Defnisi Separator
Defnisi Separator
Separator adalah
Separator adalah tabung b
tabung bertekanan yang
ertekanan yang digunakan untuk
digunakan untuk memisahkan fuida
memisahkan fuida
sumur menjadi air dan gas (tiga asa) atau cairan dan gas
sumur menjadi air dan gas (tiga asa) atau cairan dan gas (dua asa), dimana
(dua asa), dimana
pemisahannya dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
pemisahannya dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
a.
a. Prinsip
Prinsip penurunan
penurunan tekanan.
tekanan.
b.
b. Graity
Graity setlink
setlink
c.
c. !
!urbulensi
urbulensi aliran
aliran atau
atau perubahan
perubahan arah
arah aliran
aliran
d.
d. Pemecahan
Pemecahan atau
atau tumbukan
tumbukan fuida
fuida
"ntuk mendapaktkan e#siensi kerja yang stabil dengan kondisi yang berariasi, gas
"ntuk mendapaktkan e#siensi kerja yang stabil dengan kondisi yang berariasi, gas
li$uid separator harus mempunyai komponen pemisah sebagai berikut :
li$uid separator harus mempunyai komponen pemisah sebagai berikut :
%.
%. &agian
&agian pemisah
pemisah pertama,
pertama, berungsi
berungsi untuk
untuk memisahkan
memisahkan cairan
cairan dari
dari aliran
aliran fuida
fuida
yang masuk dengan cepat berupa tetes minyak dengan ukuran besar.
yang masuk dengan cepat berupa tetes minyak dengan ukuran besar.
'.
'. &agian
&agian pengumpul
pengumpul cairan,
cairan, berungsi
berungsi untuk
untuk memisahka
memisahkan tetes
n tetes cairan
cairan kecil
kecil
dengan prinsip graity setlink.
dengan prinsip graity setlink.
.
. &agian
&agian pemisah
pemisah kedua,
kedua, berungsi
berungsi untuk
untuk memisahkan tetes
memisahkan tetes cairan
cairan kecil
kecil dengan
dengan
prinsip graity settlink.
prinsip graity settlink.
.
. *ist
*ist e+traktor, berungsi
e+traktor, berungsi untuk
untuk memisahkan tetes
memisahkan tetes cairan
cairan berukuran
berukuran sangat
sangat kecil
kecil
(kabut).
(kabut).
.
. Peralatan
Peralatan kontrol,
kontrol, berungsi
berungsi untuk
untuk mengontrol
mengontrol kerja
kerja separator
separator terutama
terutama pada
pada
kondisi oer pressure.
kondisi oer pressure.
-idalam block station, disamping terdapat separator pemisah gabungan terdapat ju
-idalam block station, disamping terdapat separator pemisah gabungan terdapat ju
gaseparator uji yang berungsi untuk melakukan pengujian (test) produksi suatu
gaseparator uji yang berungsi untuk melakukan pengujian (test) produksi suatu
sumur dan dariseparator uji ini
sumur dan dariseparator uji ini laju produksi sumur (o,/,dang) bias didapat dim
laju produksi sumur (o,/,dang) bias didapat dim
ana o dan /diperoleh dari barel meter sedangkan g diperoleh dari pencatatan o
ana o dan /diperoleh dari barel meter sedangkan g diperoleh dari pencatatan o
ri0ce fo/ meter (ori0ce plate
ri0ce fo/ meter (ori0ce plate ) atau dari alat
) atau dari alat pencatat aliran gas lainnya.
pencatat aliran gas lainnya.
-isamping itu ditinjau dari tekanan kerjanyapun separator dapat dibagi tiga, yaitu
-isamping itu ditinjau dari tekanan kerjanyapun separator dapat dibagi tiga, yaitu
separator tekanan tinggi (12 3 %22 psi), tekanan sedang ('2 3 122 psi), tekanan
separator tekanan tinggi (12 3 %22 psi), tekanan sedang ('2 3 122 psi), tekanan
rendah (%2 3 '').
rendah (%2 3 '').
2.2.
2.2. Jenis
Jenis Separator
Separator
-alam industri perminyakan dikenal beberapa jenis separator berdasarkan bentuk,
-alam industri perminyakan dikenal beberapa jenis separator berdasarkan bentuk,
posisinya dan ungsinya.
2.2.1.
2.2.1. Jenis se
Jenis separator berd
parator berdasarkan ben
asarkan bentuk dan p
tuk dan posisinya.
osisinya.
a.
a. Separator
Separator tegak4ertikal.
tegak4ertikal.
&iasanya digunakan untuk memisahkan fuida produksi yang mempunyai G56
&iasanya digunakan untuk memisahkan fuida produksi yang mempunyai G56
rendah dan4atau kadar padatan tinggi, separator ini sudah dibersihkan serta
rendah dan4atau kadar padatan tinggi, separator ini sudah dibersihkan serta
mempunyal kapasitas cairan dan gas yang besar.
mempunyal kapasitas cairan dan gas yang besar.
b.
b. Separator
Separator datar
datar 4horisontal
4horisontal
Sangat baik untuk memisahkan fuida produksi yang mempunyai G56 tinggi dan
Sangat baik untuk memisahkan fuida produksi yang mempunyai G56 tinggi dan
cairan berbusa. Separator ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu single
cairan berbusa. Separator ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu single tube
tube
hori7ontal seprator dan double tube hori7ontal separator. 8arena bentuknya yang
hori7ontal seprator dan double tube hori7ontal separator. 8arena bentuknya yang
panjang, separator ini banyak memakan tempat dan
panjang, separator ini banyak memakan tempat dan sulit dibersihka
sulit dibersihkan, namun
n, namun
demikian kebanyakan asilitas pemisahan dilepas pantai menggunakan separator ini
demikian kebanyakan asilitas pemisahan dilepas pantai menggunakan separator ini
dan untuk fuida produksi yang banyak mengandung pasir, separator ini tidak
dan untuk fuida produksi yang banyak mengandung pasir, separator ini tidak
menguntungkan.
menguntungkan.
c.
c. Separator
Separator bulat
bulat 4spherical.
4spherical.
Separator jenis ini mempunyai kapasitas gas dan surge terbatas sehingga
Separator jenis ini mempunyai kapasitas gas dan surge terbatas sehingga
umumnya digunakan untuk memisahkan fuida produksi dengan G56 kecil sampai
umumnya digunakan untuk memisahkan fuida produksi dengan G56 kecil sampai
sedang namun separator ini dapat bekerja pada tekanan tinggi. !erdapat dua tipe
sedang namun separator ini dapat bekerja pada tekanan tinggi. !erdapat dua tipe
separator bulat yaitu tipe untuk pemisahan dua asa dan tipe untuk pemisahan tiga
separator bulat yaitu tipe untuk pemisahan dua asa dan tipe untuk pemisahan tiga
asa.
asa.
2.2.2.
2.2.2.
Berdasarkan asa hasil pemisahanya jenis separator dibagi dua,
Berdasarkan asa hasil pemisahanya jenis separator dibagi dua,
yaitu:
yaitu:
a. Separator dua asa,
a. Separator dua asa, memisahkan fuida dormasi menjadi cairan dan gas, gas
memisahkan fuida dormasi menjadi cairan dan gas, gas
keluar dari atas sedangkan cairan keluar dari ba/ah.
keluar dari atas sedangkan cairan keluar dari ba/ah.
b. Separator tiga asa, memisahkan fuida ormasi menjadi minyak, air dan gas. Gas
b. Separator tiga asa, memisahkan fuida ormasi menjadi minyak, air dan gas. Gas
keluar da
keluar dari bagian atas, minya
ri bagian atas, minyak dari tengah dan air
k dari tengah dan air dari ba/ah.
dari ba/ah.
2.2..
2.2.. !elebihan
!elebihan dan
dan kekurangan
kekurangan dari
dari masing"masin
masing"masing
g separator
separator ::
a. Separator 9ertikal
a. Separator 9ertikal
kelebihannya
kelebihannya ::
Pengontrolan
Pengontrolan leel
leel cairan
cairan tidak
tidak terlalu
terlalu rumit
rumit
-apat
-apat menanggung
menanggung pasir
pasir dalam
dalam jumlah
jumlah yang
yang besar
besar
*udah
*udah dibersihkan
dibersihkan
2.2.1.
2.2.1. Jenis se
Jenis separator berd
parator berdasarkan ben
asarkan bentuk dan p
tuk dan posisinya.
osisinya.
a.
a. Separator
Separator tegak4ertikal.
tegak4ertikal.
