• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. PPM Berbasis Kab-Kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. PPM Berbasis Kab-Kota"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

PUBLIC PRIVATE MIX

PUBLIC PRIVATE MIX

(PPM) TB

(PPM) TB

BERBASIS KABUPATEN/KOTA

BERBASIS KABUPATEN/KOTA

Subdit Tuberkulosis Subdit Tuberkulosis

(2)
(3)

LATAR BELAKANG

(4)
(5)

LATAR BELAKANG

(6)
(7)

PPM 2016

PPM 2016

30% RS sawsta

30% RS sawsta

1% Klinik Swasta

1% Klinik Swasta

1% Praktik Swasta

1% Praktik Swasta

(8)
(9)

Swasta

74% diagnostik

51% Pengobatan

9% kontribusi

melapor

-Underreporting

-Mandatory

notification (-)

-Keberhasilan

pengobatan?

Belum semua

Dokter terlatih TB

(10%)

Apotik

tempat awal

mencari

pengobatan

(10)
(11)
(12)
(13)

Meningkatkan akses Layanan TB

Penguatan jejaring layanan berbasis kab/kota

Penguatan sistem surveilans TB

Penyediaan alat diagnosis

(14)
(15)

Meningkatkan akses Layanan TB

Penemuan Aktif Masif

Pendekatan PIS PK

Kumis

Penemuan terduga TB oleh Kader

PIS PK

Penemuan terduga TB tempat khusus

(16)
(17)

Konsep PPM

berbasis

Kab/Kota

Definisi:

(18)
(19)

Prinsip Dasar:

• Merupakan bagian akselerasi penemuan kasus

• Melalui penguatan sistem kesehatan

• Merupakan kegiatan menuju kesinambungan

program

(20)
(21)

TUJUAN UTAMA

Semua Layanan Kesehatan yang menangani TB

(22)
(23)

Tujuan Khusus:

1. Tersedianya layanan TB

berkualitas diseluruh fasyankes

di Kab/Kota.

2. Adanya regulasi/kebijakan untuk

penerapan PPM di kab/kota

termasuk pembiayaannya.

3. Terlibatnya seluruh layanan

kesehatan bekerjasama dengan

komunitas dalam jejaring PPM.

4. Terbentuknya mekanisme

(24)
(25)
(26)
(27)

Strategi

(28)
(29)

Keterlibatan sumua Fasyankes

Memperkuat kepemimpinan

regulasi, penganggaran

Kemitraan dikoordinasi Dinkes kab/kota

Tersedia layanan

berkualitas

gerakan TOSS TB

Inovasi & pemanfaatan

(30)
(31)

Akselerasi Penemuan Kasus TB

To Reach the Unreach To Detect the Undetect  Menemukan yang belum ditemukan Mendeteksi yang belum terdeteksi

OBATI SAMPAI

TUNTAS/SEMBUH

Geography, Social, Ekonomic, Politic Improvement-diagnostic tools Mandatory Notification To Notify the Unnotified

(32)
(33)

ORGANISASI PROFESI • IDI • PDPI • PAPDI • IDAI • PDUI • IAI • PATELKI ORGANISASI LAYANAN •

ARSADA

PERSI

ILKI

UKBM KADER KESEHATAN •

KADER

POSYANDU

PENGUATAN

JEJARING

KOORDINASI

(34)
(35)

PENGUATAN JEJEARING KOORDINASI PENEMUAN AKTIf, PASIF, & KONTAK PENGUATAN LAB MIKROS, TCM, KULTUR, & KEPEKAAAN OBAT PENGUATAN MUTU - AKREDITASI LAYANAN PENGUATAN MANAJEMEN OBAT & LOGISTIKA LAINNYA PENGUATAN SISTEM CATPOR TB PENGUATAN WAJIB LAPOR PENGUATAN MONEV PENGUATAN SUPERVISI & MENTORING

(36)
(37)

1. Dikes Kab Kota 2. Semua RS 3. Semua Puskesmas 4.Semua Klinik Pratama, DPM , FKTP lainnya 5. Organisasi Profesi 6. Organisasi Komunitas 7.Semua institusi  pendukung, dan layanan TB lainnya

(38)
(39)

PERAN DINAS KESEHATAN

PROVINSI:

