BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Ke
Kesasadadararan n memeruruppakakan an fufungngsi si uutatamma a susususunanan n sasararaf f ppuusasat. t. UnUntutuk k mempertahankan fungsi kesadaran yang baik, perlu suatu interaksi yang konstan mempertahankan fungsi kesadaran yang baik, perlu suatu interaksi yang konstan dan efektif antara hemisfer serebri yang intak dan formasio retikularis di batang dan efektif antara hemisfer serebri yang intak dan formasio retikularis di batang ot
otakak. . GaGangngguguan an papada da hehemimisfsfer er sesererebrbri i atatau au foformrmasasio io reretitikukulalariris s dadapapatt menimbulkan gangguan kesadaran.
menimbulkan gangguan kesadaran. 11
Ber
Bergangantuntung g padpada a berberatnyatnya a kerkerusausakankan, , ganganggugguan an keskesadaadaran ran dapdapat at berberupaupa ap
apatiati, , dedeliliriurium, m, sosomnmnololenen, , sosopopor r ataatau u kokomama. . KoKoma ma memerurupapakakan n pepenunururunanann kesadaran yang paling rendah atau keadaan ‘
kesadaran yang paling rendah atau keadaan ‘unarouunarousable sable unresponunresponsiveness’ siveness’ , yaitu, yaitu keadaan dimana dengan semua rangsangan, penderita tidak dapat dibangunkan. keadaan dimana dengan semua rangsangan, penderita tidak dapat dibangunkan. Dalam bidang neurology, koma merupakan kegawat daruratan medik yang paling Dalam bidang neurology, koma merupakan kegawat daruratan medik yang paling seri
sering ng ditditemuemukankan/di/diumumpaipai. . KomKoma a bukbukanlanlah ah suasuatu tu penpenyakyakit, it, melmelainainkan kan suasuatutu keadaan klinik tertentu yang disebabkan oleh berbagai faktor serta membutuhkan keadaan klinik tertentu yang disebabkan oleh berbagai faktor serta membutuhkan tindak
tindakan penanganan yang !epat an penanganan yang !epat dan tepat, dan tepat, sebab makin lama sebab makin lama koma berlangkoma berlangsungsung makin parah keadaan susunan saraf pusat sehingga kemungkinan makin ke!il makin parah keadaan susunan saraf pusat sehingga kemungkinan makin ke!il teradinya penyembuhan sempurna.
teradinya penyembuhan sempurna. ""
#a
#ada da prprooseses s inini i susususunanan n sasararaf f ppuusasat t tetergrgananggggu u fufungngsi si uutatammananyyaa mempertahankan kesadaran. Gangguan kesadaran ini dapat disebabkan beraneka mempertahankan kesadaran. Gangguan kesadaran ini dapat disebabkan beraneka ra
ragagam m pepenynyebebab ab babaik ik prprimimer er inintrtrakakraraninial al atatauaupupun n ekekststrarakrkrananiaial, l, yayangng menga
mengakibatkkibatkan an kerusakerusakan kan struktstruktural/mural/metaboletabolik ik di di tingktingkat at kortekorteks ks serebriserebri, , batangbatang otak atau keduanya.
otak atau keduanya. ""
#en
#enanganggulgulangangan an kokoma ma sangsangat at tertergangantuntung g padpada a patpatoloologi gi dasdasarnyarnya a sertsertaa patofisiologi
patofisiologi gangguan gangguan kesadaran. kesadaran. $al $al ini ini sangat sangat sulit, sulit, apalagi apalagi ika ika riwayatriwayat penyakit dan perkembangan geala fisik sebelumnya tak elas diketahui.
BAB II BAB II
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
A.
A. DeDefifinnisisii
Koma merupakan penurunan kesadaran yang paling rendah atau Koma merupakan penurunan kesadaran yang paling rendah atau keadaan‘
keadaan‘unarunarousaousable ble unreunresponsponsiveness’ siveness’ , , yyaiaitu tu kekeadadaaaan n didimamana na dedengnganan semuarangsangan, penderita tidak dapat
semuarangsangan, penderita tidak dapat dibangunkan.dibangunkan. ""
Koma bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu keadaan klinik Koma bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu keadaan klinik tertentu yang disebabkan oleh berbagai faktor serta membutuhkan tindakan tertentu yang disebabkan oleh berbagai faktor serta membutuhkan tindakan penanganan yang !epat dan tepat, sebab makin lama koma b
penanganan yang !epat dan tepat, sebab makin lama koma berlangsung makinerlangsung makin parah
parah keadaan keadaan susunan susunan saraf saraf pusat pusat sehingga sehingga kemungkinan kemungkinan makin makin ke!ilke!il teradinya penyembuhan sempurna.
teradinya penyembuhan sempurna. %%
Ke
Kesasadadararan n adadalalah ah susuatatu u kokondndisisi i seseseseororanang g dedengngan an titingngkakatt awareness
awareness teterhrhadadap ap didiri ri yayang ng babaik ik dadan n didia a mamampmpu u beberirintnteraeraksksi i dedengnganan lingk
lingkungan sekitar. Kesadaran terdiri ungan sekitar. Kesadaran terdiri atas atas arousaarousal l &Kemam&Kemampuan puan berintberinteraksieraksi dengan lingkungan sekitar dan dalam kondisi bangun penuh' dan awareness dengan lingkungan sekitar dan dalam kondisi bangun penuh' dan awareness &Kem
&Kemampampuan uan untuntuk uk menmenerimerima a dan dan memmemahaahami mi isi isi stimstimuluulus'.s'. DalDalam am halhal menilai penurun
menilai penurunan an kesadarkesadaran, dikenal an, dikenal beberabeberapa pa istilah yang istilah yang digudigunakan dinakan di kl
klininik ik yayaitu itu kokompmpos os mementntisis, , dedelirliriuium, m, sosomnmnololenen, , ststupuporor, , dadan n kokomama.. (erminologi tersebut bersifat kualitatif. )ementara itu, penurunan kesadaran (erminologi tersebut bersifat kualitatif. )ementara itu, penurunan kesadaran dap
dapat at pulpula a dindinilai ilai se!ase!ara ra kuakuantintitatitatif, f, dendengan gan menmengguggunaknakan an skaskala la komkomaa Glasgow.
Glasgow.%%
(ingkat kesadaran kualitatif * (ingkat kesadaran kualitatif * 1.
1. Komposmentis Komposmentis berarti kesadaran normal, menyadari seluruh asupan dari berarti kesadaran normal, menyadari seluruh asupan dari pan!a
pan!a indera indera &&awareaware atau awas' dan bereaksi se!ara optimal terhadap atau awas' dan bereaksi se!ara optimal terhadap sel
selururuh uh ranrangsgsanangagan n babaik ik dadari ri luluar ar mamaupupun un dadari ri dadalam lam &&arousal arousal atau atau waspada', atau dalam keadaan awas dan waspada.
waspada', atau dalam keadaan awas dan waspada.
".
". Delirium Delirium beberararti rti gagangngguguan an kekesadsadaraaran n dedengngan an didisersertai tai pepenunururunanann kemampuan untuk mempertahankan fokus atau mengalihkan perhatian kemampuan untuk mempertahankan fokus atau mengalihkan perhatian
BAB II BAB II
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
A.
A. DeDefifinnisisii
Koma merupakan penurunan kesadaran yang paling rendah atau Koma merupakan penurunan kesadaran yang paling rendah atau keadaan‘
keadaan‘unarunarousaousable ble unreunresponsponsiveness’ siveness’ , , yyaiaitu tu kekeadadaaaan n didimamana na dedengnganan semuarangsangan, penderita tidak dapat
semuarangsangan, penderita tidak dapat dibangunkan.dibangunkan. ""
Koma bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu keadaan klinik Koma bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu keadaan klinik tertentu yang disebabkan oleh berbagai faktor serta membutuhkan tindakan tertentu yang disebabkan oleh berbagai faktor serta membutuhkan tindakan penanganan yang !epat dan tepat, sebab makin lama koma b
penanganan yang !epat dan tepat, sebab makin lama koma berlangsung makinerlangsung makin parah
parah keadaan keadaan susunan susunan saraf saraf pusat pusat sehingga sehingga kemungkinan kemungkinan makin makin ke!ilke!il teradinya penyembuhan sempurna.
teradinya penyembuhan sempurna. %%
Ke
Kesasadadararan n adadalalah ah susuatatu u kokondndisisi i seseseseororanang g dedengngan an titingngkakatt awareness
awareness teterhrhadadap ap didiri ri yayang ng babaik ik dadan n didia a mamampmpu u beberirintnteraeraksksi i dedengnganan lingk
lingkungan sekitar. Kesadaran terdiri ungan sekitar. Kesadaran terdiri atas atas arousaarousal l &Kemam&Kemampuan puan berintberinteraksieraksi dengan lingkungan sekitar dan dalam kondisi bangun penuh' dan awareness dengan lingkungan sekitar dan dalam kondisi bangun penuh' dan awareness &Kem
&Kemampampuan uan untuntuk uk menmenerimerima a dan dan memmemahaahami mi isi isi stimstimuluulus'.s'. DalDalam am halhal menilai penurun
menilai penurunan an kesadarkesadaran, dikenal an, dikenal beberabeberapa pa istilah yang istilah yang digudigunakan dinakan di kl
klininik ik yayaitu itu kokompmpos os mementntisis, , dedelirliriuium, m, sosomnmnololenen, , ststupuporor, , dadan n kokomama.. (erminologi tersebut bersifat kualitatif. )ementara itu, penurunan kesadaran (erminologi tersebut bersifat kualitatif. )ementara itu, penurunan kesadaran dap
dapat at pulpula a dindinilai ilai se!ase!ara ra kuakuantintitatitatif, f, dendengan gan menmengguggunaknakan an skaskala la komkomaa Glasgow.
