• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen di Kantor Perpustakaan Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Manajemen di Kantor Perpustakaan Kota Medan"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Disetiap lembaga pendidikan, pengelolaan dan pemanfaatan manusia sebagai aset

perusahaan turut serta memberikan peran. Seringkali masalah yang dihadapi adalah

perlunya penyimpanan database yang baik, pengarsipan dokumen, pembuatan laporan

– laporan hingga pengelolaan perpustakaan. Untuk itu diperlukan suatu teknologi

informasi yang di dalamnya memberikan sistem multifungsi sesuai dengan apa yang

diharapkan perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuannya.

Salah satu pendukung dalam kemajuan perusahaan adalah ketersediaan dan

pengembangan sistem informasi manajemen di segala bidang. Karena sistem

informasi manajemen dapat mengolah data dengan tepat, akurat dan fleksibel.

Sehingga informasi yang diperoleh tersusun secara sistematis dan praktis. Hal ini akan

menunjang kelancaran aktivitas di perusahaan atau instansi dalam kegiatan

sehari-harinya.

Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan

yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem

informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi,

sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang

dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi

dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi

antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware),

(2)

(jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat

penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan

sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci pencapaian visi dan misi yang

ditetapkan orgnisasi ataupun perusahaan.

Dewasa ini persaingan bebas yang terjadi, lembaga pendidikan yang bermunculan

harus mampu bekerja dengan cepat, tepat dan benar agar dapat terus bertahan dalam

persaingan yang kompetitif.

Teknologi Informasi berperan penting dalam memperbaiki kualitas suatu Instansi.

Penggunaannya tidak hanya sebagai proses otomatisasi terhadap akses informasi,

tetapi juga menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang

terintegrasi, sehingga proses organisasi yang terjadi akan efisien, terukur, fleksibel.

Bahkan dewasa ini perkembangan informasi manajemen mulai mendapat

sambutan positif dari masyarakat. Perkembangannya tidak hanya disambut dan

dinikmati oleh kalangan bisnis maupun pemerintah saja, tetapi juga mulai merambah

dalam dunia pendidikan terutama dalam peranannya di bidang perpustakaan karena

ketersediaan informasi yang terintegrasi makin penting dalam mendukung upaya

menciptakan generasi penerus bangsa yang kompetitif.

Disetiap lembaga pendidikan, pengelolaan dan pemanfaatan manusia sebagai aset

perusahaan turut serta memberikan peran. Seringkali masalah yang dihadapi adalah

perlunya penyimpanan database yang baik, pengarsipan dokumen, pembuatan laporan

(3)

Sistem Informasi Managemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai

berkembang semenjak tahun 1960-an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara

umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan

untuk mendukung operasi, managemen, serta pengambilan keputusan sebuah

organisasi.

Mencapai kesuksesan bisnis melalui Teknologi Informasi People menggunakan

information technology untuk bekerja dengan informationTeknologi informasi

merupakan faktor penting dalam kesuksesan dan inovasi bisnis. Sistem informasi

merupakan suatu sistem yang menerima data dan input lainnya dan memprosesnya

menjadi informasi sebagai output

Suatu sistem infomasi mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan

menyebarkan informasi untuk suatu tujuan tertentu. Sistem Informasi adalah

sekumpulan elemen yang saling berhubungan (terintegrasi), yang mengumpulkan

(atau mendapatkan), menyimpan, memproses, dan menyebarkan informasi untuk

menunjang pengambilan keputusan dan tujuan lain, baik orang maupun organisasi.

Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan informasi.

Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan informasi, baik yang

berguna bagi perusahaan yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi

perusahaan lain diluar perusahaan yang bersangkutan, oleh sebab informasi berguna

untuk semua macam dan bentuk kegiatan dalam perusahaan. Apabila sistem informasi

manajemen dirancang dan dilaksanakan dengan baik, maka akan banyak manfaat

yang bisa diperoleh manajemen perusahaan, yaitu mempermudah manajemen dan

(4)

sistem informasi manajemen menyediakan informasi bagai manajemen perusahaan

dimana sistem informasi manajemen tersebut dilaksanakan.

Sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan informasi memegang

peranan penting. Pentingnya peranan informasi bagi pemimpin adalah untuk

mengambil keputusan sebagai dasar tindakan di masa mendatang. Suatu keputusan

yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada penggunaan informasi yang tepat akan

berakibat pada pengambilan keputusan yang cukup fatal dan tidak dapat dipergunakan

untuk mencapai tujuan. Manajemen menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu

perencanaan dan pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas

organisasi. Tujuan yang ditentukan oleh proses perencanaan harus dicapai dengan

aktivitas itu. Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat organisasi, tetapi

kebanyakan terjadi pada tingkat keputusan strategis dan taktis. Perencanaan banyak

bergantung pada peramalan dan informasi dari luar.

Pengendalian merupakan hal membandingkan hasil aktual dengan rencana yang

ditentukan pada proses perencanaan. Demikian pentingnya peranan sistem informasi

manajemen dalam usaha pencapaian tujuan, sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari

sistem informasi manajemennya harus dikaitkan dengan usaha-usaha modernisasi,

sedang proses modernisasi hanya dapat terjadi bila ditarik manfaatnya dari kemajuan

yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam manfaat dan

peranan sistem informasi manajemen seorang pemimpin dapat mengikut sertakan

orang lain dalam arti memikirikan masalah bersama-sama dan bersama pula

bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia

(5)

berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang

menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari

persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis

menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar

Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain

bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit.

Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya

peraturan dari pemerintah. Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis.

Oleh sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan

munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai.

Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang

berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para

manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena kurang

organisasi yang wajar, kurangnya perencanaan yang memadai, kurang personil yang

handal, kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer

dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan

memotivasi seluruh personil yang terlibat.

Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida

dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status,

dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam

mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dari sumber daya

sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan

untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi

(6)

Dengan perkembangan sistem informasi manajemen, diharapkan seorang pelaku

perpustakaan lebih terbantu, dimana pelaku menjadi administrator yang bertugas

menginputkan data dan komputer yang memproses dan mengeluarkan hasilnya,

sehingga dengan adanya Perancangan Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan

mempermudah petugas perpustakaan sehingga pelayanannya lebih cepat, lebih tepat

serta pelaporannya kepada manajemen lebih akurat dan relevan.

Menyikapi kebutuhan dan pentingnya sistem informasi manajemen tersebut,

sudah seharusnyalah pemerintah mengambil langkah konkrit agar pelayanan yang ada

di badan pepustakaan kota Medan dapat terimplementasi dengan baik dan berhasil

memenuhi kepuasan publik. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pemerintah dalam

memberikan pelayanan telah meningkatkan dan memperbaiki kualitas pelayanan

selaku aparatur pemerintahan. Selain itu, bila aparatur pemerintah di badan

perpustakaan kota Medan telah menerapkan kualitas pelayanan yang baik dalam

pelayanan khususnya pengefektifan penerapan sistem informasi manajemen, maka hal

ini dapat menjadi tolak ukur sekaligus sebagai motivasi guna menjawab tantangan

perubahan ke arah perbaikan pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan rakyat

demi terwujudnya kepuasan masyarakat dalam memperoleh informasi dan

kemudahan dalam pelayanan publik

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul EFEKTIFITAS PERANAN SISTEM

(7)

1.2 Rumusan Masalah

Untuk memudahkan penelitian ini agar memiliki arah yang jelas dalam

menginterpretasikan fakta, maka terlebih dahulu dirumuskan masalah yang akan

diteliti. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah

yang dikemukakan adalah bagaimana efektivitas penerapan sistem informasi

manajemen yang ada di kantor perpustakaan kota medan

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan sistem informasi manajemen di

badan perpustakaan kota medan.

2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam menjalankan

sistem informasi manajemen di badan perpustakaan kota Medan

1.4 Manfaaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah:

1. Secara subjektif, penelitian diharapkan bermanfaat untuk melatih,

meningkatkan, dan mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah, sistematis,

dan metodologi penulis dalam menyusun suatu wacana baru dalam

memperkaya khazana ilmu pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai

2. Secara Praktis, penelitian ini menjadi sumbangan pemikiran bagi instansi

terkait mengenai Penelitian ini juga diharapakan dapat dijadikan referensi

(8)

3. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

dan memperkaya ragam penelitian yang telah dibuat oleh para mahasiswa bagi

Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara serta dapat menjadi bahan referensi bagi

terciptanya suatu karya ilmiah.

1.5 Kerangka Teori

Dalam penelitian ini diperlukan adanya kumpulan teori-teori yang akan menjadi

pedoman dalam melaksanakan penelitian. Setelah masalah penelitian dirumuskan

maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan

generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk

pelaksanaan penelitian (Sugiyono, 2005 : 55)

1.5.1 EFEKTIVITAS

1.5.1.1 Pengertian Efektifitas

Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh

tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan

pengertian efektifitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa :

“Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

(kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target

(9)

Adapun pengertian efektifitas menurut Prasetyo Budi Saksono (1984) adalah

efektifitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan output

yang diharapkan dari sejumlah input .