1. Mendorong penyusunan regulasi terkait kegiatan PPM

2. Identifikasi mitra terkait (organisasi profesi, lintas program

dan sektor)

3. Memfasilitasi pembentukan koalisi organisasi profesi

dengan program

4. Membangun/memperkuat jejaring termasuk melakukan

fasilitasi kerjasama lintas batas wilayah

(40)
(41)

PERAN DINAS KESEHATAN

KABUPATEN/KOTA:

1.Penanggung jawab PPM TB berbasis kabupaten/kota

2.Pengorganisasian jejaring (surat keputusan pembentukan tim PPM) 3.Memfasilitasi pembentukan koalisi organisasi profesi tingkat

kabupaten/kota

4.Program Managemen termasuk Pembiayaan

5.Melakukan surveilans TB (termasuk pelaporan pasien TB) seluruh

faskes yg menangani TB berkoordinasi dengan Puskesmas berdasarkan pembagian wilayah kerja

6.Supervisi terpadu (melibatkan pihak lain . organisasi profesi, lintas program)

(42)
(43)

PERAN RUMAH SAKIT KAB/KOTA

1. Membentuk kolaborasi layanan antar unit di rumah

sakit untuk memastikan layanan TB sesuai standar

2. Membentuk jejaring layanan/PPM TB berbasis

kabupaten/kota dengan fasilitas kesehatan dan dinas

kesehatan

3. Menerapkan wajib lapor kasus pasien TB yang

ditemukan dan diobati melalui sistem pelaporan TB

di dinas kesehatan kabupaten/kota (SITT, e-TB

(44)
(45)

PERAN PUSKESMAS

1. Melakukan penemuan secara pasif di puskesmas dan secara aktif bekerjasama dengan kader/masyarakat

2. Memberikan layanan TB mulai dari penemuan kasus sampai

pengobatan secara tuntas

3. Membentuk jejaring layanan TB dengan FKTP non puskesmas (DPM, klinik pratama) di wilayah kerjanya

4. Melakukan penguatan sistem surveilans TB: implementasi

sistem wajib lapor pasien TB baik di puskesmas maupun di FKTP non puskesmas (dokter praktek mandiri, klinik pratama) di wilayah kerjanya

(46)
(47)

PERAN DOKTER PRAKTEK MANDIRI (DPM)

/KLINIK

1. Memberikan layanan TB yg bermutu sesuai standar

2. Membentuk jejaring layanan TB dengan FKTP non

puskesmas (DPM, klinik pratama) di wilayah kerjanya

3. Melaporkan kasus TB yg ditemukan dan atau diobati ke

(48)
(49)

PERAN KOMUNITAS

Membina komunitas di Kab/ Kota untuk

menjalankan:

1.Edukasi masyarakat

2.Penemuan kasus secara aktif 

3.Memastikan pengobatan yang lengkap dan tuntas

4.Advokasi

(50)
(51)

PERAN ORGANISASI PROFESI

Membina anggotanya di Kab/ Kota untuk menjalankan fungsi: 1. Dalam jejaring PPM di kab/kota

Sebagai tenaga ahli klinis tim PPM di Kab/ Kota, dan berperan

sebagai fasilitator untuk meningkatkan kapasitas petugas fasyankes melalui pelatihan, pembinaan, supervisi dan mentoring

2. Di Rumah Sakit

Sebagai tenaga ahli yang menjadi motivator dan mendorong terbentuknya jejaring internal layanan TB berkualitas

3. Di tempat praktik masing-masing

Sebagai praktisi ahli dalam pelayanan langsung pada pasien dan melaporkan penemuan kasusnya ke dalam sistem informasi di Kab/Kota

(52)
(53)

KOALISI ORGANISASI PROFESI

• Koalisi organisasi profesi Penanggulangan Tuberkulosis adalah

gabungan dari beberapa organisasi profesi yang mempunyai komitmen terlibat dalam penanggulangan TB di tingkat

nasional, provinsi dan di kabupaten/kota dalam menjalankan peran dalam pelibatan jejaring PPM TB.

• Tujuan: untuk meningkatkan penemuan kasus TB dan

implementasi pelaksanaan Jejaring Layanan dan Tatalaksana Tuberkulosis sesuai Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) dan International Standards for TB Care (ISTC).

