BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang
Setiap orang yang berada di dunia pasti menyadari bahwa peranan uang sangat penting dalam sebuah kelansungan perekonomian,terlebih dalam sebuah kehidupan yang sudah sangat modern ini. Uang sangat penting peranannya bagi perekonomian baik dalam skala nasional maupun internasional.
Fakta sejarah menyatakan bahwa bahwa pergerakan uang antara bangsa-bangsa dapat menimbulkan dampak penting atas pembangunan ekonomi dunia.
Nilai uang akan selalu berubah dari waktu ke waktu. Pada kesempatan ini,penulis akan menjelaskan tentang apa itu uang ,dan apa saja macam-macam uang serta secara mendetail tentang uang.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Uang dan Standar Moneter ?
b. Ada berapakah macam-macam Uang dan Standar Moneter ? c. Bagaimanakah Peranan Uang dalam Perekonomian ?
d. Bagaimana Pengukuran Uang ?
e. BAgaimana Nilai Uang dan Perubahan Nilai Uang? C. Tujuan Penulisan
a. Agar mahasiswa memahami apa pengertian Uang dan Standar Moneter!
b. Agar mahasiswa memahami ada berapakah macam-macam Uang dan Standar Moneter!
c. Agar mahasiswa memahami bagaimanakah Peranan Uang dalam Perekonomia! d. Agar mahasiswa memahami bagaimana Pengukuran Uang !
BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN UANG DAN STANDAR MONETER
Seluruh aspek kehidupan dalam peradaban modern saat ini tidak terlepas dan ditopang sepenuhnyaa oleh uang. Tidak ada satupun perdaban di dunia ini yang tidak mengenal dan menggunakan uang. Kalaupun ada, maka perekonomuan dalam peradaban tersebut pasti stagnan dan tidak berkembang.
Saat ini uang sudah digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan merupakan suatu kebutuhan dalam menggerakkan perekonomian dalam suatu Negara. Bahkan uang yang mula-mula hanya digunakan sebagai alat tukar,sekarang ini sudah berubah menjadi multi fungsi. Begitu pula dengan jenis uang yang sudah demikian beragam, terutama yang digunakan sebagai alat tukar menukar.
Seperti diketahui awal mula dikenalnya uang adalah akibat dari kesulitan masyarakat dalam tukar menukar di masa lalu. Salah satu kendala yang dihadapi oleh sistem perekonomian yang menggunakan sistem barter seperti halnya kesulitan untuk memperoleh barang-barang dan jasa yang diinginkan yang sesuai dengan barang dan jasapada saat yang dibutuhkan.
Untuk mengatasi kendala tersebut maka dipikirkanlah sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat tukar yang lebih efisien dan efektif. Nah , alat tukar tersebut adalah alat tukar yang kita kenal dengan sebutan “UANG” seperti yang kita kenal saat ini. Dengan ditemukannya uang segala kendala di atas dapat diatasi, bahkan fungsi uang tidak hanya sebagai alat tukar saja, melainkan beralih ke funfsi-fungsi lainnya yang jauh lebih luas.
Pengertian uang secara luas adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pembayaran utang atau sebagai alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa. Dengan kata lain, bahwa uang merupakan alat yang dapat digunakan dalam melakukan pertukaran baik barang maupun jasa dalam suatu wilayah tertentu saja.1
Di Negara kita banyak terdapat sitem perekonomian seperti sistem perekonomian subsisten, barter, perekonomian sederhana, dan bentuk bentuk lainnya. Sesuai dengan perkembangan manusia dan peradabannya yang semakin kompleks, maka manusia mulai
memikirkan altenatif aktivitas ekonominya dengan menggunakan media perantara yang kemudian di kenal sebagai uang. Selanjutnya uang tersebut akan di kenal sebagai standar moneter.