&iasanya digunakan untuk memisahkan fuida produksi yang mempunyai G56
&iasanya digunakan untuk memisahkan fuida produksi yang mempunyai G56
rendah dan4atau kadar padatan tinggi, separator ini sudah dibersihkan serta
rendah dan4atau kadar padatan tinggi, separator ini sudah dibersihkan serta
mempunyal kapasitas cairan dan gas yang besar.
mempunyal kapasitas cairan dan gas yang besar.
b.
b. Separator
Separator datar
datar 4horisontal
4horisontal
Sangat baik untuk memisahkan fuida produksi yang mempunyai G56 tinggi dan
Sangat baik untuk memisahkan fuida produksi yang mempunyai G56 tinggi dan
cairan berbusa. Separator ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu single
cairan berbusa. Separator ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu single tube
tube
hori7ontal seprator dan double tube hori7ontal separator. 8arena bentuknya yang
hori7ontal seprator dan double tube hori7ontal separator. 8arena bentuknya yang
panjang, separator ini banyak memakan tempat dan
panjang, separator ini banyak memakan tempat dan sulit dibersihka
sulit dibersihkan, namun
n, namun
demikian kebanyakan asilitas pemisahan dilepas pantai menggunakan separator ini
demikian kebanyakan asilitas pemisahan dilepas pantai menggunakan separator ini
dan untuk fuida produksi yang banyak mengandung pasir, separator ini tidak
dan untuk fuida produksi yang banyak mengandung pasir, separator ini tidak
menguntungkan.
menguntungkan.
c.
c. Separator
Separator bulat
bulat 4spherical.
4spherical.
Separator jenis ini mempunyai kapasitas gas dan surge terbatas sehingga
Separator jenis ini mempunyai kapasitas gas dan surge terbatas sehingga
umumnya digunakan untuk memisahkan fuida produksi dengan G56 kecil sampai
umumnya digunakan untuk memisahkan fuida produksi dengan G56 kecil sampai
sedang namun separator ini dapat bekerja pada tekanan tinggi. !erdapat dua tipe
sedang namun separator ini dapat bekerja pada tekanan tinggi. !erdapat dua tipe
separator bulat yaitu tipe untuk pemisahan dua asa dan tipe untuk pemisahan tiga
separator bulat yaitu tipe untuk pemisahan dua asa dan tipe untuk pemisahan tiga
asa.
asa.
2.2.2.
2.2.2.
Berdasarkan asa hasil pemisahanya jenis separator dibagi dua,
Berdasarkan asa hasil pemisahanya jenis separator dibagi dua,
yaitu:
yaitu:
a. Separator dua asa,
a. Separator dua asa, memisahkan fuida dormasi menjadi cairan dan gas, gas
memisahkan fuida dormasi menjadi cairan dan gas, gas
keluar dari atas sedangkan cairan keluar dari ba/ah.
keluar dari atas sedangkan cairan keluar dari ba/ah.
b. Separator tiga asa, memisahkan fuida ormasi menjadi minyak, air dan gas. Gas
b. Separator tiga asa, memisahkan fuida ormasi menjadi minyak, air dan gas. Gas
keluar da
keluar dari bagian atas, minya
ri bagian atas, minyak dari tengah dan air
k dari tengah dan air dari ba/ah.
dari ba/ah.
2.2..
2.2.. !elebihan
!elebihan dan
dan kekurangan
kekurangan dari
dari masing"masin
masing"masing
g separator
separator ::
a. Separator 9ertikal
a. Separator 9ertikal
kelebihannya
kelebihannya ::
Pengontrolan
Pengontrolan leel
leel cairan
cairan tidak
tidak terlalu
terlalu rumit
rumit
-apat
-apat menanggung
menanggung pasir
pasir dalam
dalam jumlah
jumlah yang
yang besar
besar
*udah
*udah dibersihkan
dibersihkan
*empunyai
*empunyai surge
surge cairan
cairan yang
yang besar
besar
8ekurangannya :
8ekurangannya :
5ebih
5ebih mahal
mahal
&agian;bagi
&agian;bagiannya
annya lebih
lebih sukar
sukar dikapalkan
dikapalkan (pengiriman)
(pengiriman)
*embutuhkan
*embutuhkan diameter
diameter yang
yang lebih
lebih besar
besar untuk
untuk kapasitas
kapasitas gas
gas tertentu
tertentu
b. Separator <ori7ontal
b. Separator <ori7ontal
8elebihannya :
8elebihannya :
5ebih
5ebih murah
murah dari
dari separator
separator ertical
ertical
5ebih
5ebih mudah
mudah pengiriman
pengiriman bagian;bagia
bagian;bagiannya
nnya
&aik
&aik untuk
untuk minyak
minyak berbuih
berbuih (oaming)
(oaming)
5ebih
5ebih ekonomis
ekonomis dan
dan e0sien
e0sien untuk
untuk mengolah
mengolah olume
olume gas
gas yang
yang lebih
lebih besar
besar
5ebih
5ebih luas
luas untuk
untuk setting
setting bila
bila terdapat
terdapat dua
dua asa
asa cair
cair
8ekurangannya :
8ekurangannya :
Pengontrolan
Pengontrolan leel
leel cairan
cairan lebih
lebih rumit
rumit daripada
daripada separator
separator ertical
ertical
Sukar
Sukar dalam
dalam membersihkan
membersihkan 5umpur,
5umpur, pasir,
pasir, para#n
para#n
-iameter
-iameter lebih
lebih kecil
kecil untuk
untuk kapasitas
kapasitas gas
gas tertentu
tertentu
c. Separator &ulat
c. Separator &ulat
8elebihannya :
8elebihannya :
!
!ermurah
ermurah dari
dari kedua
kedua tipe
tipe diatas
diatas
5ebih
5ebih mudah
mudah mengeringkan
mengeringkan dan
dan membersihkann
membersihkannya
ya dari
dari pada
pada separator
separator
ertical, lebih kompak dari yang lain
ertical, lebih kompak dari yang lain
8ekurangannya
8ekurangannya ::
Pengontrolan
Pengontrolan cairan
cairan rumit
rumit
*empunyai
*empunyai ruang
ruang pemisah
pemisah dan
dan kapasitas
kapasitas surge
surge yang
yang lebihk
lebihk kecil
kecil
2.2.#.
2.2.#. Jenis se
Jenis separator berd
parator berdasarkan ung
asarkan ungsinya.
sinya.
&erdasarkan ungsinya atau jenis penggunaannya, separator dapat dibedakan atas:
&erdasarkan ungsinya atau jenis penggunaannya, separator dapat dibedakan atas:
gas scrubber, knock;out
gas scrubber, knock;out fash;chamber, e+pansio
fash;chamber, e+pansion essal,
n essal, chemical electric dan
chemical electric dan
0lter.
a. Gas scrubber.
=enis ini dirancang untuk memisahkan butir cairan yang masih terikut gas hasil
pemisahan tingkat pertama, karenanya alat ini ditempatkan setelah separator, atau
sebelum dehydrator, e+traction plant atau kompresor untuk mencegah masuknya
cairan kedalam alat tersebut.
b. 8nock;out
=enis ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ree /ater knock;out (>?82)
yang digunakan untuk memisahkan air bebas dari hidrokarbon cair dan total li$uid
knock;out (!58@) yang digunakan untuk memisahkan cairan dari aliran gas
bertekanan tinggi ( A %' psi )
c. >lash chamber.
Blat ini digunakan pada tahap ianjut dari proses pemisahan secara kilat (fash) dari
separator. >lash chamber ini digunakan sebagai separator, tingkat kedua dan
dirancang untuk bekerja pada tekanan rendah ( A %' psi )
d. C+pansion essel.
Blat ini digunakan untuk proses pengembangan pada pemisahan bertemperatur
rendah yang dirancang untuk menampung gas hidrat yang terbentuk pada proses
pendinginan dan mempunyai tekanan kerja antara %22 ;%22 psi.
e. Dhemical electric.
*erupakan jenis separator tingkat lanjut untuk memisahkan air dari cairan hasil
separasi tingkat sebelumnya yang dilakukan secara electris (menggunakan prisip
anoda katoda) dan umumnya untuk memudahkan pemisahan.
2.2.$.
%il Skimmer.
*erupakan peralatan pemisah yang direncanakan untuk menyaring tetes; tetes
minyak dalam air yang akan dibuang sebagai hasil proses pemisahan sebelumnya
untuk mencegah turbulensi aliran, air yang mengandung tetes minyak dimasukkan
melalui pembagi aliran yang berisi batu bara 4 batu arang tipis ;tipis, sedangkan
proses pemisahan berdasarkan sistem graity setling.
8apasitas oil skimmer tergantung pada beberapa aktor terutama pada densitas
minyak air yang dapat ditentukan berdasarkan hukum intermediate yang
berhubungan dengan kecepatan setling dari partikel.
