• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREVALENSI DAN RIWAYAT BUTA WARNA DALAM KELUARGA PADA SISWA SMA DI KECAMATAN ILIR BARAT II KOTA PALEMBANG TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PREVALENSI DAN RIWAYAT BUTA WARNA DALAM KELUARGA PADA SISWA SMA DI KECAMATAN ILIR BARAT II KOTA PALEMBANG TAHUN 2015"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PREVALENSI DAN RIWAYAT BUTA WARNA DALAM

KELUARGA PADA SISWA SMA DI KECAMATAN

ILIR BARAT II KOTA PALEMBANG

TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memeroleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)

Disusun Oleh :

Astary Utami

04111001004

F A K U L T A S K E D O K T E R A N

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2015

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PREVALENSI DAN RIWAYAT BUTA WARNA DALAM

KELUARGA PADA SISWA SMA DI KECAMATAN

ILIR BARAT II KOTA PALEMBANG

TAHUN 2015

Oleh:

Astary Utami

04111001004

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memeroleh gelar Sarjana Kedokteran

Palembang, 26 Februari 2015

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Pembimbing I Merangkap Penguji I dr.H.Ibrahim, Sp.M (K) ... NIP. 195903041987121001 Pembimbing II Merangkap Penguji II dr.Ramzi Amin, Sp.M (K) ... NIP. 197412262008011002 Penguji III

Dr. dr. Mgs. Irsan Saleh, M.Biomed ... NIP. 19660929199601 1 001

Mengetahui, Pembantu Dekan I

dr. Mutiara Budi Azhar, SU, M.Med.Sc NIP. 19520107 198303 1 001

(3)

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya, skripsi ini, belum pernah diajukan untuk mendapatkan

gelar akademik (sarjana), baik di Universitas Sriwijaya maupun di perguruan tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa

bantuan dari pihak lain kecuali arahan tim pembimbing

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarangnya dan ditulis dalam daftar pustaka.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik atau sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Palembang, 26Februari 2015 Yang membuat pernyataan

Astary Utami NIM: 04111001004

(4)

iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Universitas Sriwijaya, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Astary Utami

NIM : 04111001004

Program Studi : Pendidikan Dokter Umum

Fakultas : Kedokteran

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

PrevalensidanRiwayatButaWarnadalamKeluargapadaSiswa SMA di KecamatanIlir Barat II Kota Palembang Tahun 2015.

beserta perangkatnya yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya berhak menyimpan,

mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Palembang

Pada tanggal : 26Februari 2015 Yang Menyatakan

(5)

v

PREVALENSI DAN RIWAYAT BUTA WARNA DALAM KELUARGA PADA SISWA SMA DI KECAMATAN ILIR BARAT II

KOTA PALEMBANG TAHUN 2015

(Astary Utami, Februari 2015, 37 halaman)

FakultasKedokteranUniversitasSriwijaya ABSTRAK

Latar Belakang: Buta warna, suatu kelainan penglihatan yang berhubungan dengan ketidakmampuan mata untuk membedakan warna, merupakan kelainan

genetik yang bersifat X-linked recessive yang mengenai 8% laki-laki dan 0,5%

perempuan. Buta warna melibatkan retina khususnya sel-sel kerucut yang berfungsi untuk penglihatan warna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan riwayat buta warna dalam keluarga pada siswa SMA di Kecamatan Ilir Barat II kota Palembang tahun 2015.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode survei observasional deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA di Kecamatan Ilir Barat II kota Palembang. Sampel penelitian adalah seluruh siswa SMA kelas X di Kecamatan Ilir Barat II kota Palembang yang berjumlah 334 siswa. Variabel penelitian meliputi prevalensi buta warna, jenis kelamin, dan riwayat buta warna dalam keluarga yang meliputi ayah, ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan. Kasus buta warna diidentifikasi dengan buku Ishihara.