Glasgow.%%
(ingkat kesadaran kualitatif * (ingkat kesadaran kualitatif * 1.
1. Komposmentis Komposmentis berarti kesadaran normal, menyadari seluruh asupan dari berarti kesadaran normal, menyadari seluruh asupan dari pan!a
pan!a indera indera &&awareaware atau awas' dan bereaksi se!ara optimal terhadap atau awas' dan bereaksi se!ara optimal terhadap sel
selururuh uh ranrangsgsanangagan n babaik ik dadari ri luluar ar mamaupupun un dadari ri dadalam lam &&arousal arousal atau atau waspada', atau dalam keadaan awas dan waspada.
waspada', atau dalam keadaan awas dan waspada.
".
". Delirium Delirium beberararti rti gagangngguguan an kekesadsadaraaran n dedengngan an didisersertai tai pepenunururunanann kemampuan untuk mempertahankan fokus atau mengalihkan perhatian kemampuan untuk mempertahankan fokus atau mengalihkan perhatian
ya
yang ng diditatandndai ai dedengngan an adadananya ya peperurubabahahan n kokogngnisi isi ataatau u memengngalalamamii gangguan persepsi. Gangguan teradi dalam angka waktu yang singkat. gangguan persepsi. Gangguan teradi dalam angka waktu yang singkat.
%.
%. SomnolenSomnolen atatau au drdrowowsinsiness ess ataatau u !l!lououdiding ng of of !i!insnsioioususneness, ss, beberarrartiti mengantuk, mata tampak !enderung menutup, masih dapat dibangunkan mengantuk, mata tampak !enderung menutup, masih dapat dibangunkan deng
dengan an perinperintah, masih tah, masih dapat menawab pertanyaadapat menawab pertanyaan n walaupwalaupun un sediksedikitit bingung, tampak gelisah dan orientasi terhadap sekitar menurun.
bingung, tampak gelisah dan orientasi terhadap sekitar menurun.
+.
+. Stupor Stupor atau sopor lebih rendah daripada somnolen. ata tertutup, dengan atau sopor lebih rendah daripada somnolen. ata tertutup, dengan rangsang nyeri atau suara keras baru membuka mata atau bersuara rangsang nyeri atau suara keras baru membuka mata atau bersuara satu-dua
dua katkata. a. ototoriorik k hanyhanya a berberupa upa gergerakaakan n menmengelgelak ak tehtehadaadap p ranrangsagsangng nyeri.
nyeri.
.
. Koma Koma merupakan penurunan kesadaran yang paling rendah atau keadaan merupakan penurunan kesadaran yang paling rendah atau keadaan ‘unaro
‘unarousable/usable/unrespunresponsionsieness0, eness0, yaitu yaitu keadakeadaan an dimandimana a dengdengan an semuasemua rangsangan, penderita tidak dapat dibangunkan. Dengan rangsang apapun rangsangan, penderita tidak dapat dibangunkan. Dengan rangsang apapun tidak ada reaksi sama sekali, baik dalam hal membuka mata, bi!ara, tidak ada reaksi sama sekali, baik dalam hal membuka mata, bi!ara, maupun reaksi motorik.
maupun reaksi motorik. 11
(ingkat kesadaran kuantitatif * (ingkat kesadaran kuantitatif *
)e!ara kuantitatif, kesadaran dapat dinilai dengan menggunakan )e!ara kuantitatif, kesadaran dapat dinilai dengan menggunakan Glasgow Coma Scale
Glasgow Coma Scale &G)' yang meliputi pemeriksaan untuk #englihatan/ &G)' yang meliputi pemeriksaan untuk #englihatan/ ata &2', #emeriksaan
ata &2', #emeriksaan otorik &' dan 3eotorik &' dan 3erbal &3'.rbal &3'.
1.
1. #emeri#emeriksaan ksaan deraat deraat kesadakesadaran Gran G) u) untuk ntuk pengpenglihatanlihatan/ ma/ mata*ta*
21 tidak membuka mata dengan rangsang nyeri 21 tidak membuka mata dengan rangsang nyeri
2" membuka mata dengan rangsang nyeri 2" membuka mata dengan rangsang nyeri
2% membuka mata dengan rangsang suara 2% membuka mata dengan rangsang suara
2+ membuka mata spontan 2+ membuka mata spontan
".
1 tidak melakukan reaksi motorik dengan rangsang nyeri
" reaksi deserebrasi dengan rangsang nyeri
% reaksi dekortikasi dengan rangsang nyeri
+ reaksi menghampiri rangsang nyeri tetapi tidak men!apai sasaran
reaksi menghampiri rangsang nyeri tetapi men!apai sasaran
4 reaksi motorik sesuai perintah
%. #emeriksaan deraat kesadaran G) untuk 3erbal*
31 tidak menimbulkan respon erbal dengan rangsang nyeri &none'
3" respon mengerang dengan rangsang nyeri & sounds'
3% respon kata dengan rangsang nyeri &words'
3+ bi!ara dengan kalimat tetapi disorientasi waktu dan tempat &confused '
3 bi!ara dengan kalimat dengan orientasi baik &orientated ' 1
B. Etiologi
Berdasarkan susunan anatomi, koma dibagi menadi " yaitu5 koma kortikal bihemisferik dan koma diensefalik*
1. Koma Kortikal Bihemisferik
Gangguan kehidupan neuron-neuron sehingga tidak berfungsi lagi, dapat ditinau se!ara menyeluruh bilamana struktur dan metabolismenya dipahami. +
6euron merupakan satuan fungsional susunan saraf. Berbeda se!ara struktur, metabolisme dan fungsinya dengan sel tubuh lain. #ertama, neuron tidak bermitosis. Kedua, untuk metabolismenya neuron hanya menggunakan 7" dan glukosa saa. )ebab bahan baku seperti
protein, lipid, polysa!!haride dan 8at lain yang biasa digunakan untuk metabolisme sel tidak dapat masuk ke neuron karena terhalang oleh ‘blood brain barrier’ . 9ngka pemakaian glukosa ialah , mg/1:: gr aringan otak/menit. 9ngka pemakaian 7" ialah %,% !!/1:: gr aringan
otak/menit.+
Glukosa yang digunakan oleh neuron %; untuk proses oksidasi, :; dipakai untuk sintesis lipid, protein, polysa!!haride, dan 8at-8at lain yang menyusun infrastruktur neuron, dan 1; untuk fungsi transmisi. $asil akhir dari proses oksidasi didapatkan 7" dan $"7 serta 9(# yang berfungsi mengeluarkan ion 6a dari dalam sel dan mempertahankan ion K di dalam sel. Bila metabolisme neuron tersebut terganggu maka infrastruktur dan fungsi neuron akan lenyap, bilamana tidak ada perubahan yang dapat memperbaiki metabolisme. Koma yang bangkit
akibat hal ini dikenal uga sebagai Koma etabolik. +
<ang dapat membangkitkan koma metabolik antara lain* a. $ipoentilasi
b. 9noksia iskemik. !. 9noksia anemik.
d. $ipoksia atau iskemia difus akut. e. Gangguan metabolisme karbohidrat. f. Gangguan keseimbangan asam basa. g. Uremia.
h. Koma hepatik
i. Defisiensi itamin B.+
". Koma Diensefalik.
