• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diesel Common-rail EFI diesel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Diesel Common-rail EFI diesel"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

COMMON RAIL

MOTOR DIESEL OT 447

(2)

Garis besar

Konfigurasi Sistem Pompa Suplai

(1/2)

(

1. Garis besar

Sensor tekanan bahan bakar Pembatas tekanan

Pipa injeksi Common-rail ECU ECU Pipa inlet bahan

bakar Pompa suplai

Feed pump Pengendap dan penyaring bahan bakar SCV Injektor

1. Garis besar

Bahan bakar yang telah ditarik dari feed pump

yang terdapat didalam supply pump diberi tekanan

ke tekanan yang sesuai.

Plunger pada pompa menghasilkan tekanan

injeksi yang dibutuhkan. Tekanan bervariasi

sesuai dengan kondisi putaran dan beban mesin

dari 20 Mpa pada saat idle, ke 135 Mpa saat

beban berat, kondisi operasi pada kecepatan

tinggi. ( pada EFI- diesel konvensional, tekanan

antara 10 dan 80 Mpa).

ECU memerintahkan SCV (Suction Control Valve)

untuk menyesuaikan volume bahan bakar yang

masuk ke supply pump.

ECU secara konstan mendeteksi tekanan bahan

bakar pada comon-rail dengan menggunakan fuel

pressure sensor, dan mempengaruhi kontrol

(3)

Garis besar

Konfigurasi Sistem Pompa Suplai

(2/2)

(

2.Parts name

Sensor tekanan bahan bakar Pembatas tekanan

Pipa injeksi Common-rail ECU ECU Pipa inlet bahan

bakar Pompa suplai

Feed pump Pengendap dan penyaring bahan bakar SCV Injektor

(4)

Pompa suplai

Penampilan Pompa Suplai

(1/2)

(

Kembali bahan bakar

1.Parts name

Regulator valve

Inlet

Inner cam

Sensor temperatur bahan bakar Outlet SCV (Suction Control valve) v Katup cek

(5)

Pompa suplai

Penampilan Pompa Suplai

(2/2)

(

2.2KD-FTV and 1ND-TV engine

Kembali bahan bakar

Outlet

Inlet

Sensor temperatur bahan bakar SCV

(Suction Control Valve)

( untuk Mesin 2KD-FTV

Inlet

Kembali bahan bakar

MPROP (Magnetic Proportional valve) P Outlet untuk 1ND-TV engine

(6)

Pompa suplai

Konstruksi Internal Pompa Suplai

(1/1) ( 2. Feed pump 7. Delivery valve 4. Katup cek 3. SCV

(Suction Control Valve)

(

5. Plunger 6. Inner cam

1.Katup regulator

Konstruksi Internal Supply Pump

Konstruksi Internal

Supply Pump

.Regulator valve

2. Feed pump

3. SCV (Suction Control

Valve)

4. Check valve

5. Plunger

6. Inner cam

7. Delivery valve

(7)

Pompa suplai

Aliran Bahan bakar Pompa Suplai (1/3) ( Feed pump Delivery valve Katup cek

SCV (Suction Control Valve)

S Plunger

Aliran Bahan Bakar Supply Pump

Bahan bakar pada supply pump

mengalir dengan urutan sebagai

berikut :

◙ Feed Pump

◙ SCV ( Suction Control Valve )

◙ Check valve

◙ Plunger

(8)

Pompa suplai

Aliran Bahan bakar Pompa Suplai

(2/3)

(

ke tangki bahan bakar

SCV1 SCV2 ECU Katup cek Plungers Delivery valve ke Common-rail

Aliran Bahan bakar Supply Pump

(9)

Pompa suplai

Aliran Bahan bakar Pompa Suplai

(3/3)

( REFERENCE:

•Fuel Flow of Pompa suplai untuk 1ND-TV Engine

Mesin 2KD-FTV Katup cek Plunger A SCV dari Feed pump Plunger B Eccentric cam ke Common-rail Ring cam

Untuk aliran bahan bakar

supply pump, yang digunakan

pada mesin 2KD-FTV, plunger

B menarik bahan bakar

sementara plunger A

memompa keluar.

Jadi, plunger A dan B mengirim

bahan bakar ke common-rail

dengan memmompa ke dalam

dan keluar secara bergantian.

(10)

Pompa suplai

Generasi Tekanan Bahan bakar dalam Pompa

Suplai

(1/2)

(

Pembangkitan Tekanan Bahan bakar

dalam supply Pump

Dua set plunger yang berseberangan

dikendalikan oleh inner cam melalui

roller.

Inner cam dikendalikan mesin melalui

timing belt.

Bagian dalam inner cam, yang

berbentuk elips, mengalami kontak

dengan roller.