2.2.&.
'as Dehydrator.
Gas dehydrator adalah alat yang digunakan untuk memisahkan partikel air yang
terkandung didalam gas. Peralatan ini merupakan bagian akhir dari pemisahan gas
hidrokarbon terutama pada lapangan gas alam.
Bda dua cara pemisahan air dari gas, yaitu dengan
a. Solid desiccant, misainya calsium chloride
b. 5i$uid desiccant, misainya glycol.
2.2.&.1. (alsium )hloride gas dehydrator.
8omponen peralatan ini merupakan kombinasi dari separator tiga tingkat, yaitu gas
; li$uid absorbtion to/er dan solid bad desiccant unit. Pemisahan partikei air dari
gas dilakukan dengan cara mengkontakkan aliran gas dengan calsium chloride
didalam chemical bad section.
2.2.&.2. 'ly)ol dehydrator.
5i$uid desiccant yang sering digunakan adalah trienthylene glycol. Peneyerapan
partikel air terjadi karena adanya kontak antara glycol dengan gas yang
mengandung air pada tray didalam absorber (kontaktor) proses regenerasi glycol
yang mengandung air dilakukan dengan cara pemanasan sehingga air terbebaskan
dari glycol.
2..
*lash Separator
>lash Separator test adalah separator kecil dilaboratorium yang ungsinya sama
dengan separator yang ada dilapangan. -isini akan terjadi pemisahan antara gas,
minyak, dan air. Pemisahan ini penting agar secara baik dapat diketahui jumlah
serta siat 3 siat gas maupun minyak pada periode tertentu.
-ari analisa ini bisa didapat siat 3 siat maupun maupun komposisi gas dan minyak
baik diseparator ataupun di tanki pengumpul. !ekanan dan !emperatur dari alat ini
bisa diatur sehingga dimungkinkan untuk mendapatkan kondisi tertentu (P dan !
separator) agar memperoleh minyak yang optimum di tanki pengumpul.
-itinjau dari jenis fuida yang akan di analisa ada ' macam analisa >lash Separator
yaitu :
;
Single stage separator yaitu terdiri dari satu separator dan satu tanki
pengumpul.
;
*ulti stage separator yaitu terdiri dari lebih dari satu separator dan satu tanki
pengumpul.
2.#.
+er)obaan di aboratorium
2.#.1. +eralatan !erja
"ntuk keperluan analisa single stage separator dipergunakan peralatan
sebagai berikut :
%. >lash Separator !est yang di lengkapi :
;
Gauge penunjuk tekanan
;
!abung gelas tempat gas dan minyak dipisahkan dan dilengkapi dengan katup
bagian atas dan ba/ah.
;
&ak pemanas berisi air yang dilengkapi dengan temperatur kontrol untuk
memanaskan bagian luar tabung gelas dengan cara dialiri pada temperatur
tertentu.
;
8atup (ale) pengatur tekanan, untuk mengatur tekanan didalam tabung
gelas.
;
&otol tanki pengumpul, untuk menampung minyak dari separator ke
atmoseer.
;
Skala pmbacaan ketinggian minyak dalam tabung gelas.
;
!hermometer untuk mengetahui temperatur separator dilapangan.
'. &rooksmeter, untuk menampung dan mengetahui olume gas yang
terbebaskan dari minyak.
. <ydrometer atau densitometer, untuk mengukur density minyak ditanki
pengumpul.
. &alon gelas, untuk mengukur berat gas maupun udara.
. Blat penimbang berat.
E. Pompa air raksa.
2.#.2. +rosedur !erja
Proses di mulai dari tekanan yang lebih tinggi.
%. Panaskan bak pemanas pada fash separator dengan temperatur yang
diinginkan. Blirkan untuk memanaskan tabung gelas.
'. !utup katup atas dan ba/ah dari tabung gelas.
. !utup katup pengatur tekanan pada fash separator test.
. <ubungkan botol minyak reseroir dengan pompa air raksa, tekan 222 psig.
. <ubungkan bagian atas botol minyak reseroir dengan katup atas tabung gelas
fash separator test.
E. &uka secara perlahan katup atas botol minyak reseroir (sample). =aga tekanan
dalam botol tetap 222 psig dengan mendorong pompa.
1. &uka katup atas tabung gelas pada separator. *asukkan minyak sebanyak 3
%2 cc. =aga tekanan dalam botol minyak reseroir agar tetap 222 psig dengan
mendorong pompa. Selama memasukkan minyak kedalam tabung gelas, terjadi
proses fash didalamnya. Gas yang terbentuk akan menekan gauge sampai tekanan
berada diatas tekanan yang diinginkan. !utup kembali katup atas tabung gelas.
F. Btur tekanan dalam tabung gelas sesuai yang diinginkan dengan memutar
katup pengatur tekanan.
. &aca ketinggian minyak didalam tabung gelas.
%2. &aca pembacaan pompa pada 222 psig sebagai initial pump reading.
%%. <ubungkan brooksmeter dengan katup pengatur tekanan. &uka katup pada
brooksmeter.
%'. &uka katup atas tabung gelas, masukkan minyak kedalamnya sekitar 2 cc.
=aga tekanan dalam botol tetap 222 psig dengan mendorong pompa. Gas yang
terbebaskan akan mengalir kedalam brooksmeter melalui katup pengatur tekanan.
!utup katup pada brooksmeter.
%. &aca olume gas pada brooksmeter, baca ketinggian minyak dalam tabung
gelas dan baca pembacaan pompa pada 222 psig sebagai 0nal pump reading.
%. "kur graity gas dengan balon gas (caranya seperti pada deHerential
apori7ation). *asukkan gas kedalam topler gelas untuk dianalisa komposisinya.
%. !imbang botol tangki pengumpul sebagai berat kosong dan hubungkan dengan
katup ba/ah tabung gelas. <ubungkan tangki pengumpul dengan brooksmeter
yang telah kosong. &uka katup brooksmeter.
%E. &uka katup ba/ah tabung gelas, minyak dalam tabung akan turun dan
hentikan bila telah mencapai ketinggian a/al. !utup kembali katup ba/ah tabung
gelas. !erjadi proses fash dalam tangki pengumpul, gas terbebaskan akan mengalir
kedalam brooksmeter. !utup katup brooksmeter.
%1. &aca olume gas dalam brooksmeter, ukur graity gas, ukur berat botol tangki
pengumpul plus minyak dan ukur density minyak dengan hydrometer atau
densitometer.
%F. "ntuk tekanan berikutnya atur tekanan dalam tabung ketekanan yang
diinginkan dengan memutar katup pengatur tekanan. Selanjutnya lakukan
pekerjaan dari point hingga point %1.
Alat Separasi Minyak Bumi atau Separator
1. Pengertian Separator
Separator adalah alat separasi minyak dan gas bumi yang menggunakan prinsip
separasi flash pada tekanan dan temperatur tetap. Produksi dari sumur minyak di
separator vertikal sedangkan produksi dari sumur gas diproses di separator horizontal. Hal ini
karena pada separator horizontal memiliki daerah pemisahan yang lebih luas dan panjang
disbanding separator vertical.
Pemisahan gas dan minyak di lapangan dilakukan dengan separator , yaitu tabung
bertekanan dan bertemperatur tertentu untuk memisahkan fasa gas dengan minyak secara
optimum.(sumber : laporan Praktek Kerja Lapangan Firman dan Adi. Hal. 3!
2. Fungsi Utama dari Separator
•
"emisahkan fase pertama cairan hidrokarbon dan air bebasnya dari gas atau cairan,
tergantung mana yang lebih dominan.
•
"elakukan usaha lanjutan dari pemisahan fase pertama dengan mengendapkan sebagian
besar dari butiran#butiran cairan yang ikut di dalam aliran gas.
•
"engeluarkan gas maupun cairan yang telah dipisahkan dari separator secara terpisah
dan meyakinkan bah$a tidak terjadi proses balik dari salah satu arah ke arah yang lainnya.
3.
.Prinsip Pemisahan
%da dua macam proses dari pembentukan gas (vapour ! dari hirokarbon cair yang bertekanan.
Proses tersebut adalah Flash separation dan Differential separation. Flash separation terjadi bila
tekanan pada sistem diturunkan dengan cairan dan gas tetap dalam kontak, hal mana gas tidak
dipisahkan dari kontaknya dengan cairan saat penurunan tekanan yang membiarkan gas keluar dari
solusinya. Proses ini menghasilkan banyak gas dan cairan sedikit. Differential separation terjadi bila
gas dipisahkan dari kontaknya dari cairan pada penurunan tekanan dan membiarkan gas keluar dari
solusinya. Proses ini menghasilkan banyak cairan dan sedikit gas.( sumber : Surface Facilities
Training Program, il !andling Facilities. "edco &nergi. 'ndonesia.hal. )!