Negara-negara yang menganut standar moneter dengan memekai satu jenis logam, di sebut menganut monometallism standard . sedangkan negara yang menganut standar mmoneter dengan menggunakan dua jenis logam –perak dan emas-dikatan menganut
bimetallism standard. Satuan-satuan uang bank yang di kembangkan dengan sitem moneterseperi diuraikan diatas di kenal dengan sebetuan ‘’ scurutus marcorum’’, yang artinya satuan uang di jamin dengan jumlah berat tertentu logam logam mulia.2
Standar moneter lainnya yang berlaku adalah standar kepercayaan (Fiat Standard), yaitu standard moneter yang berbasikan kepercayaan masyarakat (pelku ekonomi) terhadap suatu yang di jadikansebagai alat pembayaran yang sah. Alat pembayaran yang berdasarkan standar kepercayaan ini biasanya nilai intriksinya lebih kecil dari pada nilai nominalnya, misalnya uang kertas.
Berikut Kelebihan dan Kekurangan Uang Kertas :
Kebaikan Uang Kertas
o Biaya pembuatan uang kertas relative murah
o Terhindar dari segala kelemahan dan kesulitan yang di akibatkan oleh adanya standar emas, perak maupun bimetalis
o Lebih fleksibel dan mudah di bawa-bawa untuk berbagai keperluan transaksi o Pengaturan jumlah uang yang beredar dan pembuatannya langsung di control oleh
pemerintah
Kelemahan uang kertas
o Jika deficit neraca pembayaran ditanggulangi dengan cara mencetak uang kertas baru, ini dapat mengakibatkan tingkat inflasi yang tinggi dan sulit di control. o Jika kepercayaan masyarakat turun terhadap penggunaan uang kertas tidak ada
jaminan berupa seberat tertentu logam mulia, hal ini dapat mengakibatnkan rusaknya system perdagangan dan perekonomian.
B. MACAM-MACAM UANG DAN STANDART MONETER
Uang yang Beredar Dalam Masyarakat dapat dibedakan menjadi dua3, yakni :
2 Rimski K Judisseno, Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia ,(Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama, 2002),hal. 9.
a) Uang Giral : Uang Giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan(deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang giral hhanya beredar dikalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak tahu barang atau jasa yang diberikannya dibayar ddengan uang ini. Untuk menarik uang giral orang menggunakan cek.
b) Uang Kartal : Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari.
Berdasarkan bahannya Uang Teerdiri dari Dua Jenis Pula, yakni :
a) Uang Kertas : Uang Kertas adalah uang yang berbahan kertas dan bahan yang lainnya. Uang yang menguunakan kertas biasanya nominalnya relative besar sehingga mudah untuk disimpandan dibawa untuk kebutuhan sehari-hari.
b) Uang Logam : Merupakan Uang dari bahan Logam yang berbentuk koin baik dari alumunium, kupronikel, bronze, emas , perak atau perunggu, dan bahan lainnya. Biasanya uang yang dibuat dari bahan logam nominalnya relatif kecil.
Berdasarkan Nilai, jenis Uang dibedakan menjadi dua, yakni :
a) Bernilai Penuh (full Bodied Money), merupakan uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya, sebagai contoh uang logam, dimana nilai bahan untuk bahan pembuat uang logamsama dengan nominal yang tertulis di uang.
b) Tidak Bernilai Penuh (representative full bodied), merupakan uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya. Sebagai Contoh uang yang teerbuat dari Kertas. Uang jenis ini sering disebut uang uang bertanda atau token money. Kadangkala nilai intrinsick jauh lebih rendah dari nilai nominal yang terkandung di dalamnya.4
STANDAR MONETER
1) Standart Kembar (Bimetallism)
Standart kembar terjadi apabila pemerintah menggunakan emas dan perak sebagai dasar nilai mata uangnya. Namun standart kembar ini sering menimbulkan masalah. Seperti yang dikemukakan oleh Sir Thomas Gresham tahun 1558 bahwa bad money drives out good money yang kemudian dikenal dengan hukum Gresham. Maksud hukum ini adalah bahwa dalam system standar kembar, emas, dan perak mempunyai perbandingan nilai tukar baik sebagai uang maupun sebagai barang (logam). Apabila kedua perbandingan (ratio) ini tidak sama maka akan terjadi pertukaran/peleburan, yakni dari logam yang dinilai terlalu rendah (undervalued) menjadi logam yang dinilai terlalu tinggi (overvalued).