Sewaktu inner cam berotasi, ia

menyebebkan plunger bergerak secara

resiprokal, dan penghisapan dan

pemompaan bahan bakar yang terjadi

menghasilkan tekanan.

(11)

Pompa suplai

Generasi Tekanan Bahan bakar dalam Pompa

Suplai

(2/2)

(

Mesin 2KD-FTV

Rotasi accentric cam

menyebebkan ring cam berotasi

dengan axis ofset. Ring cam

berotasi dan mendorong, satu dari

dua plunger ke atas saat ia

menarik plunger ke atas atau

sebaliknya arah kebawah.

Untuk supply pump, plunger B

didorong ke bawah untuk

memampatkan bahan bakar dan

mengirimnya ke common-rail, saat

plunger A ditarik kebawah untuk

menarik bahan bakar.

Sebaliknya , ketika plunger A

didorong keatas untuk

memampatkan bahan bakar dan

mengirim ke commmon-rail,

plunger B ditarik keatas untuk

menarik bahan bakar keatas.

(12)

Pompa suplai

Regulasi Tekanan Bahan bakar oleh Pompa

Suplai

(1/3)

( REFERENCE:

SCV Control of the Pompa suplai

1. SCV 2. Katup cek 3. Plunger 4. Inner Cam 5. Delivery Valve ECU

Pengaturan Tekanan Bahan

Bakar oleh Supply Pum

1. SCV

2. Check valve

3. Plunger

4. Inner cam

5. Delivery valve

Bahan bakar yang telah dipasok

oleh feed pump mengalir melalui

SCV dan check valve, menjadi

tertekan oleh plunger, dan

dipompa melalui delivery valve

ke common-rail.

(13)

Pompa suplai

Regulasi Tekanan Bahan bakar oleh Pompa

Suplai

(2/3) ( 2KD-FTV and 1ND-TV Engine ECU

SVC Katup cek Katup cek

Plunger

Ring cam

Eccentric cam

Bahan bakar yang

disupai oleh feed pump

ditarik melalui SCV

( atau MPROP) dan

check valve.

Kemudian ia dikompresi

oleh plunger, dan

dipompa ke atas melalui

check valve melalui

delivery valve

common-rail.

(14)

Pompa suplai

Regulasi Tekanan Bahan bakar oleh Pompa

Suplai

(3/3) ( TERBUKA TERTUTUP ECU

waktu buka/tutup SCV : long

waktu buka/tutup SCV : short ECU

TERBUKA

TERTUTUP

Untuk meregulasi tekanan

bahan bakar, volume bahan

bakar yang memasuki supply

pump diregulasi dengan

memvariasi waktu buka atau

tutup SCV atau MPROP.

(15)

Common-rail

Konstruksi Common-rail

(1/3)

( REFERENCE:

•Operation of the Pembatas tekanan

Konstruksi common-rail

Untuk meregulasi generasi

tekanan bahan bakar, volume

bahan bakar yang memasuki

supply pump diregulasi dengan

memvariasikan waktu

buka/tutup Suction Control

Valve (SCV) atau Magnetic

Proportional Valve (MPROP).

(16)

Common-rail

Konstruksi Common-rail

(1/3)

(

Fuel Pressure Sensor

Mendeteksi tekanan pada rail dan

memasoknya kembali ke ECU

(17)

Common-rail

Konstruksi Common-rail

(1/3)

(

Pressure Limiter

Pada kasus kegagalan sistem

dimana tekanan pada

common-rail naik hingga level

tidak normal, katup ini

membuka untuk melepaskan

tekanan.

(18)

Common-rail

Konstruksi Common-rail

(2/3)

( REFERENCE:

•Cara kerja Katup Pelepas Tekanan /Pressure Regulator

Mesin 2KD-FTV

Pembatas tekanan

Cara kerja Katup Pelepas Tekanan

Sensor tekanan bahan bakar

: ke Injektor

: dariPompa suplai : ke tangki bahan bakar Pressure Limiter

Pressure Discharge valve

(19)

Common-rail

Konstruksi Common-rail

(3/3)

( REFERENCE:

•Operation of Cara kerja Katup Pelepas Tekanan /Pressure Regulator

1ND-TV Engine

Sensor tekanan bahan bakar Regulator tekanan bahan bakar : ke Injektor

: dari Pompa suplai (tekanan tinggi)

: : ke tangki bahan bakar

: dari Pompa suplai (Kembali bahan bakar)

:

Konstruksi Common-rail

Mesin 1ND-TV

Regulator tekanan bahan bakar

menerima sinyal dari ECU mesin

dan menyesuaikan tekanan bahan

bakar di dalam common-rail.

(20)

Injektor

Pandangan Umum Injektor

(1/1)

(

Sinyal dari ECU dikuatkan oleh

EDU untuk mempromosikan

injektor.

Tegangan tinggi yang digunakan

terutama ketika katup terbuka

untuk membuka slang.