*uatu separator minyak+ gas yang ideal, yang bertitik tolak dari pendapatan cairan yang maksimum,
adalah suatu konstruksi yang dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat menurunkan tekanan aliran
fluida dari sumur pada inlet separator ., menjadi atau mendekati tekanan atmosphere pada saluran
keluar separator . "as dipindah+dikeluarkan dari separator secara terus menerus segera setelah
terpisah dari cairan, ini dikenal dengan differential separation, namun penataan seperti diatas tidak
praktis.
Pemisahan tergantung dari efek gravitasi untuk memisahkan cairan, sebagai contoh hasil pemisahan minyak,gasdan air akan terpisah bila ditempatkan pada satu wadah karena mempunyai perbedaan densitas satu sama lainnya. Proses pemisahan karena adanya perbedaan densitas fluida dan efek gravitasi dapat terlihat pada gambar dibawah ini:
Prinsip Pemisahan
aktor - faktor lain yang dapat mempengaruhi pemisahan fluida antara lain
a.
/iskositas fluida
b.
0ensitas minyak dan air
c.
1ipe peralatan dalam separator
d.
2ecepatan aliran fluida
e.
0iameter dari titik - titik air #droplet$
4. Klasifikasi Separator
2lasifikasi separator tergantung dari pembagian jenis ruang lingkupnya, secara umum
diklasifikasikan sebagai berikut : (sumber : laporan Kerja Praktek ahmansyah dan 4rianperasi
Produksi dan %ell Servic. Hal. 35!
•
Menurut tekanan kerja (working pressure)
b. &edium Pressure ("P! Separator 6#67 psi
c. Lo' Pressure (9P! Separator 87#6 psi
•
Berdasarkan hasil pemisahan
ator dua fasa : memisahkan fluida formasi menjadi fasa cair dan fasa gas
ator tiga fasa : memisahkan fluida formasi menjadi fasa minyak, air dan gas
•
Berdasarkan entuk
a. Separator !ertikal
/ertical Separator vertical fase ( Phase (ertical Separator ! sering digunakan untuk
aliran fluid yang rasio gas terhadap cairannya ( gas oil ratio atau ;! rendah sampai sedang
dan yang diperkirakan akan terjadi cairan yang datang secara kejutan ( slug ! yang relatif sering.
ambar di ba$ah adalah separator vertikal. 4agian ba$ah dari bejana biasanya berbentuk
cembung, gunanya untuk menampung pasir dan kotoran padat yang terba$a.
Pada pengoperasiannya, pengubah#arah aliran masuk (inlet diverter$ akan menyebabkan
cairan yang masuk menyinggung dinding separator dalam bentuk film, dan pada saat yang
bersamaan memberikan gerakan centrifugal kepada fluida. 'ni memberikan pengurangan
momentum yang diinginkan dan mengizinkan gas untuk keluar dari filmcairan. asnya naik ke
bagian atas dari bejana, dan cairannya turun ke ba$ah.
*edikit dari partikel#partikel cairan akan terba$a naik ke atas bersama gas yang
naik untuk
memperangkap
butiran#butiran
cairan
yang
akan
ikut
aliran
gas
digunakan miste)tractor atau mist eliminator , yaitu susunan ka$at kasa dan ada juga yang
lebih canggih dengan ketebalan tertentu, dipasang melintang terhadap arah arus gas pada bagian
atas seksi gasnya. Separator semacam ini biasa digunakan untuk tekanan kerja antara 67 sampai
867 psig.
. Separator "#ri$#ntal
Separator horizontal
mungkin
yang
terbaik
dan
termurah
dibandingkan
dengan separator vertical yang kapasitasnya sama. Separator horizontal mempunyai luas antar
permukaan gas dengan cairan lebih besar, terdiri dari banyak sekat#sekat yang luas sepanjang
seksi pemisah gasnya, yang memberikan lebih banyak kecepatan gasnya.
Separator horizontal hampir selalu digunakan untuk aliran yang mempunyai rasio
gas terhadap cairan (;! yang tinggi untuk arus yang berbuih, atau untuk cairan yang
keluar dari separator sebelumnya. (sumber : Surface Production perations, Design il
!andling Facilities. ulf Publishing <ompany.hal. 88=!
Separator horizontal mudah pemasangannya, apalagi yang terpasang di atas skid,
dan juga
mudah
melakukan
pemeliharaannya.
4eberapa separator horizontal
dengan
mudah dapat disusun ke atas, untuk dijadikan satu assem*l+ pemisahan bertingkat
( stageseparation! yang bisa menghemat ruang.
Pada separator horizontal, fluid mengalir secara horizontal dan bersamaan $aktunya
bersinggungan
pada
permukaan
cairan.
4eberapa separator mempunyai
pelat#pelat
penyekat #*affle plates$ horisontal yang tersusun berdekatan dengan jarak yang sama pada
hampir sepanjang bejana yang tersusun dengan kemiringan sekitar 56> terhadap bidang
horisontal. as mengalir di dalam permukaan penyekat#penyekat dan butiran#butiran cairannya
melekat pada pelat penyekat dan
membentuk film yang kemudian mengalir ke seksi cairan dari separator . ambar
3.5 adalah separator horizontal yang dimaksud.
ambar diatas adalah skematik dari separator spherical . 4agian#bagiannya sejenis
dengan separator vertikal maupun separator horizontal.
?enis
ini memiliki kelebihan
dalam pressure containment tetapi karena kapasitas surges terbatas dan mempunyai kesulitan
dalam fabrikasi maka separator jenis ini tidak banyak digunakan di lapangan.
•
5atar &elakang
Penggunaan Separator
Gas dan minyak yang diproduksikan dari sumur tidak didapat dalam
keadaan berpisah secara langsung. *inyak dan gas dari sumur biasanya
berupa
campuran. -an campuran tersebut tidak seluruhnya minyak dan gas. Bpa
yang
ada dalam sumur dan reseroir sangatlah heterogen dan pada umumnya
ada
air,minyak,gas serta partikel padatan. -an apa yang dihasilkan dari dalam
sumur
ketika telah mencapai surace tidak bisa langsung masuk storage tank dan
harus
segera dilakukan treatment. Proses pemisahan tersebut dapat berupa
pemisahan
minyak, air dan gas.Bpabila tidak dilakukan treatment dapat berakibat korosi
dan
plugging dalam fo/line4transmission line yang apabila diacuhkan dapat
berakibat
•
*asalah yang -apat !erjadi dan Solusi
Selama penggunaan separator dua asa (separasai minyak dan
gas)
mungkin saja terjadi beberapa masalah akibat apa yang diproduksikan.
5i$uid,
gas dan atau solid yang terproduksikan dapat memberikan hambatan bagi
kinerja
separator. &eberapa masalah anatar lain:
a. >oamy Drude
*asalah terbentuknya oam dalam crude oil karena adanya impurities selain
air di mana impurities tersebut tidak dapat dihilangkan sebelum
aliran
memasuki separator. Salah satu pengotor tersebut adalah D@
'
. >oam juga
dapat berasal dari fuida komplesi atau /orkoer yang tidak sesuai dengan
fuida /ellbore. Iamun oam dalam separator tidak akan
memberikan
masalah apabila desain internalnya telah menjamin /aktu yang cukup atau
permukaan coalescing (membentuk substance yang lebih besar) yang cukup
untuk JbreakK.
&eberapa masalah yang ditimbulkan dengan adanya oam antara lain:
¬
8ontrol dari leel li$uid menjadi lebih buruk, karena alat control harus
mendeteksi tiga ase li$uid daripada yang seharusnya yaitu dua.
¬
>oam memiliki rasio olume4berat yang besar sehingga dapat mengisi
ruangan pada essel yang seharusnya bisa digunakan untuk ruang
li$uid collecting atau graity settling.
¬
-alam jumlah oam yang sangat tidak terkontrol, tidak mungkin untuk
menghilangkan separated gas atau oil yang sudah dihilangkan gasnya
dari essel tanpa memba/a oamy material pada gas atau li$uid.