Dari pengertian-pengertian efektifitas tersebut dapat disimpulkan bahwa

efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

(kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target

tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.

1.5.1.2 Ukuran Efektivitas

Mengukur efektivitas organisasi bukanlah suatu hal yang sangat sederhana,

karena efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut pandang dan tergantung pada siapa

yang menilai serta menginterpretasikannya. Bila dipandang dari sudut produktivitas,

maka seorang manajer produksi memberikan pemahaman bahwa efektivitas berarti

kualitas dan kuantitas (output) barang dan jasa. Tingkat efektivitas juga dapat diukur

dengan membandingkan antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang

telah diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang

dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak tercapai atau sasaran yang

diharapkan, maka hal itu dikatakan tidak efektif.

Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapaian tujuan efektif atau tidak,

sebagaimana dikemukakan oleh S.P. Siagian (1978:77), yaitu:

a. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini dimaksudkan supaya karyawan dalam

pelaksanaan tugas mencapai sasaran yang terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai.

(10)

yang ditentukan agar para implementer tidak tersesat dalam pencapaian tujuan

organisasi.

c. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, berkaitan dengan tujuan

yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan artinya kebijakan harus

mampu menjembatani tujuan-tujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan kegiatan

operasional.

d.Perencanaan yang matang, pada hakekatnya berarti memutuskan sekarang apa yang

dikerjakan oleh organisasi dimasa depan.

e. Penyusunan program yang tepat suatu rencana yang baik masih perlu dijabarkan

dalam program-program pelaksanaan yang tepat sebab apabila tidak, para pelaksana

akan kurang memiliki pedoman bertindak dan bekerja.

f. Tersedianya sarana dan prasarana kerja, salah satu indikator efektivitas organisasi

adalah kemamapuan bekerja secara produktif. Dengan sarana dan prasarana yang

tersedia dan mungkin disediakan oleh organisasi.

g. Pelaksanaan yang efektif dan efisien, bagaimanapun baiknya suatu program apabila

tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien maka organisasi tersebut tidak akan

mencapai sasarannya, karena dengan pelaksanaan organisasi semakin didekatkan pada

tujuannya.

h. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik mengingat sifat

manusia yang tidak sempurna maka efektivitas organisasi menuntut terdapatnya

sistem pengawasan dan pengendalian.

Ukuran Efektifitas menurut Martanidan Lubis (1987 : 55) tentang pengukuran

(11)

pendekatan proses, efektivitas dilihat dari efisiensi dan kondisi kesehatan dari suatu

lembaga internal dalam menjalankan program kerja.

Pendekatan ini tidak memperhatikan lingkungan, tapi memusatkan perhatian

terhadap kegiatan yang dilakukan terhadap sumber-sumber yang dimiliki oleh

lembaga. Sedangkan pendekatan sasaran dimana pusat perhatian pada output,

mengukur keberhasilan organisasi untuk mencapai hasil (output) yang sesuai dengan

rencana. Pendekatan ini mencoba mengukur sejauh mana suatu lembaga berhasil

merealisasikan sasaran yang hendak dicapai.

Selanjutnya Strees dalam Tangkilisan (2005:141), mengemukakan 5 (lima)

kriteria dalam pengukuran efektivitas, yaitu:

1. Produktivitas

2. Kemampuan adaptasi kerja

3. Kepuasan kerja

4. Kemampuan berlaba

5. Pencarian sumber daya

Sedangkan Duncan yang dikutip Richard M. Steers (1985:53) dalam bukunya

“Efektivitas Organisasi” mengatakan mengenai ukuran efektivitas, sebagai berikut:

1. Pencapaian Tujuan

Pencapaian adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus dipandang sebagai

suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin,

(12)

maupun pentahapan dalam arti periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari beberapa

faktor, yaitu: Kurun waktu dan sasaran yang merupakan target konkrit.

2. Integrasi

Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi untuk

mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi dengan berbagai

macam organisasi lainnya. Integrasi menyangkut proses sosialisasi.

3. Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan dan pengisian

tenaga kerja.

