jenis serat disproporsi miopati Nemaline miopati

penyakit Multominicore miopati Myotubular

Autophagic vakuolar miopati Zebra miopati body

penyakit Cap

Hyaline miopati body

Penyakit Junction neuromuskular

Lambert-Eaton Syndrome miastenia Gravis

Sindrom piriformis

Penyakit saraf perifer

Penyakit Gigi Charcot-Marie Dejerine-Sottas Penyakit Ataxis Friedreich

Atropies Spinal Muscular

Infantil Progresif Spinal Muscular Atrophy Menengah Spinal Muscular Atrophy Juvenile Spinal Muscular Atrophy Dewasa Spinal Muscular Atrophy

Penyakit metabolik dari Sistem otot

Asam maltase Defisiensi

Carnitine PALMITOIL transferase Defisiensi Myoadenylate deaminase Defisiensi

Debrancher Enzim Defisiensi

Phosphoglycerate Kinase Deficiency

Sistem Penyakit otot Langka

Penyakit Inti Central hipertiroid Miopati

Kelumpuhan periodik - hipokalemia - Hyperkalemic Miopati Myotubular

(28)

myotonia congenita Paramyotonia congenita

Ini adalah beberapa penyakit pada sistem otot. Penyakit ini dapat menyebabkan banyak melemahkan kondisi yang menurunkan produktivitas dan mobilitas batas. Hal ini penting untuk mencari bantuan medis awal untuk mengontrol penyakit sebelum perkembangannya. Semoga artikel di atas telah membantu Anda mempelajari semua tentang gangguan yang berbeda dari sistem otot.

http://smabiologi.blogspot.com/2013/07/contoh-penyakit-sistem-pada-otot.html

Gangguan pada otot:

1. Stiff (kaku leher)

Keadaan meradangnya otot trapesius. Hal ini disebabkan karena gerak hentakan secara tiba-tiba

sehingga otot menjadi tertarik secara tiba-tiba. Selain itu, stress yang berat akan membuat kejang

otot leher dan punggung. Rasa sakit itu akan hilang jika stress sudah hilang.

2. Kram

Otot berada dalam keadaan kejang. Keadaan ini antara lain disebabkan karena terlalu lamanya

aktivitas otot secara terus menerus.

3. Keseleo

adalah tertariknya atau tendon didaerah persendian, dan jika terlalu keras bisa menyebabkan

putusnya otot,

4. Nyeri otot

alirah darah yang terhambat, sehingga menyebabkan peredaran darah tidak lancar

5.

Kejang otot

ketegangan otot yang sangat kuat, hal ini dapat terjadi kerena cuaca dingin, aktivitas yang terlalu

berat, serta tidak seimbangnya ion dan air didalam tubuh

kelainan pada otot

1.

Kedutan

Kedutan terjadi karena serabut saraf di dalam otak mengalami kontraksi sesaat. Denyutan

pembuluh darah tiba-tiba seperti mengalami rangsangan (kontraksi) yang membangkitkan aliran

listrik melalui nervus facialis yang membuat mata kejang sesaat.

2. Hipertropi otot

Suatu keadaan otot yang lebih besar dan lebih kuat. Hal ini disebabkan karena otot sering dilatih

bekerja dan berolahraga. Hipertrofi otot ini sering dimiliki oleh atlet binaragawan.

3.

Distrofi otot

Distrofi otot merupakan penyakit kronis pada otot sejak anak-anak, diperkirakan merupakan

penyakit genetis (bawaan).

http://pustaka.pandani.web.id/2013/08/gangguan-penyakit-dan-kelainan-pada.html

(29)

C) Pada otot

1. Kelelahan Otot

Kelelahan otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak mampu lagi melakukan kontraksi

sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot atau kejang-kejang otot.

2. Astrofi Otot

Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang menjadi kecil dan kehilangan

fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan oleh penyakit poliomielitis.

3. Distrofi Otot

Distrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-anak karena adanya

penyakit kronis atau cacat bawaan sejak lahir.

4. Kaku Leher / Leher Kaku / Stiff

Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot yang radang / peradangan otot

trapesius leher karena salah gerakan atau adanya hentakan pada leher serta menyebabkan rasa

nyeri dan kaku pada leher seseorang.

5. Hipotrofit Otot

Hipotrofit otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar

dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas otot yang berlebihan yang umumnya karena kerja

dan olahraga berlebih.

6. Hernis Abdominal

Hernis abdominal adalah kelainan pada dinding otot perut yang mengakibatkan penyakit hernia

atau turun berok, yaitu penurunan usus yang masuk ke dalam rongga perut.

Pencegahan :

C) Pada otot

1. selalu melakukan pemanasan agar otot tidak tegang

2. Kram biasanya bisa dicegah dengan tidak segera berolahraga setelah makan dan dengan peregangan otot secara perlahan sebelum olahraga atau pergi tidur. Peregangan membuat otot dan tendon lebih fleksibel dan sedikit mungkin berkontraksi secara spontan. Tidak mengkonsumsi kafein (misalnya, pada kopi atau coklat) dan tidak merokok juga membantu untuk mencegah kram. Obat-obatan yang merangsang, seperti ephedrine atau pseudoephedrine (yang mengandung dekongestan pada banyak sekali obat-obatan di toko), harus tidak digunakan jika kram adalah sebuah masalah. Minum banyak cairan (terutama sekali minuman ringan yang mengandung potassium) setelah olahraga juga membantu mencergah kram.

(30)

4. Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup

5. Melakukan olah raga dengan beban

6. Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu).

Gambar

Tabel 14.2 otot-otot yang menghubungkan lengan atas dengan tubuh.NamaposisiAsalinsersiKerja
Gambar serat otot lurik

Referensi

Dokumen terkait

Subjek penelitian ini (N=359) adalah seluruh siswa kelas IV-VI di SD Katolik Santa Clara Surabaya dengan menggunakan teknik total population study yang

Adapun focus yang diamati pada penelitian ini adalah salah satu jenis Sepeda Motor Honda BeAT yang dapat dikedara baik pria dan wanita dengan harga yang kompetitif,

Kedua jurnal yang ditelaah memperlihatkan bahwa penggunaan vasopresin pada pasien AKI dengan syok sepsis lebih superior dalam memperbaiki fungsi ginjal dibandingkan dengan

Gangguan kecemasan itu sangat mengganggu membuat seringkali merasa sulit tidur, cepat capek, berat badan turun, takut mandi, takut kena air dingin, perut terasa ga

Analisa ini dilakukan untuk mengevaluasi filter air rumah tangga yang digunakan sebagai prioritas pengembangan, menganalisa hasil pengolahan QFD yang dilakukan sebagai

[r]

Usaha-usaha perlu dilakukan oleh pelbagai pihak untuk memupuk semangat akan cinta alam sekitar dalam kalangan generasi muda. Huraikan usaha-

Materi yang di berikan pada Mata pelajaran Tata Busana di Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih sangatlah dasar seperti pengenalan-pengenalan mesin jahit.kekuatan