Penggunaan oam depressant akan membuat kapasitas separator lebih besar
karena oamnya berkurang. Iamun penggunaan depressant akan
menambah
crude oil yang mengandung oam. Iamun sekali mengunakan depressant
akan
membuat jumlah masuk lebih besar daripada kapasitrasnya.
b. Para#n
Bkumulasi para#n akan menyebabkan pengaruh yang buruk terhadap
kinerja
separator. Doalescing plates pada li$uid section dan mesh pad pada mist
e+tractor pada gas section akan cenderung terjadi plugging akibat akumulasi
parta0n. -an ketika para#n dipekirakan yang menjadi penyebab masalah
tersebut, maka perlu dipertimbangkan lagi penggunaan centriugal
mist
e+tractors. *aka perlu lubang lubang seperti man/ays, handholes dan
no77le
agar steam, solent atau li$uid pembersih lain masuk ke separator.
!emperatur
li$uid harus juga dijaga di atas cloud point dari crude oil
menghindari
pembentukan para#n
c.
Sand
Partikel pasir bisa menjadi masalah di separator yaitu membuat berhentinya
aliran pada ale trim, plugging pada bagian dalam separator, dan
akumulasi
pada bagian ba/ah separator. <ard trim khusus dapat meminimalkan eek
pasir di ale. Bkumulasi pasir dapat dihilangkan dengan secara
teratur
menginjeksikan air atau uap dari bagian ba/ah essel sehingga dapat ikut
terangkat keluar selama draining process.
-an terkadang separator ertical dilengkapi dengan bagian ba/ah
berbentuk
cone. -i mana bagian cone tersebut adalah antisipasi bila produksi pasir
akan
menjadi maslah utama. Plugging pada internal separator adalah hal yang
perlu
dipertimbangkan saat mendesain separator. -esain yang harus
menutamakan
separasi yang baik serta akan meminimalkan pemerangkapan pasir dalam
separator
d.
5i$uid Darryoer
5i$uid carryoer terjadi ketika ree li$uid keluar dengan ase gas dan dapat
mengindikasi hi;li$uid leel, kerusakan pada essel utama, oam, desain
yang
tidak tepat, li$uid outlet yang ter;plugged, atau rate yang melebihi desain
dari
esselLs rate. <al ini bisa dicegah dengan menginstall 5eel Saety <igh
(5S<) sensor yang akan menutup inlet ke separator ketika leel
li$uid
melebihi leel normalnya.
e. Gas blo/by
!erjadi ketika ree gas keluar dengan ase li$uid yang menjadi indikasi lo/;
leel li$uid atau control li$uid yang gagal. <al ini bisa jadi berbahaya ketika
terjadi kegagalan dalam li$uid leel control dan li$uid dump ale terbuka
dan gas yang masuk dari inlet akan dapat keluar le/at li$uid outlet. Mang
mana essel do/nstream selanjutnya akan diproses. Bpabila essel
do/nstream selanjutnya tidak dipersiapkan untuk gas blo/by, maka dapat
terjadi oer;pressured. <al ini dapat dicegah dengan memasang lo/ saety
lo/ sensor yang akan menutup inlet atau outlet li$uid ketika leel li$uid
turun
%2;%N dari batas minimumnya. -ana pada proses do/nstream selanjutnya
seharusnya dipasang Pressure saety high sensor dan pressure saety ale
untuk memproses gas blo/by.
. 5i$uid Slugs
Pada bagian pipa yang rendah akan cenderung terbentuk akumulasi li$uid
pada aliran dua asa. 8etika leel li$uid pada bagian tersebut naik cukup
tinggi untuk menghambat gas fo/, maka gas akan mendorong
li$uid
sepanajang pipa sebagai slug. <al ini tergantung fo/ rate, property pipa,
perubahan eleasi, fo/ properties. 8eberadaan slug harus
dengan desain separator yang tepat. Iormal operating leel dan high;leel
shutdo/n harus dipisah cukup jauh untuk antisipasi olume slug. Slug akan
menuju high leel shutdo/n. Pada penggunaan separator asa dapat
terjadi masalah selama operasi
pada separator berlangsung, salah satunya yaitu terjadinya emulsi. Selama
jangka
/aktu tertentu akumulasi material emulsi atau impurity lain dapat terbentuk
pada
interace oil dan air. Bkan terjadi pengaruh buruk pada li$uid;leel control,
yaitu
akan mengurangi /aktu eekti untuk pemisahana yang eekti antara air dan
minyak. Penggunaan bahan kimia dan atau panas akan meminimalisir
kesulitan
yang dihasilkan
!ujuan Penggunaan dan
>ungsi Separator
&eberapa tujuan penggunaan separator antara lain, mendapatkan oil dan
gas yang
sudah stabil. *endapatkan oil dan atau gas yang bersih dari
pengotor.
*endapatkan peralatan pada surace tidak terganggu kinerjanya karena
sistem
pemisaha nyang tidak baik4bekerja akan menyebabkan korosi atau pluggin
pada
peralatan lain. Mang berujung pada kerugian akibat masalah pemisahan yang
tidak
ditangani dengan serius.
-atar Pustaka
Surace Production
!hird Cdition: -esign o
@il <andling
Systems and >acilities.
*aurice Ste/art and 8en
C. Brnold
Jenis-jenis masalah pada sumur produksi
1. Problem Scale
Scale merupakan kristalisasi dan pengendapan mineral yang berasal dari hasil reaksi ion-ion yang terkandung dalam air formasi. Pengendapan dapat terjadi di dalam pori-pori batuan formasi, lubang sumur bahkan peralatan permukaan.
Penyebab terbentuknya endapan scale antara lain : a. Bercampurnya dua Jenis Air Yang Berbeda
Dua jenis air yang sebenarnya tidak mempunyai kecenderungan untuk membentuk scale, bila bercampur kemungkinan membentuk suatu komponen yang tidak larut. Contoh yang umum adalah pencampuran antara air injeksi dengan air formasi di bawah sumur, dimana yang satu mempunyai kelarutan garam-garam barium yang tinggi, sedangkan yang lainnya mengandung larutan sulfate.
Pencampuran ini akan mengakibatkan pembentukan endapan barium sulfate !aS"#$ yang
dapat menyumbat dan sulit untuk dibersihkan. %ndapan carbonate dan sulfate akan menjadi lebih keras dan makin bertambah apabila larutan mineralnya dalam keadaan bersentuhan kontak$ dengan permukaan dalam waktu yang lama.
b. Penurunan Tekanan
Pada saat air formasi mengalir dari reser&oir menuju lubang sumur, maka akan terjadi penurunan
tekanan. Penurunan tekanan ini dapat pula terjadi dari dasar sumur ke permukaan dari well head ke tanki pengumpul. Penurunan tekanan ini akan menyebabkan terlepasnya C"' dan ion bikarbonat (C")-$ dari
larutan.
Dengan terbebaskannya gas C"' , sehingga akan menyebabkan berkurangnya kelarutan CaC"). (al ini
berarti penurunan tekanan pada suatu sistem akan menyebabkan meningkatnya kemungkinan terbentuknya scale CaC").
c. Perubahan Temperatur
Pada saat terjadi perubahan kenaikan$ temperatur, maka akan terjadi penguapan, sehingga terjadi perubahan kelarutan, dan hal ini akan mengakibatkan terjadinya pembentukan scale. *emperatur mempunyai pengaruh pada pembentukan semua tipe scale, karena kelarutan suatu senyawa kimia sangat tergantung pada temperatur. +isalnya kelarutan CaC") akan berkurang dengan kenaikan
temperatur dan kemungkinan terbentuknya scale CaC") semakin besar.
. Mekanisme Terbentuknya Scale a. +akin besar p(
+akin besar p( cairan, maka akan mempercepat terbentuknya scale. Scale biasanya terbentuk pada kondisi basa p( $.
b. *erjadinya agitasi pengadukan$
Pengadukan atau goncangan akan mempercepat terbentuknya endapan scale. Scale biasanya terbentuk pada tempat dimana faktor turbulensi besar, seperti sambungan pipa, &al&e dan daerah-daerah
penyempitan aliran. c. elarutan /at padat
elarutan /at padat yang dikandung oleh air sangat berperan dalam pembentukan scale, sebab bila kelarutan /at padat rendah atau kecil, maka kemungkinan untuk terbentuknya scale akan semakin besar. !. Jenis"#enis scale yang ter#adi antara lain :
• Scale Calcium Sulfate CaS"#$
Scale Calcium Sulfate terbentuk dari reaksi ion calcium dan ion sulfat reaksinya sebasgai berikut 0 Ca11
1 S"#2 CaS"#
• Scale !arium Sulfate !aS"#$
Scale !arium Sulfate dibentuk oleh kombinasi ion !a11 dan ion S"
#2 dengan reaksi sebagai berikut 0
!a111 S"
#2 !aS"#
• Scale alsium arbonate CaC")$
Scale ini terbentuk dari kombinasi ion kalsium dan ion karbonat atau bicarbonate, sesuai dengan reaksi 0 Ca11
1 C")2 CaC")
Ca111 '(C"
)$ CaC")1 C"'1 ('"
Perubahan kesetimbangan kimia ini menyebabkan terbentuknya scale yang dapat menghambat atau menutup pori-pori batuan.