1.5.2 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

1.5.2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (bahasa Inggris: management information

system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu

bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh

manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau

suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi

biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang

diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini

umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi

yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan

manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi

(13)

Pengertian SIM menurut Turban, McLean, serta Waterbe (1999) didalam buku

Information Technology for Management Making Connection for Strategies

Advantages dalam bahasa Indonesia (Teknologi Informasi untuk Manajemen Strategi

untuk Membuat Koneksi Keuntungan) adalah suatu Sistem yang mengumpulkan

(collect), memproses(Processing), menyimpan(save), menganalisa (analyze), serta

juga menyebarkan(spread) informasi untuk tujuan yang lebih spesifik.

Sementara beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang system

informasi manajemen

a. Menurut Barry E.Cushing, SIM adalah : Suatu sistem informasi manajemen adalah Kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu

organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk

mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di

dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian‟. (Jogiyanto,2005,14).

b. Menurut Frederick H.Wu SIM adalah : Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk

mendukung manajemen. (Jogiyanto,2005,14).

c. Menurut Gordon B.Davis dalam buku „Kerangka dasar SIM, SIM adalah : Sistem Informasi Manajemen adalah Suatu serapan teknologi baru kepada

persoalan keorganisasian dalam pengolahan transaksi dan pemberian

informasi bagi kepentingan keorganisasian. (Gordon B.Davis,1985;23). Masih

menurut Gordon.B Davis, dalam buku „Analisis dan Desain informasi SIM, adalah : Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem yang

melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang

(14)

d. Menurut George M.Scott, dalam buku, Prinsip-prinsip SIM adalah : Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian Sub-sistem informasi yang

menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu yang

mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian

cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat

manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Informasi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah,

menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi dibutuhkan dan

dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian

dan pengambilan keputusan).

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk system yang

mempunyai keterikatan antara suatu komponen dengan komponen lainya yang

bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem

informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan

keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria

dari sistem informasi antara lain fleksibel,efektif,dan efisien sedangkan system

informasi manajemen merupakan serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh

dan terkoordinasi dan secara rasioal terpadu yang mampu mentransformasi data

sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas

yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar krieria mutu yang telah

(15)

1.5.2.2 Tujuan umum Sistem informasi manajemen

1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok

jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,

pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu

memiliki akses ke informasi manajemen dan mengetahui bagaimana cara

menggunakannya. Informasi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi

suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi

dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan,

pengendalian dan pengambilan keputusan).

Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:

1. Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu

adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya,

perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk

mencapai tujuan tersebut.

2. Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari pertempuran. Setelah suatu

rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta

pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut

berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor

pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan,

(16)

3. Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative

disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini

merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus

memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan

yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar

serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.

Sistem informasi untuk fungsi manajerial

a. Menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan yang telah

ditentukan untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis (O’Brien, 2004)

b. Menyediakan informasi rutin untuk aktivitas perencanaan, pengorganisasian,

dan pengendalian (pengambilan keputusan) dalam area fungsional. (Turban,

2004)

c. Mendukung level manajemenContoh: laporan analisis penjualan harian,

laporan produksi

d. Decision Support Systems (DSS)

e. Menyediakan sistem interaktif yang bersifat sementara untuk mendukung

pengambilan keputusan

f. Mengkombinasikan model analitis dan database untuk menyelesaikan

permasalahan

g. Membantu pengambil keputusan atau manajer

Contoh: Prediksi hasil untuk menentukan pengalokasian anggaran iklan

(17)

i. Menyediakan informasi penting bagi eksekutif dan manajer

Contoh: akses informasi mengenai tindakan competitor

Perkembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi bagi pengelola

perpustakaan dapat membantu pekerjaan di perpustakaan melalui fungsi otomasi

perpustakaan, sehingga proses pengelolaan perpustakaan lebih efektif dan efisien.

Fungsi otomasi perpustakaan menitikberatkan pada bagaimana mengontrol sistem

administrasi layanan secara otomatisl terkomputerisasi. Diperlukan beberapa

perangkat untuk pengelolaan perpustakaan berbasis Teknologi Informasi.

1. Komputer

Komputer diperlukan untuk menerima dan mengolah data menjadi informasi secara

cepat dan tepat. Perangkat komputer ini akan digunakan untuk menyimpan data

koleksi buku data anggota perpustakaan, dan OPAC (Online Publik Accses

Catalogue). Dengan OPAC, para pelanggan perpustakaan bisa mencari informasi

koleksi buku yang mereka butuhkan tanpa harus mencari secara langsung.