Koma akibat gangguan fungsi atau lesi struktural formation retikularis di daerah mesensefalon dan diensefalon &pusat penggalak kesadaran'. )e!ara anatomik koma diensefalik dibagi menadi " bagian utama yaitu koma akibat lesi supratentorial dan lesi infratentorial.+
a. =esi )upratentorial.
#roses desak ruang supratentorial, lama kelamaan mendesak hemisferium ke arah foramen magnum, yang merupakan satu-satunya alan keluar untuk suatu proses desak didalam ruang tertutup seperti tengkorak. Karena itu batang otak bagian depan &diensefalon' mengalami distorsi dan penekanan.
)araf-saraf otak mengalami penarikan dan menadi lumpuh dan substansia retikularis mengalami gangguan. 7leh karena itu bangkitlah kelumpuhan saraf otak yang disertai gangguan penurunan deraat kesadaran. Kelumpuhan saraf otak okulomotorius dan trokhlearis merupakan !irri bagi proses desak ruang supratentorial yang sedang menurun ke fossa posterior serebri.
ontoh proses desak ruang supratentorial yang dapat menyababkan penurunan kesadaran sampai koma antara lain5 tumor serebri, abses
dan hematoma intrakranial. ontoh lesi supratentorial*
>nfark (halamus
#erdarahan >ntraserebral, 2pidural, )ubdural, dsb
>nfak (rombotik, 2mboli
(umor &#rimer maupun metastase'
9bses intraserebral dan )ubdural
(rauma Kepala (ertutup +
b. =esi >nfratentorial.
>nfark batang otak bagian rostra/ sering teradi pada konstusio serebri berat. (umor serebeli atau meningioma serta arakhnoiditis yang menyumbat lintasan likwor adalah !ontoh-!ontoh lain proses patologik infratentorial yang lama kelamaan dapat menimbulkan
koma, karena merusak lintasan.
9da " ma!am proses patologik dalam ruang infratentorial &fossa kranii posterior'. #ertama, proses diluar batang otak atau serebelum yang mendesak system retikularis. Kedua, proses didalam batang otak yang se!ara langsung mendesak dan merusak system retikularis batang otak. #roses yang timbul berupa, penekanan langsung terhadap
tegmentum mesensefalon &formasio retikularis', herniasi serebellum dan batang otak ke rostral melewati tentorium serebelli yang kemudian menekan formation retikularis di mesensefalon, herniasi tonsiloserebellum ke bawah melalui foramen magnum dan sekaligus menekan medulla oblongata. )e!ara klinis, ketiga proses tadi sukar dibedakan. Biasanya berbauran dan tidak ada tahapan yang khas. #enyebab lesi infratentorial biasanya G#D7 di batang otak atau serebelum, neoplasma, abses, atau edema otak.
ontoh lesi infratentorial* #erdarahan )erebelum >nfark )erebelum (umor )erebelum 9bses )erebelu 9neurisma Basilar >nfark Batang otak #erdarahan pons
#enyebab koma se!ara garis besar dapat disingkat/dibuat embatan keledai menadi kalimat ?SEMENITE@. Dari embatan keledai ini kita uga dapat membedakan manakah yang termasuk ke dalam koma bihemisferik ataupun koma diensefalik. "
S * )irkulasi A gangguan pembuluh darah otak &perdarahan maupun infark' E * 2nsefalitis A akibat infeksi baik oleh bakteri, irus, amur, dll
M * etabolik A akibat gangguan metaboli! yang menekan/mengganggu kinera otak. &gangguan hepar, uremia, hipoglikemia, koma diabetikum, dsb'.
E * 2lektrolit A gangguan keseimbangan elektrolit &seperti kalium, natrium'. N * 6eoplasma A tumor baik primer ataupun sekunder yang menyebabkan
penekanan intra!ranial. Biasanya dengan geala (>K meningkat &papiledema, bradikardi, muntah'.
I * >ntoksikasi A kera!unan. T * (rauma A ke!elakaan. E * 2pilepsi.
C. Patofisiologi
Kesadaran dibagi dua yaitu deraat kesadaran dan gangguan isi. Gangguan deraat &kuantitas, arousal, wakefulness) menentukan deraat kesadaran. Gangguan isi &kualitas, awareness, alertness) ditentukan oleh !ara pengolahan input yang menghasilkan output ))# kesadaran. %
Kesadaran ditentukan oleh interaksi kontinu antara fungsi korteks serebri termasuk ingatan, berbahasa dan kepintaran &kualitas', dengan
ascending reticular activating system &99)' &kuantitas' yang terletak mulai dari pertengahan bagian atas pons. 99) menerima serabut-serabut saraf kolateral dari aras-aras sensoris dan melalui talamic relay nuclei dipan!arkan se!ara difus ke kedua korteks serebri. 99) bertindak sebagai suatu off!on switc, untuk menaga korteks serebri tetap sadar "awake)# aka apapun yang dapat mengganggu interaksi ini, apakah lesi supratentorial, subtentorial dan metabolik akan mengakibatkan menurunnya kesadaran. %
Karena 99) terletak sebagian di atas tentorium serebeli dan sebagian lagi di bawahnya, maka ada tiga mekanisme patofisiologi timbulnya koma *
1. =esi supratentorial, ". =esi subtentorial, %. #roses metabolik.
Koma )upratentorial *
1. =esi mengakibatkan kerusakan difus kedua hemisfer serebri, sedang batang otak tetap normal. >ni disebabkan proses metabolik.
". =esi struktural supratentorial &hemisfer'. 9danya massa yang mengambil tempat di dalam !ranium &hemisfer serebri' beserta edema sekitarnya misalnya tumor otak, abses dan hematom mengakibatkan dorongan dan pergeseran struktur di sekitarnya5 teradilah *
$emiasi girus singuli di bawah falC serebri ke arah kontralateral menyebabkan tekanan pada pembuluh darah serta aringan otak, mengakibatkan iskemi dan edema.
b. $emiasi transtentorial sentral
$emiasi transtentorial atau sentral adalah basil akhir dari proses desak ruang rostrokaudal dari kedua hemisfer serebri dan nukli basalis5 se!ara berurutan mereka menekan diensefalon, mesensefalon, pons dan
medula oblongata melalui !elah tentorium. !. $erniasi unkus atau tentorial erniation
$emiasi unkus teradi bila lesi menempati sisi lateral fossa kranii media atau lobus temporalis5 lobus temporalis mendesak unkus dan girus hipokampus ke arah garis tengah dan ke atas tepi bebas tentorium5 akhirnya menekan n.>fi.di mesensefalon ipsilateral, kemudian bagian lateral mesensefalon dan seluruh mesensefalon.
Koma >nfratentorial
1. #roses di dalam batang otak sendiri yang merusak 99) atau/serta merusak pembuluh darah yang mendarahinya dengan akibat iskemi, perdarahan dan nekrosis. isalnya pads stroke, tumor, !edera kepala dan
sebagainya.
". #roses di luar batang otak yang menekan 99). a. =angsung menekan pons.
b. $emiasi ke atas dari serebelum dan mesensefalon melalui !elah tentorium dan menekan tegmentum mesensefalon.
!. $erniasi ke bawah dari serebelum melalui foramen magnumdan menekan medula oblongata. Dapat disebabkan oleh tumor serebelum, perdarahan serebelum dan sebagainya.
Koma etabolik
#roses metabolik melibatkan batang otak dan kedua hemisfer serebri. Koma disebabkan kegagalan difus dari metabolisme sel saraf.
1. 2nsefalopati metabolik primer.
#enyakit degenerasi serebri yang menyebabkan terganggunya metabolisme sel saraf dan glia. isalnya penyakit 9l8heimer.
". 2nsefalopati metabolik sekunder.
Koma teradi bila penyakit ekstraserebral melibatkan metabolisme otak, yang mengakibatkan kekurangan nutrisi, gangguan keseimbangan elektrolit ataupun kera!unan.
#ada koma metabolik ini biasanya ditandai gangguan sistim motorik simetris dan tetap utuhnya refleks pupil &ke!uali pasien mempergunakan glutethimide atau atropin', uga utuhnya gerakan-gerakan ekstraokuler &ke!uali pasien mempergunakan barbiturat'.