Hasil: Dari penelitian yang dilakukanterhadapsiswa SMA kelas X di KecamatanIlir Barat II kota Palembang didapatkanprevalensibutawarnasebesar 4,19%. Dari seluruhsampellaki-lakididapatkan7,36% menderitabutawarnadandariseluruhsampelperempuandidapatkan 1,17% yang menderitabutawarna. Siswalaki-lakipenderitabutawarna 41,67% memilikisaudaralaki-lakipenderitabutawarnadan 8,33% memilikisaudaraperempuanpenderitabutawarna. Padasiswaperempuanpenderitabutawarnatidakditemukanriwayatkeluarga yang menderitabutawarna.

Kesimpulan: Prevalensibutawarnadi kalangansiswa SMA di KecamatanIlir Barat II kota Palembang adalah 4,19%.

Kasusbutawarnalebihbanyakpadalaki-lakidibandingperempuan. Terdapatsaudara yang

jugamenderitabutawarnabaiklaki-lakimaupunperempuanmenandakanadanya riwayat butawarnadalamkeluarga.

(6)

vi

PREVALENCE AND FAMILY HISTORY OF COLOR BLINDNESS IN THE HIGH SCHOOL STUDENTS IN THE DISTRICT

OF WEST ILIR II PALEMBANG IN 2015

(Astary Utami, Februari 2015, 37 pages)

Medical Faculty of Sriwijaya University ABSTRACT

Background:Color blindness, acolor visiondisorderthat is related to inability to distinguish colors,isan X-linked recessive disorderthatattacks 8% males and0.5% females around the world. Color blindnessinvolvesretina, especiallycone

cellswhich responsible forcolor vision. This studyobjective is to

determineprevalenceandfamilyhistory ofcolor blindnessinthehigh school studentsin the districtof WestIlirIIPalembangin 2015.

Methods: This study usedobservationaldescriptivesurvey method.The population is all of the students in the high school in the district of West Ilir II Palembang. Sampelsis 334 studentsclass X in the high school in the district of West Ilir II Palembang. Variable includes color blindness prevalence, sex, and family history which are father, mother, brothers and sisters. The case is identified with Ishihara book..

Results: The results obtained from the studyofhigh school students class Xin the district of West Ilir IIPalembang were4,19% color blind. From male, 7.36% of malewas color blind and from female was 1.17% had color blind. The color blind male students 41,67% have color blind brothers and 8,33% have color blind sisters. The color blind female students didn’t have any color blind family history. Conclusion: Color blind prevalence in the high school students in the district of West Ilir II Palembang were 4,19%.Color blindness could be found more often in male than female. Color blind siblings , either brothers or sisters, indicated family history of color blindness.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

“Barangsiapayang menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu maka Allah

memudahkan jalan menuju surga(HR. Muslim)

Alhamdulillahirabbilalamin…

Pujisyukurtiadahentisayatujukanuntukpemilikalamsemestadanseisinya, Allah SWT yang telahmengabulkansemuadoa-doa yang dipanjatkandalamsetiapsujudkusetelahsemua yang sayalewatidalam proses

penyelesaianskripsiini. Mahabenar Allah dengansegalafirmanNyadalamAlquran. Karenapadaakhirnyasemuahanyamasalahwaktu,

dankinitibagiliransayauntukmendapatkangelarSarjanaKedokteranmelaluitugasakhi rsaya yang berjudul “PrevalensidanRiwayatButaWarnadalamKeluargapadaSiswa SMA di KecamatanIlir Barat II kota Palembang Tahun 2015”.

Terima kasih Saya ucapkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Dr. dr. Zulkarnain, M.Med.Sc yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian. Terima kasih juga kepada DinasPendidikandanOlahraga Kota Palembang, SMA Az-Zahrah, SMA Sjahyakirti, SMA Teladan, SMA Tri Darmasertasemuapihak yang telahmembantusayadalampenelitianini yang tidakbisasayasebutsatupersatu.

