• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Salah satu tujuan utama otonomi daerah sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah untuk menciptakan sebuah tata good govermance, yaitu kepemerintahan yang baik yang ditandai dengan adanya transparansi, akuntabilitas publik, partisipasi, efisiensi dan efektivitas serta penegakan hukum. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kepemimpinan daerah yang transparan dan akuntabel agar berbagai kebijakan yang diimplementasikan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan yang merupakan kinerja Kepala Daerah. Sesuai dengan pasal 69 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 menyatakan bahwa Kepala Daerah wajib menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada DPRD serta menginformasikan ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat.

Pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan yang akan disampaikan kepada DPRD dalam konteks dan kerangka waktu jangka panjang, kebijakan tersebut dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2005 – 2025, yang menguraikan tentang arah pembangunan yang ingin dicapai Kabupaten Pekalongan dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun, disusun berdasarkan Visi dan Misi Daerah yang dijabarkan ke dalam tujuan, strategi, dan tahapan pembangunan jangka panjang. Selanjutnya dijabarkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2011 – 2016. Dari kerangka pembangunan jangka menengah

(2)

pembangunan tahunan dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), yang menerjemahkan perencanaan strategis jangka menengah (RPJMD dan Renstra SKPD) ke dalam rencana program dan penganggaran tahunan, yang selanjutnya tercermin dalam APBD, dan menjadi pedoman bagi Rencana Kerja (Renja) setiap SKPD untuk menjalankan program dan kegiatannya.

Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2015 merupakan laporan pelaksanaan program dan kegiatan yang didasarkan pada Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 15 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011– 2016.

Pelaksanaan RKPD tahun 2015 yang disampaikan ini merupakan Tahapan Ketiga menuju Tahapan Keempat RPJMD tahun 2011 – 2016. Oleh karena itu, pencapaian kinerja dalam LKPJ tahun 2015 ini didasarkan pada target yang telah ditetapkan dalam dokumen RKPD Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 serta target pembangunan tahun ketiga dan keempat RPJMD 2011– 2016.

Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 8 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011 – 2016 memuat Visi, Misi, Program Bupati sebagai Kepala Daerah, Arah Kebijakan Pembangunan, Kebijakan Umum, Keuangan Daerah, dan Program Pembangunan yang akan dilaksanakan oleh SKPD disertai dengan rencana kegiatan dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RKPD Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 memuat rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, serta rencana program prioritas daerah.

A. VISI DAN MISI DAERAH 1. Visi

Visi merupakan penggambaran kondisi ideal yang akan dicapai di masa depan. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(3)

Dearah (RPJMD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2011 – 2016, maka Visi Kabupaten Pekalongan selama tahun 2011 –2016 adalah :

”Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang Sejahtera dan Bermartabat Berbasis pada Kearifan Lokal”

Sejahtera artinya masyarakat Kabupaten Pekalongan dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, yang meliputi sandang, pangan, papan, dan memperoleh pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan secara layak serta terbukanya kesempatan kerja yang luas dan mampu menyerap tenaga kerja dengan penghasilan memadai.

Bermartabat artinya masyarakat Kabupaten Pekalongan berahlak mulia, aparaturnya bersih dan berwibawa, serta diperhitungkan, dihargai dan dihormati dalam pergaulan di lingkungan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Kearifan Lokal artinya Kabupaten Pekalongan memiliki potensi sumberdaya lokal yang bisa dikembangkan dengan optimal, menjadi modal dalam mencapai Kabupaten Pekalongan yang sejahtera dan bermartabat. Sumberdaya lokal dimaksud antara lain adalah potensi industri kerajinan batik, tenun dan produk tekstil lainya, potensi sumberdaya alam serta potensi sistem sosial budaya masyarakat dengan ciri religiusitas yang menonjol.