Volume dan waktu injeksi dikontrol

dengan menyesuaikan waktu buka

dan tutup injektor seperti pada

sistem EFI mesin bensin.

◙ Kontrol volume injeksi

◙ Kontrol waktu injeksi

(21)

Injektor

Konstruksi Injektor

(1/1) ( Resistor koreksi Katup solenoid Return port Orifice Bilik kontrol Jarum ECU ECU

(22)

Injektor

Resistor Koreksi Injektor

(1/1)

( REFERENCE:

Types of Injektor Resistor koreksi untuk 1CD-FTV E/G

untuk 1CD-FTV Tanda identifikasi untuk 1ND-TV Resistor koreksi Solenoid Injektor EDU ECU

Dengan interval yang sama, varian mekanis

akan menyebabkan volume injeksi dari injektor

ke injektor berbeda.

Agar ECU dapat mengkoreksi varian ini,

injektor dilengkapi reistor koreksi untuk tiap-tiap

injektor.

Berdasarkan infoemasi yang diterima dari tiap

resistor koreksi, ECU mengkoreksi varian pada

volume injeksi di antara injektor.

Resistor-resistor koreksi ini diberikan agar ECU

dapat mengenali injektor, dan tidak terkoneksi

ke rangkaian injektor.

(23)

Injektor

Cara kerja Injektor

(1/1)

(

Cara Kerja Injektor

1.Sebelum operasi injektor

Bahan bakar yang telah dipasok dari common-rail

berpisah ke dalam Control chamber dan bagian bawah

Needle. Pada kondisi ini, needle didorong ke bawah oleh

tekanan pada control chamber dan oleh pegas, dan

lubang tetap tertutup.

2. Saat Selenoid valve terbuka

Ketika tegangan aktuator diberikan ke ECU-ECU selenoid

valve membuka dan tekanan pada control chamber

berkurang.

3. Saat Needle terbuka

Karena operasi dilubang, tekanan pada dasar needle

tetap tinggi, dan lubang membuka untuk menginjeksi

bahan bakar.

4. saat selenoid valve tertutup

Saat tegangan yang diberikan ke ECU-ECU berakhir,

gaya pegas menyebabkan selenoid valve tertutup dan

tekanan pada control chamber naik lagi.

5. Saar needle tertutup

Akibat tekanan pada control chamber dan gaya pegas,

needle turun dan menutup lubang untuk mengakhiri

injeksi

Needle valve

Control chamber

Orifice

Return Port

Selenoid valve

Selenoid Coil

Selenoid Spring

Piston

Needle Spring

(24)

Petunjuk Servis

Peringatan saat Melepas dan Memasang

Kembali

(1/1) ( Injektor Pipa injeksi

Pipa inlet bahan bakar

Pompa suplai

Common-rail

Sistem common-rail terdiri dari

bagian presisi dan menggunakan

bahan bakar yang mendapat

tekanan tinggi. Karena itu, kita harus

sangat hati-hati untuk menjaga agar

partikel asing tidak masuk ke dalam

sistem.

1. Bersihkan dan cuci secara

menyeluruh area kerja untuk

meghilangkan debu atau karat

sebelum membongkar bagian

manapun untuk mencegah interior

sistem bahan bakar terkontaminasi

selama membongkar.

2. Simpan part di dalam kantong

plastik untuk mencegah kontaminasi

dan untuk melindungi permukaan

dari kerusakan selama

penyimpanan.

3. Bersihkan part secara

menyeluruh sebelum merakit,

pastikan permukaan bebas dari

partikel asing seperti debu atau

serpihan-serpihan.

(25)

Petunjuk Servis

Pemasangan Pipa Injeksi

(1/1)

( REFERENCE:

Pipe Fitting Conditions

Perhatikan peringatan yang diberikan

untuk memasang pipa injeksi

1. Untuk memasang kembali bagian

keposisi awalnya, cuci pipa injeksi dan

pastikan bahwa permukaan tertutup dan

bebas dari partikel asing atau

serpihan-serpihan sebelum memasang.

2. Pipa tidak boleh digunakan ulang pada

mesin yang berbeda, urutan selinder pada

injektor tidak boleh diubah.

3. untuk alasan yang sama, juga ganti

pipa dengan bagian yang baru apabila

bagian yang mempengaruhi pemasangan

harus diganti.

Kondisi dimana pipa injeksi harus

diganti :

Ketika injektor atau common-rail diganti.

Kondisi dimana pipa inlet bahan bakar

harus diganti :

Ketika supply pump atau common-rail

diganti

(26)

Petunjuk Servis

Pemeriksaan Kebocoran Bahan Bakar

(1/1)

(

FUEL LEAK TEST ON

Periksa kebocoran bahan bakar setelah

mengencangkan .