Komputer itu juga bisa dikoneksikan ke internet. Kemudian setelah mempunyai

koleksi digital, maka kita memerlukan pula komputer yang mempunyai performa

yang cukup tinggi sebagai sarana untuk menyimpan serta melayani pengguna dalam

mengakses koleksi. Sebuah komputer dengan processor pentium 4 dengan hard disk

sebesar 40 giga, memory 256 Mega bytes adalah spesifikasi komputer minimal.

2. Internet

Di antara manfaat internet untuk pengelolaan perpustakaan adalah sebagai peranti

(18)

telekomunikasi dan distribusi informasi. Koneksi internet juga bisa dimanfaatkan

untuk membuat homepage perpustakaan, yang bisa digunakan untuk

menyebarluaskan katalog dan informasi. Kecepatan jaringan yang diperlukan jaringan

intranet (layanan lokal) maupun internet (layanan global) adalah Jaringan 100 Mbps

mutlak diperlukan untuk jaringan intranet, dan koneksi internet minimal 128 Kbps

untuk layanan internet.

3. Software

Untuk mempermudah penyajian informasi, diperlukan software khusus untuk

mendukung pelayanan perpustakaan. Ada beberapa jenis software yang umum

digunakan di perpustakaan berbasis IT baik yang berbasis offline maupun online

(open source), di antaranya Athenaeum Light, Freelib dan Senayan Open Source

Library Manajer System.

SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:

1. Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan

informasi dan transaksi keuangan.

2. Sistem informasi akademik (academic information systems), menyediakan

informasi tentang proses pendidikan yang sedang berjalan di suatu

akademi/sekolah/perguruan.

3. Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan

informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,

kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan

(19)

4. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information

systems).

5. Sistem informasi personalia (personal information systems).

6. Sistem informasi distribusi (distribution information systems).

7. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).

8. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).

9. Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).

10. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development

information systems).

11. Sistem informasi analisis software

12. Sistem informasi teknik (engineering information systems).

13. Sistem informasi Rumah Sakit (

14. Hospital information systems).

1.5.2.3 Penggunaan Sofware Administrasi Perpustakaan

Software administrasi perpustakaan yang baik memiliki fitur-fitur yang lengkap

guna meberikan kemudahan bagi para petugas dalam mencari dan mengidentifikasi

buku dan juga para peminjam, beberapa fitur yang dibutuhkan diantaranya adalah :

1. ADMINISTRATOR PERPUSTAKAAN

1. Staf admin

a. Menambah dan menentukan otorisasi staf perpustakaan

b. Password staf perpustakaan

c. Edit staf perpustakaan

(20)

3. Setting perpustakaan secara custom

4. Menentukan Lama Peminjaman

5. Menetukan Koneksi Database perpustakaan

6. Backup Database perpustakaan

7. Buka Database perpustakaan

8. Maintenance(Mengatur user software perpustakaan dengan akses berbeda

beda)

9. Skin/Theme Manager

10. Software Perpustakaan ini dilengkapi dengan skin manager sehingga

tampilan arsip bisa diganti dan ditambah

11. Login software perpustakaan

2. KATALOGISASI PERPUSTAKAAN

a. Data Buku (Form untuk menyimpan atau penelusuran koleksi buku

diperpustakaan anda):

1. Entri Data Buku

2. Hapus Data Buku

3. Edit Data Buku

b. Data Peminjam/Anggota Perpustakaan (input data anggota atau peminjam di

perpustakaan) terdiri atas:

4. Entry Data Peminjam

5. Hapus Data Peminjam

6. Edit Data Peminjam

(21)

a. Pencarian Buku:

Penelusuran / Pencarian buku berdasarkan kode,judul buku

b. Pencarian Anggota Perpustakaan:

Penelusuran / Pencarian Anggota Berdasarkan Kode anggota,nama, dan alamat

anggota perpustakaan.

4. TRANSAKSI PERPUSTAKAAN

1. Transaksi Peminjaman Buku:

Melakukan Transaksi Peminjaman buku dengan cara yang mudah dan gampang untuk

diguanakan, dan didesain seefisian mungkin untuk mengatisipasi apabila terjadi

antrian yang panjang

2. Transaksi Pengembalian Buku:

Transaksi Pengembalian Buku Perpustakaan dilakukan dengan pengembalian semua

atau sebahagian.