D. Klasifikasi Koa
1. Koma Kortikal Bihemisferik a. Koma >skhemik-9noksis
9noksia selama + menit dapat mnegakibatkan koma yang ireersible karena kebanyakan neuron kortikal sudah musnah. #roses patologi yang mendasari koma iskhemik dan koma anoksik ialah langkanya :" untuk metabolisme otak, sebagai akibat kegagalan
antung dari sirkulasi atau akibat kegagalan paru dan pernafasan. Koma iskhmik dan koma anoksik yang seringkali menadi problema diagnostik ialah koma yangberkembang se!ara sedikit demi sedikit melalui lesu-letih-lemah, hipersomnia, letargi, dan stupor. Dalam hal penaggulangan koma ishkemik-anoksik dapat diberi tindakan terapetik yang sesuai dengan tahap-tahap yang dihadapi, yang berlaku untuk setiap enis kasusu koma. +
)etiap kasus letargi, stupor atau koma harus langsung diperiksa oleh dokter sendiri. ungsi-fungs ital harus diselidiki se!ara anamnesis dan fisiik diagnostik *
(empatkan pendirita dalam posisi miring
(entukan enis pernaasan, keadaan alan napas, keadaan paru-paru
(entukan keadaan sirkulasi sistemik, denyut antung dantekanan ena ugularis.
(indakan terapetik tahap pertama $irway, %riting, Circulation
9mbil sample darah untuk pemeriksaan
#asang kateter
Buat 2KG
9mbil tindakan sesuai dengan hasil pemeriksaan darah.
)elain tahap pertama, tindakana darurat yang harus dilakukan pada tahap ini dapat berupa *
#enaggulangan ?sho!k@
#enanggulangan perdarahan
#enanggulangan kegagalan respiratorik +
#ada hipoksia difus subakut atau khronik yang dapat bangkit karena anemia, infarka miokard, !ongestie heart failure dan penyakit paru, penderita menurus ke kima melalui tahap-tahap yang dapat disaksikan oleh orang disekitar penderita. <ang dapat dilaporkan ialah bahwa penderita mempunyai penyakit antung, bahwa tadia ia lesu saa, mau tidur saa, dan akhirnya tidur terus dan tidak dapat dibangunkan lagi. 9tau keluarga enderita dapat melaporkan bahwa sebelum ?tidak sadar@, ustru ia menga!au dan tida ingat. 9pa yang di!eritakan keluarga itu adalah &'rganic %rain Syndrome(.dengan adanya tanda-tanda kegagalan anutng dan sirkulatorik ditambah
dengan adanya kelainan diparu serta anemia, maka tidaklah sukar menganal koma yang dihadapai sebagai koma ikhemik-anoksik. +
=ain halnya, bilamana kasus koma iskhemik-anoksis yang dihadapkan ialah seorang sudah dalam koma dan tidak diketahui keluarganya. Dengan adanya tanda-tanda koma kortikal bihemisferik dan penyakit antung maka, koma iskhemik-anoksik adalah sukar sekali dibedakan dengan koma &overdose( barbiturat atau ?tranEuiliser@. $ipotensi yang ditemukan dapat disebabkan oleh obat-obat tersebut uga. emang benar bahwa hipotensi dan pernapasan parahyang disebabkan oleh ?oerdose@ itu dapat mengakibatkan hipoksia serebri iskhemik dan anoksik, akan tetapi tindakan terapetik terhadap koma yang sama itu adalah, auh berbeda. #ada koma iskhemik-anoksik tindakan terapetik dituukkan pada perbaikan fungsi kardioaaskuler dan hemo-dinamo-pulmona, sedangkan terhadpa koma pada ?oerdose@ sedatie tindakan yang langsung diambil ialah penghanyutan sedatia melalui eksresi ginal. +
(indakan terapetik dalam pemebrantasan koma iskhemik-anoksik adalah esensi dalam patofiologi koma iskhemik-anoksisk terletak pada adanya insufisiensi sirkulatorik atau respiratorik yang akan membangkitkan koma ika hipoksi serebri meningkat melebihi batas-batas kritis hipoksia serebri iskhemik, hipoksi serebri anoksi dan
hipoksi serebri anemik. +
b. Koma 2nsefalopati $ipertensif
Koma yang bangkit pada seseorang dengan hipertensi dapat disebabkan oleh perdarahanintraserebral atau intrakranial. Koma ini tergolong dalam koma diessefalik supratentorial dana akan berakhir pada kematian. +
9kan tetapi koma kortikal bihemisferik dapat timbul uga pada orang-orang hipertensif sedang sampai berat, bukan karena perdarahan, meainkan karena iskhemik dan anoksik. Koma inilahyang dinamakan koma ensefalopati hipertensif. Karena hipertensi dan pembuluh darah serebral, maka autoregulasi serebral tidak lagi sembpurna, sehingga pada lonakan tekanan darahsewaktu-waktu
dapat timbul asokontriksi se!ara menyeluruh yang agak lama. Dengan demikian timbullah hipoksi dan anoksi difus yang melumpuhkan metabolisma neural untuk sementara, sehingga bangkit koma. +
!. Koma $iperglikemi Keto-9sidosis
Keadaan keto-asidosis diabetik merupakan keadaan gangguan metabolisme yang sangat berat, yang disebabkan oleh kekurangan insulin se!ara terus menerus, karena faktor yang belum elas asidosis metabolik timbul bergandengan dengan ketosis, hiperlipidemia dan dehidrasi. )e!ara klinis, keadaan keto-asidosis dan hiperglikemik dikenal karena adanya muntah, takipne, dehidrasi dan kegagalan sirkulasi. Bilamana prodroma ini tidak dikenal, maka koma akan !epat bangkit.+
Dalam garis besar, tindakan terapetik se!ara primer dituukan kepada pemberian insulin untuk menggeserkan metabolisme substrat lemak ke substrat $7, sekaligus menegakkan kembali keseimbangan air dan elektrolit. #emberian insulin dalam dosis rendah merupakan tindakan terapetik deawasa ini. +
d. Koma $ipoglikemik
Koma hipoglikemik menadi suatu kenyataan ika gula darah menurun sampai dibawah "-%: mg; dan berlangsung paling sedikitnya F: menit. adangann glukosa dan glikogen serebral telah habis dibakar dalam waktu itu. #roses oksidasi serebral beralan terus tanpa glukosa eksogen. Karena itu lemak dan protein dimetabolisme dan hasilnya ialah kerusakan struktural neuron yang tidak dapat diperbaiki lagi. #enderita yang mengalami hipoglikemi seberat itu atuh dalam koma. )ebelumnya atau setelah hipoglikemi berat berlangsung beberapa am dan dapat dilihat sindrom sebagai berikut *
Delirium yang bangkit melalui tahap hipersomnia dan confusional state yang ringan.
)erangan konfulsi mum, seperti serangan epileptik dengan koma post-iktal
$emiparesis sementara yang timbul seperti kasus stroke namun setelah hipoglikemi teratasi, penderita sembuh tanpa meninggalkan geala sisa.
Koma denga pernapasan yang dalam serta !epat dan kaku deserbrasi.+
#rodroma koma hipoglikemi dapat dibagi dalam dua kelompok, yang awal dan yang langsung disusul oleh koma. #rodroma awal itu adalah gugup, rasa lapar, waah merah, berkeringat banyak dan tremor. )e!ara berangsur-angsur penderita menadi kurang waspada, berbi!ara sedikit kurang terang dan nga!au., berkali-kali melakukan gerakan dnegan mulutnya seolah-olah sedang menetak, gerakan anggota gerak menadi kaku dan dapat timbul mioklonus atau konulsi umum. +
ika gula darah H1: mg; maka penderia berada dalam koma yang dalam seklai * waah pu!at, pernapasan dangkal dan !epat, tetapi denyut antung lambat sekali, sedangkan otot yang tadinya kakau menadi hipotonik. (ahap ini dikenal sebagai modular koma hipoglikemi. Ialaupun dnegan tindakan terapetik penderita dapat diselamatkan dari kematian, fungsi serebral tidak akan pulih kembali dan penderita tetap dalam kaedaan koma tanpa banyak kegawatan pernapasan dan sirkulatorik. +
e. Koma $epatik
Koma hepatik adalah koma ang bangkit dalam peralanan kegagalan hepatik. )etiap tahap keadaan dimana hepar tidak dapat berfungsi lagi, disertai oleh manifestasi disfungsi serebral. #ada
awalnya dapat diumapai geala &organic brain syndrome( yang ringan yang dapat berkisar antara hipersomnia dan letargi saa. Kemudian dapat berkembang delirium, stupor, dan koma. +
#ada waktu penderita masih dalam keadaan letargi, dpat diumpai nistagmus, flaping termor &asteriksis' pada tangan, kaki dan rahang bawah serta spastisitas yang bersifat ?gagenhalten@ &terdapat tahanan yang seolah olah disengaa'. ika koma sudah timbul penderita berada dalam sikap kaku deserbrasi. Konulsi umu ada
kalanya mun!ul tetapi buka geala yang selalu bergandengan dengan manifestasi ensefalphatia hepatik atau koma hepatik.+
Koma hepatik dibagi dalam + tahap *
(aha > * lesu, letih, lemah, tanpa flapping tremor dan tanpa kelainan pada 2eg
(ahap >> * !onfulsion state , letargi dengan falpping tremor dan 22G mungkin sudah memperlihatkan slowing
(ahap >>> * lebih banyak letargi daripada kegelisahan motorik dan mental, hanya ka!au ika dibangunkan. #ola 22G pada tahap iini memperlihatkan episode slowing . 9stereksis lebih elas.