• Organisasi profesi yang terlibat yaitu Ikatan Dokter Indonesia

(54)
(55)

PERAN KOALISI ORGANISASI PROFESI

Memberikan dukungan pelaksanaan Program TB ke Provi dan kab/

kota termasuk penyusunan NSPK (Norma Standar Prosedur dan Kriteria)

IDI sebagai induk organisasi profesi mensosialisasikan regulasi yang mewajibkan anggotanya melakukan tatalaksana TB sesuai standar serta melaporkan kasus TB yang ditemukan dan atau diobati.

PDPI, PAPDI, IDAI, PDUI, PERDOKI sebagai organisasi profesi yang menangani TB memberikan informasi teknis manajemen kasus TB dan memberikan anjuran kepada anggotanya melakukan wajib lapor berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kab/Kota.

IAI sebagai induk organisasi apoteker akan mengeluarkan surat

edaran kepada anggotanya agar (1) tidak melayani pembelian OAT tanpa resep, (2) melakukan konfirmasi kepada dokter yang

(56)
(57)

PENEMUAN KASUS TB

PENEMUAN AKTIF BERBASIS KELUARGA DAN MASYARAKAT

Kerjasama Investigasi Kontak

Mandatory Notification PUSKESMAS KLINIK DPM APOTEK LAB SWASTA LABKESDA RS PEMERINTAH RS SWASTA RS PARU BB/BKPM DINKES KAB/KOTA

Penemuan Intensif melalui Kolaborasi HIV,, DM, PAL, MTBS

(58)
(59)

ALUR RUJUKAN DAN LAPORAN PASIEN TB

RUMAH SAKIT PEMERINTAH RUMAH SAKIT SWASTA Dokter Praktik Mandiri (DPM) Klinik swasta PUSKESMAS LAYANAN RUJUKAN LAYANAN PRIMER    D    I    N    A    S    K    E    S    E    H    A    T    A    N    K    A    B     /   K    O    T    A Masyarakat/kader Laboratorium /Apotek Rujukan

Rujukan dan Laporan Laporan

(60)
(61)

PENGUATAN JEJARING PPM TB DI KAB/KOTA

RUMAH SAKIT PEMERINTAH RUMAH SAKIT SWASTA Dokter Praktik

Mandiri (DPM) Klinik swasta

PUSKESMAS LAYANAN

RUJUKAN

LAYANAN PRIMER

Faskes lain Laboratorium

/Apotek Kepala Daerah Dinkes Kab/Kot a TIM PPM (termasu k organisas i profesi)

(62)
(63)

JEJARING INTERNAL DI FKRTL

Rawat Jalan; IGD Poli umum Poli Spesialis Layanan HIV Unit DOTS Unit Penunjang; Laboratorium, Patologi Klinlk, Radiologi Farmasi Rawat Inap DIREKSI

(64)
(65)

TARGET PENEMUAN KASUS

(66)
(67)

KASUS TB

(68)
(69)

AREA KEGIATAN PPM

Kab/Kota (Esensial) Kab/Kota Prioritas (Komprehensif) Komunitas

 Penyusunan/penguatan regulasi PPM

 Pembentukan/revitalisasi tim PPM

 Penguatan DOTS di RS pemerintah dan swasta

 Wajib lapor (mandatory  notification) untuk layanan primer dan lanjutan bagi layanan TB

 Intensifikasi Penemuan kasus (kontak investigasi, penerapan  jejaring kolaborasi layanan TB

Anak, jejaring rujukan diagnosis dan rujuk balik: TCM, TB ekstra paru, TB dengan komorbid dan pelacakan kasus

• Penguatan jejaring layanan TB di fasyankes di

Lapas/ rutan, tempat kerja, RS Jiwa, faskes TNI/POLRI

• Penguatan DOTS di Klinik dan DPM

• Pembentukan jejaring layanan TB terintegrasi:

TB, TB-HIV, TB-RO

• Penerapan sistem notifikasi wajib di semua

fasyankes yang memberikan layanan TB, termasuk Lab klinik dan Apotek.

• Penerapan Integrasi layanan: PAL, MTBS, MTDS • Penerapan jejaring kolaborasi layanan: TB

Anak, TB DM, TB HIV, Lansia, klinik gizi, klinik merokok.