5. KETERLAMBATAN/DENDA

Software perpustakaan ini dilengkapi dengan fitur untuk mengetahui keterlambatan

pengembalian buku. Jika peminjam buku perpustakaan telat mengembalikan, maka

software perpustakaan ini akan secara otomatis menjumlah denda yang telah diset

pada masing-masing buku, ingat masing-masing buku mempunyai harga denda yang

berbeda – beda,

(22)

6. LAPORAN

1. Data Anggota perpustakaan

2. Diurutkan Berdasarkan Kode Anggota perpustakaan

3. Diurutkan Berdasarkan Nama Anggota perpustakaan

4. Data Buku

5. Data Peminjam

6. Keterlambatan

7. Denda

8. Tiap tiap Buku yang sedang dipinjam

Sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.

Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi

yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep

dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem

informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode

dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem

baru.

1.5.3 PELAYANAN PUBLIK

1.5.3.1 Pengertian Pelayanan Publik

Pelayanan adalah cara melayani, membantu, menyiapkan, dan mengurus,

menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang atau sekelompok orang, artinya obyek

yang dilayani adalah individu, pribadi, dan kelompok organisasi (Sianipar, 1998),

sedangkan publik dapat diartikan sebagai masyarakat atau rakyat (Ahmad, Ainur

(23)

Moenir (2000) mengemukakan bahwa pelayanan itu adalah (jurnal ilmu administrasi

2, 2008:138) :

1. Adanya kemudahan dalam pengurusan kepentingan yakni pelayanan yang cepat

dalam arti tanpa hambatan.

2. Memperoleh pelayanan secara wajar, yaitu pelayanan tanpa disertai kata-kata yang

bernada meminta sesuatu kepada pihak yang dilayani dengan alasan apapun.

3. Memperoleh perlakuan yang sama dalam pelayanan, yaitu tanpa pilih kasih dimana

aturan dan prosedur diterapkan sama.

4. Memperoleh perlakuan yang jujur dan terus terang. Ini menyangkut keterbukaan

pihak yang melayani, seperti jika ada masalah yang dihadapi dalam pemberian

pelayanan sebaiknya dikemukakan terus terang.

Sebagai aktivitas yang berfungsi memenuhi kebutuhan orang lain atau yang

membutuhkan, maka pelayanan dituntut untuk dapat memenuhi semua keinginan dan

harapan yang diinginkan dan telah menjadi komitmen sebagai perwujudan pelayanan

yang berkulitas.

Menurut Groonroos (1990:20) bahwa :”kualitas pelayanan dapat diukur

dengan membandingkan antara pelayanan yang diterima (preceived service) dengan

pelayanan yang diharapkan (extended service). Jika layanan yang diarakan pelanggan

melebihi harapannya, maka persepsi akan positif, sebaliknya jika layanan tidak sesuai

dengan persepsi pelanggan maka persepsi kualitas menjadi rendah (negatif).(jurnal

ilmu administrasi 2, 2008:139). Pada prinsipnya dalam memenuhi harapan dari

pelanggan utnuk menuju kualitas pelayanan bagi sebuah organisasi, adalah dapat

(24)

pelanggan, yang menurut Stempler (1991:36) mengemukakan bahwa berbagai

harapan yang diinginkan oleh pelanggan yaitu (jurnal ilmu administrasi 2 :2008:139) :

Low price, 24 hours access, Expertice, Avalaible every where, Wide assortment,

Professionalisme, The lastest product, Good delivery, Good track record, Accurance,

High quality, No haste, Reability, Responsiveness, High tech, High touch

Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik mendefinisikan

pelayanan publik sebagai berikut: Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian

kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,

dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan

publik.

Pelayanan publik menurut Roth (1926:1) adalah sebagai berikut : Pelayanan

publik didefinisikan sebagai layanan yang tersedia untuk masyarakat, baik secara

umum (seperti di museum) atau secara khusus (seperti di restoran makanan).

Sedangkan Lewis dan Gilman (2005:22) mendefinisikan pelayanan publik

sebagai berikut: Pelayanan publik adalah kepercayaan publik. Warga negara berharap

pelayanan publik dapat melayani dengan kejujuran dan pengelolaan sumber

penghasilan secara tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Pelayanan

publik yang adil dan dapat dipertanggung-jawabkan menghasilkan kepercayaan

publik. Dibutuhkan etika pelayanan publik sebagai pilar dan kepercayaan publik

sebagai dasar untuk mewujudkan pemerintah yang baik.