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya Saya ucapkan kepada kedua pembimbing Saya, dr.H.Ibrahim, Sp.M (K) selaku pembimbing I dan dr.Ramzi Amin, Sp.M (K) selaku pembimbing II atas semuailmu, bimbingan, arahan, masukan, semangat, solusidankemudahan-kemudahan yang sudahdiberikankepadasaya. Terimakasih yang

sedalam-dalamnyakarenatelahikutlelahberjuangbersamasayahinggatugasakhirinibisadiseles

aikan. Terimakasihkarenatelahmenjadipembimbing yang begitusabardalammembimbingsaya. Dari lubukhatisaya yang paling

dalamsayamintamaafatassemuatutur kata dantingkahlaku yang tidakberkenan. Sayamintamaafkarenadalam proses penyelesaiantugasakhirinijalan yang sayatempuhtidaksemulusjalanmahasiswa yang lain.

(8)

viii

Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada Dr. dr.

Mgs. Irsan Saleh, M.Biomed selakuketuablokskripsidanpengujisayaatassemuabimbingan, masukan, saran

dansemangatyang telahdiberikan. Sayajugasangatberterimakasihkarenadoktertelahmemperjuangkansayadantugasakh

irsayasehinggakenyataantidakseburukseperti yang sayapikirkansebelumnya.

Terimakasihuntukdr. Linda Trisna, Sp.M (K) atasilmu,

bimbingansertanasihat yang diberikankepadasaya. Sayamemintamaafatassemuakesalahansaya yang tidakberkenandihati.

Terimakasihuntukdr. Hj. Ani, Sp.M (K) yang telahmeminjamkanbuku Ishihara

untukpenelitiansehinggamempermudahpenelitian yang sayalakukan. Terimakasihkepadadr. Eva Kumala Sari, dr. Hardiantodandr.Fanesha yang

telahikutmembantudanmendampingisayaselamapenelitian.

Terima kasih yang begitu besar untuk kedua orang tua saya yang sangatsayacintai, Ujang Tri Walidain, Spd dan Dra. Emilia Deni Yusniar. Ayah

danIbu yang takkenallelahmencarinafkah, mendengarkansemuakeluhkesahbahkantangisselama proses penyelesaiantugasakhirini. Terimakasihuntukdoa-doadisetiapsujudpanjang kalian,

doa-doa yang bahkansayatidaksayamintapuntetap kalian lakukan.

Terimakasihuntuksaudaralaki-lakisayasatu-satunya Ahmad Ade

Gustianuntukdoadansemangat yang sudahdiberikanlengkapdengankecemburuansebagaianakbungsu yang

seharusnyalebihdiperhatikandaripadasaya.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dr. Tri Suciati, M.Kesdan dr. Ella Amalia yang sudahmaumendengarsemuakeluhkesah, masalahdankekhawatiran yang sayaalamiselamamenempuhpendidikankedokteran 3,5tahunini.

Terimakasihtaklupauntuksahabat-sahabatsaya yang telahmenemaniperjuangansayadariawalkuliahhinggasekarangdalamsukadanduka,

AsifaRamadhaniSembiring, SuciFahleviMasri, Lismya Wahyu Ningrum, Fitri Maya Anggraini, Mary Gisca dan Lidya Kartika. Semoga Allah

(9)

ix

selalumemudahkanlangkahdansemuaurusankitauntukmencapaicita –

citamuliakitayaitumenjadidokter yang bergunabagimasyarakatbanyak.

Tidakadamanusia yang sempurna. Manusiabelajardarikesalahan-kesalahan

yang terjadidalamhidupnya. Dari itusayamenyadaribahwatugasakhirsayainijugatidakbisasempurnalayaknyaciptaan

Allah SWT. Kritikdan saran dengansenanghatisayaterimaterhadaptugasakhirini. semogaskripsiiniakanmemberibanyakmanfaatbagibanyakpihak.