Gunakan active mode pada tester

genggam untuk meningkatkan tekanan

bahan bakar untuk memeriksa

kebocoran bahan bakar,

Sebelum menghidupkan mesin,

mula-mula periksa kondisi rakitan.

Kemudian, operasikan mesin pada

kondisi idle untuk memeriksa kebocoran

bahan bakar. Akhirnya lakukan active

test.

Untuk melakukan active test, pilih Fuel

Leak test pada active test Mode di

tester genggam.

Apabila tester genggam tidak ada,

tekan pedal gas sepenuhnya dengan

cepat untuk mengakselerasi hingga

putaran maksimal mesin, dan tahan

selama 2 detik. Ulangi prosedur ini

beberapa kali.

(27)

Petunjuk Servis

Pemeriksaan SCV

(1/1)

(

Periksa SCV Sebagai Berikut:

SCV1 SCV2

Pemeriksaan SCV sebagai

berikut :

Lepas konector SCV1 dan

SCV2.

Dengan menggunakan ohm

meter, ukur resistansi antara

terminal sperti diperlihatkan di

gambar.

Resistansi yang ditentukan : 1.5

~ 1.7 ohm pada 20° C, 68° F.

Apabila resistansi tidak sama

dengan nilai spesifik diatas,

ganti pompa.

(28)

Petunjuk Servis

Common-rail

(1/1)

Common-rail, pressure limiter dan

fuel pressure sensor tidak boleh

dipakai ulang.

Baik pressure limiter maupun fuel

pressure sensor dipaskan dengan

deformasi plastis.

Karenanya, sekali dilepas, harus

diganti bersama dengan

common-rail.

(29)

Petunjuk Servis

Pemasangan Injektor

(1/1)

(

Pemasangan injektor harus

dilakukan dengan hati-hati.

Dengan menggunakan bahan

bakar yang bersih, ccuci

permukaan tutup injektor dan

pipa injektor sebelum

memasang.

Pastikan untuk mengikuti

Pedoman reparasi sesuai

dengan modelnya.

Perhatikan sungguh-sungguh

arah pemasangan injektor dan

pengaturannya dengan kepala

selinder.

(30)

Petunjuk Servis

Prosedur tes Power Balance

(1/1)

(

Injektor CUT #1  ON

Dengan menggunakan

Active Test Mode pada tester

genggam, tes ini dilakukan

dengan mematikan injektor,

satu selinder setiap kali

Karena bahan bakr dalam

pipa mendapat tekanan

sangat tinggi, jangan pernah

menghidupkan mesin pada

saat gabungan pipa-pipa

injektor kendor.

Bahan bakar diinjeksikan

pada tekanan tinggi melalui

injektor yang dikontrol

secara elektronik, karena itu,

tes bukaan tekanan atau tes

pola semprotan ( pola

spray ) untuk nozzle mesin

diesel konvesional tidak

berlaku untuk injektor ini.

(31)

Pompa suplai

Aliran bahan bakar Pompa Suplai

(1/1) ( Mesin 1ND-TV Outer cam Inner cam MPROP dari Feed pump Plunger C Plunger A ke Common-rail Plunger B

REFERENSI

Aliran Bahan Bakar Supply

Pump

Mesin 1ND-TV

Supply Punmp yang

digunakan pada mesin

1ND-TV memiliki tiga plunger, dan

mengirimkan bahan bakar ke

common-rail dengan

memompa bahan bakar ke

dalam lalu keluar secara

bergantian. Proses ini pada

dasarnya sama dengan pada

2KD-FTV .

Mesin 1ND-TV juga

mengontrol volume yang

ditarik kedalam plunger

dengan MPROP ( Magnetic

Propoortional Valve), yang

memiliki fungsi yang sama

dengan fungsi SCV ( Suction

Control Valve).

(32)

Pompa suplai

Kontrol SCV Pompa Suplai

(1/1)

(

SCV TERBUKA (Kontrol tugas)

S

SInyal tekanan bahan bakar

REFERNS1

Kontrol SCV Supply

Pump

SCV beroperasi dibawah

kontrol duty-cycle ECU.

Pada saat yang sama,

kontrol arus dipengaruhi

untuk membatasi jumlah

arus listrik yang mengalir

selama periode ON,

sehingga menjaga

kumparan pada SCV dari

kerusakan.

(33)

Common-rail

Cara Kerja Pembatas Tekanan

(1/1)

(

REFERENSI

Cara kerja Pressure

Limiter

Pressure Limiter

beroperasi secara mekanik

untuk melepaskan teknan

apabila tekanan pada

common-rail naik ke level

yang tidak normal.