Pelayanan publik (publik service) adalah suatu pelayanan atau pemberian

(25)

maupun non jasa, yang dilakukan oleh organisasi publik dalam hal ini suatu

pemerintahan. Dalam pemerintahan pihak yang memberikan pelayanan adalah

aparatur pemerintahan beserta segenap kelengkapan kelembagaannya (Ahmad, Ainur

Rohman,2010:3).

Pelayanan publik dengan demikian merupakan segala kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak dasar setiap warga negara dan

penduduk atau suatu barang, jasa, dan atau pelayanan administrasi yang disediakan

oleh penyelenggara pelayanan yang terkait dengan kepentingan publik. Adapun

penyelenggaranya adalah lembaga dan petugas pelayanan publik baik pemerintah

daerah maupun badan usaha milik negara (BUMN) yang menyelenggarakan

pelayanan publik.

Penerimaan pelayanan publik adalah orang perseorangan dan atau kelompok

orang dan atau badan hukum yang memilki hak, dan kewajiban terhadp suatu

pelayanan publik. Standar pelayanannya didasarkan atas ketentuan yang berisi norma,

pedoman dan kesepakatan mengenai kulitas pelayanan, sarana dan prasarana yang

dirumuskan secara bersama-sama antara penyelenggara pelayanan publik, penerima

pelayanan dan pihak yang berkepentingan. Di Indonesia berbagai konsep pelayanan

publik pernah dikenalkan.

Misalnya dalam SK Menpan No. 81/1993 :

1. Pola pelayanan fungsional, yaitu pola pelayanan yang diberikan oleh suatu instansi

pemerintah sesuai dengan tugas, fungsi, dan wewenangnya.

2. Pola pelayanan satu pintu, yaitu pola pelayanan yang diberikan oleh secara

(26)

3. Pola pelayanan satu atap, yaitu pola pelayanan yang dilakukan secara terpadu pada

suatu tempat/lokasi oleh beberapa instansi pemerintah sesuai dengan kewenangan

masing-masing.

4. Pola pelayanan secara terpusat, yaitu pola pelayanan publik yang oleh suatu

instansi pemerintah lainnya yang terkait bidang pelayanan publik. Atau juga disebut

“pelayanan prima”. Kualitas pelayanan publik yang baik menjamin keberhasilan

pelayanan tersebut, sebaiknya kualitas yang rendah kurang menjamin keberhasilan

pelayanan publik tersebut. Keadaan ini menyebabkan setiap negara berusaha

meningkatkan kualitas pelayanan publiknya. Manajemen pelayanan publik sebagai

salah satu isu penting dalam reformasi birokrasi menjadi sesuatu yang terus

berkembang dan penuh kritik. Sekarang ini pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah dengan keluasan fungsi yang dimilikinya serta kebijakan publik yang diambil

mempunyai dampak terhadap pengguna layanan publik dan masyarakat

memposisikan pembangunan yang berorientasi ke pengguna layanan dan melakukan

pengembangan kualitas pelayanan publik (Achmad Nurmandi, 2010:29) . Dalam

mengembangkan sistem pelayanan publik, isu tentang standar pelayanan kemudian

menjadi sangat penting. Input pelayanan penting untuk di standarisasi mengingat

kuantitas dan kualitas dari input pelayanan yang berbeda antar daerah menyebabkan

sering terjadinya ketimpangan akses terhadap pelayanan yang berkualitas (Dwiyanto,

2012:36). Dwiyanto juga mengemukakan bahwa terdapat sejumlah faktor yang

mempengaruhi aspek-aspek pelayanan yang bila dianalisis terkait dengan dimensi

akuntabilitas, yakni adanya kendala internal yang meliputi peralatan pendukung

(sarana-prasarana), kualitas SDM, dan kordinasi antar unit dalam instansi,maupun

kendala eksternal yang meliputi kelengkapan dokumen, pengguna jasa yang tidak

(27)

1.5.3.2 Unsur-unsur pokok pelayanan publik

Unsur-unsur pokok dalam pelayanan (Anggara : 2012 hal : 575) meliputi

sebagai berikut :

1.Strategy, atau rencana yang dipergunakan untuk mencapai sasaran tertentu yang

telah ditentukan.

2.Struktur, yaitu untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan adanya sturktur

organisasi yang dapat dijabarkan ke dalam tugas-tugas fungsionalnya.

3. Sistem, sistem informasi dalam organisasi harus dibuat sedemikian rupa, sehinggah

memudahkan hubungan kerja, cepat dan benar, baik sarana maupun prasarana dan

disesuaikan dengan kemajuan teknologi tanpa mengurangi efektivitas dan efesiensi.