2) Standar Emas
3) Fiat Standar
Masalah yang timbul dari standar barang (emas dan perak) adalah kurang praktis apabila transaksi yang dilakukan dalam jumlah besar. Atas dasar ini, kemudian beredar surat emas/perak sebagai pengganti emas/perak yang disimpan. Surat emas/perak ini semula dijamin 100% dengan emas/perak yang tersimpan kemudian berangsur – angsur jaminan ini mulai berkurang. Semula memang pengeluaran surat emas ini sebagai bukti atas pemilikan emas yang tersimpan, dimana setiap saat pemilik dapat mengambil emas tersebut. Pada tahun 1900-1933 Amerika Serikat mengeluarkan serifikat emas dijamin100% dengan emas yang disimpan di dalam bendahara Negara, yang setiap saat dapat ditukarkan dengan emas tersebut. Sertifikat ini sama (nilainya) dengan emas dan lebih mudah untuk melakukan transaksi. Sertifikat ini yang kemudian disebut dengan representative money. Dalam perkembangannya sertifikat ini tidak lagi dijamin dengan 100% emas, tetapi lebih rendah. Sertifikat emas yagn dijamin kurang dari 100% inilah yang sering disebut fiat standar. Apabila barang tersebut dapat memenuhi fungsi sebagai alat tukar, penyimpanan kekayaan serta pembayaran tertunda, dapatlah disebut uang.
4) Uang Giral (Deposit Money)
Deposito di bank yang dapat setiap saat ditarik (dengan cek) dapat dikategorikan sebagai uang. Karena deposito ini dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Caranya, pembayaran ini dilakukan dengan menulis cek, yakni transfer deposito dari si penulis/pembayar kepada si penerima pembayaran. Deposito ini juga dapat dipakai sebagai alat penumpuk kekayaan. Seseorang atau suatu badan usaha dapat mewujudkan kekayaannya dalam bentuk deposito. Deposito dapat dipakai sebagai alat pembayaran tertunda (deffered payment). Seseorang atau badan usaha dapat membayar utangnya tiap bulan dengan menulis cek atas depositonya di bank. Karena deposito dapat memenuhi fungsi – fungsi uang, maka dapat dikategorikan sebagai uang.
Uang kuasi terdiri atas deposito berjangka dan tabungan serta rekening valuta asing milik swasta domestik. Apabila kriteria uang didasarkan pada fungsinya, maka sebenarnya tabungan ini tidak termasuk dalam pengertian uang. Namun ada beberapa pendapat bahwa seorang itu dapat mewujudkan kekayaannya dalam berbagai bentuk seperti: tanah, rumah, uang, perhiasan dan bahkan berbentuk tabungan, maka memasukkan tabungan ke dalam pengertian uang dapat dimengerti. Argumentasi lain untuk memasukkan tabungan ked alam pengertian uang dengan melihat apakah ada kemungkinan saling mengganti substitutability) antara tabungan dengan uang giral (demand deposit). Apabila ada maka tabungan dapat dimasukkan ke dalam pengertian uang. Karena kriteria ini pun belum jelas, yakni sampai seberapa besar angka substitutability ini dapat diterimanya tabungan sebagai uang, maka hingga kini masalah tersebut selalu diperdebatkan.
C. PERAN UANG DALAM PEREKONOMIA
Uang tidak lain adalah segala sesuatu yang dapat dipakai/ diterima untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa maupun utang. Dalam sejarah uang, beberapa jenis barang telah pernah dipakai sebagai uang (misalnya, kerang, gigi,binatang, kulit, perak, dan sebagainya.
Uang mempunyai peranan yang sangat vital dalam menentukan kestabilan perekonomian dalam sebuah Negara.seperti misalnya banyaknya uang yang beredar di masyarakat dapat menyebabkan adanya inflasi,namu kurangnya uang yang beredar di masyarakat dapat menyebakan ketidakstabilan perekonomian.Dengan demikian uang dapat definisikan sebagai segala sesuatu yang secara umum mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Sebagai Satuan Pengukur Nilai
nilai rupiah dari mobil dan rumah , maka dapat di ketahui pula perbandingan nilai antara mobil dan rumah. Bayangkan kalau suatu perekonomian yang tanpa uang, mungkin harga sepeda dinilai 1/20 mobil.