Palembang, 26 Februari 2015

(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang ... 1 1.2 RumusanMasalah ... 2 1.3 TujuanPenelitian... 3 1.3.1 TujuanUmum ... 3 1.3.2 TujuanKhusus... 3 1.4 ManfaatPenelitian... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Retina ... 4

2.2FisiologiPenglihatanWarna ... 9

2.3 ButaWarna ... 12

(11)

xi 2.3.2 Etiologi ... 12 2.3.3 KlasifikasiButaWarna ... 12 2.3.4 FaktorResiko ... 14 2.3.5 Epidemiologi ... 14 2.3.6 Patogenesis ... 14 2.3.7 Prognosis ... 17 2.4 TujuanPemeriksaanButa Warna ... 17

2.5Teknik Pemeriksaan Buta Warna dengan Menggunakan Buku Ishihara ... 17

2.6 Pengobatandanpencegahanbutawarna ... 20

2.7 KerangkaTeori ... 21

BAB IIIMETODE PENELITIAN 3.1 JenisPenelitian ... 22

3.2 LokasidanWaktuPenelitian ... 22

3.3 PopulasidanSampelPenelitian ... 22

3.3.1 PopulasiPenelitian ... 22

3.3.2 SampelPenelitian ... 22

3.3.3 Cara Pengambilan Sampel ... 22

3.4 VariabelPenelitian ... 23

3.5 DefinisiOperasional ... 23

3.5.1 Prevalensi Buta Warna ... 23

3.5.2 JenisKelamin ... 23

3.5.3 Riwayat Keluarga ... 23

3.6 MetodePengumpulan Data ... 24

3.7 Cara PengolahandanAnalisis Data ... 24

3.8 KerangkaOperasional ... 25 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

(12)

xii

4.1 Hasil Penelitian ... 26

4.1.1 Distribusi Populasi berdasarkan Jenis Kelamin pada Siswa SMA kelas X SMA di kecamatan Ilir Barat II kota Palembang ... 26

4.1.2 Distribusi Frekuensi Buta Warna berdasarkan Jenis Kelamin ... 27

4.1.3 Distribusi Frekuensi Buta Warna pada Setiap Sekolah ... 27

4.1.4 Distribusi Frekuensi Riwayat Buta Warna dalam Keluarga ... 28

4.2 Pembahasan ... 30

4.2.1 Prevalensi Buta Warna ... 30

4.2.2 Riwayat Buta Warna dalam Keluarga ... 31

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 37

5.2 Saran... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Distribusi Populasi berdasarkan Jenis Kelamin pada Siswa SMA kelas X SMA di kecamatan Ilir Barat II kota Palembang... 26 4.2 Distribusi Frekuensi Buta Warna berdasarkan Jenis Kelamin ... 27 4.3 Distribusi Frekuensi Buta Warna pada Setiap Sekolah ... 27 4.4 Distribusi Frekuensi Riwayat Buta Warna dalam Keluarga berdasarkan

Ayah ... 28 4.5 Distribusi Frekuensi Riwayat Buta Warna dalam Keluarga berdasarkan

Ibu ... 28 4.6 Distribusi Frekuensi Riwayat Buta Warna dalam Keluarga berdasarkan

Saudara Laki-laki ... 29 4.7 Distribusi Frekuensi Riwayat Buta Warna dalam Keluarga berdasarkan

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Lapisan Retina ... 6

2.2 Sebuah retina normal yang terlihatmelaluioftalmoskop ... 6

2.3 Selbatangdanselkerucut ... 9

2.4 Dua kartu ishihara ... 18

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. FormulirHasilPemeriksaanButaWarnaPadaSampel ... 40

2. Lembarinformed consent ... 41

3. FotoPenelitian ... 43

4. Data Siswakelas X SMA di kecamatanIlir Barat II kota Palembang ... 46

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.I

Latar Belakang

Buta warna merupakan suatu kelainan penglihatan yang berhubungan dengan ketidakmampuan mata untuk membedakan warna.Seseorang dapat melihat normal apabila fungsi organ mata (makula dan saraf optik) normal, cahaya yang dipantulkan ke mata cukup dan sistem penghantaran impuls melalui saraf normal. Buta warna merah-hijau adalah suatu keadaan dimana mata tidak mempunyai sekelompok sel kerucut penerima warna. Penderita tidak akan dapat membedakan warna dari warna lainnya, khususnya tidak dapat membedakan warna merah dari hijau (Guyton dan Hall, 2008).