(34)

Common-rail

Cara kerja Katup Pelepas Tekanan/Regulator

Tekanan

(1/1) ( Cara kerja Katup Pelepas Tekanan Common-rail OFF ECU

REFERENSI

Cara kerja Pressure

Discharge Valve/

Pressure regulator

Saat tekanan pada

common-rail menjadi

lebih dari target

tekanan, pressure

discharge valve

menerima signal dari

ECU mesin, untuk

membuka katup dan

mengirim kembali

bahan bakar ke tangki

bahan bakar agar

tekanan dapat kembali

ke tekanan target.

(35)

Common-rail

Cara kerja Katup Pelepas Tekanan/Regulator

Tekanan

(1/1) ( Cara kerja Katup Pelepas Tekanan Common-rail OFF ECU

1.Pada tekanan

target common-rail

atau pada tekanan

injeksi.

Pressure Discharge Valve

(36)

Common-rail

Cara kerja Katup Pelepas Tekanan/Regulator

Tekanan

(1/1) ( Cara kerja Katup Pelepas Tekanan Common-rail ON ECU

2. Tekanan bahan

bakar yang ada di

common-rai over

target.

(37)

Common-rail

Konstruksi Injektor

(1/1)

(38)

Common-rail

Cara kerja Katup Pelepas Tekanan/Regulator

Tekanan

(1/1)

(

Injector Correction Resistor

Dengan interval yang sama,

varian mekanis akan

menyebabkan volume injeksi dari

injektor ke injektor berbeda.

Agar ECU dapat mengkoreksi

varian ini, injektor dilengkapi

resistor koreksi untuk tiap

injektor.

Berdasarkan informasi yang

diterima dari tiap resistor koreksi,

ECU mengkoreksi varian pada

volume injeksi diantara injektor.

Resistor resistor koreksi ini

diberikan agar ECU dapat

mengenali injektor, dan tidak

terkoneksi ke rangkaian injektor

(39)

Injektor

Tipe-tipe Injektor Koreksi untuk 1CD-FTV E/G

(1/1) ( Tip No. 1 2 4 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Resistance () ) 30.9 41.2 68.1 53.6 84.5 105 130 158 196 243 301 365 442 Tip No. 14 15 17 16 18 19 20 21 22 23 24 25 Resistance () ) 549 665 1020 825 1240 1540 1910 2370 3010 4020 5760 9530

Ada 25 tipe injektor seperti

ditunjukan diselah,

masing-masing dilengkapi resistor

koreksi yang berbeda.

Ketika mengganti injektor,

ECU secara otomatis

membuat koreksi bahan

bakar yang sesuai, sehingga

tidak perlu menggantikannya

dengan yang memiliki

(40)

Petunjuk Servis

Kondisi Pipe Fitting (1/1) ( Mur Pipa Pipa Mur Part

Kondisi Pipe Fitting

Sistem common-rail EFI-diesel

menjaga bahan bakar pada

tekanan sangat tinggi.

Area dimana pipa dan bagian

dihubungkan menggunakan

tipe gabungan pipa yang

ditutup dengan mengubah

permukaan tertutupnya.

Untuk ini, apabila injektor,

common-rail, atau supply pump

diganti, pipa juga harus diganti

karena permukaannya telah

berganti. Kegagalan mengganti

pipa akan menyebabkan

(41)
(42)

(1/1)

(

Sensors

Sensor Kecepatan Mesin sensor suhu air

Accelerator pedal Positioning sensor sensor suhu intake air Sensor tekanan turbo sensor suhu bahan bakar Sensor tekanan bahan bakar

…etc Switches

A/C switch Ignition switch

Accelerator pedal switch Blower switch …etc Computer ECU Diagnosis EDU Fail-safe Actuators injektor

Fuel injection volume

SCV

Fuel injection timing

Other controls Intake restriction EGR Glow plug Control …etc tekanan bahan bakar generation control

Garis Besar

Diagram Sistem Kontrol Elektronik EFI-diesel

Diagram Sistem Kontrol Elektronik EFI-diesel

Sistem kontrol elektronik berbeda sesuai dengan tipe mesin.

Kontrol elektronik untuk EFI-diesel konvensional

(43)

(1/1) ( Sensors Switches ECU Actuators

Gambaran Umum ECU

Garis Besar

Dalam hal kontrol elektronik, peranan

ECU adalah untuk menentukan volume

injeksi bahan bakar, dan volume air

intake ( volume udara masuk ) yang

cocok untuk kondisi kendaraan,

berdasarkan signal yang diterima dari

berbagai sensor dan switch. Sebagai

tambahan, ECU meng-output signal

untuk mengeperasikan actuator, baik

untuk sistem EFI-diesel maupun sistem

common-rail.