2) Sebagai Alat Tukar – menukar
Fungsi ini memisahkan antara keputusan membeli dengan keputusan menjual. Adanya uang sebagai alat di dalam tukar menukar dapat menghilangkan perlunya ada kesamaan keinginan sebelum terjadinya pertukaran. Kesamaan keinginan harus ada lebih dahulu untuk terjadinya tukar menukar barang dengan barang (barter). Dengan adanya uang keharusan adanya kesamaan keinginan ini tidak perlu ada untuk terjadinya pertukaran. Prosesnya, barang ditukar dengan uang, dan dengan uang ini dapat membeli/ menukarkan dengan barang lain.
3) Sebagai Alat Penimbun/ Penyimpan Kekayaan
Kekayaan seseorang dapat berupa barang atau uang. Dalam bentuk barang misalnya : rumah, mobil, perhiasan dan sebagainya, sedang dalam bentuk uang misalnya : uang kas dan surat – surat berharga. Dengan demikian seseorang dapat menyimpan kekayaannya dalam bentuk uang kas. Dalam pengertian inilah uang berfungsi sebagai alat penimbun kekayaan.5
D. PENGUKURAN UANG
Bila pengertian uang di terima sebagai alat pembayaran, maka otomatis perhatian kita tertarik pada uang sebagai nialai ukuran nilai. Hal penting yng perlu di tekankan adalah niali uang selalu berubah dan sifatnya tidak tetap.6 Proporsi pertukaran, komoditi dengan
uang tidak selalu tetap dan stabil. Oleh karena itulah, kita sering mendengar niali uang suatu bangsa turun naik.
Penyakit ekonomi tersebut sudah tentu akan menimbulkan semakin banyaknya bermuculan usaha patungan atau melakukan usaha membungakan uang yang di harapkan agama islam. Jika ini terjadi , maka kegoncangan kegiatan ekonomi produktif pasti aka tergoncang sebagai akibat dari ketidak menentuan harga.
5 Nopirin, Ph. D, Ekonomi Moneter , (Yogyakarta : BPFE, cet. Ke 4, 2000), 2.
Nilai dari uang di ukur dengan kemampuannya untuk dapat membeli(ditukarkan dengan) barang dan jasa (internal value) serta valuta asing (exsternal value). Dengan demikian bersama nilai uang ditentukanoleh harga barang dengan jasa. Apabila harga barang ini naik maka nilai uang akan turun, begitu sebaliknya.7
Biasanya terdapat 3 metode untuk mengukur nilai uang, yakni dengan menggunakan indeks biaya hidup, indeks harga barang – barang perdagangan besar atau biasa disebut GNP deflator. Indeks biaya hidup umumnya banyak dipakai sebagai ukuran nilai uang. Indeks ini mencakup harga beberapa barang kebutuhan hidup. Sedangkan indeks harga perdagangan besar merupakan indeks harga barang – barang yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan barang lain. GNP deflator mencakup harga – harga barang yang lebih luas/banyak dibanding dengan denagan indeks biaya hidup maupun indeks harga perdagangan besar.
Misalnya, GNP deflator untuk tahun 1982 =
GNP nominal (tahun 1982)
GNP rill (pada harga konstan tahun 1970)
Sedangkan GNP deflator pada tahun – tahun dasar (1970) = 1
Ketiga angka indeks ini cenderung bergerak bersama – sama arahnya, meskipun deengan tingkat yang berbeda – beda. Perubahan ini memberikan informasi tentang perubahan nilai uang.
E. NILAI UANG DAN PERUBAHAN NILAI UANG
Masyarakat selalu mengatakan fungsi uang mempengaruhi simpanan. Menurut ekonomi konvensional, bahwa orang yang menumpuk uang maka berti dia telah mengumpulkan nilai materi sampai uang yang tertumpuk itu dapat mencapai kekuatan daya beli. Dasar kehidupan ekonomi adalah produksi , yang merupakan hasil usaha idividu-individu. Selama uang masi di kaitkan dengan produksi, maka tidak acara apapun yang dapat membuatnya bernilai.uang tidak akan bernilai jika tidak di gunakan sebagai allat pembayaran. Maka uang yang di tumpuk tidak sama dengan uang beredar. Bahkan keuntungan dari emas dan perak pun tidak dapat di samakan.
Nilai uang dikatakan naik apabila dengan sejumlah uang yang tetap atau kurang akan diperoleh barang yang sejenis lebih banyak dari pada barang yang diperoleh semula.