(ahap >3 * koma f. Koma Uremik
Koma uremik teradi melalui tahap keadaan yang dikenal sebagai ensefalophatia uremik akibat kegagalan ginal. Gambaran klinisnya tidak khas yaitu terdiri dari manifestasi organic brain syndrome dengan konulsi, geala neurologik fokal dan gangguan pernapsan. eaksi pupil dan gerakan bola mata arang terganggu. #ada penderita dengan kegagalan ginal kronik semuanya merasa letih-lemah-lesu. ika ensefalophati mulai berkembang maka manifestasi motorik adalah asteriksis miklonus atau &mucle twitcing( dan konfulsi umum. 9dakalanya hemiparesis merupakan manifestasi motorik ensefalophatik uremik. )etelah menalani dialisis, hemiparesis akan lenyap tanpa meninggalkan sisa. +
g. Koma #ada #enyakit 2ndokrin
#enyakit endokrin yang umumnya dapat menurus ke koma, ialah penyakit addison. $ipotiroidismus, hiperparatiroidismus, dan hipoparatiroidismus dapat uga membangkitkan koma, tetapi arang sekali.+
#enyakit addison yang tidak diobati sering menunukkan delirium ringan, yang sembuh kembali setelah diberi kortison. )tupor dan koma hanya bangkit pada waktu krisis addison timbul. )ebelum timbul koma, penderita merasa mual sekali, muntah-muntah, sakit perut dan suhu badan meningkat. Gambaran klinis koma ini tidak berbeda dengan koma kortikal bihemisferik lainnya dalam hal
respirasi, pupil, dan gerakan okuler. (etapi dalam hal motorik terdapat manifestasi yang khas, yaitu paralisis fla!id yang mungkin teradi karena hiperkalemia. anifestasi serebral lainnya yaitu konulsi umum, adalah akibta hiponatremi dan intoksikasi air yang selalu menyertai krisis addison.+
h. Koma 9kibat Ganguan 2lektrolit 9sam-Basa
Gangguan keseimbanganelektrolit dan asam-basa yang sering membangkitkan gangguan deraat kesadaran yang dapat menurus ke koma ialah hiponatremi dan hipernatremia. Gealanya ialah ilusi, waham, dan gangguan psikiatrik lainnya. Delirium pada seseorang yang telah dikenal sebagai penderita dengan nefrolitiasis kebanyakan disebabkan oleh hiperkalsemia. $ipokalsemia biasnaya disebabkan oleh hipoparatiroidismus dan adakalanya karenauremia. Geala utamanya adalah tetani. Konulsi umum serng uga menadi manifestasinya, tetapi kma yang disebabkan hipokalemi arang teradi.
+
i. Koma 9kibat >nfeksi )usunan )araf #usat
eningitis dan ensefalits sering menimbulkan koma, melalui mekanisme yang melumpuhkan metabolisme serebral. >nfeksi selaput otak yang membangkitkan koma disebabkan oelh kuman piogenik, terutama meningokokus, pneumokokus, hemofilus influen8a dan streptokokus. Kuman tersebut menibulkan rekasi askuler yang berupa askulitis. #roses patologik ini dapat menimbulkan iskhemik
serebri. (oksisn yang ada di kuman tersebut merupakan ra!un bagi neuron.+
. Koma )indrom eye
)indrom reye adalah penyakit yang melibatkan berbagai organ dalam proses infeksi irus pada anak. enis irusya ialah kebanyakan irus infuen8a B atau ari!ella.
#rodroma sangat lunak, sehingga penderita masih bermain-main seperti biasa tetapi pada hari ketuh tinbul se!raa tiba-tiba muntah, agitasi, delirium, letargi yang !epat menurus ke stupor dan kooma dalam waktu hanya "+-+J am. $iperentilasi merupakan
geala yang selalu diumpai pada penderita sindrom eye. Geala neurologik bersifat fokal, lateraliasi dan papil edem arang ditemukan.
+
k. Koma 9kibat >ntoksikasi 2ksogen
Koma akibat intoksikasi eksogen men!akup presentasi besar kasus koma et kausa ignota. >ntoksikasi eksogen dapat dibagi dalam intoksikasi industrial, intoksikasi medisnal, dan intoksikasi lingkungan hidup. >ntoksikasi medisinal sering dihasilkan dari bunuh diri. >ntoksikasi eksogen yang sering ditemukan yaitu *
Koma akibat oerdose obat-obatan - 7erdose obat antidepresan - >ntoksikasi amphetamin - 7erdose opiat
Koma akibat intoksikasi 7
Koma akibat intoksikasi arsenikum +
". Koma Diensefalik
a. Koma Diensefalik )upratentorial
Koma $emoragik 2pidural
$emoragia atau hematoma epidural dapat didefinisikan sebagai penimbunan darah ena atau arteri diantara tulang tengkorak dan dura meter. iwayat klasiknya yaitu setelah penderita mengidap trauma kapitis, penderita pingsan sebentar, lalu sadar kembali. Dalam waktu beberapa am sampai beberapa hari tidak ada manifestasi yang mengeutkan. (etapi pada suatu saat penderita mulai suf &drowsy' dan !epat menurus ke stupor dan koma. asa antara trauma kapitis dan timbulnya penurunanan kewaspadaan dinamakan bebas geala. Karena hematoma epidural dapat timbul hemiparesis kontralatetral atau serangan epileptik fokal. Kesadaran yang menurun se!ara progresi menunukkan desakan yang semakin besar dan kemudia membangkitkan sindrom herniasi unkus. #ada pemeriksaan ditemukan pupil edem. +
Koma 9kibat $emoragi )ubdural 9kut
9dalah perdarahan akibat robeknya atau terlukanay ena subdural yang bersifat bridging eins, shingga sebanyak 1: !! darah tertimbun diantara arakhnoid dan dura meter.
)etelah mengidap trauma kapitis, penderita pingsan dalam beberapa hari.sebagian menurus ke stupor, sebagian tidak
menimbulkan penurunan kesadaran tetapi fungsi intelektualnya terganggu dalam masa yang !ukup panang. Karena hematoma subdural dapat menimbulkan hemiparesis kontralateral atau ipsilateral. $emiparesis ipsilateral berkembang sebagai penekanan pedunkulus serebri pada tepi tentorium disisi
kontralateral terhadap hematoma. +
Koma 9kibat 2mpiema )ubdural
erupakan komplikasi infeksi parasinus atau otitis media. 9dakalanya infeksi tulang tengkorak akibat trauma kapitis dapat menimbulkan empiema subdural. #ada pemeriksaan akan didaptkan kaku kuduk dengan tanda-tanda meningismus/meningitis yang positif, pupil edem dan sangat mungkin uga serangan epileptik fokal, afasia, kelumpuhan saraf otak dan gangguan penglihatkan yang bersifat hemianopia, dsb. +
Koma 9kibat $emoragi )erebri
(imbul se!ara tiba-tiba pada orang yang sudah lama menderita hipertensi dan mengeluh tentang sakit kepala yang paling berat sewaktu bangun pagi. (>K meningkat dengan !epat sehingga koma bangkit pada saat teradinya perdarahan. 7lehkarena hemoragi serebri paling sering timbul di kapsula interna , maka hemiparesis merupakan manifestasi yang menyertai koma. Keadian yang serempak itu dinakan hemoragi! stroke. +
Koma 9kibat (umor >ntraserebri
(umor intraserebri arang meninbulkan koma pada tahap dini. Koma yang timbul pada perkembangan neoplasmatik selanutnya dapat teradi berangsur-angsur ika perluasan aringan neoplasmatik mendesak ke arah batang otak. (imbulnya koma yang se!ara tiba-tiba pada tahap lanut dapat dipikirkan ika pertumbuhan neoplasmatik merusak dinding pembuluh darah intraserebral sehingga timbul perdarahan. Dalam hal-hal tersebut koma diensefalik teradi melalui peningkatan (>K sehingga koma
yang dihadapi ialah koma akibat proses desak ruang supra-tentorial. Dalam hal ini mekanisme koma sesuai dengan mekanisme koma akibat proses patologik infra-tentorial yang langsung merusak &diffuse ascending reticuler system#+
b. Koma Diensefalik >nfratentorial
Koma 9kibat 7klusi 9rteria Basilaris
9klusi arteria basilaris karena trombus atau embolus sering menimbulkan koma. )ebelum koma, sering diumpai prodroma yang berupa (>9. Gambarannya adalah tiba-tiba timbul diplopia, sakit kepala didaerah oksiput yang !epat lenyap lagi ertigo, disatria, disfagi, dan geala defisit sensorik atau motorik se!ara bilateral dan sering se!ara berselingan. )etiap serangan berlangsung selama 1: detik sampai beberapa menit saa.