(44)

(1/1)

( (1/1)

( Sensors

Sensor posisi crankshaft Sensor posisi camshaft

Atmospheric temp. sensor EGR valve position sensor sensor suhu intake air

Sensor tekanan bahan bakar Sensor posisi

pedal akselerator

sensor suhu bahan bakar Ignition switch Combination meter NE G VG THA VELF THIA THW PIM PCR VPA1 VPA2 THF STA IGSW E C U #1 #2 #3 #4 INJF RINJ4 RINJ3 RINJ1 PCV PRV Actuators E D U No. 1 injektor No. 2 injektor No. 3 injektor No. 4 injektor

Suction control valve

Katup pelepas tekanan (pressure discharge valve) Intake restrictor control

Throttle control motor EGR control

Monitor ECU Glow plug control

Glow plug relay Glow indicator light

EDU relay

Alternator Warm up switch

+B BATT

Main relay Battery THOP SP1 STP ST-DF HSW RINJ2 E-VRV

VSV [for Sensor tekanan turbo ]

TC, SIL WFSE LU +A, LU +BLU-A, LU -B EGR OILM Tachometer Main relay Malfunction indicator lamp Exhaust gas control

VSV Air flow meter

Throttle valve fully opened

switch

sinyal kecepatan kendaraan

SREL GIND EDUREL PA TACH MREL W sensor suhu air

Starting signal (ST terminal)

S

Ignition signal (IG terminal)

Data link connector 3 Sensor tekanan turbo

Stop light switch

HEXF1

Garis Besar

2KD-FTV (Tipe Common-rail)

(45)

(1/1)

(

ECU EDU

ECU EDU

Conventional EFI-disesl (Radial plunger type)

( Common-rail EFI-diesel

[V]

0

Time

EDU

Tentang EDU

EDU ( Electronic Driver Unit ) adalah alat

pembangkit tegangan tinggi. Terpasang

di antara ECU dan Actuator, EDU

mem-boost tegangan batere, dan

menggerakan SPV tipe direct-acting pada

EFI-diesel, atau menggerakan injector

pada sistem Common-rail berdasarkan

signal dari ECU.

(46)

Petunjuk Servis

Kondisi Pipe Fitting

(1/1)

( A. Sirkuit pembangkit voltase tinggi

B. Control circuit Time (V) ( 5 0 Time (V) ( 150 0

◙ ECU --> (Sinyal)--> EDU control circuit

◙ EDU control circuit --> (Sinyal) -->

Sirkuit pembangkit tegangan tinggi

(penguatan ).

◙ Sirkuit pembangkit tegangan tingg -->

(Tegangan tinggi ) --> SPV --> EDU -->

Massa.

(47)

(1/1)

(

1. Fuel temperatur sensor

2. Pressure discharge valve

3. Fuel Pressure sensor

4. Air flow meter / intake air temperatur

sensor ( at air cleaner )

5. Accelerator pedal position sensor

6. Intake air temperatur sensor

7. water temperature sensor ( at intake

manifold )

8. Turbo sensor pressure

9. Camshaft position sensor

10. crankshaft posisition sensor

Sensor

Posisi Mounted dari Sensor

5.2KD-FTV Engine

5

6

7

8

9

10

2

3

4

1

(48)

(1/1)

(

sensor akselerator Sensor kecepatan Sensor posisi crankshaft Sensor posisi camshaft

Sensor suhu air Sensor tekanan turbo Sensor suhu intake udara

Sensor suhu bahan bakar Sensor tekanan bahan bakar

Meteran aliran udara

Other signals

(vehicle speed, starter, air conditioner signal, etc)

a

ECU Actuators

Sensor

Konstruksi dan Cara kerja Sensor

Konstruksi dan Cara kerja Sensor

Sensor yang mengirim sinyal ke ECU mesin ditunjukkan di

diagram sebelah atas.

(49)

Output characteristics [V]

Output

Voltage

10 90

Sensor rotation angle (deg.)

S 5.0

(1/2)

(

Sensor

Sensor Akselerator

Ada dua tipe accelerator sensor.

Satu adalah accelerator pedal

position sensor, yang membentuk

rakitan bersama dengan pedal

akselerator.

Sensor ini yang merupakan tipe

elemen Hall, ini mendeteksi sudut

bukaan akselerator pedal.

Tegangan yang berhubungan

dengan sudut ini dapat dideteksi

pada terminal output.

(50)

Output characteristics (VA)

( 4

2

Fully close Fully open

Open Close VC VA E2 Circuit Close Open IDL

Sensor

Sensor Akselerator

(2/2)

(

Satunya lagi adalah Throtle Position

sensor, yang dipasang pada venturi

dan adalah tipe yang menggunakan

variable resistor.

(51)

Sensor

Sensor Kecepatan Mesin

(1/3)

(

Mesin 1CD-FTV common rail

EFI-Disel menggunakan

crankshaft position sensor untuk

mendeteksi putaran mesin

seperti pada mesin EFI mesin

bensin, menggantikan engine

speed sensor pada mesin EFI-

diesel konvensional.

