• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dibalik Piala Dunia dalam Brazil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dibalik Piala Dunia dalam Brazil"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pipi Sapitri/E74212070 Ranjau Biografi/Pepih Nugraha Cetakan Pertama, Oktober 2013 Bentang Pustaka/xxii+178

Awas, Jebakan!!

Didalam hidup, pasti pernah suatu hari kita merasa “tercerahkan” atau merasa sangat terinspirasi berkat serangkaian paragraph yang kita baca di media, baik cetak maupun online atau berupa buku yang menceritakan tentang kisah hidup seseorang yang kita kagumi atau bahkan seseorang yang tidak kita tahu siapa, tapi memberikan kesan tersendiri dalam diri kita setelah selesai membacanya. Bacaan itu disebut biografi. Biasanya jenis tulisan biografi adalah soft news yang memungkinkan pembaca merasa santai ketika membacanya dan tidak kering sehingga figure yang ditampilkan dalam tulisan biografi serasa hidup ibarat seperti menonton film. Mengapa biografi menjadi menarik? Karena ia menganalisis dan menerangkan serangkaian kejadian dalam hidup seseorang. Biografi ditulis dalam bahasa tutur atau gaya bercerita yang menawan dan mendekatkan antara pembaca dan tokoh yang di sosokkan. Dalam setiap buku biografi, pembaca di harapkan akan menemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya.

(2)

Di dalam buku ini dijelaskan 11 jebakan yang harus di waspadai bahkan harus di hindari oleh seorang biograf. Buku ini mungkin lebih pantas untuk ditujukan bagi penulis yang bisa langsung mempraktekkan teknik yang ada dalam buku ini tetapi baik juga bila dibaca oleh masyarakat awam karena buku ini membantu kita untuk lebih kritis dalam melihat dan membaca biografi. Kelebihan dari buku ini yaitu karena sang penulis adalah sekaligus seorang biograf, maka setiap ranjau atau jebakan yang di paparkan penulis pasti diikuti dengan contoh sehingga semakin memperjelas maksud tulisan sang penulis.

Berikut ini adalah 11 ranjau atau jebakan yang harus dihindari seorang biograf atau siapa saja yang ingin menulis biografi:

- Ranjau #1 (Narasumber yang Berbohong)

(3)

- Ranjau #2 (Pentingkah menampilkan tokoh Kontroversial?)

Contoh tulisan yang dipakai oleh penulis untuk kasus ini adalah pada saat penulis menulis sosok Andi Alfian Malaranggeng di tahun 1999. Pada saat itu isi dari tulisannya adalah mengenai prestasi Andi sebagai akademisi muda berbakat yang baru saja menyelesaikan sekolah S3-nya dan sekembalinya ke Indonesia langsung memberikan sumbangsih pada Negara dengan ikut dalam menyusun RUU Politik. Jika dilihat dengan konteks kekinian penulis beranggapan bahwa menampilkan Andi sebagai wajah dalam kolom Sosok di Kompas akan sangat tidak dianjurkan karena menampilkan sisi inspiratif seseorang saat ia tersandung masalah besar akan memunculkan pertanyaan “ada apa?”

- Ranjau #3 (Jangan Terlalu Dekat Dengan Narasumber)

Hal ini menjadi penting untuk dijadikan sebuah alert, mengingat berdasarkan pengalaman penulis yang dekat dengan berbagai macam narasumber (dalam hal ini politisi) seharusnya tidak membuat tulisan kita terpengaruh akibat faktor kedekatan tersebut. Jika si jurnalis sudah tidak bisa mengatur posisi antara dirinya dan narasumbernya maka yang terjadi adalah tulisan yang kurang greget karena hanya berisi puja dan puji. Kata kuncinya adalah seimbang dan sewajarnya tidak berlebih-lebihan. “Menjaga jarak” adalah istilah yang paling tepat digunakan untuk menggambarkan relasi paling ideal antara jurnalis dengan narasumber yang akan di tulisnya sebagai sosok atau biografi.

- Ranjau #4 (Pastikan Tidak Ada Unsur Eksploitasi)

(4)

atas orang lain. Untuk masalah ini, penulis memberikan contoh tulisannya tentang seorang artist lokal asli Makassar, Abdul Rasyid Arthado yang lihai memainkan gitar. Unsur eksplotasi yang terdapat dalam sosok ini adalah, ia turut mempekerjakan dua anaknya yang masih dibawah umur yang kebetulan menurunkan darah seni Rasyid untuk ngamen demi menyambung hidup keluarganya. Jika sejak awal seorang jurnalis atau penulis sudah mengetahui reputasi tokoh yang di akan ditulisnya, cara yang terbaik adalah dengan membatalkannya. Sebab, bisa saja si tokoh yang justru mencari jurnalis atau penulis agar dirinya bisa diprofilkan, sekalipun harus membayar jurnalis

- Ranjau #5 (Punya Alasan yang Kuat dan Subjektif dalam Memprofilkan Seorang Tokoh)