2. Misi

Dalam rangka mencapai Visi dimaksud dirumuskan misi yang berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya. Adapun Misi Pembangunan Kabupaten Pekalongan tahun 2011 – 2016 adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan baik, dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah Kabupaten Pekalongan yang mencakup unsur sistem, kelembagaan dan individu atau aparat,

(4)

serta meningkatkan kinerja penyelenggaraan otonomi daerah yang bermartabat;

2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis pada pemerataan wilayah dan berwawasan lingkungan, dengan tujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Pekalongan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi;

3. Memantapkan kondisi sosial budaya yang berbasis kearifan lokal, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan derajat kesehatan masyarakat; meningkatkan pemerataan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan dan keterjaminan pelayanan pendidikan; mengoptimalkan penanggulangan kemiskinan dan penanganan Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS); mengoptimalkan dan menggali kearifan lokal dalam rangka meningkatkan ketahanan nilai-nilai budaya dan pelestarian peninggalan sejarah serta asset kesenian dan budaya lokal; serta mengoptimalkan pengurangan resiko pada masyarakat di daerah rawan bencana;

4. Fasilitasi terhadap pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM, pertanian dan peternakan, dengan tujuan mengoptimalkan fasilitasi dan pembinaan dalam rangka peningkatan kinerja koperasi, Industri Kecil dan Menengah (IKM), serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM); meningkatkan produktivitas pertanian, perikanan dan peternakan dengan memperhatikan pelestarian sumberdaya pertanian, perikanan dan peternakan;

5. Mendorong iklim investasi yang berbasis pada potensi dan budaya daerah, dengan tujuan menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan mengandalkan pada potensi dan budaya daerah;

6. Mewujudkan rasa aman dan adil pada masyarakat, dengan tujuan untuk menciptakan rasa aman yang berkeadilan dalam masyarakat dan mewujudkan iklim yang kondusif bagi masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas;

(5)

7. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan ekonomi, kegiatan politik, sosial maupun budaya, dengan membuka dan mengembangkan peran serta masyarakat secara aktif dalam bidang politik, pembangunan ekonomi, sosial maupun budaya.

B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH 1. Strategi

Mengacu pada Visi Kabupaten Pekalongan tahun 2011 – 2016, maka Strategi Pembangunan Kabupaten Pekalongan Tahun 2011 – 2016 adalah sebagai berikut :

Untuk melaksanakan Misi 1 : Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih dan Baik, maka Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Pekalongan adalah :

a. Menciptakan sistem penyelengaraan pemerintahan yang baik melalui optimalisasi akuntabiltas dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, optimalisasi kinerja SKPD, dan perwujudan e-government;

b. Menciptakan kelembagaan pemerintahan yang responsif dan mampu menyelenggarakan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) secara maksimal melalui penetapan perangkat kebijakan tentang pelaksanaan good governace, dan penataan SOTK yang ramping namun kaya fungsi;

c. Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah melalui pendidikan lanjut, diklat dan bintek serta pembinaan moral dan mental aparatur;

d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana, optimalisasi kinerja penyelenggaran pelayanan publik dan peningkatan kesadaran masyarakat akan haknya dalam memperoleh pelayanan publik;

e. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan daerah, dan

(6)

pengendalian pengeluaran keuangan daerah serta pengembangan sistem pelaporan yang akuntabel dan transparan;

f. Optimalisasi pengawasan dan pengendalian pembangunan daerah melalui penerapan prinsip-prinsip pengawasan dan pengendalian yang efektif, peningkatan kualifikasi dan jumlah aparatur pengawas serta peningkatan cakupan pemeriksaan;

g. Meningkatkan kemampuan keuangan daerah melalui intensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah, peningkatan efektivitas pemungutan pajak dan retribusi serta peningkatan kinerja BUMD;

h. Meningkatkan kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah baik kewenangan wajib maupun pilihan melalui pengembangan potensi daerah, penyelenggaraan kerjasama antar daerah, antar pemerintah daerah dengan provinsi dan pusat;

i. Optimalisasi pengelolaan arsip melalui peningkatan kualitas pendataan, pemeliharaan dan akuisisi arsip.