Crankshaft position sensor

mesin common-rail EFI-diesel

meng-output sinyal Ne yang

sama dengan yang dioutput oleh

engine speed sensor pada

(52)

(2/3 )

(

kumparanMagnet

Pickup bracket

Sensor posisi crankshaft Protrusion

Sensor

Sensor posisi crankshaft

Crangshaft Position sensor dipasang

pada blok mesin. Ia mendeteksi posisi

referensi sudut crankshaft dalam bentuk

sinyal TDC.

PETUNJUK :

Crankshaft Position Sensor tipe

common-rail meng-output sinyal putaran mesin

( Ne ).

Ia mendeteksi sudut crank berdasarkan

sinyal Ne ini.

(53)

( 3/3 )

(

360°CA

Sensor

Sensor posisi crankshaft

Pulsa dihasilkan ketika

protrusion (tonjolan) yang

terdapat pada crankshaft

berdekatan dengan sensor

akibat revolusi crankshaft.

Pulsa dihasilkan sekali setiap

revolusi crankshaft, dan ini

dideteksi dalam bentuk sinyal

posisi referensi sudut crankshaft.

(54)

(1/2)

(

Sensor

Sensor posisi camshaft

Camshaft position sensor digunakan

pada beberapa jenis mesin (

1CD-FTV) menggantikan posisi referensi

sudut crankshaft dideteksi dalam

bentuk sinyal G.

(55)

( 2/2 )

(

Timing sprocket

Sensor posisi camshaft

G signal (720°CA)

C Timing trigger

Sensor

Sensor posisi camshaft

1ND-TV Engine

Untuk mesin 1ND-TV,

digunakan camshaft

position sensor tipe hall

elemen.

Timing trigger pada timing

sprocket mendeteksi posisi

camshaft dengan mengirim

satu sinyal setiap dua

(56)

(1/1)

(

Silicon chip Vacuum chamber

Filter Electric circuit

Outp ut volta ge Sisi beban tekanan (mmHg) Sisi turbo (V) ( 3 2 1

Sensor

Sensor tekanan turbo

Sensor ini dihubungkan ke intake

manifold melalui selang udara dan

VSV ( vacuum switching valve ), dan

mendeteksi tekanan intake manifold

( volume udara masuk ).

(57)

(1/1)

(

ECU VSV

Sensor tekanan turbo

Intake mainifold

Vacuum

Atmosphere

VSC bekerja sesuai

dengan sinyal dari ECU

dan menukar tekanan

yang diberikan ke aktuator

diantara atmosfir dan

vakum

◙ Vacuum

◙ Atmosfir

(58)

Sensor suhu air Sensor suhu bahan bakar

Sensor suhu intake udara

Ada tiga tipe sensor suhu yang digunakan untuk mengontrol EFI-diesel:

(1/2)

(

Sensor

Suhu Air/Suhu Intake Udara/Sensor Suhu

bahan bakar

Ada tiga tipe sensor suhu yang

digunakan untuk mengontrol

EFI-Diesel :

Water temperature sensor

dipasang pada blok mesin untuk

mendeteksi suhu pendingin

mesin.

Intake air temperature sensor

dipasangkan pada pipa intake

mesin dan mendeteksi udara

masuk.

Fuel temperature sensor

dipasangkan pada pompa dan

mendeteksi suhu bahan bakar.

(59)

Thermistor Characteristics Resistance temperatur pendingin (kΩ) ) 30 20 10 5 3 2 1 0.5 0.3 0.2 0.1 -20 0 20 40 6 0 80 100 120 (°C) C

Sensor

Suhu Air/Suhu Intake Udara/Sensor Suhu

bahan bakar

(2/2)

(

Tiap tipe sensor temperatur

memiliki termistor terpadu yang

resistansinya berbeda sesuai

dengan suhu dan

karakteristiknya seperti

ditunjukan pada diagram

(60)

(1/1) ( Output voltage 5 4 3 2 1 2V 500MP a 50 1 0 0 150 Pressure PC (MPa) (

Sensor

Sensor tekanan bahan bakar

Fuel Pressure Sensor

Fuel pressure sensor yang

digunakan pada tipe common-rail

diesel untuk mendeteksi tekanan

bahan bakar pada common-rail.

Sesuai dengan sinyal dari tekanan

bahan bakar, ECU mengontrol SCV

(Suction Control Valve ) untuk

menghasilkan tekanan yang

diinginkan sesuai dengan kondisi

mengemudi.