Beberapa bulan atau minggu setelah (>9 timbul, pada suatu saat koma dapat timbul se!ara tiba-tiba. Keadian ini merupakan hilangnya fungsi substansi retikularis batang otak bagian rostral yang terusakoleh infark. +
Keadaan pupil mengungkapkan lokalisasi infark ditingkat batang otak. #upil sempit &pontin', pupil lebar-sedang &mesenfalon-diensefalon', atau lebar maksimal &mesenfalon setinggi inti 6 >>>' dapat ditemukan dengan tanda-tanda okular lainnya yang dapat memberikan lebih banyak informasi untuk melokalisasi lesi askular se!ara lebih tepat.+
Koma 9kibat =esi 6on-3askuler di 3osa )erebri #osterior
9bses, granuloma, tumor primer dan sekunder dapat diumpai difosa serebri posterior. #ada umunnya lesi tersebut mendesak batang otak ke salah satu sisi. #ada proses desak ruang unilateral,
akan diumapai sindrom batang otak yang mempunyai !iri-!iri lateralisasi. #roses desak ruang digaris tengah akan menibulkan manifestasi umum akibat (>K yang meninggi, yaitu sakit kepala dan muntah-muntah. (anda klasik Kocer Cusing yang terdiri dari tekanan darah sistemik meingkat dengan frekuensi nadi yang
lamabt, sering men!irikan proses desak ruang intratentorial yang berkedudukan digaris tengah. +
Gangguan kesadaran dapat bermanifestasi langsung sebagai koma atau se!ara berangsur-angsur melalui letargia, stupor, sampai koma.
#ada umumnya diagnostik proses desak ruang intratentorial adalah rumit, sehingga setiap kasusu yang di!urigai harus dimasukkan rumah sakit untuk analisa yang mendalam.+
E. Pee!iksaan Pasien Koa
(uuan pemeriksaan pasien koma adalah untuk menentukan letak proses patologi, apakah di hemisfer, batang otak atau dikeduanya, dan penyebabnya.
1. 9namnesis
)angat penting tapi arang bisa didapat.
#enyebab koma seringkali dapat ditentukan melalui anamnesis peralanan penyakit melalui keluarga, teman, personel ambulan, atau orang lain yang
terakhir kontak dengan pasien dengan menanyakan * a. Keadian terakhir
b. (rauma
!. iwayat medis pasien d. iwayat psikiatrik e. 7bat-obatatan
f. #enyalah gunaan obat-obatan atau alkohol
". #emeriksaan fisik
Dengan atau tanpa anamnesis, petunuk penyebab koma dapat uga ditegakkan melalui pemeriksaan fisik *
a. (anda ital * hipertensi yang berat dapat disebabkan oleh lesi intrakranial dengan peningkatan (>K atau ensefalopati karena hipertensi.
b. Kulit * tanda eksternal dari trauma, neddle track , ras, cerry redness & kera!unan 7', atau kuning
!. 6afas * alkohol, aseton, atau fetor epaticus dapat menadi petunuk
d. Kepala * tanda fraktur, hematoma, dan laserasi
e. ($( * otorea atau rhinorea ), hemotimpanum teradi karena robeknya duramater pada fraktur tengkorak, tanda gigitan pada lidah menandakan serangan keang.
f. =eher &angan manipulasi bila ada ke!urigaan fraktur dari !erial spine' * kekakuan disebabkan oleh meningitis atau perdarahan subarakhnoid.
g. #emeriksaan neurologis * untuk menentukan dalamnya koma dan lokalisasi dari penyebab koma.
%. #emeriksaan saraf
a. 7bserasi, posisi tidur * alamiah atau posisi tertentu.
enguap, menelan, berarti batang otak masih utuh. ata terbuka dan rahang tergantung &mulut terbuka' berarti gangguan kesadaran berat.
b. Deraat kesadaran ditentukan dengan G). !. #ola pemafasan.
- heyne-)tokes dan central yperventilation dapat dilihat pada gangguan metabolik dan lesi struktural di beraneka ragam tempat di otak dan tidak dapat menunukkan tingkat anatomi lesi yang menyebabkan koma.
- 9taCia dan gasping
paling sering dilihat pada lesi pontomeduler.
- $pneustic breating * kerusakan pons
- Cluster breating * kerusakan pons dan !erebelar
- Depressed, pola pernafasan tidak efektif, dangkal dan lambat disebabkan oleh lesi medula oblongata, atau diakibatkan obat-obatan.
d. #osisi kepala dan mata
#ada lesi hemisfer, kepala dan kedua mata melirik ke arah lesi dan menauh dari hemiparesis, lesi di pons kebalikannya. #ada >esi di talamus dan mesensefalon bagian atas, kedua mata melirik ke arah hidung.
e. unduskopi.
#apil edema menandakan peninggian tekanan intrakranial. #erdarahan subhyaloid" biasanya menandakan rupture aneurisma atau malformasi arterioena.
f. #upil.
Diperhatikan besar, bentuk dan refleks !ahaya direk dan indirek. - idposition &%-- mm' dan refleks !ahaya negatif -- kerusakan
mesensefalon &pusat refleks pupil di mesensefalon'.
- efleks pupil normal, refleks kornea dan gerakan bola mata tidak ada -- koma metabolik dan obat-obatan seperti barbiturat. - Dilatasi pupil unilateral dan refleks !ahaya negatif menandakan
penekanan n.>1> oleh hernia unkus lobus temporalis serebri. Kedua pupil dilatasi dan refleks !ahaya negatif bisa uga oleh anoksi, kera!unan atropin dan glutethimide.
- #upil ke!il dan refleks !ahaya positif disebabkan kerusakan pons seperti infark atau perdarahan. 7piat dan pilokarpin uga menyebabkan pinpoint pupil dan refleks !ahaya positif. Bila
dengan rangsang nyeri pads kuduk pupil berdilatasi, berarti bagian bawah batang otak masih utuh.
-g. Gerakan bola mata.
Khas untuk lesi batang otak.
Gerakan bola mata spontan.
- #ada koma metabolik, kedua mata bergerak spontan dan lambat dari satu sisi ke sisi lainnya. >ni berarti batang otak masih utuh.
- *etractory nystagmus !iri kerusakan tegmentum
mesensefalon.
- Convergence nystagmus !iri kerusakan mesensefalon.
- 'cular bobbing !iri kerusakan !audal pontin.
- +ystagmoid erking of a single eye !iri kerusakan
midpontine-lower pontine.
- Seesaw nystagmus !iri lesi di regio entrikel >>> dan
bukan di batang otak. Geala tersebut dapat menunukkan lokasi lesi stru!tural penyebab koma.
Gerakan bola mata refleks. (es-tes yang la8im dilakukan *
Bila refleks ini tidak normal, berarti ada lesi struktural ditingkat mesensefalon-pons. 7bat-obat ototoksik atau barbiturate dapat menghalangi refleks ini.
- (es kalori &refleks okuloestibular'.
Bila kedua mata melirik ke arah telinga yang diirigasi air dingin, berarti batang otak masih utuh5 bila kedua mata tidak bergerak/tidak simetris berarti kerusakan struktural mesensefalon-pons. 7bat-obat ototoksik dapat menghalangi refleks ini.
Gerakan bola mata saat istirahat.
- Deiasi ga8e menauhi sisi yang hemiparesis menandakan suatu lesi hemisper kontralateral dari sisi yang hemiparesis - Deiasi ga8e ke arah sisi yang hemiparesis menunukkan *
=esi di pons kontralateral hemiparesis
=esi di thalamus kontralateral dari hemiparesis
9ktiitas keang pada hemisfer kontralateral dari hemiparesis
- Deiasi mata kearah bawah menandakan suatu lesi di te!tum dari midbrain, disertai dengan gangguan reaktifitas pupil dan nistagmus refrakter dikenal sebagai sindroma parinoud
- Slow roving eye movement yang dapat konugasi atau diskonugae tidak menunukkan lokalisasi lesi yang berarti, berhubungan dengan disfungsi hemisfer bilateral dan
- 'ccular bobbing, yaitu terdapat reaksi !epat dari pergerakan bola mata ke arah bawah yang kembali ke posisi semula dengan lambat menunukkan kerusakan bilateral dari pusat ga8e horisontal pada pons.