Untuk melaksanakan Misi 2 : Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur yang Berbasis Kepada Pemerataan Wilayah dan Berwawasan Lingkungan, maka Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Pekalongan adalah :

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perhubungan melalui pembangunan dan pengembangan sarana prasarana perhubungan dan peningkatan kuantitas sarana keselamatan lalu lintas serta optimalisasi peran swasta dan masyarakat;

b. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan melalui pembangunan dan rehabilitasi puskesmas dan jaringannya;

c. Meningkatkan pemerataan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan melalui intensitas pemeliharaan dan rehabilitasi jalan dan jembatan, pembangunan jalan baru, pembangunan jembatan, peningkatan partisipasi masyarakat untuk turut serta memilihara jalan dan jembatan;

(7)

d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan irigasi melalui perbaikan jaringan irigasi rusak dan pemeliharaan secara intensif serta pembangunan saluan irigasi baru serta optimalisasi peran dan partisipasi Paguyuban Petani Pemakai Air (P3A);

e. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan dan perindustrian yang berkualitas melalui pengintegrasian penataan kawasan industri dan perdagangan, penataan pedagang kakilima, peningkatan kualitas pasar tradisional, optimalisasi pasar agro dan pengaturan serta pengendalian pasar retailmodern;

f. Meningkatkan jumlah rumahtangga berlistrik melalui Pengembangan jaringan PLN ke desa yang terjangkau PLN dan pengembangan sumber energi listrik terbarukan (mikro hidro) bagi desa yang tidak atau belum terjangkau PLN;

g. Meningkatkan pemerataan penyediaan air bersih ke pelosok desa melalui pembangunan sarana dan prasarana air bersih, pemeliharaan sumber-sumber air bersih berbasis potensi/kearifan lokal, peningkatan swadaya masyarakat dalam penyediaan air bersih;

h. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan kualitas sanitasi melalui pemanfaatan lahan pekarangan, peningkatan jumlah ruang terbuka hijau, peningkatan kesadaran masyarakat dalam melestarikan lingkungan dan meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan permukiman; i. Meningkatkan kualitas pengelolaan persampahan melalui pembuatan

tempat pembuangan sampah sanitary landfill, dan pengelolaan sampah dengan metode 3R;

j. Meminimalisir penggunaan lahan tidak sesuai dengan tataruang melalui pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW); peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemanfaatan lahan, peningkatan komitmen dan pengawasan pemerintah serta penegakan hukum dalam pelaksanaan perda tata ruang;

(8)

k. Meningkatkan kinerja pemerintahan desa dalam pembangunan melalui optimalisasi Alokasi Dana Desa (ADD), peningkatan kompetensi aparatur desa, peningkatan swadaya masyarakat desa dalam pembangunan dan penyusunan Peraturan Bupati tentang pelimpahan kewenangan dari bupati kepada pemerintah desa;

l. Meningkatkan penanganan kerusakan hutan melalui peningkatan peran LMDH, dan penegakan hukum;

m. Mengurangi lahan kritis melalui peningkatan kesadaran dan konservasi lahan serta dalam pemanfaatan lahan secara bijaksana;

n. Meningkatkan keasrian dan keindahan ruang terbuka hijau dengan pengelolaan pertamanan;

o. Meningkatkan jumlah dan pengelolaan penerangan jalan umum dan meterasasi.

Untuk melaksanakan Misi 3 : Memantapkan Kondisi Sosial Budaya yang Berbasis Kearifan Lokal, maka Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Pekalongan adalah :

a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui promosi kesehatan, pemberdayaan dan kemitraan seluruh elemen masyarakat serta peningkatan upaya kesehatan yang merata, bermutu dan berkeadilan; b. Mendorong terwujudnya kondisi lingkungan sehat dan perilaku hidup

sehat dalam mencegah penyakit serta penanggulangan kejadian luar biasa;

c. Merumuskan kebijakan dan memantapkan manajemen untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan melalui perencanaan yang komprehensif;

d. Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan melalui regulasi kesehatan dan pengembangan profesionalisme;

e. Meningkatkan peran kader posyandu untuk meningkatkan peserta KB aktif melalui media komunikasi dan informasi;