(61)

(1/1)

(

Sensor

Meteran Aliran Udara

Air Flow Meter

Ari flow meter tipe hot-wire telah diadopsi

oleh common-rail EFI-diesel untuk

(62)

Kontrol volume injeksi

Outline

Kontrol waktu injeksi

Kontrol angka injeksi

Kontrol intake restrictor

kontroGlow-plug l

Other

Kontrol mesin

ISC control EGR control

Idle vibration reduction Control

Main relay control

ECU transmission control ECT control

Diagnosis function Fail-safe function

Fungsi-Fungsi

Fungsi yang dikontrol oleh ECU

(1/7)

(

Fungsi yang dikontrol oleh ECU

Garis Besar

(63)

Menentukan

Volume Injeksi and waktu injeksi of EFI-diesel

Konvensional EFI-diesel

sensor akselerator

Sensor kecepatan Sensor posisi crankshaft

Sensor tekanan turbo sensor suhu air

sensor suhu intake air sensor suhu bahan bakar

sinyal kecepatan kendaraan

sinyal starter

ECU

EDU SPV

TCV

Fungsi-Fungsi

Fungsi yang dikontrol oleh ECU

(2/7)

(

Fungsi yang dikontrol oleh ECU

(64)

EFI-diesel

sensor akselerator

Sensor kecepatan Sensor posisi crankshaft

Sensor tekanan turbo sensor suhu air sensor suhu intake air

sensor suhu bahan bakar

sinyal kecepatan kendaraan sinyal starter

ECU EDU SPV

TCV

Fungsi-Fungsi

Fungsi yang dikontrol oleh ECU

(3/7)

(

(65)

EFI-diesel

sensor akselerator Sensor kecepatan Sensor posisi crankshaft

Sensor tekanan turbo

sensor suhu air sensor suhu intake air sensor suhu bahan bakar sinyal kecepatan kendaraan

sinyal starter

ECU EDU SPV

TCV

Fungsi-Fungsi

Fungsi yang dikontrol oleh ECU

(4/7)

(

(66)

(5/7)

((

Common-rail EFI-diesel sensor akselerator Kecepatan mesin

(Sensor posisi crankshaft)

( Sensor posisi camshaft

Sensor tekanan turbo / air flow meter

(Intake air volume)

( sensor suhu air

sensor suhu intake air sensor suhu bahan bakar Sensor tekanan bahan bakar sinyal kecepatan kendaraan

sinyal starter

ECU EDU injektor

Menentukan Volume Injeksi and waktu injeksi of common-rail EFI-diesel

Fungsi-Fungsi

Fungsi yang dikontrol oleh ECU

Fungsi yang dikontrol oleh ECU

Menentukan volume dan waktu injeksi common-rail

EFI-diesel

(67)

Common-rail EFI-diesel sensor akselerator Kecepatan mesin

(Sensor posisi crankshaft)

( Sensor posisi camshaft

Sensor tekanan turbo / air flow meter

(Intake air volume)

( sensor suhu air

sensor suhu intake air sensor suhu bahan bakar

Sensor tekanan bahan bakar

sinyal kecepatan kendaraan sinyal starter

ECU EDU injektor

Fungsi-Fungsi

Fungsi yang dikontrol oleh ECU

(6/7)

((

(68)

Common-rail EFI-diesel

sensor akselerator Kecepatan mesin

(Sensor posisi crankshaft)

( Sensor posisi camshaft

Sensor tekanan turbo /

air flow meter (Intake air volume)

( sensor suhu air

sensor suhu intake air sensor suhu bahan bakar Sensor tekanan bahan bakar sinyal kecepatan kendaraan

sinyal starter

ECU EDU injektor

Fungsi-Fungsi

Fungsi yang dikontrol oleh ECU

(7/7)

((

(69)

Petunjuk Servis

Kondisi Pipe Fitting

(1/1)

(70)

Petunjuk Servis

Kondisi Pipe Fitting

(1/1)

Gambar

Diagram Sistem Kontrol Elektronik EFI-diesel

Referensi

Dokumen terkait

 Artemia diperdagangkan dalam bentuk telur istirahat yang disebut dengan kista, berbentuk bulat-bulatan kecil berdiameter antara 200-350 mikron dengan warna kelabu

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah berupa Laporan Penelitian dengan judul “Uji Efektifitas

* Perkiraan produk dapat didasarkan pada data komponen tambahan yang tidak

Hasil penelitian menunjukkan kandungan logam berat timbal (Pb) pada jaringan daun dan akar tumbuhan bioindikator/mangrove dari teluk Bima pada spesies bakau (Sonneratia alba)

Mediatek Android ROM Builder atau yang disingkat MARB, merupakan proyek untuk membantu pengguna atau developer ROM android yang devicenya memiliki chipset Mediatek dalam

Sebenarnya menghipnotis orang lain dan diri sendiri metodenya tidak berbeda jauh hanya saja menghipnotis diri sendiri sedikit lebih sulit dilakukan, hal ini di sebabkan karena

Tujuan Penelitian ini adalah : 1 untuk mendeskripsikan bagaimana manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi akademik siswa pada SD Integral Luqman AL Hakim

Skripsi ini berjudul “Sistem Penanggalan pada Prasasti Makam Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik”. Permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini meliputi : 1) Bagaimana