Defek penglihatan warna kongenital yang sering terjadi adalah defisiensi warna merah-hijau, dimana hal ini merupakan suatu bentuk dikromasi karena hanya dua dari tiga opsin kerucut yang berfungsi normal. Kelainan ini terjadi akibat mutasi pada gen yang mengode opsin kerucut merah (protanopia) atau hijau (deuteranopia). Kelainan ini bersifat X-linked recessive dan mengenai 8% pria dan 0,5% wanita. Walaupun terdapat gangguan diskriminasi warna, namun tajam penglihatan masih bisa dalam keadaan normal(Guyton danHall,2008).

Keadaan buta warna merah-hijau adalah suatu kelainan genetik yang timbul hampir pada laki-laki. Gen-gen pada kromosom X perempuan mengkode untuk masing-masing sel kerucut. Namun buta warna hampir tidak pernah terjadi pada perempuan karena setidaknya satu dari dua kromosom X hampir selalu memiliki gen normal untuk setiap sel kerucut. Karena laki-laki hanya memiliki satu kromosom X, gen yang hilang dapat menyebabkan buta warna(Guyton danHall,2008).

Hal ini dikarenakan kromosom X pada laki-laki selalu diturunkan dari ibunya, dan tidak pernah dari ayahnya,buta warna diturunkan dari ibu ke anak

(17)

2

tersebut terjadi pada sekitar 8 persen dari seluruh laki-laki.Selain itu buta warna juga dapat disebabkan karena kelemahan warna biru. Jarang terjadi sel kerucut biru saja yang hilang, walaupun kadang-kadang kondisi tersebut tidak memperlihatkan gejala. Keadaan ini diturunkan secara genetik, sehingga menimbulkan fenomena yang disebut kelemahan warna biru (Guyton danHall,2008).

Prevalensi penderita buta warna di kota Palembang menurut hasil riset kesehatan dasar tahun 2007 adalah sebesar 6,8%.Penelitiantentang prevalensi dan riwayat buta warnadalam keluarga pada siswa SMA di kota Palembang masih sangat jarang.Hal ini yang menyebabkan peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian agar didapat data mengenai prevalensi dan riwayat buta warna dalam keluarga pada siswa SMA khususnya siswa SMA di kecamatan Ilir Barat IIkota Palembang tahun 2015.

Peneliti juga merasa perlu melakukan deteksi dini buta warna pada siswa SMA untuk memudahkan siswa SMA dalam memilih jurusan ketika duduk di bangku perkuliahan atau untuk menentukan profesi nantinya. Peneliti juga merasa perlu untuk memeriksa keadaan status buta warna pada orang tua dan saudara kandung siswa penderita warna untuk melihat riwayat buta warna pada keluarga itu.Hal ini dikarenakan faktor resiko genetik sangat berpengaruh terhadap kejadian buta warna.

1.2

Rumusan Masalah

Berapa prevalensi penderita buta warna pada siswa SMA kelas X di kecamatan Ilir Barat II kota Palembang tahun 2015?

Bagaimana riwayat buta warna dalam keluarga padasiswa SMA kelas X di kecamatan Ilir Barat IIkota Palembang tahun 2015?

(18)

3

1.3

Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mendapatkan data tentang prevalensi buta warna pada siswa SMA beserta riwayat buta warna pada keluarganya di kalangan siswa SMA kelas X di

kecamatan Ilir Barat II kota Palembang tahun 2015. 1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan penelitian iniadalah :

1. Mendapatkan data prevalensi penderita buta warna pada siswa SMA kelas X di

kecamatan Ilir Barat IIkota Palembang.

2. Mendapatkan data tentang riwayat buta warna dalam keluarga padasiswa SMA

di kecamatan Ilir Barat IIkota Palembang yang terdiri dari orang tua dan saudara kandung penderita.