(9)

kependidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah, melalui perbaikan ruang kelas yang rusak, pembangunan ruang kelas baru, kerjasama dengan pihak swasta dan komite sekolah serta meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi sekitar untuk perintisan adanya perguruan tinggi di Kajen;

g. Meningkatkan keterjangkauan pelayanan pendidikan melalui penyelenggaraan pendidikan yang biayanya terjangkau, dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan;

h. Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan melalui pemberian beasiswa dan kesempatan untuk studi lanjut dan mengikuti pendidikan dan latihan;

i. Meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pendidikan dan latihan, serta bursa kerja kerja on line;

j. Meningkatkan minat baca melalui pembangunan dan pengembangan perpustakaan masyarakat, pengadaan kegiatan yang mendorong minat baca masyarakat, peningkatan koleksi buku perpustakaan;

k. Mengoptimalkan pengelolaan usaha mikro dan kecil melalui peningkatan kapasitas dan pemberdayaan lembaga-lembaga keswadayaan masyarakat;

l. Mengoptimalkan Potensi Sumberdaya Kesejahteraan Sosial (PSKS) melalui penyediaan sarana dan prasarana dalam penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);

m. Mengoptimalkan lembaga dan organisasi kesenian dalam meningkatkan potensi kesenian lokal, pelembagaan forum-forum aktualisasi adat istiadat dan nilai sosial budaya masyarakat dalam even-even strategis daerah dan masyarakat;

n. Pengembangan/pembentukan jaringan lintas pelaku melalui penguatan kerjasama antar kelembagaan adat istiadat dimasing-masing kabupaten/kota maupun lintas daerah dan pengembangan jaringan kerjasama lintas pelaku;

(10)

pendidikan, peningkatan kapasitas masyarakat dalam mitigasi bencana; p. Meningkatkan kelestarian arsip daerah melalui peningkatan sarana dan

prasarana kearsipan serta peningkatan kapasitas arsiparis;

q. Mengoptimalkan perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan melalui peningkatan fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan, fasilitasi LKS Tripartit dan Dewan Pengupahan Kabupaten;

r. Meningkatkan kualitas transmigrasi melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan calon transmigran, peningkatan kinerja aparat penyelenggara transmigrasi dan koordinasi antar daerah asal dan tujuan transmigrasi.

Untuk melaksanakan Misi 4 : Fasilitasi Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Berbasis UMKM, Pertanian, Peternakan dan Perikanan, maka Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Pekalongan adalah :

a. Meningkatkan kapasitas Koperasi dan UMKM melalui fasilitasi pelatihan, akses permodalan dan penguatan kelembagaan;

b. Meningkatkan kapasitas Industri Kecil dan Menengah melalui fasilitasi akses permodalan, temu usaha dan penguatan pemasaran;

c. Meningkatkan kontribusi perdagangan terhadap PDRB melalui perbaikan sarana dan prasarana perdagangan, penyusunan kebijakan distribusi barang dan jasa, pengembangan jaringan kerjasama perdagangan baik intern maupun ekstern;

d. Meningkatkan destinasi wisata melalui optimalisasi pengelolaan obyek wisata, meningkatkan sarana dan prasarana pariwisata;

e. Meningkatkan produktivitas, mutu hasil pertanian, sumberdaya pertanian melalui optimalisasi distribusi saprodi pertanian dan peternakan, pengembangan usaha pertanian kawasan terpadu, dan manajemen usaha serta pemasaran hasil pertanian, perkebunan dan peternakan;

(11)

f. Meningkatkan produksi perikanan tangkap dan budidaya melalui pengembangan usaha alternatif bagi masyarakat pesisir;

g. Meningkatan produktivitas perkebunan dan kehutanan melalui optimalisasi perkebunan rakyat dan hutan rakyat, penyediaan sarana dan prasarana produksi perkebunan dan kehutanan.

Untuk melaksanakan Misi 5 : Mendorong Iklim Investasi Berbasis Potensi dan Budaya Daerah, maka Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Pekalongan adalah :

a. Meningkatkan iklim usaha dan pelayanan penanaman modal melalui optimalisasi pelayanan perijinan satu pintu, pemberian insentif dan penyederhanaan perizinan penanaman modal;

b. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung investasi melalui optimalisasi kerjasama antar daerah dalam penyediaan sarana dan prasarana pendukung investasi dan promosi penanaman modal; c. Meningkatkan kondusivitas daerah melalui penguatan kelembagaan

keamanan lingkungan.