!. $ara mencegah terbentuknya scale :
• +enghindari tercampurnya air yang incompatible tidak boleh campur$
• +engubah komposisi air dengan water dilution pengencer air $ atau mengontrol p(
• +enghilangkan /at pembentuk scale
%. $ara mengatasi problem scale
• Penambahan larutan %D*3 %thylene Diamine *etra 3cetic$
• 3cidi/ing Penambahan larutan (Cl atau (Cl0(4 $ . &mulsi
%mulsi adalah campuran dua macam cairan yang dalam keadaan biasa tidak dapat bercampur immiscible$. Problem emulsi umumnya timbul pada saat air mulai terproduksi bersama minyak. 3ir yang tidak dapat bercampur dengan minyak dinamakan air bebas dan dengan mudah dipisahkan dengan cara pengendapan. 5amun disegi lain ada emulsi yang sulit berpisah, sehingga diperlukan suatu usaha untuk pemecahannya. *erdapat tiga faktor penting yang membentuk emulsi stabil, yaitu 0
6. 3danya dua macam cairan yang immiscible.
'. 3danya pengadukan7agitasi yang cukup kuat untuk menyebarkan cairan yang satu ke dalam cairan yang lainnya.
). 3danya emulsifying agent yang dapat membuat emulsi menjadi stabil.
Di dalam emulsi cairan dalam bentuk butiran-butiran yang tersebar disebut dispersed internal$ phase, dan cairan yang mengelilingi butiran-butiran itu disebut continuous e8ternal$ pahase. Secara umum emulsi dapat diklasifikasikan menjadi ' dua$, yaitu 0
6. 9ater in oil 97"$ emulsion dimana air sebagai dispersed dan minyak sebagai continious phase. 9ater in oil emulsi inilah yang sering dijumpai.
'. "il in water "79$ emulsion, dimana minyak sebagai dispersed phase dan air sebagai continious phase. Ditinjau dari kestabilannya, emulsi juga dapat dibagi ' dua$ macam, yaitu 0
6. %mulsi yang stabil adalah emulsi dimana minyak dan air tidak dapat memisahkan diri tanpa bantuan dari luar.
'. %mulsi yang tidak stabil adalah emulsi dimana minyak dan air dapat memisahkan diri tanpa bantuan dari luar, cukup hanya diberikan settling time saja.
estabilan emulsi tergantung beberapa faktor, yaitu 0
• %mulsifying agent, pada emulsi minyak bumi yang stabil. (al ini terdiri dari 0 asphalt, resin, oil soluble organic acid dan material-material halus yang lebih larut atau dapat berpencar dalam minyak daripada dalam air.
• :iskositas, jika tinggi maka kecendrungan untuk mengikat butiran air lebih besar dibanding minyak yang &iskositasnya lebih rendah. +inyak yang &iskositasnya besar memerlukan waktu lebih lama untuk memecahkan emulsinya.
• Specific grafity, bila perbedaannya besar maka akan mempercepat settling. +inyak yang berat berkecendrungan untuk menahan butiran-butiran air dalam bentuk suspensi lebih lama.
• Prosentase air yang tinggi akan membentuk emulsi yang kurang stabil, sehingga mudah dipisahkan dari minyaknya.
• ;mur emulsi, minyak yang mengandung emulsi bila dimasukkan ke dalam tangki, dan air yang tersisa terpisahkan serta tidak segera dilakukan treatmen, maka emulsi tersebut menjadi sangat sulit untuk dipisahkan.
A. Pencegahan problem emulsi
Secara umum pencegahan problem emulsi dapat dibagi ' dua$ yaitu 0
• *idak memproduksikan minyak dengan air secara serentak.
• +encegah timbulnya agitasi yang dapat membentuk emulsi
arena memisahkan air didalam wellbore bisanya sangat sulit, maka pencegahan agitasilah yang dituju, yaitu dengan 0
• +encegah aliran turbulensi akibat penggunaan surface choke yang kurang tepat, dengan memberi tekanan separator lebih besar namun dijaga perbedaan tekanannya masih mampu mengalirkan minyak ke separator.
• Pemakaiaan bottom hole choke, yang didasarkan atas 0 a$ Perbedaan tekanan yang kecil antara up dan down-stream
b$ *emperatur didasar sumur jauh lebih tinggi dari temperatur permukaan
c$ 3liran yang lurus dengan jarak relatif panjang pada down-stream dari choke.
• Pembukaan dan penutupan sumur secara terencana
• Pada sumur-sumur yang di gas lift, pembentukan emulsi bisa dicegah dengan meningkatkan efisiensi gas lift di tubing pada continious gas lift$ dan pemberian demusilfer pada ghatering systemnya.
• Pada sumur-sumur pompa, pembesaran efisiensi &olumetris pompa yang akan mengurangi terjadinya emulsi yaitu dengan pemasangan gas anchor, clearance pompa yang kecil, spacing yang baik serta kecepatan dan panjang stroke yang semestinya.
B. Penanggulangan problem emulsi
*erdapat beberapa macam cara untuk pemecahan emulsi, antara lain dengan 0
6.
+etode Settling *ime Pengendapan$Dengan cara ini diharapkan air, emulsi dan minyak akan terpisah secara gra&itasi karena perbedaan densitasnya$. Peralatan yang dipakai dapat berupa 0 gun barrrel atau wash tank, free water knock out, storage tank, atau oil skimmer.
'. +etode imiawi penggunaan demulsifer$
Dengan metode ini dapat merusak f ilm dari emulsifying agent yaitu dengan membuat kaku dan mengkerutkannya.
). +etode pemanasan
+etode ini diterapkan dengan anggapan dispersed phase dalam emulsi tetap dalam keadaan bergerak seperti gerak !rown dalam larutan koloid-koloid /ig-/ag$. Panas akan mempercepat gerakan tersebut dan menyebabkan partikel dispersed phase saling tubrukan lebih sering dengan kekuatan lebih besar, sehingga menyebabkan lapisan film yang dibentuk emulsifying agent menjadi pecah, dan &iskositas
cairan makin berkurang yang menyebabkan air terpisah . Di lapangan metode ini d iterapkan pada alat-alat (eater *reater.
#. +etode elektrik listrik$
Prinsip metode ini adalah merusak atau menetralkan film penyelubung butiran-butiran air yang diinduksi oleh medan listrik statis, sedangkan minyak sebagai continious phase diinduksikan sehingga butiran-butiran air yang lebih besar akan cepat mengendap dibanding butiran-butiran air yang kecil .
<. +etode kombinasi
Di lapangan, metode kombinasi inilah yang sering diterapkan yaitu metode panas-kimiawi dan kimiawi-listrik. Selain itu terdapat metode kombinasi dengan sistem mekanik, yaitu 0
• 4iltering, dimana emulsi dipaksa mengalir melalui filter saringan$ sehingga film yang menyelubungi dispersed phase pecah, namun demikian ternyata tidak semua terpecahkan.
• Centrifuging, dimana emulsi dipecah dengan gaya centrifugal
Seringkali metode pemecahan problem emulsi juga dikombinasikan dengan pemecahkan problem korosi. !. Problem Para'in
Parafin atau asphaltin adalah unsur-unsur pokok yang banyak terkandung dalam minyak mentah. Jenis kerusakan akibat endapan organik ini umumnya disebabkan oleh perubahan komposisi hidrokarbon , kandungan wa8 lilin$ di dalam crude oil , turunnya temperatur dan tekanan, sehingga minyak makin mengental pengendapan parafinik$ dan menutup pori-pori batuan. Secara umum rumus parafin adalah Cn('n1'.
%ndapan parafin yang terbentuk merupakan suatu pesenyawaan hidrokarbon dan hidrogen antara C6=()= hingga C)=(= yang bercampur dengan material organik dan inorganik lain.
elarutan parafin dalam crude oil tergantung pada komposisi kimia minyak dan temperatur. Pengendapan akan terjadi jika permukaan temperaturnya lebih rendah d aripada crude oil. :iskositas crude oil akan meningkat dengan adanya kristal parafin dan jika temperatur terus turun crude oil akan menjadi sangat kental. *emperatur terendah dimana minyak masih dapat mengalir disebut titik tuang pour point$.
1. Secara rinci penyebab utamanya adalah :
• *urunnya tekanan reser&oir
• (ilangnya fraksi ringan minyak
• Pemindahan panas dari minyak ke dinding pipa dan diteruskan ke tempat sekitarnya.
• 3liran cairan yang tidak tetap dan tidak merata.
