Mahasiswa Magister Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) melakukan Study Banding dan mengingkuti kuliah umum di Magister Akuntansi, FEB UGM. Baca sele gkap ya…
Prof. Dr. Suwardjono, M.Sc memberikan pembekalan kepada mahasiswa baru Magister Akuntansi, FEB UGM. Baca sele gkap ya…
Para Auditor dari Inspektorat Kabupaten Sleman mengikuti Workshop Telaah Analitik Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LRA dan LO). Baca sele gkap ya…
MAKSI NEWSLETTER
EDISI II | FEBRUARI 2018
Foto Cover : Kuliah Umum Membangun Semangat Pengusaha Muda oleh Prof. Dr. (HC) Dahlan Iskan
Redaksi Maksi Newsletter | Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada Jl. Sosiohumaniora No.1 Bulaksumur Yogyakarta. Telp 0274 513109 | SMS/WA 085 292 000 355
Indeks prestasi kumulatif (IPK) tinggi ternyata tidak menjadi jaminan seseorang dapat diterima sebagai salah satu manajer keuangan di perusahaan yang dipimpin oleh Dahlan Iskan. Hal tersebut disampaikan oleh Dahlan Iskan saat e ya paika kuliah u u Me ba gu “e a gat Pengusaha Muda yang Kreatif dan Inovatif dalam Me ghadapi Ta ta ga Global ya g disele ggaraka oleh Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada pada Kamis, 15 Februari 2018 di Ruang Kertanegara, FEB UGM.
Dalam menyeleksi calon manajer keuangan, Dahlan Iskan akan melihat sikap keuangannya daripada keahliannya dibidang keuangan. Menurut Dahlan Iskan, seseorang yang memiliki sikap keuangan akan melihat angka sebagai benda hidup, berbanding terbalik dengan seorang ahli keuangan yang melihat angka sebagai benda mati. Disampaikan Dahla Iska , “eseora g
yang memiliki sikap keuangan akan bergetar hatinya jika melihat angka dalam kurung (defisit). Dia akan berfikir keras dan kemudian bertindak cepat u tuk e gatasi ya . Menurut Dahlan Iskan, seorang manajer keuangan haruslah orang yang tega, cerewet dan tegas, karena dia sadar keberlangsungan usaha ada dipundaknya.
Dalam kuliah umum yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa pasca sarjana dari berbagai program studi FEB UGM, Dahlan Iskan berpendapat bahwa anak muda generasi sekarang cenderung tidak tertarik untuk berusaha keras. Anak muda saat ini cenderung lebih suka bekerja di perusahaan yang telah mapan dan menjanjikan. Berbeda dengan anak muda jaman dahulu yang gemar untuk merintis usaha dan menempa mental dari kegagalan dan pengalaman. Dahlan Iskan masih meragukan apakah kesuksesan instan yang saat ini diraih para generasi muda dari pengalaman instan bekerja di perusahaan yang telah mapan dapat menjamin keberlangsungan suatu usaha. Dia percaya pengalaman dan kegigihan berusaha merupakan modal dasar keberlangsungan suatu usaha. Namun Dahlan
Iskan menyarankan bagi para generasi muda jaman sekarang yang belum tertarik untuk memulai usaha, untuk memulai pengalaman bekerjanya di perusahaan yang telah mapan dengan pimpinan yang dapat dijadikan panutan serta sistem kerja yang telah tertata dengan apik, sebagai sarana belajar dan menyerap ilmu serta nilai-nilai sebagai bekal di usaha di masa depan.
Di sisi lain, Dahlan Iskan juga mendorong para generasi muda untuk segera memulai usaha sejak dini. Menurutnya, seorang wirasusahawan telah memulai usaha sejak masih muda, masih memiliki banyak waktu untuk bangkit kembali jika menemui kegagalan. Sebenarnya, untuk menjadi seorang wirausahawan tidak diperlukan bakat, yang diperlukan adalah keinginan dan dan penularan. Keinginan berwirausaha diibaratkan oleh Dahlan Iskan seperti emas. Ada keinginan dengan kadar 24 karat, 22 karat, 20 karat merupakan alasan utama untuk untuk bangkit kembali. Sedangkan penularan merupakan suatu proses yang harus dipelajari dan dipraktikan. Agar tertular oleh kemampuan berwirausaha maka banyak-banyaklah bergaul dengan para wirausahawan dan menyerap nilai-nilai berharga dalam berwirausaha.
Berbekal pengalaman di masa lalu, Dahlan Iskan memberikan wejangan bagi para peserta kuliah umum untuk jeli dalam melihat peluang. Karena suatu usaha yang dilaksanakan tidak pada waktu yang tepat maka tidak akan sesukses usaha yang dilaksankanan pada waktu yang tepat. Seperti usaha internet provider yang dimulai oleh Dahlan Iskan pada pertengahan tahun 90an dimana tidak banyak pengguna internet saat itu sehingga usaha yang dirintisnya kandas di tengah jalan. Namun keinginan 24 karatnya untuk bangkit kembali telah membuatnya move-on dan kembali merintis usaha-usaha baru berbekal pengalaman dan proses belajar dari kegagalan.