1.4

Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk : 1. Aspek teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan peneliti mengenai prevalensi dan riwayat buta warna dalam keluarga pada siswa SMA di kecamatan Ilir Barat IIkota Palembang dan diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

2. Aspek praktis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan melakukan penelitian ilmiah bagi mahasiswa kedokteran. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan masyarakat khususnya orang tua, saudara siswa dan terutama bagi siswa SMA di kecamatan Ilir Barat IIkota Palembang yang menderita buta warna agar dapat mempertimbangkan pilihan jenjang pendidikan selanjutnya.

(19)

38

2. Penelitian dapat dilakukan lebih dalam untuk melihat ada atau tidak nya gen

buta warna dalam keluarga.

3. Peneliti dapat menjelaskan lebih dalam kepada keluarga siswa tentang

bagaimana buta warna ini bisa terjadi dalam keluarga.

4. Peneliti dapat memberikan edukasi yang lebih luas dan mendalam tentang buta

warna dan efek nya terhadap pemilihan karir seseorang.

Edukasi yang bisa diberikan untuk orang tua yang memiliki anak penderita buta warna antara lain dengan memastikan untuk mengajari anak bahwa buta warna bukanlah sebuah hambatan, tetapi adalah suatu sifat yang unik. Orang tua juga dapat membantu anak yang menderita buta warna untuk menyesuaikan diri dengan cara :

- Menerima warna yang disebut oleh anak

- Menggambarkan sebuah obyek tanpa menyebutkan warna

- Membicarakan kondisi ini dengan sang anak tentang masa depannya bahwa

beberapa pekerjaan memerlukan penglihatan terhadap warna yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Guyton, A.C dan J.E. Hall. 2008. Textbook of Medical Physiologi. Terjemahan oleh: Irawati dkk. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, Indonesia, hal. 654-660, 662, 665 dan 667

Heidary, Fatemeh MD and Reza Gharebaghi MD. 2013. A Modified Pseudoisochromatic Ishihara Color Vision Test Based on Eastern Arabic Numerals, (Http//www.mehdijournal.com, Diakses 14 September 2014)

Heidary, Fatemeh MD and Reza Gharebaghi MD. 2013. A Modified Pseudoisochromatic Ishihara Color Vision Test Based on Eastern Arabic Numerals, (Http//www.ncbi.nlm.hih.gov/pmc/articles/PMC3939756, Diakses 14 September 2014)

(20)

39

Ilyas, Sidarta. S.R. Yulianti. 2011. Ilmu Penyakit Mata. Badan Penerbit FKUI, Jakarta, Indonesia, hal. 9-10, 84, 86, 87, 88

Ishihara, Shinobu. 1994. Ishihara’s Tests For Colour-Blindness. Concise Ed, hal. 4-5

M Modarres, M Mirsamadi, and GA Peyman. Prevalence of congenital color

deficiencies in secondary-school students in Tehran. Int Ophtalmol, January 1, 1996; 20(4): 221-2… Available from: http://www.nejm.org. Diakses 8 Februari 2015

Putz, R dan R.Pabst. 2006. Atlas Anatomi Manusia Sobotta. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 362

Riordan-Eva, Paul dan J.P. Whitcher. 2007. Vaughan and Asbury’s General Opthalmology. Terjemahan oleh:Brahm U.Pendit. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, Indonesia, hal. 12, 186-187, 207, 262

Snell, R.S. 2006. Clinical Anatomy for Medical Student. Terjemahan oleh: Sugiharto, Liliana. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, Indonesia, hal. 781

Varma, Rohit MD. 2013.Color Blindness.,

(http://www.uic.edu/com/eye/LearningAboutVision/EyeFacts/ColorBlindness.htm l, Diakses 4 Maret 2015)

Vaughan, Daniel dan Taylor Asbury. 1990. Vaughan and Asbury’s General Opthalmology (Edisi kesebelas Jilid II). Terjemahan oleh:Waliban dan Bondan Hariono. Penerbit buku Widya Medika, Jakarta, Indonesia, hal. 192

Referensi

Dokumen terkait