Untuk melaksanakan Misi 6 : Mewujudkan Rasa Aman dan Adil Pada Masyarakat, maka Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Pekalongan adalah :

a. Meningkatkan penegakan hukum dan perlindungan HAM melalui peningkatan kapabilitas aparat penegak hukum, pengawasan intensif oleh masyarakat dalam penegakan hukum, peningkatan upaya perlindungan terhadap hak asasi manusia;

b. Meningkatkan keamanan dan perlindungan masyarakat melalui penguatan pada kelembagaan Perlindungan Masyarakat (Linmas), Rakyat Terlatih (Ratih) di tingkat desa/kelurahan dengan Kepolisian; c. Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender serta perlindungan anak

(12)

perlindungan anak, serta pengurangan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Untuk melaksanakan Misi 7 : Meningkatkan Partisipasi Aktif Masyarakat Dalam Pembangunan Ekonomi, Kegiatan Politik, Sosial Maupun Budaya, maka Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Pekalongan adalah :

a. Meningkatkan kinerja aktivitas kelembagaan masyarakat melalui peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat di tingkat kecamatan dan desa;

b. Meningkatkan forum-forum publik sebagai media komunikasi penyelenggaraan pembangunan daerah melalui peningkatan keterbukaan di kalangan masyarakat, partisipasi masyarakat dan sebagai bentuk kearifan lokal;

c. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan berpolitik di masyarakat melalui pengembangan kader-kader sosial masyarakat, dan optimalisasi partai politik;

d. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui optimalisasi pengelolaan sampah dengan memanfaatkan potensi swadaya dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui metode 3R (reduce, reuse dan recycle), serta memanfaatkan peluang kerjasama antar daerah.

2. Arah Kebijakan

Berdasarkan strategi yang telah ditetapkan tersebut, maka Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan dan Percepatan Penerapan e-government di lingkungan sekretariat daerah dan SKPD strategis (16 SKPD);

(13)

c. Penyempurnaan kualitas pelayanan publik pada kantor pelayanan terpadu dan unit pelayanan lainnya;

d. Peningkatan intensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah khususnya pajak dan retribusi;

e. Pengurangan kerusakan lahan dan hutan;

f. Peningkatan pengelolaan sampah secara terpadu; g. Peningkatan kuantitas rumah tangga berlistrik; h. Peningkatan kesadaran imunisasi pada masyarakat; i. Peningkatan pelayanan bagi balita gizi buruk dan kurang; j. Peningkatan pelayanan Keluarga Berencana (KB);

k. Memberikan beasiswa bagi anak dari keluarga tidak mampu pada jenjang pendidikan menengah;

l. Peningkatan kualitas pendidikan non formal dan kecakapan hidup; m. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam minat baca;

n. Peningkatan akses bagi penduduk miskin untuk melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan menengah;

o. Peningkatan efektivitas program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan;

p. Fasilitasi kelompok-kelompok olahraga sebagai pengembangan jasmani manusia;

q. Peningkatan kualitas produk industri kecil dan menengah;

r. Pengembangan usaha peternakan dan peningkatan produk unggulan peternakan terutama ternak besar;

s. Pengembangan usaha alternatif bagi masyarakat di wilayah pesisir; t. Peningkatan jumlah investasi baik invesatasi PMA, PMDN dan non

fasilitas;

u. Peningkatan kualitas pelayanan perijinan investasi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan;

v. Melindungi kelompok-kelompok minoritas atas dominasi kelompok lain; w. Optimalisasi pengelolaan sistem keamanan lingkungan oleh

(14)

x. Peningkatan pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam pembangunan;

y. Peningkatan kesadaran dan pendidikan politik masyarakat.