Kuliah Umum Membangun Semangat Pengusaha Muda yang Kreatif dan Inovatif
͞Selama menempuh perkuliahan saya merasakan kehangatan dan suasana kekeluargaan sehingga saya tidak ingin selalu pulang ke daerah asal saya di Medan. Saya mengikuti perkuliahan dengan lancar walaupun tugas sangat banyak dengan deadline ketat.͟
Muhammad Shareza Hafiz, M.Acc memberikan testimony selama menempuh pendidikan di Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) pada kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru yang dilaksanakan pada Jumat, 2 Februari 2018. Alumnus Magister Akuntansi FEB UGM tahun 2017 tersebut merupakan salah satu mahasiswa berprestasi yang aktif pada kegiatan kegiatan akademik maupun non akademik. Setelah menyelesaikan kuliah pada jenjang Strata-2, Muhammad Shareza Hafiz, M.Acc telah menerima beasiswa jenjang Strata-3 ke Eropa. Saat ini yang bersangkutan tengah mempersiapkan keberangkatannya untuk menempuh pendidikan doctoral. Testimonial dari Muhammad Shareza Hafiz, M.Acc dapat dibaca pada halaman sisipan.
Kegiatan orentasi mahasiswa baru di Maksi FEB UGM merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Maksi FEB UGM dalam rangka menyambut dan membekali mahasiswa baru sebelum memulai perkuliahan. Kegiatan ini diisi dengan pengarahan, kuliah umum dan perkenalan dari staff serta Himpunan Mahasiswa Magister Akuntansi (HIMMA).
Pengarahan dan
penyambutan mahasiswa baru disampaikan oleh Ketua Program Studi Maksi FEB UGM Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A. sekaligus melantik pengurus HIMMA masa bakti 2018/2019.
Agenda selanjutnya diisi dengan kuliah umum Revolusi Paradigma Pembelajaran di Perguruan Tinggi: Dari Penguliahan ke Pembelajaran, yang disampaikan oleh Prof. Dr. Suwardjono, M.Sc. Prof. Dr. Suwardjono, M.Sc menyampaikan bahwa adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan saat menempuh pendidikan di perguruan tinggai dapat terjadi karena adanya disfungsi proses belajar-mengajar, pemahaman yang keliru tentang makna kuliah, ketidakjelasan tujuan individu saat masuk ke perguruan tinggi serta kurangnya dukungan dari lingkungan belajar mahasiswa baik dari lingkungan pribadi maupun kampus. Dengan adanya kegiatan orientasi dan pembekalan yang benar, diharapkan para mahasiswa dapat melaksanakan proses belajar yang sesuai harapan dan tujuannya.
Kegiatan orientasi ditutup dengan perkenalan pada staff Maksi FEB UGM dan kunjungan ke berbagai fasilitas belajar di FEB UGM.
Workshop Telaah Analitik Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
Maraknya kepala daerah yang terjaring operasi tangkap tangan KPK seolah mengisyaratkan lemahnya pengawasan intern pada pemerintah daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah mendefinisikan Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. Sehingga untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, pimpinan wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
Pada tingkat kabupaten atau kota, fungsi pengawasan intern dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten atau Kota. Mengingat tugas Inspektorat Kabupaten atau Kota melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten atau kota, maka salah satu tugas inspektorat Kabupaten atau kota adalah melakukan reviu atas laporan keuangan pemerintah daerah sebelum disampaikan oleh bupati/walikota kepada Badan Pemeriksa Keuangan.
Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para sumber daya manusia di lingkungan Inspektorat Kabupaten Sleman Provinsi Yogyakarta dalam menelaah laporan keuangan diselenggarakanlah Workshop Telaah Analitik Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LRA dan LO). Kegiatan yang merupakan kerjasama Inspektorat Kabupaten Sleman dengan Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada dilaksanakan pada Rabu, 7 Februari 2018, bertempat di Kampus Magister Akuntansi FEB UGM Yogyakarta. Kegiatan tersebut diikuti oleh 24 orang peserta yang merupakan auditor dari Inspektorat Kabupaten Sleman. Pada workshop satu hari tersebut peserta diberikan pelatihan mengenai telaah analitik kas, piutang dan persediaan. Mengingat para peserta pelatihan merupakan pelaksana teknis di bidangnya, maka kegiatan pelatihan banyak diisi dengan studi kasus yang dapat meningkatkan kejelian dan kecermatan para peserta dalam melaksanakan tugas yang diembannya.