• Penemuan aktif TB di rawat jalan dan rawat

inap RS dengan alat penapis dan diagnostik baru

• Jejaring penemuan dan pengobatan melibatkan

komunitas baik di FKTP maupun FKRTL

• Validasi data dan monev PPM

 Penerapan Jejaring PKM-CSO  Investigasi Kontak  Dukungan Pengobatan kepada penderita TB-; termasuk dukungan psiko-sosial,  Pelacakan kasus TB  Memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat agar segera memeriksakan diri bila mempunyai gejala TB  Membantu Skrining TB bagi penderita DM dan kelompok Manula

(70)
(71)

KABUPATEN/KOTA PRIORITAS BERDASARKAN INTERVENSI

No Provinsi Esensial Komp No Provinsi Esensial Komp 1 Aceh 23 6 18 Kalteng 14 3 2 Sumut 34 11 19 Kalsel 13 2 3 Sumbar 20 5 20 Kaltim 10 3 4 Sumsel 18 9 21 Kaltara 5 1 5 Riau 11 9 22 Sulut 15 3 6 Jambi 11 1 23 Gorontalo 6 1 7 Bengkulu 10 2 24 Sulteng 13 3 8 Kepri 7 3 25 Sulsel 24 6 9 Lampung 15 7 26 Sulbar 6 1 10 Babel 7 3 27 Sultra 16 2 11 Banten 8 8 28 Bali 9 5 12 DKIJakarta 6 5 29 NTB 10 5 13 Jabar 27 26 30 NTT 22 4 14 Jateng 35 34 31 Maluku 11 2 15 Jatim 34 27 32 MalukuUtara 10 2 16 DIYogyakarta 5 4 33 Papua 29 6 17 Kalbar 14 7 34 PapuaBarat 13 3

(72)
(73)

INDIKATOR PPM UNTUK KAB/KOTA

 Adanya regulasi/kebijakan pelaksanaan dan pembiayaan PPM

di Kab/Kota.

 Terbentuknya mekanisme koordinasi dalam pelaksanaan

kegiatan PPM.

 Persentase jumlah penyedia layanan kesehatan yang terlibat

dalam jejaring PPM di antara jumlah penyedia layanan yang ada.

 Kontribusi penemuan kasus TB dari: Puskesmas+BP4,

fasyankes pemerintah non-Puskesmas+BP4, dan fasyankes non pemerintah

 Angka keberhasilan pengobatan pada masing-masing

(74)
(75)

PENILAIAN CAPAIAN PPM

Klasifikasi Kab/Kota berdasarkan Capaian Pengembangan PPM: 1. Pratama: 100% Puskesmas, 80% RS memberikan layanan TB

dengan standar Nasional,

2. Madya: memenuhi syarat Pratama dan melaksanakan

mandatory notification dengan keterlibatan komunitas dalam  jejaring dan berkontribusi dalam penemuan kasus,

3. Utama: memenuhi syarat Madya dan 80% layanan terlibat dengan peran komunitas dan CSO lebih masif.

(76)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Apabila wali kelas mengizinkan dan memberikan tanda tangan, maka selanjutnya meminta tanda tangan ke guru mata pelajaran yang kelak tidak bisa diikuti selama

Bagi perusahaan, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan menentukan kebijakan yang

5) Melakukan magang sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh pihak Fakultas. 6) Melakukan konsultasi kepada Dosen Pembimbing KKL (Magang). 7) Apabila mahasiswa

Termasuk diantaranya adalah Penguat Mini Penguat mini merupakan suatu alat elektronika yang mempunyai fungsi untuk memperkuat sinyal inputan sehingga outputnya lebih besar dan

Berdasarkan keuntungan dari model pembelajaran discovery learning tersebut, maka LKS yang dikembangkan dapat meningkatkan keterampilan proses sains dengan membuat

Struktur Tabel siswa miskin merupakan tabel yang fungsinya untuk menyimpan biodata lengkap nama siswa dari banyak sekolah di Dinas Pendidikan

• Pembayaran terkait operasional kantor (antara lain: honor terkait operasional kantor, bahan makanan, penambah daya tahan tubuh (hanya diberikan kepada pegawai yang bekerja di