z. Pemantapan pengembangan sistem dan mekanisme penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan transparan;

aa. Pemantapan kompetensi dan kapasitas aparatur sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing;

ab. Pemantapan penerapan sistem pengelolaan keuangan daerah yang efisien dan efektif;

ac. Percepatan intensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah melalui optimalisasi BUMD;

ad. Pemantapan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang optimal melalui pemanfaatan potensi daerah;

ae. Optimalisasi pemeliharaan jalan dan jembatan;

af. Percepatan peningkatan puskesmas rawat jalan menjadi rawat inap; ag. Percepatan pemenuhan jumlah tenaga medis dan para medis;

ah. Akselerasi Peningkatan kapasitas Desa Siaga dan Kelurahan Siaga dalam penciptaan masyarakat yang sehat.;

ai. Percepatan peningkatan Kualifikasi Pendidik PAUD/TK/RA;

aj. Percepatan Peningkatan pemertaan dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan;

ak. Akselerasi peningkatan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah;

al. Pengembangan budaya membaca di kalangan masyarakat;

am. Percepatan perwujudan Kajen sebagai pusat pendidikan tinggi yang berbasis pada ilmu terapan dan kecamatan sekitarnya sebagai daerah penyangga;

an. Pengembangan dan pemantapan pembinaan dan fasilitasi kepada kelompok-kelompok kesenian (baik tradisional, religius, modern); ao. Akselerasi Perwujudan desa atau kelurahan siaga bencana;

(15)

ap. Pemantapan pemberian ketrampilan kewirausaahan bagi pemuda untuk memperluas kesempatan kerja;

aq. Pemantapan peningkatan produksi, mutu dan pemasaran produk/komoditas pertanian serta pengembangan agribisnis;

ar. Akselerasi peningkatan produktivitas perikanan budidaya

as. Akselerasi Peningkatan jumlah investasi baik, PMA, PMDN maupun non fasilitas;

at. Percepatan peningkatan perlindungan hak-hak anak

au. Percepatan terciptanya kesetaraan dan keadilan gender; serta av. Akselerasi peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. C. PRIORITAS DAERAH

Berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ada di dalam dokumen RPJMD Kabupaten Pekalongan Tahun 2011 – 2016, maka tahun 2015 merupakan “Tahap Percepatan Prioritas Program Kabupaten Pekalongan Sejahtera (2014 - 2015)” menuju “Tahap Pemantapan Pencapaian Kabupaten Pekalongan Sejahtera (2015 - 2016)” yang diprioritaskan pada :

1. Sosial, dengan arah kebijakan :

a. Memberikan beasiswa bagi anak dari keluarga tidak mampu pada jenjang pendidikan menengah;

b. Peningkatan akses bagi penduduk miskin untuk melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan menengah.

c. Peningkatan efektivitas program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan;

d. Melindungi kelompok-kelompok minoritas atas dominasi kelompok lain. e. Optimalisasi pengelolaan sistem keamanan lingkungan oleh masyarakat

dan Penguatan kelembagaan masyarakat

f. Peningkatan pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam pembangunan

(16)

h. Percepatan peningkatan perlindungan hak-hak anak. i. Percepatan terciptanya kesetaraan dan keadilan gender.

j. Akselerasi peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan 2. Pemerintahan, dengan arah kebijakan :

a. Peningkatan Penerapan e-government di lingkungan setda dan SKPD strategis (16 SKPD).

b. Evaluasi SOTK dan kelembagaan penyelenggara pemerintahan.

c. Penyempurnaan kualitas pelayanan publik pada kantor pelayanan terpadu dan unit pelayanan lainnya;

d. Peningkatan intensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah khususnya pajak dan retribusi

e. Percepatan penerapan e-government di seluruh SKPD.

f. Pemantapan pengembangan sistem dan mekanisme penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan transparan.

g. Pemantapan kompetensi dan kapasitas aparatur sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

h. Pemantapan penerapan sistem pengelolaan keuangan daerah yang efisien dan efektif.

i. Percepatan intensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah melalui optimalisasi BUMD.

j. Pemantapan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang optimal melalui pemanfaatan potensi daerah

k. Peningkatan dan penataan sarana prasarana pemerintahan. 3. Kesehatan, dengan arah kebijakan :

a. Peningkatan kesadaran imunisasi pada masyarakat. b. Peningkatan pelayanan bagi balita gizi buruk dan kurang. c. Peningkatan pelayanan Keluarga Berencana (KB).

d. Percepatan peningkatan puskesmas rawat jalan menjadi rawat inap. e. Percepatan pemenuhan jumlah tenaga medis dan para medis.