• 3danya partikel lain yang menjadi inti pengendapan.
• ecepatan aliran dan kekasaran dinding pipa.
• *erhentinya aliran fluida
. Problem endapan organik ini dapat ter#adi pada daerah :
• Sepanjang /ona perforasi
• Pada tubing
• 4low line
• Separator
!. $ara mengatasi problem para'in
• +ekanik diresr&oir 0 hydroulic fracturing, di tubing dengan alat scraper dan cutter dan di flowline dengan alat pigging $
• ombinasi dengan pemakaian sol&ent kerosen, kondensate, dan minyak diesel$ dengan cara pemanasan pemakaian heater treater, steam stimulation atau thermal reco&ery seperti injeksi uap$
• Pemakaian larutan air 1 calcium carbide atau acethylene
• 3cidi/ing
edua faktor endapan inorganik dan organik$ ini akan menghambat aliran fluida reser&oir ke sumur produksi dan membentuk daerah kerusakan atau >/ona damage?. Penurunan produksi dari sumur minyak tergantung dari banyaknya dan tempat di mana endapan tersebut terdapat @ambar .).A. merupakan model dari endapan parafin.
%. (epasiran )sand problem*
Seperti diketahui, pasir yang terproduksi bersama fluida formasi antara lain akan menyebabkan 0
• 3brasi atau pengikisan di atas permukaan termasuk endapannya$
• Dapat terjadi penurunan laju produksi, bahkan dapat mematikan sumur.
;saha yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kepasiran tersebut adalah dengan cara memproduksikan minyak pada laju optimum tanpa terjadi kepasiran. Sand free flow rate merupakan besarnya laju produksi kritis, dimana apabila sumur tersebut diproduksikan melebihi laju kritisnya, maka akan menimbulkan masalah kepasiran.
+aksimum sand free flow rate atau laju produksi maksimum tanpa menimbulkan kepasiran dapat ditentukan dnegan suatu anggapan bahwa gradien tekanan maksimum di permukaan kelengkungan pasir, yaitu suatu laju produksi maksimum tanpa kepasiran berbanding langsung dengan keuatan formasi. Dengan kata lain jika produksi menyebabkan tekanan kelengkungan pasir lebih besar dari kekuatan formasi, maka butiran pasir formasi akan mulai ikut bergerak.
6. +aktor ,'aktor yang mempengaruhi problem ter#adinya kepasiran : a. (ekuatan +ormasi
Dalam masalah kepasiran, *i8ier et.al. berpendapat bahwa kekuatan formasi terhadap kepasiran tergantung dari dua hal ,yaitu >intrinsic strength offormation? atau kekuatan dasar formasi dan
kesanggupan pasir untuk membentuk lingkungan stress yang ditentukan oleh tekanan pori-pori dan tekanan o&erburden, bentuk dan sorting butiran serta sementasi diantara butiran yang kadang-kadang diperkuat oleh clay.
;ntuk menentukan suatu formasi stabil atau tidak dari suatu lapangan dikenal kriteria kritis misalnya untuk lapangan @ulf Coast digunakan kriteria kritis yang merupakan batas suatu formasi bersifat labil atau stabil, menurut *i8ier adalah 0
@7Cb B.= 8 6B6' psi' 0 formasi stabil kompak$
@7Cb B.= 8 6B6'
psi'
0 formasi tidak stabil tidak kompak$ b. Sementasi Batuan
ekuatan formasi merupakan kemampuan dari fromasi untuk menahan butiran pasir agar tidak terlepas akibat operasi produksi. ekuatan formasi pasir dipengaruhi oleh friksi antar butir pasir dan kohesi antar butir pasir . 4riksi bertambah besar jika beban o&erburden bertambah besar. ohesi antar butir timbul akibat sementasi dan tegangan antar permukaan fluida.
4ormasi pasir yang sementasinya baik dapat merupakan suatu sistem yang stabil dengan jalan membentuk lengkungan kestabilan arching$ di luar lubang perforasi.
*i8ier menyatakan bahwa kekuatan formasi terhadap kepasiran tergantung pada kekuatan dasar formasi intrinsic strength of formation$ dan kemampuan pasir untuk membentuk lengkungan yang stabil di sekitar lubang perforasi.
!atupasir terbagi menjadi tiga jenis tergantung dari komposisi kimianya, yaitu uart/ite, graywacke dan arkose. Sementasi pada pasir kwarsit adalah karbonat kalsit dan dolomit$ dan silika chert, chalcedonit dan kwarsa sekunder$, sementasi alamiah pada batupasir graywacke dan arkose sangat sedikit atau hampir tidak ada. +ineral tidak stabil adalah lempung yang banyak terdapat pada pasir arkose dan graywacke. Eempung umumnya menyelimuti butir-butir kwarsa dan bersifat sebagai mineral penyemen. Pasir graywacke dan arkose tidak tersementasi dengan baik sehingga sering menimbulkan problem kepasiran.
Sementasi batuan sangat berpengaruh terhadap ikatan antar butir atau konsolidasi dari butiran batuan tersebut, dengan demikian akan berpengaruh pula terhadap kestabilan butiran tersebut. Semakin tinggi derajat sementasinya , maka suatu formasi akan semakin kompak. Persamaan empiris yang menunjukkan hubungan faktor formasi 4$ terhadap p orositas φ$ dan faktor sementasi m$ telah diberikan 3rchie dalam bentuk sebagai berikut 0
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF..F.)-6)$ c. (andungan -empung
Sebagian besar formasi pasir mengandung lempung sebagai matrik atau semen batuan. +aterial lempung terdiri dari kelompok mik, kaolonit, chlorite illite dan montmorilonite. elompok montmorilonite akan mengalami swelling bila kontak dengan air.
Pada umumnya lempung mempunyai sifat yang basah terhadap air atau water wet sehingga bila ia bebas melewati formasi yang mengandung lempung akan menimbulkan dua akibat yaitu 0
• Eempung akan menjadi lunak.
• @aya adhesi dari fluida yang mengalir terhadap material yang dilaluinya akan naik.
3kibat dari semua itu maka butiran pasir cenderung untuk bergerak ke lubang sumur bila air formasi mulai berproduksi. ;ntuk menghitung kandungan mineral lempung di dalam formasi dapat dilakukan dengan analisa logging. 3dapun jenis log yang digunakan adalah 0 Spontaneous potensial log, resisti&ity log, gamma ray log dan neutron log.
d. -a#u Aliran (ritis
Sand free flow rate adalah besarnya laju produksi kritis yang mana bila laju produksi sumur lebih besar dari laju kritisnya maka akan menimbulkan problem kepasiran.
Stein-"deh dan Jones telah mengadakan penyelidikan untuk memperkirakan laju produksi dari suatu formasi. +aksimum sand free flow rate dapat ditentukan dengan anggapan bahwa gradien tekanan
maksimum di permukaan kelengkungan pasir yaitu saat laju produksi maksimum tanpa kepasiran berbanding langsung dengan kekuatan formasi.
4ormasi pasir yang sementasinya baik dapat merupakan suatu sistem yang stabil dengan jalan membentuk lengkungan kestabilan di luar lubang perforasi. Dengan kata lain bahwa apabila produksi menyebabkan tekanan kelengkungan pasir lebih besar dari kekuatan formasinya maka butiran pasir formasi akan bergerak atau mulai ikut berproduksi. @ambar ).=. merupakan gambaran Eengkung estabilan formasi
Persamaan yang diturunkan oleh Stein-"deh dan Jones didasarkan pada anggapan sebagai berikut0
6. Eaju produksi untuk setiap inter&al perforasi adalah sama '. Permeabilitas tetap untuk setiap inter&al kedalaman
). *idak terjadi o&erlapping dari kelengkungan kestabilan untuk setiap inter&al perforasi #. Pengaruh turbulensi aliran, merata di seluruh inter&al perforasi
<. Perbedaan tekanan maksimum yang diperbolehkan pada bidang kelengkungan adalah sebanding dengan kekuatan formasi.
. $ara Mengatasi Problem (epasiran
Pada hakekatnya problematika turut terproduksinya pasir dapat dokontroll dengan tiga cara, yaitu 0
A. Pengurangan rag +orce
Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan efektif digunakan dalam menontrol. Eaju produksi yang menyebabkan terikutnya produksi pasir harus dipertimbangkan pada laju per-unit area dari formasi yang permeabel.