- Saccadic eye movement tidak terlihat pada pasien koma dan menunukkan suatu psikogenik unresponsie.
h. efleks muntah
Dapat dilakukan dengan memanipulasi endotrakheal tube. i. efleks kornea
enandakan intaknya batang otak setinggi 6 &aferen' dan 6 &eferen'
. espons motoris.
)pontan.
- Keang, keang fokal mempunyai arti lokasi dari proses patologi struktural. Keang umum tidak mempunyai arti lokasi. Keang multifokal berarti koma disebabkan proses metabolik.
- yoclonic erk dan asteriCis "flapping tremor) berartiensefalopati metabolik.
Gerakan-gerakan refleks.
Ditimbulkan dengan rangsang nyeri &penekanan supraorbita'. - Gerakan dekortikasi fleksi dan aduksi lengan dan
ekstensi tungkai. Bisa simetris, bisa tidak. >ni artinya lesi hemisfer difus atau persis di batas dengan mesensefalon. &nilai % pada respons motorik G)'.
- Gerakan deserebrasi ekstensi, aduksi dan rotasi interns
lengan dan ekstensi tungkai. &nilai " pada respons motorik )KG'.
k. espon sensoris
espons asimetris dari stimulasi menandakan suatu lateralisasi defisit sensoris.
l. efleks
efleks tendon dalam bila asimetris menunukkan
lateralisasi defisit motoris yang disebabkan lesi struktural
efleks plantar respon bilateral Babinski0s menunukkan
!oma akibat struktural atau metabolik. ,4
a. -sycogenic unresponsiveness#
#asien kelihatannya tidak ada reaksi, tapi pada pemeriksaan saraf tidak diumpai kelainan.
b. .e locked!in syndrome#
=esi di basis pons akibat infark batang otak yang memutus aras kortikobulbar dan kortikospinal, tapi aras yang mengatur kedip mata dan gerakan bola mata ertikal, uga 99) tetap utuh. #asien sanggup berkomunikasi dengan kedipan mata & awake dan alert)# !. -ersistent vegetative state#
Koma akibat hipoksifiskemi/lesi struktural, setelah " - + minggu kembali wakeful tapi tidak aware# embuka mata spontan. 22G kembali normal, batang otak dan otonom berfungsi normal. Keadaan ini dapat menetap bertahun-tahun. 4
. iri-!iri diagnostik a. Koma metabolik *
- efleks pupil dan gerakan bola mata baik. - #ernafasan depressed atau heyne-)tokes. - 9nggota gerak hipotonus/refleks simetris. b. $emiasi *
- $emiparesis dan papil edema.
Bertahap hilangnya fungsi n.>1> atau ada !iri-!iri kerusakan batang otak.
- =esi &lokal' batang otak *
Gangguan pergerakan bola mata dan tetraplegia seak permulaan.4
#. Pee!iksaan Pen$n%ang
Karena pentingnya penentuan diagnosis yang !epat pada etiologi pasien dengan koma karena dapat mengan!am nyawa, maka pemeriksaan penunang harus segera dilakukan dalam membantu penegakkan diagnosis,
yaitu antara lain *
1. ( atau > s!an Kepala * pemberian kontras diberikan apabila kita !urigai terdapat tumor atau abses. Dan mintakan print out dari bone window pada keadian trauma kepala
". #unksi =umbal * dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan meningitis, en!ephalitis, atau perdarahan subara!hnoid bila diagnosis tidak dapat ditegakkan melalui ( atau > kepala.
%. 22G * bisa saa diperlukan pada kasus serangan epileptik tanpa status keang, keadaan post i!tal, koma metabolik bila diagnosis tidak ditegakkan melalui pemeriksaan ( dan =#.
Keadaan pseudokoma harus kita !urigai bila semua pemeriksaan diagnostik telah kita lakukan dan masih tidak dapat menegakkan diagnosis penyebab dari koma tersebut. Diantaranya yaitu *
1. Koma psikogenik
". /ocked in syndrome * kerusakan pons bilateral
%. utism akinetik * kerusakan pada frontal dan thalamus 4
&. PEN&EL'LAAN PASIEN K'MA
1. #enanganan emergensi dekompresi pada lesi desak ruang & space occupying lesions / )7= ' dapat menyelamatkan nyawa pasien.
". Bila teradi suatu peningkatan (>K, berikut adalah penanganan pertamanya*
a. 2leasi kepala
b. >ntubasi dan hiperentilasi
!. )edasi ika teradi agitasi yang berat & mida8olam 1 A " mg i '
d. Diuresis osmotik dengan manitol ":; 1 g/kg BB i
e. DeCametason 1: mg i tiap 4 am pada kasus edema serebri oleh tumor atau abses setelah terapi ini monitor ># harus dipasang.
%. Kasus en!ephalitis yang di!urigai oleh infeksi irus herpes dapat diberikan a!y!loir 1: mg/kg i tiap J am
+. Kasus meningitis lakukan terapi se!ara empiris. =indungi pasien dengan !eftriaCon "C1 g i dan ampi!illin +C1 g i sambil menunggu hasil kultur 4
Te!a(i U$ )
1. #roteksi alan nafas * adekuat oksigenasi dan entilasi
". $idrasi intraena * gunakan normal saline pada pasien dengan edema serebri atau peningkatan (>K
%. 6utrisi * lakukan pemberian asupan nutrisi ia enteral dengan nasoduodenal tube, hindari penggunaan naso gastrik tube karena adanya an!aman aspirasi dan refluks
+. Kulit * hindari dekubitus dengan miring kanan dan kiri tiap 1 hingga " am, dan gunakan matras yang dapat dikembangkan dengan angin dan pelindung tumit
. ata * hindari abrasi kornea dengan penggunaan lubrikan atau tutup mata dengan plester
4. #erawatan bowel * hindari konstipasi dengan pelunak feses &do!usate sodium 1:: mg %C1 ' dan pemberian ranitidin : mg i tiap J am untuk menghindari stress ul!er akibat pemberian steroid dan intubasi
. #erawatan bladder * indwelling cateter urin dan intermiten kateter tiap 4 am
J. obilitas oint * latihan pasif 7 untuk menghindari kontraktur
F. #rofilaksis deep vein trombosis &D3(' * pemberian ::: iu s! tiap 1" am, penggunaan stoking kompresi pneumatik, atau kedua-duanya 4
Dalam menangani pasien dalam keadaan stupor dan koma untuk pertama kali ada beberapa pertanyaan dalam benak kita sebagai pertimbangan yaitu *
1. Bagaimana tanda ital dari pasien tersebut L ". 9pakah alan napas baik L
#asien stupor dan koma beresiko tinggi untuk teradinya aspirasi, yang disebabkan karena hilangnya refleks batuk dan muntah, ipoksia, yang teradi karena hilangnya kemampuan bernafas. #emasangan endotraceal tube &2((' dengan intubasi merupakan !ara yang paling efektif untuk menaga alan nafas baik dan oksigenasi yang adekuat.
Bila pasien dalam keadaan koma yang dalam atau adanya tanda gangguan respirasi lebih baik kita memanggil dokter 9nestesi untuk melakukan intubasi. #ada pasien stupor dengan pernafasan yang normal dapat kita berikan 1:: ; oksigen dengan face mask sampai hipoksemia tidak kita
temukan.
%. 9pakah ada riwayat trauma, pemakaian obat-obatan, atau terpapar oleh toksin L
=akukan deskripsi pasien dengan !epat mengenai riwayat penyakit sekarang dan dahulu baik medis maupun neurologis.
+. 9dakah orang yang dapat ditanyakan tentang keadaan pasien sebelumnyaL 7rang tua, kerabat, teman, personil ambulance, atau orang lain yang terakhir kali kontak dan mengetahui keadaan pasien sebaiknya kita suruh tunggu untuk menanyakan keadaan pasien sebelum keadian. 4
)etelah keadaan umum pasien kita dapat langkah selanutnya adalah memberikan terapi emergensi dan melakukan pemeriksaan penunang yang diperlukan, antara lain *
1. Konsultasi ke anestesiologis bila diperlukan intubasi atau lakukan intubasi bila telah mendapat pelatihan dari $dvance .rauma /ife Support &9(=)'
ataupun $dvance Cardiac /ife Support &9=)'.