(17)

f. Akselerasi Peningkatan kapasitas Desa Siaga dan Kelurahan Siaga dalam penciptaan masyarakat yang sehat.

4. Pendidikan, dengan arah kebijakan :

a. Peningkatan kualitas pendidikan non formal dan kecakapan hidup. b. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam minat baca

c. Fasilitasi kelompok-kelompok olahraga sebagai pengembangan jasmani manusia.

d. Percepatan peningkatan Kualifikasi Pendidik PAUD /TK /RA.

e. Percepatan Peningkatan pemertaan dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan.

f. Akselerasi peningkatan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.

g. Pengembangan budaya membaca di kalangan masyarakat.

h. Percepatan perwujudan Kajen sebagai pusat pendidikan tinggi yang berbasis pada ilmu terapan dan kecamatan sekitarnya sebagai daerah penyangga.

i. Pengembangan dan pemantapan pembinaan dan fasilitasi kepada kelompok-kelompok kesenian (baik tradisional, religius, modern).

5. Infrastruktur, dengan arah kebijakan :

a. Optimalisasi pemeliharaan jalan dan jembatan, jaringan irigasi.

b. Peningkatan dan pemerataan ketersediaan sarana prasarana pendidikan, olah raga dan kesehatan dasar dan rujukan

c. Peningkatan kuantitas rumah tangga berlistrik. 6. Koperasi dan UMKM, dengan arah kebijakan :

a. Peningkatan kualitas produk industri kecil dan menengah;

b. Pengembangan usaha alternatif bagi masyarakat di wilayah pesisir c. Pemantapan pemberian ketrampilan kewirausaahan bagi pemuda untuk

(18)

7. Investasi, dengan arah kebijakan :

a. Peningkatan jumlah investasi baik PMA, PMDN dan non fasilitas.

b. Peningkatan kualitas pelayanan perijinan investasi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan;

c. Akselerasi Peningkatan jumlah investasi baik PMA, PMDN maupun non fasilitas.

8. Lingkungan Hidup, dengan arah kebijakan : a. Pengurangan kerusakan lahan dan hutan.

b. Peningkatan pengelolaan sampah secara terpadu.

c. Akselerasi perwujudan desa atau kelurahan siaga bencana

d. Peningkatan dan penataan sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan hidup.

9. Pertanian, dengan arah kebijakan :

a. Pengembangan usaha peternakan dan peningkatan produk unggulan peternakan terutama ternak besar;

b. Pemantapan peningkatan produksi, mutu dan pemasaran produk/komoditas pertanian, peternakan dan perikanan serta pengembangan agribisnis.

c. Akselerasi peningkatan produktivitas perikanan budidaya

d. Pemantapan peningkatan produksi, mutu dan pemasaran produk/komiditas perkebunan dan kehutanan.

10. Pariwisata, dengan arah kebijakan peningkatan jumlah kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian daerah.

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi pada program Diploma III Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang yang berjudul

Berdasarkan hasil analisis penilaian aspek ± aspek yang ada maka dapat ditarik kesimpulan untuk penialaian masing masing calon nasabah pengajuan permohonan kredit di

Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa kualitas pelayanan dan promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah berpindah dari bank konvensional ke bank BNI

Kebutuhan Polkeskan = Jumlah Pengelola Kesehatan Ikan masing-masing jenjang jabatan yang diperlukan untuk melaksanakan seluruh kegiatan pengelolaan Kesehatan Ikan

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar dimensi balok dan kolom yang mampu menahan beban yang bekerja pada struktur utama dalam analisa

menawarkan banyak kemudahan yang tidak didapatkan dari layanan perbankan pada umumnya. Selain terkait dengan permodalan, koperasi simpan pinjam juga memiliki kelebihan lain

Selanjutnya berdasarkan nilai Exp(B) variabel faktor usia kehamilan memliki nilai Exp(b) paling besar yaitu 4064,791 dibandingkan dengan faktor ibu yang lainnya, sehingga

10 kali arus beban penuh) atau pada keadaan hubung singkat. Karena medan magnet cukup kuat untuk menarik jangkar. Karena magnetic circuit breaker type ini operasionalnya bebas