Ketiga S tersebut merupakan hardware dari seven S of me Kinsey

4. Staff, disini dikaitkan dalam pemilihan staf untuk mengisi organisasi, diupayakan

dapat didukung oleh staf yang sesuai melalui rekrutasi yang baik. 5.Style, yaitu tigkah

laku dari manajer atau gaya dalam mencapai sasaran organisasi

6. Skill, dalam menjalankan organisasi perlu adanya kecakapan dari anggotanya. Oleh

karena itu, perlu adanya peningkatan skill secara terus menerus untuk mengantisipasi

setiap perubahan.

7. Share value/superordinate goals, bahwa semua S yang lain akan difokuskan dalam

superordinate goals. Hal ini berarti konsep bimbingan diinstruksikan oleh organisasi

kepada para anggotanya.

Sementara terdapat empat unsur penting dalam proses pelayanan publik berdasarkan

(28)

a) Penyedia layanan, yaitu pihak yang dapat memberikan suatu layanan tertentu

kepada konsumen, baik berupa layanan dalam bentuk penyediaan dan penyerahan

barang (goods) atau jasa-jasa (services).

b) Penerima layanan, yaitu mereka yang disebut sebagai konsumen (costomer) atau

customer yang menerima berbagai layanan dari penyedia layanan.

c) Jenis layanan, yaitu layanan yang dapat diberikan oleh penyedia layanan kepada

pihak yang membutuhkan layanan.

d) Kepuasan pelanggan, dalam memberikan layanan penyedia layanan harus mengacu

pada tujuan utama pelayanan, yaitu kepuasan pelanggan. Hal ini sangat penting

dilakukan karena tingkat kepuasan yang diperoleh para pelanggan itu bisaanya sangat

berkaitan erat dengan standar kualitas barang dan atau jasa yang mereka nikmati.

1.5.3.3 Prinsip Pelayanan Publik

Penyelenggaraan pelayanan publik juga harus memenuhi beberapa prinsip

pelayanan sebagaimana yang disebutkan dalam Kepmenpan No. 63 Tahun 2003

(Anggara : 2012 : 576) yang menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik

harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut :

Kesederhanaan

Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah

dilaksanakan.

b. Kejelasan Kejelasan ini mencakup kejelasan dalam hal :

(29)

2) Unit kerja / pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan

pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/ sengketa dalam pelaksanaan

pelayanan publik.

3) Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.

c. Kepastian waktu

Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah

ditentukan.

d. Akurasi

Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.

e. Keamanan

Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum.

f. Tanggung jawab

Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggung

jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan dalam

pelaksanaan pelayanan publik.

g. Kelengkapan sarana dan prasarana

Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang

memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika

(telematika).

(30)

Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh

masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.

Kedisplinan, kesopanan dan keramahan

Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta

memberikan pelayanan dengan ikhlas.

j. Kenyamanan

Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman,

bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas

pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lain-lain.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan yang disusun dalam rangka memeparkan segala keseluruhan

hasil penelitian ini secara singkat dapat diketahui sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : METODE PENELITIAN

Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

(31)

BAB IV : PENYAJIAN DATA

Bab ini menyajikan data yang diperoleh selama penelitian di lapangan dan

dokumentasi yang akan dianalisis

BAB V : ANALISA DATA

Bab ini berisi tentang uraian data-data yang akan diperoleh setelah melaksanakan

penelitian.

BAB VI : PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil

Referensi

Dokumen terkait

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Strata Satu

Penggunaan Media Pembelajaran Audio PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Smart Class (Kelas Unggulan). Di SMP Negeri 3 Kota

Ketentuan yang digunakan untuk pengambilan keputuan adalah jika nilai signifikansi pada lajur deviation from linearity > 0,05, maka disimpulkan hubungan variabel

Sumber ketiga pendanaan yakni penerbitan global bonds senilai USD500 juta yang telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa.. 5 of 5 Please

Jika beban tetap diberikan maka regangan akan bertambah dimana material seakan menguat yang disebut dengan penguatan regangan (strain hardening) yang selanjutnya

Bagi tenaga kesehatan dokter, Ikatan Dokter Indonesia yang mendapat amanah untuk menyusun standar profesi bagi seluruh anggotanya, dimulai dari standar etik (Kode Etik

mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap skor tingkat kesehatan bank.. umum swasta nasional devisa