". #asang alur intrraena &iv line'
%. =akukan pemeriksaan kadar gula sewaktu dengan glucose stick . $al ini harus dilakukan se!epatnya, karena hipoglikemia merupakan kasus yang
dapat ditangani se!ara !epat sebagai penyebab stupor atau koma yang dapat disertai keadaan lain seperti sepsis, henti antung, atau trauma'
- =akukan pemeriksaan darah antara lain *
- Kimia darah & glukosa darah sewaktu, elektrolit, BU6/ureum, kreatinin' - $itung darah lengkap
- 9nalisa gas darah
- Kalsium dan magnesium
- #rotrombin time &#('/ partial thromboplastin time &#(('
+. Bila etiologi dari koma tidak elas lakukan pemeriksaan skrining toksikologi, tes fungsi tiroid, fungsi hepar, kortisol serum, dan kadar ammonia.
. =akukan pemasangan folley cateter
4. =akukan pemeriksaan urinalisa, elektrokardiogram &2KG' dan rontgen thoraks.
. Berikan terapi emergensi. $al ini dapat diberikan 0dilapangan0 atau bila etiologi dari penyebab koma tidak elas. Diantaranya *
- (hiamin 1:: mg i & dimana pemberian tiamin dapat mengembalikan pasien dari koma yang disebakan karena defisiensi thiamin akut &Ierni!ke ensefalopati'. $arus diberikan sebelum pemberian dekstrose karena hiperglikemi dapat menyebabkan konsumsi thiamin yang berlebihan dan memperburuk keadaan pasien.
- : ; dekstrose : ml &1 ampul' i
- 6aloCone &6ar!an' :.+ A :.J mg i, pada keadaan koma yang disebabkan intoksikasi opiat. Dosis dapat diberikan sampai 1: mg.luma8enil &oma8i!on' :." A 1.: mg i, diberikan pada pasien yang koma di!urigai karena intoksikasi ben8odia8epin. Dosis dapat diberikan hingga % mg dan angan diberikan bila telah teradi keang pada pasien, karena fluma8enil ini dapat menimbulkan keang. 4
#erawatan lanutan "nursing care) 0
1. empertahankan fungsi sistim kardioaskular adekuat. ". empertahankan fungsi sistim pernafasan adekuat. %. #osisi dan kulit, ubah posisi tiap 1-" am.
+. akanan dimulai dengan makanan >3, kemudian bila situasi telah stabil atau koma "-% hari, baru dimulai tube feeding#
4. #erawatan kandung kemih, tree!way cateter dipasang menetap, suing diirigasi, clamp buka tiap %-+ am. ,4
Penangg$langan e+ea se!eb!i +an (eninggian tekanan int!ak!anial )eumlah proses &trauma, perdarahan, infark, tumor dan sebagainya' akan mengakibatkan edema serebri yang meninggikan tekanan intrakranial dan menyebabkan herniasi aringan otak. Dalam banyak hal, bertambah buruknya keadaan disebabkan edema serebri dan edema ini
kemungkinan besar adalah reersibel. ,4
#engobatan edema serebri merupakan tindakan penyelamatan hidup, sampai di!apainya pengobatan yang mengoreksi proses patologi spesifik.
1. $indari !airan hipotonik. ". $iperentilasi.
%. annitol ":; dosis 1.: gr/kg >3 dihabiskan dalam waktu 1:-%: menit. Diulang 1" am kemudian. #emberian lebih dua kali kurang efektif. 2fek antiedema serebrinya segera dan berakhir setelah beberapa am.
+. )teroid, deCamethason dosis 1:-1:: mg >3 dan kemudian + mg >3 tiap 4 am. 2fek antiedema serebrinya dimulai dalam +-4 am dan maksimal pada "+ am. 4
H. P!ognosis
#rognosis pasien tergantung dari penyebab utama penyakit dibanding dari dalamnya suatu koma. Koma yang disebabkan karena metabolik dan intoksikasi obat lebih baik prognosisnya dibanding koma yang disebabkan oleh kelainan struktur intrakranial.
Kemungkinan penyembuhan dari koma yang dalam selama lebih dari beberapa am sulit diramalkan. ika penyebabnya adalah !edera kepala, bisa teradi penyembuhan, bahkan ika koma berlangsung selama beberapa minggu &tetapi tidak lebih dari % bulan'. #enyembuhan total setelah
mengalami koma selama 1 bulan karena antung berhenti atau karena kekurangan oksigen, arang teradi. Kadang setelah mengalami !edera kepala, kekurangan oksigen atau kerusakan otak yang berat, penderita bisa masuk ke dalam status egetatif.
#ola tidur dan teraga relatif normal, penderita bisa bernafas dan menelan se!ara spontan dan bahkan bisa memberikan reaksi yang mengeutkan terhadap suara keras. (etapi penderita kehilangan seluruh kemampuan berfikir dan perilaku sadarnya, baik untuk sementara waktu maupun selamanya. )ebagian besar penderita memiliki refleks abnormal yang khas, seperti kekakuan atau sentakan pada lengan dan tungkainya.
)tatus lo!ked-in adalah suatu keadaan yang arang teradi, dimana penderita sadar dan mampu berfikir tetapi mengalami kelumpuhan hebat, sehingga hanya bisa berkomunikasi dengan !ara membuka atau menutup matanya.
$al ini bisa teradi bersamaan dengan kelumpuhan saraf tepi yang berat atau dengan stroke akut . Kehilangan kesadaran yang paling berat adalah kematian otak. #ada keadaan ini se!ara permanen otak telah kehilangan seluruh fungsi italnya, termasuk kesadaran dan kemampuan mempertahankan pernafasan. (anpa bantuan respirator dan obat-obatan, penderita akan segera meninggal.
)e!ara hukum seseorang dikatakan meninggal ika otaknya telah berhenti berfungsi, meskipun antungnya masih berdenyut. Dokter dapat menyatakan kematian otak dalam waktu 1" am setelah berusaha memperbaiki semua kelainan medis, tetapi otak masih tidak memberikan respon, mata tidak bereaksi terhadap !ahaya dan penderita tanpa bantuan respirator penderita tidak bernafas. 11G &elektroensefalogram' tidak menunukkan adanya fungsi otak. #enderita kematian otak yang mendapatkan bantuan respirator bisa memiliki beberapa refleks ika medula spinalisnya
BAB III KESIMPULAN
Koma merupakan penurunan kesadaran yang paling rendah atau keadaan‘unarousable unresponsiveness’ , yaitu keadaan dimana dengan semuarangsangan, penderita tidak dapat dibangunkan. Koma bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu keadaan klinik tertentu yang disebabkan oleh berbagai faktor serta membutuhkan tindakan penanganan yang !epat dan tepat, sebab
makin lama koma berlangsung makin parah keadaan susunan saraf pusat sehingga kemungkinan makin ke!il teradinya penyembuhan sempurna.
Berdasarkan susunan anatomi, koma dibagi menadi " yaitu5 koma kortikal bihemisferik dan koma diensefalik. #enyebab koma se!ara garis besar dapat disingkat/dibuat embatan keledai menadi kalimat ?SEMENITE@. Dari embatan keledai ini kita uga dapat membedakan manakah yang termasuk ke dalam koma bihemisferik ataupun koma diensefalik dimana ) &)irkulasi' 2&2nsefalitis' &etabolik' 2 &2lektrolit' 6 &6eoplasma' > &>ntoksikasi' ( &(rauma' 2 &2pilepsi'.
(erapi umum pada pasien koma adalah proteksi alan nafas, hidrasi intraena, nutrisi, perawtan kulit untuk menghindari dekubitus, perawatan matta dengan menghindari abrasi retina, perawatan bowel dengan menghindari konstipasi, perawatan bladder, dan mobilitas oint.
#rognosis pasien tergantung dari penyebab utama penyakit dibanding dari dalamnya suatu koma. Koma yang disebabkan karena metabolik dan intoksikasi obat lebih baik prognosisnya dibanding koma yang disebabkan oleh kelainan struktur intrakranial.
D9(9 #U)(9K9
1. $arsono, dkk * %uku $ar neurologi Klinis, akultas Kedokteran Uniersitas Gadah ada, <ogyakarta, "::
". $asan, . $amdan, . a!hin, 9. >, I. Buku 9ar >lmu #enyakit )araf. Departemen >lmu #enyakit )araf akultas Kedokteran Uniersitas 9irlangga.
%. #oerwadi, (. #oernomo, $. +eurologi Klinik , Kepala Bagian >lmu #enyakit )araf K.Unair / )UD Dr. )oetomo )urabaya.