Sedangkan nilai uang dikatakan merosot atau turun apabila dengan sejumlah uang yang tetap atau lebih banyak akan diperoleh barang yang sejenis lebih sedikit dari barang yang diperoleh semula.
Faktor yang mempengaruhi nilai uang ditinjau dari ekonomi, antara lain sebagai berikut :
1) Jumlah uang di peredaran
Apabila jumlah uang di peredaran melebihi kebutuhan masyarakat akan uang maka nilai uang akan merosot dan terjadi inflasi. Apabila terjadi keadaan yang sebaliknya, nilai uang naik dan terjadi deflasi.
2) Jumlah tabungan dan investasi
Apabila jumlah tabungan bertambah, jumlah uang di peredaran berkurang maka nilai uang akan naik. Tetapi, apabila jumlah investasi bertambah berarti jumlah uang di peredaran juga bertambah. Jika investasi belum menghasilkan barang, bertambahnya jumlah uang di peredaran akan mengakibatkan nilai uang merosot atau turun.
3) Jumlah ekspor dan impor
Apabila jumlah ekspor meningkat (misalnya ekspor ke AS) maka penerimaan dolar AS bertambah. Dolar tersebut pasti akan diturunkan dengan rupiah, berarti penawaran dolar bertambah maka nilai dolar menurun. Sebaliknya permintaaan rupiah untuk membeli dolar bertambah maka nilai rupiah naik. Apabila jumlah impor meningkat (misalnya impor dari jepang) dan untuk membayar dibutuhkan yen. Hal ini berarti permintaaan akan yen bertambah maka nilai yen naik. Penawaran rupiah bertambah karena akan ditukarkan dengan yen, berarti nilai rupiah menurun.
4) Anggaran pendapatan dan belanja Negara
Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) memuat penerimaan dan pengeluaran negara. Penerimaan uang dan pengeluaran uang oleh pemerintah akan berpengaruh terhadap jumlah uang di peredaran. Hal ini berarti akan mempengaruhi nilai uang.
Sejarah Uang dimulai dari barter,yaitu pertukaran barang dengan barang, kemudian menggunakan emas dan logam mulia yang berfungsi sebagai uang,sampai kemudian Muncul uang kertas kemudian uang elektronik.
Fungsi uang ada dua yakni fungsi asli dan fungsi turunan. Fungsi asli uang antara lain sebagai alat tukar,sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai. Fungsi turunan uangn adalah sebagai alat pembayaran yang sah,sebagai alat pembayaran utang, sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi..
Jenis uang ada beberapa jenis dengan klasifikasi berdasarkan masing-masing kriteria,salah satnya uang giral dan uang kartal,uan krtas dan uang logam,uang niali penuh dan uang tanda (token money).
MAKALAH
( UANG )
Dr. Khairunnisa Musari, ST., M. MT,
Di susun oleh:
Siti Maritsatul Fauziah (083144064) Rima Silamatul Isa (083144067) Khotijatul Ikromah (083144063) Niining Amalia (083144066) Azizatul Millah (083144065)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH JEMBER, SEPTEMBER 2016
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Kemurahannya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Moneter. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan semua pihak. Oleh karena itu kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Babun Soeharto, SE., MM , selaku rektor Institut Agama Islam Jember yang telah melindungi, mengayomi, dan menyediakan fasilitas pendidikan.
2. Ibu Dr. Khairunnisa Musari, ST., M. MT, selaku dosen pengajar mata kuliah Ekonomi Moneter yang telah memberikan bekal materi untuk penyusunan makalah ini.
3. Rekan-rekan dan semua pihak yang membantu penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Demi kesempurnaan makalah yang akan ditulis di lain kesempatan.
Sebagai bagian akhir pengantar ini, besar harapan kami agar apa yang kami tulis ini merupakan proses baik yang dapat membawa manfaat yang besar untuk penulis utamanya seluruh pembaca.Amin...
Judisseno,Rimski K, 2002. Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia. Jakarta. Pt. Gramedia Pustaka Utama
Kasmir, 1998. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta. Pt. Raja Grafindo Persada Muhammad ,2002. Kebijakan Moneter dan Fiskal dalam Ekonomi Islami. Jakarta, Salemba
Empat.