Muhammad Shareza Hafiz, M.Acc Alumni Magister Akuntansi FEB UGM Lulus tahun 2017
Masa studi 1 tahun 5 bulan
Kesempatan dan pengalaman kuliah di Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) merupakan pengalaman berharga dan yang luar biasa bagi saya. Kegiatan perkuliahan membuat saya mengenal dan akrab dengan civitas adademika kampus mulai dari rekan sesama mahasiswa, dosen dan staff administrasi. Selama menempuh perkuliahan saya juga merasakan kehangatan dan suasana kekeluargaan sehingga saya tidak ingin selalu pulang ke daerah asal saya di Medan. Saya mengikuti perkuliahan dengan lancar walaupun tugas sangat banyak dengan deadline ketat. Namun berkat pendalaman ilmu pada kelas matrikulasi kegiatan perkuliahan dan tugas saya laksanakan tanpa keluhan.
Ketekunan saya dalam menempuh perkuliahan di Maksi FEB UGM membuat saya menjadi salah satu asisten Prof. Dr. Abdul Halim, MBA. Selain membantu beliau dalam kegiatan akademik, saya juga mendampingi beliau dalam perjalanan ke berbagai kota dan provinsi yang saya belum pernah kunjungi sebelumnya dalam rangka memberikan kuliah umum. Di luar kegiatan perkuliahan, saya juga bergabung bersama dengan Himpunan Mahasiswa (HIMMA) Magister Akuntansi FEB UGM dan berperan aktif dalam kegiatan kegiatan berskala nasional.
Bekal ilmu yang saya pelajari pada kelas Matrikulasi memberikan dampak yang signifikan pada semester berikutnya sehingga saya bisa menyelesaikan perkuliahan saya dalam waktu 1 Tahun 5 Bulan. Saya diwisuda pada bulan Oktober 2017 dan pada bulan November 2017 saya diterima sebagai Dosen di salah satu Universitas ternama di Sumatera Utara dan terdaftar sebagai Dosen Nasional dengan memiliki NIDN.
Akhir tahun 2017 menerima beasiswa program Doktoral di Eropa dan saat ini saya sedang mengikuti program persiapan keberangkatan. Sepulang belajar nanti, saya siap kembali ke daerah berbekal integrity building yang dibangun di Maksi FEB UGM yang membuat saya memahami dan meresapi akan pentingnya sebuah komitmen.
TESTIMONI ALUMNI
Kehidupan dewasa ini tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan mengenai informasi keuangan, oleh karenanya kebutuhan akan ilmu akuntansi tidak dapat dikesampingkan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr. Sony Warono, MAFIS dalam kuliah umum yang disampaikan kepada mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) dalam rangka kegiatan studi banding ke Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada. Kegiatan yang diikuti oleh 26 orang mahasiswa Program Studi Magister Akuntansi dari STEI tersebut dilaksanakan pada Kamis, 1 Februari 2018 bertempat di kampus FEB UGM.
Kegiatan studi banding ini bertujuan untuk mempelajari lebih dalam mengenai akuntansi dari para pendidik senior di bidang akuntansi di UGM. Kegiatan ini diisi dengan kuliah u u Aku ta si u tuk Pe ga bila Keputusa ya g disampaikan oleh Dr. Sony Warsono, MAFIS selaku Kepala Departemen Akuntansi FEB UGM dan kuliah umum Kurikulu , “ilabus Mata Kuliah da Pe yusu a Thesis di Magister Aku ta si ya g disa paika oleh Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi FEB UGM.
Menurut Dr. Sony Warsono, MAFIS., Akuntansi tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan masyarakat sehari-hari. Karena
setiap entitas memerlukan pencatatan dan informasi keuangan, maka Akuntansi diperlukan mulai dari entitas masyarakat kecil seperti keluarga hingga entitas besar seperti perusahaan. Komponen utama Akuntansi terdiri dari Input, Proses dan Output. Input merupakan transaksi atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dana sedangkan Proses meliputi pengukuran serta pencatatan, dan Output merupakan informasi keuangan.
Pada kuliah mengenai Kurikulum, Silabus Mata Kuliah dan Penyusunan Thesis di Magister Akuntansi, Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A. selain menyampaikan mengenai seluk beluk kegiatan perkuliahan di Maksi FEB UGM beliau juga menyampaikan mengani proses ujian thesis bagi mahasiswa yang disebut dengan Seminar Riset Mahasiswa atau SRM. SRM terbagi menjadi 4 fase yang terdiri dari; SRM 1 (proposal), SRM 2 (Bab 1-3), SRM 3 (Bab 1-5), dan SRM 4 (thesis final dan artikel yang siap untuk dipublikasikan). Bobot masing-masing fase adalah SRM 1 : 15 %, SRM 2 : 20%, SRM 3 : 25% dan SRM 4 : 40%.
Kegiatan yang berlasung selama 1 hari ini diakhiri dengan kunjungan ke berbagai fasilitas di FEB UGM seperti perpustakaan dan ruang multimedia serta akses pada sistem penyimpanan thesis mahasiswa.