Untuk menjelaskan ranjau di nomor ini, penulis menceritakan pengalamannya saat menulis tentang Alexandra Kosteniuk seorang cantik runner-up juara dunia catur. Pada saat itu penulis mendapat pertanyaan “kenapa kamu tidak menampilkan sang juara? Jangan-jangan kamu berpikir seksis ya?”. Semua pertayaan-pertanyaan serupa bisa di paparkan alasannya oleh penulis dengan jelas dan sangat subjektif tentang mengapa ia memilih Alexandra ketimbang Zhu Chen sang juara dunia. Hal yang kita pelajari adalah bahwa alasan untuk menulis sosok harus kuat dan jika ada yang mempertanyakan mengapa kita menulis tokoh tertentu maka kita mampu memparkan alasannya dengan indah seindah kita menuliskannya

- Ranjau #6 (Hindari Kultus Individu)

(5)

kagum sebelumnya. Tetapi penulis menempatkan sisi kekagumannya dalam ranah privasi dan bersikap jujur kepada pembaca.

- Ranjau #7 (Menulis Seseorang yang Tidak Pernah di Wawancarai)

Menulis seseorang yang tidak pernah di wawancarai oleh seorang penulis seperti menjadi hal yang mustahil untuk dilakukan tetapi hal ini sangat bisa dan sangat mungkin untuk dilakukan. Meskipun demikian, kedekatan antara penulis dan objek yang ditulis sangat tidak terjaga. Artinya, tulisan sosok itu menjadi sangat berjarak. Seperti penulis yang menuliskan tentang sosok Rihanna pada tahun 2007 ketika ia masih belum booming di tanah air dan tulisan tentangnya pun masih sangat minim. Penulis member tips bahwa kita bisa menuliskan sosok yang berjarak ribuan kilometer dari kita asalakan kita punya satu senjata yang dinamakan passion atau gairah dan bakat dalam bidang yang akan kita tulis.

- Ranjau #8 (Jangan Pernah Sepelekan Usia)

Tak jarang, orang-orang yang kita lihat wajahnya mampang di rubrik biografi adalah orang-orang yang sudah berumur sehingga menampilkan seorang anak kecil menjadi hal yang tabu karena dianggap bukan “pasar”nya. Sosok yang ditampilkan oleh penulis adalah sepasang kakak beradik berusia 12 dan 6 tahun Fahma-Hania yang sudah unjuk gigi di dunia internasional berkat hobi mereka yaitu ngoprek software. Kedua kakak beradik ini mampu memenangi lomba pembuatan software Asia Pacific Information and Technology Award International 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia yang diikuti oleh 16 negara.

- Ranjau #9 (Hati-hati Dengan Fanatisme Berlebih)

(6)

Contoh tulisan biografi pada ranjau nomor ini adalah kisah tentang pemilik warung kopi di Aceh. Tulisan ini lahir dengan latar belakang penulis yang sangat maniak kopi dan merasa ia perlu untuk “mempromosikan” warkop favoritnya selama di Aceh ini. Tetapi pada akhirnya ia hanya akan mendapatkan tulisan yang “itu-itu saja” kalau sudah menyinggung tentang pengusaha. Akhirnya ia melihat sesuatu lain yang memiliki nilai keunikan dari warung kopi tersebut yang sang pemiliknya bisa diangkat menjadi sosok inspiratif dan akhirnya penulis terhindar dari fanatisme kopinya.

- Ranjau #10 (Jangan Cepat Kagum, Stay Cool)

Ranjau kali ini bisa juga menyinggung ranjau nomor 6 dan sangat berkaitan bahwa jika kita ingin dikatakan sebagai professional haruslah mampu kita membedakan ranah privasi dan ranah publik. Dalam contoh tulisan biografinya, penulis menampilkan sosok Oh Yeon-ho wartawan asal Korea Selatan yang di kagumi oleh penulis karena mampu mengembangkan sebuah situs OhmyNews.com berbasis Citizen Journalism paling sukses di dunia.

- Ranjau #11 (Sogokan)

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Keberadaan ternak sapi sangat menunjang kegiatan budidaya jambu mete karena memberikan beberapa keuntungan seperti tambahan pendapatan (dari proses produksi), sumber tenaga

Pada intinya, komunitas dunia menyatakan bahwa: (a) negara-negara harus melindungi rakyatnya dari pemusnahan massal, kejahatan perang, pembersihan etnis, dan kejahatan

Berdasarkan wawancara informan di atas menunjukkan bahwa instansi di Kabupaten Jember sudah melakukan kajian program- program lintas sektor sebagaimana yang

Sesuai dengan kewenangan yang dimiliki daerah sebagai amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 diatas, Pemerintah Daerah mengajukan Retribusi Jasa Umum dengan 8

terpengaruh oleh kepentingan pribadi dalam penyusunan perencanaan pengawasan dengan cara mengalokasikan auditor yang telah melakukan kegiatan pengawasan selama 3

Observasi atau Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat oleh guru. Tujuan dari

Prosedur pengembangan modul menggunakan langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2012: 408-426) yaitu: (1) Potensi dan Masalah, pada tahap ini

Sedangkan penelitian yang saya lakukan menggunakan dua variabel yaitu PNF dan mirror therapy untuk meningkatkan activity daily living (ADL) pada pasien stroke