Eangkah pertama yang harus dipertimbangkan adalah penambahan daerah aliran flow area$, kemudian penentuan laju maksimum atau laju produksi kritis, dimana di atas ma8imum rate tersebut pasir menjadi berlebihan.
etika laju fluida bertambah secara bertahap, kosentrasi akan naik turun dengan tajam seharga kosentrasi mula-mula. %fek bergelombang ini terbukti akan merusak brigde yang tidak stabil yang mana akan terbentuk kembali pada laju aliran yang tinggi.
etika critical range yang telah dicapai, bridge tidak terbentuk kembali. Strength struktur telah terlampaui dan produksi pasir akan berlanjut pada laju aliran yang lebih tinggi. Eaju produksi kemudian dikurangi sampai dibawah critical range untuk memberi kesempatan agar bridge terbentuk kembali, kemudian rate dapat ditambah tetapi masih dibawah critical range.
Prosedur ini disebut !ean-up *echniue yang secara cermat dilakukan dalam periode beberapa bulan dan efektif untuk menetapkan laju produksi maksimum suatu sumur.
Cara ini dilakukan dengan menggunakan gra&el dengan screen untuk menahan gra&el$ atau dengan screen tanpa gra&el$ untuk menahan butiran pasir yang ikut mengalir bersama fluida reser&oir pada saat sumur berproduksi.
+asalah utama dalam meotde ini adalah bagaimana untuk mengontrol pasir formasi tanpa mengurangi produkti&itas sumur secara berlebihan.
Pertimbangan utama untuk mendesain gra&el dan screen antara lain 0 6. ;kuran gra&el optimum yang sesuai dengan ukuran butiran pasir.
'. Euas optimum dari screen slot untuk menahan gra&el dan jika tidak memakai gra&el, maka harus sesuai dengan ukuran butiran pasir.
). *eknik penempatan yang efektif pada kemungkinan yang paling penting.
;ntuk perencanaan ukuran gra&el maupun screen diperlukan distribusi ukuran pasir, ukuran besar butir pasir, keseragaman buitran pasir dan tingkat pemilihan butiran.
;ntuk menentukan keseragaman butiran pasir digunakan metode sie&e analysis. Dalam metode ini sampel yang digunakan adalah yang representatif karena penyebaran ukuran butiran pasir yang ber&ariasi dari suatu /ona ke /ona yang lain.
*ingkat keseragaman butiran pasir oleh Schwart/ dapat ditentukan dengan persamaan 0 FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.)-'$
dimana0
d#B 2 diameter butiran pasir pada titik #B percentile pada kur&a
dGB 2 diameter butiran pasir pada titik GB percentile pada kur&a
C 2 koefisien keseragaman uniform coefficient$
Schwart/ menyatakan bahwa pengertian uniform coefficient adalah merupakan tingkat keseragaman dari butiran pasir yang kemudian dapat menunjukkan baik atau buruknya pemilihan butir sortasi$. (arga C ini ber&ariasi dan setiap harga menunjukkan tingkat keseragaman dari tiap butiran pasir, yaitu 0
Jika C ) maka pasir seragam dan berukuran d6B sebagai ukuran gra&el kritis
Jika C < maka pasir tidak seragam dan berukuran d#Bsebagai ukran gra&el kritis
Jika C 6B maka pasir sangat tidak seragam dan berukuran dBsebagai ukuran gra&el kritis
Slotted atau Screen -iner
3lat ini berbentuk pipa dan mempunyai sejumlah lubang pada sisinya dengan ukuran tertentu yang dipasang didepan inter&al perforasi. *ujuan pemasangan alat ini adalah untuk menahan laju aliran butiran pasir yang terikut di dalam f luida reser&oir, sehingga fluida melaju tanpa adanya hambatan.
Secara ideal, lebar lubang slot$ pada liner harus dapat menahan buitran pasir tetapi tidak membatasi aliran fluida.
Percobaan yang dilakukan oleh Coberly menyatakan bahwa batas tertinggi lebar lubang tidak boleh lebih dari dua kali diameter 6B percentile agar dapat menahan secara efektif. Dalam menentukan ukuran screen ini, beberapa ahli memberikan persaman-persamaan sebagai berikut 0
9 2 ' 8 d6B FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF)-'=$ '. 9ilson 0 9 2 d6B FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF)-'G$ ). @iil 0 9 2 ' 8 d6< FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF.)-)B$ #. De Priester 0 B.B<≤ 9≤ d'B FFFFFFFFFFFFFFFFFFFF)-)6$ dimana 0
9 2 lebar celah liner, in
d6B 2 diameter butir pasir pada titik 6B percentile pada kur&a distribusi, in.
;ntuk menahan formasi pasir yang seragam, dimana butiran sulit untuk ditahan atau sering terjadi perubahan kecepatan aliran, dianjurkan menggunakan lebar lubang sama dengan diameter 6B percentile atau 9 2 d6B
/ra0el Pack
Cara ini dilakukan dengan jalan memasang saringan pasir di bagian luar dan slotted liner di bagian dalam.
Pada awalnya Coberly dalam perbandingan ukuran gra&el sand hanya mempertimbangkan masalah menahan7mencegah gerakan pasir kedalam lubang bor dan bukan permeabilitas gra&el packnya. emudian menjadi jelas bahwa produkti&itas maksimum dari formasi pasir harus terhenti pada permukaan luar dari gra&el pack. Jika terjadi penghalang pasir didalam gra&el pack itu sendiri, maka permeabilitas akan berkurang.
Pengaruh dari @-S Hatio pada permeabilitas gra&el pack digambarkan dengan jelas pada penyelidikan laboratorium oleh Saucier. @ambar ).6B. menunjukkan pengaruh @-S Hatio pada permeabilitas gra&el pack.
1. kuran /ra0el Pack
;ntuk menentukan ukuran gra&el, beberapa ahli memberikan saran sebagai berikut 0 a. Coberly 0
D 6B d6B FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF..)-)'$
b. (ill 0
D 2 = d6B FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF)-))$
c. *ausch dan Corley 0
# d6B D A d6B FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF)-)#$
d. Schwart/ 0
Schwart/, memberikan pendekatan dalam menentukan ukuran gra&el, yaitu dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut 0
6. 3nalisa butiran pasir formasi
Setelah diperoleh kur&a distribusi ukuran butir pasir formasi produktif, maka kur&a tersebut digunakan untuk perhitungan selanjutnya.
'. (arga perbandingan gra&el terhadap pasir formasi atau @-S ratio
@-S ratio adalah perbandingan antara ukuran butiran gra&el dengan ukuran butir pasir formasi. @-S ratio sangat penting hubungannya dengan pemilihan ukuran gra&el. !eberapa bentuk persamaan yang diberikan oleh para ahli, adalah sebagai berikut 0
a. Saucier b. Schwart/
atau 0
c. Coberly-(ill-9agner-@umpert/ 0 d. +aly 0
;ntuk harga perbandingan @-S kurang dari A, pasir tidak mampu masuk ke dalam gra&el pack, jika perbandingan ukuran @-S diantara A-6B.< pasir bisa masuk dan akan mengurangi permeabiltas
efektif gra&el pack, dan apabila perbandingan @-S lebih besar dari 6B.< maka gra&el pack tidak mampu menahan pasir yang masuk. @ambar ).. menunjukkan efek @-S ratio terhadap permeabilitas gra&el pack.
Schwart/ mengakui adanya efek dari kecepatan aliran dan ia membuat rumusan yang sama dengan Saucier, sebagai berikut 0
6. Pasir dengan C < dan &elocity B.B< ft7sec, menggunakan d6Bsebagai ukuran gra&el kritis.
'. Pasir dengan C < dan &elocity B.B< ft7sec, menggunakan d#B sebagai ukuran gra&el kritis.
). Pasir dengan C 6B dan &elocity B.6 ft7sec, menggunakan dB sebagai ukuran gra&el kritisnya.
Jadi ukuran gra&el pack adalah sebagai berikut 0
DGBgra&el 2 A 8 dGB pasir formasi FFFFFFFFFFFFFFF)-)<$
Dimana kecepatan aliran &elocity$ adalah 0 FFFFFFFFFFFFF..)-)A$
+etode gra&el packing disarankan untuk mengontrol pasir pada /one yang panjang. @ra&el packing juga baik dipakai untuk /one pendek, tetapi di dalam remedial work, multiple completion, diameter sumur yang kecil, dan adanya abnormal prsessure akan menambah kesulitan dan biaya.
. Tipe /ra0el Pack
;ntuk menempatkan gra&el pack tergantung sistem sumur yang digunakan, penempatan gra&el pack ada dua cara, yaitu 0
1. 2pen hole gra0el pack3 dimana selalu digunakan pada single completion
Pada tipe ini, casing diset di atas formasi produktif, sedangkan gra&el ditempatkan di annulus antara screen liner dengan formasi. !iasanya lubang bor diperbesar underreamed$ untuk mengangkat